Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
KAJIAN LITERATUR TERHADAP REMUNERASI DAN
KINERJA TENAGA KESEHATAN: DAMPAK DAN TANTANGAN
Marina
Anggraeni Rosa1*, Atik Nurwahyuni2
Universitas
Indonesia, Depok, Indonesia1,2
Email: [email protected]*
Remunerasi
dan kinerja tenaga kesehatan telah menjadi fokus penelitian yang penting dalam
sektor kesehatan, dengan tujuan memberikan landasan ilmiah bagi peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
konsep remunerasi dan dampak kebijakan remunerasi terhadap kinerja tenaga
kesehatan serta tantangan dalam pelaksanaan remunerasi. Melalui tinjauan
literatur dari berbagai sumber, seperti buku, laporan dan penelitian terbaru
dari artikel jurnal terindeks Scopus (10 tahun terakhir), penelitian ini
mengulas berbagai aspek remunerasi, baik finansial maupun non-finansial, serta
dampaknya yang variatif terhadap motivasi, kepuasan kerja, dan hasil kesehatan
pasien. Temuan penelitian ini juga menyoroti tren dan kompleksitas hubungan
antara remunerasi dan kinerja, tantangan utama dalam pemberian remunerasi
kepada tenaga kesehatan di tengah lingkungan yang dinamis, serta menekankan
pentingnya pengembangan metode pengukuran yang efektif untuk mengevaluasi
dampak langsung remunerasi terhadap kinerja. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi sebagai referensi bagi penyedia layanan kesehatan dan
pengambil kebijakan dalam merancang kebijakan remunerasi yang efektif dan
efisien, serta bagi peneliti yang ingin mengeksplorasi topik ini lebih lanjut.
Keterbatasan dalam cakupan literatur mendorong perlunya penelitian lanjutan
untuk mengeksplorasi lebih dalam hubungan antara remunerasi dan kinerja tenaga
kesehatan dalam berbagai konteks. Agenda penelitian ke depan dapat lebih fokus
pada aspek seperti perbedaan sistem remunerasi, faktor psikologis yang
mempengaruhi remunerasi, serta pengembangan instrumen pengukuran kinerja yang
lebih komprehensif dan efektif dalam meningkatkan kondisi kesehatan pasien.
Kata
Kunci: Remunerasi, Kinerja, Tenaga Kesehatan, Literature
Review.
Abstract
The remuneration
and performance of health workers has become an important focus of research in
the health sector, with the aim of providing a scientific basis for improving
public health services. This research aims to explore the concept of
remuneration and the impact of remuneration policies on the performance of
health workers as well as challenges in implementing remuneration. Through a literature
review from various sources, such as books, reports and the latest research
from Scopus indexed journal articles (last 10 years), this research reviews
various aspects of remuneration, both financial and non-financial, and their
varied impacts on motivation, job satisfaction and patient health outcomes. The
findings of this research also highlight the trends and complexity of the
relationship between remuneration and performance, the main challenges in
providing remuneration to health workers in a dynamic environment, and
emphasize the importance of developing effective measurement methods to
evaluate the direct impact of remuneration on performance. It is hoped that
this research can contribute as a reference for health service providers and
policy makers in designing effective and efficient remuneration policies, as
well as for researchers who wish to explore this topic further. Limitations in
the scope of the literature encourage the need for further research to explore
more deeply the relationship between remuneration and performance of health
workers in various contexts. The future research agenda could focus more on
aspects such as differences in remuneration systems, psychological factors that
influence remuneration, as well as the development of performance measurement
instruments that are more comprehensive and effective in improving patient
health conditions.
Keywords: Remuneration,
Performance, Health Workers, Literature Review.
Dalam era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan
teknologi dan kompleksitas tantangan kesehatan, peran tenaga kesehatan menjadi
semakin vital dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat. Di tengah dinamika ini, sistem remunerasi dan
kinerja tenaga kesehatan muncul sebagai fokus utama dalam berbagai riset
terkait kebijakan kesehatan global.
Remunerasi,
sebagai mekanisme pembayaran atas layanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan, telah menjadi unsur integral dari sistem kesehatan di berbagai
negara. Sistem dan kebijakan remunerasi yang tepat tidak hanya penting untuk
menarik dan mempertahankan tenaga kesehatan yang berkualitas, tetapi juga
memengaruhi motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja mereka dalam memberikan
pelayanan yang optimal kepada pasien
Kinerja tenaga
kesehatan tidak terlepas dari remunerasi yang diterima. Tantangan bagi tenaga
kesehatan sekarang ini adalah ketidakkonsistenan dalam pembayaran yang diterima
dan berkurangnya insentif berbasis kinerja atas tugas-tugas yang dilaksanakan
Kompleksitas dalam hubungan antara remunerasi dan
kinerja tenaga kesehatan muncul dari berbagai faktor yang beragam, seperti
struktur pembayaran, pengaturan insentif, kondisi kerja dan konteks sistem
kesehatan yang berbeda di seluruh dunia dan faktor-faktor lainnya. Namun
demikian, hubungan antara keduanya belum banyak disoroti dalam berbagai kajian
literatur. Sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran komprehensif, penting untuk
melakukan tinjauan literatur terkait hubungan antara remunerasi dan kinerja tenaga
kesehatan. Dalam konteks ini, pendekatan literature review menjadi
instrumen yang sangat penting untuk mengumpulkan dan menganalisis temuan-temuan
terkini dalam literatur ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada
tinjauan literatur terkait konsep remunerasi, dan dampak kebijakan remunerasi
terhadap kinerja tenaga kesehatan dan tantangan yang dihadapi.
Penelitian
ini menggunakan desain penelitian Literature Review. Desain penelitian
ini dipilih karena dapat digunakan untuk menyoroti pengaruh atau hubungan
antara dua variabel tertentu, mengeksplorasi bukti-bukti kolektif di area
penelitian tertentu, memberikan gambaran umum tentang suatu isu atau masalah
penelitian, atau mengevaluasi tingkat pengetahuan tentang topik tertentu
Remunerasi adalah konsep yang berkaitan dengan
kompensasi atau imbalan yang diberikan kepada individu atau kelompok sebagai
penghargaan atas kinerja atau kontribusi mereka dalam suatu organisasi atau
sektor tertentu. Istilah remunerasi sering disamakan dengan kompensasi total
Remunerasi dalam
bentuk finansial berhubungan dengan pembayaran dalam berbagai skema atas
pelayanan layanan yang diberikan
Tabel 1. Jenis dan Deskripsi
Remunerasi
Jenis Remunerasi |
Deskripsi |
Referensi |
Finansial |
||
Upah |
Kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan
berdasarkan jam kerja. |
Colvin
et al., (2021), Decenzo & Robbins (2010) |
Gaji |
Kompensasi yang dibayarkan untuk
imbalan total dan bukan gaji berdasarkan jam kerja. Misalnya, gaji bulanan atau gaji tahunan |
Griffin (2016), Robbins et
al. (2018), Decenzo & Robbins (2010) |
Insentif |
Insentif merupakan kompensasi khusus
yang biasanya dikaitkan dengan kinerja, seperti bonus dan komisi. |
Griffin
(2016), Colvin et al. (2021), Ormel et al. (2019), Decenzo & Robbins
(2010) |
Benefit/
Tunjangan |
Kompensasi ini biasanya diisebut
sebagai kompensasi tidak langsung, yakni sesuatu yang bernilai selain
kompensasi yang di- berikan organisasi kepada para pekerjanya, seperti
liburan, jaminan sosial, asuransi kesehatan dll. |
Griffin (2016), Robbins et al. (2018), Decenzo &
Robbins (2010). |
Non finansial |
|
|
Pengembangan karir |
Pelatihan berkelanjutan,
supervisi yang efektif |
Colvin
et al., (2021) |
Akses prioritas |
Akses prioritas pada layanan kesehatan,
pendi- dikan, perumahan dll.. |
Colvin et al. (2021) |
Penghargaan/ Sertifikasi |
Penghargaan formal dan informal. |
Colvin et al. (2021) |
Lingkungan
kerja |
Lingkungan kerja dapat berupa
kebebasan dalam kerja, kejelasan peran, pengawasan yang mendukung dan beban kerja
yang terkendali. |
Colvin et al. (2021), Decenzo
& Robbins (2010) |
Remunerasi
memiliki hubungan yang erat dengan kinerja tenaga kesehatan.
Kinerja merupakan
hal yang sangat penting bagi organisasi. Kinerja pegawai dalam suatu organisasi
didefinisikan sebagai tingkat kontribusi seorang karyawan dalam memenuhi semua
tujuan dan standar kerja yang ditetapkan organisasi
Tabel
2. Indikator kinerja tenaga kesehatan
Faktor
Kinerja |
Deskripsi |
Ketersediaan |
Waktu tunggu, rasio staf, lembur,
pergantian staf, kehadiran tenaga kesehatan. |
Produktivitas |
Tingkat hunian, kunjungan rawat
jalan dan intervensi yang diberikan oleh setiap pekerja atau fasilitas
kesehatan, dan kontak dengan pasien. |
Kompetensi |
Pemberian resep, kepatuhan
terhadap protokol selama diagnosis dan komunikasi dengan pasien. |
Responsivitas |
Kepuasan klien, tingkat rawat
inap dan infeksi silang, tingkat kasus kematian, kualitas layanan yang
proaktif. |
Sumber:
Dalam melakukan
evaluasi kinerja kesehatan, maka terdapat indikator kinerja yang digunakan.
Dimensi pengukuran kinerja tenaga kesehatan tersebut
mencakup hasil kinerja secara langsung kepada penyediaan pelayanan kesehatan
yang lebih baik dan peningkatan kualitas kesehatan pasien
Dalam konteks finansial, pemberian
kompensasi yang efektif dan adil sangat penting menjadi hasil temuan utama.
Pemberian remunerasi yang memuaskan dengan sistem remunerasi yang jelas bagi
tenaga kesehatan berdampak pada meningkatnya kinerja
Salah satu indikator kinerja adalah
kompetensi yang dimiliki tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. Skema
pemberian remunerasi mengontrol perilaku tenaga kesehatan, sehingga mereka
diharapkan memberikan pelayanan dengan kompetensi yang maksimal kepada pasien
Tabel 3. Dampak remunerasi terhadap
kinerja tenaga kesehatan
Faktor |
Dampak
Remunerasi |
Referensi |
Pembayaran yang memuaskan dan
pengaturan remunerasi yang jelas berdampak pada meningkatnya kinerja tenaga
kesehatan |
||
|
Remunerasi dalam bentuk gaji
tetap meningkatkan kinerja dokter melalui outcome kesehatan pasien. |
Oxholm et al (2021) |
|
Selain gaji, insentif melalui pemberian
bonus dapat meningkatkan kinerja dan memotivasi tenaga kesehatan. |
Yuan et
al. (2021), Oxholm et al (2021), Bertone et al. (2016) |
|
Sistem remunerasi berdampak
positif dan signifikan terhadap peningkatan kondisi kesehatan pasien. |
Koehn et al. (2020) |
|
Kompensasi berpengaruh terhadap
lamanya jam kerja tenaga kesehatan |
Green
and Heywood (2023) |
|
Insentif melalui bonus berdampak
positif pada kinerja dokter di rumah sakit. |
Kairies-Schwarz and Souček
(2020). |
|
Remunerasi mengontrol perilaku
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit
umum. |
Mendes
et al. (2016). |
|
Tinggi-rendahnya kompensasi yang
diterima mempengaruhi motivasi tenaga kesehatan di Pelayanan Kesehatan primer
(Puskesmas). |
Khim (2016) |
|
Materialisme dari skema
pembayaran memiliki dampak negatif terhadap kepuasan kerja. |
|
Non finansial |
Emotional
salary (lingkungan, pengembangan diri dan fleksibilitas
kerja) mempengaruhi kinerja (tugas, kontekstual, dan adaptif) dengan
meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja |
Silva
et al. (2024) |
|
Supervisi
yang sesuai dan efektif serta dukungan dari supervisor mempengaruhi kinerja |
Wahyuhadi et al. (2023), Busza (2018), Shen et al.
(2017) |
|
Kesempatan
mendapatkan promosi dan penghargaan tidak mempengaruhi kinerja tenaga
kesehatan menjadi lebih baik. |
Hoxha
et al. (2024) |
|
Promosi mempengaruhi kinerja |
Wahyuhadi et al. (2023) |
|
Pelatihan
yang didapatkan mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan. |
Singh
et al. (2015). |
|
Lingkungan kerja yang lebih baik memiliki dampak
positif terhadap kinerja kesehatan yang diukur dengan kepuasan kerja. |
Shen et al. (2017) |
Namun
demikian, dalam beberapa kasus, kompensasi finansial dan non-finansial tidak
mempengaruhi kinerja untuk perawat. Sebagai contoh, skema kompensasi yang
tinggi berdasarkan kinerja yang tinggi berdampak pada meningkatnya perilaku
materialisme di antara perawat di Ghana sehingga berdampak negatif pada
kepuasan kerja
Namun demikian, lingkungan kerja yang
lebih baik sebagai faktor remunerasi non finansial, memiliki dampak positif
terhadap kinerja tenaga kesehatan yang diukur dengan kepuasan kerja
Tinjauan
penelitian ini menemukan bahwa tren penelitian terkini terkait remunerasi
mengarah pada kajian remunerasi berbasis kinerja. Insentif merupakan instrumen
yang umumnya digunakan dalam remunerasi ini untuk meningkatkan kinerja pegawai
Penelitian terdahulu juga menekankan pentingnya
hubungan remunerasi dengan kinerja dan relevansinya dengan motivasi dan
kepuasan kerja. Ada tiga temuan penting dalam melihat hubungan antara
variabel-variabel tersebut: (1) Motivasi dan kepuasan kerja ditetapkan sebagai
variabel kinerja; (2) Motivasi dan kepuasan kerja memediasi hubungan antara
remunerasi dan kinerja; dan (3) remunerasi secara langsung berpengaruh terhadap
kinerja melalui peningkatan kualitas kesehatan pasien. Penelitian yang
dilakukan
Remunerasi dalam berbagai skema pembayaran memainkan
peran kunci dalam mendorong kinerja tenaga kesehatan. Namun, terdapat sejumlah
tantangan yang harus dihadapi. Dalam konteks kebijakan, ketidakpuasan
terhadap pembayaran seringkali menjadi masalah utama. Hal ini dapat
mengurangi motivasi dan kepuasan kerja, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
produktivitas dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Di tengah upaya
menyesuaikan perubahan sistem remunerasi yang berkelanjutan dalam lingkungan
yang terus berubah, tantangan ini mendorong penyedia layanan kesehatan untuk
terus mewujudkan sistem remunerasi yang adil, efektik dan efisien bagi karyawan
dan fasilitas kesehatan, sehingga mencapai kesuksesan dan tetap bertahan dalam
persaingan
Sementara itu, dalam pengembangan penelitian terkait
remunerasi dan kinerja tenaga kesehatan, terdapat perbedaan konseptual dalam
penelitian terkini mengenai indikator kinerja tenaga kesehatan. Beberapa
penelitian menyatakan bahwa kinerja dapat diukur melalui motivasi dan kepuasan
kerja
Tinjauan literatur terkait dampak remunerasi terhadap
kinerja tenaga kesehatan dan tantangan dalam pelaksanaan kebijakan remunerasi
dan pengembangan penelitian terkait topik ini, menunjukkan hasil yang beragam.
Dalam aspek finansial, tinggi-rendahnya kompensasi yang diterima dan pembayaran
yang memuaskan mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan menjadi lebih baik.
Remunerasi dalam bentuk gaji tetap dan insentif berdampak pada meningkatkan
kinerja tenaga kesehatan melalui peningkatan kepuasan kerja dan motivasi
individu, kehadiran, perilaku kerja dan kondisi kesehatan pasien. Sama halnya
dengan skema remunerasi, seperti pembayaran berbasis kinerja, berpengaruh
terhadap hasi kesehatan pasien, namun dalam beberapa kasus, insentif yang
ditujukan untuk meningkatkan kinerja menciptakan sikap materialisme sehingga
berdampak negatif terhadap kepuasan kerja. Dalam aspek remunerasi non
finansial, tinjauan literatur ini menemukan hasil yang bervariasi. Indikator
remunerasi non finansial, seperti lingkungan kerja yang kondusif, program
pengembangan karyawan dan fleksibilitas kerja berdampak positif pada kinerja
tenaga kesehatan dalam hal pelaksanaan tugas, kontekstual, dan adaptif dengan
meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja. Sama halnya dengan pelatihan yang
didapatkan berdampak pada kinerja tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas
rutin. Temuan penting lainnya adalah pengawasan yang sesuai dan efektif serta
dukungan dari supervisor berdampak positif pada peningkatan kinerja, sedangkan
kesempatan mendapatkan promosi dan penghargaan tidak mempengaruhi kinerja
tenaga kesehatan menjadi lebih baik. Tinjauan literatur mengungkapkan tantangan
dalam implementasi kebijakan remunerasi terkait ketidakpuasan terhadap
pembayaran dan adaptasi terhadap perubahan sistem remunerasi dalam lingkungan
yang dinamis. Selain itu, pentingnya menentukan indikator remunerasi yang tepat
untuk mengukur dampak langsungnya terhadap kinerja, termasuk kesehatan pasien,
dengan menggunakan instrumen pengukuran yang efisien.
Aguinis,
H. (2009). An expanded view of performance management.
Aguinis,
H. (2023). Performance management. Sage Publications.
Armstrong,
M. (2006). Performance management: Key strategies and practical guidelines.
Kogan page.
Asabir,
K., Witter, S., Herbst, C. H., & Dedzo, K. M. (2013). The performance of
health workers. Toward Interventions in Human Resources for Health in Ghana,
65.
Asiamah,
N., Mensah, H. K., & Azinga, S. A. (2019). Enhancing nurses’ job
satisfaction through remuneration: can materialism be a threat? International
Journal of Ethics and Systems, 35(3), 359–375.
Ballard,
M., Olaniran, A., Iberico, M. M., Rogers, A., Thapa, A., Cook, J., Aranda, Z.,
French, M., Olsen, H. E., & Haughton, J. (2023). Labour conditions in
dual-cadre community health worker programmes: a systematic review. The
Lancet Global Health, 11(10), e1598–e1608.
Bertone,
M. P., Lagarde, M., & Witter, S. (2016). Performance-based financing in
the context of the complex remuneration of health workers: findings from a mixed-method
study in rural Sierra Leone. BMC Health Services Research, 16,
1–10.
Busza,
J., Dauya, E., Bandason, T., Simms, V., Chikwari, C. D., Makamba, M., Mchugh,
G., Munyati, S., Chonzi, P., & Ferrand, R. A. (2018). The role of
community health workers in improving HIV treatment outcomes in children:
lessons learned from the ZENITH trial in Zimbabwe. Health Policy and
Planning, 33(3), 328–334.
Calvin,
O. Y. (2017). The impact of remuneration on employees’ performance (a study of
Abdul Gusau Polytechnic, Talata-Mafara and state college of education Maru,
Zamfara State). Arabian Journal of Business and Management Review (Nigerian
Chapter), 4(2), 34–43.
Colvin,
C. J., Hodgins, S., & Perry, H. B. (2021). Community health workers at the
dawn of a new era: 8. Incentives and remuneration. Health Research Policy
and Systems, 19, 1–25.
DeCenzo,
D. A., Robbins, S. P., & Verhulst, S. L. (2016). Fundamentals of human
resource management. John Wiley & Sons.
Deci,
E. L., & Ryan, R. M. (2014). The importance of universal psychological
needs for understanding motivation in the workplace. The Oxford Handbook of
Work Engagement, Motivation, and Self-Determination Theory, 13.
Dessler,
G. (2020). Fundamentals of human resource management. Pearson.
Dieleman,
M., Gerretsen, B., & van der Wilt, G. J. (2009). Human resource management
interventions to improve health workers’ performance in low and middle income
countries: a realist review. Health Research Policy and Systems, 7,
1–13.
Ferdian,
F., Hadna, A. H., Pitoyo, A. J., & Susilastuti, D. H. (2023). The
Influence of Transformational Leadership, Perceived Affirmation Policy and
Educational Process on the Pro-Organizational Behavior of the Indonesian Army
Non-Commissioned Officers. International Journal of Social Science Research
and Review, 6(4), 390–407.
Fried,
B. J., & Smith, H. L. (2015). Compensation practices, planning, and
challenges. Human Resources In Healthcare, 275.
Green,
C. P., & Heywood, J. S. (2023). Performance pay, work hours and employee
health in the UK. Labour Economics, 84, 102387.
Griffin,
R. W., Phillips, J. M., Gully, S. M., Creed, A., Gribble, L., & Watson, M.
(2023). Organisational behaviour: Engaging people and organisations.
Cengage AU.
Hoxha,
G., Simeli, I., Theocharis, D., Vasileiou, A., & Tsekouropoulos, G.
(2024). Sustainable Healthcare Quality and Job Satisfaction through
Organizational Culture: Approaches and Outcomes. Sustainability, 16(9),
3603.
Huicho,
L., Dieleman, M., Campbell, J., Codjia, L., Balabanova, D., Dussault, G.,
& Dolea, C. (2010). Increasing access to health workers in underserved
areas: a conceptual framework for measuring results. Bulletin of the World
Health Organization, 88, 357–363.
Iacobucci,
G. (2019). Ongoing GP shortage puts NHS long term plan at risk, warn experts. BMJ:
British Medical Journal (Online), 364.
Imamatsu,
Y., Iwata, Y., Yokoyama, A., Tanaka, Y., & Tadaka, E. (2024). Empowering
Community Health Workers in Japan: Determinants of Non-Communicable Disease
Prevention Competency. Healthcare, 12(3), 297.
Kairies-Schwarz,
N., & Souček, C. (2020). Performance pay in hospitals: an experiment on
bonus–malus incentives. International Journal of Environmental Research and
Public Health, 17(22), 8320.
Khim,
K. (2016). Are health workers motivated by income? Job motivation of Cambodian
primary health workers implementing performance-based financing. Global
Health Action, 9(1), 31068.
Kitsios,
F., & Kamariotou, M. (2021). Job satisfaction behind motivation: An
empirical study in public health workers. Heliyon, 7(4).
Koehn,
H. J., Zheng, S., Houser, R. F., O’Hara, C., & Rogers, B. L. (2020).
Remuneration systems of community health workers in India and promoted
maternal health outcomes: a cross-sectional study. BMC Health Services
Research, 20, 1–9.
Krijgsheld,
M., Tummers, L. G., & Scheepers, F. E. (2022). Job performance in
healthcare: a systematic review. BMC Health Services Research, 22(1),
149.
Leonard,
K., & Ottar, M. (2016). Measuring the performance of health workers. Health
Labor Market Analyses in Low-and Middle-Income Countries: An Evidence-Based
Approach, 163–195.
McCollum,
R., Otiso, L., Mireku, M., Theobald, S., de Koning, K., Hussein, S., &
Taegtmeyer, M. (2016). Exploring perceptions of community health policy in
Kenya and identifying implications for policy change. Health Policy and
Planning, 31(1), 10–20.
McConnell,
M., Mahajan, M., Bauhoff, S., Croke, K., Verguet, S., Castro, M. C., Furtado,
K. M., Mehndiratta, A., Farzana, M., & Rashid, S. F. (2022). How are
health workers paid and does it matter? Conceptualising the potential
implications of digitising health worker payments. BMJ Global Health, 7(1),
e007344.
Mendes,
A., Lunkes, R. J., Flach, L., & Dalmutt Kruger, S. (2017). The influence
of remuneration on the behavior of hospital employees in Brazil. Contaduría
y Administración, 62(1), 207–221.
Ormel,
H., Kok, M., Kane, S., Ahmed, R., Chikaphupha, K., Rashid, S. F., Gemechu, D.,
Otiso, L., Sidat, M., & Theobald, S. (2019). Salaried and voluntary
community health workers: exploring how incentives and expectation gaps
influence motivation. Human Resources for Health, 17, 1–12.
Oxholm,
A. S., Di Guida, S., & Gyrd-Hansen, D. (2021). Allocation of health care
under pay for performance: Winners and losers. Social Science &
Medicine, 278, 113939.
Pay,
M. E., Meliala, A., & Handono, D. (2018). Performance Based Payment (PBP)
dan kepuasan kompensasi dalam pemberian jasa pelayanan kapitasi jaminan
kesehatan nasional bagi tenaga kesehatan Puskesmas di Kabupaten Ende. Berita
Kedokteran Masyarakat, 34(12), 461–466.
Phillips,
J. J., & Phillips, P. P. (2016). Handbook of training evaluation and
measurement methods. Routledge.
Porter,
L., Steers, R. M., & Mowday, R. T. (2005). Do employee attitudes towards
organizations matter? The study of employee commitment to organizations. Great
Minds in Management: The Process of Theory Development, 171–189.
Sambodo,
N. P., Bonfrer, I., Sparrow, R., Pradhan, M., & van Doorslaer, E. (2023).
Effects of performance-based capitation payment on the use of public primary
health care services in Indonesia. Social Science & Medicine, 327,
115921.
Shen,
G. C., Nguyen, H. T. H., Das, A., Sachingongu, N., Chansa, C., Qamruddin, J.,
& Friedman, J. (2017). Incentives to change: effects of performance-based
financing on health workers in Zambia. Human Resources for Health, 15,
1–15.
Silva,
A. J., Burgette, A. R., & da Costa, J. F. (2024). Toward a Sustainable
World: Affective Factors Explain How Emotional Salary Influences Different
Performance Indicators. Sustainability, 16(5), 1–16.
Singh,
D., Negin, J., Otim, M., Orach, C. G., & Cumming, R. (2015). The effect of
payment and incentives on motivation and focus of community health workers:
five case studies from low-and middle-income countries. Human Resources for
Health, 13, 1–12.
Snyder,
H. (2019). Literature review as a research methodology: An overview and
guidelines. Journal of Business Research, 104, 333–339.
Wahyuhadi,
J., Hidayah, N., & Aini, Q. (2023). Remuneration, job satisfaction, and
performance of health workers during the COVID-19 pandemic period at the Dr.
Soetomo hospital Surabaya, Indonesia. Psychology Research and Behavior
Management, 701–711.
Yáñez-Araque,
B., Gómez-Cantarino, S., Gutiérrez-Broncano, S., & López-Ruiz, V.-R.
(2021). Examining the determinants of healthcare workers’ performance: a
configurational analysis during COVID-19 times. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 18(11), 5671.
Yntig,
N. B. (2020). Health Care System Analysis Through Work Performance
Predictions. The Malaysian Journal of Nursing (MJN), 12(1),
106–112.
Yuan,
B., Yu, Y., Zhang, H., Li, H., Kong, C., & Zhang, W. (2021). Satisfaction
of township hospitals health workers on how they are paid in China. International
Journal of Environmental Research and Public Health, 18(22), 11978.
Yuliarini,
S., Bt Ku Ismail, K. N. I., & Bararoh, T. (2017). Concept of remuneration
and management behavior evaluation in Indonesia. Asian Journal of
Accounting Research, 2(1), 1–6.
Copyright
holder: Marina
Anggraeni Rosa, Atik Nurwahyuni (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |