Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
PENGARUH TAX AVOIDANCE, DAN GREEN
ACCOUNTING TERHADAP EARNINGS PERSISTANCE SERTA DAMPAKNYA TERHADAP HARGA
SAHAM
Universitas Trisakti,
Jakarta, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh tax avoidance dan green accounting terhadap persistensi laba
perusahaan dan dampaknya terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode asosiatif untuk mengetahui hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti. Sumber data penelitian adalah data sekunder
yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2019-2022. Data dikumpulkan
dari website BEI (www.idx.co.id) dan www.investing.com, serta melalui literatur
dan jurnal ilmiah terkait. Populasi penelitian terdiri dari 24 perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di BEI dan mengungkapkan laporan
keuangan selama empat tahun berturut-turut sejak 2019 hingga 2022. Metode
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan
bantuan software Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tax avoidance
dan green accounting memiliki pengaruh signifikan terhadap persistensi laba
perusahaan. Selain itu, persistensi laba juga terbukti memiliki dampak positif
terhadap harga saham. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa praktik
penghindaran pajak dan penerapan akuntansi hijau dapat mempengaruhi kualitas
laba perusahaan, yang pada gilirannya berdampak pada persepsi investor terhadap
nilai saham perusahaan. Implikasi penelitian ini adalah perlunya perusahaan
untuk lebih transparan dalam pengelolaan pajak dan mengintegrasikan
praktik-praktik akuntansi yang ramah lingkungan guna meningkatkan kepercayaan
investor dan keberlanjutan perusahaan.
Kata Kunci: tax avoidance, green
accounting, persistensi laba, harga saham, Bursa Efek Indonesia
Abstract
This study aims to examine the influence of
tax avoidance and green accounting on earnings persistence and its impact on
stock prices. The research uses a quantitative approach with an associative
method to determine the relationships between the variables studied. The data
source for this study is secondary data obtained from the financial statements
of palm oil plantation companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX)
during the period 2019-2022. Data were collected from the IDX website (www.idx.co.id)
and www.investing.com, as well as through related literature and scientific
journals. The study population consists of 24 palm oil plantation companies
listed on the IDX that disclosed financial statements for four consecutive
years from 2019 to 2022. The data analysis method used is multiple linear
regression analysis with the help of Eviews 12 software. The results show that
tax avoidance and green accounting significantly influence the earnings
persistence of companies. Additionally, earnings persistence is proven to have
a positive impact on stock prices. The conclusion of this study is that tax
avoidance practices and the implementation of green accounting can affect the
quality of a company's earnings, which in turn impacts investor perceptions of
the company's stock value. The implications of this research are the need for
companies to be more transparent in tax management and to integrate
environmentally friendly accounting practices to enhance investor trust and
corporate sustainability.
Keywords: tax avoidance, green
accounting, earnings persistence, stock prices, Indonesia Stock Exchange
Pendahuluan
Tujuan utama sebuah
perusahaan adalah peningkatan kinerja perusahaan, kinerja perusahaan yang
kondusif bisa dilihat melalui bagaimana perusahaan menciptakan sebuah laba atau
keuntungan dari periode lalu dan periode-periode selanjutnya
Sedangkan
Bellovary et al. (2005) merangkum 8 model serta 51 karakteristik peneliti guna
melakukan pengukuran mutu laba. Mereka melakukan penawaran sebuah EQA yang
memberikan ketersediaan pengukuran independensi mutu laba perusahaan. EQA
berisikan 20 karakteristik yang memberi pengaruh mutu laba serta melakukan
evaluasi beberapa tahun laporan keuangan Salah satu dari 20 kriteria yang
mempengaruhi kualitas laba adalah Prosentase tingkatan perpajakan yaitu makin
besar penyelewengannya pada perundang-undangan perpajakan artinya makin minim
skor EQ.
Penyimpangan pajak
dapat terjadi dimana
perusahaan dapat melkukan
pencarian celah pada perundang-undangan pajak
Di lain
sisi upaya perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi yang akan berdampak pada keuntungan Perusahaan
antara lain dengan pemanfaatan teknologi modern baik dalam produksi barang,
pengurangan biaya pemanfaatan sumber daya yang lebih terjangkau, Langkah-langkah ini diambil untuk
memastikan pemangku kepentingan menerima hasil yang paling menguntungkan, namun
di era revolusi industri 4.0 pelaku usaha tidaklah sekedar memprioritaskan pemilik
serta pengelola perusahaan namun
juga semua pihak
yang berkaitan dengan
perusahaan dalam berbagai
hal, termasuk karyawan, pelanggan,
masyarakat, dan lingkungan.
Karena kepentingan banyak pihak
tidak bisa dipisahkan dari keberadaan
perusahaan. Pelestarian lingkungan
hidup adalah salah
satunya.
Produktivitas dan
efisiensi sering kali
mengarah pada peningkatan
kualitas lingkungan, terutama
karena penurunan fungsi
tanah
Laporan
keberlanjutan menjelaskan bagaimana
kinerja bisnis yang
mengadopsi konsep keberlanjutan
dalam keberlanjutan, dan
jumlah perusahaan yang
menerbitkan laporan keberlanjutan
semakin meningkat akhir-akhir
ini. Meskipun demikian, dalam
beberapa tahun terakhir,
perusahaan lebih menekankan
keberlanjutan untuk menunjukkan kepekaan
mereka terhadap lingkungan
dan masyarakat di
tempat mereka beroperasi.
Akibatnya, seiring dengan meningkatnya
kesadaran perusahaan dari
waktu ke waktu,
pertanyaan tentang bagaimana
hal ini mempengaruhi kinerja
keuangan pun mengemuka.
Profitabilitas menunjukkan
efektivitas keputusan operasional
dan investasi perusahaan, sedangkan
rasio profitabilitas menilai
seberapa baik suatu
fasilitas menggunakan sumber
dayanya untuk memaksimalkan
pendapatan
Kesanggupan perusahaan untuk
memberikan hasil laba menampilkan keberadaan perusahaan. Makin tinggi laba yang
diraih perusahaan sehingga investor ataupun calon investor condong meyakini
bahwasanya perusahaan tersebut dapat bertahan di tengah kompetitif, kondisi
berikut kemudian menarik investor guna mempunyai saham itu
Berdasarkan informasi yang disampaikan diatas,
Tujuan daripada paper studi berikut ialah guna menguji bagaimana hubungan tax
avoidance serta green accounting terhadap informasi mengenai persistensi laba
serta dampaknya terhadap harga saham.
Hipotesis
Tax Avoidance berpengaruh terhadap
Persistensi Laba
Rendahnya
Tingkat penghindaran pajak yang di ukur dengan cash effective tax rate memiliki
arti bahwasanya minimnya kas yang dibayarkan untuk membayarkan pajak serta
menjadi tolak ukur dilaksanakannya perancangan pajak. Makin minimnya nilai cash
effective tax rate memberikan tanda perancangan perpajakan agresif serta
kemudian menampilkan lebih minimnya tingkatan persistensi laba dibandingkan
perusahaan yang memiliki nilai cash effective tax rate lebih tinggi. Perusahaan
mempunyai nilai cash effective tax rate lebih tinggi jika perancangan
perpajakan yang diusahakannya memiliki sifat tidaklah agresif, hingga bisa
diupayakan ulang pada periode setelahnya. Terlebih apabila manajemen meninjau
ulang usaha yang dilaksanakannya sukses memberikan penurunan beban perpajakan
yang memberikan hasil keuntungan sesudah perpajakan yang dikehendaki manajemen
guna mendapatkan kompensasi yang dikehendakinya serta mengakibatkan laba
periode berkaitan menjadi persistensi
H1 = Tax Avoidance berpengaruh
terhadap persitensi laba
Green Accounting berpengaruh terhadap
Persistensi Laba
Korelasi antar bisnis serta khalayak ialah penekanan
inti melalui konsep legitimasi. Profit finansial pada periode mendatang guna
bisnis bisa diperoleh melalui ketersediaan barang yang ramah lingkungan. Saat
khalayak berkembang lebih sadar berdasarkan ekologis, pemakaian akuntansi hijau
oleh perindustrian mungkin menjadi daya tarik khas untuk konsumen. Handoko dan Yanti (2023) menyampaikan bahwasanya Green Accounting
memberi pengaruh pada Persistensi Laba.
H2 = Green Accounting berpengaruh terhadap
persistensi laba
Tax Avoidance berpengaruh terhadap Harga
Saham
Tax
avoidance bisa didefinisikan menjadi pemanipulasian pendapatan dengan legal
yang masihlah selaras terhadap ketetapan UU pajak guna memangkas total
perpajakan yang terutang, hingga kemudian memberikan kenaikan laba perusahaan
serta kemudian memberikan dampak kepada harga saham
H3 = Tax
Avoidance berpengaruh terhadap harga saham dengan persistensi Laba sebagai
variable intervening
Green Accounting berpengaruh terhadap harga
saham
Penyampaian
pembiayaan lingkungan dapat memberikan peningkatan nilai melalui pemilik saham
dikarenakan rasa peduli perusahaan pada pelestarian lingkungan. Pemilik saham
bisa lebih mudah serta cepat memperoleh informasi melalui penyampaian itu
hingga memudahkan untuk mengambil keputusan. Studi Zulhaimi (2015) menyampaikan
bahwasanya ada kenaikan perkembangan harga saham sesudah mengimplementasikan
green accounting. Pada studi Utami (2008) terkait pengaruh penyampaian
lingkungan pada kinerja finansial serta kinerja saham menampilkan perolehan
bahwasanya penyampaian lingkungan memberi pengaruh pada kinerja saham.
H4 = Green Accounting berpengaruh terhadap
harga saham dengan Persistensi Laba sebagai variable intervening
Persistensi Laba berpengaruh
terhadap Harga Saham
Laba yang konsisten bisa memberi pertanda positif terkait prospek pertumbuhan perusahaan pada
periode mendatang
H5 = Persistensi Laba berpengaruh
terhadap Harga Saham
Metode Penelitian
Variasi
studi berikut adalah studi kuantitatif dikarenakan pada penyelenggaraannya
mencakup data analisa serta interpretasi terkait makna serta data yang
didapatkan yang berwujud numerik. Studi berikut memakai data sekunder berwujud
laporan keuangan tahunan perusahaan Tambang yang tercantum pada BEI periode 2020-2022. Sampel pada
studi berikut memakai metode purposive sampling. Karakteristik pemilihan Populasi & Sample
1) Perusahaan
Tambang yang tercantum pada BEI periode 2020-2022 yang menerbitkan laporan
keuangan dengan berturut-turut
2) Mempunyai
data lengkap untuk variable yang sedang di teliti
Teknik Analisis Data
Statistik Deskriptif
Proses
uji statistik deskriptif dipakai guna memberi representasi profil data sampel.
Statistik deskriptif pun memberikan manfaat guna menjelaskan variabel pada
studi berikut, ialah kemudian memberi representasi umum melalui setiap variabel
studi. Statistik deskriptif yang dipakai diantaranya: rerata, standard
deviation, maksimum, minimum ataupun tabel serta chart.
Uji Asumsi Klasik
Dengan
memakai teknik OLS pada perhitungan persamaan regresi, sehingga pada analisa
regresi itu terdapat beberapa asumsi yang wajib dicukupi supaya persamaan
regresi itu valid saat dipakai pada studi. Asumsi itu dinamakan asumsi klasik.
Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2)
sebenarnya melakukan pengukuran seberapakah jauhnya kesanggupan model untuk
menjelaskan variasi variabel terikat. Hasil R2 ialah antar 0 serta hingga 1.
Hasil adjusted R2 yang mendekati satu artinya kesanggupan variabel bebas
memberi nyaris seluruh informasi yang diperlukan guna melakukan prediksi
variasi variabel terikat (Ghozali, 2005).
Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel
1. Uji Statistik Deskriptif
Variable |
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
Tax Avoidance |
156 |
-21.17 |
12.66 |
-1.889 |
2.10877 |
Green Accounting |
156 |
.00 |
5.00 |
1.3974 |
1.59305 |
Stock Price |
156 |
50.00 |
49000.00 |
2847.4231 |
6906.51053 |
Earning Persistence |
156 |
-0.52 |
1.45 |
.1563 |
.27277 |
Valid N (listwise) |
156 |
|
|
|
|
Sumber:
Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Menurut Perolehan Pengujian
Deskriptif tersebut, bisa digambarkan pendistribusian data yang di dapat oleh
penulis :
1)
Variable
Tax Avoidance (X1), dari data tersebut bisa di deskripsikan bahwa nilai minimum
-21.17 yaitu pada PT Indo Starits Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar 12.66
yaitu PT Dana Brata Luhur, Rata-rata sebesar -1.889 dan standar deviasi data
Tax Avoidance adalah 2.10877
2)
Variable
Green Accounting (X2), dari data tersebut bisa di deskripsikan bahwa nilai
minimum sebesar 0 dan nilai maksimum adalah 5, Rata-rata sebesar 1.3974 dan
standar deviasi Green Accounting adalah 1.59305
3) Variable
Harga saham (Z), dari data tersebut bisa di deskripsikan bahwa nilai minimum
sebesar 50 dan nilai maksimum 49.000, sedangkan rata-rata sebesar 2.847.42, dan
standar deviasi Harga Saham adalah 6.906.
4) Variable
Persistensi Laba (Y),dari data tersebut bisa di deskripsikan bahwa nilai
minimum sebesar -52, dan nilai maksimum 1.45, sedangkan untuk rata-rata 1.563.
dan standar deviasi Persistensi Laba adalah 0.272
Uji
Asumsi Klasik
a. Uji
Normalitas
Tabel 2. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test |
|||
|
Unstandardized
Residual |
||
N |
156 |
||
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
|
Std. Deviation |
,64633841 |
||
Most Extreme Differences |
Absolute |
,120 |
|
Positive |
,120 |
||
Negative |
-,105 |
||
Test Statistic |
,120 |
||
Asymp. Sig. (2-tailed)c |
,200d |
||
Monte Carlo Sig. (2-tailed)e |
Sig. |
,393 |
|
99% Confidence Interval |
Lower Bound |
,380 |
|
Upper Bound |
,405 |
Sumber : Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Berdasarkan Hasil Uji
tersebut, Data terdistribusi normal dimana hasil sig 0.200 > 0.05
b. Uji
Normalitas
Tabel 3. Uji Normalitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-,423 |
1,930 |
|
-,219 |
,833 |
|
|
Tax Avoidance |
-,015 |
,114 |
-,069 |
-,130 |
,900 |
,408 |
2,448 |
|
Green Accounting |
,463 |
,507 |
,605 |
,914 |
,391 |
,261 |
3,825 |
|
Stock Price |
-,258 |
,591 |
-,206 |
-,436 |
,676 |
,516 |
1,937 |
|
a. Dependent Variable: Earning
Persistance |
Sumber
: Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Berdasarkan
table diatas Hasil menunjukkan bahwa seluruh variable memperoleh tolerance >
0.10 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan seluruh variable tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji
Heteroskedasitas
Tabel
4. Uji Heteroskedasitas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,502 |
,136 |
|
3,690 |
,001 |
Tax Avoidance |
,022 |
,037 |
,163 |
,598 |
,555 |
|
Green Accounting |
-,008 |
,105 |
-,021 |
-,076 |
,940 |
|
a. Dependent Variable: Abs_Res1 |
Sumber
: Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Jika nilai sig > 0.05 maka tidak terjadi gejala heteroskedasitas,
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa seluruh variable tidak terjadi
gejala heteroskedasitas.
d. Uji
Autokorelasi
Tabel 5. Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
,591a |
,349 |
,070 |
,41866 |
2,180 |
a. Predictors: (Constant), Stock Price, Tax Avoidance, Green
Accounting |
|||||
b. Dependent Variable: Abs_Res2 |
Sumber:
Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Jika dU < d < 4-dU , maka hipotesis nol diterima yang artinya
tidak terjadi autokorelasi, berdasarkan hasil data diatas nilai d = 2.180 dU =
1.7776 4-dU = 2.2224 berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 1.7776
<2.180<2.2224 maka hipotesis nol
diterima yang artinya tidak terjadi autokorelasi.
e. Uji
Hipotesis
Uji
Koefisien Jalur 1
Tabel 6. Uji Hipotesis
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,093 |
,028 |
|
3,290 |
,001 |
Tax Avoidance |
,003 |
,010 |
,361 |
,272 |
,043 |
|
Green Accounting |
,046 |
,013 |
,267 |
3,429 |
<,001 |
|
a. Dependent Variable: Earning Persistance |
Sumber : Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Mengacu
pada output Regresi Model 1 pada bagian tabel “coefficients” dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel yaitu X1 = 0.043 lebih kecil dari
0.05 dan X2 = <0.001 lebih kecil dari 0.05, hasil ini memberikan Kesimpulan
bahwa regresi Model 1 yakni, variable X1 berpengaruh terhadap Y dan X2
berpengaruh signifikan terhadap Y, artinya Tax Avoidance berpengaruh terhadap
Persistensi Laba dan Green Accounting berpengaruh signifikan terhadap
Persistensi Laba.
Tabel 7. Uji Hipotesis
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,705a |
,497 |
,282 |
,55789 |
a. Predictors:
(Constant): Tax Avoidance, Green Accounting |
||||
b. Dependent
Variable: Earning Persistance |
Sumber : Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Besarnya nilai R square yang terdapat pada table Model
Summary adalah sebesar 0.497 hal ini menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh X1
dan X2 terhadap Y adalah sebesar 49.7% sementara sisanya 50.3% merupakan
kontribusi dari variable-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Sementara nilai e1 = √(1-0.497) = 0.7092
Uji Koefisien Jalur 2
Tabel 8. Uji Hipotesis
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
643,354 |
713,019 |
|
,902 |
,368 |
Tax Avoidance |
117,201 |
246,087 |
,436 |
,476 |
,035 |
|
Green Accounting |
779,098 |
337,956 |
,180 |
2,305 |
,023 |
|
Earning Persistance |
7275,444 |
1972,533 |
,287 |
3,688 |
<,001 |
|
a. Dependent Variable: Stock Price |
Sumber : Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Mengacu pada output Regresi Model 1 pada bagian tabel
“coefficients” dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel
yaitu X1 = 0.035 dan X2 = 0.23 dan Y = <0.001 lebih lebih kecil dari 0.05, hasil ini memberikan
Kesimpulan bahwa regresi Model 2 yakni, variable X1 X2 dan Y berpengaruh
signifikan terhadap Z, artinya Tax avoidance, Green Accounting dan Persistensi
Laba berpengaruh terhadap Harga Saham
Tabel 9. Uji Hipotesis
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,379a |
,543 |
,127 |
6454,83602 |
a. Predictors:
(Constant), Earning Persistance, Tax Avoidance, Green Accounting |
||||
b. Dependent
Variable: Stock Price |
Sumber
: Output SPSS 29, Data Sekunder telah diolah
Besarnya
nilai R square yang terdapat pada table Model Summary adalah sebesar 0.543 hal
ini menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh X1, X2 dan Y terhadap Z adalah sebesar
54.3% sementara sisanya 45.7% merupakan kontribusi dari variable-variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara nilai e2 = √(1-0.543) = 0.676
Gambar 1. Hipotesis Penelitian
Pembahasan Hipotesis
1)
Analisis pengaruh X1 terhadap Y
Diperoleh
nilai signifikansi X1 sebesar 0.043 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y yang artinya bahwa
dalam penelitian ini Tax Avoidance berpengaruh signifikan terhadap Persistensi
Laba.
2)
Analisis pengaruh X2 terhadap Y
Diperoleh
nilai signifikansi X2 sebesar 0.001 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y yang artinya bahwa
dalam penelitian ini Green Accounting berpengaruh signifikan terhadap
Persistensi Laba.
3)
Analisis pengaruh X1 terhadap Z
Diperoleh
nilai signifikasi X1 sebesar 0.035 < 0.05, sehingga dapat disimpulan bahwa
secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Z yang artinya bahwa
dalam penelitian ini Tax Avoidance berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
4)
Analisis pengaruh X2 terhadap Z
Diperoleh
nilai signifikasi X2 sebesar 0.023 < 0.05, sehingga dapat disimpulan bahwa
secara langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Z yang artinya bahwa
dalam penelitian ini Green Accounting berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham.
5)
Analisis pengaruh Y terhadap Z
Diperoleh
nilai signifikansi Y sebesar 0.001 < 0.05, sehingga dapat disimpulan bahwa
secara langsung terdapat pengaruh signifikan Y terhadap Z yang artinya bahwa
dalam penelitian ini Persistensi Laba berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham.
6)
Analisis pengaruh X1 melalui
Y terhadap Z
Pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Z sebesar 0.436. sedangkan
pengaruh tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai
beta X1 terhadap Y dengan niali beta Y terhadap Z yaitu : 0.361 x 0.287 =
0.103. Maka pengaruh total yang diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh
langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu : 0.436 + 0.103 = 0.539.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung
lebih kecil dari pengaruh tidak langsung X1 melalui Y mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Z. yang artinya
adalah secara tidak langsung Tax Avoidance melalui Persistensi Laba memiliki
pengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
7)
Analisis pengaruh X2 melalui
Y terhadap Z
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Z sebesar 0.18.
sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Y terhadap Z yaitu : 0.267 x 0.287
= 0.0766. Maka pengaruh total yang diberikan X2 terhadap Z adalah 0.256.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung
lebih kecil dari pengaruh tidak langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara
tidak langsung X2 melalui Y mempunyai pngaruh signifikan terhadap Z. Hal
tersebut memiliki arti bahwa secara tidak langsung Green Accounting melalui
persistensi laba mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis data dan pengujian didapatkan kesimpulan bahwa; (1) Tax
avoidance berpengaruh terhadap persistensi laba, penghindaran pajak dapat
meningkatkan laba bersih perusahaan dalam jangka pendek karena biaya pajak
lebih rendah sehingga berpengaruh terhadap laba di masa mendatang. (2) Green
accounting berpengaruh terhadap persistensi laba, dengan menerapkan praktik
green accounting atau memperhitungkan biaya dan manfaat lingkungan dalam
laporan keuangan perusahaan tambang memiliki dampak atau pengaruh terhadap
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan tingkat laba dari waktu ke waktu. (3)
Tax avoidance berpengaruh terhadap harga saham, penghindaran pajak dapat
memberikan pengaruh signifikan terhadap harga saham dalam perusahaan
pertambangan, penghindaran pajak yang efektif dapat meningkatkan laba bersih
sehingga meningkatkan harga pasar saham, namun jika strategi penghidaran pajak
tersebut terungkap dan dilakukan secara agresif maka akan merusak reputasi
perusahaan dan mengurangi kepercayaan investoor yang mengakibatkan turunnya
harga saham. (4) Green accounting berpengaruh signifikan terhadap harga saham,
praktik green accounting dalam perusahaan tambang yang terdaftar di BEI tahun
2020-2022 memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan. (5) Persistensi
laba berpengaruh signifikan terhadap harga saham, persistensi laba mengacu pada
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan laba dari waktu ke waktu hal tersebut
mampu mempengaruhi naik maupun turunnya harga saham. (6) Tax avoidance dapat
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham secara tidak langsung melalui
mekanisme persistensi laba. Dengan mengurangi beban pajak dan meningkatkan laba
bersih secara konsisten, perusahaan dapat menunjukkan kinerja keuangan yang
stabil dan dapat diprediksi. (7) Green accounting memiliki
pengaruh signifikan terhadap harga saham secara tidak langsung melalui
mekanisme persistensi laba, praktik green accounting meningkatkan efisiensi
operasional dan penghematan biaya, memperbaiki reputasi perusahaan, dan
mengurangi risiko regulasi.
BIBLIOGRAFI
Armstrong, C. S., Blouin, J. L., Jagolinzer, A. D., &
Larcker, D. F. (2015). Corporate governance, incentives, and tax avoidance. Journal
of Accounting and Economics, 60(1), 1–17.
Brush, C.
G., & Chaganti, R. (1999). Businesses without glamour? An analysis of
resources on performance by size and age in small service and retail firms. Journal
of Business Venturing, 14(3), 233–257.
Cho, C. H.,
& Patten, D. M. (2013). Green accounting: Reflections from a CSR and
environmental disclosure perspective. Critical Perspectives on Accounting,
24(6), 443–447.
Deng, H.,
Yeh, C.-H., & Willis, R. J. (2000). Inter-company comparison using
modified TOPSIS with objective weights. Computers & Operations Research,
27(10), 963–973.
Desai, M.
A., & Dharmapala, D. (2009). Corporate tax avoidance and firm value. The
Review of Economics and Statistics, 91(3), 537–546.
Dichev, I.
D., Graham, J. R., Harvey, C. R., & Rajgopal, S. (2013). Earnings quality:
Evidence from the field. Journal of Accounting and Economics, 56(2–3),
1–33.
Foroudi,
P., Yu, Q., Gupta, S., & Foroudi, M. M. (2019). Enhancing university brand
image and reputation through customer value co-creation behaviour. Technological
Forecasting and Social Change, 138, 218–227.
Handoko, S.
F., & Yanti, H. B. (2023). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report,
Green Accounting, Green Strategy Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal
Ekonomi Trisakti, 3(1), 977-988.
He, J.,
Nazari, M., Zhang, Y., & Cai, N. (2020). Opportunity-based
entrepreneurship and environmental quality of sustainable development: A
resource and institutional perspective. Journal of Cleaner Production, 256,
120390.
Huseynov,
F., & Klamm, B. K. (2012). Tax avoidance, tax management and corporate
social responsibility. Journal of Corporate Finance, 18(4),
804–827.
Luo, X.
(2003). Evaluating the profitability and marketability efficiency of large
banks: An application of data envelopment analysis. Journal of Business
Research, 56(8), 627–635.
Mujan, I.,
Anđelković, A. S., Munćan, V., Kljajić, M., & Ružić, D. (2019). Influence
of indoor environmental quality on human health and productivity-A review. Journal
of Cleaner Production, 217, 646–657.
Pickhardt,
M., & Prinz, A. (2014). Behavioral dynamics of tax evasion–A survey. Journal
of Economic Psychology, 40, 1–19.
Renneboog,
L., Ter Horst, J., & Zhang, C. (2008). Socially responsible investments:
Institutional aspects, performance, and investor behavior. Journal of
Banking & Finance, 32(9), 1723–1742.
Song, H.,
Zhao, C., & Zeng, J. (2017). Can environmental management improve
financial performance: An empirical study of A-shares listed companies in
China. Journal of Cleaner Production, 141, 1051–1056.
Tania, T.,
& Iskandar, I. (2021). Pengaruh beban pajak tangguhan dan cash effective
tax rate terhadap persistensi laba dengan manajemen laba sebagai pemoderasi
pada perusahaan manufaktur di indonesia. AKUNTABEL: Jurnal Ekonomi Dan
Keuangan, 18(3), 563–573.
Copyright holder: Erny Afrianti (2024) |
First publication
right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is
licensed under: |