Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
8, Agustus 2024
PENGARUH MEDIA BENDA DI
SEKITAR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN SISWA KELAS IV SDN 1 GROGOL
DEPOK
Hudaya, Ade Hikmat
Universitas
Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Jakarta, Indonesia
Email:
[email protected], [email protected]
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media benda
disekitar terhadap kemampuan
berhitung perkalian siswa kelas IV SDN 1 Grogol Depok pada semester
2 tahun ajaran
2023-2024. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian pre-eksperimental
design dengan
jenis one group
pretest and posttest design. Sampel yang
digunakan adalah Sampel Jenuh. Pada uji
validitas dengan menggunakan rumus Korelasi
Product
Moment sebanyak 10 soal essay dengan hasil 8 soal valid dan
2 soal drop.
Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha
Cronbach diperoleh rhitung > rtabel
yaitu 0,553 > 0,344 maka data
tersebut memiliki instrumen yang reliabel.
Selanjutnya
data dianalisis uji persyaratan yaitu uji Normalitas dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh data pre-test
Lo < Lt yaitu 0,1276 < 0,1498 dan data post-test
Lo < Lt yaitu 0,1276 < 0,1498 maka dapat
disimpulkan bahwa kedua data berdistribusi normal.
Sedangkan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher diperoleh Fhitung < Ftabel yaitu 1,243 < 1,772 maka dapat
disimpulkan bahwa uji homogenitas tersebut memiliki data varians kelompok
berdistribusi homogen. Pada uji
hipotesis digunakan uji t-test diperoleh thitung > ttabel
yaitu 4,845 > 1,995. Dengan
demikian Ho di tolak dan H1 diterima, yang menyatakan
bahwa Terdapat Pengaruh Media Benda disekitar Terhadap Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas IV SDN 1 Grogol Depok. Dengan hasil Uji Effect Size sebesar 1,100 yang berarti Terdapat Pengaruh Media Benda disekitar Sangat Tinggi Terhadap Kemampuan
Berhitung Perkalian Siswa Kelas IV SDN 1 Grogol Depok.
Kata Kunci: Media
Benda Disekitar, Kemampuan Berhitung Perkalian.
Abstract
This study aims to determine whether or not there is an
effect of surrounding objects media on the multiplication counting ability of
fourth grade students of SDN 1 Grogol Depok in semester 2 of the 2023-2024
school year. The research method used is a quantitative research method with a
pre-experimental research design with a type of one group pretest and posttest
design. The sample used was a Saturated Sample.
In the validity test using the Product Moment Correlation
formula as many as 10 essay questions with the results of 8 valid questions and
2 drop questions. While the reliability test using the Alpha Cronbach formula
obtained rcount> rtable, namely 0.553> 0.344, so the data has a reliable
instrument. Furthermore, the data were analysed to test the
requirements, namely the Normality test using the Liliefors test obtained
pre-test data Lo < Lt, namely 0.1276 < 0.1498 and post-test data Lo <
Lt, namely 0.1276 < 0.1498, it can be concluded that both data are normally
distributed. While the homogeneity test using the Fisher test obtained Fhitung
< Ftabel, namely 1.243 < 1.772, it can be concluded that the homogeneity
test has homogeneously distributed group variance data.
In the hypothesis test, the t-test was obtained
tcount> ttable, namely 4.845> 1.995. Thus Ho is rejected and H1 is
accepted, which states that there is an effect of surrounding object media on
the multiplication counting ability of fourth grade students of SDN 1 Grogol
Depok. With the results of the Effect Size Test of 1.100, which means that
there is a very high influence of surrounding objects on the multiplication
counting skills of fourth grade students of SDN 1 Grogol Depok.
Keywords : Media Objects Around, Multiplication Counting Ability.
Pendahuluan
Pedidikan termasuk sebuah usaha dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan
bermutu. SDM yang bermutu ialah individu dengan mempunyai keahlian moral,
intelektual, sikap, kemahiran, juga bisa bernalar kritis. Seperti yang ada
dalam UU No. 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional, menerangkan bahwasanya :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Sisdiknas 2003).
Pengembangan SDM secara berkualitas terdapat aspek moral, intelektual, kemahiran
juga bisa bernalar kritis, fakta dengan di temukan peneliti pada lapangan masih
banyak sekali peserta didik dengan belum memenuhi beberapa aspek di atas secara
sempurna. Sebagian faktor yang bisa berpengaruh pada individu ketika memenuhi
beberapa aspek diatas secara sempurna diantaranya: proses pembelajaran, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, teman sebaya.
“Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan
terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses
dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan tujuan agar terjadi
belajar pada diri seseorang” Eveline Siregar dan Hartini Nara dalam bukunya (Siregar and Nara 2015). Menerangkan bahwasanya pembelajaran yakni upaya dengan dijalankan secara
terstruktur maupun sistematis serta mempunyai tujuan di awal sebelum proses
dilaksanakan.
Matematika termasuk ilmu dan pelajaran dengan begitu penting untuk kehidupan
sebab matematika bisa membekali pelajar pada kemahiran bernalar logis,
analitis, sistematis, kritis, juga kreatif. Selain itu matematika juga memberi manfaat
praktis pada kehidupan keseharian, sebab banyak permasalahan pada kehidupan keseharian
yang memerlukan penyelesaian dengan cermat juga teliti maka memerlukan gagasan
dengan logis.
Pembelajaran matematika mempunyai sebagian tujuan matematika berlandasan kemendikbud
2013 salah satunya yakni dibentuknya pelajar pada penyelesaian sebuah persoalan
dengan sistematis. Maksudnya adalah pelajar diajarkan bagaimana cara mengatasi
persoalan menggunakan cara-cara yang terencena yang sesuai dengan prosedur.
Maka dari itu mempelajari matematika begitulah penting untuk kehidupan keseharian
tapi dalam faktanya masih banyak pelajar dengan beranggap bahwa matematika
merupakan pelajaran yang susah serta membuat bosan sehingga pelajar menghindari
pelajaran matematika.
Dari survey yang dilakukan oleh (Darijiani and Agung 2021) :
Berlandasan hasil tes diagnostic diperoleh
pelajar dengan bisa melakukan kesalahan ketika mengerjakan soal yaitu 49,25
persen, pada jenis kesusahan paling tinggi ialah kesusahan pada kemahiran berhitung
(14,23%), aspek konsep (8,65%), aspek pemecahan permasalahan (7,26%), dua aspek
sekaligus ialah konsep dan kemahiran menghitung (4,93%), aspek konsep maupun
penyelesaian permasalahan (0,90%), asepek kemahiran berhitung juga penyelesaian
permasalahan (4,70%) serta tiga aspek sekaligus ataupun kesulitan kompleks
(8,37%). Faktor yang membuat sulitnya belajar ini berlandasan hasil interview
pada guru wali kelas II dengan umum memuat minat juga motivasi, faktor guru,
lingkungan sosial maupun faktor kurikulum.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal Suriani dan Mardhatillah menemukan, pada
proses belajarnya guru belum memakai model ketika menerangkan tiap pokok
pembahasan, pelajar juga diminta dalam mendengarkan serta menghafal materi yang
telah ada maka pelajar kurang tertarik pada pelajaran matematika. Hal tersebut
membuat tujuan belajar dengan sesungguhnya tidak tercapai juga hasil belajar pelajar
sebagian besar masih dibawah KKM (Suriani and Mardhatillah 2020). Sedangkan temuan Mardiah, Dkk, di kelas II SD Negeri 8 Susoh Kabupaten
Aceh Barat Daya, memerlihatkan bahwasanya rendahnya hasil belajar disebabkan oleh
banyak faktor, yakni proses belajarnya tidak berjalan secara baik disebabkan kurangnya
media yang dipakai ketika belajar (Mardiah et al. 2020).
Hal tersebut dialami sebab belajar matematika selama ini cenderung cuma
berbentuk berhitung angka maupun hafalan rumus yang seolah-olah tidak terdapat
arti juga hubungannya pada kehidupan keseharian apalagi dalam pemecahan
persoalan yang dialami di sekitarnya. Hal ini kian diperparah pada Pengajaran
matematika dengan masih memakai metode ceramah, penugasan, dll kurang
memotivasi siswa, banyaknya tugas maupun Pekerjaan Rumah (PR) yang harus
dikerjakan juga menjadi pememicu keengganan para siswa terhadap pelajaran
matematika. Sebab dianggap matematika sebagai pelajaran yang susah juga membuat
bisan masih banyak individu yang memperoleh nilai matematika masih rendah.
Berdasarkan hasil pengamatan disekolah KKM dengan diberlakukan dalam pelajaran
Matematika yakni 75. Tetapi nilai dari 30 pelajar cuma 17 orang dengan
memperoleh nilai diatas KKM atau pas pada KKM serta sisanya masih mendapat nilai
kurang dari KKM. Siswa juga belum dapat memahami pelajaran matematika.
Runi Oktari mengelompokkan faktor yang berpengaruh pada hasil belajar ialah
faktor internal dan eksternal. Berikut faktor yang asalnya dari dalam diri individu
yakni kondisi jasmani (fisiologis) maupun psikologis terdiri dari tingkat
kecerdasan/intelegensi, sikap, minat, bakat, disiplin, motivasi. Faktor
eksternal mencakup kondisi di luar individu dengan sedang belajar ialah lingkungan
sosial yang memuat lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun lingkungan
nonsosial yang meliputi lingkungan tempat tinggal/belajar, alat belajar, kondisi
cuaca, waktu (Oktari 2020).
Temuan dari Mardiah belajar didominasi oleh guru, maka pelajar cenderung
pasif serta aktivitas menjadi kurang bearti juga kurang beragam (Mardiah et al. 2020). Pelajar cuma menerima materi pelajaran dari pendidik, maupun penyelesaian
soal yang guru beri. Salah satu usaha dengan bisa dijalankan dalam
penyelesaikan persoalan ini yakni memakai media benda disekitar. Sependapat dengan itu berdasarkan hasil temuan (Elwijaya, Harun, and Helsa 2021:745) dari tiap penyelidikan terbukti bahwasanya media belajar bisa menaikan hasil belajar individu. Dalam mengimplementasikan konsep
pada penempatan realitas juga pengalaman keseharian individu bisa mengonstruksi
wawasan pelajar sendiri secara lebih baik, matematika alangkah baiknya tidak
diberi dengan pelajar sebagai sebuah produk jadi yang siap pakai, tapi untuk
sebuah bentuk kegiatan ataupun problem.
Karena itu perlu adanya perbaikan didalam pembelajaran matematika dengan
cara guru dapat menggunakan media yang inovasi dan kreatif didalam belajar
supaya pelajar bisa lebih termotivasi juga berkeinginan dalam belajar
matematika. Bisa membantu pelajar lebih mengerti akan pelajaran matematika juga
bisa menyelesaian persoalan disetiap soal-soal yang harus dipecahkan atau yang
diberikan guru untuk dikerjakan.
Sebagian media
belajar dengan bisa mengembangkan kkemahiran berhitung perkalian anak. Anak bisa mencapai sikap dengan baik juga keahlian memecahkan permasalahan
pada proses belajar serta output memakai media benda disekitar. Impelementasi media benda disekitar memakai permasalahan
dunia nyata untuk keadaan pendukung guna anak belajar mengenai cara bernalar kritis
maupun kemahiran memecahkannya, juga guna mendapat wawasan serta konsep secara esensial.
Anak bisa belajar dengan aktif, bernalar kritis, maupun mempunyai kemahiran intelektual
pada penyelesaian permasalahan (Cahyani and Setyawati 2021).
Penyebab dari masalah tersebut yakni belajar dengan di implementasikan masih
sifatnya konvensional juga pelajar jarang dilibatkan bernalar secara dalam tentang
proses, tapi langsung menuju akhir, ialah penerapan rumus guna penyelesaian soal
maka belajar dengan dijalankan selama ini belum membentuk lingkungan belajar
yang menggembirakan, kurang bisa menaikan motivasi belajar matematika individu,
kurang bisa dikembangkannya kemahiran pemahaman konsep matematika pelajar, juga
kurang bisa mengembangkan kemahiran memecahkan persoalan matematika pelajar.
Karena itu perlu adanya perbaikan didalam pembelajaran matematika dengan
cara guru dapat menggunakan media yang berinovasi dan kreatif didalam belajar
supaya pelajar bisa lebih termotivasi serta berkeinginan dalam belajar
matematika. Juga bisa membantu pelajar lebih mengerti pelajaran matematika serta
bisa memecahkan persoalan ditiap soal-soal yang harus dipecahkan atau yang
diberikan guru untuk dikerjakan.
Dari persoalan tersebut dengan begitu dibutuhkan penyelidikan guna tahu bagaimana
Pengaruh Media Benda disekitar Terhadap Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas IV SDN 1 Grogol Depok.
Tujuan dengan hendak dicapai pada penyelidikan ini ialah guna tahu Apakah Ada Pengaruh Media Benda disekitar
Terhadap Kemampuan Berhitung
Perkalian Siswa Kelas IV SDN 1 Grogol Depok.
Penelitian ini memakai metode kuantitatif eksperimen dalam desain Pre-Eksperimental One Group Pretest and Posttest design (Sugiyono, 2019). Dalam pelaksanaannya,
sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok yakni pretest sebelum diberi perlakuan maupun posttest sesudah diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran benda di sekitar. Desain ini memungkinkan perbandingan hasil
pretest dengan posttest untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Populasi
pada penyelidikan ini ialah semua pelajar kelas IV SDN
1 Grogol Depok, sebanyak 35
orang.
Teknik mengambil sampel yang
digunakan adalah sampel jenuh,
di mana seluruh anggota populasi dipakai untuk sampel.
Dengan demikian, sebanyak
35 siswa kelas IV SDN 1
Grogol Depok menjadi sampel
pada penyelidikan ini.
Teknik mengumpulkan data dilakukan melalui pretest sebelum perlakuan juga posttest setelah
perlakuan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan. Teknik ini bertujuan
untuk mengungkapkan dan menjelaskan
permasalahan yang diteliti secara faktual dan informatif.
Analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif yang mengelompokkan dan mempersentasikan
jawaban responden berdasarkan jumlah responden. Uji normalitas memakai uji Liliefors guna memastikan distribusi data normal, sementara uji homogenitas dijalankan guna memastikan variansi data bersifat homogen. Uji hipotesis memakai uji-t guna mengetahui apakah ada pengaruh
media benda di sekitar
terhadap kemampuan berhitung
perkalian siswa. Hipotesis akan diterima bila nilai Thitung lebih besar
dari Ttabel, menandakan adanya pengaruh signifikan dari
media belajar pada hasil belajar individu.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti sebelumnya melakukan uji syarat analisis
dengan sesuai yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan Uji Fisher. Adapun data hasil uji ini antara lain:
1.
Uji Normalitas Data Pre-Test
H0 :
Sampel asalnya dari populasi dengan berdistribusi normal
H1 :
Sampel asalnya dari populasi dengan berdistribusi tidak normal
Sesudah menjalankan hitungan didapat Lhitung yakni 0,1276. Bila dibandingkan pada tabel Liliefors
dalam taraf signifikan ⍺ = 0,05 dan n = 36 dihasilkan Ltabel = 0,1498. Maka H0 diterima sebab Lhitung
< Ltabel ialah 0,1276 < 0,1498. Bisa kita simpulkan bahwasanya data pre-test asalnya dari populasi
berdistribusi normal.
2.
Uji Normalitas Data Post-Test
H0 :
Sampel asalnya dari populasi dengan berdistribusi normal
H1 :
Sampel asalnya dari populasi dengan berdistribusi tidak normal
Sesudah menjalankan hitungan dihasilkan Lhitung yaitu 0,1166. Bila dibandingkan pada tabel Liliefors
dalam taraf signifikan ⍺ = 0,05 dan n = 35 dihasilkan Ltabel = 0,1498. Maka H0 diterima sebab Lhitung
< Ltabel yakni 0,1166 < 0,1498. Kesimpulannya data post-test
asalnya dari populasi berdistribusi
normal.
Tabel 1.
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelas |
n |
Lhitung (Lo) |
Ltabel (Lt) |
Kriteria |
Penjelasan |
Pre-Test |
35 |
0,1276 |
0,1498 |
Lo <
Lt |
Data
Berdistribusi Normal |
Post-Test |
35 |
0,1166 |
0,1498 |
Lo <
Lt |
Data
Berdistribusi Normal |
3.
Uji Homogenitas
H0 :
Varians kedua data sampel homogen
H1 :
Varians kedua data sampel tidak homogen
Tabel 2.
Hasil
Perhitungan Uji Homogenitas
Kelompok |
n |
Varians |
Fhitung (Fh) |
Ftabel (Ft) |
Kriteria |
Penjelasan |
Pre-Test |
35 |
58,299 |
1,243 |
1.772 |
Fh <
Ft |
Data Sampel
Homogen |
Post-Test |
35 |
46,911 |
Dari data pre-test dan post-test dengan didapat, = 58,299
dan = 46,911
dalam taraf signifikan ⍺ = 0,05 pada dk pembilang = 35-1 = 34 juga dk
penyebut = 35-1 = 34. Hingga ⍺ = (0,05, 34, 34) Harga Ftabel =
1,772 (Lihat tabel distribusi
F). Sebab Fhitung
lebih kecil dari Ftabel yakni
1,243 < 1,772 dengan begitu bisa kita simpulkan
H0 diterima bahwasanya varians kedua kelompok homogen.
Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diuji yakni:
1.
Hipotesis
H0 : Tidak
Adanya Pengaruh
Media Benda disekitar Pada Kemahiran Berhitung Perkalian Pelajar Kelas IV SDN
1 Grogol Depok. (H0 : µ1 = µ2)
H1 : Terdapat
Pengaruh Media Benda disekitar Pada Kemahiran Berhitung Perkalian Pelajar Kelas IV SDN
1 Grogol Depok. (H1 : µ1 ≠ µ2)
2.
Pengujian Hipotesis
Tolak H0 bila thitung
≠ ttabel. Dengan begitu Ada
Pengaruh Media Benda disekitar Pada Kemahiran Berhitung Perkalian Pelajar Kelas IV SDN
1 Grogol Depok.
Terima H0 Bila thitung
= ttabel. Dengan begitu Tidak Ada Pengaruh
Media Benda disekitar Pada Kemahiran Berhitung Perkalian Pelajar Kelas IV SDN
1 Grogol Depok.
Pada kategori uji terima H0 bila thitung
= ttabel juga kebalikannya tolak H0 bila thitung
≠ ttabel. Uji hipotesis memakai uji-t dalam menguji
beda dua mean data tidak berpasangan. Hasil hitungan uji-t diperoleh dalam tabel
yaitu:
Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
thitung |
ttabel |
Penjelasan |
|
4,845 |
(α = 0,05), dk = 68, 1,995 |
thitung ≠ ttabel Menolak H0
pada kesimpulan Ada Pengaruh
Media Benda disekitar Pada
Kemahiran Berhitung Perkalian
Pelajar Kelas IV SDN 1 Grogol Depok |
|
Berlandasan hitungan uji-t dalam tabel ini bisa diketahui
bahwasanya ttabel memakai taraf signifikan yakni ⍺ = 0,05 dengan
dk = 68, dk = 70 – 2 = 68, maka harga ttabel yaitu 1,995. Sementara thitung ialah 4,845. Hingga thitung > ttabel yakni 4,845 > 1,995. Dengan begitu berlandasan kategori uji H0 ditolak juga H1
diterima.
Kesimpulan pada penyelidikan ini yakni hipotesis H1
diterima, dengan menerangkan bahwasanya Ada Pengaruh Media
Benda disekitar Pada Kemahiran Berhitung Perkalian Pelajar Kelas IV SDN
1 Grogol Depok.
3. Uji Effect Size
Berlandasan
perolehan hitungan tersebut diperoleh rata-rata
kelas Post-test
ialah 90,171
guna rata-rata
Pre-test yakni 81,771 juga guna simpangan baku pre-test yaitu 7,635. Maka bisa hasil yakni 1,100. Dari data tersebut bisa di tarik kesimpulan bahwasanya Ada Pengaruh Sangat
Tinggi Media Benda disekitar Pada KemahiranBerhitung Perkalian Pelajar Kelas IV
SDN 1 Grogol Depok.
Tabel 4. Kriteria Effect Size
Effect Size |
Keterangan |
ES < 0,2 |
Rendah |
0,2 < ES
> 0,8 |
Sedang |
ES > 0,8 |
Tinggi |
Pembahasan
Penyelidikan ini guna membuktikan ada ataupun
tidak terdapatnya pengaruh
media benda disekitar pada kemahiran menghitung perkalian pelajar kelas IV SDN 1 Grogol
Depok. Berlandasan analisa data tersebut, nilai pre-test mendapat rata-rata nilai yakni 81,771. Sementara nilai post-test
mendapat rata-rata nilai dengan 90,171 ada selisih yakni 8,40.
Hasil penyelidikan ini memerlihatkan bahwasanya media benda disekitar mempunyai pengaruh secara signifikan pada kemampuan berhitung perkalian siswa kelas IV SDN 1 Grogol Depok. Menurut perolehan hitungan uji-t, didapat nilai thitung > ttabel yakni 4,845 > 1,995, dan uji effect size dengan 1,100 Maka berdasarkan kriteria pengujian H0 ditolak dan H1
diterima dengan menerangkan bahwasanya Ada Pengaruh yang Signifikan Media
Benda di Sekitar Pada Kemahiran Berhitung Perkalian Siswa Kelas IV SDN 1 Grogol Depok.
Hasil ini didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya. Misalnya,
penelitian Nugroho dan Sutopo yang menemukan bahwa metode memakai media benda terdekat bisa menaikan kemahiran
menghitung perkalian pelajar kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kacangan Kecamatan
Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013 (Nugroho & Sutopo 2013). Penelitian lainnya, seperti penelitian Afriani juga menemukan bahwasanya pemakaian media jarimatika bisa menaikan
kemahiran berhitung pelajar kelas III (Afriani, Fardila, & Septian 2019).
Penelitian ini konsisten dengan beberapa studi luar negeri. Boaler dan
Staples
menemukan bahwa penggunaan alat bantu konkret
meningkatkan pemahaman matematika siswa, di mana siswa yang menggunakan media
konkret menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan matematika
dibandingkan dengan metode tradisional (Boaler & Staples 2008). Fuson dan Willis juga mendukung temuan ini dengan menyatakan bahwa
penggunaan benda fisik dalam pembelajaran matematika membantu siswa memahami
konsep dasar, termasuk perkalian (Fuson & Wilis 1993). Clements dan Sarama (2011) menguatkan temuan ini dengan menyimpulkan
bahwa manipulatif dalam pengajaran matematika dasar efektif dalam meningkatkan
kemampuan matematika siswa (Clements & Sarama 2011).
Selain itu, penelitian dalam negeri juga mendukung temuan ini. Suhartini
menemukan bahwa penggunaan benda konkret ketika belajar matematika menaikan hasil
belajar pelajar kelas IV SD (Suhartini 2010). Priyanto menunjukkan bahwa media benda nyata sangat efektif bisa menaikan
hasil belajar matematika pelajar SD di Yogyakarta (Priyanto 2015). Handayani menemukan bahwa media pembelajaran konkret berpengaruh
signifikan pada kemahiran menghitung perkalian pelajar kelas IV SD, sejalan
dengan hasil penelitian di SDN 1 Grogol Depok (Handayani 2017).
Penyelidikan ini juga didukung pada teori bahwasanya media pendidikan secara
efektif mesti disesuaikan pada karakter individu juga dikenal oleh individu.
Media dengan dikenal pelajar yakni benda terdekat ataupun di lingkungan sekitar
pelajar. sebab itu, pemakaian media benda di sekitar bisa membantu menaikan
kemahiran menghitung perkalian pelajar.
Maka, hasil penelitian ini menegaskan pentingnya penggunaan media benda di
sekitar dalam pembelajaran matematika. Media ini bukan cuma membuat belajar
makin menarik tapi membantu pelajar mengerti konsep abstrak secara konkret,
yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan berhitung perkalian mereka.
Peningkatan signifikan dalam nilai post-test
dibandingkan pre-test menunjukkan
efektivitas media ini, dan hasil uji-t serta uji effect size memperkuat kesimpulan bahwa media benda di sekitar
berpengaruh positif terhadap kemampuan berhitung pelajar kelas IV SDN 1 Grogol
Depok.
Kesimpulan
Penyelidikan ini memerlihatkan bahwasanya penggunaan media benda di sekitar
mempunyai pengaruh signifikan pada kemahiran menghitung perkalian siswa kelas
IV SDN 1 Grogol Depok. Kenaikan nilai rata-rata dari pre-test ke post-test yakni
8,40 poin memerlihatkan terdapatnya kenaikan secara signifikan pada kemampuan
berhitung pelajar sesudah menggunakan media tersebut. Uji-t menunjukkan bahwa thitung
(4,845) lebih besar dari ttabel (1,995), dan uji effect size sebesar 1,100 mengindikasikan efek yang besar.
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media benda di
sekitar adalah media yang efektif pada
peningkatan kemahiran menghitung perkalian pelajar.
BIBLIOGRAFI
Afriani, D., Fardila, A., Septian, G. D., Margakaya, S.,
Ciranggon, J., Karawang, P. M., ... & Cimahi, K. (2019). Penggunaan metode
jarimatika dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa sekolah
dasar. Journal of Elementary Education, 2(05), 5.
Boaler, J., & Staples, M. (2008). Creating mathematical
futures through an equitable teaching approach: The case of Railside
School. Teachers College Record, 110(3), 608-645.
Cahyani, H., & Setyawati, R. W. (2017, February).
Pentingnya peningkatan kemampuan pemecahan masalah melalui PBL untuk
mempersiapkan generasi unggul menghadapi MEA. In PRISMA, Prosiding
Seminar Nasional Matematika (pp. 151-160).
Clements, D. H., & Sarama, J. (2011). Early childhood
mathematics intervention. Science, 333(6045), 968-970.
Darjiani, N. N. Y., Meter, I. G., Negara, I. G. A. O., &
Ke, S. P. M. (2015). Analisis kesulitan-kesulitan belajar matematika siswa
kelas V dalam implementasi kurikulum 2013 di SD Piloting se-kabupaten Gianyar
tahun pelajaran 2014/2015. Mimbar PGSD Undiksha, 3(1).
Elwijaya, F., Harun, M., & Helsa, Y. (2021).
Implementassi Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 741-748.
Fuson, K. C., & Briars, D. J. (1990). Using a base-ten
blocks learning/teaching approach for first-and second-grade place-value and
multidigit addition and subtraction. Journal for research in
mathematics education, 21(3), 180-206.
Handayani, D. (2017). Pengaruh Media Pembelajaran Konkret
Terhadap Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas IV SD Negeri. Jurnal
Pendidikan Dasar 14(1):78–85.
Mardiah, M., Fauzan, A., Fitria, Y., Syarifuddin, H., Farida,
F., & Desyandri, D. (2020). Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematic
Education terhadap Pemahaman Konsep dan Disposisi Matematis Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 4(2), 513-521.
Nugroho, N. C. S., & Sutopo, A. (2013). Peningkatan
Kemampuan Menghitung Perkalian Dengan Menggunakan Media Benda-Benda Terdekat
Pada Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD N 3 Kacangan Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Oktari, R. (2019). Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan
Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MTs Swasta Ubudiyah Pangkalan
Brandan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara).
Priyanto, A. (2015). Efektivitas Penggunaan Media Benda
Konkret Dalam Pembelajaran Matematika Di SD Negeri Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan Matematika 9(1):45–55.
Siregar, N., & Nara, H. (2015). Belajar dan
pembelajaran. Penerbit Ghalia Indonesia.
Sisdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.” 33.
Suhartini, T. (2010). Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Konkret
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri. Jurnal
Pendidikan Dasar 11(2):45–55.
Suriani, S. & Mardhatillah. (2019). Penerapan Pendekatan
Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada
Siswa Kelas VI SD Negeri Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya. Bina
Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(1).
Copyright
holder: Hudaya,
Ade Hikmat (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |