Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 9,
No. 12, Desember 2024
PENGARUH TEKANAN ANGGARAN
WAKTU, KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN
ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING
Alfatah Hakim1, Haris Sarwoko2
Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Indonesia1,2
Email:
[email protected]1
Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tekanan anggaran waktu, kompetensi, independensi, dan integritas terhadap kualitas audit, dengan mempertimbangkan etika auditor sebagai variabel moderating. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang diisi oleh auditor dari berbagai kantor akuntan publik. Analisis data dilakukan menggunakan teknik regresi dengan bantuan perangkat lunak statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit, dengan nilai P sebesar 0,035 (< 0,05).
Kompetensi juga ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan nilai P sebesar 0,003 (<
0,05). Selain itu, independensi dan integritas
masing-masing memiliki pengaruh
signifikan terhadap kualitas audit, dengan nilai P masing-masing sebesar
0,045 dan 0,000 (keduanya < 0,05). Namun, hasil penelitian
menunjukkan bahwa etika auditor tidak memoderasi pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit, dengan nilai P sebesar 0,477 (>
0,05). Sebaliknya, etika
auditor memoderasi pengaruh
kompetensi terhadap kualitas audit, dengan nilai P sebesar 0,026 (<
0,05). Etika auditor tidak memoderasi
pengaruh independensi terhadap kualitas audit, dengan nilai P sebesar 0,379 (> 0,05). Demikian
pula, etika auditor tidak memoderasi pengaruh integritas terhadap kualitas audit, dengan nilai P sebesar 0,323 (>
0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa tekanan anggaran waktu, kompetensi, independensi, dan integritas secara individu berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, peran etika auditor sebagai variabel moderating tidak selalu memperkuat
hubungan tersebut. Secara khusus, etika auditor hanya memperkuat pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit, tetapi tidak memperkuat pengaruh tekanan anggaran waktu, independensi, dan integritas terhadap kualitas audit. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi manajemen
kantor akuntan publik untuk memfokuskan
pada pengembangan kompetensi
auditor dan memastikan penerapan
etika yang fleksibel untuk mendukung kualitas audit yang tinggi.
Kata kunci: Tekanan Anggaran
Waktu, Kompetensi, Independensi,
Integritas, Kualitas Audit,
Etika Auditor, Variabel Moderating.
Abstract
This research aims to instill the influence of time budget pressure,
competence, independence and integrity on audit quality, by considering auditor
ethics as a moderating variable. This research uses quantitative methods by
collecting data through questionnaires filled out by auditors from various
public accounting firms. Data analysis was carried out using regression
techniques with the help of statistical software. The research results show
that there is a significant influence of time budget pressure on audit quality,
with a P value of 0.035 (< 0.05). Competence was also found to have a
significant influence on audit quality, with a P value of 0.003 (< 0.05). In
addition, independence and integrity each have a significant influence on audit
quality, with P values of 0.045 and 0.000 respectively (both < 0.05).
However, the research results show that auditor ethics does not moderate the
effect of time budget pressure on audit quality, with a P value of 0.477 (>
0.05). On the other hand, moderating auditor ethics influences competence on
audit quality, with a P value of 0.026 (< 0.05). Auditor ethics does not
moderate the effect of independence on audit quality, with a P value of 0.379
(> 0.05). Likewise, auditor ethics does not moderate the influence of
integrity on audit quality, with a P value of 0.323 (> 0.05). These findings
indicate that time budget pressure, competence, independence and integrity
individually have a significant effect on audit quality, the role of auditor
ethics as a moderating variable does not always strengthen this relationship.
In particular, auditor ethics only strengthens the influence of competence on
audit quality, but does not strengthen the influence of time budget pressure,
independence and integrity on audit quality. This research provides important
insights for public accounting management firms to focus on developing auditor
competency and ensuring flexible application of ethics to support high audit
quality.
Keywords: Time Budget Pressure,
Competence, Independence, Integrity, Audit Quality, Auditor Ethics, Moderating
Variables.
Pendahuluan
Profesi akuntan publik adalah profesi
yang bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Sebuah jasa akuntan
publik adalah untuk menawarkan data yang dapat dipercaya dan akurat untuk pengambilan
keputusan bagi para pengguna, salah satu jenis profesi adalah
akuntan publik, kepercayaan publik terhadap budaya yang menghargai keputusan independent
dan objektivitas sehubungan
dengan data yang disajikan
oleh manajemen bisnis dalam laporan keuangan
Cara perusahaan berinteraksi dengan berbagai pihak berkepentingan untuk memberikan informasi tentang bisnis yang membantu pengambilan keputusan adalah melalui laporan keuangan. Pihak-pihak tersebut memandang ketersediaan data keuangan sebagai acuan dalam menilai
kualitas suatu perusahaan. Untuk memberikan informasi yang sebesar-besarnya dan bermanfaat, laporan keuangan harus disajikan secara tepat sesuai
dengan persyaratan yang berlaku dan akurat, sebagaimana adanya, sesuai dengan fakta
yang ada pada saat ini. Untuk memverifikasi
hal ini, diperlukan auditor. Mereka diandalkan untuk memastikan bahwa laporan keuangan disajikan dengan jujur, sehingga memberikan kepercayaan kepada konsumen informasi terhadap kemampuan dan kaliber Perusahaan
Derajat kualitas audit meningkat seiring dengan independensi, namun profesionalisme menunjukkan bahwa sistem profesionalisme yang lebih kuat mengarah
pada kualitas audit yang lebih
baik, etika profesi mempengaruhi tingkat audit yang diatur dengan kode etik
bagi para profesional. memastikan layanan pihak ketiga, seperti
auditor independen, etis,
dan profesional, memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan ketetapan
ISA yang relevan dan bahwa laporan keuangan akurat dan relevan.
Permintaan jasa audit timbul karena adanya
konflik kepentingan antara manajemen yang bertindak sebagai agen dan pemegang saham yang bertindak sebagai prinsipal, serta pihak lain yang memegang kontrak dengan pelanggan, menurut teori keagenan
relevan dengan kesulitan audit
Banyak yang terkejut dengan isu-isu Enron di Amerika Serikat,
terutama sejak Arthur
Andersen, salah satu Kantor Akuntan
Publik (KAP) global, terlibat. Banyak pihak yang meminta pertanggungjawaban auditor atas masalah ini. Salah satu hal yang diyakini
menyebabkan permasalahan ini adalah independensi
auditor
Fenomena pembekuan izin Kantor Akuntan Publik membuktikan bahwa belum optimalnya tindakan pencegahan, pendeteksian, audit investigative, dan indepensi
auditor, sehingga masih saja terdapat kecurangan
baik yang dilakukan oleh manajemen perusahaan atau bahkan auditor yang mengaudit laporan keuangan. Pelanggaran terhadap standar akuntansi dan audit yang berlaku
di kode etik profesi, paling ringan peringatan sampai dengan pembekuan ijin praktik profesi,
ini mengacu pada Undang-Undang (UU) 5/2011 tentang
Akuntan Publik dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) 154/2017 tentang
pembinaan dan pengawasan Akuntan Publik
Menurut
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, permintaan akan perusahaan akuntan publik akan semakin
besar, yang berarti menjaga kepercayaan publik terhadap organisasi tersebut bergantung pada kinerja auditor
yang efektif. Penting bagi auditor untuk dapat mengenali metrik kinerja yang menunjukkan bagaimana kompetensi, independensi, dan etika profesional berdampak pada kualitas audit
Dari Penelitian terdahulu Sondang and Hermi
Berdasarkan penelitian Baskoro and Badjuri
Rekan audit
Crowe Indonesia, Nunu Nurdiyaman,
seorang akuntan publik, telah dikenakan
sanksi pembekuan izin oleh Menteri Keuangan, pada tahun 2023 akibat fenomena perilaku menyimpang yang dilakukan akuntan publik (auditor
dysfunctional). Alasan pemberian
sanksi tersebut merupakan hasil penyelidikan lanjutan setelah PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life menunjukkan tanda-tanda kegagalan. Izin tersebut dicabut karena laporan yang diberikan tidak memenuhi standar. Adanya permasalahan penghentian emiten dalam tata cara perdagangan Bursa Efek Indonesia karena ditemukannya kesalahan laporan keuangan; Akibatnya, salah satu mitra Ernst & Young terkena sanksi. KAP Purwantono, Suherman & Surjo merupakan emitennya. Data dan laporan yang disusun mengandung informasi yang berbeda, sehingga kesimpulan auditor sebenarnya tidak sesuai dengan
fakta. Karena ketidakmampuannya
mengumpulkan bukti audit,
dua rekan lainnya dianggap lalai
Menyusul perubahan Pasal 21 POJK Nomor 9 Tahun 2017–2023 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan (POJK 9 Tahun 2023), KAP Anderson dan Rekan tidak mematuhi ketentuan Peraturan OJK Nomor 13 /POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan (POJK 13 Tahun 2017). Berdasarkan pengumuman resmi pada tanggal 18 Februari 2024 oleh Dewi Astuti, Kepala Departemen Pengawasan dan Pelayanan Pendukung Asuransi OJK, pelanggaran yang dilakukan KAP Anderson dan Rekan antara lain adalah tidak diberikannya jasa audit atas informasi keuangan tahunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena situasi di atas, akuntan publik tidak dapat menahan tekanan anggaran waktu karena banyak pekerjaan audit yang belum selesai dalam jangka waktu yang ditentukan.
Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori
Atribusi dan Teori Perilaku Berencana (Theory of
planned behavior). Teori Atribusi
digunakan karena mampu mengobservasi perilaku dari seorang
individu yaitu auditor dan berupaya untuk menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh factor internal atau
factor eksternal. Theory of Planned Behavior (TPB) digunakan karena dimungkinkan mampu mengetahui seberapa banyak adanya perilaku yang berasal pada control penuh seseorang. Dalam TPB, perilaku yang ditampilkan individu timbul karena adanya keinginan
atau niat yang ditentukan dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi atas factor pendukung dan penghambat
Sehingga kedua teori tersebut dapat dihubungkan ke dalam variabel tekanan anggaran waktu, kompetensi, independensi, integritas dan etika auditor dalam penelitian ini. Dimana setiap auditor harus memiliki sikap atau kepribadian yang sesuai denga napa yang seharusnya ia lakukan sebagai auditor, terlebih dalam rangka peningkatan kualitas audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagi auditor, serta akan mempertahankan sikap independensinya yang tidak akan dipengaruhi oleh pihak lain dalam proses pemeriksaan laporan keuangan untuk menghasilkan kualitas audit.
Dari variabel yang dipilih, peneliti menemukan hasil penelitian yang tidak konsisten terkait tekanan anggaran waktu, kompetensi, independensi, integritas terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating. Berkaitan dengan tekanan anggaran waktu, hasil penelitian
Berkaitan dengan Kompetensi, penelitian yang dilakukan oleh Wahzuni dan
Setiawati
Berkaitan dengan integritas, penelitian yang dilakukan oleh Baskoro dan Badjuri
Penelitian ini merujuk pada penelitian milik Baskoro dan Badjuri
Peneliti tertarik untuk memilih sampel di daerah Jakarta Selatan karena terdapat beberapa KAP yang ada pada fenomena diatas terkait lemahnya tingkat tekanan anggaran waktu, kompetensi, independensi, integritas serta etika auditor berada di wilayah tersebut. Wilayah Jakarta Selatan memiliki jumlah KAP terbanyak diantara wilayah DKI Jakarta lainnya, maka peneliti menggunakan Jakarta Selatan menjadi wilayah sampel, hal tersebut dapat dilihat sesuai dengan database Direktory Ikatan Akuntan Publik (IAPI) Dimana total KAP yang berada di Jakarta Selatan sebanyak 102. Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
1)
Untuk mengetahui
pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit.
2)
Untuk mengetahui
pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
3)
Untuk mengetahui
pengaruh independensi terhadap kualitas audit.
4)
Untuk mengetahui
pengaruh integritas terhadap kualitas audit.
5)
Untuk mengetahui
etika auditor dapat memoderasi hubungan antara tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit.
6)
Untuk mengetahui
etika auditor dapat memoderasi hubungan antara komitmen terhadap kualitas audit.
7)
Untuk mengetahui
etika auditor dapat memoderasi hubungan antara kinerja terhadap kualitas audit.
8)
Untuk mengetahui
etika auditor dapat memoderasi hubungan antara integritas terhadap kualitas audit.
Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu, di mana prosedur pengambilan sampelnya dilakukan secara acak. Data dikumpulkan menggunakan alat penelitian berupa kuesioner tertutup yang disebarkan kepada auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor eksternal yang bekerja di KAP di Jakarta Selatan, dengan jumlah populasi sebanyak 510 auditor dari 102 KAP. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik stratified random sampling, dan ukuran sampel dihitung menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%, menghasilkan 84 responden.
Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden dan dikembalikan untuk dianalisis lebih lanjut. Metode pengumpulan data ini memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan adalah data primer yang relevan. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan teknik Partial Least Square (PLS) dan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software WarpPLS. Analisis data dilakukan dalam dua tahap: analisis model luar untuk memeriksa validitas dan reliabilitas alat ukur, dan analisis model dalam untuk menguji hipotesis serta kausalitas antara variabel. Evaluasi model meliputi uji validitas konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas komposit. Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai probabilitas untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis data statistik dengan menggunakan program Smart
PLS, khususnya pengujian
model eksternal dan model internal. Least Partial
Square (PLS) adalah model persamaan
berbasis komponen atau varian (SEM). Menurut
Perangkat lunak SmartPLS dibuat sebagai proyek di Institut Manajemen Organisasi dan Operasi (sekolah Bisnis) Universitas
Hamburg, Jerman. SmartPLS menggunakan
teknologi Java Webstart
a.
Pengembangan Model Teoritis
Berdasarkan hipotesis
yang di bangun dalam penelitian ini, model penelitian akan dianalisis lebih lanjut dengan analisis
SEM sebagai berikut:
“Tekanan Anggaran
Waktu (X1)”
H1
“Kompetensi (X2)”
“Kualitas Audit (Y)”
“Independensi (X3)”
“Integritas (X4)”
H8 H7 H6 H5
Etika Auditor (Z)
Gambar 1. Gambar Model Teoritis
b.
Pengembangan Model SEM
Pada langkah kedua ini, model teoritis yang dibangun pada langkah pertama akan dijelaskan dalam diagram model SEM akan memfasilitasi hubungan antara hubungan sebab akibat yang akan diuji. Dalam
diagram ini, hubungan antara konstruksi akan ditentukan melalui panah. Panah lurus menunjukkan hubungan sebab akibat langsung diantara.
Gambar 2. Gambar Model Hubungan Kausal Antar Variabel
c.
Uji
Outer Model
Dijadikan alat
untuk memasikan layak atau tidak
sebagai pengukuran, yaitu hubungan laten antara variabel berikut idikator yang dimilikinya terdiri dari tiga macam
yaitu Convergent validity, Reliability, dan
Discriminant validity.
1)
Uji
Convergent Validity
Yaitu angka loading faktor yang dimilki variabel laten terhadap indikatornyaa yang berfungsi mengetahui validitas suatu konstruk. Berdasarkan teori nilai loading faktor indikator ≥ 0,7 disebut valid. Namun demikian dalam pengembangan model, kesepakatan nilai loading faktor antara 0,5 - 0,6 masih dapat ditolerir
Tabel 1.
Hasil Uji Convergent Validity
Variabel |
Etika Auditor (Z) |
Independensi (X3) |
Integritas (X4) |
Kompetensi (X2) |
Kualitas Audit (Y) |
Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
Etika Auditor (Z) x Tekanan
Anggaran Waktu (X1) |
Etika Auditor (Z) x Kompetensi
(X2) |
Etika Auditor (Z) x Independensi
(X3) |
Etika Auditor (Z) x Integritas
(X4) |
Batasan Nilai Outer Loading |
Keputusan |
ETK1 |
0,557 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
ETK2 |
0,314 |
0,500 |
Tidak Valid |
|||||||||
ETK3 |
0,668 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
ETK4 |
0,562 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
IDP1 |
0,780 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
IDP2 |
0,744 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
IDP3 |
0,842 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
IDP4 |
0,805 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
IDP5 |
0,703 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
ITG1 |
0,839 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
ITG2 |
0,678 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
ITG3 |
0,732 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
ITG4 |
0,797 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KLT1 |
0,644 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KLT2 |
0,763 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KLT3 |
0,793 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KLT4 |
0,764 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KLT5 |
0,824 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KPT1 |
0,792 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KPT2 |
0,782 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KPT3 |
0,641 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KPT4 |
0,723 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
KPT5 |
0,627 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
TW1 |
0,731 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
TW2 |
0,651 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
TW3 |
0,638 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
TW4 |
0,404 |
0,500 |
Tidak Valid |
|||||||||
TW5 |
0,552 |
0,500 |
Valid |
|||||||||
Etika Auditor (Z) x Tekanan Anggaran Waktu |
1,000 |
0,500 |
Tidak Valid |
|||||||||
Etika Auditor (Z) x Independensi |
1,000 |
0,500 |
Tidak Valid |
|||||||||
Etika Auditor (Z) x Integritas |
1,000 |
0,500 |
Tidak Valid |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS, 2024
Dapat diketahui dari uji validitas semua item nilai loading faktor sudah diatas
0,5 semua, jadi dinyatakan valid.
2)
Uji
Reliabilitass (Composite Reliability dan Cronbach
Alpha) dan Uji Average Variance Extracted (AVE)
a)
Uji
Reliabilitas
Uji digunakan untuk mengukur hasil ukur yang stabil atau konstan,
serta dapat diandalkan/reliabel. Terindikasi dari jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
beberapa kali test, melalui
metode Internal consistency melalui
fitur composite reliability dan koefisien cronbach’s
Alpha.
Menurut Ghozali,
I., & Latan
Tabel 2.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach's alpha |
Composite reliability (rho_a) |
Composite reliability (rho_c) |
Batas Reliabilitas |
Keputusan |
Etika Auditor (Z) |
0,550 |
0,632 |
0,734 |
0,700 |
Reliabel |
Independensi (X3) |
0,834 |
0,839 |
0,883 |
0,700 |
Reliabel |
Integritas (X4) |
0,835 |
0,843 |
0,884 |
0,700 |
Reliabel |
Kompetensi (X2) |
0,762 |
0,786 |
0,839 |
0,700 |
Reliabel |
Kualitas Audit (Y) |
0,816 |
0,826 |
0,872 |
0,700 |
Reliabel |
Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
0,571 |
0,583 |
0,737 |
0,700 |
Reliabel |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
Kesimpulan atas pengolahan data menunjukan angka yang memuaskan, kesemua variabel diatas ambang batas 0,70 berdasarkan composite reliability (rho_c) menunjukan konsistensi dan stabilitas instrumen yang digunakan tinggi. Disimpulkan semua konstruk penelitian ini sudah menjadi alat
ukur yang fit, serta memiliki reliabilitas yang baik.
b)
Uji
Average Variance Extracted (AVE)
Menunjukkan seberapa
besar varian keragaman variabel manifes yang dimiliki konstruk laten, angka standar 0,5 bermakna convergent
validity baik dapat diartikan juga rata-rata di atas varian indikatornya.
Angka 0,50 atau di atasnya menjadi nilai standar AVE variabel
Tabel 3. Hasil Uji Nilai
Average Variance Extracted (AVE)
Variabel |
Average variance extracted (AVE) |
Batas Nilai AVE |
Keputusan |
Etika Auditor (Z) |
0,374 |
0,500 |
Tidak Terpenuhi |
Independensi (X3) |
0,603 |
0,500 |
Terpenuhi |
Integritas (X4) |
0,606 |
0,500 |
Terpenuhi |
Kompetensi (X2) |
0,513 |
0,500 |
Terpenuhi |
Kualitas Audit (Y) |
0,578 |
0,500 |
Terpenuhi |
Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
0,367 |
0,500 |
Tidak Terpenuhi |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
c)
Uji
Discriminant Validity
Mencukupi atau
tidaknya konstruk sebagai fungsi dari nilai cross loading faktor. Tahapan untuk menentukan Discriminant
validity adalah sbb:
i)
Melihat nilai
cross loading
Syarat ditentukannya
cross loading jika koefisien
korelasinya nilainya di atas setiap nilai
konstruknya di sandingkan dengan angka koeffisien
hubungan indikator pada kolom konstruk lainnya, sehingga dapat di tarik suatu kesimpulkan bahwa tiap tiap
indikator dalam blok adalah penyusun
konstruk dalam kolom tersebut.
ii)
Membandingkan nilai
akar AVE
Pada pengujian ini merupakan hasil
dari perbandingan akar ave dengan
kontruk model lainnya, apabila angkanya lebih besar daripada
nilai korelasi antar konstruk dengan lainnya dapat disimpulkan mempunyai discriminant validity yang baik.
Tabel 4. Hasil Nilai Cross Loading
Variabel |
Etika Auditor (Z) |
Independensi (X3) |
Integritas (X4) |
Kompetensi (X2) |
Kualitas Audit (Y) |
Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
Etika Auditor (Z) x Tekanan
Anggaran Waktu (X1) |
Etika Auditor (Z) x Kompetensi
(X2) |
Etika Auditor (Z) x Independensi
(X3) |
Etika Auditor (Z) x Integritas
(X4) |
ETK1 |
0,557 |
0,345 |
0,409 |
0,241 |
0,324 |
0,312 |
0,038 |
0,036 |
0,092 |
-0,004 |
ETK2 |
0,314 |
0,249 |
0,238 |
0,214 |
0,281 |
0,302 |
0,018 |
0,140 |
-0,104 |
-0,105 |
ETK3 |
0,668 |
0,481 |
0,441 |
0,310 |
0,462 |
0,311 |
-0,073 |
-0,059 |
-0,260 |
-0,130 |
ETK4 |
0,562 |
0,399 |
0,457 |
0,176 |
0,321 |
0,305 |
-0,142 |
-0,095 |
-0,129 |
-0,176 |
IDP1 |
0,836 |
0,618 |
0,683 |
0,434 |
0,605 |
0,368 |
-0,094 |
-0,156 |
-0,139 |
-0,243 |
IDP2 |
0,531 |
0,780 |
0,580 |
0,550 |
0,590 |
0,393 |
0,088 |
0,014 |
0,030 |
-0,062 |
IDP3 |
0,569 |
0,842 |
0,646 |
0,380 |
0,659 |
0,433 |
-0,133 |
-0,040 |
-0,046 |
-0,074 |
IDP4 |
0,631 |
0,805 |
0,651 |
0,595 |
0,657 |
0,333 |
-0,119 |
-0,194 |
-0,205 |
-0,175 |
IDP5 |
0,479 |
0,703 |
0,532 |
0,431 |
0,541 |
0,455 |
-0,047 |
-0,015 |
-0,055 |
-0,126 |
ITG1 |
0,599 |
0,691 |
0,839 |
0,465 |
0,673 |
0,468 |
-0,224 |
-0,150 |
-0,172 |
-0,274 |
ITG2 |
0,521 |
0,462 |
0,678 |
0,418 |
0,563 |
0,192 |
-0,038 |
-0,158 |
0,027 |
-0,100 |
ITG3 |
0,638 |
0,563 |
0,732 |
0,473 |
0,609 |
0,263 |
-0,102 |
-0,174 |
0,003 |
-0,222 |
ITG4 |
0,512 |
0,635 |
0,797 |
0,518 |
0,634 |
0,500 |
-0,369 |
-0,164 |
-0,166 |
-0,315 |
ITG5 |
0,686 |
0,746 |
0,834 |
0,462 |
0,712 |
0,489 |
-0,313 |
-0,235 |
-0,294 |
-0,408 |
KLT1 |
0,470 |
0,449 |
0,492 |
0,439 |
0,644 |
0,341 |
0,054 |
-0,056 |
0,028 |
-0,083 |
KLT2 |
0,513 |
0,625 |
0,584 |
0,511 |
0,763 |
0,607 |
0,157 |
-0,193 |
-0,169 |
-0,282 |
KLT3 |
0,513 |
0,691 |
0,712 |
0,520 |
0,793 |
0,411 |
-0,373 |
-0,312 |
-0,343 |
-0,389 |
KLT4 |
0,573 |
0,534 |
0,624 |
0,586 |
0,764 |
0,327 |
0,032 |
-0,071 |
-0,040 |
-0,112 |
KLT5 |
0,541 |
0,663 |
0,691 |
0,494 |
0,824 |
0,492 |
-0,139 |
-0,142 |
-0,014 |
-0,151 |
KPT1 |
0,391 |
0,534 |
0,495 |
0,792 |
0,619 |
0,451 |
-0,004 |
0,022 |
-0,083 |
-0,117 |
KPT2 |
0,431 |
0,490 |
0,460 |
0,782 |
0,511 |
0,472 |
-0,034 |
-0,053 |
-0,106 |
-0,251 |
KPT3 |
0,196 |
0,343 |
0,361 |
0,641 |
0,403 |
0,393 |
0,118 |
0,095 |
-0,053 |
-0,095 |
KPT4 |
0,332 |
0,422 |
0,429 |
0,723 |
0,436 |
0,297 |
0,064 |
0,051 |
-0,072 |
-0,167 |
KPT5 |
0,324 |
0,361 |
0,385 |
0,627 |
0,378 |
0,213 |
0,074 |
-0,107 |
-0,101 |
-0,187 |
TW1 |
0,237 |
0,369 |
0,334 |
0,420 |
0,419 |
0,731 |
0,031 |
0,084 |
-0,092 |
-0,174 |
TW2 |
0,321 |
0,360 |
0,310 |
0,322 |
0,413 |
0,651 |
0,091 |
0,058 |
0,016 |
-0,099 |
TW3 |
0,367 |
0,370 |
0,361 |
0,312 |
0,393 |
0,638 |
-0,018 |
-0,091 |
-0,127 |
-0,175 |
TW4 |
0,416 |
0,201 |
0,299 |
0,203 |
0,237 |
0,404 |
-0,085 |
0,048 |
0,026 |
-0,145 |
TW5 |
0,282 |
0,171 |
0,177 |
0,300 |
0,183 |
0,552 |
0,081 |
0,056 |
-0,109 |
-0,172 |
Etika Auditor (Z) x Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
-0,094 |
-0,102 |
-0,278 |
0,049 |
-0,170 |
0,038 |
1,000 |
0,658 |
0,531 |
0,636 |
Etika Auditor (Z) x Independensi (X3) |
-0,121 |
-0,148 |
-0,166 |
-0,116 |
-0,153 |
-0,094 |
0,531 |
0,576 |
1,000 |
0,801 |
Etika Auditor (Z) x Integritas (X4) |
-0,233 |
-0,159 |
-0,348 |
-0,225 |
-0,277 |
-0,243 |
0,636 |
0,605 |
0,801 |
1,000 |
Etika Auditor (Z) x Kompetensi (X2) |
-0,142 |
-0,112 |
-0,228 |
0,004 |
-0,212 |
0,044 |
0,658 |
1,000 |
0,576 |
0,605 |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
Tabel 5.
Hasil Nilai Akar AVE dan Korelasi Antar Konstruk
Variabel |
Etika Auditor (Z) |
Independensi (X3) |
Integritas (X4) |
Kompetensi (X2) |
Kualitas Audit (Y) |
Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
Etika Auditor (Z) x Tekanan
Anggaran Waktu (X1) |
Etika Auditor (Z) x Kompetensi
(X2) |
Etika Auditor (Z) x Independensi
(X3) |
Etika Auditor (Z) x Integritas
(X4) |
ETK1 |
0,557 |
|||||||||
ETK2 |
0,314 |
|||||||||
ETK3 |
0,668 |
|||||||||
ETK4 |
0,562 |
|||||||||
ETK5 |
0,836 |
|||||||||
IDP1 |
0,780 |
|||||||||
IDP2 |
0,744 |
|||||||||
IDP3 |
0,842 |
|||||||||
IDP4 |
0,805 |
|||||||||
IDP5 |
0,703 |
|||||||||
ITG1 |
0,839 |
|||||||||
ITG2 |
0,678 |
|||||||||
ITG3 |
0,732 |
|||||||||
ITG4 |
0,797 |
|||||||||
ITG5 |
0,834 |
|||||||||
KLT1 |
0,644 |
|||||||||
KLT2 |
0,763 |
|||||||||
KLT3 |
0,793 |
|||||||||
KLT4 |
0,764 |
|||||||||
KLT5 |
0,824 |
|||||||||
KPT1 |
0,792 |
|||||||||
KPT2 |
0,782 |
|||||||||
KPT3 |
0,641 |
|||||||||
KPT4 |
0,723 |
|||||||||
KPT5 |
0,627 |
|||||||||
TW1 |
0,731 |
|||||||||
TW2 |
0,651 |
|||||||||
TW3 |
|
|
|
|
|
0,638 |
|
|
|
|
TW4 |
|
|
|
|
|
0,404 |
|
|
|
|
TW5 |
|
|
|
|
|
0,552 |
|
|
|
|
Etika Auditor (Z) x Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
|
|
|
|
|
|
1,000 |
|
|
|
Etika Auditor (Z) x Independensi (X3) |
|
|
|
|
|
|
|
|
1,000 |
|
Etika Auditor (Z) x Integritas (X4) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1,000 |
Etika Auditor (Z) x Kompetensi (X2) |
|
|
|
|
|
|
|
1,000 |
|
|
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
Dari hasil pengolahan data di atas didapatkan gambaran hamper beberapa indikator mempunyai angka koefisien korelasi lebih tinggi terhadap setiap variabelnya sendiri dibandingkan dengan angka koefisien korelasi indikator dengan variabel lainnya, sehingga pada akhirnya di intisarikan bahwa setiap indikator dalam blok adalah sebagai pembentuk variabel atau konstruk dalam kolom tersebut.
Sedangkan Discriminant validity ditempuh penilaiannya dengan pembandingan nilai akar AVE per variabel terhadap hubungan antara variabel dengan variabel lainnya. Angka akar AVE terlihat dari output yaitu Discriminant Validity pada bagian kolom Fornell Larcker Criterion.
Dapat diketahui nilai akar AVE dan korelasi konstruk dengan konstruk lainnya sbb:
Merujuk hasil pengolahan data diatas, dapat disimpulkan sesuai uji dengan akar AVE ini model memiliki discriminant validity yang baik.
d.
Uji
Inner Model
Pengetesan model ini ditempuh untuk
melihat nilai R Square, Q2,
GoF, dan uji pengaruh antar variabel.
1.)
Analisis R Square
Analisiss ini
untuk mengetahui besarnya prosentase variabilitas konstruk endogen
yang mungkin diterangkan
oleh variabilitas konstruk eksogen. Analisiss ini juga untuk mengetahui kebaikan model persamaan struktural. Semakin tinggi nilai R-square menunjukan semakin besar variabel
eksogen tersebut dapat menerangkan variabel endogenn sehingga semakin baik persamaan strukturalnya. Terlampir nilai output nilai R Square sbb:
Tabel 6. Hasil Nilai R Square
Variabel |
R-square |
R-square adjusted |
Kualitas Audit (Y) |
0,775 |
0,756 |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil sbb:
a.)
Nilai
R-square variabel kualitas
audit sebesar 0,775, dimaknai
bahwa variabilitas konstruk kualitas audit yang dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk tekanan anggaran waktu, kompetensi, independensi, integritas sebesar 77,5% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Menurut yang disampaikan Ghozali, I., & Latan
2.)
Effect
size (f2)
Rumus ini untuk
menggali apakah variabel laten endogen dipengaruhi
secara kuat atau tidak dari
variabel laten eksogen. Dapat diproses berikut ini:
1-
R2
include
Jika angka f2 menghasilkan senilai 0,02 maka pengaruhnya kecil, nilai 0,15 menengah serta nilai 0,35 maka pengaruh variabel laten eksogen dinyatakan besar
Tabel 7.
Hasil Nilai f Square
Variabel |
Kualitas Audit (Y) |
Etika Auditor (Z) |
0,002 |
Independensi (X3) |
0,060 |
Integritas (X4) |
0,139 |
Kompetensi (X2) |
0,096 |
Kualitas Audit (Y) |
|
Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
0,060 |
Etika Auditor (Z) x Tekanan Anggaran Waktu (X1) |
0,000 |
Etika Auditor (Z) x Kompetensi (X2) |
0,046 |
Etika Auditor (Z) x Independensi (X3) |
0,001 |
Etika Auditor (Z) x Integritas (X4) |
0,003 |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
Dari output di atas dapat diketahui sebagai berikut:
1.
Variabel etika
auditor terhadap kualitas
audit nilai f square sebesar
0,002, berpengaruh kecil.
2.
Variabel independensi
terhadap kualitas audit angka f square sebesar 0,060, berpegaruh kecil.
3.
Variabel integritas
terhadap kualitas audit angka f square sebesar 0,139, berpengaruh menengah.
4.
Variabel kompetensi
terhadap kualitas audit angka f square sebesar 0,096, berpengaruh kecil.
5.
Variabel tekanan
anggaran waktu terhadap kualitas audit angka f square sebesar 0,060, berpengaruh kecil.
6.
variabel tekanan
anggaran waktu yang dimoderasi oleh etika auditor terhadap kualitas audit sebesar 0,000, berpengaruh kecil.
7.
variabel tekanan
kompetensi yang dimoderasi
oleh etika auditor terhadap
kualitas audit sebesar
0,046, berpengaruh kecil.
8.
variabel independen
yang dimoderasi oleh etika
auditor terhadap kualitas
audit sebesar 0,001, berpengaruh
kecil.
9.
variabel integritas yang dimoderasi oleh etika auditor terhadap kualitas audit sebesar 0,003, berpengaruh kecil.
3.)
Goodness
of fit Index
(GoF)
GoF indeks ini
merupakan ukuran tunggal yang digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran dan model
struktural. Maksud dari penilaian ini untuk menilai
kinerja model PLS melalui memfokuskan pada prediksi kinerja keseluruhan model yang dapat dicari melalui
persamaan sebagai berikut:
Kriteria nilai
0,10 (GoF small), nilai
0,25 (GoF medium), dan nilai
0,36 (GoF large)
-
Uji Model Fit
Ditempuh melalui pemeriksaan hasil estimasi output SmartPLS pada nilai SRMR. Standardized Root Mean Square Residual
(SRMR) merupakan rata-rata residu
kovarians, didasarkan atas transformasi matriks kovariansi sampel dan matriks kovariansi yang diprediksi menjadi matriks hubungan. Jika angka yang didapatkan kurang dari 0,10 dianggap sesuai
Tabel
8. Hasil Uji model fit
Variabel |
Saturated model |
Estimated model |
SRMR |
0,086 |
0,086 |
d_ULS |
3,404 |
3,404 |
d_G |
1,510 |
1,510 |
Chi-square |
890,605 |
890,437 |
NFI |
0,581 |
0,581 |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai SRMR 0,086 sehingga model sudah sesuai atau sudah memenuhi kriteria goodness of fit model.
4.)
Pengujian hipotesis
(Pengaruh Antar Variabel)
Dimaksudkan untuk mencari pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan memeriksa path coefficients yang menunjukkan
koefisien parameter dan nilai
signifikansi T statistik. Signifikansi parameter diperkirakan
memberi gambaran tentang korelasi antar variabel penelitian. Standar untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan yaitu menggunakan probabilitas
0,05. Tabel di
bawah ini menyajikan output estimasi untuk pengujian model structural:
Tabel 9.
Hasil Hipotesis Berdasarkan
Path Coefficient
Variabel |
Original Sample (O) |
Sample Mean (M) |
Standard Deviation (STDEV) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values |
Etika Auditor (Z) -> Kualitas Audit (Y) |
0,032 |
0,063 |
0,089 |
0,358 |
0,360 |
Independensi (X3) -> Kualitas Audit (Y) |
0,235 |
0,223 |
0,138 |
1,698 |
0,045 |
Integritas (X4) -> Kualitas Audit (Y) |
0,396 |
0,384 |
0,119 |
3,311 |
0,000 |
Kompetensi (X2) -> Kualitas Audit (Y) |
0,211 |
0,218 |
0,078 |
2,702 |
0,003 |
Tekanan Anggaran
Waktu (X1) -> Kualitas Audit (Y) |
0,155 |
0,140 |
0,085 |
1,810 |
0,035 |
Etika Auditor (Z) x Tekanan Anggaran Waktu (X1)
-> Kualitas Audit (Y) |
-0,006 |
-0,006 |
0,102 |
0,058 |
0,477 |
Etika Auditor (Z) x Kompetensi (X2) -> Kualitas
Audit (Y) |
-0,144 |
-0,134 |
0,074 |
1,941 |
0,026 |
Etika Auditor (Z) x Independensi (X3) -> Kualitas
Audit (Y) |
0,033 |
0,025 |
0,108 |
0,309 |
0,379 |
Etika Auditor (Z) x Integritas (X4) -> Kualitas
Audit (Y) |
0,054 |
0,050 |
0,118 |
0,458 |
0,323 |
Sumber: data diolah dengan SmartPLS,2024
Perumusan hipotesis:
1. Ho : Terdapat pengaruh independensi terhadap kualitas audit
Ha : Terdapat pengaruh independensi terhadap kualitas audit
2. Ho : Terdapat pengaruh integritas terhadap kualitas audit
Ha : Terdapat pengaruh integritas terhadap kualitas audit
3. Ho : Terdapat pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit
Ha : Terdapat pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit
4. Ho : Terdapat pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit
Ha : Terdapat pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit
5. Ho : etika auditor dapat memoderasi hubungan antara tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit
Ha : etika auditor tidak dapat memoderasi hubungan antara tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit
6. Ho : etika auditor dapat memoderasi hubungan antara kompetensi terhadap kualitas audit
Ha : etika auditor dapat memoderasi hubungan antara kompetensi terhadap kualitas audit
7. Ho : etika auditor dapat memoderasi hubungan antara independensi terhadap kualitas audit
Ha : etika auditor tidak dapat memoderasi hubungan antara independensi terhadap kualitas audit
8. Ho : etika auditor dapat memoderasi hubungan antara integritas terhadap kualitas audit
Ha : etika auditor tidak dapat memoderasi hubungan antara integritas terhadap kualitas audit
Dasar pengambilan keputusan: (berdasar nilai T Statistics dengan tingkat signifikansi 0,05)
-
Ho
diterima bila T Statistics
< 1,96 (Tidak berpengaruh)
Ho ditolak bila T Statistics ≥ 1,96 (Berpengaruh)
Dasar pengambilan keputusan: (berdasar nilai signifikansi)
- Jika nilai PP Value > 0,05 maka H0 diterima (Tidak ada pengaruh)
- Jika nilai PP Value ≤ 0,05 maka H0 ditolak (Ada pengaruh)
Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil
pengolahan data dari penelitian yang dilakukan, diketahui terdapat pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Hasil pengolahan data didapatkan P
values < 0,05 (0,003 < 0,05), sehingga hipotesis diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh atribusi yang menjelaskan sebab dan akibat dari tindakan
seseorang. Auditor yang mengaitkan
kompetensi dengan faktor internal lebih termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan, yang
pada gilirannya meningkatkan
kualitas audit. Dan penelitian
ini didukung oleh teori perilaku berencana Auditor dengan sikap positif terhadap
pengembangan kompetensi cenderung lebih proaktif dalam mencari pelatihan dan pengembangan, yang meningkatkan kualitas audit. Penelitian ini memperkuat hasil penelitian
Pengaruh independensi terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil
pengolahan data dari penelitian yang dilakukan, diketahui terdapat pengaruh independensi terhadap kualitas audit. Hasil pengolahan data didapatkan P
values < 0,05 (0,045 < 0,05), sehingga hipotesis diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh atribusi yang menjelaskan sebab dan akibat dari tindakan
seseorang. Auditor yang memiliki
prinsip etika dan profesionalisme yang kuat akan mengaitkan independensi mereka dengan nilai-nilai pribadi dan komitmen profesional. Mereka melihat diri mereka
sebagai individu yang bertanggung jawab untuk menjaga integritas
dan objektivitas dalam
audit. Dan penelitian didukung
teori perilaku berencana Auditor dengan sikap positif terhadap
independensi memahami pentingnya menjaga objektivitas dan bebas dari pengaruh eksternal.
Sikap ini meningkatkan niat mereka untuk tetap
independen dalam melaksanakan audit. Penelitian ini memperkuat hasil penelitian
Pengaruh integritas terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil
pengolahan data dari penelitian yang dilakukan, diketahui terdapat pengaruh integritas terhadap kualitas audit. Hasil pengolahan data didapatkan P
values < 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga hipotesis diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh atribusi yang menjelaskan sebab dan akibat dari tindakan
seseorang, auditor dapat mengaitkan kemampuan mereka untuk bertindak
dengan integritas dengan dukungan dari lingkungan kerja, seperti kebijakan dan prosedur yang mendorong transparansi dan etika. Dan penelitian didukung teori perilaku berencana, auditor dengan sikap positif
terhadap integritas memahami pentingnya kejujuran dan transparansi dalam pekerjaan mereka. Sikap ini
meningkatkan niat mereka untuk selalu
bertindak dengan integritas. Penelitian ini memperkuat hasil penelitian
Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan dimoderasi Etika Auditor
Berdasarkan hasil
pengolahan data dari penelitian yang dilakukan, diketahui tidak terdapat pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit dengan dimoderasi etika auditor. Hasil pengolahan data didapatkan P
values > 0,05 (0,477 > 0,05), sehingga hipotesis di tolak.
Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit dengan dimoderasi Etika Auditor
Berdasarkan hasil
pengolahan data dari penelitian yang dilakukan, diketahui terdapat pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit dengan dimoderasi etika auditor. Hasil pengolahan
data didapatkan P values <0,05 (0,026 < 0,05), sehingga hipotesis diterima.
Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit dengan dimoderasi Etika Auditor
Berdasarkan hasil
pengolahan data dari penelitiann yang dilakukan, diketahui tidak terdapat pengaruh independensi terhadap kualitas audit dengan dimoderasi etika auditor. Hasil pengolahan data didapatkan P
values > 0,05 (0,379 > 0,05), maka hipotesis ditolak.
Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit dengan dimoderasi Etika Auditor
Berdasarkan hasil
pengolahan data dari penelitian yang dilakukan, diketahui tidak terdapat pengaruh integritas terhadap kualitas audit dengan dimoderasi etika auditor. Hasil pengolahan data didapatkan P
values > 0,05 (0,323 > 0,05), sehingga Heipotesis ditolak.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka simpulan atas penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Tekanan anggaran Waktu berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, yang artinya Penelitian menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. (2) Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit yang berarti, Penelitian menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. (3) Independensi berpengaruh signifikan, yang artinya Penelitian menunjukkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, yang artinya semakin tinggi tingkat independensi auditor, semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. (4) Integritas berpengaruh signifikan yang berarti, Penelitian menunjukkan bahwa integritas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, yang artinya semakin tinggi tingkat integritas auditor, semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. (5) Etika auditor mampu memoderasi secara negatif tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit, yang berarti Penelitian menunjukkan bahwa etika auditor mampu memoderasi secara negatif hubungan antara tekanan anggaran waktu dan kualitas audit. (6) Etika auditor memoderasi secara positif kompetensi terhadap kualitas audit, yang berarti Etika auditor mampu memoderasi secara positif hubungan antara kompetensi dan kualitas audit. (7) Etika auditor memoderasi secara negatif independensi terhadap kualitas audit yang berarti Etika auditor mampu memoderasi secara negatif hubungan antara independensi dan kualitas audit. (8) Etika auditor memoderasi secara negatif integritas terhadap kualitas audit yang berarti, moderasi negatif oleh etika auditor terhadap integritas dan kualitas audit berarti bahwa meskipun integritas tinggi biasanya meningkatkan kualitas audit, efek positif ini dapat berkurang jika etika auditor diterapkan dengan sangat ketat dan kaku.
Abdillah, W., & Jogiyanto.
(2015). Partial Least Square (PLS) Alternatif
Structural Equation Modelling (SEM) Dalam Penelitian Bisnis. Penerbit: CV Andi Offset (Penerbit
Andi). In Yogyakarta: Penerbit Andi (Vol.
22).
Ajzen, I. (2020). The theory of planned behavior: Frequently asked questions. Human Behavior and Emerging Technologies, 2(4). https://doi.org/10.1002/hbe2.195
Andreas. (2016). Interaction between Time Budget Pressure and Professional Commitment towards Underreporting of Time Behavior. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 219, 91–98. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.04.047
Baskoro, A., & Badjuri, A. (2023). Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Integritas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 7(3), 506–524. https://doi.org/10.31955/mea.v7i3.3377
Djamaa, W., Triastuti, Y., & Diaz Tami, P. (2022). Pengaruh Fee Audit, Kompetensi, Etika Auditor, dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Depok & Jakarta Tahun 2020. El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, 4(1). https://doi.org/10.47467/elmal.v4i1.1302
D’Silva, K., & Ridley, J. (2007). Internal auditing’s international contribution to governance. International Journal of Business Governance and Ethics, 3(2). https://doi.org/10.1504/IJBGE.2007.012606
Elen, T., & Sari, S. M. (2017). Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi, Profesionalisme, Integritas, Dan Objektivitas Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Dengan Independensi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Beberapa Kap Afliasi Asing Dan Kap Non Afliasi Asing Di Jakarta). Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 13(3). https://doi.org/10.25105/mraai.v13i3.1749
Empiris, S., Kantor, P., Publik, A., Dan, S., Istimewa, D., Tahun, Y., Khurniawan, A., & Trisnawati, R. (2021). Pengaruh Kompetensi Independensi Pengalaman Auditor Etika Profesi Dan Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit. Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1).
Ghozali, I., & Latan, H. J. S. B. P. U. (2021). Partial Least Square: Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hairul, A., Oktavia, T. F., & Sari Dika Karlinda. (2021). Pengaruh independensi, integritas, pengalaman dan objektifitas auditor terhadap kualitas audit. FORUM EKONOMI, 96–101(4), 3.
Hollingsworth, C. W., Neal, T. L., & Reid, C. D. (2020). The effect of office changes within audit firms on clients’ audit quality and audit fees. Auditing, 39(1). https://doi.org/10.2308/ajpt-52591
Idawati, W., & Putri, S. R. (2020). Analisis Empiris Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Dengan Etika Profesi Sebagai Variabel Moderasi. Behavioral Accounting Journal, 3(2). https://doi.org/10.33005/baj.v3i2.104
Ikatan Akuntan Indonesia. (2020). Kode Etik. In Kode Etik Akuntan Indonesia.
Institut Akuntan Publik Indonesia. (2021). Standar Profesional Akuntan Publik. Standar Profesional Akuntan Publik ( SA 250) 2021, 200(Revisi).
Kusuma, M. W., & Arini, P. R. (2020). Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay Yang Dimediasi Oleh Kualtias Audit. Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, 6(1). https://doi.org/10.26486/jramb.v6i1.934
Lestari. (2019). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi, dan Tekanan Anggran Waktu Terhadap Kualitas Audit. Jurnal. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mulyadi. (2002). Auditing (6th ed.). salemba empat.
Mulyadi. (2017). Auditing Edisi 6. In Jakarta.
Rialdy, N., Alpi, M. F., Purnama, N. I., & Januri, J. (2021). Model Pengukuran Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan : Pendekatan Partial Least Squares (PLS) - SEM Analisys. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 21(02). https://doi.org/10.29040/jap.v21i02.1514
Siahaan, S. B., & Simanjuntak, A. (2019). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan). Jurnal Manajemen, 5(1).
Sondang, H., & Hermi. (2023). Pengaruh Independensi, Kompetensi, Kompleksitas Tugas, Tekanan Waktu Dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variable Moderasi. Jurnal Ekonomi Trisakti, 3(2). https://doi.org/10.25105/jet.v3i2.17050
Sugiyono, D. (2011). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. In Bandung Alf.
Sukriati, Basuki, P., & Surasni, N. K. (2020). Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Gender Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Inspektorat Se-Pulau Lombok). Jurnal EMBA, 8(2).
Tuanakotta, T. M. (2014). Audit Kontemporer. In Salemba Empat.
Utary, A. R. (2014). Effect of time budget pressure on dysfunctional audit and audit quality, information technology as moderator. International Journal of Economic Research, 11(3).
Wahzuni, Y. S., & Setiawati, E. (2022). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, Dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Pendidikan NUsantara, 2(2).
Wijaya, E. (2018). Pengaruh Independensi, Kompetensi dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY). In Universitas Stikubank.
Wijayanti, A., Ramlah, R., & Saputri, I. A. (2022). Pengaruh Indepedensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Yang Dimoderasi Oleh Etika Profesi. Jesya, 5(2). https://doi.org/10.36778/jesya.v5i2.826
Wujarso, R., & Saprudin, S. (2020). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Jakarta. Jurnal Akuntansi Dan Perpajakan Jayakarta, 1(2). https://doi.org/10.53825/japjayakarta.v1i2.27
Copyright holder: Alfatah
Hakim, Haris Sarwoko (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |