Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 11, November 2024
STUDI LITERATUR REVIEW: ANALISIS FAKTOR
PROKRASTINASI PADA ANAK USIA REMAJA
Femmy Sethyana1, Rini Sugiarti2, Erwin Erlangga3
Universitas Semarang, Semarang, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prokrastinasi pada remaja, dampaknya
terhadap prestasi akademis dan kesejahteraan mental, serta peran orang tua,
guru, dan lingkungan sekitar dalam mengurangi prokrastinasi. Selain itu,
penelitian ini juga mengkaji bagaimana mengelola penggunaan teknologi dan media
sosial untuk mengurangi dampak negatif dari prokrastinasi di era modern. Dengan
menggunakan metode tinjauan pustaka, teori dan temuan relevan dikumpulkan dari
berbagai sumber, termasuk jurnal nasional dan internasional serta buku teks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis, sosial, dan lingkungan
secara signifikan mempengaruhi tingkat prokrastinasi pada remaja. Self-efficacy
yang rendah, tingkat kecemasan yang tinggi, dan dukungan sosial yang rendah
dari keluarga dan teman sebaya ditemukan secara signifikan meningkatkan
prokrastinasi. Selain itu, lingkungan belajar yang tidak kondusif dan akses
yang tidak terkontrol terhadap teknologi, seperti media sosial, juga
meningkatkan kecenderungan prokrastinasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
pendekatan yang komprehensif yang melibatkan intervensi pada tingkat individu
dan lingkungan sangat penting untuk mengurangi prokrastinasi pada remaja.
Pelatihan manajemen waktu yang efektif, dukungan emosional, penguatan positif,
dan lingkungan belajar yang mendukung di rumah dan sekolah merupakan strategi
yang krusial. Keterlibatan aktif dari orang tua dan guru dalam memberikan
bimbingan dan dukungan dapat membantu remaja mengatasi prokrastinasi. Memahami
dan menangani faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi diharapkan dapat
membantu remaja mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik dan
meningkatkan prestasi akademik mereka.
Kata Kunci: prokrastinasi, remaja, prestasi akademis,
kesejahteraan mental, faktor psikologis, dukungan sosial, manajemen teknologi,
tinjauan pustaka.
Abstract
This study aims to investigate
the factors influencing procrastination behavior among adolescents, its impact
on academic performance and mental well-being, and the roles of parents,
teachers, and the surrounding environment in mitigating procrastination.
Additionally, it examines how managing technology and social media usage can
reduce the negative effects of procrastination in the modern era. Using a
literature review method, relevant theories and findings were gathered from
various sources, including national and international journals and textbooks.
The results indicate that psychological, social, and environmental factors
significantly influence the level of procrastination among adolescents. Low
self-efficacy, high anxiety levels, and low social support from family and
peers were found to significantly increase procrastination. Furthermore, an
unconducive learning environment and uncontrolled access to technology, such as
social media, also heightened procrastination tendencies. The study concludes
that a comprehensive approach involving individual and environmental
interventions is essential to reduce procrastination among adolescents.
Effective time management training, emotional support, positive reinforcement,
and a supportive learning environment at home and school are crucial
strategies. Active involvement from parents and teachers in providing guidance
and support can help adolescents overcome procrastination. Understanding and
addressing the factors influencing procrastination is expected to aid adolescents
in developing better study habits and improving their academic performance.
Keywords: procrastination, adolescents,
academic performance, mental well-being, psychological factors, social support,
technology management, literature review.
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu
peran penting untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, berakhlak, bijaksana, sopan, dan berbakti kepada bangsa dan negara, semua itu dapat
dicapai dengan pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan merupakan salah satu
proses dimana individu mampu mempelajari dan mengembangkan ketrampilan atau potensi yang ada di dalam dirinya.
Belajar merupakan bagian dari pendidikan,
dimana proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan didalam dunia pendidikan. Didalam kehidupan sehari – hari manusia tidak
pernah berhenti belajar karena pada setiap tahapan kehidupan akan mengalami masalah yang akan membutuhkan solusi sehingga perlu belajar untuk
menyelesaikannya (Makbul & Farida, 2023).
Siswa yang memiliki banyak aktivitas dalam satu waktu yang bersaamaan
cenderung memiliki beban akademis serta tanggung jawab yang berbeda dalam
mengerjakan tugas. Tugas yang menumpuk juga terkadang membuat siswa kehilangan
motivasi untuk mengerjakan tugas yang mereka miliki. Kecemasan yang berlebihan
juga kerap memicu siswa untuk melakukan tindakan prokrastinasi dengan kata
lain, mereka akan menunda untuk melakukan pekerjaan hingga batas waktu yang
telah di tentukan. Seiring berjalannya waktu dan banyaknya akan tuntutan
akademis di masing - masing sekolah sering kali menimbulkan perilaku
prokrastinasi. Prokrastinasi merupakan salah satu upaya bentuk penundaan dalam
menyelesaikan tugas secara keseluruhan dengan mengesampingkan kegiatan yang
dianggap penting namun lebih memilih kegiatan tidak bermanfaat.
Prokrastinasi dalam bahasa Inggris yaitu prograstinate yang berasal dari
bahasa latin yaitu Pro dan Crastinus yang artinya Pro
memiliki arti bergerak maju kedepan atau mendorong untuk maju dan Crastinus
berarti keputusan hari esok atau besok. Prokrastinasi merupakan perilaku untuk
menunda melakukan pekerjaan dikemudian hari. Prokrastinasi akademik merupakan
perilaku menunda mengerjakan tugas akademik. Sedangkan orang yang menunda
pekerjaan disebut dengan Proctastinator (Susar & Natalia, 2024). Prokrastinasi akademik merupakan salah satu penundaan yang dilakukan oleh
seorang siswa terhadap tugas – tugasnya dikarenakan ketidak mampuan dalam
mengatur atau manejement waktu dengan baik (Haryanti & Santoso, 2020). Prokrastinasi akademik juga merupakan jenis penundaan secara sadar atau
tidak terhadap tugas akademik yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu (Qasim, 2022).
Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa
awal. Pada masa ini memiliki tantangan tersendiri, dimana remaja sering
dianggap sudah lebih mapan dibandingkan masa kanak – kanak namun disisi lain
remaja dianggap belum bisa sepenuhnya dalam bertanggung jawab. Masa remaja
merupakan masa mencari indentitas diri, menemukan siapa mereka dan arah tujuan
hidupnya. Awal remaja berlangsung kira – kira 13 tahun hingga 16 tahun atau 17
tahun sampai 18 tahun dengan demikian masa remaja merupakan masa yang sangat
singkat (Marwoko, 2019). Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak – kanak dengan masa
dewasa. Istilah ini merujuk pada masa dari awal pubertas sampai akhir
kematangan biasanya untuk laki – laki dimulai pada usia 14 tahun dan 12 tahun
untuk perempuan.
Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap prokrasinasi karena
masa remaja merupakan masa transisi dari anak – anak menuju dewasa yang
ditandai dengan perubahan fisik, emosional dan sosial yang sangat signifikan.
Perubahan ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengatur waktu dan
menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat. dalam penelitian yang dilakukan
oleh Ramadhani, (2017) menunjukan bahwa siswa kelas 8 SMP N 1 Sentolo cenderung
memiliki prorkrastinasi akademik kategori sedang (Ramadhani, 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Munawaroh dkk, (2017) Siswa SMP 9 Kota
Yogyakarta memiliki tingkat prokrastinasi akademik tinggi (Munawaroh et al., 2024). Sama halnya pada penelitian Tjandra (2012) Siswa kelas 8 salah satu SMP
di Bandung memiliki tingakat prokrastinasi akademik yang tinggi (Rahmania et al., 2021).
Prokrastinasi pada remaja memiliki dampak jangka panjang yang sangat
signifikan. Jika tidak di tangani, kebiasaan ini dapat terbawa hingga dewasa
dan mempengaruhi kinerja mereka di lingkungan kerja. Dalam kemajuan teknologi
modern saat ini, individu yang tidak mampu mengelola waktu dengan baik dan
sering menunda pekerjaan cenderung kurang produktif dan efisien. Oleh karena
itu penting untuk memahami faktor – faktor yang mempengaruhi prokrastinasi pada
remaja agar dapat dikembangkan strategi intervensi yang efektif sejak dini,
sehingga mereka dapat tumbuh menjaadi individu yang lebih disiplin dan
produktif.
Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukan benar atau salah sebuah penelitian. Berikut adalah hipotesis untuk rumusan msalah yang telah dikemukakan sebelumnya:
Cara merumuskan hipotesis sebagai berikut :
a) H1: Faktor psikologis, sosial dan lingkungan secara signifikan mempengaruhi tingkat prokrastinasi pada anak usia remaja
b)
H2: Self – efficacy
yang rendah secara signifikan meningkatkan tingkat prokrastinasi pada anak usia
remaja
c) H3: Tingkat kecemasan yang tinggi secara signifikan
meningkatkan tingkat prokrastinasi pada anak usia remaja
d) H4: Dukungan social yang rendah dari keluarga secara
signifikan meningkatkan tingkat prokrastinasi pada anak usia remaja
e) H5: Dukungan sosial yang rendah dari teman
sebaya secara signifikan meningkatkan tingkat prokrastinasi pada anak usia remaja
f) H6: Lingkungan belajar yang tidak kondusif secara signifikan meningkatkan tingkat prokrastinasi pada anak usia remaja
g) H7: Akses yang tidak terkontrol terhadap teknologi (misalnya media sosial) secara signifikan meningkatkan tingkat prokrastinasi pada anak usia remaja
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Literature review. Studi Literatur (literature
review) merupakan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti
dengan mengumpulkan sejumlah buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui berbagai sumber teori – teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi / diteliti sebagai bahan rujukan dalam
pembahasan hasil penelitian. Literatur review dilakukan dengan berbagai macam sumber seperti jurnal nasional maupun internasional yang dilakukan seperti menggunakan tigas database (BASE,
Science Direct dan Neliti), dan teztbook
atau handbook yang bersangkutan
mengenai hasil penelitian.
Dapat disimpulkan bahwa Literature
Review atau tinjauan
Pustaka merupakan uraian tentang teoritis, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan
untuk dijadikan landasan dalam penelitian. Literature Review berisi
ulasan, rangkumanm dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka. Literature review
yang baik harus bersifat relevan, mutakhir dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori dan tinjauan pustaka merupakan beberapa cara untuk melakukan
literature review.
Populasi dan
sampel
Populasi adalah suatu kesatuan
individu atau subyek pada wilayah dan waktu dengan kualitas tertentu yang diamati atau diteliti. Karakteristik populasi pada penelitian ini adalah siswa remaja
karena pada tahap usia tersebut belum
bisa mengatur waktu dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara siswa disekolah tersebut kebanyakan siswa lebih sering menghabiskan
waktu untuk kegiatan yang bersifat hiburan seperti menonton TV, bermain gadget dan
game online dibandingkan mengerjakan
tugas sekolah sehingga mereka memiliki kecenderungan rendahnya motivasi belajar sehingga menunda pekerjaan dan mengakibatkan prokrastinasi.
Metode pencarian artikel dalam database jurnal penelitian dan pencarian
melalui internet. Pencarian database yang digunakan adalah Google Scholar dari
tahun 2019 hingga tahun 2024. Untuk pencarian artikel, kata kunci yang
digunakan juga dicantumkan dalam pengumpulan data adalah ” Faktor Prokrastinasi
Pada Anak Usia Remaja”.
Metode Pengumpulan
Data
Literatur review ini disintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data – data hasil faktor yang mempengaruhi prokrastinasi yang sejenis sesuai dengan hasil
yang diukur untuk menjawab tujuan jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria
inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti,
tahun terbit jurnal, negara penelitian, judul penelitian, metode dan ringkasan hasil atau temuan.
Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukan dalam tabel diurutkan sesuai dengan alfabet
dan tahun terbit jurnal dan sesuai dengan format tersebut diatas. Untuk lebih
memperjelas analisis abstrak dan full textjurnal dibaca dan dicermati. Ringkasan jurnal tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan penelitian dan hasil atau temuan
penelitian.
Analisis yang digunakan menggunakan 3 analisis isi jurnal,
kemudian dilakukan koding terhadap isi jurnal yang direview menggunakan kategori psikospiritual. Data
yang sudah terkumpul kemudian dicari persamaan dan perbedaannya lalu dibahas untuk
menarik kesimpulan.
Metode
Analisis Data
Analisis data digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini berupa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh bukan dari pengamatan
langsung. Namun data tersebut diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti – peneliti terdahulu. SUmber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat didalam artikel atau jurnal.
Sumber data penelitian ini adalah artikel
atau jurnal yang ditulis oleh peneliti sebelumnya
Prokrastinasi akademk
merupakan kecenderungan untuk menunda pengerjaan tugas akademik dan kecemasan
yang akan mengganggu terkait dengan penundaan yang dilakukan. Prokrastinasi
akademik adalah kegiatan menunda ketika dalam pekerjaan yang memiliki sifat
formal dan berkaitan dengan kegiatan akademik seperti kegiatan yang dilakukan
didalam lingkungan sekolah. Prokrastinasi akademik juga merupakan kegagalan
dalam menyelesaikan tugas dibidang akademik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
prokrastinasi akademik merupakan kegagalan penyelesaian pekerjaan atau tugas
dalam tugas akademik yang mengakibatkan dari penundaan tugas tersebut.
Prokrastinasi akademik ini muncul akibat kesalahan dari berfikir yang
dialami oleh individu. Ketika hal ini berlanjut maka individua kan merasa
cemas, panik, tertekan, bahkan putus ada jika hal ini tidak dapat terselesaikan
dengan cepat. Penyebab dari prokrastinasi akademik dapat ditandai dengan
berbagai faktor diantaranya yaitu faktor internal, faktor eksternal. Faktor
internal berhubungan dengan individu itu sendiri contohnya kondisi fisik dan
kondisi psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang merupakan pengaruh dari
luar individu meliputi pola asuh orang tua, tingkat sekolah, reward dan
hukuman, tugas yang terlalu banyak, serta keadaan lingkungan sekitar yang
kurang mendukung.
Prokrastinasi akademik pada individu dapat ditunjukan dengan adanya rasa
malas, tidak menyenangkan, pemikiran negatif terhadap kemampuan atau pesimis,
dan menunda pekerjaan atau tugas (Pala et al., 2011). Faktor pertama yaitu rasa malas. Individu yang
memiliki rasa malas biasanya akan terlambat dalam mengumpulkan tugas. Kemudian
yang kedua yaitu rasa tidak nyaman, rasa ini muncul karena belum
terselesaikannya tugas yang dianggap penting. Indikator yang ketiga adalah
pemikiran yang negatif terhadap kemampuan yang dimiliki. Ketika seorang
individu memiliki rasa percaya diri yang kurang maka individu akan cenderung
mengalami prokrastinasi akademik, Kemudian yang ke lima yaitu penundaan tugas
yang belum terselesaikan.
Menurut Pertiwi (2020) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik akan
menimbulkan kecemasan pada diri mahasiswa, kecemasan yang berlebihan akan
menimbulkan stres akademik yang berkelanjutan bahkan mencapai depresi sehingga
menyebabkan terganggunya kehidupan efektif individu (Pertiwi, 2020). Adanya pengaruh yang negatif antara manajemen waktu
terhadap prokrastinasi akademik sehingga individu mengalami kesulitan dalam
mengatur waktu untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaannya. Seseorang yang
melakukan prokrastinasi mengetahui bahwa dirinya menunda – nunda untuk memulai
mengerjakannya atau menunda dalam menyelesaikan hingga tuntas.
Hasil Studi Literatur Review
Tabel 1. Hasil
Kajian literatur deskriptif
No |
Nama Penulis, Tahun terbit, Judul |
Metode |
Hasil dalam penelitian |
1. |
Rahayu, F., dan Mahendra, P. J., 2023. Prokrastinasi Akademik Dikalangan Mahasiswa Semester
Akhir |
Menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan secara deskriptif dan mendalam terkait faktor penyebab prokrastinasi akademik |
Semua subyek penelitian melakukan prokrastinasi terhadap tugas akhirnya dikarenakan ada beberapa faktor yang penting maupun tidak penting yaitu: faktor manajemen waktu, motivasi dan daya juang rendah, suasana hati karena faktor pola piker yang salah, dan kesulitan
dalam mengerjakan tugas |
2. |
Amalia, 2022, Faktor – faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Siswa XI IPA 2 SMA Negri 1 Bukit Kemuning. |
Menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara |
Faktor yang dapat menyebabkan prokrastinasi akademik terhadap siswa yaitu faktor
internal dan eksternal diantaranya
siswa kurang menjaga stamina tubuh yang akan berdampak pada kesehatan fisiknya, tidak memiliki kemampuan dorongan yang kuat untuk belajar,
lingkungan kelas yang tidak kondusif untuk belajar, siswa yang kurang memahami materi yang disampingkan guru, dan tidak percaya diri terhadap kemampuannya, kurang bisa mengatur
waktu untuk mengerjakan tugas dan kegiatan lainnya, dan siswa merasa bosan serta kurangnya
perhatian dan dorongan motivasi belajar dari orang tua. |
3. |
Yana, S. R., 2023. Analisis
Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Yang Berprestasi Akademik Di SMPN 30 Padang. |
Metode yang digunakan secara pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, subyek yang diteliti 75 orang siswa. |
Faktor yang mempengaruhi tingginya prokrastinasi dalam menerjakan tugas yaitu faktor
internal sebesar 36% seperti
keadaan fisik dan psikologis siswa dan faktor eksternal sebesar 36% seperti lingkungan dan pola asuh orang tua sehingga menurunkan prestasi akademik |
4. |
Putri, F., Suhendri, dan Mulyaningsih.
S., 2023. Faktor Penyebab
Prokrastinasi Akademik
Pada Siswa Kelas X SMA
Negri 14 Semarang. |
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis survey. Subyek penelitian ini sebanyak empat orang dari kelas XI SMA Negri 14
Semarang. |
Faktor penyebab prokrastinasi akademik yaitu siswa merasa
tidak nyaman dengan cara guru mengajar atau cara penyampaian materi yang kurang dipahami, manajemen waktu siswa yang kurang baik sehingga
siswa lebih memilih bermain ketimbang menyelesaikan tugas, rendahnya kontrol orang tua. |
5. |
Masruroh, C., 2022. Identifikasi
Faktor – Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik SIswa Dalam Menyelesaikan Tugas Matematika Dilihat Dari Self Esteem dan Self Efficacynya.
|
Menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan model SEM (Structural Equation Modeling) dengan bantuan Software Lisrel (Linear
Structural Relationship) Jumlah sampel
sebanyak 59 siswa. |
Faktor – faktor yang menjadi penyebab prokrastinasi akademik siswa dalam menyelesaikan
tugas matematika dilihat dari self esteem dan self efficacinya
yaitu: melakukan hal lain yang lebih menyenangkan, melakukan kesibukan lain hingga lupa akan tugas
yang dimiliki, tugas yang
diberikan terlalu sulit, mengandalkan teman ketika merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas, waktu pengumpulan tugas yang lama, keluarga tidak memberikan dukungan siswa untuk belajar,
kurangnya motivasi diri siswa untuk
belajar. |
Berdasarkan hasil studi
literasi diatas dapat disimpulkan bahwa ada berbagai
macam faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya prokrastinasi yaitu ada faktor
internal dan faktor eksternal.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widhiastuti dan
Kanaka (2021) Faktor yang mempengaruhi
prokrastinasi akademik ini dikelompokan menjadi faktor internal dan eksternal. Yang mana faktor
internal mencakup kondisi fisik dan psikologis, sedangkan faktor eksternal bersal dari luar diri
individu. Siswa yang memiliki aktifitas diluar sekolah dan tidak bisa mengatur
waktu yang tepat mereka akan cenderung
melakukan tindakan prokrastinasi.
Penelitian Prastiyono dan Muhid (2022) menyatakan terkait penyebab dari prokrastinasi akademik yaitu dapat ditandai dengan berbagai faktor yaitu faktor internal dan eksternal (Prastiyo & Muhid, 2022). Faktor internal berhubungan
dengan individu itu sendiri yaitu
kondisi fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal merupakan pengaruh dari luar individu
meliputi pola asuh orang tua, tingkat sekolah dan hadiah dan hukuman, tugas yang terlalu banyak serta keadaan
lingkungan. Penelitian
Pratiwi dkk (2024) Mengatakan
bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Kabupaten Sragen ada beberapa
siswa yang melakukan prokrastinasi akademik, salah satu penyebabya yaitu kurangnya motivasi, lingkungan yang tidak mendukung dan waktu (Pratiwi et al., 2024).
Secara keseluruhan, faktor – faktor internal yang mempengaruhi prokrastinasi mencakup aspek fisik dan psikologis seperti kondisi kesehatan dan motivasi individu (Rebetez et al., 2015). Sementara itu, faktor eksternal termasuk lingkungan sosial, kebijakan sekolah serta interaksi
dengan orangtua dan teman sebaya. Kedua
jenis faktor ini saling berinteraksi
dan berkontribusi terhadap kecenderungan siswa untuk menunda – nunda tugas akademik
mereka (Ziegler & Opdenakker, 2018). Untuk mengatasi prokrastinasi akademik diperlukan pendekatan yang komprehensif yang mencakup intervensi pada tingkat individu dan lingkungan (van Eerde & Klingsieck, 2018). Pendekatan ini dapat melibatkan pengembangan ketrampilan manajemen waktu, peningkatan motivasi melalui pemberian dukungan dan penghargaan dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Selain itu peran
orang tua dan guru sangat penting
dalam memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa mengatasi prokrastinasi akademik.
Berdasarkan studi literasi untuk
mengurangi prokrastinasi pada remaja maka diperlukan pendekatan yang
komprehensif yang melibatkan intervensi pada tingkat individu dan lingkungan.
Adapun strategi yang dapat diterapkan yaitu: Remaja perlu diajarkan cara
mengelola waktu secara efektif agar dapat menyelesaikan tugas tepat waktu,
Memberikan dukungan emocional, penghargaan dan umpan balik positif dapat
membantu meningkatkan motivasi remaja dalam menyelesaikan tugas. Menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung dirumah dan sekolah dapat membantu mengurangi
kecenderungan prokrastinasi, Peran orang tua dan guru perlu berperan aktif
dalam memberikan bimbingan dan dukungan terhadap remaja untuk membantu mereka
mengatasi prokrastinasi. Dengan memahami dan menangani faktor – faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi diharapkan dapat membantu remaja mengembangkan kebiasaan
belajar yang lebih baik dan meningkatkan prestasi akademik mereka.
BIBLIOGRAFI
Haryanti,
A., & Santoso, R. (2020). Prokrastinasi akademik pada mahasiswa organisasi.
SUKMA: Jurnal Penelitian Psikologi, 1(1).
Makbul,
M., & Farida, N. A. (2023). Pengaruh Prokrastinasi Akademik Terhadap Hasil
Belajar Teknik Evaluasi Pembelajaran Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama
Islam Universitas Singaperbangsa Karawang. HAWARI: Jurnal Pendidikan Agama
Dan Keagamaan Islam, 4(1), 1–10.
Marwoko,
G. (2019). Psikologi perkembangan masa remaja. Tasyri: Jurnal
Tarbiyah-Syariah-Islamiyah, 26(1), 60–75.
Munawaroh,
M. L., Alhadi, S., & Saputra, W. N. E. (2024). Tingkat prokrastinasi
akademik siswa sekolah menengah pertama muhammadiyah 9 Yogyakarta. Jurnal
Kajian Bimbingan Dan Konseling, 2(1), 13.
Pala,
A., Akyıldız, M., & Bağcı, C. (2011). Academic procrastination behaviour of
pre-service teachers’ of Celal Bayar University. Procedia-Social and
Behavioral Sciences, 29, 1418–1425.
Pertiwi,
G. A. (2020). Pengaruh stres akademik dan manajemen waktu terhadap
prokrastinasi akademik. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(4),
738–749.
Prastiyo,
A. D., & Muhid, A. (2022). Konseling Kelompok Dengan Teknik Cognitive
Restructuring menurunkan Prokrastinasi Akademik: Literature Review. JKP
(Jurnal Konseling Pendidikan), 6(1), 20–32.
Pratiwi,
A., Hidayah, N., & Sugiyat, S. (2024). Pengaruh Prokrastinasi Akademik
terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Birrul Walidain Muhammadiyah Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2023/2024. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(1),
659–672.
Qasim,
S. H. (2022). Academic Procrastination among Undergraduate Students of
Prayagraj. International Journal of Research in Social Sciences, 12(7).
Rahmania,
A. M., Budi, W., & Utami, D. N. (2021). Gambaran prokrastinasi akademik
siswa smp di daerah pesisir Surabaya. Jurnal Psikologi: Media Ilmiah
Psikologi, 19(01).
Ramadhani,
N. L. (2017). Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik dengan Perilaku Menyontek
Siswa Kelas VIII SMP N 1 Sentolo Tahun Pelajaran 2016/2017. Prodi
Bimbingandan Konseling UPY.
Rebetez,
M. M. L., Rochat, L., & Van der Linden, M. (2015). Cognitive, emotional,
and motivational factors related to procrastination: A cluster analytic
approach. Personality and Individual Differences, 76, 1–6.
Susar,
A., & Natalia, B. D. (2024). Prokrastinasi Akademik Siswa Sekolah Menengah
Pertama di Masa Pandemi. Mindset: Jurnal Pemikiran Pendidikan Dan
Pembelajaran, 4(1), 11–16.
van
Eerde, W., & Klingsieck, K. B. (2018). Overcoming procrastination? A
meta-analysis of intervention studies. Educational Research Review, 25,
73–85.
Ziegler,
N., & Opdenakker, M.-C. (2018). The development of academic procrastination
in first-year secondary education students: The link with metacognitive
self-regulation, self-efficacy, and effort regulation. Learning and
Individual Differences, 64, 71–82.
Copyright holder: Femmy Sethyana,
Rini Sugiarti, Erwin Erlangga
(2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |