Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
7, Juli 2024
PEMBANGUNAN SUMBER
DAYA MANUSIA: UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Wilson Bangun1,
Cindy Calista2*, Ariva Adriana Br Ginting3, Bolfawer
Simanjuntak4
Universitas
Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia1,2,3,4
Email: [email protected]*
Abstrak
Pembangunan
adalah proses berkelanjutan yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat,
dengan tujuan memenuhi kehidupan yang layak bagi manusia. Pembangunan ekonomi,
yang tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi, adalah proses multidimensi yang
melibatkan perubahan dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan lembaga
nasional untuk mencapai pertumbuhan, pengurangan ketimpangan, dan
penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pembentukan modal, baik fisik maupun
alam, serta modal manusia, yang meliputi pengetahuan, informasi, ide, keahlian,
dan kesehatan individu, sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi modal manusia, termasuk Human
Development, Human Capital, dan Global Human Capital, terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Metode penelitian melibatkan analisis data statistik dari
BPS dan laporan World Economic Forum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
meskipun indeks pembangunan manusia yang tinggi tidak secara langsung
meningkatkan laju perekonomian, faktor sumber daya manusia yang mencakup
kesehatan, pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya
peran pemerintah dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kata
kunci:
pembangunan ekonomi, modal manusia, pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan
manusia, Indonesia
Abstract
Development
is a continuous and deliberate process encompassing various aspects of societal
life, aiming to ensure a decent life for humans. Economic development, which is
closely linked to economic growth, is a multidimensional process involving
changes in social structure, societal attitudes, and national institutions to
achieve growth, reduce inequality, and alleviate poverty. The enhancement of
capital formation, both physical and natural, as well as human capital, which
includes knowledge, information, ideas, skills, and individual health, is
crucial for economic growth. This study aims to examine the contribution of
human capital, including Human Development, Human Capital, and Global Human
Capital, to economic growth in Indonesia. The research method involves
analyzing statistical data from BPS and reports from the World Economic Forum.
The results show that although a high human development index does not directly
increase the rate of economic growth, human resources encompassing health,
knowledge, skills, and income significantly influence economic growth. The
implications of this research highlight the importance of government roles in
improving the human development index to promote sustainable economic growth.
Keywords:
economic development, human capital, economic growth, human development index,
Indonesia
Pendahuluan
Pembangunan
adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai
aspek kehidupan masyarakat, pembangunan menekankan pada terpenuhinya kehidupan
yang layak bagi manusia. Meningkatkan pembangunan ekonomi merupakan hal yang
penting untuk terpenuhinya tujuan tersebut. Pembangunan ekonomi merupakan
proses multidimensi yang melibatkan bermacam-macam perubahan mendasar dalam
strukur sosial, sikap masyarakat, dan lembaga nasional seperti halnya
percepatan pertumbuhan, pengurangan ketimpangan, dan penanggulangan kemiskinan
(Todaro, 2011). Pembangunan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan
ekonomi atau economic growth. Pembangunan ekonomi akan mendorong
pertumbuhan ekonomi serta sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang memperlancar dari
sebuah proses pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan
dan kemajuan ekonomi yang dicapai sangat tergantung pada peningkatan
pembentukan modal, baik modal fisik maupun modal alam. Selain modal fisik dan
alam, modal manusia juga merupakan faktor penting dan kunci dalam pertumbuhan
ekonomi yang dapat meningkatkan produktivitas. Modal Manusia sebagai
pengetahuan, informasi, ide, keahlian, dan kesehatan individu yang akan
mempengaruhi produktivitas (Acemoglu & Autor, 2011). Perkembangan
pemikiran tentang kontribusi modal manusia dijelaskan oleh Romer (2014), Lucas
(1988), dan Cohen dan Soto (2007) yang menjelaskan bahwa semakin baik modal
manusia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menurut
Hendarmin dan Kartika (2019) menyebutkan modal manusia memiliki peran vital
dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Penduduk di Indonesia merupakan penduduk terbanyak di Asia
Tenggara. Menurut data dari BPS tahun 2022 jumlah penduduk Indonesia saat ini 273.879.750 jiwa. Di Indonesia sendiri umur
usia produktif atau usia kerja yang termasuk tenaga
kerja adalah 15-64 tahun, sementara di bawah atau lebih dari usia tersebut
tergolong bukan tenaga kerja. Menurut BPS tahun 2022 menyatakan bahwa jumlah
angkatan kerja di Indonesia mencapai 144,01 juta jiwa pada Februari 2022. Menurut
laporan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum)
dalam The Global Competitiveness Report Tahun 2022 mengatakan daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia
masih tertinggal dan berada di urutan ke 43 dari 141 negara. Namun di tengah
gejolak ekonomi dunia yang juga semakin bersaing, Indonesia dituntut untuk
tetap konsisten menaikkan angka pertumbuhan ekonomi. Urgensi pembangunan modal
manusia menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan global, yang membawa
konsekuensi semakin ketatnya persaingan ditengah ketidakpastian.
Pembangunan
manusia dalam sebuah negara sangat penting dipahami karena dapat menentukan dan
memperluas kesejahteraan masyarakat dalam negara tersebut (Maratade et al., 2019). Kepentingan tersebut dapat diketahui melalui
proses pembangunan dari berbagai aspek seperti, Human Development, Human
Capital dan Global Human Capital. Pembangunan dapat menciptakan dan
menyesuaikannya dengan lingkungan untuk mencapai kesejahteraan manusia.
Pembangunan Manusia dapat dipahami secara lebih luas melalui pengukuran dengan
membandingkan komponen harapan hidup, melek huruf, pendidikan, serta standar
hidup. Komponen-komponen tersebut dapat dijadikan sebagai dasar terhadap tiga
indeks antara lain indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks standar
hidup layak (Bangun, 2021).
Menurut
Cadil et al. (2014) dalam human capital, economic structure and growth
menyatakan bahwa tingginya nilai indeks pembangunan manusia tidak serta merta
meningkatkan laju perekonomian. Tingginya kualitas manusia atau yang disebut
sebagai modal manusia, biasanya dipandang sebagai salah satu penentu utama daya
saing dan pertumbuhan ekonomi. Namun, dari hasil riset ditemukan bahwa modal
manusia tidak menjadi jaminan stabilitas ekonomi. Ini dibuktikan pada riset
yang dilakukan di negara Spanyol, dimana tingkat modal manusia, yang dinyatakan
sebagai persentase dari populasi berpendidikan tinggi, relatif sangat tinggi
tetapi pengangguran mencapai tingkat kritis dan pertumbuhan ekonomi lemah atau
negatif. Menurut Raharti et al. (2020) sumber daya manusia harus mencerminkan
struktur ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika tidak, maka
tingginya indeks pembangnan manusia yang tercermin dalam modal manusia hanya
akan menyebabkan tingkat pengangguran yang lebih tinggi karena efek crowding
out dan ketidakseimbangan di pasar tenaga kerja.
Faktor
dalam pertumbuhan ekonomi yang sangat penting yaitu sumber daya manusia (Hakam
et al., 2021). Paradigma pembangunan yang sedang berkembang saat ini adalah
pertumbuhan ekonomi yang di ukur dengan pembangunan manusia. Peran pemerintah
dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia juga dapat berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi merupakan tema sentral
dalam kehidupan ekonomi suatu negara didunia termasuk juga didalamnya Negara
Indonesia. Dalam penenelitian ini para penulis menggabungkan komponen
pembangunan dari berbagai aspek seperti, Human Development, Human Capital
dan Global Human Capital untuk melihat kontribusinya kepada petumbuhan
ekonomi. Walaupun menurut Cadil et al. (2014) tingginya nilai indeks
pembangunan manusi tidak serta merta meningkatkan laju perekonomian, tapi
penelitian lain Raharti et al. (2020), Arifin, dkk 2021 berpendapat sumber daya
manusia yang dilihat dari kesehatan, pengetahuan, keterampilan dan pendapatan
juga faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi modal manusia, termasuk Human Development,
Human Capital, dan Global Human Capital, terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Metode Penelitian
Metode Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan
dengan angka-angka perhitungannya menggunakan metode statistic yang dibantu
dengan program SPSS. Hubungan fungsional antara variable diidentifikasi dengan
analisis regresi linier berganda dengan model fungsi produksi Cobb-Douglas
sehingga dapat menghasilkan koefisien regresi yang juga sekaligus menunjukkan
besaran elastisitas. Fungsi Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan
yang melibatkan dua atau lebih variabel. Variabel yang satu disebut dengan
variabel dependen, yang dijelaskan (y) dan yang lain disebut variable
independen, yang menjelaskan (x). Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara
tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input yang digunakan dalam
proses produksi. Persamaan fungsi tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Y= f (x1.x2)
Y= ax1b1 x2b2 x3b3
eu
Dimana:
Y = Pertumbuhan
Ekonomi
a = nilai intersep
X1 = Knowledge
X2 = Health
X3 = Income
X4 = Skill
b1,b2, b3, b4 =
koefisien regresi variabel X1,X2,X3,X4
u = kesalahan
e = logaritma
natural, e = 2,718
Metode
pengumpulan data pada penelitian ini dengan mengunduh data sekunder yang
didapatkan dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung pada kurun waktu tahun
2011-2021. Uji Statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Uji F dan
Uji t untuk melihat pengaruh variable secara simultan dan parsial.
Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis return to scale (RTS) untuk
mengetahui kegiatan dari suatu usaha yang diteliti apakah sudah mengikuti
kaidah decreasing, constant atau increasing return to scale. Keadaan
return to scale (skala usaha) dari suatu usaha yang diteliti dapat diketahui
dari penjumlahan koefisien regresi semua factor produksi. Ada tiga kemungkinan
dalam nilai return to scale, yaitu:
1) Decreasing
Return to Scale (DRS), jika (b1 + b2 + ... + bn) < 1 maka artinya adalah
proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang
proporsinya lebih kecil.
2) Constant
return to Scale (CRS), jika (b1 + b2 + ... + bn) = 1 maka artinya adalah
proporsi penambahan faktor produksi proporsional terhadap penambahan produksi
yang diperoleh.
3) Increasing
Return to Scale (IRS), jika (b1 + b2 + ... + bn) > 1 maka artinya bahwa
proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang
proporsinya lebih besar.
Hasil dan
Pembahasan
Uji Koefisien
Determinan Adjusted (R2)
Tabel
1. Hasil Uji R2
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.999a |
.998 |
.996 |
.01543 |
a. Predictors: (Constant), SKL, INC, HEL,
KNO |
pada tabel diatas, nilai Adjusted R square sebesar
0,996 menunjukkan bahwa 99,6% pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh
variabel knowledge (x1), health (x2), income (x3) dan skill (x4). Sisanya
sebesar 0,4% dijelaskan oleh variabel variabel lain di luar model.
Uji
F
Tabel
2. Hasil Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of
Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
.551 |
4 |
.138 |
578.502 |
.000b |
Residual |
.001 |
5 |
.000 |
|
|
|
Total |
.552 |
9 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: EKO |
||||||
b. Predictors: (Constant), SKL, INC, HEL,
KNO |
Berdasarkan
tabel diatas, dilihat dari tingkat probabilitas menunjukkan bahwa nilai
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 0,05 (α)
maka dapat disimpulkan bahwa skill, income, health dan knowledge secara bersama
sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel independent berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Uji
t
Uji
statistik t pada dasarnya adalah seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas
secara individual dalam mempengaruhi variabel terikat. Apakah suatu variabel
independen merupakan penjelas yang signifikan atau tidak signifikan terhadap
variabel dependen.
Tabel
3. Hasil Uji t
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
1.432 |
9.289 |
|
.154 |
.884 |
KNO |
3.136 |
.375 |
.552 |
8.354 |
.000 |
|
HEL |
1.559 |
1.903 |
.051 |
.819 |
.450 |
|
INC |
2.017 |
.247 |
.457 |
8.158 |
.000 |
|
SKL |
.617 |
.974 |
.032 |
.633 |
.555 |
|
a. Dependent Variable: EKO |
Knowledge yang diukur melalui angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah berpengaruh signifikan pertumbuhan ekonimi yang diukur
melalui produk domestik bruto. Pembangunan sumber daya manusia melalui
peningkatan pengetahuan masyarakat yang bisa dilakukan dengan memberikan
Pendidikan sehingga masyarakat melek akan huruf dan bisa berekolah sesuai
tingkat wajib yang ditentukan pemerintah merupakan upaya yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara signifikan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Nugroho
(2014) yang membuktikan bahwa pendidikan yang diwakilkan dengan Angka Melek
Huruf memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang
diwakilkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB), dan penelitian dan Handayani et al. (2016) bahwa rata-rata lama sekolah
berpengaruh positif terhadap PDRB di Provinsi Bali. Hal ini menandakan bahwa
semakin lama pendidikan yang ditempuh oleh seseorang, maka akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Demikian juga dengan income yang
diukur melalui standar hidup layak berpengaruh signifikan pertumbuhan ekonimi
yang diukur melalui produk domestik bruto. Penduduk sebagai komponen
pembangunan ekonomi perlu memiliki standar hidup layak yang memrupakan gambaran
tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk melalui pendapatan yang
mereka peroleh, peningkatan standar hidup layak akan signifikan meningkatkan
pertumbuhan dan pembangunan yang juga dapat dilihat sebagai dampak semakin
membaiknya ekonomi. Penelitaian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Prananda et al.(2018), Fauzi (2017), Shkolnikov et al. (2019) bahwa angka harapan hidup memiliki
pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan sumber daya manusia melalui
peningkatan tingkat kesehatan atau health yang diukur dari angka harapan
hidup dapat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi walaupun tidak secara
signifikan. Kesehatan merupakan investasi yang sangat berguna bagi peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Prananda et al. (2018), Fauzi (2017) yang mengungapkan
angka harapan hidup memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kesehatan merupakan salah satu komponen yang perlu ada untuk kesejahteraan
rakyat yang dapat menggambarkan tingkat kesehatan masyarakat sehubungan dengan
kualitas kehidupannya. Selain itu kesehatan merupakan salah satu modal bagi
keberhasilan pembangunan bangsa karena dengan penduduk yang sehat, pembangunan
diharapkan dapat berjalan dengan lancar (Suryandari, 2017).
Pembangunan sumber daya manusia melalui
peningkatan skill yang diukur dari angkatan kerja terampil dapat
mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi walaupun tidak secara signifikan. Peningkatan
jumlah angkatan kerja terampil mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, walaupun
tidak secara signifikan qngkatan kerja yang terampil yang diperoleh dari
Pendidikan akan meningkatkan kualitas hidup manusia dan manfaat sosial yang
lebih luas baik untuk individu maupun masyarakat (Budiarti
et al., 2019). Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Sulistyowati, 2010) yang menyebutkan sumber daya
manusia sebagai tenaga kerja sangat diperlukan keterampilannya dalam
melaksanakan tugas, meningkatkan kualitas organisasi dan menunjang pertumbuhan
ekonomi.
Setelah
dilakukan uji asumsi klasik, uji F dan uji t maka untuk menjawab rumusan masalah
berikutnya dilakukan analisis regresi linear berganda. Dengan persamaan sebagai
berikut
Model regresi
linear yang digunakan dalam melakukan pengujian diformulasikan sebagai berikut:
Y= f (x1.x2)
Y= ax1b1 x2b2 x3b3
eu
Dimana:
a = nilai intersep
X1 = Knowledge
X2 = Health
X3 = Income
X4 = Skill
b1,b2, b3, b4 =
koefisien regresi variabel X1,X2,X3,X4
u = kesalahan
e = logaritma
natural, e = 2,718
Persamaan fungsi
tersebut adalah rumusan asli fungsi produksi Cobb-Douglas dengan empat variabel
independen. Setelah semua variabel diubah kedalam bentuk logaritma natural (Ln)
maka rumusan fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam persamaan Ln, sehingga
persamaannya menjadi:
Ln Y = Ln a + b ln
X1 + c ln X2
analisis regresi
berganda yang diolah dengan bantuan SPSS versi 27 menghasilkan persamaan
regresi sebagai berikut :
Ln Y = ln 9,289+
0, 375 ln X1 + 1,903 ln X2 + 0,247 ln X3 + 0,974 ln X4
Dari bentuk
transformasi fungsi produksi Cobb-Douglas di atas maka bentuk tersebut diubah
kembali ke dalam bentuk asli fungsi produksi Cobb – Douglas, sehingga
persamaannya menjadi:
Y
= 10,181X10,375X21,903X30,247X40,974
Dari
hasil di atas besarnya elastisitas dari masing-masing variabel independen dapat
dilihat dari besarnya koefisien pangkat pada setiap variabel independen.
Elastisitas knowledge sebesar 0,375, elastisitas health sebesar 1,903,
elastisitas income sebesar 0,247 dan elastisitas skill sebesar 0,974.
Sedangkan besarnya Return to scale dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan koefisien pangkat masing- masing variabel independen (0,375 +
1,903+ 0,247 + 0,974 = 3,499) yang menunjukkan kondisi Increasing Return to
Scale (IRS), jika (b1 + b2 + ... + bn) > 1 maka artinya bahwa proporsi
penambahan faktor knowledge, health, income dan skill akan
menghasilkan tambahan pada pertumbuhan ekonomi yang proporsinya lebih besar. Sehubungann dengan itu penting untuk
meningkatkan seluruh aspek yang ada dalam pembangunan manusisa baik dari segi
pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan keterampilan dalam upaya pembangunan
ekonomi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Nugroho
(2014) dan Handayani et al. (2016) bahwa peningkatan pengetahuan mempengaruhi
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Penelitian Prananda et al. (2018) dan Fauzi (2017) bahwa peningkatan pendapatan dan kesehatan mempengaruhi
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penelitian Sulistyowati (2010) dan Budiarti
et al. (2019) bahwa peningkatan keterampilan mempengaruhi
peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan
Pembangunan
sumber daya manusia melalui peningkatan pengetahuan, pendapatan, kesehatan, dan
keterampilan memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pengetahuan yang diukur melalui angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui produk
domestik bruto. Pendapatan yang diukur melalui standar hidup layak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kesehatan yang diukur dari angka
harapan hidup memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, walaupun
tidak secara signifikan. Keterampilan yang diukur dari angkatan kerja terampil
memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Analisis
regresi linear berganda menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan, pendapatan,
kesehatan, dan keterampilan akan menghasilkan tambahan pada pertumbuhan ekonomi
yang proporsinya lebih besar.
BIBLIOGRAFI
Acemoglu, D., & Autor, D. (2011). Lectures in labor
economics. Manuscript. Http://Economics. Mit. Edu/Files, 4689, 22.
Bangun, W. (2021). Pembangunan Sumber Daya Manusia. Rajawali Pers: Depok.
Budiarti,
D. (2014). Pengaruh tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Mojokerto tahun 2000-2011. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 2(1).
Čadil,
J., Petkovová, L., & Blatná, D. (2014). Human capital, economic structure
and growth. Procedia
economics and finance, 12, 85-92.
Cohen,
D., & Soto, M. (2007). Growth and human capital: good data, good
results. Journal
of economic growth, 12, 51-76.
Fauzi,
F. (2021). Pengaruh
Kemiskinan, PDRB Dan Pengangguran Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di
Sumatera Utara Tahun 2010-2019 (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara).
Hakam,
I. A., Fatahillah, K., Faniati, R. N., Izzah, N. N., & Putra, R. S. (2023).
A Systematic Literature Review: Strategi Pengembangan Usaha Mikro Dan Menengah
(Umkm) Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. WORLDVIEW (Jurnal
Ekonomi Bisnis Dan Sosial Sains), 2(1), 61-72.
Handayani,
N. S., Bendesa, I., & Yuliarmi, N. (2016). Pengaruh Jumlah Penduduk, Angka
Harapan Hidup, Rata-Rata Lama Sekolah, dan PDRB Per Kapita Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 5(10),
3449-3474.
Hendarmin,
H., & Kartika, M. (2019). The relationship between human capital and the
regional economy productivity. JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan, 12(1),
138-152.
Lucas,
R. E. (1988). On the mechanics of economic development. Journal of monetary
economics, 22(1),
3-42.
Maratade,
S. Y. (2016). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Indeks Pembangunan Manusia Di
Provinsi Sulawesi Utara (Studi Pada Tahun 2002-2013). Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi, 16(1).
Nugroho,
S. B. M. (2016). Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Media Ekonomi dan
Manajemen, 29(2).
Prananda,
D., Idris, I., & Putri, D. Z. (2019). Dampak Kesehatan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Ecogen, 1(3), 578-585.
Raharti,
R., Sarnowo, H., & Aprillia, L. N. (2020). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan
Indeks Pembangunan Manusia Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Perspektif
Ekonomi Darussalam (Darussalam Journal of Economic Perspec, 6(1),
36-53.
Romer,
P. M. (2014). Human capital and growth: Theory and evidence. Annals of Economics
and Finance, 15(1), 765-816.
Copyright
holder: Wilson Bangun, Cindy Calista, Ariva Adriana Br
Ginting, Bolfawer Simanjuntak (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This
article is licensed under: |