Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 11, November 2024
ANALISA STRATEGI PADA PT. ASTRA
AGRO LESTARI Tbk.
Ivan1,
Liliana Inggrit Wijaya2*
Universitas Surabaya, Indonesia1,2
Email: [email protected]*
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pilihan strategi yang bisa dilakukan perusahaan agar tetap bertahan dengan situasi masa depan. Konsep kunci
dalam penelitian ini adalah formulasi
strategi, dimana metode kuantitatif yang digunakan meliputi langkah-langkah manajemen industri yang diterapkan oleh PT. Astra Agro Lestari (AALI) dalam menghadapi persaingan bisnis industri
kelapa sawi. Hasil penelitian terhadap
lingkungan internal dan eksternal
menghasilkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan (SWOT) yang dimiliki
AALI. Analisis SWOT itu selanjutnya dimasukkan ke dalam matriks
untuk pilihan strategi, meliputi matriks External Factor
Evaluation dan Internal Factor Evaluation, Competitive Profile Matrix, Threats Opportunities
Weaknesses Strength, SPACE, Boston Consulting Group, Internal External matix, GSM (Grand Strategic Matrix), serta
QSPM (Quantitive Strategic Planning Matrix).
Rekomendasi akhir yang diperoleh bahwa pilihan strategi AALI yaitu penetrasi pasar mengingat pangsa pasar di Indonesia yang masih
cukup besar.
Kata Kunci: Formulasi Strategi, Persaingan Bisnis, analisis SWOT, Penetrasi Pasar.
Abstract
The aim of this research is to
analyze what strategic options a company can make so that it can survive in
future situations. The key concept in this research is strategy formulation,
where the quantitative method used includes industrial management steps
implemented by AALI in facing business competition in the mustard oil industry.
The results of research on the internal and external environment reveal AALI's
strengths, weaknesses, opportunities and challenges (SWOT). The SWOT analysis
is then entered into several matrices, including EFE and IFE, CPM, TOWS, SPACE,
BCG, IE, GSM (Grand Strategic Matrix), and QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix). The final recommendation obtained is that AALI's strategy
choice is market penetration considering that the market share in Indonesia is
still quite large.
Keywords: Competitiveness, Strategy
Formulation, Palm Oil.
Pendahuluan
Sebagai permulaan, dapat dilihat pada laporan keuangan Annual Report PT. Astra Agro Lestari pada tahun 2023 pendapatan berish (Net Revenue) mengalami penurunan jika dibandingkan dari tahun 2022 dan 2021. Pendapatan bersih pada tahun 2021 (dalam jutaan) mencapai Rp. 24.332 sedangkan pada tahun 2023 (dalam jutaan) mencapai Rp. 20.745, penurunan tersebut dikarenakan beberapa hal seperti Geopolitik di Rusia dan Ukraina, turunnya harga CPO, iklim El-Nino, dll (Siregar, 2021). Meskipun terjadi penurunan pendapatan PT. Astra Agro Lestari Tbk. terus meningkatkan produktifitas dan penjualan minyak sawit serta turunannya (Anjani et al., 2022; Rahayu, 2022) (Ginting et al., 2018). Dapat dilihat bahwa PT. Astra Agro Lestari Tbk. penjualan pada tahun 2022 didominasi oleh minyak sawit sebesar 89,9%, sedangkan pada tahun 2023 PT. Astra Agro Lestari Tbk. Meningkatkan penjualan hingga mencapai 92,8%. Hal tersebut patut diapresiasi meskipun berbagai kendala yang sedang terjadi PT. Astra Agro Lestari Tbk. mampu bertahan serta terus berusaha untuk meningkatkan produktifitas dan bertahan dalam industri kelapa sawit (Permatasari, 2017; Westbrook et al., 2019).
Meskipun menghadapi tantangan seperti penurunan pendapatan akibat geopolitik, perubahan harga CPO, dan dampak iklim El-Nino, PT. Astra Agro Lestari Tbk. tetap berhasil mempertahankan dominasinya di sektor kelapa sawit melalui peningkatan penjualan produk utama, seperti minyak sawit yang mencapai 92,8% dari total penjualan pada 2023 (Anjani et al., 2022). Menurut penelitian Siregar (2021), efisiensi operasional dan strategi adaptif perusahaan dapat membantu mengatasi volatilitas pasar global. Selain itu, Westbrook et al. (2019) menunjukkan bahwa keberlanjutan dan diversifikasi produk dapat menjadi kunci dalam memperkuat daya saing perusahaan di pasar internasional. Melalui analisis ini, penelitian bertujuan memberikan masukan strategis yang relevan untuk membantu PT. Astra Agro Lestari Tbk. bertahan dan berkembang dalam dinamika industri kelapa sawit di masa depan.
Beberapa hal tersebut membuat saya tertarik untuk melakukan Analisa strategi terhadap PT. Astra Agro Lestari Tbk., tidak hanya sebagai ilmu belaka tetapi saya ingin membantu untuk memberikan beberapa masukan dan strategi yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh pihak manajemen sehingga dapat membantu dalam perkembangan perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Sehingga tujuan penelitian ini untuk menganalisis pilihan strategi yang bisa dilakukan perusahaan agar tetap bertahan dengan situasi masa depan.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini digunakan data annual
report AALI tahun 2023 yang terdapat
pada website AALI Indonesia untuk analisis faktor internal perusahaan (www.astra-agro.co.id), sedangkan analisa faktor eksternal menggunakan kondisi perkembangan bisnis, ketentuan regulator dan faktor sosial yang berkembang saat ini. Pendekatan
penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggambarkan kondisi industri kelapa sawit saat ini
dengan berkembangnya teknologi, serta persaingan dengan perusahaan start-up (Badawi, 2018; David et al.,
2017) Metode analisis
data yang digunakan untuk memformulasikan strategi adalah
model konsep , yaitu melalui 3 tahapan dimana tahap 1 adalah Tahap Input, tahap 2 adalah Tahap Pencocokan, dan tahap 3 yaitu Tahap
Keputusan. Pada tahap input, dilaksanakan
brainstorming antar karyawan
dan manajemen. Terdapat
pula tim yang menyediakan
data eksternal terkait data
ekonomi, persaingan dan kebijakan ke depan.
Setelah data diperoleh dan diskusi dilaksanakan, maka masuk pada tahap 1. Tahap 1 berupa penentuan faktor-faktor yang dinilai mempengaruhi bisnis, baik itu berupa
faktor pendukung dan penghambat, serta memperhatikan faktor internal terkait kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan. Setelah faktor-faktor ditentukan, maka masuk tahap kedua
dimana manajemen melakukan brainstorming untuk
menentukan alternatif-alternatif
strategi yang mungkin dikembangkan
dalam waktu dekat. Setelah berbagai alternatif tersebut dipaparkan, maka dipilih 2-3 alternatif terbaik dengan menggunakan Ansoff
Model (Murhadi & Wijaya, 2024). Setelah ada prioritas strategi yang akan dilaksanakan maka masuk tahapan penentuan
urutan pelaksanaan strategi
dengan menggunakan pendekatan QSPM, sehingga terpilih alternatif strategi utama yang akan dilaksanakan perusahaan.
Hasil dan Pembahasan
Eksternal
Audit
A. Porter’s Five Forces & Generic
Strategies
Analisis Porter’s Five Forces AALI mencakup kondisi persaingan yang dihadapi perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan
(Arif & Anggraeni, 2023). Analisis
ini berfokus pada pengukuran posisi perusahaan berdasarkan kekuatan seperti ancaman pendatang baru, ancaman barang
pengganti, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok,
dan persaingan kompetitif (Paramartha et al., 2018).
Gambar 1. Model Porter’s 5 Forces AALI
1. Threat
of New Entrants (star)
Terdapat beberapa hambatan bagi pengusaha
baru yang akan memasuki industri ini yaitu pengusaha
baru perlu memiliki jumlah investasi yang besar untuk masuk ke
dalam industri kelapa sawit, hal
tersebut dibutuhkan karena lahan yang dibutuhkan untuk menanam kelapa sawit sangat luas (Niño Durán et al., 2020;
Pardamean, 2024). Hambatan
lain bagi pengusaha baru yang ingin masuk kedalam industri
kelapa sawit adalah harga dari
hasil olahan kelapa sawit (CPO) sedang turun, Iklim
El-Nino yang sedang terjadi
di Indonesia yang dapat mempengaruhi
produktifitas dari tanaman kelapa sawit, industri kelapa sawit membutuhkan
waktu yang lama untuk berproduksi. Setidaknya setelah di tanam membutuhkan 3 tahun agar tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan
buah sawit dengan kualitas yang diterima oleh pabrik. Sehingga pengusaha baru membutuhkan luas lahan yang cukup besar dan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan keuntungan. Hal tersebut tidak menjadi ancaman
bagi AALI karena jumlah lahan yang dimiliki oleh perusahaan sangat luas mencapai 285.387 Ha.
2. Threat
of Substitute Product (no star)
Terdapat beberapa produk pengganti dari minyak kelapa
sawit yang dapat menjadi hambatan bagi industri kelapa
sawit. Diantaranya adalah minyak yang dihasilkan dari biji bunga matahari,
jagung, kelapa, kacang kedelai, dll. Dan melimpahnya pasokan minyak nabati hasil olahan
dari biji bunga matahari sehingga dapat menjadi ancaman bagi minyak kelapa
sawit. Namun dengan adanya ancaman
produk pengganti, industri kelapa sawit masih dapat
bertahan dengan hasil olahan kelapa
sawit dan turunannya memiliki
keunggulan selain sebagai minyak nabati yaitu sebagai
bahan baku B35, coklat, bahan bakar
pembangkit listrik, dll.
3. Bargaining
Power of Buyers (no star-moderate)
Terjadi
peningkatan kebutuhan minyak sawit di China dan India sebagai pemenuh kebutuhan. Hal tersebut terjadi karena terjadinya Geopolitik di laut hitam dan laut merah, kedua konflik
tersebut dapat mempengaruhi pasokan minyak nabati global yang berdampak pada harga minyak kelapa sawit.
Akibat perang
Rusia dan Ukraina sehingga terhambatnya pasokan minyak bunga matahari dari kedua negara yang memicu kenaikan harga yang sangat tinggi di tahun 2022 dan melimpahnya pasokan di tahun 2023 seiring disepakatinya Black
Sea Grain Initiatives yang membuka pasokan dari kedua
negara secara melimpah ke pasar global.
4.
Bargaining Power of Suppliers (star)
AALI memiliki luas lahan
yang besar mencapai 285.387
Ha dan hasil dari lahan tersebut di gunakan untuk men-supply pabrik yang dimiliki oleh AALI. Tidak hanya dari
kebun AALI tetapi pabrik juga menerima tandan kelapa sawit hasil
dari kebun plasma yang bekerjasama dengan pihak AALI. Dalam pemenuhan kandungan gizi dari tanaman
kelapa sawit atau pupuk, AALI memiliki pabrik pencampuran pupuk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi tanaman milik AALI sehingga dapat mendorong produktifitas perusahaan. Hal tersebut menjadi kekuatan bagi AALI dalam mengurangi biaya (cost) yang digunakan dalam perkebunan.
5. Rivalry
Among Existing Competitors (no star-moderate)
Ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi industri ini, seperti
PT Astra Agro Lestari Tbk,
PT Sinar Mas Agro Resources
and Technology Tbk (SMART), PT Wilmar International,
PT Indofood Agri Resources Ltd, dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Persaingan antar kompetitor pada industri kelapa sawit terletak
pada jumlah lahan yang dimiliki dan jumlah produksi. Sedangkan untuk penentuan harga produk hasil
olahan dari minyak kelapa sawit
dan turunannya di tentukan
oleh Bursa Malaysian Derivatives (BMD) dan Bursa Berjangka
Jakarta (BBJ) (Yayla et al., 2024). Sehingga
AALI dan Kompetitor tidak dapat bersaing dalam penentuan harga produk. Hal yang dapat dilakukan adalah mengurangi biaya yang dibutuhkan dalam pemeliharaan dan panan di perkebunan, transportasi, dll. Dalam hal tersebut
AALI telah melakukan pengurangan biaya dengan membangun pabrik pupuk yang digunakan untuk mensupply pupuk di perkebunan AALI dan mitra. AALI
juga melakukan Replanting pada tanaman dengan usia yang masuk masa tua atau tidak
berproduksi. Melakukan pengembangan 3 bibit unggul yaitu AA Nirmala,
Sejahtera, dan Lestari. Astra Agro
Lestari merupakan salah satu
perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas lahan
yang dikelola mencapai ratusan ribu hektar.
Perusahaan ini memiliki operasi yang luas dari hulu ke
hilir, termasuk penanaman, pemrosesan, dan pemasaran produk kelapa sawit. Sehingga
dapat dikatakan bahwa dari beberapa
kompetitor bahwa AALI menguasai pangsa pasar di industri kelapa sawit .
Berdasarkan tingkat persaingan diantara pengusaha industri kelapa sawit, bagi
AALI tidak cukup banyak perusahaan baru yang dapat masuk ke industri
ini karena AALI telah membangun hambatan yang tinggi untuk para pemain baru untuk terjun
dalam bisnis ini. Hambatan tersebut
dalam hal keterbatasan lahan yang dapat ditanam dengan
kelapa sawit, ketidaksatabilan harga CPO dan
PKO, pasokan minyak nabati pada pasar global. Sehingga
untuk pengusaha baru yang ingin masuk akan sangat susah dan membutuhkan modal yang lebih banyak untuk
dapat bertahan.
AALI memiliki
keunggulan yaitu jaringan distribusi yang lebih mudah dalam
memenuhi kebutuhan pabrik olahan minyak
dan pabrik kelapa sawit. Keunggulan ini juga didukung oleh pengembangan produk dan inovasi yang dilakukan secara terus menerus
dan berkelanjutan di seluruh
perkebunan dan bidang teknologi yang mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produksi yang dihasilkan.
Berdasarkan analisis
Porter’s Five Forces di atas dapat
disimpulkan bahwa bisnis industri Kelapa Sawit ini cukup
menarik, karena ada 2 dari 5 indikator
yang tertandai star, sedangkan 2 indikator lainnya dinilai merupakan ancaman moderat, sehingga kekuatan yang
paling berpengaruh untuk menghambat perkembangan bisnis ini hanya
ada 1, yaitu kemunculan produk subtitusi.
External Factor
Evaluation (EFE) Matrix
Gambar
2.
External Factor Evaluation Matrix
Competitive Profile Matrix (CPM)
Matrix & Key Success Factor
Gambar 3. Competitive
Profile Matrix
Kesimpulan
Dapat kita lihat pada Gambar 2 bahwa AALI memimpin dengan total skor mencapai 3,24.
Sedangkan untuk SA berada di peringkat ke 2 dengan skor mencapai 2,75 dan AYL
berada di peringkat ke 3 dengan total skor 2,60. Sehingga dapat saya simpulkan
bahwa AALI menguasai
pangsa pasar dalroduk-produk yang dihasilkan
dan management cost serta inovasi yang dibuat oleh manajemen.
Gambar 5. Internal Factor Evaluation Matrix
Analisis
Pengembangan Strategi
A. X Value = 2,2 Y Value = 0,4
Gambar 6. SPACE Matrix
B. BCG
Matrix
Gambar 7. BCG Matrix
Star:
Dapat kita lihat dari gambar di atas bahwa produk lainnya berada pada
STAR. Hal tersebut dikarenakan produk lainnya yang dihasilkan oleh AALI
menguasai pangsa pasar jika dibandingkan dengan kompetitor. Produk lainnya
seperti bibit unggul tanaman kelapa sawit yaitu AAL Nirmala, Sejahtera, Lestari
(Mas’ari et al., 2019).
Cash Cows:
Sedangkan untuk minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit dan turunannya berapa pada cash cows (Permatasari, 2017). Kedua produk tersebut memiliki market value yang tinggi
dan sales yang rendah. Hal tersebut
dikarenakan masih belum banyak pengguna
B35 hasil dari kelapa sawit sebagai
energi terbarukan yang ramah lingkungan.
C. IE Matrix
Gambar 8. IFE Matrix
Dapat kita lihat
pada gambar diatas bahwa minyak sawit
dan inti sawit dan turunannya
berada pada kolom IFE
Strong dan EFE High. Sedangkan untuk
produk lainnya berada pada pertengahan Strong
dan Weak IFE dan low dan High EFE.
D.
Grand Matrix
Gambar 9. Grand Matrix
Berdasarkan hasil analisis The Grand Strategy
Matrix dan IE Matrix di atas, Dapat
saya rekomendasikan
strategi alternatif yang dapat
digunakan oleh AALI adalah Market Penetration (penetrasi
pasar) dan Product Development (pengembangan produk).
E. SWOT
Matrix
Gambar
10. SWOT Matrix
Strategy Selection QSPM
A.
The
Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM)
Gambar 11. QSPM Matrix
Menurut analisis The Quantitive
Strategic Planning Matrix (QSPM), strategi yang sesuai
untuk perusahaan ICBP adalah Market Penetration (penetrasi
pasar), dengan skor 4,63
dimana perusahaan dapat memperluas pasar ke berbagai negara di Asia dan Eropa.
Dan Product Development dengan skor 4,56.
Berdasarkan hasil-hasil analisa diatas strategi yang dilakukan PT.Astra Agro
Lestari Tbk adalah Market
Penetration. Untuk dapat
bertahan sebagai pangsa pasar di sektor industri kelapa sawit dengan melakukan
beberapa strategi yaitu melakukan pengembangan sistem SISKA, membuat SIPPA, membuat SNOW, mengambil sertifikasi RSPO, melakukan Water
Management Excellence, Replanting. Untuk beberapa strategi tersebut tentu memiliki tantangan maupun resiko dalam
implementasinya. Sistem
SISKA digunakan untuk meningkatkan efisiensi truk yang masuk dan keluar dari
pabrik. Hal tersebut sangat mempengaruhi dari segi efektifitas
dan efisiensi produksi pabrik, semakin cepat truk
membongkar TBS maka semakin banyak produksi yang dihasilkan pabrik. Dalam pengembangannya
tantangan yang dapat terjadi yaitu kemampuan
dan keinginan dalam menggunakan aplikasi tersebut. Dalam menghadapi hal tersebut perusahaan
dapat memberikan pelatihan dalam penggunaan SISKA dan menyiapkan customer service di setiap
pintu masuk untuk membantu supir truk yang mengalami kesusahan. SIPPA memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dari kebun mitra dan kebun pihak ketiga
mengenai unsur hara apa saja
yang diperlukan pokok kelapa sawit. Resiko
dan tantangan dari
pembuatan SIPPA yaitu dari segi biaya
dalam membuat suatu aplikasi yang baru, Kemampuan dalam membeli pupuk yang dibutuhkan, Keinginan untuk belajar. SNOW merupakan sebuah inovasi yang bertujuan untuk memenuhi unsur hara pokok
kelapa sawit secara maksimal. Seperti yang kita ketahui selama
ini dalam memenuhi unsur hara dilakukan pemupukan, Hal tersebut tidak secara maksimal terserap oleh pokok
kelapa sawit dikarenakan banyaknya vegetasi tumbuhan yang ada disekitar pokok kelapa sawit dan
kondisi cuaca. Sehingga dengan adanya SNOW ini dapat meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara pokok
kelapa sawit dan meningkatkan produktifitas. Resiko dan tantangan dari
strategi tersebut adalah proses aplikasi di lapangan yang membutuhkan banyak tenaga dan waktu
yang cukup lama. Tantangan tersebut dapat diminimalkan dengan improvement yang dilakukan perusahaan seperti menggunakan auto pump semi permanen tiap 1 Ha yang disambungkan sehingga waktu yang digunakan untuk aplikasi dapat berkurang. RSPO digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
standar global untuk memproduksi minyak kelapa sawit. Diharapkan
dengan adanya RSPO ini proses dan produktifitas dari perkebunan maupun pabrik dapat
meningkat. Seperti hal nya McDonald’s hanya menggunakan minyak kelapa sawit
dengan serifikasi RSPO hal tersebut merupakan
sebuah pertanda bahwa perusahaan perlu untuk mengambil
sertifikasi tersebut. Tantangan yang dapat terjadi pada saat sertifikasi ini adalah biaya
dan kesiapan perusahaan untuk mengambil sertifikasi dan mempertahankannya.
Tantangan tersebut berfokus pada kesiapan dari perusahaan untuk mengambil sertifikasi atau tidak, Sama halnya dengan bayi apakah
mereka siap untuk berdiri atau
tidak. Jika tidak mencoba untuk melangkah
lebih jauh kita tidak akan
pernah mengetahui apa yang akan terjaddi.
Water Management Excellence merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan pokok kelapa sawit,
beberapa tantangan dalama implementasi strategi tersebut adalah keberlanjutan proses yang dilakukan
perusahaan di saat iklim mulai membaik
karena perusahaan bisa merasa bahwa
dengan iklim yang semakin mendukung pengelolaan air yang dilakukan sudah tidak diperlukan
kembali. Tantangan tersebut dapat diatasi dengan perhatian dari pihak manajemen yang mengetahui pentingnya pengelolaan air dan akibat dari kekurangan air. Replanting
merupakan salah satu proses
yang diperlukan dalam pengelolaan kelapa sawit. Hal tersebut bertujuan untuk menggantikan tanaman yang memiliki umur tua
maupun tanaman yang sudah tidak produktif
lagi. Dengan perusahaan melakukan usaha pembantuan replanting dapat meningkatkan produktifitas TBS pihak plasma maupun pihak ketiga
sehingga produktifitas pabrik milik perusahaan
semakin meningkat. Dimana semakin banyaknya permintaan dan minat untuk menggunakan minyak hasil olahan
kelapa sawit. Sehingga merupakan sebuah kesempatan untuk meningkatkan produktifitas dan mencari kesempatan untuk menawarkan produk yang dihasilkan. Tantangan yang dapat terjadi dalam
strategi tersebut adalah keinginan pihak pemilik kebun masyarakat
yang tidak bersedia untuk menerima bantuan dari perusahaan
untuk melakukan replanting.
Tantangan maupun resiko tersebut dapat kita minimalisir
dengan pendekatan dengan masyarakat dan membangun relasi sehingga dapat membangun pondasi yang dapat menopang keinginan perusahaan.
Kesimpulan
PT. Astra Agro Lestari Tbk menerapkan strategi market penetration untuk mempertahankan pangsa pasar di industri kelapa sawit melalui
inovasi seperti sistem SISKA, SIPPA, SNOW, sertifikasi
RSPO, Water Management Excellence, dan replanting. Masing-masing
strategi memiliki tantangan,
seperti pelatihan penggunaan teknologi, biaya implementasi aplikasi baru, efisiensi aplikasi lapangan, serta kesiapan perusahaan dan masyarakat dalam mendukung inisiatif. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan berkomitmen pada pelatihan, pendampingan, inovasi teknologi seperti auto pump, serta pendekatan kolaboratif dengan masyarakat dan mitra kebun. Langkah-langkah ini dirancang
untuk meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, keberlanjutan, dan
hubungan baik dengan para pemangku kepentingan.
BIBLIOGRAFI
Anjani, I. G., Saputri, A. B., Armeira, A. N. P., &
Januarita, D. (2022). Analisis konsumsi dan produksi minyak kelapa sawit di
Indonesia dengan menerapkan metode moving average. JURIKOM (Jurnal Riset
Komputer), 9(4), 1014–1019.
Arif,
M. E., & Anggraeni, R. (2023). Strategi Bisnis. Universitas
Brawijaya Press.
Badawi,
A. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perbankan Indonesia (Studi Empiris Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2015-2017). Jurnal Doktor Manajemen, 1,
74–86.
David,
M. E., David, F. R., & David, F. R. (2017). The quantitative strategic
planning matrix: a new marketing tool. Journal of Strategic Marketing, 25(4),
342–352.
Ginting,
E. N., Rahutomo, S., & Sutarta, E. S. (2018). Efisiensi serapan hara
beberapa jenis pupuk pada bibit kelapa sawit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit,
26(2), 79–90.
Mas’ari,
A., Hamdy, M. I., & Safira, M. D. (2019). Analisa strategi marketing mix
menggunakan konsep 4p (price, product, place, promotion) pada PT. Haluan Riau. Jurnal
Teknik Industri, 5(2), 79–86.
Murhadi,
W. R., & Wijaya, L. I. (2024). Good Corporate Governance In Non-Financial
Sector Companies On The Indonesian Stock Exchange. JIAFE (Jurnal Ilmiah
Akuntansi Fakultas Ekonomi), 10(1), 13–22.
Niño
Durán, N. F., Camelo Cabuya, I. R., & Pulgarin Molina, S. A. (2020).
Reliability and validation model for a Porter´ s competitive forces “threat of
new entrants”: Findings from banking industry in Colombia. Contaduría y
Administración, 65(2).
Paramartha,
I. B. A. B., Dantes, G. R., & Candiasa, I. M. (2018). Perencanaan strategis
sistem informasi/teknologi informasi inna grand bali beach. Jurnal Ilmu
Komputer Indonesia, 3(2), 33–44.
Pardamean,
M. (2024). Best Management Practice Kelapa Sawit. Penerbit Andi.
Permatasari,
A. (2017). Analisa konsep perencanaan strategis. Jurnal Ilmiah Magister Ilmu
Administrasi, 11(2).
Rahayu,
R. N. (2022). Kenaikan harga minyak goreng kelapa sawit di indonesia: sebuah
analisis berita kompas on line. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 3(08),
26–37.
Siregar,
S. A. (2021). Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil Dan Pembiayaan Sewa Terhadap Laba
Bersih PT. Bank Syariah Mandiri. Sumber, 1(1.567), 213–605.
Westbrook,
A., Tang, X., Marshall, R., Maxwell, C. S., Chappell, J., Agrawal, D. K.,
Dunlop, M. J., Noireaux, V., Beisel, C. L., & Lucks, J. (2019). Distinct
timescales of RNA regulators enable the construction of a genetic pulse
generator. Biotechnology and Bioengineering, 116(5), 1139–1151.
Yayla,
O., Keles, H., Silik, C. E., & Akbulut, C. (2024). How Does the Green and
Non‐Green Star Moderate the Effect of Hotel Environmental Strategy on
Sustainable Awareness and Green Employee Behavior? International Journal of
Tourism Research, 26(5), e2768.
Copyright holder: Ivan, Liliana Inggrit
Wijaya (2024 ) |
First publication
right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |