Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 9, No. 10, Oktober 2024
LITERATURE
REVIEW: PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEBERHASILAN
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Hasna Hanifa Nurkamila1,
Nunik
Puspitasari2
Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia1,2
Email: [email protected]1
Abstrak
Menurut SSGI 2020, 33,9% bayi usia 0-6
bulan tidak menerima ASI eksklusif. Keberhasilan pemberian ASI eksklusif
dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dukungan suami. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh dukungan suami terhadap keberhasilan
pemberian ASI eksklusif, menggunakan metode tinjauan pustaka dari
artikel-artikel relevan. Dari lima artikel yang diulas, empat menunjukkan
adanya pengaruh dukungan suami, sedangkan satu tidak. Ini menunjukkan bahwa
dukungan suami bukan satu-satunya faktor; faktor lain seperti pengetahuan,
persepsi, sikap ibu, paritas, status ekonomi, IMD, dan dukungan tenaga
kesehatan juga berperan penting.
Kata kunci:
ASI eksklusif, dukungan suami, kesehatan anak, kualitas hidup, nutrisi
Abstract
According to SSGI
2020, 33.9% of babies aged 0-6 months do not receive exclusive breastfeeding.
The success of exclusive breastfeeding is influenced by various factors,
including the support of the husband. This study aims to explore the influence
of husband support on the success of exclusive breastfeeding, using the method
of reviewing the literature from relevant articles. Of the five articles
reviewed, four showed the influence of husband support, while one did not. This
shows that the husband's support is not the only factor; Other factors such as
knowledge, perception, maternal attitude, parity, economic status, IMD, and
support of health workers also play an important role.
Keywords: Exclusive breastfeeding, husband support, child
health, quality of life, nutrition
Pendahuluan
ASI eksklusif adalah air susu yang
diberikan oleh ibu kepada bayi baru lahir hingga usia enam bulan tanpa tambahan
makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin, dan air mineral (Kemenkes,
2020). Pemberian ASI eksklusif mendukung hak dasar anak dan memperkuat ikatan
emosional antara ibu dan anak (Nur & Afridah, 2023). Selain itu, ASI
eksklusif dapat mengurangi beban ekonomi keluarga (Eksadela et al., 2021).
Untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif, pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan dalam Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012, yang bertujuan menjamin
hak bayi untuk menerima ASI eksklusif sejak lahir hingga enam bulan, sambil
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber
nutrisi paling ideal untuk bayi, karena mengandung antibodi yang membantu
mencegah penyakit. Menurut WHO 2023, persentase bayi di Indonesia yang menerima
ASI eksklusif kurang dari 6 bulan mencapai 73,97%, meningkat 2,68% dibanding
tahun sebelumnya. Namun, Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2020
mencatat bahwa 33,9% bayi usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Keberhasilan pemberian ASI
eksklusif pada bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Dewi dan Nurjanah
(2022), faktor-faktor ini meliputi: predisposing factors, yaitu sarana dan
prasarana yang mendukung ASI eksklusif; enabling factors, yang memfasilitasi
perilaku ibu; serta reinforcing factors, yang memperkuat perilaku ibu, seperti
dukungan dari suami.
Peran suami sangat penting dalam
keberhasilan ibu menyusui. Keterlibatan ayah memberikan dukungan emosional dan
fisik yang membantu kelancaran pengeluaran ASI eksklusif (Ariani, 2010).
Dukungan suami merupakan bentuk interaksi sosial yang signifikan (Yarike,
2021). Penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami adalah faktor eksternal yang
berpengaruh besar terhadap perilaku menyusui ibu (Istianah et al., 2020) dan
merupakan aspek terpenting dalam pemberian ASI eksklusif (Delcore et al.,
2018). Dukungan ini berdampak positif pada pengalaman ibu dalam menyusui. Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh dukungan suami terhadap
keberhasilan pemberian ASI eksklusif, menggunakan metode tinjauan pustaka dari
artikel-artikel relevan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan
pustaka atau studi literatur. Data sekunder diambil dari jurnal nasional
melalui database Google Scholar, dengan fokus pada artikel yang diterbitkan
antara tahun 2022 hingga 2024. Kata kunci yang digunakan adalah “dukungan
suami” dan “ASI Eksklusif.” Dari 3.760 artikel yang ditemukan, peneliti
menyaring menjadi 128 artikel, dan setelah pemilahan lebih lanjut, ditemukan 6
artikel yang memenuhi kriteria. Akhirnya, 5 artikel yang relevan dengan tujuan
penelitian dipilih, menggunakan prosedur Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta Analysis (PRISMA) flow.
Hasil dan Pembahasan
Tabel
1. Menunjukkan hasil penelusuran artikel dan terdapat 5 artikel yang membahas
mengengai dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusif.
Tabel 1. Hasil Penelusuran
Artikel
Judul |
Peneliti |
Tahun Publikasi |
Metode |
Sampel |
Hasil |
|
1 |
Pengaruh Dukungan Suami dan Tingkat
Status Ekonomi terhadap Pemberian Asi Eksklusif |
Maria Oktaviana Mamoh, Gunarmi, dan Juda
Julia Kristiarini |
2023 |
Jenis penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional |
57 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan |
Dukungan suami dan status ekonomi berpengaruh
parsial terhadap pemberian ASI Eksklusif |
2 |
Hubungan Dukungan Suami dan Motivasi Ibu
dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Pesisir Pekanbaru |
Nurvina Arta Sirait, Agrina, dan Tesha
Hestyana Sari |
2023 |
Penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif korelasional melalui pendekatan cross sectional |
97 ibu yang memiliki bayi dengan usia
6-24 bulan |
Terdapat hubungan yang signifikan antara
dukungan suami dan motivasi ibu dengan pemberian ASI |
3 |
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemberian
Asi Eksklusif dalam PHBS pada Tatanan Rumah Tangga di Kelurahan Pelawi
Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat |
Yusica Elisabeth Sirait, Ismail Efendy,
dan Endang Maryanti |
2024 |
Penelitian menggunakan metode
kuantitatif berdasarkan survei analitik dengan pendekatan cross sectional |
98 orang ibu yang memberikan ASI |
Ada hubungan paritas, pengetahuan,
sikap, dukungan suami, dan dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI
eksklusif |
4 |
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemberian ASI Eksklusif di Desa Lunggaian Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten
OKU Tahun 2021 |
Evi Novita, Murdiningsih, dan Turiyani |
2022 |
Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross
sectional |
36 ibu yang menyusui dengan usia bayi
> 6 bulan hingga 2 tahun |
Ada hubungan parsial antara dukungan
suami, pengetahuan, dan IMD dengan pemberian ASI Eksklusif |
5 |
Hubungan Persepsi Ibu, Dukungan Suami,
dan Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu
Menyusui di Praktek Mandiri Bidan Maimuna |
Lina Contesa |
2022 |
Penelitian menggunakan metode cross
sectional |
36 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan
di PMB Maimuna Palembang |
Tidak ditemukan hubungan yang signifikan
antara dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif di PMB Maimuna
Palembang. Namun terdapat hubungan antara persepsi ibu dan dukungan tenaga
kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif |
Pembahasan
Dukungan suami berperan penting dalam mendorong
ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi. Menurut Firdaus et al. (2022),
suami memiliki peran besar dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif karena kedekatannya
dengan ibu. Hasil penelaahan menunjukkan bahwa dari 5 artikel yang menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, semuanya membahas
berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif,
khususnya faktor dukungan suami. Sampel dalam semua artikel terdiri dari ibu
yang sedang menyusui.
Bentuk Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif
Penelitian Novita et al. (2022) di Desa
Lunggaian, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU menunjukkan hubungan signifikan
antara pengetahuan, dukungan suami, dan IMD dengan pemberian ASI eksklusif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Hasilnya menunjukkan bahwa dukungan suami
berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif, selain itu
pengetahuan dan IMD juga merupakan faktor yang mempengaruhi.
Dukungan suami berpengaruh signifikan terhadap
pemberian ASI eksklusif, di mana ibu yang tidak mendapat dukungan suami
memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar untuk tidak memberikan ASI eksklusif
dibandingkan ibu yang mendapat dukungan. Suami yang memahami manfaat ASI
eksklusif cenderung lebih sadar untuk membantu ibu dalam merawat bayi, sehingga
ibu dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas ASI. Menurut Sulistyowati
(2016), suami yang menyadari pentingnya ASI bagi bayi akan memberikan dorongan
yang kuat kepada ibu untuk menyusui, meningkatkan rasa percaya diri ibu, dan
akhirnya mempengaruhi peningkatan pengeluaran ASI.
Hasil penelitian Sirait, Agrina, dan Sari (2023)
di wilayah pesisir Pekanbaru menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami
dan pemberian ASI eksklusif. Sekitar 51,1% ibu menyusui menerima dukungan dari
suami, seperti respons cepat, menemani saat menyusui, dan membantu pekerjaan
rumah. Sejalan dengan pendapat Wulandari dan Winarsih (2023), ibu yang mendapat
dukungan suami cenderung mengalami dampak positif dalam pemberian ASI
eksklusif, seperti kelancaran produksi ASI dan semangat yang lebih tinggi dalam
menyusui.
Manfaat Dukungan
Suami terhadap Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif
Penelitian oleh Sirait, Efendy, dan Maryanti
(2024) di Kelurahan Pelawi, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat menunjukkan
bahwa dukungan suami berpengaruh terhadap pemberian ASI. Hasilnya mengungkapkan
bahwa setengah dari responden kurang mendapatkan dukungan dari suami. Selain
itu, terdapat faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, seperti
paritas, pengetahuan, sikap, dan peran petugas kesehatan.
Penelitian oleh Sirait, Efendy, dan Maryanti
(2024) menunjukkan bahwa kurangnya dorongan dari suami dapat mengurangi
motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hal ini berkaitan
erat dengan rasa percaya diri dan motivasi ibu dalam menyusui. Sejalan dengan
pendapat Dania dan Fitriyani (2020), jika ibu memiliki motivasi untuk
memberikan ASI eksklusif, ia akan berusaha keras untuk menyusui bayinya.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Mamoh,
Gunarmi, dan Kristiarini (2023), yang juga menyatakan bahwa dukungan suami
berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Selain itu, status ekonomi juga
berperan dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Keterlibatan suami dalam memotivasi ibu menyusui
merupakan faktor penting dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Semakin
baik dukungan suami, semakin baik pula pemberian ASI eksklusif oleh ibu kepada
bayinya. Dukungan ini menciptakan perasaan dicintai dan diperhatikan pada ibu,
yang dapat meningkatkan kelancaran produksi ASI. Emosi yang stabil
berkontribusi pada peningkatan hormon oksitosin, yang penting untuk menyusui
(SJMJ, Toban, dan Madi, 2020).
Berbeda dengan hasil penelitian Contesa (2022)
di PMB Maimuna Palembang, yang menemukan tidak ada hubungan antara dukungan
suami dan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ibu
cenderung memberikan susu formula kepada bayinya. Salah satu alasan utama
adalah ketidaknyamanan suami melihat ibu menyusui. Selain itu, terdapat faktor
lain yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, seperti persepsi ibu dan
dukungan tenaga kesehatan, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Mengingat bahwa kewajiban orang tua adalah
merawat dan memberikan nutrisi yang baik kepada anak, dukungan suami terhadap
istri menjadi salah satu tindakan penting dalam menentukan keberhasilan
pemberian ASI eksklusif.
Dari kelima artikel yang ditinjau, empat artikel
menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dan pemberian ASI eksklusif,
sementara satu artikel menyatakan sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh adanya
faktor lain yang juga mempengaruhi pemberian ASI eksklusif.
Keberhasilan pemberian ASI eksklusif kepada bayi
dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya dukungan suami (Maharlouei et
al., 2018). Sejalan dengan pendapat Wilda (2017), kegagalan menyusui dapat
disebabkan oleh beberapa hal, seperti keterhambatan saat melakukan IMD,
kurangnya pengalaman ibu, usia, paritas, dukungan keluarga, pengetahuan, faktor
sosial budaya, dan kebijakan fasilitas kesehatan yang kurang mendukung
pemberian laktasi.
Kesimpulan
Sebagian besar artikel di atas menunjukkan bahwa
dukungan suami berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif,
meskipun ada satu artikel yang menyatakan tidak ada pengaruh. Hal ini
disebabkan oleh adanya faktor lain yang juga mempengaruhi pemberian ASI
eksklusif, seperti pengetahuan ibu, persepsi ibu, sikap ibu, paritas, status
ekonomi, IMD, dan dukungan tenaga kesehatan. Diperlukan pendekatan terbuka
antara suami dan istri yang melibatkan suami secara aktif dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini akan secara tidak langsung meningkatkan dukungan dan kerja
sama yang baik antara keduanya dalam pelaksanaan pemberian ASI eksklusif.
BIBLIOGRAFI
Ariani. (2010). Ibu
susui aku: Bayi sehat dan cerdas dengan ASI. Khasanah Intelektual.
Contesa, L. (2022).
Hubungan presepsi ibu, dukungan suami dan dukungan tenaga kesehatan terhadap
pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui di praktek mandiri bidan Maimuna. Jurnal
Kesehatan Bina Husada, 14(1), 5–10. https://doi.org/10.58231/jkbh.v14i01.82
Dania, G., &
Fitriyani, P. (2020). Motivasi ibu sebagai faktor yang berhubungan dengan
pemberian ASI eksklusif. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(4), 571–576.
Delcore, L.,
Rubarth, L., Wallingford, B., & Myers, D. (2018). Paternal involvement and
breastfeeding support [Doctoral dissertation, Creighton University]. https://dspace.creighton.edu:8080/xmlui/handle/10504/117887
Eksadela, M.,
Syukri, M., & Fitri, A. (2021). Dukungan keluarga dan petugas kesehatan
berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Jurnal Bidan Cerdas, 3(1),
119–128. https://doi.org/10.33860/jbc.v3i3.468
Firdaus, D. S. A.,
Karnasih, I. G. A., & Dian Aby Restanty. (2022). Hubungan dukungan suami
dalam pemberian ASI eksklusif: Literature review. ARTERI: Jurnal Ilmu
Kesehatan, 3(2), 58–65. https://doi.org/10.37148/arteri.v3i2.226
Istianah, N. Z.,
Masruroh, N., & Lestari, Y. N. (2020). Peran dukungan keluarga terhadap
praktik pemberian ASI eksklusif (Studi di Desa Ketapang Laok Kecamatan
Ketapang Kabupaten Sampang Madura). Sport and Nutrition Journal, 2(1),
34–40.
Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil kesehatan Indonesia tahun 2019.
Kemenkes RI.
Maharlouei, N.,
Pourhaghighi, A., Raeisi Shahraki, H., Zohoori, D., & Lankarani, K. B.
(2018). Factors affecting exclusive breastfeeding, using adaptive LASSO
regression. International Journal of Community Based Nursing and Midwifery,
6(3), 260–271.
Mamoh, M. O.,
Gunarmi, G., & Kristiarini, J. J. (2023). The effect of husband support
and economic status level on exclusive breastfeeding. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 420–426. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.1111
Novita, E.,
Murdiningsih, M., & Turiyani, T. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI eksklusif di Desa Lunggaian Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU
tahun 2021. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(1), 157. https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i1.1745
Nur, Z. M., &
Afridah, W. (2023). Literature review: Dukungan keluarga dan petugas kesehatan
kepada ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif. Health Publica,
4(1), 33–41.
Dewi, B. P., &
Nurjanah. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif
pada ibu bekerja. Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, 12(24), 1–9. https://doi.org/10.52047/jkp.v12i24.192
Sirait, Y. E.,
Efendy, I., & Maryanti, E. (2024). Faktor-faktor yang memengaruhi
pemberian ASI eksklusif dalam PHBS pada tatanan rumah tangga di Kelurahan
Pelawi Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat. Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu
Kesehatan dan Kedokteran, 2(2), 73–87. https://doi.org/10.55606/termometer.v2i2.3641
Sirait, N. A.,
Agrina, A., & Sari, T. H. (2023). Hubungan dukungan suami dan motivasi ibu
dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah pesisir Pekanbaru. JUKEJ: Jurnal
Kesehatan Jompa, 2(2), 152–163.
SJMJ, Sr. A. S.,
Toban, R. C., & Madi, M. A. (2020). Hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
11(1), 448–455. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.314
Sulistyowati.
(2016). Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Graha Ilmu.
Wilda. (2017).
Hubungan antara karakteristik ibu dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman [Undergraduate thesis, Universitas
Negeri Yogyakarta].
Wulandari, S. R.,
& Winarsih, W. (2023). Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI
eksklusif. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 14(1), 8–12. https://doi.org/10.55426/jksi.v14i01.245
Yarike, K. (2021).
Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas
Sinorang Kabupaten Banggai [Master's thesis, Stikes Guna Bangsa Yogyakarta].
Copyright
holder: Hasna
Hanifa Nurkamila, Nunik Puspitasari (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |