Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 9, September 2024

      

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN INKLUSI KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM RAKYAT SEMARANG KULINER (RANGKUL)

 

Misbakhul Arrezqi1, Dody Setyadi2, M. Nahar3, Sugiyanta4, Dika Vivi Widyanti5

Politeknik Negeri Semarang, Semarang, Indonesia 1,2,3,4

Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4, [email protected]5

 

Abstrak

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Namun, banyak UMKM di Indonesia yang masih mengalami kesulitan untuk berkembang dan bersaing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan  terhadap kinerja UMKM rakyat Semarang Kuliner (Rangkul). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni kuesioner dan literature review. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji regresi menggunakan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM Rangkul. Peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui edukasi dan program-program pemberdayaan dapat membantu UMKM Rangkul dalam meningkatkan kinerjanya dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Semarang.

Kata Kunci: Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Kinerja UMKM

 

Abstract

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are an important sector in the Indonesian economy. MSMEs make a significant contribution to Gross Domestic Product (GDP) and employment. However, many MSMEs in Indonesia are still experiencing difficulties in developing and competing. The aim of this research is to analyze the influence of financial literacy and financial inclusion on the performance of Semarang Kuliner (Rangkul) people's MSMEs. This research uses quantitative research methods with a survey approach. Data collection techniques in this research were questionnaires and literature reviews. The data that has been collected is then analyzed using a regression test using the SPSS program. The research results show that financial literacy and financial inclusion have a positive and significant influence on the performance of Rangkul MSMEs. Increasing financial literacy and inclusion through education and empowerment programs can help Rangkul MSMEs improve their performance and contribute to economic growth in Semarang.

Keywords: Financial Literacy, Financial Inclusion, MSME Performance

 

Pendahuluan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor vital dalam perekonomian Indonesia. UMKM memainkan peran krusial dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara serta dalam penyerapan tenaga kerja. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2023, UMKM menyumbang 61% dari PDB Indonesia dan menyerap 97% dari total tenaga kerja nasional. Jumlah pelaku usaha di sektor UMKM tercatat sebanyak 67 juta (Junaidi, 2023).

Sektor ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan peluang kerja, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM juga sering menjadi motor penggerak ekonomi lokal, menggerakkan berbagai sektor industri, perdagangan, dan jasa di berbagai daerah. Dukungan dan pengembangan UMKM sangat penting untuk memperkuat perekonomian nasional secara keseluruhan.

Namun, banyak UMKM di Indonesia yang masih kesulitan untuk berkembang dan bersaing. Pada awal Maret 2024, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia adalah kurangnya koneksi dengan industri, sehingga rantai pasok dan transfer teknologi belum terbangun dengan baik (MPR, 2024). Oleh karena itu perlu adanya upaya yang dapat meningkatkan kinerja UMKM diantaranya literasi keuangan dan inklusi keuangan.

Literasi Keuangan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan demi mencapai kesejahteraan finansial masyarakat (Yunita, 2020). Upaya lainnya adalah inklusi keuangan, menurut CGAP-GPFI, inklusi keuangan berarti kondisi di mana semua orang usia produktif memiliki akses efektif ke layanan kredit, tabungan, pinjaman, dan asuransi dari lembaga perbankan formal. Sehingga dengan adanya inklusi keuangan, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari transaksi perbankan informal, seperti lintah darat, yang dapat merugikan diri mereka sendiri (Nopiyani, 2021).

Penelitian terdahulu oleh Aribawa (2016) mengkonfirmasi adanya pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan usaha UMKM kreatif di Jawa Tengah. Penelitian serupa oleh Septiani dan Wuryani (2020) menyimpulkan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan kinerja UMKM di Sidoarjo. Penelitian lain oleh (Yanti, 2019) menemukan bahwa kedua variabel bebas yaitu inklusi keuangan dan literasi keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.

Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM, yang dapat berkontribusi pada pengembangan teori literasi keuangan dalam konteks UMKM. Sehingga bisa memperluas pemahaman tentang bagaimana literasi keuangan mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan  terhadap kinerja UMKM rakyat Semarang Kuliner (Rangkul).

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan data numerik dan statistik untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari data yang terkumpul (Rudini, 2016).  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni kuesioner dan literature review. Populasi penelitian ini adalah seluruh UMKM Rangkul di Semarang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh 100 responden. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji regresi menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh hipotesis:

H1: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara literasi keuangan dan kinerja UMKM Rangkul di Semarang.

H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara inklusi keuangan dan kinerja UMKM Rangkul di Semarang.

 

Hasil Dan Pembahasan

Hasil

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa instrumen atau alat yang digunakan benar-benar mengukur konsep atau variabel yang dimaksudkan secara tepat dan akurat.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

 

Correlations

 

X1

X2

Y

X1

Pearson Correlation

1

.527**

.477**

Sig. (2-tailed)

 

<.001

<.001

N

100

100

100

X2

Pearson Correlation

.527**

1

.668**

Sig. (2-tailed)

<.001

 

<.001

N

100

100

100

Y

Pearson Correlation

.477**

.668**

1

Sig. (2-tailed)

<.001

<.001

 

N

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 

Berdasarkan tabel 1 didapatkan nilai signifikansi semua variabel  <0.050 sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan valid.

 

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya.

 

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.784

3

 

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,784 dan lebih besar dari 0,600 sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan reliabel dan bisa digunakan pada penelitian selanjutnya.

 

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengukur data yang didapatkan apakah memiliki penyebaran data yang normal atau tidak.

 

 

 

 

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

 

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

X1

.224

100

<.001

.862

100

<.001

X2

.115

100

.002

.935

100

<.001

Y

.120

100

.001

.945

100

<.001

a. Lilliefors Significance Correction

 

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel literasi keuangan (X1), inklusi keuangan (X2), dan kinerja UMKM (Y) didapatkan sebesar 0,001 sehingga ketiga data tersebut berdistribusi normal.

 

Uji Regresi

Uji Regresi dilakukan untuk mengetahui kaitan antara variabel satu dengan yang lainnya.

 

 Tabel 4. Hasil Uji Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

4.308

2.464

 

1.748

.084

X1

.247

.125

.173

1.982

.050

X2

.542

.082

.577

6.630

<.001

a. Dependent Variable: Y

 

Hasil uji regresi didapatkan nilai signifikansi 0,001 sehingga kurang dari 0,005 maka dapat dinyatatakan bahwa literasi dan inklusi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul).

 

Pembahasan

Literasi Keuangan Berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul). Hasil ini didukung oleh Monica dan Ruzikna (2024) yang menyatakan bahwa secara parsial literasi keuangan memiliki yang positif serta signidikan pada kinerja UMKM sektor kuliner di Kecamatan Sail Kota Pekanbaru. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini et al. (2023) yang mendapatkan hasil bahwa literasi keuangan tidak memiliki pengaruh pada kinerja UMKM di Kabupaten Dompu.

UMKM mencakup usaha-usaha yang memiliki jumlah karyawan, omset, atau aset yang relatif kecil jika dibandingkan dengan perusahaan besar. UMKM sering kali menjadi tulang punggung ekonomi di banyak negara, menyediakan lapangan pekerjaan yang signifikan, mendukung perekonomian lokal, dan mempromosikan keterlibatan ekonomi yang lebih merata di masyarakat (Mellinia et al., 2023). Sedangkan, literasi keuangan mengacu pada kemampuan individu untuk memahami dan menggunakan pengetahuan dasar keuangan dalam pengambilan keputusan finansial sehari-hari yang mencakup pemahaman tentang manajemen uang pribadi, perencanaan keuangan, pengelolaan tabungan dan investasi, serta perlindungan terhadap risiko keuangan (Kasendah & Wijayangka, 2019).

Tingkat literasi keuangan di Indonesia saat ini masih menjadi tantangan. Meskipun telah ada peningkatan dalam kesadaran akan pentingnya literasi keuangan, banyak masyarakat yang masih kurang memahami konsep dasar keuangan, seperti pengelolaan tabungan, investasi, dan perlindungan aset. Survei literasi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah, terutama di kalangan masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah dan di daerah-daerah pedesaan. Kurangnya literasi keuangan dapat menghambat akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang ada dan meningkatkan risiko keuangan di masa depan. Upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia perlu dilakukan melalui pendidikan dan program-program penyuluhan yang lebih intensif, baik oleh pemerintah, lembaga keuangan, maupun lembaga swadaya masyarakat, guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan keuangan masyarakat secara menyeluruh (Prakoso, 2020).

Literasi keuangan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan meningkatkan kemampuan pemilik UMKM dalam mengelola keuangan mereka. Pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih bijak dalam perencanaan anggaran, pengelolaan arus kas, dan alokasi dana yang efisien (Sajid et al., 2024). Selain itu, literasi keuangan membuka akses lebih mudah terhadap sumber modal dan kredit, karena UMKM yang memiliki laporan keuangan yang akurat dan terstruktur cenderung lebih dapat dipercaya oleh lembaga keuangan dan investor. Hal ini juga membantu UMKM dalam mengelola risiko finansial dan mengantisipasi tantangan ekonomi, yang pada gilirannya memperkuat posisi mereka dalam pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis di pasar yang kompetitif (Naufal & Purwanto, 2022).

Literasi keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul). Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, pemilik UMKM Rangkul dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan mereka, termasuk perencanaan anggaran, pengawasan arus kas, dan pengambilan keputusan investasi yang lebih tepat. Hal ini tidak hanya membantu mereka mengoptimalkan kinerja bisnis sehari-hari, tetapi juga memperkuat kemampuan untuk mengakses sumber-sumber pendanaan eksternal seperti pinjaman dan investasi (Lawrence et al., 2024). Dengan demikian, literasi keuangan tidak hanya meningkatkan daya saing UMKM Rangkul di pasar kuliner lokal, tetapi juga membantu dalam menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis mereka di tengah dinamika ekonomi yang berubah-ubah.

 

Inklusi Keuangan Berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul)

Penelitian menunjukkan jika inklusi keuangan berpengaruh signifikan pada kinerja UMKM Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul). Didukung Maharani dan Cipta (2022) yang menyatakan bahwa inklusi keuangan berpengaruh terhadap kinerja UMKM di Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. UMKM berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, terutama di sektor informal dan rural. Mereka juga membantu mengurangi tingkat pengangguran, memperluas basis pajak, dan meningkatkan pendapatan per kapita. Selain itu, UMKM sering kali menjadi jantung ekonomi lokal dengan mempromosikan inovasi, mempertahankan tradisi budaya, dan meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun internasional (Fitriana et al., 2021).

Inklusi keuangan merujuk pada upaya untuk menyediakan akses yang lebih luas dan adil terhadap layanan keuangan, seperti tabungan, pinjaman, asuransi, dan layanan keuangan lainnya, kepada semua lapisan masyarakat, termasuk yang berpenghasilan rendah dan yang tidak terlayani sebelumnya (Martono & Febriyanti, 2023). Tujuan dari inklusi keuangan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan memungkinkan mereka menggunakan dan mengakses layanan keuangan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, mengurangi ketimpangan keuangan, dan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif (Daud et al., 2024). Inklusi keuangan juga berperan dalam meningkatkan stabilitas ekonomi secara keseluruhan dengan memperluas basis pembiayaan dan investasi, serta memperkuat ketahanan finansial individu dan komunitas terhadap krisis ekonomi (Sutanto & Widiyastuti, 2020).

Inklusi keuangan memainkan peran krusial dalam meningkatkan kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan beberapa cara. Pertama, dengan memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap layanan keuangan seperti pinjaman, tabungan, dan asuransi, inklusi keuangan memungkinkan UMKM untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, memperluas usaha, dan meningkatkan produktivitas. Kedua, dengan memfasilitasi akses ke modal, inklusi keuangan memungkinkan UMKM untuk merencanakan investasi yang lebih baik, seperti perluasan kapasitas produksi atau diversifikasi produk, yang dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar. Selain itu, inklusi keuangan juga memungkinkan UMKM untuk mengurangi risiko finansial dengan cara memiliki cadangan dana darurat atau asuransi, sehingga mereka lebih mampu menghadapi tantangan ekonomi yang tidak terduga. Secara keseluruhan, inklusi keuangan bukan hanya memperkuat kinerja UMKM secara individu, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusifitas sosial di komunitas tempat UMKM tersebut beroperasi (Widyaningsih & Widodo, 2024).

Inklusi keuangan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul). Dengan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan seperti pinjaman, tabungan, dan asuransi, UMKM Rangkul dapat meningkatkan kapasitas operasional mereka, mengembangkan bisnis, dan mengoptimalkan pengelolaan keuangan secara lebih efektif (Antwi et al., 2024). Ini memungkinkan mereka untuk merencanakan investasi yang lebih strategis, mengurangi risiko finansial, serta memanfaatkan peluang pasar yang lebih luas dengan lebih baik. Selain itu, inklusi keuangan juga dapat membantu UMKM Rangkul untuk meningkatkan daya saing, memperluas jaringan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja baru, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

 

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM RANGKUL. Peningkatan literasi keuangan, yang mencakup pemahaman terhadap produk dan layanan keuangan serta keterampilan mengelola keuangan, dan inklusi keuangan, yang memastikan akses yang lebih mudah dan luas terhadap layanan keuangan, terbukti membantu UMKM RANGKUL dalam mengoptimalkan kinerja bisnis mereka. Sehingga dengan adanya edukasi dan program-program pemberdayaan yang fokus pada literasi dan inklusi keuangan, UMKM RANGKUL dapat meningkatkan manajemen keuangan mereka, mendapatkan akses modal yang lebih baik, serta memperluas dan mengembangkan usaha mereka. Selain itu, kontribusi UMKM RANGKUL yang lebih kuat terhadap perekonomian lokal juga membantu dalam pertumbuhan ekonomi di Semarang. Penelitian ini membuka peluang untuk diperluas dengan meneliti pengaruh literasi dan inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM di sektor lain di Semarang. Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang dampak pendidikan keuangan dan inklusi terhadap berbagai jenis UMKM, serta membantu dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif untuk mendukung pengembangan UMKM di berbagai sektor.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Anggraini, I., Armiani., & Wahyullah, M. (2023). Pengaruh Inklusi Keuangan, Literasi Keuangan, dan Pengelolaan Keuangan terhadap Kinerja UMKM di Kabupaten Dompu. Kompeten: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis. 2(3), 598-609.

Antwi, F., Kong, Y., & Gyimah, K. N. (2024). Financial Inclusion, Competition and Financial Stability: New Evidence from Developing Economies. Heliyon. E33723.

Aribawa, D. (2016). Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan UMKM di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 20(1), 1-13.

Daud, S. N. M., Ahmad, A. H., & Trinugroho, I. (2024). Financial inclusion, digital technology, and economic growth: Further evidence. Research in International Business and Finance. 70, 102361.

Fitriana, A., Indriayu, M., & Harini. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja UMKM Kuliner Di Kota Surakarta. BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi. 7(1), 1-9.

Junaidi, M. (2023). UMKM Hebat, Perekonomian Nasional Meningkat. https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/lainnya/opini/4133-umkm-hebat,-perekonomian-nasional-meningkat.html. Diakses pada 2 Juli 2024.

Kasendah, B. S., & Wijayangka, C. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM. Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis. 3(1), 153-160.

Lawrence, E. R., Nguyen, T. D., & Wick, B. (2024). Gender difference in overconfidence and household financial literacy. Journal of Banking & Finance. 166, 107237.

Maharani, S., & Cipta, W. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Di Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng. Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis. 4(3), 306-315.

Martono, S., & Febriyanti, R. (2023). Pengaruh Inklusi Keuangan, Literasi Keuangan Dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja UMKM Di Kota Salatiga. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan. 11(2), 153-168.

Mellinia, S. P., Budiarti, L., & Ulfah, P. (2023). Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap Keuangan, dan Perilaku Pengelolaan Keuangan terhadap Kinerja UMKM. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. 11(3), 549-568.

MPR. (2024). Hubungan yang Kuat antara Sektor Industri dan UMKM Harus segera Diwujudkan. https://www.mpr.go.id/berita/Hubungan-yang-Kuat-antara-Sektor-Industri-dan-UMKM-Harus-segera-Diwujudkan#:~:text=Catatan%20Kementerian%20Koperasi%20dan%20UKM,total%20penyerapan%20tenaga%20kerja%20nasional. Diakses pada 2 Juli 2024.

Monica, N., & Ruzikna. (2024). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Penggunaan Financial Technology Terhadap Kinerja Keuangan UMKM Sektor Kuliner Di Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru. Management Studies and Entrepreneurship Journal. 5(2), 4159-4176.

Naufal, M. I., & Purwantio, E. (2022). Dampak Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlanjutan UMKM (Studi Kasus Industri F&B Kecamatan Sumbersari Jember). Profit: Jurnal Administrasi Bisnis. 16(2), 209-215.

Nopiyani, M. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Financial Self Efficacy Terhadap Inklusi Keuangan Melalui Financial Technology (Survei Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Angkatan 2018) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Prakoso, A. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Kinerja UMKM se-Eks Karesidenan Besuki. Valid Jurnal Ilmiah. 17(2), 151-161.

Sajid, M., Mushtaq, R., Murtaza, G., Yahiaoui, D., & Pereira, V. (2024). Financial literacy, confidence and well-being: The mediating role of financial behavior. Journal of Business Research. 184, 114791.

Septiani, R. N., & Wuryani, E. (2020). Pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap kinerja UMKM di Sidoarjo (Doctoral dissertation, Udayana University).

Sutanto, T. W., & Widiyastuti, T. (2020). Peran Inklusi Keuangan Berkaitan dengan Produktifitas UMKM yang Menjadi Agen46 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Blitar. Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN). 5(2), 116-127.

Widyaningsih, E. N., & Widodo, H. (2024). Meningkatkan Kinerja UMKM: Dampak dari Inklusi Keuangan dan Literasi Keuangan. Journal Pemberdayaan Ekonomi dan Masyarakat. 1(2), 1-17.

Yanti, W. I. P. (2019). Pengaruh inklusi keuangan dan literasi keuangan terhadap kinerja UMKM di kecamatan moyo utara. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(1).

Yunita, N. (2020). Pengaruh gender dan kemampuan akademis terhadap literasi keuangan dalam perilaku pengelolaan keuangan pada mahasiswa jurusan akuntansi. Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(2), 1-12.

 

 

Copyright holder:

Misbakhul Arrezqi, Dody Setyadi, M. Nahar, Sugiyanta, Dika Vivi Widyanti  (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: