Syntax Literate: Indonesian Scientific Journal p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 12, Desember 2024

 

PENGARUH PERSEPSI RISIKO DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN PEMBAYARAN DENGAN QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDAR (QRIS) DENGAN DIMEDIASI KEPERCAYAAN: STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

 

Natasha Legia Napitupulu1, Ikhwan HS2

Universitas Gunadarma, Indonesia1,2

Email: [email protected]1, [email protected]2

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi risiko dan persepsi kemudahan terhadap minat menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan kepercayaan sebagai variabel mediasi pada mahasiswa Universitas Gunadarma. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yang diambil dari populasi mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Gunadarma. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan karakteristik sampel yang dipilih yaitu minimal berusia 17 tahun dan pernah melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS minimal satu kali. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan dalam bentuk google form. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Analisis dilakukan dengan partial least square (PLS) menggunakan aplikasi program SmartPLS 4.0 dengan analisis Pengujian model pengukuran (outer model) dan pengujian model struktural (inner model). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi risiko berpengaruh terhadap minat menggunakan, persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat menggunakan, persepsi risiko berpengaruh terhadap kepercayaan, persepsi kemudahan berpengaruh terhadap kepercayaan, kepercayaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan, persepsi risiko yang dimediasi oleh kepercayaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan, dan persepsi kemudahan yang dimediasi oleh kepercayaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan.

Kata Kunci: Persepsi risiko; Persepsi kemudahan; Minat menggunakan QRIS; Kepercayaan

 

Abstract

The aim of this study is to find out how risk perception and ease perception influence interest using QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) with trust as a mediation variable in students of Gunadarma University. The sample used as many as 100 respondents was taken from the population of students of the Faculty of Economics of the University of Gunadarma. Sampling using purposive sampling techniques with the selected sample characteristics of being at least 17 years of age and having performed payment transactions using QRIS at least once. Data collection on this study uses a questionnaire that is distributed in the form of a google form. In this research, the data analysis technique used is quantitative analysis. The analysis is carried out with partial least square (PLS) using the SmartPLS 4.0 program application with the analysis of the measurement model (outer model) and the testing of the structural model (inner model). The results of this study show that risk perception influences user interests, ease perceptions influence user interest, risk perceptions affect trusts, convenience perceptionsinfluence beliefs, trusts do not influence users interests. Risk perceptions mediated by beliefs do not affect user interest.

Keywords: Perceptions of risk; Perception of ease; Interest in using QRIS; Trust

Pendahuluan

Kemajuan teknologi digital saat ini, internet yang semakin luas telah mendorong masyarakat untuk memperbarui sistem pembayaran di lingkungan mereka. Kebutuhan akan alat pembayaran yang lebih cepat dan fleksibel telah berubah seiring dengan kemajuan teknologi informasi, perdagangan, dan sistem pembayaran. Inovasi terbaru pada bidang  tersebut yakni pembayaran elektronik (e-payment) (Ernawati & Noersanti, 2020; Rahmawati, 2023).

Pembayaran elektronik telah menggantikan metode pembayaran konvensional seperti uang tunai atau cek, alat pembayaran terbaru ini telah menjadi bagian dalam berbagai kegiatan masyarakat saat ini. Pembayaran elektronik ini salah satu inovasinya yakni QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard, inovasi ini menjadikan seseorang untuk melakukan pembayaran secara efektif serta mudah melalui perangkat seluler (Pratama et al., 2022; Setiawan, 2020).

QRIS merupakan sebuah kode berbentuk QR standar dalam melakukan proses membayar secara elektronik dengan digunakannya media digital e-money yang memiliki basis server, e-wallet, dan atau bank digital, yang diimplementasikan secara nasional pada 1 Januari 2020 di Indonesia (Ningsih et al., 2021; Novitawati & Algifari, 2023).

Semua jenis transaksi e-wallet dengan satu kode QR yakni disebut juga QRIS. Contoh faktor yang memengaruhi keputusan individu untuk menggunakan dompet digital adalah pengetahuan. Selain itu, persepsi individu sebagai konsumen juga menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi minat dalam menggunakan dompet digital (Fatonah & Hendratmoko, 2020; Hibaturrakhman & Pradana, 2021).

Dompet digital memiliki beragam manfaat yang dapat memengaruhi persepsi konsumen yang mana dapat meningkatkan jumlah pengguna. Berdasarkan data Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), jumlah pengguna QRIS terus meningkat setiap bulan pada tahun 2022, mencapai sekitar 28,76 juta pengguna hingga Desember 2022 (Ersaningtyas, 2019; Faradila & Soesanto, 2016).

Pemasaran adalah proses yang melibatkan serangkaian aktivitas dalam membuat, menjelaskan, serta memberikan penilaian untuk konsumen, dan melakukan pengelolaan yang berkaitan dengan konsiumen untuk mencapai tujuan organisasi. Pemasaran mencakup berbagai metode dan strategi yang digunakan dalam mencapai berbagai kepuasan pelanggan melalui materi ataupun jasa, serta menciptakan interaksi yang menguntungkan antara organisasi dan pelanggan. AMA atau American Marketing Association memberikan penjelasan bahwa proses promosi digunakan Lembaga dengan melalui berbagai aktivitas dalam membuat, menjelaskan, serta memberikan penilaian untuk konsumen, Adapun pengelolaan kaitannya dengan konsumen dilakukan dengan memberikan keuntungan untuk kepentingan maupun organisasi itu sendiri (Kotler & Keller, 2009).

Persepsi risiko terkait dengan ketidakpastian, yang berarti bahwa seseorang harus siap menerima konsekuensi dari tindakan yang telah mereka lakukan. Ketidakpastian ini dapat berupa konsekuensi yang tidak dapat diprediksi bagi pelanggan, seperti kehilangan uang, atau privasi saat menggunakan layanan perbankan online (Jogiyanto, 2007).

Menurut Turban et al., persepsi kemudahan berarti bahwa itu harus mudah digunakan dan tidak memerlukan prosedur yang dapat menyulitkan pengguna. Individu yang memanfaatkan sistem informasi menilai bahwa dengan menanfaatkan teknologi tersebut dapat memudahkan (Noviatun, 2021).

Rasa percaya merupakan rasa atau asumsi jika apapun yang sekiranya dapat dipercaya benar adanya. Dilakukan dengan memberikan penilaian yang dibuat seseorang setelah didapatkankan, menjalankan, serta berhubungan dengan pengalaman dan bukti yang menunjukkan apakah keyakinan seseorang pada hal yang dianggap nyata (Yaumi, 2017). Kepercayaan diartikan sebagai penilaian yang dibuat oleh seseorang setelah mendapatkan, memproses, serta memperoleh data yang melahirkan banyak anggapan dan penilaian (Jogiyanto, 2019).

Minat (behavior intention) adalah keinginan yang dimiliki oleh seseorang untuk melaksanakan perilaku. Jika seseorang memiliki minat atau keinginan untuk melakukan sesuatu, mereka akan melakukan perilaku tersebut. Minat berkaitan dengan Tindakan volitional dan dapat memprediksi bagaimana seseorang akan bertindak. Namun, minat selalu berubah siring waktu. Semakin lama selang waktu berlalu, semakin banyak perubahan minat yang terjadi (Jogiyanto, 2007).

 

Metode Penelitian

Subjek yang diteliti adalah mahasiswa Universitas Gunadarma yang pernah melakukan pembayaran menggunakan QRIS. Objek penelitian ini adalah sebuah teknologi untuk membayar QRIS yang diperbesar oleh BI atau Bank Indonesia serta ASPI atau Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia melalui minat dalam menggunakan QRIS.

Pada penelitian ini digunakan sebuah teknik dalam pemilihan sampel yakni Teknik purposive sampling dalam memilih sampel yang memiliki ciri khas yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Adapun populasinya ialah mahasiswa Universitas Gunadarma yang pernah melakukan pembayaran menggunakan QRIS yang tidak diketahui jumlahnya, sehingga untuk jumlah minimum sampel digunakan mengacu rumus Lameshow. Selanjutnya didapatkan sampel berdasarpada populasi sebanyak 92 responden.

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu sebuah metode yang digunakan pada penganalisisan data yang menggunakan hitungan statistic serta matematika dalam mendapatkan hasil. Dan untuk mempermudah pengolahan hasil data peneliti menggunakan aplikasi program SmartPLS, yang dijalankan dengan media komputer.

A diagram of a diagram of a system

Description automatically generated with medium confidence

Gambar 1. Bentuk Model Penelitian

 

 

 

Hipotesis

H1: Persepsi risiko memengaruhi minat mahasiswa Universitas Gunadarma untuk menggunakan pembayaran dengan QRIS.

H2: Persepsi kemudahan memengaruhi minat mahasiswa Universitas Gunadarma untuk menggunakan pembayaran dengan QRIS.

H3: Persepsi risiko memengaruhi kepercayaan mahasiswa Universitas Gunadarma terhadap penggunaan pembayaran dengan QRIS.

H4: Persepsi kemudahan memengaruhi kepercayaan mahasiswa Universitas Gunadarma terhadap penggunaan pembayaran dengan QRIS.

H5: Kepercayaan memengaruhi minat mahasiswa Universitas Gunadarma untuk menggunakan pembayaran dengan QRIS.

H6: Kepercayaan memediasi hubungan antara persepsi risiko dan minat mahasiswa Universitas Gunadarma untuk menggunakan pembayaran dengan QRIS.

H7: Kepercayaan dalam memediasi kaitan persepsi kemudahan dan minat mahasiswa Universitas Gunadarma untuk menggunakan pembayaran dengan QRIS.

 

Hasil dan Pembahasan

Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

a.   Uji Validitas

1.   Validitas Konvergen (Convergent validity)

 

Tabel 1 Outer Loading Uji Validitas Konvergen (Convergent Validity)

Variabel

Indikator

X1

X2

Z

Y

Hasil

Persepsi Risiko

X1.1

.769

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Valid

 

X1.2

.533

 

 

 

X1.3

.704

 

 

 

X1.4

.667

 

 

 

X1.5

.577

 

 

 

X1.6

.681

 

 

 

X1.7

.678

 

 

 

Persepsi

Kemudahan

X2.1

 

.735

 

 

X2.2

 

.722

 

 

X2.3

 

.643

 

 

X2.4

 

.579

 

 

X2.5

 

.548

 

 

X2.6

 

.619

 

 

X2.7

 

.714

 

 

Kepercayaan

Z1

 

 

.747

 

Z2

 

 

.708

 

Z3

 

 

.743

 

Z4

 

 

.603

 

Z5

 

 

.709

 

Z6

 

 

.671

 

Z7

 

 

.573

 

Minat Menggunakan

Y1

 

 

 

.737

Y2

 

 

 

.659

Y3

 

 

 

.616

Y4

 

 

 

.707

Y5

 

 

 

.569

Y6

 

 

 

.569

Y7

 

 

 

.650

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai outer loading pada setiap indikator melebihi 0,5. Sehingga, didapatkan simpulan jika uji validitas menunjukkan semua indikator pernyataan valid karena telah memenuhi kriteria validitas konvergen, sehingga analisis lebih lanjut dapat dilanjutkan.

 

2.   Discriminant Validity

 

Tabel 2. Cross Loading Uji Discriminant Validity

Variabel

Kepercayaan (Z)

Minat Menggunakan (Y)

Persepsi Kemudahan (X2)

Persepsi Risiko (X1)

X1.1

.470

.408

.270

.769

X1.2

.205

.271

.035

.533

X1.3

.477

.367

.229

.704

X1.4

.255

.389

.271

.667

X1.5

.226

.257

.077

.577

X1.6

.348

.378

.126

.681

X1.7

.441

.428

.400

.678

X2.1

.261

.373

.735

.278

X2.2

.290

.330

.722

.203

X2.3

.258

.282

.643

.218

X2.4

.254

.193

.579

.225

X2.5

.230

.204

.548

.172

X2.6

.341

.342

.619

.251

X2.7

.331

.411

.714

.177

Y1

.246

.737

.269

.490

Y2

.334

.659

.382

.345

Y3

.087

.616

.300

.320

Y4

.403

.707

.480

.414

Y5

.236

.569

.179

.280

Y6

.040

.569

.159

.154

Y7

.119

.650

.287

.354

Z1

.747

.245

.307

.408

Z2

.708

.312

.398

.465

Z3

.743

.251

.315

.425

Z4

.603

.198

.283

.261

Z5

.709

.169

.181

.345

Z6

.671

.278

.298

.410

Z7

.573

.187

.232

.218

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Hasil penelitian mengenai pengolahan data pada Tabel 2, terlihat jika hasil cross-loading setiap  variabel pada penelitian ini lebih tinggi daripada nilai cross-loading lainnya. Dengan demikian, simpulan mengenai hasil uji ini didapatkan bahwa setiap indikator yang digunakan dalam hasil ini mempunyai validitas diskriminan yang baik.

 

b.  Uji Reliabilitas

1.   Cronbach’s Alpha

Tabel 3. Hasil Cronbach’s Alpha

Variabel

Cronbach’s Alpha

Hasil

Persepsi Risiko (X1)

0.788

 

 

Reliabel

Persepsi Kemudahan (X2)

0.777

Minat Menggunakan (Y)

0.772

Kepercayaan (Z)

0.809

 

 

 

 

 

 

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Berdasarkan hasil pengujian data pada Tabel 3, hasil Cronbach’s alpha untuk semua variabel memperoleh nilai >0,7. Sehingga disimpulkan jika masing-masing variable telah memenuhi persyaratan reliabilitas.

 

2.   Composite Reliability

Tabel 4. Hasil Composite Reliability

Variabel

Composite Reliability

Hasil

Persepsi Risiko (X1)

0.804

 

 

Reliabel

Persepsi Kemudahan (X2)

0.789

Minat Mengunakan (Y)

0.784

Kepercayaan (Z)

0.821

 

 

 

 

 

 

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Pada tabel 4 composite reability setiap variabel dalam penelitian ini adalah >0,70. Nilai-nilai tersebut menjelaskan jika masing-masing variabel memenuhi reliabilitas komposit, dan semua variabel mempunyai reliabilitas yang tinggi.

 

Pengujian Model Struktural (Inner Model)

1.  Uji Koefisien Determinasi (

 

Tabel 5. Uji R-Square

Variabel

R-Square

Keterangan

Minat Menggunakan (Y)

.404

Sedang

 

Kepercayaan (Z)

.374

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Penelitian ini memakai 2 variabel yaitu minat menggunakan dan kepercayaan, 2 variabel ini dipengaruhi oleh persepsi risiko dan persepsi kemudahan. Setelah dilakukan pengujian dengan SmartPLS ditemukan bahwa nilai R-Square minat menggunakan sebesar 0,404 yang membuktikan jika pengaruh pada persepsi risiko dan persepsi kemudahan sebesar 40.4% (mempengaruhi sedang) serta pada variabel kepercayaan mempunyai nilai R-Square 0.374 sehingga memiliki arti jika variabel persepsi risiko dan persepsi kemudahan berpengaruh terhadap kepercayaan merupakan sebesar 37.4% (mempengaruhi sedang).

 

 

2.   Uji Predictive Relevance ()

Tabel 6. Uji Predictive Relevance

Variabel

 Prediksi

Kepercayaan (Z)

.304

Minat Menggunakan (Y)

.316

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Berdasarkan hasil uji predictive relevance pada tabel 6, didapatkan nilai Q-square pada masing-masing model lebih besar dari nol. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepercayaan (Z) dan minat menggunakan (Y) mempunyai nilai relevansi yang diprediksi (predictive relevance).

 

Pengujian Hipotesis

 

Gambar 2. Hasil Model Penelitian

 

Kriteria diterimanya hipotesis adalah bila t-statistik > t-tabel. Tingkat signifikansi digunakan untuk memastikan tingkat signifikansi (ɑ) sebesar 5% (0,05). Hipotesis diuji dengan menggunakan nilai alpha 5% (0.05) serta hasil t-statistik sebesar 1.96. Kategori untuk menerima ataupun menolak hipotesis yaitu apabila t-statistik > 1.96 dan nilai P < 0.05.

 

 

 

 

 

Tabel 7. Pengujian Hipotesis Antar Variabel

Hubungan

Sampel Original (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

T Statistics (|O/STDEV|)

P Values

Persepsi Risiko (X1) → Minat Menggunakan (Y)

0.460

0.465

0.119

3.881

0.000

Persepsi Kemudahan (X2) → Minat Menggunakan (Y)

0.353

0.365

0.123

2.868

0.004

Persepsi Risiko (X1) → Kepercayaan (Z)

0.456

0.467

0.097

4.682

0.000

Persepsi Kemudahan (X2) → Kepercayaan (Z)

0.283

0.294

0.095

2.970

0.003

Kepercayaan (Z) → Minat Menggunakan (Y)

-0.52

-0.052

0.113

0.462

0.644

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Hasil pengujian hipotesis yang didapatkan, maka pada penelitian ini mempunyai hasil uji masing-masing hipotises yaitu sebagai berikut:

1.     Persepsi risiko berpengaruh pada minat penggunaan pembayaran dengan QRIS menghasilkan t-statistik sebesar 3.881>1.96 serta hasil P value yang didapatkan 0.000 <0.05. Dengan demikian, diambil simpulan jika persepsi risiko (X1) memiliki pengaruh pada minat menggunakan (Y). Maka H1 diterima.

2.     Persepsi kemudahan memiliki pengaruh pada minat penggunaan pembayaran dengan QRIS menghasilkan t-statistik sebesar 2.868>1.96, dan hasil P value sebesar 0.004 <0.05. Simpulannya didapatka jika persepsi kemudahan (X2) berpengaruh terhadap minat penggunaan (Y). Maka H2 diterima.

3.     Persepsi risiko berpengaruh pada kepercayaan mengunakanpembayaran dengan QRIS menghasilkan t-statistik 4.682 >1.96 dan hasil P value sebesar 0.000 <0.05. Adapun simpulan didapatkan jika persepsi risiko (X1) memiliki pengaruh pada kepercayaan (Z). Maka H3 diterima.

4.     Pengaruh persepsi kemudahan terhadap kepercayaan penggunaan pembayaran dengan QRIS menghasilkan t-statistik sebesar 2.970 >1.96 dan hasil P value sebesar 0.003 <0.05. Simpulannya adalah bahwa persepsi kemudahan (X2) berpengaruh terhadap kepercayaan (Z). Maka H4 diterima.

5.     Pengaruh kepercayaan terhadap minat menggunakan pembayaran dengan QRIS menghasilkan t-statistik 0.462 <1.96 dan hasil P value 0.644 >0.05. Dengan demikian, diambil kesimpulan bahwa kepercayaan (Z) tidak memiliki pengaruh pada minat menggunakan (Y). Maka H5 ditolak.

 

Tabel 8. Nilai Hipotesis Spesific Indirect effects

Hubungan

Sampel Original (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

T Statistics (|O/STDEV|)

P Values

Persepsi Risiko (X1) → Minat Menggunakan (Y)

0.460

0.465

0.119

3.881

0.000

Persepsi Kemudahan (X2) → Minat Menggunakan (Y)

0.353

0.365

0.123

2.868

0.004

Persepsi Risiko (X1) → Kepercayaan (Z)

0.456

0.467

0.097

4.682

0.000

Persepsi Kemudahan (X2) → Kepercayaan (Z)

0.283

0.294

0.095

2.970

0.003

Kepercayaan (Z) → Minat Menggunakan (Y)

-0.052

-0.052

0.113

0.462

0.644

Sumber: Hasil olah data 2024

 

Hasil pengujian hipotesis pada tabel 8, maka diperoleh hasil masing-masing hipotesis yaitu sebagai berikut:

1.     Kepercayaan mampu memediasi persepsi risiko pada minat menggunakan pembayaran dengan QRIS menghasilkan t-statistik sebesar 0.433 <1.96 dan hasil P value sebesar 0.665 >0.05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi risiko (X1) yang dimediasi oleh kepercayaan (Z) tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan (Y). Maka H6 ditolak.

2.     Kepercayaan mampu memediasi pengaruh persepsi kemudahan pada minat menggunakan pembayaran dengan QRIS menghasilkan t-statistik 0.400 <1.96 dan hasil P value sebesar 0.689 >0.05. Adapun simpulannya dapat diambil bahwa persepsi kemudahan (X2) yang dimediasi oleh kepercayaan (Z) tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan (Y). Maka H7 ditolak.

 

Kesimpulan

Hasil statistik memberikan bukti yang disimpulkan sebagai berikut: (1) Persepsi risiko memiliki pengaruh pada minat penggunaan pembayaran dengan QRIS dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma. (2) Persepsi kemudahan memiliki pengaruh pada minat menggunakan payment dengan QRIS dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma. (3) Persepsi risiko memiliki pengaruh pada kepercayaan penggunaan pembayaran dengan QRIS dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma. (4) Persepsi kemudahan memiliki pengaruh pada kepercayaan penggunaan pembayaran dengan QRIS dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma. (5) Kepercayaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan pembayaran dengan QRIS dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma. (6) Kepercayaan yang memediasi antara pengaruh persepsi resiko tidak memiliki pengaruh pada minat menggunakan pembayaran dengan QRIS dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma. (7) Persepsi kemudahan yang dimediasi oleh kepercayaan tidak memiliki pengaruh pada minat menggunakan pembayaran dengan QRIS dikalangan mahasiswa Universitas Gunadarma.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Ernawati, N., & Noersanti, L. (2020). Pengaruh persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan kepercayaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi ovo. Jurnal Manajemen STEI, 3(2), 27–37.

Ersaningtyas, A. P. (2019). Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Resiko Dan Kualitas Informasi Terhadap Minat Menggunakan Rekening Bersama Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur). Jurnal Bisnis Indonesia, 10(02).

Faradila, R. S. N., & Soesanto, H. (2016). Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Manfaat terhadap Minat Beli dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Pengunjung Toko Online berrybenka. com di Kalangan Mahasiswa Universitas Diponegoro). Diponegoro Journal Of Management, 5(3), 239–250.

Fatonah, F., & Hendratmoko, C. (2020). Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat generasi millennial menggunakan e-money. Jurnal Manajemen, 12(2), 209–217.

Hibaturrakhman, B., & Pradana, M. (2021). Pengaruh Persepsi Risiko, Persepsi Kemudahan Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Online Pengguna Layanan Cloud Gaming (studi Pada Pengguna Aplikasi Skyegrid). EProceedings of Management, 8(1).

Jogiyanto, H. M. (2019). Sistem Informasi Keperilakuan. Erlangga.

Jogiyanto, H. M. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan PengalamanPengalaman. BPFE.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen pemasaran. edisi.

Ningsih, H. A., Sasmita, E. M., & Sari, B. (2021). Dan Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Menggunakan Uang Elektronik (QRIS) Pada Mahasiswa. Jurnal Ikra-Ith Ekonomika, 4(1), 1–9.

Noviatun, I. (2023). Menguji Intention To Use E-Wallet Ovo Menggunakan Modifikasi Technology Acceptance Model (Tam) Di Kebumen (Doctoral Dissertation, Universitas Putra Bangsa).

Novitawati, J., & Algifari, A. (2023). Pengaruh Persepsi Manfaat dan Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Menggunakan E-Wallet dan Persepsi Kemudahan Dimediasi oleh Kepercayaan (Kasus Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Business and Accounting Education Journal, 4(2), 143–154.

Pratama, R., Hadady, H., & Bailusy, M. N. (2022). Determinants of Use of the Indonesian Standard Quick Response Code (QRIS) on MSMEs in Ternate City. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 5(2), 10384–10392.

Rahmawati, A. (2023). Pengaruh persepsi manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan uang elektronik (QRIS) pada mahasiswa akuntansi. Jurnal Ekonomi Trisakti, 3(1), 1247–1256.

Setiawan, R. F. (2020). Analysis of factors affecting the interest of people to use DANA application using principal component analysis method (PCA). International Research Journal of Advanced Engineering and Science, 5(1), 226–232.

Yaumi, M. (2017). Prinsip-prinsip desain pembelajaran: Disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi Kedua. Kencana.

 

 

Copyright holder:

Natasha Legia Napitupulu, Ikhwan HS (2024)

 

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

 

 

This article is licensed under: