Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 10, Oktober 2024
PENGARUH TATA KELOLA DAN PRINSIP-PRINSIP GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN GETAH PINUS DAN HASIL OLAHANNYA
PADA PT. INHUTANI I UMHHBK KABUPATEN TANA TORAJA
Andy
Suryadi1, Dian Intan Tangkeallo2, Marchelin3
Universitas
Kristen Indonesia Toraja, Makassar, Indonesia1,2,3
Email:
[email protected]1, [email protected]2,
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh tata kelola dan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) terhadap peningkatan penjualan getah pinus dan
hasil olahannya di PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Metode yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan teknik
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tata kelola
perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
peningkatan penjualan getah pinus dan hasil olahannya, (2) prinsip-prinsip Good
Corporate Governance juga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap peningkatan
penjualan tersebut, dan (3) secara simultan, tata kelola dan prinsip-prinsip
GCG berkontribusi positif terhadap peningkatan penjualan getah pinus dan produk
turunannya. Temuan ini mengindikasikan bahwa implementasi tata kelola yang baik
dan penerapan prinsip GCG dapat meningkatkan kinerja penjualan perusahaan,
khususnya dalam industri getah pinus. Penelitian ini menekankan pentingnya
perusahaan dalam terus memperkuat tata kelola yang baik dan GCG untuk mendukung
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Kata Kunci: Tata Kelola, Good Corporate Governance,
Peningkatan Penjualan
Abstrack
This study aims to analyze the effect of
governance and the principles of Good Corporate Governance (GCG) on increasing
sales of pine resin and processed products at PT Inhutani I UMHHBK Tana Toraja
Regency. The method used is quantitative research with data analysis using
multiple linear regression techniques. The results showed that (1) corporate
governance has a partially significant effect on increasing sales of pine resin
and its processed products, (2) the principles of Good Corporate Governance also
have a partially significant effect on increasing these sales, and (3)
simultaneously, governance and GCG principles contribute positively to
increasing sales of pine resin and its derivative products. These findings
indicate that the implementation of good governance and the application of GCG
principles can improve the sales performance of companies, especially in the
pine resin industry. This research emphasizes the importance of companies in
continuously strengthening good governance and GCG to support sustainable
business growth.
Keywords: Governance, Good Corporate Governance, Increase
Sales
Hutan merupakan salah satu sumber kehidupan mahkluk hidup yang tersebar
di beberapa penjuru dunia, yang memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan
hidup maupun akan kebutuhan tertentu
Kawasan hutan lindung dan hutan
produksi lestari ini, memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dan bahkan
hasil olahannya dapat dijual
Pada wilayah Sulawesi, salah satu
perusahaan BUMN (Badan Umum Milik Negara) berada di Kabupaten Tana Toraja yaitu
PT.Inhutani I UMHHBK (Unit Manajemen Hasil Hutan Bukan Kayu) mengelola kawasan
di Tokesan, Simbuang, Uluway Barat, Mila’, Kuni’, Sandana, Salumalino, Kambuno,
dan Bambangan Batu. Perusahaan mulai beroperasi sejak tahun 1994 hingga
sekarang tahun 2024 dan mengelola hasil hutan berupa getah pinus, dan hasil
olahan getah pinus yaitu gondorukem dan terpentin. Produk gondorukem ialah
hasil olahan dari getah batang pinus dengan proses getah batang disuling untuk
menghasilkan terpentin dan sisa hasil destilasi berupa gondorukem.
Gondorukem berbentuk kepingan padat
berwarna kuning keemasan dan terpetin berupa cairan yang berwarna jernih dan
memiliki aroma khas. Kedua produk olahan ini nantinya menjadi bahan baku untuk
pembuatan produk baru, seperti gondorukem sebagai bahan pembuatan perekat dan
pelapis untuk berbagai industri dan terpentin untuk industri kosmetik, minyak
cat dan bahan pelarut. Produk olahan getah pinus yang berupa gondorukem dan
terpentin tentu memerlukan biaya dan waktu produksi yang menghabiskan waktu
berbulan-bulan.
Dalam mengatur dan mengelola manajemen,
PT.Inhutani menerapkan GCG (Good Corporate Governance) sebagai suatu
sistem yang mengatur tata kelola perusahaan dan juga mengatur hubungan antara
beberapa pihak perusahaan yang berkepentingan dengan menggunakan beberapa
prinsip atau pedoman. Dalam mengimplementasikan atau mewujudkannya GCG (Good
Corporate Governance) sering menimbulkan berbagai kendala yang secara garis
besar seperti, kinerja dan realisasinya yaitu kegiatan penjualan pada sebuah
perusahaan
Mekanisme tata kelola akan mempengaruhi
kinerja perusahaan dan akan mempengaruhi kualitas laba atau tingkat penjualan
Tabel 1. Data Penjualan Getah Pinus, Gondorukem, dan
Terpentin Tahun 2018-2020
Tahun |
Penjualan |
2018 |
Rp 4.696.066.120 |
2019 |
Rp 3.643.903.388 |
2020 |
Rp 3.442.665.365 |
Sumber : PT.Inhutani I
UMHHBK (2021)
Dari tabel tersebut diketahui bahwa
penurunan penjualan tiga produk hasil pengelolaan hutan mengalami penurunan
sejak tahun 2018 dengan penjualan sebesar Rp4.696.066.120 dan pada tahun 2019
mengalami penurunan sebanyak Rp1.052.162.732, sehingga pada tahun 2019 jumlah
penjualan sebesar Rp3.643.903.388 dan kembali mengalami penurunan pada tahun
2020 sebanyak 201.238.023 yang menjadikan total penjualan tahun 2020 sebesar
Rp3.442.665.365. Penurunan tersebut disebabkan oleh berbagai hal yang belum
diteliti secara akademis, seperti penerapan sistem tata kelola.
Berdasarkan uraian di atas peneliti
tertarik mengambil judul Pengaruh Tata Kelola Dan Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance Terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil
Olahannya pada PT. INHUTANI I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Adapun tujuan
penelitian ini ialah sebagai berikut yaitu: (1) Untuk mengetahui pengaruh Tata
Kelola terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada
PT.Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. (2) Untuk mengetahui pengaruh
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap Peningkatan Penjualan Getah
Pinus dan Hasil Olahannya pada PT.Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. (3)
Untuk mengetahui pengaruh Tata Kelola dan Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada
PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja.
Penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode ini
bertujuan mengetahui pengaruh atau hubungan pada variabel independen terhadap
varibel dependen
Jenis data yang
diperoleh pada penelitian ini ialah data primer. Data primer berupa data yang
diperoleh langsung dari sumber pertama atau tempat penelitian. Sumber data
dalam penelitian ini ialah bersumber dari wawancara pra-penelitian dan
penyebaran kuesioner.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pengurus, pegawai dan karyawan
pada perusahaan saat ini yang berkisar 50 populasi. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini ialah berjumlah 30 responden dan penentuan sampel oleh pendapat
Gay dan Airasain
Adapun beberapa teknik atau prosedur
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan
penelitian langsung (Field Research) dengan peninjauan secara langsung
dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian, dengan
beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu:
1)
Observasi (Observation)
Mengumpulkan data
dengan mempelajari dengan melakukan penelitian langsung pada perusahaan dengan
tujuan memperoleh data yang akurat.
2)
Kuesioner (Angket)
Metode angket atau
kuesioner berisikan rangkaian pernyataan mengenai masalah yang diteliti, dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden dan kuesioner dalam penelitian ini
bersifat tertutup dengan menggunakan teknik pilihan jawaban yang sudah
tersedia.
3)
Dokumentasi
Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data tentang profil perusahaan.
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini ialah teknik analisis kuantitatif yang berupa uji
instrumen penelitian, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
Uji instrumen penelitian dilakukan
untuk mengetahui apakah data dapat diolah untuk digunakan sebagai instrumen
penelitian. Alat penelitian yang digunakan ialah kuesioner dengan skala likert
dengan 5 tingkatan penilaian dan indikator penilaian dan skor kuesioener ialah
sebagai berikut.
a.
Uji Validitas
Uji
validitas digunakan sebagai instrumen atau alat yang digunakan dalam mengukur
sesuatu jika instrumen tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan
bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi
25. Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, apabila nilai
signifikansi < 0,05 maka pernyataan kuesioner dikatakan valid dan apabila
tingkat signifikansi > 0,05 maka pernyataan kuesioner dikatakan tidak valid
dan jika nilai rhitung > rtabel maka dapat dikatakan
valid. Penetuan rtabel
menggunakan rumus (df)= n-2, n dengan keterangan jumlah reponden dan penetuan rtabel
didasari oleh tabel r uji validitas.
b.
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
mengukur sesuatu secara konsisten dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian, pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical
Product and Service Solutions) versi 25 dan variabel dikatakan reliabel
jika nilai Cronbach alpha > 0,6.
Uji Asumsi klasik ialah salah satu persyaratan statistik yang harus
dipenuhi dalam penelitian, jika menggunakan regresi linier berganda dan ada
beberapa tahapan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas,
uji heterokedastisitas. Berikut penjelasan tahapan asumsi klasik.
a. Uji
Normalitas
b. Uji
Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Dasar pengambilan keputusan uji multikolinearitas adalah sebagai
berikut.
1.
Nilai Collinearity Tolerance pedoman
suatu model regresi yang bebas multikolinearitas jika nilai Collinearity
Tolerance > 0,100.
2.
Nilai Statistics VIF pedoman suatu
model regresi yang bebas multikolinearitas jika nilai VIF < 10,00.
c. Uji
Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas adalah bagian uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya
a. Uji
Analisis Regresi Linear Berganda
Uji analisis
regresi linear berganda ialah model regresi yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan persamaan
regresi linier berganda yaitu sebagai berikut.
Persamaan:
Y = Variabel
Dependen
α = Konstanta
b1 dan
b2 = Koefisien Regresi
X1 dan
X2 = Variabel Independen
b. Uji
Parsial (Uji t)
Uji parsial (t-test) digunakan
untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian hipotesis secara parsial, dapat diuji dengan menggunakan
bantuan program SPSS (Statistical
Product and Service Solutions) rumus uji t. Syarat pengujian parsial ialah jika
nilai signifikansi < 0,05 atau thitung > ttabel
maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh antara variabel (x) dengan variabel
(y). Namun jika nilai signifikansi > 0,05 atau thitung < ttabel
maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel (x) dengan
variabel (y).
c. Uji
Simultan (Uji F)
variabel (x)
dengan variabel (y). Namun apabila nilai signifikansi > 0,05 atau Fhitung
< Ftabel maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh secara
simultan antara beberpa variabel (x) dengan variabel (y).
d. Uji
Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Dengan
mengukur variabel independen terhadap varibel dependen, jika semakin besar
nilai koefisien determinasi maka menunjukkan kemampuan variabel independen
menerangkan variabel dependen. Pengujian koefisien determinasi menggunakan
bantuan program SPSS versi 25.
a.
Uji
Validitas
Uji validitas dilakukan dengan
melihat nilai rhitung > rtabel maka item pernyataan
kuesioner dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas dijelaskan pada tabel 4.1 ialah sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Variabel |
Pernyataan |
r-hitung |
r-tabel |
Hasil Uji |
Tata Kelola (X1) |
Pernyataan 1 |
0,637 |
0,361 |
Valid |
Pernyataan 2 |
0,621 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 3 |
0,511 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 4 |
0,544 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 5 |
0,479 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 6 |
0,687 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 7 |
0,690 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 8 |
0,604 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 9 |
0,601 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 10 |
0,563 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 11 |
0,599 |
0,361 |
Valid |
|
Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (X2) |
Pernyataan 1 |
0,606 |
0,361 |
Valid |
Pernyataan 2 |
0,687 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 3 |
0,652 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 4 |
0,629 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 5 |
0,744 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 6 |
0,668 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 7 |
0,583 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 8 |
0,514 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 9 |
0,764 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 10 |
0,700 |
0,361 |
Valid |
|
Peningkatan
Penjualan (Y) |
Pernyataan 1 |
0,781 |
0,361 |
Valid |
Pernyataan 2 |
0,817 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 3 |
0,628 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 4 |
0,692 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 5 |
0,865 |
0,361 |
Valid |
|
Pernyataan 6 |
0,929 |
0,361 |
Valid |
Sumber : Data diolah
SPSS (2024)
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dikatakan dengan melihat nilai (Cronbach
Alpha) dengan syarat nilai (Cronbach Alpha) > 0,6 maka
hasil uji bersifat reliabel. Hasil uji reliabilitas dijelaskan pada tabel 3 yaitu sebagai berikut.
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Cronbachs Alpha |
Number of Items |
Keterangan |
|
Tata Kelola (X1) |
0,809 |
11 |
Reliabel |
Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance(X2) |
0,849 |
10 |
Reliabel |
Peningkatan Penjualan (Y) |
0,873 |
6 |
Reliabel |
Sumber : Data diolah
SPSS (2024)
Dari Tabel 3 diperoleh hasil uji reliabilitas ketiga variabel yang
menunjukkan nilai (Cronbach Alpha) > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa
ketiga variabel bersifat reliabel.
2)
Uji Asumsi
Klasik
a.
Uji
Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan uji (Asymtotic
Significance) Kolmogrof-Smirnov, dengan catatan data berdisribusi
normal jika nilai residual > 0,05
dan jika nilai residual < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi
normal.
Hasil uji normalitas dijelaskan pada tabel 4 ialah sebagai berikut.
Tabel
4. Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Residual |
||
N |
30 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std.
Deviation |
3.30044534 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
.099 |
Positive |
.089 |
|
Negative |
-.099 |
|
Test
Statistic |
|
.099 |
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
|
.200c,d |
a. Test distribution is
Normal. |
||
b.
Calculated
from data. |
||
c.
Lilliefors
Significance Correction. |
||
d.
This
is a lower bound of the true siginificance. |
Sumber : Data diolah
SPSS (2024)
Dari tabel
4 diperoleh hasil uji normalitas dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05 maka
dapat dinyatakan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
Gambar 1. Uji
Normalitas P-Plot
Sumber : Data diolah
SPSS (2024)
b. Uji
Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan
melihat pengambilan
keputusan melalui nilai (Collinearity Tolerance) dan nilai (Statistics
VIF) yang merupakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas
jika nilai (Collinearity Tolerance) > 0,100 dan nilai (Statistics VIF)
< 10,00. Hasil uji multikolinearitas dijelaskan pada tabel 5
ialah sebagai berikut.
Tabel
5. Hasil Uji Multikolinearitas
Model |
Collinearity |
Statistics |
|
Tolerance |
VIF |
||
1 |
Tata Kelola |
.741 |
1.349 |
|
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance |
.741 |
1.349 |
a. Dependent Variable: PENINGKATAN PENJUALAN |
Sumber : data diolah SPSS (2024)
c.
Uji
Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas menggunakan metode glejser untuk mengetahui apakah sebuah
model regresi memiliki indikasi heteroskedastisitas dengan cara meregresi
variabel Absolute Residual (Abs_Res). Syarat pengambilan
keputusan uji Glejser ialah jika nilai signifikansi > 0,05 maka dinyatakan
tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka
dinyatakan terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dijelaskan pada
tabel 6 ialah sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
|
|
|
|
Standardized |
|
|
|
Unstandardized
Coeffients |
Coefficients |
|
|
||
Model |
|
B |
Std.
Error |
Beta |
t |
Sig. |
1 |
(Constant) |
-5.304 |
6.614 |
|
-.802 |
.430 |
|
Tata Kelola (X1) |
-.076 |
.137 |
-.116 |
-.557 |
.582 |
|
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(X2) |
.250 |
.129 |
.404 |
1.939 |
.063 |
a.
Dependent Variable: ABS_RES |
Sumber: Data Diolah SPSS 2024
a.
Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Uji analisis
regresi linear berganda ialah model regresi yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan
menggunakan persamaan. Hasil uji analisi regresi linear berganda dijelaskan
pada tabel 7 ialah sebagai berikut.
Tabel 7. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
|
||||
Model |
|
B |
Std. Error |
Beta |
t |
Sig. |
1 |
(Constant) |
55.965 |
6.884 |
|
8.177 |
.000 |
|
Tata Kelola (X1) |
.290 |
.133 |
.243 |
2.172 |
.039 |
|
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2) |
.372 |
.057 |
.734 |
6.565 |
.000 |
a. Dependent Variabel : Peningkatan Penjualan
(Y) |
||||||
Sumber:Data Diolah SPSS 2024 |
Dari tabel 7
diperoleh hasil uji analisis regresi linear berganda yaitu:
Y = 55,965+0,290X1+0,372X2+e
1)
Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 55,965
maka bisa diartikan jika variabel independen bernilai 0 (konstan) maka variabel
dependen 55,965.
Berdasarkan
persamaan diatas menjelaskan bahwa Tata Kelola dan Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan.
b.
Uji Parsial (Uji t)
Syarat pengujian parsial ialah jika nilai signifikansi < 0,05 atau thitung
> ttabel maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh antara variabel
(x) dengan variabel (y). Namun jika nilai signifikansi > 0,05 atau thitung
< ttabel maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh antara
variabel (x) dengan variabel (y). Hasil
uji parsial dijelaskan pada tabel 8 yaitu:
Tabel 8. Hasil Uji t
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
|
||||
Model |
|
B |
Std. Error |
Beta |
t |
Sig. |
1 |
(Constant) |
55.965 |
6.884 |
|
8.177 |
.000 |
|
Tata Kelola (X1) |
.290 |
.133 |
.243 |
2.172 |
.039 |
|
Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (X2) |
.372 |
.057 |
.734 |
6.565 |
.000 |
a.
Dependent Variabel
: Peningkatan Penjualan (Y) |
Sumber : data diolah SPSS (2024)
Dari tabel 8
diperoleh hasil uji t dengan nilai signifikansi kedua variabel < 0,05 dan
nilai thitung > ttabel maka dinyatakan terdapat
pengaruh secara parsial antara
variabel independen terhadap variabel dependen, nilai ttabel diperoleh
dari persamaan sebagai berikut.
a = tingkat kepercayaan 95%= 0,05
maka ttabel (0,025; 27) = 2,052
yang diperoleh dari tabel distribusi t, dari hasil uji t diatas diperoleh nilai
thitung > ttabel maka dapat dinyatakan kedua variabel
independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
c. Uji Simultan (Uji F)
Syarat pengujian
simultan (Uji F) ialah jika nilai signifikansi < 0,05 atau Fhitung
> Ftabel maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh secara simultan
antara independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi > 0,05
atau Fhitung < Ftabel maka dapat dinyatakan tidak
terdapat pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
Hasil uji simultan dijelaskan pada tabel 9 yaitu:
Tabel 9. Hasil Uji F
Model |
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 |
Regression |
276.732 |
2 |
138.366 |
28.686 |
.000b |
|
Residual |
130.234 |
27 |
4.823 |
|
|
|
Total |
406.967 |
29 |
|
|
|
a.Dependent Variable: Peningkatan
Penjualan (Y) |
||||||
b.Predictors: (Constant),
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2), Tata Kelola
(X1) |
Sumber : data diolah SPSS (2024)
Dari tabel
9 diperoleh hasil uji simultan (Uji F) dengan nilai signifikansi < 0,05 maka
variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dan
nlai Ftabel diperoleh dari persamaan F (k; n-k) maka F (2; 28) =
3,340 yang diperoleh dari Tabel F dan hal ini menunjukkan nilai Fhitung
> Ftabel yaitu 28,686 > 3,340 maka dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh secara simultan pada
variabel independen terhadap variabel dependen.
d.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien
determinasi dilakukan dengan mengukur variabel independen terhadap varibel
dependen, jika semakin besar nilai koefisien determinasi maka hal tersebut
menunjukkan kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Hasil uji
koefisien determinasi dijelaskan pada tabel 10 yaitu:
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
1 |
.825a |
.680 |
.656 |
2.196 |
a.Predictors: (Constant),
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2), Tata Kelola
(X1) |
Sumber : Data diolah SPSS (2024)
Dari tabel
10 diperoleh hasil uji koefisien determinasi dengan nilai (R Square) sebesar 0,680
maka dinyatakan bahwa sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan sebesar 68%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan melalui pengujian secara parsial (Uji t) diperoleh uji t ialah thitung
2,172 dan ttabel 2,052 dengan Tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan
perhitungan nilai thitung 2,172 > ttabel 2,052 dan
nilai signifikansi 0,039 < 0,05, maka dinyatakan bahwa Tata Kelola
berpengaruh secara parsial terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil
Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan pengujian secara parsial (Uji t) diperoleh hasil uji t yaitu thitung
6,565 dan ttabel 2,052 dengan tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan
perhitungan nilai thitung 6,565 > ttabel 2,052 dan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dinyatakan bahwa Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance berpengaruh secara parsial terhadap Peningkatan
Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten
Tana Toraja.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada pengujian secara simultan (Uji F) diperoleh Fhitung
28,686 dan Ftabel 3,340 dengat tingkat signifikansi 0,05.
Berdasarkan perhitungan nilai Fhitung 28,686 > Ftabel
3,340 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dinyatakan bahwa Tata Kelola
dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berpengaruh secara
simultan terhadap Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I
UMHHBK Kabupaten Tana Toraja.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan
kesimpulan bahwa: (1) Secara
parsial variabel Tata Kelola (X1) berpengaruh secara signifikan
terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT.
Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Hasil tersebut diperoleh pada
pengujian secara parsial (Uji t) dengan nilai signifikansi 0,039 yang lebih kecil
dari nilai signifikansi 0,05. (2) Secara
parsial variabel Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan
Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Hasil
tersebut diperoleh pada pengujian secara parsial (Uji t) dengan nilai
signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05.
Dan (3) Secara simultan variabel Tata Kelola (X1) dan variabel
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2) berpengaruh
terhadap Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK
Kabupaten Tana Toraja. Hasil tersebut diperoleh pada pengujian simultan (Uji F)
dengan nilai 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05.
Assrianti,
A., Sinaga, B. M., & Bandono, B. (2021). Dampak Tata Kelola Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan: Analisis Simulasi Kebijakan. Jurnal
Aplikasi Bisnis Dan Manajemen. https://doi.org/10.17358/jabm.7.2.465
Dirawan,
A., Suranto, & Sunarto. (2018). Analisis Komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu
Unggulan Di Kawasan Hutan Kemasyarakatan Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal
Hutan Tropis, 6(3).
Gay,
L. R., & Airasian, P. (2007). The Research Design. Resrach Methodology.
Ghozali,
I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Hediono,
B. P., & Prasetyaningsih, I. (2019). Pengaruh Implementasi Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Riset Manajemen Dan
Bisnis, 14(1). https://doi.org/10.21460/jrmb.2019.141.315
Indrawati,
N., & Yulianti, L. (2010). Mekanisme corporate governance dan kualitas
laba. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, 2(02), 8952.
Nurhayati,
Y., Fitriah, E., & Lestari, R. (2014). Pengaruh Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance (GCG) terhadap Profitabilitas PT Gemilang Gunung Karang. Prosiding
Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial Dan Humaniora).
Purwatiningsih,
S. D. (2023). Pemahaman Masyarakat Sekitar Hutan Pada Informasi Konservasi
Hutan Dalam Memanfaatkan Dan Melestarikan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun
Salak. IKRA-ITH Humaniora: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 6(1).
Rahmatika,
N., & Agusti, R. (2015). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada PT Angkasa Pura
II). Jurnal Akuntansi, 3(2).
Silaban,
A., & Harefa, M. S. (2021). Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Pertumbuhan
Laba Terhadap Kualitas Laba: Peran Good Corporate Governance. JPPI (Jurnal
Penelitian Pendidikan Indonesia), 7(3).
https://doi.org/10.29210/020211239
Sugiyono.
(2023). Metode Penelitian Kualitatif (Untuk penelitian yang bersifat:
eksploratif, enterpretif, interaktif dan konstruktif). CV. Alfabeta.
Supriatna,
J. (2021). Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 3.
Wati,
G. P., & Putra, I. W. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan
Good Corporate Governance Pada Kualitas Laba. E-Jurnal Akuntansi, 19.
Yonita,
V., & Aprilyanti, R. (2022). Analisis Penerapan Prinsip–prinsip Good
Corporate Governance Pada Usaha Kecil dan Menengah (Studi Pada UKM
Restoran/Rumah Makan/Kafe di Daerah Cikupa Tangerang). ECo-Fin, 4(1).
https://doi.org/10.32877/ef.v4i1.454
Yudoprakoso,
P. W. (2018). Penggunaan Wewenang Oleh Pejabat Administrasi Negara Dalam
Pemberian Ijin Pemanfaatan Hutan Kepada Korporasi Di Wilayah Hutan Konservasi.
Jurnal Paradigma Hukum Pembangunan, Vol 3 No 03 (2018): Jurnal
Paradigma Hukum Pembangunan.
Copyright holder: Andy
Suryadi, Dian Intan Tangkeallo, Marchelin (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |