Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 8, Agustus 2024

 

Analisis Pengaruh Iradiasi Matahari dan Suhu Permukaan terhadap Kinerja Panel Surya pada String Inverter 9 PLTS 1 MWp Batam

 

Syarifah Fadia Viranika1, Suwadi Nanra2

Politeknik Negeri Batam1, Universitas Batam2

Email: [email protected]1


 

Abstrak

Unit PLTS 1 MWp Batam di Tanjung Uma sudah beroperasi selama 1 tahun sejak pasca COD (Commercial Operating Date) pada tanggal 15 Desember 2022. Selama masa operasi berjalan kurang adanya maintenance secara berkala, yang mengakibatkan penurunan efisiensi terhadap kinerja PLTS itu sendiri. Penurunan Efisiensi tersebut berdampak terhadap penyerapan energi oleh PV Module sehingga energi yang dihasilkan menurun. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati pengaruh iradiasi matahari, suhu permukaan dan penurunan performace ratio dari PV module string inverter 9 PLTS 1 MWp Batam. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan data pada periode September sebelum dilakukan maintenance dengan membandingkan data Oktober setelah dilakukan maintenance secara berkala. Berdasarkan dari data performance ratio yang diambil pada bulan September hasil rata rata performance ratio sebesar 77% dan data performance ratio Oktober sebesar 79%. Dari penelitian ini menunujukkan hasil kenaikan performance ratio sebesar 2% diakibatkan maintenance secara berkala serta pengaruh iradiasi matahari dan suhu permukaaan.

Kata kunci: Iradiasi, Matahari, PV Module, PLTS

 

Abstract

The 1 MWp Batam PLTS unit in Tanjung Uma has been operating for approximately one year since post COD (Commercial Operating Date) on December 15 2022. During the operational period there was a lack of regular maintenance, which resulted in a decrease (Derating) of efficiency in the performance of the PLTS itself . This decrease in efficiency has an impact on energy absorption by the PV Module so that the energy produced decreases. This research was carried out with the aim of observing the effect of solar irradiation, surface temperature and the resulting decrease in performance ratio of the PV module string inverter 9 PLTS 1 MWp Batam. The data collection technique used is to collect data in the September period before maintenance is carried out by comparing October data after regular maintenance is carried out. Based on performance ratio data taken in September, the average performance ratio was 77% and performance ratio data in October was 79%. This research shows the results of an increase in performance ratio of 2% due to regular maintenance as well as the influence of solar irradiation and the influence of surface temperature.

Keywords: Irradiation, Sun, PV Module, PLT

 


Pendahuluan

Kebutuhan energi yang semakin meningkat merupakan suatu tantangan pada zaman sekarang ini (Sinaga et al., 2021). Menipisnya sumber energi menyebabkan terjadinya pergeseran dari penggunaan sumber energi tak terbarukan menuju energi terbarukan (Manan, 2009; Purwoto et al., 2018). Hal ini menyebabkan perlunya pengembangan energi listrik tenaga surya. Energi surya merupakan sumber daya alam yang tak terbatas dan ramah lingkungan, yang telah menjadi solusi penting dalam upaya mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional berbasis fosil (Sharma & Chandel, 2013; Yuliananda et al., 2015). Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik, yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir (Artiningrum & Havianto, 2019; Nugraha, 2020). Dalam era perubahan iklim ini, PLTS menjadi solusi penting dalam mencapai tujuan pengurangan emisi karbon global dan mendukung transisi menuju energi bersih (Suwarti & Prasetiyo, 2018). Kinerja PLTS sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah iradiasi matahari (tingkat radiasi matahari yang diterima oleh panel surya) dan suhu permukaan panel surya (Makkulau et al., 2021; Suwarti & Prasetiyo, 2018). Tingkat iradiasi matahari bervariasi sepanjang hari dan musim, sementara suhu permukaan panel surya berfluktuasi akibat kondisi cuaca, penggunaan energi, desain system serta Pengaruh debu juga berperan penting dalam kinerja modul (Hakim, 2015; Sukandarrumidi et al., 2015; Vries et al., 2011). Oleh karena itu, pemahaman yang cermat tentang pengaruh iradiasi matahari dan suhu panel surya terhadap daya keluaran PLTS menjadi sangat penting dalam mengoperasikan dan mengoptimalkan sistem PLTS (Setyawan, 2022).

Penelitian ini bertujuan menjelaskan hasil penelitian yang berdasarkan data pengukuran iradiasi matahari dan suhu permukaan panel surya selama periode waktu tertentu. Melalui analisis data yang mendalam, kami akan mengeksplorasi hubungan antara faktor-faktor tersebut dan daya keluaran PLTS. Temuan-temuan ini diharapkan dapat memberikan panduan berharga bagi PT PLN PEB dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kinerja PLTS dalam berbagai kondisi lingkungan.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari sistem dan juga melakukan wawancara terhadap teknisi yang bersangkutan (Creswell, 2021). Membandingkan data iradiasi matahari dan suhu permukaan terhadap energi yang dihasilkan pada waktu yang ditentukan (Pahlevi, 2014). Serta menghitung performance ratio yang dihasilkan pada periode September dan Oktober. Berikut ini adalah gambar Flowchart yang digunakan dalam penelitian.

 

 

Gambar 1. Alur Penelitan

Alur penelitan ini meliputi

1)    Pengumpulan data sistem dan spesifikasi alat PLTS 1 MWp Batam yang diperoleh dari sistem maupun wawancara langsung dengan teknisi yang bersangkutan

2)    Melakukan pengukuran data iradiasi matahari, suhu permukaan PV module menggunakan thermal gun dan melihat energi atau daya yang dihasilkan oleh Pv module pada string inverter 9

3)    Apabila terjadi trip maka pengukuran dilakukan  di hari berikutnya apabila tidak terjadi trip maka penelitian dilanjutkan

4)    Menganalisis pengaruh iradiasi dan suhu permukaan PV Module terhadap energi yang dihasilkan pada waktu penelitian.

5)    Mengidentifikasi penyebab penurunan performance ratio dari segi teknis maupun kondisi alam dengan melakukan perhitungan performance ratio dengan menggunakan rumus berikut:

(1)

1)    Mencari solusi untuk mengopimalkan performance ratio pada PLTS 1 MWp Tanjung Uma agar kinerja PLTS maksimal.

 

 

          Gambar 2. Lokasi Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Style Guidelines and Topics

Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran data September sebelum dilakukan maintenance dan Oktober setelah dilakukan maintenance rutin dengan menghasilkan data grafik sebagai berikut.

1)    Pengaruh iradiasi matahari terhadap kinerja PLTS 1 MWp Batam

 

Tabel 1. Iradiasi dan daya Oktober

OKTOBER

Tanggal

Daya Keluaran Maksimum

Total Energi yang Dihasilkan

Iradiasi

Maksimum

Akumulasi Iradiasi Harian

 

KW Waktu

KWh

W/m2

Waktu

Wh/m2

1 Okt

106.10 12:10

557.8

1099

12:10

5687.35

2 Okt

99.59 11:40

566.2

1008

11:05

5389.65

4 Okt

105.56 11:50

388.0

1056

11:00

3842.22

3 Okt

90.92 10:05

301.8

910

10:05

3008.06

5 Okt

110.14 11:15

434.9

1201

10:45

4342.13

6 Okt

100.90 13:30

504.9

1003

13:30

5103.72

7 Okt

106.87 11:05

664.7

1145

11:45

6891.31

8 Okt

98.02 10:35

318.3

975

10:35

3179.11

9 Okt

91.37 12:20

566.5

963

12:15

5728.68

10 Okt

102.09 11:05

630.7

1063

11:30

6409.01

11 Okt

102.09 11:05

630.7

1063

11:30

6409.01

12 Okt

106.96 12:25

475.8

1075

12:25

4847.62

13 Okt

103,36 12:00

599.0

1063

12:25

6117.55

14 Okt

109.52 10:50

368,1

1099

11:20

3759.60

15 Okt

107.01 11:40

550.0

1091

11:40

5257.37

16 Okt

97.01 9:40

164.6

939

9:40

1598.84

17 Okt

102.11 12:35

508.7

1063

12:25

5070.14

18 Okt

103.81 11:15

391.9

1070

11:15

3932.17

19 Okt

97.12 11:25

614.4

988

11:55

6267.09

20 Okt

110.03 11:10

586.0

1127

10:50

6030.61

21 Okt

109.90 13:10

526.6

1184

13:10

5421.20

22 Okt

99.41 11:30

335.1

84

12:40

3284.83

23 Okt

110.03 10:40

306.5

1233

10:40

3006.78

24 Okt

109.90 11:55

388.2

1359

11:55

3809.51

25 Okt

93.82 10:30

420.5

951

10:30

4184.37

26 Okt

102.08 9:55

190.0

1040

9:55

1916.79

27 Okt

107.38 12:35

585.0

1109

12:35

5906.82

28 Okt

103.25 11:55

487.3

1082

11:55

4974.40

 

Gambar 3. grafik Iradiasi dan Daya Oktober

 

Dari gambar grafik 3 diatas terdapat akumulasi iradiasi harian dan total energi yang dihasilkan, terlihat bahwa semakin tinggi iradiasi maka semakin tinggi juga total energi yang dihasilkan (Manan, 2009). Tetapi data tersebut tidak selalu sesuai, karena terdapat di table 1 bahwa di tanggal 1 Oktober dan 09 Oktober terdapat ketidakselarasan dengan pernyataan yang seharusnya karena di tanggal 1 Oktober akumulasi iradiasi hariannya 5687,35 Wh/m2 sedangkan di tanggal 09 Oktober iradiasi hariannya 5728,68 yang seharusnya di tanggal 09 Oktober daya keluarannya harus lebih besar dibandingkan tanggal 1 Oktober tetapi aktualnya berbanding terbalik sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh iradiasi terhadap daya keluaran tidak hanya dari iradiasi itu sendiri tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi contohnya faktor soiling yang memungkinkan terjadinya penurunan performa.

 

2)  Pengaruh suhu permukaan terhadap kinerja PLTS

 

Tabel 2. Daya Dan Suhu Oktober

Daya dan Suhu Oktober

Tanggal

Daya Pagi

Daya Siang

Daya Sore

Suhu Pagi

Suhu Siang

Suhu Sore

01-Okt

30.04

69.25

20.14

28.97

31.54

28.95

02-Okt

33.77

80.94

29.03

29.64

34.94

33.43

03-Okt

38.70

5.83

35.62

30.56

24.59

29.49

04-Okt

27.82

50.87

20.86

28.02

33.44

31.19

05-Okt

38.18

64.87

28.20

30.20

34.92

33.55

06-Okt

31.78

77.63

33.04

29.68

35.43

34.26

07-Okt

28.92

68.72

28.80

29.76

32.76

33.42

08-Okt

44.21

87.76

28.63

30.53

35.84

32.79

09-Okt

40.62

89.40

27.51

31.17

33.14

32.66

10-Okt

40.95

22.86

17.75

31.08

32.10

30.38

11-Okt

32.63

37.28

36.33

30.05

28.33

31.23

12-Okt

45.04

54.41

20.01

30.31

33.07

32.95

13-Okt

37.39

83.84

26.75

30.86

31.35

32.30

14-Okt

45.59

90.95

34.60

31.48

36.24

33.78

15-Okt

37.05

89.76

32.80

30.57

35.93

33.98

16-Okt

30.78

73.98

38.06

31.64

34.57

35.57

17-Okt

26.60

87.14

37.44

31.00

36.04

34.69

18-Okt

26.61

11.69

4.87

31.55

27.03

25.83

19-Okt

36.63

76.97

39.32

27.60

27.60

27.60

20-Okt

28.20

37.62

34.94

30.59

30.51

31.44

21-Okt

45.04

54.41

20.01

30.31

33.07

32.95

22-Okt

42.34

42.23

7.91

29.80

30.81

28.26

23-Okt

32.61

95.76

26.83

29.26

31.39

31.26

24-Okt

43.72

74.09

15.66

29.54

32.18

31.05

25-Okt

50.76

11.83

10.71

29.40

28.71

28.22

26-Okt

45.59

90.95

34.60

31.48

36.24

33.78

27-Okt

47.08

95.49

30.32

30.28

31.49

32.52

28-Okt

24.72

4.33

13.65

30.96

25.48

26.70

 

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa Semakin tinggi ambient temperature atau suhu permukaan di sekitar module maka akan semakin tinggi pula daya yang dihasilkan. Kinerja yang diperhitungkan dalam pengamatan ini adalah rata rata daya setiap waktu yang ditentukan pada inverter 9 PLTS 1 MWp Batam. Hasil pengukuran temperature harian dan total energi yang dihasilkan pada waktu pagi dalam rentang 7.00-9.00 wib , siang 11.00-13.00 wib dan sore 15.00-17.00 perhari periode oktober 2023 dapat dilihat pada table 2 dan gambar 4

 

Gambar 4. Grafik Temperature Oktober

 

Gambar 5. Grafik Daya Oktober

 

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa Semakin tinggi ambient temperature di sekitar module maka akan semakin tinggi pula daya yang dihasilkan. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat  di pastikan karna suhu ambient di sekitar module juga memiliki Batasan maximal atau NOCT yaitu 45 C sesuai dari data spesifikasi PV Module, hal ini menjadi perhatian karna apabila suhu ambient module mencapai maksimal maka akan terjadinya dearating atau penurunan daya, dari data diatas dapat dilihat bahwa suhu permukaan module di pagi hari paling tinggi di angka 31,64 dengan menghasilkan daya sebesar 30.78 wh/m2 ditanggal 16 Oktober, suhu tertinggi di siang hari 36.24 C dimana menghasilkan daya sebesar 90.95 di tanggal 26 dan 14 Oktober, serta suhu permukaan maximum di sore hari sebesar 35,57 C dengan menghasilkan daya 30,78 wh/m2 ditanggal 16 Oktober. Maka dapat disimpulkan bahwa data suhu permukaan dibulan oktober ini tidak berpengaruh terhadap kinerja panel surya karena dari data tersebut terlihat bahwa suhu ambient temperature tidak melewati batas maximal atau NOCT.

 

3)    Performance ratio PLTS Tanjung Uma

Sub bab ini akan menjelaskan tentang perhitungan performance ratio kinerja PV Module di PLTS 1 MWp Batam. Dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

 

(1)

 

Energi                       : Total Energi yang dihasilkan Kwh Iradiasi, akumulasi Iradiasi harian wh/m2

Luas panel                : Luas Permukaan 1 PV Module 1.983 m2

Jumlah panel            : Jumlah PV Module di Inverter 9 (320)

Effisiensi Panel : Evisiensi PV Module berdasarkan spesifikasi (19,6%)

 

Contoh perhitungan di tanggal 1 Oktober dengan data tabel dibawah adalah sebagai berikut:

 

Dilihat dari perhitungan diatas bahwa performance ratio dapat dihitung melalui rumus dan spesifikasi alat yang sudah di tentukan. Hal tersebut dapat membantu dalam melihat turun dan naiknya performa atau kinerja module surya. Berikut adalah data tabel dan grafik performance ratio PLTS Tanjung Uma 1 MWp periode September dan Oktober yang telah dilakukan perhitungan.

 

 

Tabel 3. Data Periode September

September

Tanggal 

Total Energi yang Tanggal Dihasilkan

Akumulasi Iradiasi Harian

Performance Ratio Energi %

01-Sep

599.0

6117.55

78.46%

02-Sep

586.0

6030.61

77.86%

03-Sep

526.6

5421.20

77.84%

04-Sep

566.5

5728.68

79.24%

05-Sep

614.4

6267.09

78.56%

06-Sep

504.9

5103.72

79.27%

07-Sep

566.5

5728.68

79.24%

08-Sep

630.7

6409.01

78.86%

09-Sep

570.6

5860.61

78.02%

10-Sep

664.7

6891.31

77.29%

11-Sep

557.8

5687.35

78.59%

12-Sep

475.8

4847.62

78.65%

13-Sep

599.0

6117.55

78,46%

14-Sep

664.7

6891.31

77.29 %

15-Sep

614.4

6267.09

78.56 %

16-Sep

414.4

4390.35

75.64%

17-Sep

512.4

5430.64

75.61%

18-Sep

391.9

3932.17

79.86%

19-Sep

614.4

6267.09

78.56%

20-Sep

586.0

6030.61

77.86%

21-Sep

526.6

5421.20

77.84%

22-Sep

487.3

4974.40

78.50%

23-Sep

585.0

5906.82

79.36%

24-Sep

512.4

5430.64

75,61%

25-Sep

484.8

5267.90

73.74%

26-Sep

512.4

5430.64

75.61%

27-Sep

414.4

4390.35

75.64%

28-Sep

484.8

5267.90

73.74%

 

Tabel 4. Data Periode Oktober

Oktober

Tanggal 

Total Energi yang dihasilkan

Akumulasi lradiasi Harian

Performance Ratio Energi

KWh

Wh/m2

%

1 Okt

557.8

5687.35

78.59

2 Okt

566.2

5389.65

84.18

3 Okt

388.0

3842.22

80.92

4 Okt

301.8

3008.06

80.40

5 Okt

434.9

4342.13

80.26

6 Okt

504.9

5103.72

79.27

7 Okt

664,7

6891.31

77.29

8 Okt

318.3

3179.11

80.23

9 Okt

566.5

5728.68

79.24

10 Okt

630.7

6409.01

78.86

11 Okt

630.7

6409.01

78.86

12 Okt

475.8

4847.62

78.65

13 Okt

599.0

6117.55

78.46

14 Okt

368.1

3759.60

78.46

15 Okt

550.0

5257.37

83.83

16 Okt

164.6

1598.84

82.50

17 Okt

508.7

5070.14

80.40

18 Okt

391.9

3932.17

79.86

19 Okt

614.4

6267.09

78.56

20 Okt

586.0

6030.61

77.86

21 Okt

526.6

5421.20

77.84

22 Okt

335.1

3284.83

81.75

23 Okt

306.5

3006.78

81.68

24 Okt

388.2

3809.51

81.66

25 Okt

420.5

4184.37

80.53

26 Okt

190.0

1916.79

79.43

27 Okt

585.0

5906.82

79.36

28 Okt

487.3

4974.40

78.50

 

4)  Penyebab performance ratio turun

Berdasarkan hasil dari kinerja PLTS itu bergantung pada radiasi matahari, penyebab performance ratio turun juga disebabkan karena adanya hambatan radiasi matahari yg ditangkap oleh PV module, hambatan itu bisa dari kotoran seperti debu, kotoran burung dll, hal ini juga di pengaruhi oleh beberapa factor lain . Dari tabel 3.3.1 dan 3.3.2 dapat dilihat bahwa setelah melakukan pembersihan atau maintenance terhadap PV Module performa pada bulan September dan bulan Oktober tersebut ada peningkatan hal terebut karena penelitian ini diperkirakan performa menurun karena kurangnya pembersihan pada PV module di bulan sebelumnnya yaitu September dan pada 1 Okober adalah awal mula pembersihan secara berkala atau rutin. Selain itu kita juga dapat melihat gambar grafik dari data tabel 3 dan 4 sebagai penunjang data dan penjelasan lebih rinci.

 

Gambar 6. Perbandingan performa September & Oktober

 

Dilihat dari gambar 6 terlihat jelas bahwa adanya peningkatan performance ratio energi di bulan Oktober dibandingkan di bulan September dengan performa paling tinggi 84.18 % di tanggal 2 Oktober sehari setelah pembersihan PV Module, hal ini mungkin bisa menjadi dasar dalam menentukan pembersihan atau maintenance PV module secara berkala,tetapi hal tersebut belum tentu menjadi dasar bahwa turunnya performa pada PV Module hanya karna penumpukan debu atau soiling bisa jadi karna factor lain baik teknis maupun non teknis, setelah di Analisa secara mendalam ternyata temperature lingkungan juga mempengaruhi naik dan turunnya performa. Untuk perhitungan kenaikanan persentase kita harus menghitung performa dari setiap bulannya atau bisa kita ambil dari jumlah total akumulasi dan total energi yang dihasilkan setiap bulannya dengan rumus performance ratio yaitu

 

 

Dengan hasil presentasi Performance Ratio Oktober – Performance Ratio September

= 79.6702% - 77.662 %

= 2.0073 %

Dari hasil perhitungan persentasi diatas dapat disimpulkan bahwa ada kenaikan 2% dari performance ratio September dengan performance ratio Oktober pada Inverter 9, hal itu menunjukan bahwa pembersihan pada PV Module string inverter 9 memberikan dampak terhadap kinerja PLTS pada String Inverter 9.

 

Solusi mengoptimalkan performance ratio

Solusi untuk mengoptimalkan performance ratio pada PLTS 1 MWp Tanjung Uma adalah dengan membersihkan atau melakukan maintenance pada PV module secara berkala karena dilihat dari data data terlampir bahwa pengaruh performa turun adalah akibat soiling atau penumpukan debu pada PV module oleh karena itu dapat dilakukan pembersihan terhadap PV module dengan waktu seminggu sekali sehingga dapatlah performa susuai data berikut

 

Tabel 5. Solusi mengoptimalkan performance ratio

Tanggal

Daya Keluaran Maksimum

Total Energi yang Dihasilkan

Iradiasi Maksimum

Akumulasi Iradiasi Harian

Performance Ratio Energi

Performance Ratio Energi

 

KW

 Waktu

KWh

W/m2

 Waktu

Wh/m2

%

%

1 Okt

106.10.00

12.10

557.8

1099

12.10

5687.35

78.59

78.59

2 Okt

110.14.00

 11:15

434.9

1201

 10:45

4342.13

80.26

80.26

3 Okt

90.92

10.05

301.8

910

10.05

3008.06

80.40

80.40

4 Okt

105.56.00

 11:50

388.0

1056

 11:00

3842.22

80.92

80.92

5 Okt

99.59.00

 11:40

566.2

1008

11.05

5389.65

84.18

84.18

6 Okt

100.90

 13:30

504.9

1003

13.30

5103.72

79.27

79.27

7 Okt

106.87

11.05

664.7

1145

11.45

6891.31

77.29

77.29

8 Okt

98.02.00

10.35

318.3

975

 10:35

3179.11

80.23

80.23

9 Okt

109.52.00

 10:50

368.1

1099

 11:20

3759.60

78.46

78.46

10 Okt

102.09.00

11.05

630.7

1063

11.30

6409.01

78.86

78.86

11 Okt

91.37.00

 12:20

566.5

963

12.15

5728.68

79.24

79.24

12 Okt

103.36.00

 12:00

599.0

1063

 12:25

6117.55

78.46

78.46

13 Okt

106.96

12.25

475.8

1075

 12:25

4847.62

78.65

78.65

14 0kt

102.09.00

11.05

630.7

1063

11.30

6409.01

78.86

78.86

15 Okt

107.01.00

11.40

550.0

1091

11.40

5257.37

83.83

83.83

16 Okt

97.01.00

09.40

164.6

939

 9:40

1598.84

82.50

82.50

17 Okt

102.11.00

12.35

508.7

1063

 12:25

5070.14

80.40

80.40

18 Okt

103.81

 11:15

391.9

1070

11.15

3932.17

79.86

79.86

19 Okt

97.12.00

 11:25

614.4

988

 11:55

6267.09

78.56

78.56

20 Okt

110.03.00

11.10

586.0

1127

 10:50

6030.61

77.86

77.86

21 Okt

109.90

 13:10

526.6

1184

 13:10

5421.20

77.84

77.84

22 Okt

103.25.00

 11:55

487.3

1082

11.55

4974.40

78.50

78.50

23 Okt

107.38.00

 12:35

585.0

1109

12.35

5906.82

79.36

79.36

24 Okt

109.90

 11:55

388.2

1359

11.55

3809.51

81.66

81.66

25 Okt

110.03.00

10.40

306.5

1233

10.40

3006.78

81.68

81.68

26 Okt

99.41.00

 11:30

335.1

84

 12:40

3284.83

81.75

81.75

27 Okt

93.82

 10:30

420.5

951

10.30

4184.37

80.53

80.53

28 0kt

102.08.00

 9:55

190.0

1040

 9:55

1916.79

79.43

79.43

 

Sesuai dengan data diatas dapat dilihat bahwa ditanggal 7 Oktober 2023, 14 Oktober 2023, 21 Oktober 2023, dan 28 Oktober 2023 telah dilakukan maintenance atau pembersihan terhadap PV Module sehingga mencapai performa terbaik. Tetapi untuk ditanggal 9-10 Oktober performa tidak mencapai performa terbaik karena di pengaruhi oleh factor hujan dan mendung. dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaiknya dilakukan pembersihan terhadap PV Module string inverter 9 PLTS 1 MWp Batam dilakukan setiap seminggu sekali sedangkan untuk menjaga temperature tetap stabil disarankan menanam tanaman hias yang tidak teralu tinggi sehigga tidak menutupi atau mengakibatkan bayangan (Shading) terhadap PV Module seperti tanaman cabai dan tomat dapat ditanam disekitaran PV module sehingga temperature lingkungan tidak terlalu tinggi dan performa yang dihasilkan sesuai yang diharapkan.

 

Kesimpulan

Dari analisa pengaruh iradiasi matahari dan suhu permukaan terhadap kinerja PLTS yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Iradiasi matahari sangat berpengaruh pada kinerja PLTS 1 MWp Tanjung Uma, dilihat dari data data yang di tampilkan bahwa semakin tinggi irradiasi matahari maka semakin tinggi daya keluaran yang dihasilkan. (2) Suhu permukaan PV module tidak berpengaruh terhadap daya keluaran PLTS selama masih di bawah batas maximal atau NOCT yaitu < 45 C. selama masa penelitian suhu tidak pernah diatas 45 C, sehingga energi yang dianalisis tidak berpengaruh terhadap suhu karena masih di bawah ambang batas maximum. (3) Performance Ratio di PLTS Tanjung Uma 1 MWp sebelum dilakukan pembersihan di bulan September sebesar 77 % dan Oktober sebesar 79 % sehingga persentase kenaikan untuk kinerja pada String Inverter 9 sebesar 2%. (4) Performance ratio menurun dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah penebalan debu (soiling) dan suhu disekitar PV Module. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada penurunan PV Module yang disebakan oleh penurunan kinerja material, dilihat dari masa pakai 1 tahun mungkin sekali terjadinya degradasi oleh module itu sendiri, tetapi hal yang di tekankan pada Analisa ini adalah factor yang menyebabkan performa module itu menurun seperti pengaruh penyerapan cahaya yang tidak maximal dan suhu yg mempengaruhi performa module. Sehingga dapat disimpulkan penebelan debu karena kurangnya maintenance mempengaruhi performa dari sebuah module. (5) Mengatasi penurunan performa terhadap panel surya dapat diatasi dengan melakukan pembersihan dengan cara menyiramkan air dan di lap secara berkala atau pembersihan pada PV Module , Mengatasi suhu permukaan dan ambient temperature yang tinggi dapat diatasi dengan cara penanaman tumbuhan hias yang tidak telalu tinggi sehingga tidak terjadi shading, contoh nya seperti tanaman tomat dan cabai

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Artiningrum, T., & Havianto, J. (2019). Meningkatkan Peran Energi Bersih Lewat Pemanfaatan Sinar Matahari. Geoplanart, 2(2).

Creswell, J. W. (2021). A concise introduction to mixed methods research. SAGE publications.

Hakim, A. R. (2015). Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik. Universitas Brawijaya Malang.

Makkulau, A., Samsurizal, S., Fikri, M., & Christiono, C. (2021). Pengaruh Intensitas Matahari Terhadap Karakteristik Sel Surya Jenis Polycristaline Menggunakan Regresi Linear. KILAT, 10(1). https://doi.org/10.33322/kilat.v10i1.994

Manan, S. (2009). Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang Effisien, Handal Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia. Gema Teknologi.

Nugraha, I. M. A. (2020). Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Pada Kapal Nelayan: Suatu Kajian Literatur. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 4(2). https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.vol.4.no.2.76

Purwoto, B. H., Jatmiko, J., Fadilah, M. A., & Huda, I. F. (2018). Efisiensi penggunaan panel surya sebagai sumber energi alternatif. Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 18(1), 10–14.

Pahlevi, R. (2014). Pengujian Karakteristik Panel Surya Berdasarkan Intensitas Tenaga Surya. Applied Microbiology and Biotechnology, 85(1).

Setyawan, F. A. (2022). Peningkatan Output Daya PLTS Menggunakan Sistem Tracker Dan Reflektor Cahaya Matahari. JURNAL SURYA ENERGY, 6(2). https://doi.org/10.32502/jse.v6i2.3955

Sharma, V., & Chandel, S. S. (2013). Performance analysis of a 190 kWp grid interactive solar photovoltaic power plant in India. Energy, 55, 476–485.

Sinaga, D. H., Sasue, R. R. O., & Hutahaean, H. D. (2021). Pemanfaatan Energi Terbarukan Dengan Menerapkan Smart Grid Sebagai Jaringan Listrik Masa Depan. Journal Zetroem, 3(1).

Sukandarrumidi, Kolta, H. Z., & Wintolo, D. (2015). Energi Terbarukan, Konsep Dasar Menuju Kemandirian Energi. In Gadjahmada University Press.

Suwarti, W., & Prasetiyo, B. (2018). Analisis Pengaruh Intensitas Matahari, Suhu Permukaan & Sudut Pengarah Terhadap Kinerja Panel Surya. Jurnal Teknik Energi, 14(3), 78–85.

Vries, P. de, Conners, M., & Jaliwala, R. (2011). ENERGI yang Terbarukan. Buku Panduan Energi Terbarukan, 106.

Yuliananda, S., Sarya, G., & Hastijanti, R. A. R. (2015). Pengaruh perubahan intensitas matahari terhadap daya keluaran panel surya. JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(02).

 

 

Copyright holder:

Syarifah Fadia Viranika, Suwadi Nanra (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: