Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 10, Oktober 2024

                                                

PENGARUH TATA KELOLA DAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN GETAH PINUS DAN HASIL OLAHANNYA PADA PT. INHUTANI I UMHHBK KABUPATEN TANA TORAJA

 

Andy Suryadi1, Dian Intan Tangkeallo2, Marchelin3

Universitas Kristen Indonesia Toraja, Makassar, Indonesia1,2,3

Email: [email protected]1, [email protected]2,

          [email protected]3

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tata kelola dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap peningkatan penjualan getah pinus dan hasil olahannya di PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tata kelola perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap peningkatan penjualan getah pinus dan hasil olahannya, (2) prinsip-prinsip Good Corporate Governance juga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap peningkatan penjualan tersebut, dan (3) secara simultan, tata kelola dan prinsip-prinsip GCG berkontribusi positif terhadap peningkatan penjualan getah pinus dan produk turunannya. Temuan ini mengindikasikan bahwa implementasi tata kelola yang baik dan penerapan prinsip GCG dapat meningkatkan kinerja penjualan perusahaan, khususnya dalam industri getah pinus. Penelitian ini menekankan pentingnya perusahaan dalam terus memperkuat tata kelola yang baik dan GCG untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Kata Kunci: Tata Kelola, Good Corporate Governance, Peningkatan Penjualan

 

Abstrack

This study aims to analyze the effect of governance and the principles of Good Corporate Governance (GCG) on increasing sales of pine resin and processed products at PT Inhutani I UMHHBK Tana Toraja Regency. The method used is quantitative research with data analysis using multiple linear regression techniques. The results showed that (1) corporate governance has a partially significant effect on increasing sales of pine resin and its processed products, (2) the principles of Good Corporate Governance also have a partially significant effect on increasing these sales, and (3) simultaneously, governance and GCG principles contribute positively to increasing sales of pine resin and its derivative products. These findings indicate that the implementation of good governance and the application of GCG principles can improve the sales performance of companies, especially in the pine resin industry. This research emphasizes the importance of companies in continuously strengthening good governance and GCG to support sustainable business growth.

Keywords: Governance, Good Corporate Governance, Increase Sales

 

Pendahuluan

        Hutan merupakan salah satu sumber kehidupan mahkluk hidup yang tersebar di beberapa penjuru dunia, yang memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup maupun akan kebutuhan tertentu (Supriatna, 2021). Berdasarkan manfaat hutan, pemerintah menetapkan beberapa kawasan hutan di Indonesia dalam beberapa jenis, diantaranya berdasarkan fungsi dan tujuannya yaitu hutan lindung dan hutan produksi lestari, yang didasari oleh Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Pasal 46 tentang Kehutanan, penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam bertujuan menjaga hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi tercapai secara optimal dan lestari (Purwatiningsih, 2023; Yudoprakoso, 2018).

        Kawasan hutan lindung dan hutan produksi lestari ini, memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dan bahkan hasil olahannya dapat dijual (Dirawan et al., 2018). Sehingga untuk memaksimalkan potensi dari hutan lindung dan hutan produksi lestari, pemerintah perlu membiayai beberapa hal terkait penjagaan atau pelestarian hutan, maka dari itu pemerintah membentuk sebuah badan usaha yang mengelola hasil-hasil hutan, salah satunya PT.Inhutani I.  PT.Inhutani I atau PT.Eksploitasi dan Industri Hutan I merupakan perusahaan di bawah naungan Perum Perhutani Group, yang bergerak pada bidang eksploitasi hasil hutan dan perusahaan tersebar pada wilayah Kalimantan, Jawa dan Sulawesi yang berjumlah 31 perusahaan termasuk kantor pusat.

        Pada wilayah Sulawesi, salah satu perusahaan BUMN (Badan Umum Milik Negara) berada di Kabupaten Tana Toraja yaitu PT.Inhutani I UMHHBK (Unit Manajemen Hasil Hutan Bukan Kayu) mengelola kawasan di Tokesan, Simbuang, Uluway Barat, Mila’, Kuni’, Sandana, Salumalino, Kambuno, dan Bambangan Batu. Perusahaan mulai beroperasi sejak tahun 1994 hingga sekarang tahun 2024 dan mengelola hasil hutan berupa getah pinus, dan hasil olahan getah pinus yaitu gondorukem dan terpentin. Produk gondorukem ialah hasil olahan dari getah batang pinus dengan proses getah batang disuling untuk menghasilkan terpentin dan sisa hasil destilasi berupa gondorukem.

        Gondorukem berbentuk kepingan padat berwarna kuning keemasan dan terpetin berupa cairan yang berwarna jernih dan memiliki aroma khas. Kedua produk olahan ini nantinya menjadi bahan baku untuk pembuatan produk baru, seperti gondorukem sebagai bahan pembuatan perekat dan pelapis untuk berbagai industri dan terpentin untuk industri kosmetik, minyak cat dan bahan pelarut. Produk olahan getah pinus yang berupa gondorukem dan terpentin tentu memerlukan biaya dan waktu produksi yang menghabiskan waktu berbulan-bulan.

        Dalam mengatur dan mengelola manajemen, PT.Inhutani menerapkan GCG (Good Corporate Governance) sebagai suatu sistem yang mengatur tata kelola perusahaan dan juga mengatur hubungan antara beberapa pihak perusahaan yang berkepentingan dengan menggunakan beberapa prinsip atau pedoman. Dalam mengimplementasikan atau mewujudkannya GCG (Good Corporate Governance) sering menimbulkan berbagai kendala yang secara garis besar seperti, kinerja dan realisasinya yaitu kegiatan penjualan pada sebuah perusahaan (Assrianti et al., 2021; Hediono & Prasetyaningsih, 2019; Silaban & Harefa, 2021).

        Mekanisme tata kelola akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan akan mempengaruhi kualitas laba atau tingkat penjualan (Indrawati & Yulianti, 2010). Maka dari itu, perlu penerapan GCG (Good Corporate Governance) yang sesuai prosedur agar menciptakan kinerja perusahaan yang efektif dan efisien serta mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Nurhayati et al., 2014; Rahmatika & Agusti, 2015; Wati & Putra, 2017; Yonita & Aprilyanti, 2022). Hal tersebut dikaitkan dengan penurunan penjualan pada perusahaan yang terjadi sejak tahun 2018-2020, berikut table data penjualan getah pinus, gondorukem, dan terpentin.

 

Tabel 1. Data Penjualan Getah Pinus, Gondorukem, dan Terpentin Tahun 2018-2020

Tahun

Penjualan

2018

Rp 4.696.066.120

2019

Rp 3.643.903.388

2020

Rp 3.442.665.365

                                  Sumber : PT.Inhutani I UMHHBK (2021)

       

Dari tabel tersebut diketahui bahwa penurunan penjualan tiga produk hasil pengelolaan hutan mengalami penurunan sejak tahun 2018 dengan penjualan sebesar Rp4.696.066.120 dan pada tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak Rp1.052.162.732, sehingga pada tahun 2019 jumlah penjualan sebesar Rp3.643.903.388 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2020 sebanyak 201.238.023 yang menjadikan total penjualan tahun 2020 sebesar Rp3.442.665.365. Penurunan tersebut disebabkan oleh berbagai hal yang belum diteliti secara akademis, seperti penerapan sistem tata kelola.

        Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengambil judul Pengaruh Tata Kelola Dan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. INHUTANI I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Adapun tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut yaitu: (1) Untuk mengetahui pengaruh Tata Kelola terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT.Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. (2) Untuk mengetahui pengaruh Prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT.Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. (3) Untuk mengetahui pengaruh Tata Kelola dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja.

 

Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode ini bertujuan mengetahui pengaruh atau hubungan pada variabel independen terhadap varibel dependen (Sugiyono, 2023).  Lokasi penelitian dilakukan di PT. Inhutani I Kabupaten Tana Toraja yang berlokasikan di Jalan Sitarda No. 18 Ge’tengan, Kelurahan Rante Kalua’, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini ialah data primer. Data primer berupa data yang diperoleh langsung dari sumber pertama atau tempat penelitian. Sumber data dalam penelitian ini ialah bersumber dari wawancara pra-penelitian dan penyebaran kuesioner.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pengurus, pegawai dan karyawan pada perusahaan saat ini yang berkisar 50 populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah berjumlah 30 responden dan penentuan sampel oleh pendapat Gay dan Airasain (2007), untuk penelitian korelasi diperlukan sampel sebesar 30 responden. Penelitian korelasi merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan koresional antara dua variabel atau lebih. Penentuan ini juga didasari dari ketersediaan populasi pada perusahaan yang tidak mencapai lebih dari 30 responden pada saat penelitian dilakukan, sehingga pihak perusahaan mengambil responden diluar wilayah Tana Toraja.

 

Prosedur Pengumpulan Data

       Adapun beberapa teknik atau prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan penelitian langsung (Field Research) dengan peninjauan secara langsung dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian, dengan beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu:

1)    Observasi (Observation)

Mengumpulkan data dengan mempelajari dengan melakukan penelitian langsung pada perusahaan dengan tujuan memperoleh data yang akurat.

2)    Kuesioner (Angket)

Metode angket atau kuesioner berisikan rangkaian pernyataan mengenai masalah yang diteliti, dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dan kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup dengan menggunakan teknik pilihan jawaban yang sudah tersedia.

3)    Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang profil perusahaan.

 

Teknik Analisis Data

       Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik analisis kuantitatif yang berupa uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

Uji Instrumen Penelitian

         Uji instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah data dapat diolah untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Alat penelitian yang digunakan ialah kuesioner dengan skala likert dengan 5 tingkatan penilaian dan indikator penilaian dan skor kuesioener ialah sebagai berikut.

a.   Uji Validitas

    Uji validitas digunakan sebagai instrumen atau alat yang digunakan dalam mengukur sesuatu jika instrumen tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 25. Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, apabila nilai signifikansi < 0,05 maka pernyataan kuesioner dikatakan valid dan apabila tingkat signifikansi > 0,05 maka pernyataan kuesioner dikatakan tidak valid dan jika nilai rhitung > rtabel maka dapat dikatakan valid. Penetuan rtabel menggunakan rumus (df)= n-2, n dengan keterangan jumlah reponden dan penetuan rtabel didasari oleh tabel r uji validitas.

b.   Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengukur sesuatu secara konsisten dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian, pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 25 dan variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach alpha > 0,6.

 

Uji Asumsi Klasik

         Uji Asumsi klasik ialah salah satu persyaratan statistik yang harus dipenuhi dalam penelitian, jika menggunakan regresi linier berganda dan ada beberapa tahapan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas. Berikut penjelasan tahapan asumsi klasik.

a.   Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan variabel yang diteliti apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas meggunakan test (One Sample Kolmogrov­-Smirnov) dengan syarat pengambilan keputusan dilihat dari nilai probabilitas (Asymtotic Significance) yaitu jika nilai probabilitas > 0,05 maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal dan sebaliknya. Grafik P-P Plot dinyatakan tidak memenuhi syarat asumsi normalitas apabila item menyebar jauh di garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2018).

b.   Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dasar pengambilan keputusan uji multikolinearitas adalah sebagai berikut.

1.   Nilai Collinearity Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas jika nilai Collinearity Tolerance > 0,100.

2.   Nilai Statistics VIF pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas jika nilai VIF < 10,00.

 

c.   Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah bagian uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2018). Dalam menentukannya uji heteroskedastisitas menggunakan metode uji Glejser yang bertujuan meregresikan variabel independen dengan variabel Absolute Residual (Abs_Res). Syarat pengambilan keputusan uji Glejser ialah jika nilai signifikansi > 0,05 maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka dinyatakan terjadi heteroskedastisitas.

 

Uji Hipotesis

a.   Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Uji analisis regresi linear berganda ialah model regresi yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut.

Persamaan:

      Keterangan:

Y = Variabel Dependen

α = Konstanta

b1 dan b2 = Koefisien Regresi

X1 dan X2 = Variabel Independen

b.   Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial (t-test) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara parsial, dapat diuji dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) rumus uji t. Syarat pengujian parsial ialah jika nilai signifikansi < 0,05 atau thitung > t­tabel maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh antara variabel (x) dengan variabel (y). Namun jika nilai signifikansi > 0,05 atau thitung < ttabel maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel (x) dengan variabel (y).

c.   Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Syarat pengujian simultan (Uji F) ialah jika nilai signifikansi < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh secara simultan antara beberapa

variabel (x) dengan variabel (y). Namun apabila nilai signifikansi > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh secara simultan antara beberpa variabel (x) dengan variabel (y).

d.   Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dengan mengukur variabel independen terhadap varibel dependen, jika semakin besar nilai koefisien determinasi maka menunjukkan kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Pengujian koefisien determinasi menggunakan bantuan program SPSS versi 25.

 

Hasil dan Pembahasan

Analisis Data

1)  Uji Instrumen Penelitian

a.     Uji Validitas

      Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai rhitung > rtabel maka item pernyataan kuesioner dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas dijelaskan pada tabel 4.1 ialah sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Variabel

Pernyataan

r-hitung

r-tabel

Hasil Uji

Tata Kelola (X1)

Pernyataan 1

0,637

0,361

Valid

Pernyataan 2

0,621

0,361

Valid

Pernyataan 3

0,511

0,361

Valid

Pernyataan 4

0,544

0,361

Valid

Pernyataan 5

0,479

0,361

Valid

Pernyataan 6

0,687

0,361

Valid

Pernyataan 7

0,690

0,361

Valid

Pernyataan 8

0,604

0,361

Valid

Pernyataan 9

0,601

0,361

Valid

Pernyataan 10

0,563

0,361

Valid

Pernyataan 11

0,599

0,361

Valid

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2)

Pernyataan 1

0,606

0,361

Valid

Pernyataan 2

0,687

0,361

Valid

Pernyataan 3

0,652

0,361

Valid

Pernyataan 4

0,629

0,361

Valid

Pernyataan 5

0,744

0,361

Valid

Pernyataan 6

0,668

0,361

Valid

Pernyataan 7

0,583

0,361

Valid

Pernyataan 8

0,514

0,361

Valid

Pernyataan 9

0,764

0,361

Valid

Pernyataan 10

0,700

0,361

Valid

Peningkatan Penjualan (Y)

Pernyataan 1

0,781

0,361

Valid

Pernyataan 2

0,817

0,361

Valid

Pernyataan 3

0,628

0,361

Valid

Pernyataan 4

0,692

0,361

Valid

Pernyataan 5

0,865

0,361

Valid

Pernyataan 6

0,929

0,361

Valid

Sumber : Data diolah SPSS (2024)

 

Dari tabel 2 diperoleh hasil uji validitas ketiga variabel yang menunjukkan nilai rhitung > rtabel maka dinyatakan semua item pernyataan kuesioner bersifat valid.

 

b.   Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dikatakan dengan melihat nilai (Cronbach Alpha) dengan syarat nilai (Cronbach Alpha) > 0,6 maka hasil uji bersifat reliabel. Hasil uji reliabilitas dijelaskan pada tabel 3 yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.  Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Nilai Cronbachs Alpha

Number of Items

Keterangan

Tata Kelola (X1)

0,809

11

Reliabel

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance(X2)

0,849

10

Reliabel

Peningkatan Penjualan (Y)

0,873

6

Reliabel

Sumber : Data diolah SPSS (2024)

 

Dari Tabel 3 diperoleh hasil uji reliabilitas ketiga variabel yang menunjukkan nilai (Cronbach Alpha) > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa ketiga variabel bersifat reliabel.

 

2)  Uji Asumsi Klasik

a.     Uji Normalitas

      Pengujian normalitas menggunakan uji (Asymtotic Significance) Kolmogrof-Smirnov, dengan catatan data berdisribusi normal jika nilai residual > 0,05 dan jika nilai residual < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dijelaskan pada tabel 4 ialah sebagai berikut.

 

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogrov-Smirnov Test

                                                                             Unstandardized

                                                                                  Residual

N

30

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

3.30044534

Most Extreme Differences

Absolute

.099

Positive

.089

Negative

-.099

Test Statistic

 

.099

Asymp. Sig. (2-tailed)

 

.200c,d

a.     Test distribution is Normal.

b.     Calculated from data.

c.     Lilliefors Significance Correction.

d.     This is a lower bound of the true siginificance.

 

 

 

 

 

                

 

 

 

 

 

 

 

 

 

     

Sumber : Data diolah SPSS (2024)

 

Dari tabel 4 diperoleh hasil uji normalitas dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

Gambar 1. Uji Normalitas P-Plot

Sumber : Data diolah SPSS (2024)

 

Dari gambar 1 diperoleh uji normalitas P-Plot yang menunjukkan bahwa grafik probability plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, dengan demikian model regresi memenuhi syarat pada pengujian asumsi normalitas.

 

b.  Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat pengambilan keputusan melalui nilai (Collinearity Tolerance) dan nilai (Statistics VIF) yang merupakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas jika nilai (Collinearity Tolerance) > 0,100 dan nilai (Statistics VIF) < 10,00. Hasil uji multikolinearitas dijelaskan pada tabel 5 ialah sebagai berikut.

 

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance

VIF

1

Tata Kelola

.741

1.349

 

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

.741

1.349

a.      Dependent Variable: PENINGKATAN PENJUALAN

Sumber : data diolah SPSS (2024)

 

Dari tabel 5 diperoleh hasil uji multikolinearitas pada nilai (Collinearity Tolerance) ketiga variabel > 0,100 dan nilai (Statistics VIF) ketiga variabel < 10,00 maka dinyatakan data tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

 

c.   Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menggunakan metode glejser untuk mengetahui apakah sebuah model regresi memiliki indikasi heteroskedastisitas dengan cara meregresi variabel Absolute Residual (Abs_Res). Syarat pengambilan keputusan uji Glejser ialah jika nilai signifikansi > 0,05 maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka dinyatakan terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dijelaskan pada tabel 6 ialah sebagai berikut.

 

Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

 

 

 

 

Standardized

 

 

 

                              Unstandardized Coeffients

Coefficients

 

 

Model

 

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

1

(Constant)

-5.304

6.614

 

-.802

.430

 

Tata Kelola (X1)

-.076

.137

-.116

-.557

.582

 

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2)

.250

.129

.404

1.939

.063

a.     Dependent Variable: ABS_RES

Sumber: Data Diolah SPSS 2024

 

Dari tabel 6 diperoleh hasil uji heteroskedastisitas dengan nilai signifikan ketiga variabel > 0,05 maka dapat dinyatakan semua data bebas dari heteroskedastisitas.

 

3)  Uji  Hipotesis

a.   Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Uji analisis regresi linear berganda ialah model regresi yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan menggunakan persamaan. Hasil uji analisi regresi linear berganda dijelaskan pada tabel 7 ialah sebagai berikut.

 

Tabel 7. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

 

Model

 

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

1

(Constant)

55.965

6.884

 

8.177

.000

 

Tata Kelola (X1)

.290

.133

.243

2.172

.039

 

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2)

.372

.057

.734

6.565

.000

a.     Dependent Variabel : Peningkatan Penjualan (Y)

Sumber:Data Diolah SPSS 2024

 

Dari tabel 7 diperoleh hasil uji analisis regresi linear berganda yaitu:

 

Y = 55,965­+0,290X1+0,372X2+e

 

1)   Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 55,965 maka bisa diartikan jika variabel independen bernilai 0 (konstan) maka variabel dependen 55,965.

2)   Nilai koefisien regresi variabel Tata Kelola (X1) bernilai positif (+) sebesar 0,290 maka dapat dinyatakan bahwa jika variabel (X1) meningkat maka variabel (Y) akan meningkat.

3)   Nilai koefisien regresi variabel Prinsip GCG (X2) bernilai positif(+) sebesar 0,372 maka dapat dinyatakan bahwa jika variabel (X2) meningkat maka variabel (Y) akan meningkat.

Berdasarkan persamaan diatas menjelaskan bahwa Tata Kelola dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan.

 

b.   Uji Parsial (Uji t)

Syarat pengujian parsial ialah jika nilai signifikansi < 0,05 atau thitung > t­tabel maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh antara variabel (x) dengan variabel (y). Namun jika nilai signifikansi > 0,05 atau thitung < ttabel maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel (x) dengan variabel (y). Hasil uji parsial dijelaskan pada tabel 8 yaitu:

Tabel 8. Hasil Uji t

Coefficientsa

 

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

 

Model

 

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

1

(Constant)

55.965

6.884

 

8.177

.000

 

Tata Kelola (X1)

.290

.133

.243

2.172

.039

 

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2)

.372

.057

.734

6.565

.000

a.     Dependent Variabel : Peningkatan Penjualan (Y)

Sumber : data diolah SPSS (2024)

 

Dari tabel 8 diperoleh hasil uji t dengan nilai signifikansi kedua variabel < 0,05 dan nilai thitung > ttabel maka dinyatakan terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, nilai ttabel diperoleh dari persamaan sebagai berikut.

                                                  T (a/2; n-k-1)

Keterangan

     a = tingkat kepercayaan 95%= 0,05

     n = sampel

     k = jumlah variabel x

maka ttabel (0,025; 27) = 2,052 yang diperoleh dari tabel distribusi t, dari hasil uji t diatas diperoleh nilai thitung > ttabel maka dapat dinyatakan kedua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

 

c.   Uji Simultan (Uji F)

Syarat pengujian simultan (Uji F) ialah jika nilai signifikansi < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh secara simultan antara independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka dapat dinyatakan tidak terdapat pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji simultan dijelaskan pada tabel 9 yaitu:

Tabel 9. Hasil Uji F

ANOVAa

Model

 

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

276.732

2

138.366

28.686

.000b

 

Residual

130.234

27

4.823

 

 

 

Total

406.967

29

 

 

 

a.Dependent Variable: Peningkatan Penjualan (Y)

b.Predictors: (Constant), Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2), Tata Kelola (X1)

Sumber : data diolah SPSS (2024)

 

Dari tabel 9 diperoleh hasil uji simultan (Uji F) dengan nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dan nlai Ftabel diperoleh dari persamaan F (k; n-k) maka F (2; 28) = 3,340 yang diperoleh dari Tabel F dan hal ini menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 28,686 > 3,340 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel independen terhadap variabel dependen.

 

d.   Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan dengan mengukur variabel independen terhadap varibel dependen, jika semakin besar nilai koefisien determinasi maka hal tersebut menunjukkan kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dijelaskan pada tabel 10 yaitu:

 

Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.825a

.680

.656

2.196

a.Predictors: (Constant), Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2), Tata Kelola (X1)

Sumber : Data diolah SPSS (2024)

 

Dari tabel 10 diperoleh hasil uji koefisien determinasi dengan nilai (R Square) sebesar 0,680 maka dinyatakan bahwa sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan sebesar 68%.

 

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dari uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik hingga uji hipotesis. Adapun penjelasan hipotesis dari masing-masing variabel ialah sebagai berikut.

 

Pengaruh Tata Kelola Terhadap Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja

         Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pengujian secara parsial (Uji t) diperoleh uji t ialah thitung 2,172 dan ttabel 2,052 dengan Tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan nilai thitung 2,172 > ttabel 2,052 dan nilai signifikansi 0,039 < 0,05, maka dinyatakan bahwa Tata Kelola berpengaruh secara parsial terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja.

 

Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja

         Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan pengujian secara parsial (Uji t) diperoleh hasil uji t yaitu thitung 6,565 dan ttabel 2,052 dengan tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan nilai thitung 6,565 > ttabel 2,052 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dinyatakan bahwa Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berpengaruh secara parsial terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja.

 

Pengaruh Tata Kelola dan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja

         Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pengujian secara simultan (Uji F) diperoleh Fhitung 28,686 dan Ftabel 3,340 dengat tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan nilai Fhitung 28,686 > Ftabel 3,340 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dinyatakan bahwa Tata Kelola dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berpengaruh secara simultan terhadap Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja.

          Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2) maka diperoleh nilai (R Square) sebesar 0,680  atau 68,%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa persentase variabel Tata Kelola (X1) dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2), terhadap variabel Penjualan (Y), pada penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I sebesar 68% atau variabel independen yang digunakan dalam penelitian mampu menerangkan atau menjelaskan 68% terhadap variabel dependen.

 

Kesimpulan

        Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan kesimpulan bahwa: (1) Secara parsial variabel Tata Kelola (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Hasil tersebut diperoleh pada pengujian secara parsial (Uji t) dengan nilai signifikansi 0,039 yang lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. (2) Secara parsial variabel Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Hasil tersebut diperoleh pada pengujian secara parsial (Uji t) dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Dan (3) Secara simultan variabel Tata Kelola (X1) dan variabel Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (X2) berpengaruh terhadap Penjualan Getah Pinus dan Hasil Olahannya pada PT. Inhutani I UMHHBK Kabupaten Tana Toraja. Hasil tersebut diperoleh pada pengujian simultan (Uji F) dengan nilai 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05.

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Assrianti, A., Sinaga, B. M., & Bandono, B. (2021). Dampak Tata Kelola Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan: Analisis Simulasi Kebijakan. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen. https://doi.org/10.17358/jabm.7.2.465

Dirawan, A., Suranto, & Sunarto. (2018). Analisis Komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan Di Kawasan Hutan Kemasyarakatan Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Hutan Tropis, 6(3).

Gay, L. R., & Airasian, P. (2007). The Research Design. Resrach Methodology.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.

Hediono, B. P., & Prasetyaningsih, I. (2019). Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis, 14(1). https://doi.org/10.21460/jrmb.2019.141.315

Indrawati, N., & Yulianti, L. (2010). Mekanisme corporate governance dan kualitas laba. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, 2(02), 8952.

Nurhayati, Y., Fitriah, E., & Lestari, R. (2014). Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap Profitabilitas PT Gemilang Gunung Karang. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial Dan Humaniora).

Purwatiningsih, S. D. (2023). Pemahaman Masyarakat Sekitar Hutan Pada Informasi Konservasi Hutan Dalam Memanfaatkan Dan Melestarikan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. IKRA-ITH Humaniora: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 6(1).

Rahmatika, N., & Agusti, R. (2015). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada PT Angkasa Pura II). Jurnal Akuntansi, 3(2).

Silaban, A., & Harefa, M. S. (2021). Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Pertumbuhan Laba Terhadap Kualitas Laba: Peran Good Corporate Governance. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 7(3). https://doi.org/10.29210/020211239

Sugiyono. (2023). Metode Penelitian Kualitatif (Untuk penelitian yang bersifat: eksploratif, enterpretif, interaktif dan konstruktif). CV. Alfabeta.

Supriatna, J. (2021). Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 3.

Wati, G. P., & Putra, I. W. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Good Corporate Governance Pada Kualitas Laba. E-Jurnal Akuntansi, 19.

Yonita, V., & Aprilyanti, R. (2022). Analisis Penerapan Prinsip–prinsip Good Corporate Governance Pada Usaha Kecil dan Menengah (Studi Pada UKM Restoran/Rumah Makan/Kafe di Daerah Cikupa Tangerang). ECo-Fin, 4(1). https://doi.org/10.32877/ef.v4i1.454

Yudoprakoso, P. W. (2018). Penggunaan Wewenang Oleh Pejabat Administrasi Negara Dalam Pemberian Ijin Pemanfaatan Hutan Kepada Korporasi Di Wilayah Hutan Konservasi. Jurnal Paradigma Hukum Pembangunan, Vol 3 No 03 (2018): Jurnal Paradigma Hukum Pembangunan.

 

 

 

Copyright holder:

Andy Suryadi, Dian Intan Tangkeallo, Marchelin (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: