Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
9, September 2024
PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN INKLUSI KEUANGAN TERHADAP
KINERJA UMKM RAKYAT SEMARANG KULINER (RANGKUL)
Misbakhul Arrezqi1,
Dody Setyadi2, M. Nahar3, Sugiyanta4, Dika
Vivi Widyanti5
Politeknik Negeri Semarang,
Semarang, Indonesia 1,2,3,4
Email:
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4, [email protected]5
Abstrak
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor
penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja.
Namun, banyak UMKM di Indonesia yang masih mengalami kesulitan untuk berkembang
dan bersaing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
literasi keuangan dan inklusi keuangan
terhadap kinerja UMKM rakyat Semarang Kuliner (Rangkul). Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini yakni kuesioner dan literature review.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji regresi
menggunakan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa literasi
keuangan dan inklusi keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja UMKM Rangkul. Peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui edukasi
dan program-program pemberdayaan dapat membantu UMKM Rangkul dalam meningkatkan
kinerjanya dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Semarang.
Kata
Kunci: Literasi
Keuangan, Inklusi Keuangan, Kinerja UMKM
Abstract
Micro,
Small and Medium Enterprises (MSMEs) are an important sector in the Indonesian
economy. MSMEs make a significant contribution to Gross Domestic Product (GDP)
and employment. However, many MSMEs in Indonesia are still experiencing
difficulties in developing and competing. The aim of this research is to
analyze the influence of financial literacy and financial inclusion on the
performance of Semarang Kuliner (Rangkul) people's MSMEs. This research uses
quantitative research methods with a survey approach. Data collection
techniques in this research were questionnaires and literature reviews. The
data that has been collected is then analyzed using a regression test using the
SPSS program. The research results show that financial literacy and financial
inclusion have a positive and significant influence on the performance of
Rangkul MSMEs. Increasing financial literacy and inclusion through education
and empowerment programs can help Rangkul MSMEs improve their performance and
contribute to economic growth in Semarang.
Keywords: Financial Literacy, Financial
Inclusion, MSME Performance
Pendahuluan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor
vital dalam perekonomian Indonesia. UMKM memainkan peran krusial dalam
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
negara serta dalam penyerapan tenaga kerja. Menurut catatan Kementerian
Koperasi dan UKM pada tahun 2023, UMKM menyumbang 61% dari PDB Indonesia dan
menyerap 97% dari total tenaga kerja nasional. Jumlah pelaku usaha di sektor
UMKM tercatat sebanyak 67 juta (Junaidi, 2023).
Sektor ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi
juga berperan penting dalam menciptakan peluang kerja, mengurangi tingkat
pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM juga sering
menjadi motor penggerak ekonomi lokal, menggerakkan berbagai sektor industri,
perdagangan, dan jasa di berbagai daerah. Dukungan dan pengembangan UMKM sangat
penting untuk memperkuat perekonomian nasional secara keseluruhan.
Namun, banyak UMKM di Indonesia yang masih kesulitan untuk
berkembang dan bersaing. Pada awal Maret 2024, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM) mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM
di Indonesia adalah kurangnya koneksi dengan industri, sehingga rantai pasok
dan transfer teknologi belum terbangun dengan baik (MPR, 2024). Oleh karena itu
perlu adanya upaya yang dapat meningkatkan kinerja UMKM diantaranya literasi
keuangan dan inklusi keuangan.
Literasi Keuangan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan demi mencapai kesejahteraan
finansial masyarakat (Yunita, 2020). Upaya lainnya adalah inklusi keuangan,
menurut CGAP-GPFI, inklusi keuangan berarti kondisi di mana semua orang usia
produktif memiliki akses efektif ke layanan kredit, tabungan, pinjaman, dan
asuransi dari lembaga perbankan formal. Sehingga dengan adanya inklusi keuangan,
diharapkan masyarakat dapat terhindar dari transaksi perbankan informal,
seperti lintah darat, yang dapat merugikan diri mereka sendiri (Nopiyani,
2021).
Penelitian terdahulu oleh Aribawa (2016) mengkonfirmasi
adanya pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan usaha
UMKM kreatif di Jawa Tengah. Penelitian serupa oleh Septiani dan Wuryani (2020)
menyimpulkan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan merupakan faktor yang
mempengaruhi perkembangan kinerja UMKM di Sidoarjo. Penelitian lain oleh
(Yanti, 2019) menemukan bahwa kedua variabel bebas yaitu inklusi keuangan dan
literasi keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
UMKM.
Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang pengaruh
literasi keuangan terhadap kinerja UMKM, yang dapat berkontribusi pada
pengembangan teori literasi keuangan dalam konteks UMKM. Sehingga bisa
memperluas pemahaman tentang bagaimana literasi keuangan mempengaruhi keputusan
bisnis dan hasil finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM rakyat Semarang Kuliner
(Rangkul).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan pendekatan survei. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu metode
penelitian yang menggunakan data numerik dan statistik untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menarik kesimpulan dari data yang terkumpul (Rudini,
2016). Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini yakni kuesioner dan literature review. Populasi penelitian ini
adalah seluruh UMKM Rangkul di Semarang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh 100 responden.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji regresi
menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh
hipotesis:
H1: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara literasi
keuangan dan kinerja UMKM Rangkul di Semarang.
H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara inklusi
keuangan dan kinerja UMKM Rangkul di Semarang.
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Uji
Validitas
Uji validitas digunakan
untuk memastikan bahwa instrumen atau alat yang digunakan benar-benar mengukur
konsep atau variabel yang dimaksudkan secara tepat dan akurat.
Tabel 1. Hasil Uji
Validitas
Correlations |
||||
|
X1 |
X2 |
Y |
|
X1 |
Pearson
Correlation |
1 |
.527** |
.477** |
Sig.
(2-tailed) |
|
<.001 |
<.001 |
|
N |
100 |
100 |
100 |
|
X2 |
Pearson
Correlation |
.527** |
1 |
.668** |
Sig.
(2-tailed) |
<.001 |
|
<.001 |
|
N |
100 |
100 |
100 |
|
Y |
Pearson
Correlation |
.477** |
.668** |
1 |
Sig.
(2-tailed) |
<.001 |
<.001 |
|
|
N |
100 |
100 |
100 |
|
**.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
Berdasarkan tabel 1
didapatkan nilai signifikansi semua variabel
<0.050 sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian
untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya.
Tabel 2. Hasil Uji
Reliabilitas
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.784 |
3 |
Hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,784 dan lebih besar dari 0,600 sehingga
dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan reliabel dan bisa digunakan pada
penelitian selanjutnya.
Uji
Normalitas
Uji normalitas dilakukan
untuk mengukur data yang didapatkan apakah memiliki penyebaran data yang normal
atau tidak.
Tabel 3. Hasil Uji
Normalitas
Tests of Normality |
||||||
|
Kolmogorov-Smirnova |
Shapiro-Wilk |
||||
Statistic |
df |
Sig. |
Statistic |
df |
Sig. |
|
X1 |
.224 |
100 |
<.001 |
.862 |
100 |
<.001 |
X2 |
.115 |
100 |
.002 |
.935 |
100 |
<.001 |
Y |
.120 |
100 |
.001 |
.945 |
100 |
<.001 |
a.
Lilliefors Significance Correction |
Hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai signifikansi pada variabel literasi keuangan (X1), inklusi keuangan
(X2), dan kinerja UMKM (Y) didapatkan sebesar 0,001 sehingga ketiga data
tersebut berdistribusi normal.
Uji Regresi
Uji Regresi dilakukan untuk
mengetahui kaitan antara variabel satu dengan yang lainnya.
Tabel 4. Hasil Uji Regresi
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4.308 |
2.464 |
|
1.748 |
.084 |
X1 |
.247 |
.125 |
.173 |
1.982 |
.050 |
|
X2 |
.542 |
.082 |
.577 |
6.630 |
<.001 |
|
a.
Dependent Variable: Y |
Hasil uji regresi
didapatkan nilai signifikansi 0,001 sehingga kurang dari 0,005 maka dapat
dinyatatakan bahwa literasi dan inklusi keuangan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul).
Pembahasan
Literasi Keuangan Berpengaruh
Signifikan terhadap Kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul)
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa literasi
keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM Rakyat Semarang
Kuliner (Rangkul). Hasil ini didukung oleh Monica dan Ruzikna (2024) yang
menyatakan bahwa secara parsial literasi keuangan memiliki yang positif serta
signidikan pada kinerja UMKM sektor kuliner di Kecamatan Sail Kota Pekanbaru.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini et al. (2023)
yang mendapatkan hasil bahwa literasi keuangan tidak memiliki pengaruh pada
kinerja UMKM di Kabupaten Dompu.
UMKM mencakup usaha-usaha yang memiliki jumlah karyawan,
omset, atau aset yang relatif kecil jika dibandingkan dengan perusahaan besar.
UMKM sering kali menjadi tulang punggung ekonomi di banyak negara, menyediakan
lapangan pekerjaan yang signifikan, mendukung perekonomian lokal, dan
mempromosikan keterlibatan ekonomi yang lebih merata di masyarakat (Mellinia et
al., 2023). Sedangkan, literasi keuangan mengacu pada kemampuan individu untuk
memahami dan menggunakan pengetahuan dasar keuangan dalam pengambilan keputusan
finansial sehari-hari yang mencakup pemahaman tentang manajemen uang pribadi,
perencanaan keuangan, pengelolaan tabungan dan investasi, serta perlindungan
terhadap risiko keuangan (Kasendah & Wijayangka, 2019).
Tingkat literasi keuangan di Indonesia saat ini masih
menjadi tantangan. Meskipun telah ada peningkatan dalam kesadaran akan
pentingnya literasi keuangan, banyak masyarakat yang masih kurang memahami
konsep dasar keuangan, seperti pengelolaan tabungan, investasi, dan
perlindungan aset. Survei literasi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia masih
rendah, terutama di kalangan masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih
rendah dan di daerah-daerah pedesaan. Kurangnya literasi keuangan dapat
menghambat akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang ada dan meningkatkan
risiko keuangan di masa depan. Upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di
Indonesia perlu dilakukan melalui pendidikan dan program-program penyuluhan
yang lebih intensif, baik oleh pemerintah, lembaga keuangan, maupun lembaga
swadaya masyarakat, guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan keuangan
masyarakat secara menyeluruh (Prakoso, 2020).
Literasi keuangan memberikan dampak yang positif terhadap
kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan meningkatkan kemampuan
pemilik UMKM dalam mengelola keuangan mereka. Pemahaman yang baik tentang
manajemen keuangan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih bijak
dalam perencanaan anggaran, pengelolaan arus kas, dan alokasi dana yang efisien
(Sajid et al., 2024). Selain itu, literasi keuangan membuka akses lebih mudah
terhadap sumber modal dan kredit, karena UMKM yang memiliki laporan keuangan
yang akurat dan terstruktur cenderung lebih dapat dipercaya oleh lembaga
keuangan dan investor. Hal ini juga membantu UMKM dalam mengelola risiko
finansial dan mengantisipasi tantangan ekonomi, yang pada gilirannya memperkuat
posisi mereka dalam pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis di pasar yang
kompetitif (Naufal & Purwanto, 2022).
Literasi keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap
kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Rakyat Semarang Kuliner
(Rangkul). Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, pemilik UMKM
Rangkul dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan mereka,
termasuk perencanaan anggaran, pengawasan arus kas, dan pengambilan keputusan
investasi yang lebih tepat. Hal ini tidak hanya membantu mereka mengoptimalkan
kinerja bisnis sehari-hari, tetapi juga memperkuat kemampuan untuk mengakses
sumber-sumber pendanaan eksternal seperti pinjaman dan investasi (Lawrence et
al., 2024). Dengan demikian, literasi keuangan tidak hanya meningkatkan daya
saing UMKM Rangkul di pasar kuliner lokal, tetapi juga membantu dalam menjaga
keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis mereka di tengah dinamika ekonomi yang
berubah-ubah.
Inklusi Keuangan Berpengaruh
Signifikan terhadap Kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul)
Penelitian menunjukkan jika inklusi keuangan berpengaruh
signifikan pada kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul). Didukung
Maharani dan Cipta (2022) yang menyatakan bahwa inklusi keuangan berpengaruh
terhadap kinerja UMKM di Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng. Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan
ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. UMKM berkontribusi secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat, terutama di sektor informal dan rural. Mereka juga membantu
mengurangi tingkat pengangguran, memperluas basis pajak, dan meningkatkan
pendapatan per kapita. Selain itu, UMKM sering kali menjadi jantung ekonomi
lokal dengan mempromosikan inovasi, mempertahankan tradisi budaya, dan
meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun internasional (Fitriana et
al., 2021).
Inklusi keuangan merujuk pada upaya untuk menyediakan akses
yang lebih luas dan adil terhadap layanan keuangan, seperti tabungan, pinjaman,
asuransi, dan layanan keuangan lainnya, kepada semua lapisan masyarakat,
termasuk yang berpenghasilan rendah dan yang tidak terlayani sebelumnya
(Martono & Febriyanti, 2023). Tujuan dari inklusi keuangan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan memungkinkan mereka
menggunakan dan mengakses layanan keuangan untuk mengelola keuangan mereka
dengan lebih baik, mengurangi ketimpangan keuangan, dan mendukung pembangunan
ekonomi yang inklusif (Daud et al., 2024). Inklusi keuangan juga berperan dalam
meningkatkan stabilitas ekonomi secara keseluruhan dengan memperluas basis
pembiayaan dan investasi, serta memperkuat ketahanan finansial individu dan
komunitas terhadap krisis ekonomi (Sutanto & Widiyastuti, 2020).
Inklusi keuangan memainkan peran krusial dalam meningkatkan
kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan beberapa cara. Pertama,
dengan memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap layanan
keuangan seperti pinjaman, tabungan, dan asuransi, inklusi keuangan
memungkinkan UMKM untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, memperluas
usaha, dan meningkatkan produktivitas. Kedua, dengan memfasilitasi akses ke
modal, inklusi keuangan memungkinkan UMKM untuk merencanakan investasi yang lebih
baik, seperti perluasan kapasitas produksi atau diversifikasi produk, yang
dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar. Selain itu, inklusi keuangan
juga memungkinkan UMKM untuk mengurangi risiko finansial dengan cara memiliki
cadangan dana darurat atau asuransi, sehingga mereka lebih mampu menghadapi
tantangan ekonomi yang tidak terduga. Secara keseluruhan, inklusi keuangan
bukan hanya memperkuat kinerja UMKM secara individu, tetapi juga berkontribusi
secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusifitas sosial di
komunitas tempat UMKM tersebut beroperasi (Widyaningsih & Widodo, 2024).
Inklusi keuangan memiliki dampak yang signifikan terhadap
kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Rakyat Semarang Kuliner
(Rangkul). Dengan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan seperti
pinjaman, tabungan, dan asuransi, UMKM Rangkul dapat meningkatkan kapasitas
operasional mereka, mengembangkan bisnis, dan mengoptimalkan pengelolaan
keuangan secara lebih efektif (Antwi et al., 2024). Ini memungkinkan mereka
untuk merencanakan investasi yang lebih strategis, mengurangi risiko finansial,
serta memanfaatkan peluang pasar yang lebih luas dengan lebih baik. Selain itu,
inklusi keuangan juga dapat membantu UMKM Rangkul untuk meningkatkan daya
saing, memperluas jaringan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja baru, yang
pada gilirannya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih
berkelanjutan dan inklusif.
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan
inklusi keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM
RANGKUL. Peningkatan literasi keuangan, yang mencakup pemahaman terhadap produk
dan layanan keuangan serta keterampilan mengelola keuangan, dan inklusi
keuangan, yang memastikan akses yang lebih mudah dan luas terhadap layanan
keuangan, terbukti membantu UMKM RANGKUL dalam mengoptimalkan kinerja bisnis
mereka. Sehingga dengan adanya edukasi dan program-program pemberdayaan yang
fokus pada literasi dan inklusi keuangan, UMKM RANGKUL dapat meningkatkan manajemen
keuangan mereka, mendapatkan akses modal yang lebih baik, serta memperluas dan
mengembangkan usaha mereka. Selain itu, kontribusi UMKM RANGKUL yang lebih kuat
terhadap perekonomian lokal juga membantu dalam pertumbuhan ekonomi di
Semarang. Penelitian ini membuka peluang untuk diperluas dengan meneliti
pengaruh literasi dan inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM di sektor lain di
Semarang. Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang
dampak pendidikan keuangan dan inklusi terhadap berbagai jenis UMKM, serta
membantu dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif untuk mendukung
pengembangan UMKM di berbagai sektor.
BIBLIOGRAFI
Anggraini,
I., Armiani., & Wahyullah, M. (2023). Pengaruh Inklusi Keuangan, Literasi
Keuangan, dan Pengelolaan Keuangan terhadap Kinerja UMKM di Kabupaten Dompu. Kompeten:
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis. 2(3), 598-609.
Antwi, F.,
Kong, Y., & Gyimah, K. N. (2024). Financial Inclusion, Competition and
Financial Stability: New Evidence from Developing Economies. Heliyon. E33723.
Aribawa,
D. (2016). Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan UMKM
di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 20(1), 1-13.
Daud, S. N.
M., Ahmad, A. H., & Trinugroho, I. (2024). Financial inclusion, digital
technology, and economic growth: Further evidence. Research in International
Business and Finance. 70, 102361.
Fitriana,
A., Indriayu, M., & Harini.
(2021). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Kinerja UMKM Kuliner Di Kota Surakarta. BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan
Ekonomi. 7(1), 1-9.
Junaidi, M. (2023). UMKM Hebat, Perekonomian Nasional
Meningkat. https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/lainnya/opini/4133-umkm-hebat,-perekonomian-nasional-meningkat.html. Diakses pada 2 Juli 2024.
Kasendah, B. S., & Wijayangka, C. (2019). Pengaruh
Literasi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM. Almana : Jurnal Manajemen dan
Bisnis. 3(1), 153-160.
Lawrence, E. R., Nguyen, T. D., & Wick, B. (2024).
Gender difference in overconfidence and household financial literacy. Journal
of Banking & Finance. 166, 107237.
Maharani, S., & Cipta, W. (2022). Pengaruh Literasi
Keuangan Dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Di Desa Baktiseraga
Kecamatan Buleleng. Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis. 4(3), 306-315.
Martono, S., & Febriyanti, R. (2023). Pengaruh
Inklusi Keuangan, Literasi Keuangan Dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja
UMKM Di Kota Salatiga. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan. 11(2),
153-168.
Mellinia, S. P., Budiarti, L., & Ulfah, P. (2023).
Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap Keuangan, dan Perilaku Pengelolaan Keuangan
terhadap Kinerja UMKM. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. 11(3),
549-568.
MPR. (2024). Hubungan yang Kuat antara Sektor Industri
dan UMKM Harus segera Diwujudkan. https://www.mpr.go.id/berita/Hubungan-yang-Kuat-antara-Sektor-Industri-dan-UMKM-Harus-segera-Diwujudkan#:~:text=Catatan%20Kementerian%20Koperasi%20dan%20UKM,total%20penyerapan%20tenaga%20kerja%20nasional. Diakses pada 2 Juli 2024.
Monica, N., & Ruzikna. (2024). Pengaruh Literasi
Keuangan Dan Penggunaan Financial Technology Terhadap Kinerja Keuangan UMKM
Sektor Kuliner Di Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru. Management Studies and
Entrepreneurship Journal. 5(2), 4159-4176.
Naufal, M. I., & Purwantio, E. (2022). Dampak
Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlanjutan UMKM (Studi Kasus Industri
F&B Kecamatan Sumbersari Jember). Profit: Jurnal Administrasi Bisnis. 16(2),
209-215.
Nopiyani, M. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan Dan
Financial Self Efficacy Terhadap Inklusi Keuangan Melalui Financial Technology
(Survei Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Siliwangi Angkatan 2018) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).
Prakoso, A. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap
Kinerja UMKM se-Eks Karesidenan Besuki. Valid Jurnal Ilmiah. 17(2),
151-161.
Sajid, M., Mushtaq, R., Murtaza, G., Yahiaoui, D., &
Pereira, V. (2024). Financial literacy, confidence and well-being: The
mediating role of financial behavior. Journal of Business Research. 184,
114791.
Septiani, R. N., & Wuryani, E. (2020). Pengaruh
literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM di Sidoarjo
(Doctoral dissertation, Udayana University).
Sutanto, T. W., & Widiyastuti, T. (2020). Peran
Inklusi Keuangan Berkaitan dengan Produktifitas UMKM yang Menjadi Agen46 PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Blitar. Jurnal Penelitian
Manajemen Terapan (PENATARAN). 5(2), 116-127.
Widyaningsih, E. N., & Widodo, H. (2024).
Meningkatkan Kinerja UMKM: Dampak dari Inklusi Keuangan dan Literasi Keuangan.
Journal Pemberdayaan Ekonomi dan Masyarakat. 1(2), 1-17.
Yanti, W. I. P. (2019). Pengaruh inklusi keuangan dan
literasi keuangan terhadap kinerja UMKM di kecamatan moyo utara. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 2(1).
Yunita, N. (2020). Pengaruh gender dan kemampuan akademis
terhadap literasi keuangan dalam perilaku pengelolaan keuangan pada mahasiswa
jurusan akuntansi. Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(2),
1-12.
Copyright
holder: Misbakhul
Arrezqi, Dody Setyadi, M. Nahar, Sugiyanta, Dika Vivi Widyanti (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This
article is licensed under: |