Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 9, No. 11,
November 2024
KOMUNIKASI KORPORAT PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER
MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN DI
KAMPUNG PENYENGAT KABUPATEN SIAK
Nadia Safirna Putri1, Yasir2, Noor
Efni Salam3
Universitas Riau, Pekanbaru,
Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1
[email protected]2 [email protected]3
Abstrak
Komunikasi Korporat PT Riau Andalan Pulp and Paper
Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat di
Kampung Penyengat Kabupaten Siak, dibimbing oleh Yasir dan Noor Efni Salam.
Penelitian ini didasari oleh program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi
untuk meningkatkan nilai jual dari komoditas pertanian yang ada di Kampung
Penyengat selain untuk
menyelamatkan hasil panen yang berlimpah, program diversifikasi nenas ini hadir
untuk mengobati kekecewaan masyarakat yang terjadi pada tahun 2022 silam,
dimana sempat terdengar isu bahwa masyarakat sekitar Kampung Penyengat merasa
dianaktirikan karena tidak diberdayakan oleh Perusahaan untuk menjadi tenaga
kerja pada project di Futong Port. Pernyataan ini disampaikan
oleh Kepala Kampung Penyengat, Bapak Abok Agustinus kepada PR Perusahaaan dari
departemen stakeholder relations. Sehingga jika isu ini tidak diatasi
dapat mempengaruhi citra dan reputasi perusahaan yang sudah baik di daerah
tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pengumpulan data secara langsung dan tenik pengambilan sample menggunakan
teknik purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis
tentang Komunikasi Korporat PT RAPP dalam meningkatkan citra perusahaan melalui
program pemberdayaan masyarakat di Kampung Penyengat, Kabupaten Siak. Hasil
analisis penelitian mendapatkan bahwa bentuk Komunikasi Korporat yang dilakukan
oleh PT RAPP terbagi menjadi dua yaitu Komunikasi Internal dan Komunikasi
Eksternal. Proses kegiatan komunikasi internal di PT RAPP dilakukan oleh satu
department yaitu corporate communication dan Komunikasi Eksternal yang
dilakukan oleh department stakeholder relations.
Kata Kunci: Komunikasi Korporat, Citra,
Pemberdayaan Masyarakat.
Abstract
Corporate Communications of PT Riau Andalan Pulp and Paper in Improving
the Company's Image Through the Community Empowerment Program in Penyengat
Village, Siak Regency, guided by Yasir and Noor Efni Salam. This research is
based on a community empowerment program which was initiated to increase the
selling value of agricultural commodities in Penyengat Village. Apart from
saving abundant harvests, this pineapple diversification program is here to
treat the community's disappointment that occurred in 2022, where there were
rumors that The people around Penyengat Village feel
neglected because they are not empowered by the Company to work as workers for
the project at Futong Port. This statement was conveyed by the Head of
Penyengat Village, Mr. Abok Agustinus to Corporate PR from the stakeholder
relations department. So if this issue is not
addressed it could affect the company's already good image and reputation in
the area. This research method uses a qualitative method with direct data
collection and sampling techniques using purposive sampling techniques. This
research aims to analyze PT RAPP Corporate Communication in improving the
company's image through community empowerment programs in Penyengat Village,
Siak Regency. The results of the research analysis found that the form of
Corporate Communication carried out by PT RAPP was divided into two, namely
Internal Communication and External Communication. The process of internal
communication activities at PT RAPP is carried out by one department, namely corporate
communication and external communication which is carried out by the
stakeholder relations department.
Keywords: Corporate Communication, Image, Community Empowerment
Pendahuluan
Kegiatan Komunikasi Korporat sangat penting dilakukan
oleh Perusahaan dimana dalam Komunikasi Korporat, penggunaan bentuk komunikasi
internal dan eksternal dikolaborasikan untuk mendapatkan dampak positif yang
secara keseluruhan bertujuan untuk menciptakan hubungan yang kuat serta
menguntungkan bagi stakeholder di Perusahaan
Sebagai
contoh, Komunikasi Korporat ini sudah terimplementasi di Perusahaan Swasta yang
berlokasi di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan yaitu PT Riau Andalan Pulp
and Paper (PT RAPP). PT Riau Andalan Pulp
and Paper atau yang dikenal dengan PT RAPP adalah anak perusahaan utama dari
grup Asia Pacific Resources International Holding Limited atau APRIL Group.
Perusahaan ini beroperasi di Provinsi Riau, Sumatera, Indonesia dan menjalankan
salah satu pabrik pulp terbesar di dunia. Pabrik pulp dan kertas yang berlokasi
di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan ini mampu memproduksi hingga 2,8 juta
ton pulp dan 1,15 juta ton kertas per tahun.
Selain bisnis intinya yaitu pulp dan kertas, PT RAPP
juga membantu mengembangkan usaha lokal dengan memberikan pelatihan, dukungan
dan bantuan keuangan kepada pengusaha lokal dibidang usaha yang sesuai dengan
kebutuhan PT RAPP seperti penyedia tenaga kerja dan transportasi. Anak usaha
APRIL Group yaitu PT RAPP mempunyai filosofi bisnis 5C yang dimana operasinya
harus bermanfaat bagi Komunitas, Negara, Iklim dan Pelanggan dan yang akan
bermanfaat bagi Perusahaan. Sebagai wujud komitmen untuk tumbuh dan berkembang
bersama masyarakat pada pembangunan sosial dan ekonomi, APRIL Group menunjukkan
aksi nyata dalam memberdayakan dan mendorong kemandirian masyarakat setempat
dengan beberapa inisiatif. Diantaranya; Dukungan untuk kegiatan pengembangan serta penghormatan terhadap hak masyarakat,
sejalan dengan kebijakan Sustainable Forest Management Policy atau SFMP
2.0, yang merupakan landasan praktik bisnis berkelanjutan Grup APRIL, menghapus
kemiskinan ekstrim dalam radius 50 KM dari operasional perusahaan sebagai bagian
dari pilar Kemajuan Inklusif pada visi APRIL2030, meningkatkan mutu pendidikan,
meningkatkan akses pelayanan kesehatan primer, membantu untuk mengurangi
tingkat stunting, mendukung kesempatan yang setara untuk pria dan
wanita.
Program-program
Korporat yang dilakukan oleh PT RAPP di sekitar wilayah operasionalnya
memberikan citra dan reputasi yang positif untuk perusahaan. Program
pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, UMKM, infrastruktur, kesehatan
dan lainnya dapat terimplementasi dengan baik tidak terlepas dari peran public
relations dari perusahaan yang menjadi representasi dari Perusahaan ke
masyarakat dan dari masyarakat ke Perusahaan sehingga program dapat diterima
oleh masyarakat.
PT RAPP
melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang agribisnis juga dilakukan di
Kampung Penyengat, Kabupaten Siak. Kampung Penyengat yang berlokasi di
Kabupaten Siak, Riau memiliki Nenas sebagai komoditasnya. Awalnya budidaya
nenas disini hanya ditanam dalam skala kecil dengan sangat tradisional hingga
pada tahun 2013, Kampung penyengat menjadi pusat budidaya dan produksi nenas
berkat upaya PT Riau Andalan Pulp and Paper pada program pemberdayaan
masyarakat. PT RAPP mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat melalui
komoditas yang dimiliki di wilayah tersebut yaitu One Village One Commodity (OVOC)
yang sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Kepulauan
Meranti dan juga Kabupaten Siak.
PT Riau
Andalan Pulp and Paper menginisiasi program diversifikasi nenas di daerah
tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung
Penyengat. Salah satu contoh program diversifikasi nenas yang dilakukan di
Kampung Penyengat adalah pembuatan Nata De Pina, Sirup Nenas dan Kue Nastar.
Melalui komunikasi korporat yang dilakukan oleh public relations dari PT
RAPP melalui departemen community development dan NGO Relation
meyakinkan masyarakat agar program yang ditawarkan oleh perusahaan yang
berpusat di Pangkalan Kerinci ini dapat terealisasikan dengan baik.
Program
OVOC ini bertujuan untuk mengembangkan komoditas di suatu desa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan komoditas nenas ini telah
menjadi sumber pendapatan masyarakat dan banyak petani yang berhasil
membudidayakan dan menjual nenas tersebut. Program berbasis komoditas unggulan
ini bernilai ekonomi tinggi, mudah dipasarkan dan sesuai dengan kriteria
wilayah tersebut. Buah nenas telah menjadi komoditas unggulan dan sangat sesuai
ditanam di Kampung Penyengat sejak dulu. Meskipun menjadi salah satu komoditas
unggulan, usaha tani nenas belum mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara
maksimal karena adanya penetapan kriteria jual buah nenas yang dikehendaki oleh
pasar.
Hasil panen
nenas yang cukup melimpah biasanya dikelompokkan kedalam beberapa jenis grade
nenas. Nenas dengan grade A memiliki buah yang lebih besar
dengan harga Rp 5500 per buah yang lebih mahal dibandingkan grade B yang
dijual seharga Rp 3500 perbuah dan grade C yang dijual dengan harga Rp
4000 untuk 6-8 buah. Namun, nanas grade C ini sering berakhir menjadi
makanan ternak dan makan burung walet daripada dibuang, akhirnya para petani
menjual dengan harga yang mau dibeli saja. Disamping itu, kendala yang sering
dihadapi petani adalah pada saat panen raya jumlah atau tingkat produksi nenas
melimpah mengakibatkan harga nenas rendah dan volume penjualan menurun sehingga
banyak buah nenas yang terbuang dan tidak laku dijual dalam bentuk segar.
Selain
untuk menyelamatkan hasil panen, program diversifikasi nenas ini hadir untuk
mengobati kekecewaan masyarakat yang terjadi pada tahun 2022 silam, dimana
sempat terdengar isu bahwa masyarakat sekitar Kampung Penyengat merasa
dianaktirikan karena tidak diberdayakan oleh Perusahaan untuk menjadi tenaga
kerja pada project di Futong Port. Pernyataan ini disampaikan
oleh Kepala Kampung Penyengat, Bapak Abok Agustinus kepada PR Perusahaaan dari
departemen stakeholder relations. Sehingga jika isu ini tidak diatasi
dapat mempengaruhi citra dan reputasi perusahaan yang sudah baik di daerah
tersebut.
Untuk
menyukseskan gagasan tersebut, petani nenas membutuhkan kelompok atau
organisasi sebagai wadah dalam bentuk pemberdayaan ekonomi untuk memaksimalkan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat petani nenas. Pemberdayaan ekonomi
ialah upaya untuk mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat
akan adanya potensi yang dimilikinya serta upaya untuk mengembangkannya,
artinya upaya mendorong percepatan perubahan struktur ekonomi rakyat dalam
perekonomian nasional. Wujud pemberdayaan ekonomi masyarakat dilakukan dengan
kegiatan pengembangan kemampuan-kemampuan teknis dan managerial
kelompok-kelompok masyarakat sehingga berbagai masalah teknis dan organisasi
dapat dipecahkan dengan baik. Kemudian, kelompok tersebut akan mencari potensi
dari masyarakat yang dapat mengolah buah nenas yang tidak lolos grading
menjadi produk pangan siap jual. Salah satu alternatif pemanfaat nenas yang
dapat dilakukan oleh kelompok masyarakat adalah dengan mengolahnya menjadi
produk diversifikasi nenas.
Program
diversifikasi nenas adalah program yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
petani dalam mengolah buah nenas menjadi berbagai produk olahan seperti selai
nanas, dodol nanas dan nata de pina dengan kemasan yang lebih tahan lama.
Diversifikasi produk olahan nenas juga dilakukan untuk memperpanjang masa
simpan dan memberikan nilai tambah pada buah nenas. Program diversifikasi nenas
dapat membantu mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok dengan
cara mengembangkan kemampuan petani dalam mengolah buah nenas menjadi berbagai
produk olahan nenas sehingga melalui program diversifikasi nenas diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan buah nenas secara lebih optimal dan meningkatkan
kesejahteraan serta memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak
terfokus pada satu jenis makanan pokok saja. Melihat fenomena yang terjadi di
Kampung Penyengat dimana Nenas grade c sering tidak laku dipasaran,
dijual murah bahkan tidak dapat dijual yang menyebabkan masyarakat tidak dapat
pemasukan sehingga PT Riau Andalan Pulp and Paper menginisiasi program
diversifikasi nenas di daerah tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kampung Penyengat. Salah satu contoh program
diversifikasi nenas yang dilakukan di Kampung Penyengat adalah pembuatan Nata
De Pina, Sirup Nenas dan Kue Nastar. Melalui komunikasi korporat yang dilakukan
oleh public relations dari PT RAPP melalui departemen community
development dan NGO Relation meyakinkan masyarakat agar program yang
ditawarkan oleh perusahaan yang berpusat di Pangkalan Kerinci ini dapat
terealisasikan dengan baik.
Pada
penelitian ini peneliti akan menjelaskan bagaimana komunikasi korporat dari PT
Riau Andalan Pulp and Paper yang melibatkan internal perusahaan melalui public relations-nya dan
eksternal perusahaan melalui LSM Bumi Hijau Institute. Keterlibatan antara NGO
dan Perusahaan pada program pemberdayaan masyarakat sudah pernah diteliti dalam
beberapa penelitian diantaranya yaitu; Schade dan kawan kawan dalam
penelitiannya yang berjudul Corporate-NGO Partnership: the impact of
CSR motives, message frame and fit. Dimana Schade menjelaskan mengenai
bagaimana taktik komunikasi dan motif CSR agar mendapatkan reaksi positif dari
konsumen. Selain itu, penelitian Yasir dan kawan-kawan yang berjudul Corporate
communications in contribution to addressing environmental problems: case study
of an Indonesian state oil company meneliti bahwa komunikasi korporat yang
dilakukan oleh perusahaan minyak melalui program pemberdayaan masyarakat juga
berfokus pada pengembangan komoditas daerah yang ingin diberdayakan. Penelitian
yang dilakukan oleh Pambudi dan kawan-kawan membahas mengenai ruang lingkup
komunikasi pada perusahaan PT Unilever Indonesia dimana perusahaan ini
menerapkan ruang lingkup bisnis eksternal dalam memperluas pasarnya.
Penelitian
terdahulu menunjukkan pentingnya komunikasi korporat dalam implementasi program
pemberdayaan masyarakat. Studi yang dilakukan oleh Hartono et al. (2020)
menyoroti peran komunikasi korporat dalam mendukung program tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR), di mana komunikasi yang efektif antara perusahaan dan
masyarakat lokal mampu meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat
dalam program pemberdayaan. Selain itu, penelitian dari Wardani dan Kusumawati
(2019) menunjukkan bahwa kolaborasi antara perusahaan dan organisasi
non-pemerintah (NGO) dapat memperkuat dampak program CSR, terutama melalui
pendekatan berbasis komunitas yang fokus pada pemberdayaan ekonomi dan
pengembangan kapasitas lokal. Kedua penelitian ini menegaskan bahwa komunikasi korporat
yang terencana dan terarah berperan penting dalam memastikan keberhasilan
program CSR dan menjaga citra positif perusahaan.
Berangkat
dari fenomena yang terjadi di Kampung Penyengat, Kabupaten Siak ini, peneliti
tertarik untuk meneliti bagaimana komunikasi korporat dari PT Riau Andalan Pulp
and Paper untuk memberdayakan masyarakat melalui public relations-nya
dan eksternal perusahaan melalui LSM Bumi Hijau Institute yang dalam memberikan
pelatihan diversifikasi produk olahan nanas agar nanas grade c ini dapat
digunakan dan menghasilkan produk jadi yang lebih bernilai guna.
Metode Penelitian
Sukmadinata
Metode penelitian
kualitatif juga disebut dengan penelitian naturalistik, karena penelitian
dilakukan pada kondisi yang alamiah dengan memperhatikan kondisi yang
sebenarnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan studi kasus
atau A Case Study di dalam Bahasa Inggris. Kata kasus diserap dari
Bahasa Inggris “Case” yang memiliki makna yaitu kasus, peristiwa,
kajian.
Dalam penelitian ini
penulis menggunakan pendekatan studi kasus atau A Case Study di dalam
Bahasa Inggris. Kata kasus diserap dari Bahasa Inggris “Case” yang
memiliki makna yaitu kasus, peristiwa, kajian. Studi kasus sebagai bagian metode penelitian
memberikan kerangka tertentu pada tahapan-tahapan prosesnya, diantaranya
menentukan tema dan subjek penelitian, menentukan tempat, menentukan metode
yang akurat, menentukan teknik pengumpulan data yang relevan, menganalisis
hasil data yang di peroleh dari subjek penelitian, membuat kesimpulan dan
laporan penelitian. Hasil temuan dapat di katakan ilmiah jika memenuhi standar
objektif, sistematik dan mengikuti prosedur ilmiah
Hasil dan Pembahasan
Komunikasi korporat yang
dilakukan oleh PT RAPP sebagai perusahaan multinasional ternama di bidang pulp
and paper terbagi atas dua kategori yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
Ketika komunikasi terjadi antara management dan karyawan dalam suatu
instansi maupun organisasi hal tersebut dikategorikan sebagai komunikasi
internal
Kegiatan komunikasi internal
dilakukan dengan mempromosikan budaya perusahaan kepada seluruh anggota di
dalam sebuah organisasi/perusahaan tersebut. Perusahaan sebagai organisasi
bisnis memiliki management yang terdiri dari bawahan dan atasan yang saling
berkomunikasi dalam lingkup internal perusahaan. Komunikasi internal memiliki
peran dalam menyamakan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan
sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen
Menurut BF, Corporate
Communication Manager untuk PT RAPP di Pangkalan Kerinci mengatakan bahwa
bentuk komunikasi korporat yang dilakukan PT RAPP terdiri dari komunikasi
internal dan eksternal. Komunikasi Internal biasanya dilakukan oleh manajemen
dan karyawan. Jika sifatnya berisi informasi untuk konsumsi khalayak
perusahaan, maka manajemen akan memberikan informasi tersebut ke Department
Corporate Communication untuk dapat dipublikasikan. Karena Corporate
Communication yang memiliki hak untuk mempublikasikan informasi secara official. Media yang digunakan
untuk komunikasi pun beragam. Media komunikasi internal di PT RAPP menggunakan
beberapa media seperti bulletin, majalah, sign board, spanduk, public
messanger, spanduk, poster.
Public messanger merupakan sebuah
laman resmi yang dipublikasikan setiap tiga kali dalam seminggu untuk
menginformasikan segala bentuk pemberitahuan seperti perayaan hari raya ibadah
keagamaan, info kesehatan serta pencapaian dan penghargaan yang diterima oleh
April Group. April Digest merupakan media cetak dalam bentuk majalah yang
diterbitkan oleh tim corporate communications setiap tiga bulan
sekali dalam setahun, yang berisi informasi mengenai capaian yang telah diraih
oleh perusahaan dan juga flashback kegiatan Perusahaan selama satu
tahun belakangan.
Selain komunikasi internal,
komunikasi eksternal juga terjadi pada proses komunikasi korporat PT RAPP.
Komunikasi eksternal mencakup semua strategi komunikasi perusahaan dengan
audiens eksternal seperti pelanggan, investor, mitra pemasok dan komunitas luas
Pada
LinkedIn APRIL Group, media ini digunakan oleh Perusahaan sebagai media
penyampaian komunikasi korporat yang berisi informasi terkait lowongan
pekerjaan sehingga memudahkan para pencari kerja untuk mendapatkan informasi
secara real time. Selain menggunakan media sosial, komunikasi
eksternal PT RAPP dilakukan langsung secara face to face oleh humas PT RAPP
ke Desa terdampak operasional Perusahaan dengan istilah “Rembuk Desa”. Rembuk
Desa diadakan setiap sebulan sekali dengan melibatkan Pemerintah Daerah, Tokoh
Masyarakat, Pemangku Adat yang agendanya membahas tentang usulan, keluhan, monitoring
dari program yang diberikan Perusahaan ke Daerah setempat.
Proposal ini disampaikan oleh tim community
development ke pihak manajemen dan pihak manajemen setuju program tersebut.
Pihak manajemen meminta tim NGO Relation terlibat dalam projek ini dan
melibatkan pihak ketiga yaitu NGO (non-governmental organization) yang
memiliki kompetensi untuk memberikan pelatihan diversifikasi nenas kepada
masyarakat di Kampung Penyengat.
Peneliti melihat bahwa telah
terjadi komunikasi korporat dalam proses peluncuran sebuah program pemberdayaan
masyarakat dengan pihak eksternal. Proses ini dimulai dari pihak eksternal
yaitu penghulu kampung yang menyampaikan kekecewaannya terkait lapangan
pekerjaan kepada pihak humas PT RAPP dari tim stakeholder relations dan community
development kemudian isu ini disampaikan ke pihak manajemen. Peneliti
melihat bahwa proses komunikasi di internal terjadi dalam sebuah organisasi
yang dikenal dengan upward communication terjadi di PT Riau Andalan Pulp
and Paper. Para staff menyampaikan informasi kondisi di lapangan kepada
pihak manajemen agar dapat memberikan instruksi terkait isu yang sedang
terjadi. Kemudian manajemen menginstruksikan kepada staff untuk membuat
sebuah program pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan komoditas yang ada
di wilayah tersebut dan upward communication terjadi dalam proses ini.
Peran humas atau public relations sangat
dibutuhkan oleh semua bentuk organisasi atau lembaga, baik itu perusahaan
industri, organisasi sosial, pemerintahan, maupun yang bersifat komersil.
Setelah mendapatkan hasil temuan pada bagian sebelumnya mengenai bentuk dari
komunikasi korporat PT RAPP, yang jika digambarkan komunikasi korporat
merupakan payung yang membawahi aspek komunikasi seperti public relations,
internal communication, hubungan dengan investor, hubungan dengan
masyarakat maupun hubungan dengan pemerintah
Dalam masa observasi lapangan, peneliti menemukan
bahwa peran kehumasan PT RAPP tidak hanya dikerjakan oleh satu orang humas saja
namun dijalankan oleh satu unit bisnis yaitu Social Capital yang
dikepalai oleh seorang Direktur. Unit bisnis Social Capital membawahi
beberapa sub-unit yaitu; Stakeholder Relations, Wood Supply Land Dispute and
Security (WLS), Campus Relation, NGO Relation, Community Development,
Corporate Communication, License. Masing-masing sub unit memiliki peran
yang sama yaitu sebagai PR dari perusahaan dengan stakeholder yang
berbeda.
Pada program pemberdayaan masyarakat di kampung penyengat, peneliti
melihat bahwa di dalam prosesnya, beberapa sub-unit atau department dari social
capital terlibat dalam menjalankan program tersebut yaitu
departemen SHR (Stakeholder Relations), NGO Relations, Community Development serta Corporate
Communications.
Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT Riau Andalan
Pulp and Paper sejatinya mempertimbangkan kebutuhan masyarakat setempat dan
juga sesuai dengan program Pemerintah. PT Riau Andalan Pulp and Paper sebagai
perusahaan multinasional menyadari bahwa pentingnya program Community Development atau pemberdayaan masyarakat sebagai
bentuk komitmennya yaitu good for community atau mensejahterakan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat yang
diberikan oleh perusahaan dapat berupa bantuan infrastruktur, program berbasis
masyarakat, beasiswa maupun dalam bentuk bantuan lainnya. Sebelum
diluncurkannya sebuah program untuk dinikmati oleh pihak eksternal, pihak
perusahaan akan mempertimbangkan dan mendiskusikan manfaat dan keberlanjutan
dari program yang ditawarkan sesuai dengan kondisi yang ada di daerah sasaran.
Dalam perbincangan antara Peneliti dan Manager Community Development untuk
Operasional, Ibu SB. Beliau menjelaskan bahwa “Perusahaan kita sangat
berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar operasionalnya. Bisa
lihat disekeliling kita, perusahaan-perusahaan lain yang ada di Riau program
CSR-nya kurang menyeluruh. PT RAPP melalui community
development memberikan kontribusinya di berbagai
sektor. Sektor pertanian, UMKM, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Bina
hubungan antara humas dan pihak masyarakat dan Desa sangat perlu. Karena ini
yang menjadi kunci awal program itu masuk ke Desa sasaran. Kalau hubungan kita
tidak baik dengan masyarakat, ibu jamin mereka (masyarakat) akan menolak
program yang kita tawarkan kepada mereka. Kuncinya itu.” Ujar Bu SB.
Beberapa program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan oleh PT
Riau Andalan Pulp and Paper dan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
diantaranya adalah: Pada bidang UMKM, APRIL Group mendukung pengembangan
usaha mikro, kecil dan menengah dengan membangun semangat kewirausahaan
masyarakat sekitar agar dapat mencapai kemandirian bisnis. Program pengembangan
UMKM merupakan bagian dari visi APRIL2030 pada pilar inclusive progress
atau kemajuan inklusif dengan target penghapusan kemiskinan ekstrem di radius
50 KM dari kegiatan operasional perusahaan.
Pada bidang kesehatan, APRIL Group mendukung agenda
pemerintah untuk mengurangi angka stunting dan gizi buruk pada bayi di
bawah lima tahun yang tinggal di sekitar wilayah operasional. Program ini
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu top down intervention (tingkat
pemerintah daerah) dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk
memberikan pembinaan, lokakarya dan penyuluhan dan bottom up intervention
(tingkat desa) dengan meningkatkan kapasitas kader posyandu, pemberian makanan
tambahan untuk balita gizi buruk dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis,
penyediaan peralatan puskesmas, kampanye kesehatan dan pemantauan kegiatan
posyandu.
Pada bidang pendidikan,
APRIL Group berkolaborasi dengan Tanoto Foundation untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Provinsi Riau dimana hal ini sejalan dengan pilar inclusive
progress pada visi APRIL2030 dengan target peningkatan peringkat sekolah
yang didukung APRIL sebesar 10% di atas peringkat PISA nasional. Melalui
program kejuruan yaitu pelatihan untuk masyarakat usia muda di sekitar wilayah
kerja perushaan agar dapat memiliki keahlian dan kemampuan sesuai dengan
kebutuhan industri dimana outputnya setelah lulus dapat bekerja di APRIL Group,
program school improvement, dan
program beasiswa menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap mutu pembelajaran
masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaannya.
Untuk mendukung
aksesibilitas dan kegiatan komunitas, APRIL Group memberikan dukungan pada
bidang sosial budaya dan prasarana mencakup pembangunan tempat ibadah, balai
desa, lapangan olahraga, balai pertemuan, jalan desa dan sarana umum serta
dukungan untuk kegiatan sosial, budaya, agama dan kegiatan lainnya.
Program-program
korporat yang sukses dilakukan oleh PT RAPP di sekitar wilayah operasionalnya
memberikan citra dan reputasi yang positif untuk perusahaan. Program
pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, UMKM, infrastruktur, kesehatan
dan lainnya dapat terimplementasi dengan baik tidak terlepas dari peran public
relations dari perusahaan yang menjadi tali penghubung dari perusahaan ke
masyarakat dan dari masyarakat ke perusahaan sehingga program dapat diterima
oleh masyarakat. Seperti yang sudah dijelaskan penulis sebelumnya, PT RAPP
melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang agribisnis juga dilakukan di
Kampung Penyengat, Kabupaten Siak
Berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat yang ditawarkan PT
RAPP ke Kampung Penyengat, tim community development melakukan background checking atau cek latar belakang kondisi dari masyarakat Kampung Penyengat yang
bekerja di sektor pertanian sebagai petani dengan komoditas tanamannya yaitu
Nenas. Di daerah tersebut, nenas yang
dihasilkan melimpah ruah hal ini didukung oleh lahan masyarakat yang luas dan
iklim yang sesuai dengan komoditas tersebut sehingga nenas kampung penyengat
merupakan nenas yang cukup dikenal di Provinsi Riau dan dijual hingga ke pulau
Jawa karena rasanya yang manis dan segar. Namun penjualan nenas ini tidak
selalu mulus karena supply nenas dengan kualitas grade rendah yang melimpah membuat penjualan nenas merugi hal ini menjadi
keluhan masyarakat kepada pihak perusahaan.
Kerugian yang dialami petani tersebut karena petani nenas tidak melihat
ada peluang lain agar nenas ini menjadi suatu produk yang bisa bernilai jual
tinggi. Selama ini para petani hanya melihat bahwa nenas tersebut hanya bagus
dijual dalam bentuk buah saja tidak diturunkan menjadi sebuah produk. Hal ini
terjadi karena minimnya pengetahuan dan inovasi dari masyarakat kampung
penyengat untuk mengolah nenas menjadi produk yang bernilai jual tinggi
terkhusus ibu-ibu rumah tangga. Pada umumnya ibu-ibu rumah tangga di Kampung
penyengat menghabiskan waktunya membantu menggarap kebun nenas mereka bersama
suami yang bekerja sebagai petani namun sebagian dari mereka menghabiskan
waktunya untuk mengurus anak dan mengobrol di warung bersama tetangga namun
seharusnya ibu-ibu rumah tangga di kampung penyengat ini dapat menciptakan
suatu produk yang bisa dijadikan sebagai usaha rumahan yang bernilai jual yang
dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan juga dapat meminimalisir nenas yang
tidak laku dan terbuang agar mengurangi kerugian para petani. Oleh karena itu,
Perusahaan menawarkan program ini kepada pemerintah setempat untuk melaksanakan
program pelatihan berupa pelatihan pengolahan nenas agar menjadi produk yang
bernilai jual ekonomi.
Melihat isu yang terjadi di Kampung Penyengat,
peneliti menemukan bahwa dalam praktiknya, peran kehumasan dalam komunikasi
korporat PT RAPP melibatkan peran dari beberapa departemen dari internal
perusahaan yang menjalankan fungsi dasar sama namun berbeda dalam hal publik
yang dituju. Terlampir di dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Peran Public Relations PT RAPP
Departemen |
Tanggung Jawab |
Stakeholder Relations |
Membina hubungan baik dengan pemangku kepentingan
eksternal (Tokoh Masyarakat, Pemangku Adat, Pemerintah Setempat, Pemuka
Agama). |
Community Development |
Melakukan pembinaan pada masyarakat (eksternal)
melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang wirausaha, kesehatan,
pendidikan, pertanian, UMKM. |
NGO Relation |
Melakukan bina hubungan dengan pihak eksternal
yaitu LSM, NGO dan MAPALA yang aktif dalam kampanye lingkungan, kesetaraan gender dan advokasi, pemberdayaan
masyarakat. |
Corporate Communication |
· Melakukan bina hubungan dengan stakeholder
internal (karyawan, management
perusahaan) · Mengontrol publikasi internal (own publication) dan bina hubungan dengan media eksternal. · Bertanggung jawab dengan kegiatan perusahaan,
kegiatan department dan mengontrol citra perusahaan. · Berwenang untuk mengeluarkan official statement yang berkaitan dengan perusahaan dan menjadi central point terkait informasi yang diolah dan dipublikasikan. |
Sumber: Hasil olahan Peneliti (2024)
Pada tabel diatas terlihat bahwa segala aktivitas komunikasi diperankan
oleh seorang public relations yang di dalam praktiknya perlu melakukan koordinasi dan kerjasama
dengan bagian lain dalam organisasi guna menjalankan aktifitas komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di PT RAPP peran kehumasan dimainkan
oleh satu unit bisnis yang dinamai SOCAP atau Social
Capital yang terdiri dari beberapa departemen dengan fungsi
kerja yang beragam dengan berkoordinasi dari satu pihak ke pihak lainnya baik
itu internal maupun eksternal. “Seorang humas yang baik adalah humas yang
mengerti lawan bicaranya dan mampu menjadi representasi dari Perusahaan dan
mencapai target dari Perusahaan. Berbicara itu ada seninya. Misalnya, kita
ngomong “A” berharap lawan bicara kita juga memahami yang kita maksud, itu
tidak akan terjadi. Itu ada ilmunya. Kita perlu menerapkan seni berbicara dan
pendekatan yang berbeda di setiap tempat, kondisi dan stakeholder agar terjalinnya hubungan baik antara
perusahaan dan masyarakat sehingga di kemudian hari jika ada isu terkait
operasional Perusahaan, kita bisa lebih leluasa untuk berdiskusi karena
hubungan baik itu tidak tercipta secara instan perlu ada usaha dan kemampuan.”
ujar Bapak RZ tim Stakeholder Relations PT RAPP untuk Distrik Siak. Dalam menyikapi permasalahan di Kampung
Penyengat, tim SHR (stakeholder relations) memberikan pengertian kepada Penghulu Kampung mengenai persoalan
peluang tenaga kerja lokal. Beliau menjelaskan bahwa untuk menjadi karyawan
dari PT RAPP, calon karyawan harus mengikuti beberapa proses seleksi calon
karyawan yaitu tes psikotest, wawancara hingga tes kesehatan dimana semua
tahapan seleksi bersifat adil dan transparan sehingga calon karyawan perlu
mempersiapkan diri dengan matang sehingga hasil yang diharapkan sesuai dengan
yang diinginkan. Calon karyawan dari Kampung Penyengat gagal di tahap Psikotes
sehingga tidak dapat melanjutkan ke proses berikutnya. "kami tidak bisa
melakukan apapun Pak, kalau yang bersangkutan tidak lolos maka dianggap tidak
memiliki kemampuan oleh Pihak HRD. Sekalipun dia anak Bupati, kalau tidak lolos
kami tidak bisa berbuat apapun. Silahkan dicoba lagi di perekrutan berikutnya,
Pak agar lebih matang persiapannya.”, ujar Pak RZ. Beliau menjelaskan bahwa
raut kekecewaan dari Penghulu Kampung sangat jelas dan kurang puas dengan
jawaban yang diberikan oleh Pak RZ dan beliau berpikir bahwa itu hanya alasan
Perusahaan saja yang tidak mau menyerap tenaga kerja lokal.
Hal ini memunculkan kekhawatiran oleh tim stakeholder
relations jika isu ini akan menciptakan
demonstrasi di Futong Port PT RAPP yang ada di Siak. Jika hal ini terjadi, proses shipping in and
out Perusahaan terganggu. Selain itu, hubungan baik
yang sudah terjalin antara Perusahaan dan Kampung Penyengat bisa rusak dan
citra perusahaan bisa menjadi buruk di mata masyarakat. Menyikapi isu ini, maka
dirancang sebuah Program Pemberdayaan Masyarakat sebagai pengobat kekecewaan
yang dapat dirasakan manfaatnya di Kampung Penyengat dengan melibatkan Pihak
Kampung dan Pihak Perusahaan. Sehingga, munculnya Program Pelatihan
Diversifikasi Nenas untuk UMKM di Kampung Penyengat. Pelatihan ini berisi
tentang Pelatihan Nata De Pina, Sirup Nenas, Selai Nenas dan Nastar.
Pihak Kampung menyambut baik Program Pemberdayaan Masyarakat ini. “Kami
senang Mba karena Program ini, kami jadi tahu ternyata Nenas dari Kampung Kami
bisa diolah menjadi banyak Produk turunan yang bisa dijual. Hitung-hitung bisa
mengisi waktu luang kami juga Mba jadi lebih bermanfaat” ujar Bu Wihartini
kepada Peneliti saat Peneliti berkunjung ke Rumah Produksi UMKM di Kampung
Penyengat.
Dalam hal ini dapat terlihat bahwa peran public
relations dari PT RAPP yang efektif mampu
memberikan public trust. Dalam konteks komunikasi korporat dan pemberdayaan masyarakat, public trust berarti kepercayaan masyarakat terhadap
suatu organisasi, lembaga atau pemerintahan. Adanya public
trust ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan
memungkinkan adanya dialog yang lebih efektif antara perusahaan dan masyarakat
Karena jika tidak maka tidak ada rasa trust atau percaya dari masyakarat
tujuan yang ingin dicapai bersama tidak dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan
Teori Stakeholder yang dikemukakan oleh Freeman bahwa stakeholder
merupakan
setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
tujuan organisasi. Didalam teori ini dijelaskan bahwa perusahaan memiliki pihak
yang berkepentingan yang memiliki irisan dengan tujuan perusahaan
Dengan menggunakan pendekatan yang efektif dan berorientasi pada
kebutuhan masyarakat, program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan
baik dan meningkatkan dampak positif kepada masyarakat. Dalam praktiknya, public relations perlu membekali diri dengan kemampuan
yang handal guna mewujudkan komunikasi yang prima. Dapat dilihat bahwa dalam
praktiknya peran public relations PT RAPP terbagi ke dalam dua bagian yang menjalankan fungsi dasar sama
namun berbeda dalam hal publik yang dituju. Kedua bagian itu adalah internal public relations dan external public relations. Internal
public relations mengkhususkan pada bagaimana
organisasi mampu berkomunikasi secara tepat berkaitan dengan publik yang ada di
dalam organisasi tersebut hal ini sering disebutkan dengan istilah komunikasi
korporat dalam artian sempit
Kepiawaian dari seorang PR dibutuhkan dalam penyampaian informasi di
lapangan sehingga pesan dapat dipahami oleh si penerima pesan. Masing-masing
peran dijalankan oleh humas. Untuk pemerintahan dan masyarakat, Peran ini
dijalankan oleh tim stakeholder relations, untuk bina hubungan
dengan media eksternal, peran ini dimainkan oleh tim corporate
communication, pemberdayaan masyarakat diperankan oleh tim community
development.
Dalam hal ini peneliti melihat bahwa peran public relations PT RAPP sudah
tersistematis dan memiliki fokusnya masing-masing. Dalam penelitian terdahulu,
Peneliti menemukan bahwa peran humas hanya diperankan oleh satu orang saja.
Berbeda dengan PT RAPP. Beberapa penelitian terdahulu dalam meningkatkan citra
Perusahaan yang berfokus pada program pemberdayaan masyarakat sama halnya
dengan PT RAPP diteliti oleh beberapa Peneliti diantarnya; Kajian tentang peran
public relations untuk meningkatkan citra perusahaan pernah diteliti
sebelumnya oleh Sartika
Setelah program pemberdayaan masyarakat di Kampung Penyengat berjalan,
citra perusahaan di wilayah tersebut semakin baik. Masyarakat merasa bahwa
program yang ditawarkan oleh Perusahaan sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Peneliti bersama tim stakeholder relations melakukan kunjungan ke Kampung Penyengat untuk memonitor program
pemberdayaan masyarakat dari PT RAPP serta kondisi teraktual yang ada disana.
Penghulu Kampung Penyengat, Bapak Abok menyampaikan apresiasi untuk PT RAPP
karena mendengarkan aspirasi yang beliau sampaikan terkait kesejahteraan
masyarakat Kampungnya. Dan beliau membuka lebar segala program perusahaan yang
akan dijalankan di wilayah Kampungnya dengan catatan, “demi kesejahteraan
masyarakat”. Ujar Pak Abok.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Komunikasi Korporat PT Riau Andalan
Pulp and Paper Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan Di Kampung Penyengat, Kab. Siak dengan menggunakan studi kasus maka
peneliti menemukan kesimpulan, sebagai berikut: (1) PT RAPP memiliki
beberapa sub-unit untuk menjalankan komunikasi korporat dan peran sebagai humas
dari perusahaan dan penyambung lidah antara masyarakat dengan pihak management.
PT RAPP melibatkan banyak PR dalam menjalankan program perusahaan ke
masyarakat agar tujuan yang ingin dicapai tepat sasaran. Bentuk komunikasi
korporat PT RAPP yang dilaksanakan ada dua yaitu komunikasi internal Perusahaan
dan komunikasi eksternal Perusahaan. (2) Komunikasi Korporat
dapat berperan penting dalam mensukseskan program pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan citra Perusahaan. Adanya background checking dari wilayah
sasaran mampu menganalisis apa yang dibutuhkan oleh komunitas sehingga program
tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Dengan menggunakan
strategi komunikasi yang efektif dan keterlibatan masyarakat dan perusahaan
dalam program pemberdayaan masyarakat untuk mencapai tujuan programnya dengan
baik yang mampu mensejahterakan masyarakat setempat dan mampu meningkatkan
citra Perusahaan. (3) Penggunaan beberapa media komunikasi sebagai media
publikasi untuk mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
Perusahaan baik itu kegiatan internal Perusahaan maupun kegiatan CSR untuk
masyarakat meningkatkan citra positif Perusahaan sebagai Perusahaan yang
memiliki komitmen untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah
operasionalnya.
BIBLIOGRAFI
Ardina, N. (2022, JUNE 7). Corporate Communication
dan Public Relations, Apa Bedanya? Retrieved from UICI: https://uici.ac.id/corporate-communication-dan-public-relations-apa-bedanya/
Adelina, P.,
& Khamidi, A. (2022). Peran Humas Dalam Mempertahankan Citra Sekolah
Unggulan Pada Tingkat SMP. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, 10(2),
286-298.
Fadhli, M. N.
(2021, April). Strategi Komunikasi Organisasi di Mis Azzaky Medan. Journal
Ability: Journal of Education and Social Analysis, 2(2).
Filayly, T.
N., & Ruliana, P. (2022). Strategi Public Relations dalam Memulihkan Citra
Perusahaan. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(1), 29-40.
Fitrah, M.,
& Luthfiyah. (2017). Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif,
Tindakan Kelas & Studi Kasus. (Ruslan, & M. M. Effendi, Eds.)
Sukabumi, Jawa Barat: CV Jejak: Jejak Publisher.
Hartono,
A., Nurtjahjanti, H., & Suroso, A. (2020). The role of corporate
communication in enhancing CSR programs: A case study of Indonesian
manufacturing companies. Journal of Corporate Communication Research, 8(1),
45–62.
Hentz, P.
(2017). Overview of case study research Dalam M Chesnay. New York:
springerpub.com.
Hidayat, T.
(2019). Pembahasan Studi Kasus Sebagai bagian Metodelogi Penelitian. 10.
Hikmah, B.,
Zebua, W. D., & Utara, S. A. (2023, November). Peran Humas Kepolisian Resor
Tangerang Selatan dalam Meningkatkan Citra Kepolisian. Jurnal Ilmu
Komunikasi Sosial dan Humaniora, 1(4), 221-238.
Ishak, A.
(2012, January). Peran Public Relations dalam Komunikasi Organisasi. Jurnal
Komunikasi, 1(4), 377.
Kriyantono,
R. (2014). Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi
Penelitian dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Novianita,
R., & Pratiwi, C. Y. (2020, Juli). Peran Humas PT. PERTAMINA (PERSERO)
Dalam Membangun Komunikasi Dua Arah Yang Efektif. Communications, 2(2),
25-39.
Raturahmi,
L., Dewi, R. U., & Meisani, S. (2021, June). Strategi Komunikasi PT. POS
Indonesia Dalam Meningkatkan Reputasi Perusahaan. Jurnal Digital Media &
Relationship, 3(1), 30-42.
Rusandi,
& Rusli, M. (2021). Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif dan
Studi Kasus. Al-Ubudiyah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 48-60.
Sartika,
& Rachmat, I. (2023, Februari). Strategi Public Relations Dalam
Meningkatkan Citra Perusahaan Pada PT. Telkomsel TBK. Jurnal Sosial dan
Sains, 3(2).
Sandyakala,
M. C. (2020). Peran Public Relations dalam Meningkatkan Citra Lembaga
Pendidikan. Jurnal At-Tadbir: Media Hukum dan Pendidikan, 30(2), 185.
Septyani, S.
N., & Sutarjo, M. A. (2022, Desember). Implementasi Komunikasi Internal
Perusahaan Dalam Menjalankan Flexible Working Arrangements (FWA). Journal of
Management and Bussines, 4(2).
Setyanto, Y.,
& Anggarina, P. (2017, September). Public Relations: Membangun Komunikasi
Internal dalam Perusahaan. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 55-64.
Sinaga, R.,
Lubis, S., & Dayana. (2020, Desember). Strategi Media Relations Humas
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara Untuk Meningkatkan Citra Positif. Jurnal
Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan, 7(2).
Surya, H.,
Andung, P. A., & Tuhana, V. E. (2021). Komunikasi Korporasi Dalam Kampanye
Digital Program QRIS Lembaga Bank Indonesia NTT. Jurnal Digital Media &
Relationship, 3(2), 52-61.
Sugiyono.
(2020). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi (STD) (5 ed.).
(A. Nuryanto, Ed.) Bandung, Jawa Barat, Indonesia: Alfabeta.
Triana, C.
C., Yulianti, A., Nuraeni, L. A., & Sayyidah, A. S. (2022, March). Pengaruh
Kepercayaan Diri Seorang Public Relation Dalam Berkomunikasi. Cebong
Journal, 1(2), 34-40.
Tyasari, A. A., & Ruliana, P. (2021). Model Komunikasi
Corporate dalam Membangun Citra Perusahaan. Indonesian Journal of
Communication, 2(1), 27-42.
Wardani, S., & Kusumawati, R. (2019). The
impact of corporate communication on community development through NGO
collaboration: Evidence from Indonesia. Asian Journal of Communication and
Development, 5(3), 112–123.
Copyright
holder: Nadia Safirna Putri, Yasir, Noor Efni Salam (2024) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |