Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
12, Desember 2024
ANALISA METODE PENYIMPANAN UNTUK
MENJAGA KUALITAS BAHAN MAKANAN DI THE STONE’S HOTEL
Priska Magdahari Sihotang
Universitas Telkom, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan prosedur penyimpanan bahan makanan di The
Stone’s Hotel, sebuah hotel berbintang
5 (lima) di Legian, Bali, dengan folus
pada penerapan metode First in, first out (FIFO) dan faktor – faktor yang memengaruhi kualitas bahan makanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara, penelitian ini menjelaskan berbagai tahapan dalam prosedur
penyimpanan, termasuk penerimaan barang, pengelompokkan, pencucian bahan, penyimpanan pada suhu yang sesuai, dan perlabelan. Proses FIFO diterapkan
untuk memastikan bahan makanan yang lebih lama digunakan terlebih dahulu, mengurangi risiko kerusakan dan kadaluarsa. Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas bahan makanan seperti
masa produksi, suhu penyimpanan, dan dimensi kualitas makanan termasuk warna, penampilan, porsi, bentuk, temperature, tekstur,
aroma, tingkat kematangan,
dan rasa.
Kata kunci: Kualitas makanan, First in, First Out.
Abstract
This research is
a food ingredient storage procedure at The Stone’s Hotel, a 5-star hotel in
Legian, Bali, with a focus on the application of the first in, first out (FIFO)
method and factors that affect the quality of food ingredients. Using a
qualitative approach through observations and interviews, this research
describes the various stages in the storage procedure, including receipt of
goods, grouping, washing of ingredients, storage at the appropriate temperature
and labeling. The FIFO process is applied to ensure that older ingredients are
used first, reducing the risk of damage and expiration. Factors affecting food
quality such as production period, storage temperature, and food quality
dimensions including color, appearance, portion, shape, temperature, texture,
aroma, degree of doneness, and taste.
Keyword: quality of food, First in, First out.
Pendahuluan
Pariwisata dan perhotelan
adalah dua sektor yang
sangat terkait dan saling mendukung. Dalam konteks pariwisata, perhotelan berfokus pada penyediaan akomodasi dan layanan untuk wisatawan
Pariwisata
merujuk pada kegiatan perjalanan seseorang dari satu tempat
ke tempat lain untuk tujuan rekreasi,
bisnis, atau tujuan lainnya. Sektor ini mencakup pada berbagai aspek seperti transportasi, atraksi wisata, dan akomodasi. Salah satu komponen kunci dalam industri pariwisata adalah perhotelan, yang berfikus pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi para wisatawan
Dalam
konteks globalisasi dan perkembangan yang pesat, industri pariwisata dan perhotelan menghadapi tantangan dan peluang baru. Tren terbaru seperti peningkatan penggunaan platform digital untuk
reservasi, permintaan akan pengalaman yang lebih personal dan berkelanjutan,
serta dampak dari perubahan iklim dan pandemi, mempengaruhi cara sektor beroperasi dan beradaptasi.
Bali, sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia, menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, budaya yang kaya, dan keragaman aktivitas yang memikat bagi wisatawan dari seluruh dunia. Pulau ini terkenal dengan
pantai – pantainya yang indah, terumbu karang yang mempesona. Selain itu, Bali juga dikenal dengan warisan budaya dan spiritualnya yang kuat, termasuk upacara adat, tarian tradisional,
dan seni kerajinan lokal. Keberagaman atraksi dan pengalaman yang ditawarkan oleh Bali menjadikannya
salah satu tujuan wisata yang paling dicari, mendukung ekonomi lokal melalui pariwisata
dan memberikan peluang bagi pengembangan berkelanjutan yang memadukan pelestarian lingkungan dan pertumbuhan industri.
Perhotelan merujuk pada industri atau sektor usaha
yang berkaitan dengan penyediaan pelayanan penginapan sementara, makanan, minuman, dan berbagai layanan terkait bagi para tamu atau pelanggan
Hotel adalah sebuah bangunan
yang menjual kamar yang digunakan untuk menginap dan menggunakan fasilitas lainnya yang tersedia di hotel. Contoh dari fasilitas hotel adalah kolam renang,
gym, ruangan meeting, ruangan
wedding, selain itu saja hotel juga menjual fasilitas berupa produk makanan dan minuman. Hotel adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil yang disediakan untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minuman
The Stone’s Hotel adalah salah satu hotel berbintang 5 yang berlokasi di Jl. Raya Pantai Kuta, Banjar Legian Kelod, Legian Bali Indonesia. Hotel ini
berada tepat Kecamatan Kuta, Kota Bali, sehingga
The Stone;s
Hotel sangat strategis karna
dekat dari bandara dan pusat pembelanjaan yaitu Beachwalk
Shopping Center. The Stone’s hotel mempunyai beberapa departement yang memiliki tugas dan tanggung jawabnya, salah satu nya adalah Food and Beverage Department memiliki tanggung jawab mengenai produk makanan dan minuman.
Pada Food and Beverage Department pihak hotel harus mmberikan kualitas yang baik dalam menjaga
bahan makanan. Prosedur penyimpanan bahan makanan yang salah juga dapat memengaruhi kualitas makanan diantaranya adalah tingkat kesegaran bahan makanan, tekstur, dan rasa. Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui bahwa prosedur penyimpanan bahan makanan di The
Stone’s Hotel dilakukan dengan
sistem first
in, first out (FIFO).
Food
and Beverage Department dibagi menjadi dua yaitu Food and
Beverage Service dan Food and
Beverage Product. Food anf Beverage Service adalah salah satu bagian dihotel yang bertugas untuk menyajikan makanan dan minuman kepada tamu hotel, sedangkan Food and Beverage Product adalah salah satu dari departement hotel yang mempunyai tugas untuk menangani pengolahan makanan dan minuman dari bahan
mentah menjadi produk siap saji
seperti appetizer,
soup, main course, dan dessert
1)
Mengetahui prosedur penyimpanan bahan makanan di The Stone’s Hotel
2)
Mengetahui hal – hal yang mempengaruhi kualitas bahan makanan di The Stone’s Hotel
3)
Mengetahui sistem first in,
first out (FIFO) di The Stone’s Hotel.
Penelitian yang digunakan dalam jurnal ini
adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang fokus pada pemahaman mendalam terhadap fenomena, pengalaman, atau kondisi tertentu
dari perspektif subjek penelitian. Penelitian ini juga memiliki tujuan yaitu untuk memahami
makna, pandangan dan pengalaman individu atau kelompok dalam
konteks tertentu. Penelitian kualitatif sangat berguna untuk mengeksplorasi
dan memahami kompleksitas sosial dan pengalaman penulis dalam konteks
yang mendalam. Ini memberikan wawasan yang lebih luas dan mendetail tentang bagaimana orang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam situasi tertentu.
Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah metode penelitian yang melibatkan pengamatan sistematis terhadap individu, kelompok, fenimena, atau lingkungan dengan tujuan untuk mengumpulkan
data yang relevan.
Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data kualitatif yang melibatkan dialog
antara peneliti dan responden. Proses ini dapat dilakukan secara tatap muka,
melalui telepon, atau menggunakan media digital seperti zoom, wawancara dirancang untuk menggali informasi secara mendalam mengenai pengalaman, sikap, dan pandangan responden terhadap topic yang sedang diteliti.
Hasil dan Pembahasan
Prosedur Penyimpanan
Bahan Makanan di The Stone’s Hotel
Prosedur penyimpanan bahan makanan memiliki
peran penting di suatu hotel untuk meningkatkan kualitas makanan dan memastikan keamanan dan kesegaran bahan makan. Dengan
mengikuti prosedur yang tepat, seperti menggunakan suhu untuk penyimpanan yang sesuai, memilih wadah yang benar dan menghindari kontaminasi silang, The Stone’s hotel dapat mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya dan kerusakan bakteri berbahaya dan kerusakan bahan makanan. Hal ini tidak hanya
mempengaruhi keamanan konsumen tetapi juga berdampak pada efisiensi operasional serta kualitas produk akhir yang disajikan. Dengan melakukan prosedur penyimpanan ini secara konsisten,
The Stone’s hotel dapat memastikan
bahwa bahan makanan tetap segar, aman, dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Berikut prosedur penyimpanan bahan makan di The Stone’s Hotel.
Penerimaan barang
di loading dock
Pada saat barang datang dari
supplier staff hotel akan langsung mendata
barang dengan tujuan barang yang diberikan sesuai dengan yang di pesan oleh The
Stone’s Hotel. Setelah melakukan
pendataan biasanya salah satu staff hotel akan membawa semua barang
pesanan dari loading dock ke dalam kitchen.
Penyimpanan bahan
makanan
Kegiatan ini dilakukan setelah semua bahan yang berada di loading dock sudah dipindahkan ke kitchen, lalu salah satu staff yang lainnya mulai mengeluarkan
bahan dari plastik setelah itu, mengelompokkan bahan – bahan sesuai
jenisnya masing – masing. Setelah
pengelompokkan bahan akan dicuci bersih
agar mengurangi bakteri dan
tidak cepat busuk. Setelah pencucian bahan dimasukkan ke dalam
storage sesuai jenisnya, lalu disimpan di chiller atau freezer sesuai
kebutuhan suhu bahan makanan masing – masing.
Staff yang melakukan hal tersebut wajib memberikan labelling
kepada bahan tersebut.
Melakukan metode
First In, First Out (FIFO)
Pada kegiatan ini staff yang bertugas untuk memasukan bahan makanan yang baru datang diharuskan
untuk menggunakan metode First In,
First Out atau yang dimaksud
memasukkan bahan yang baru datang ke
dalam tempat dan ditumpuk dengan sisa bahan makanan.
Kegiatan ini bertujuan agar mengurangi risiko kerusakan atau kadaluarsa pada bahan makanan. Cara yang tepat dengan mengeluarkan
sisa bahan yang berada di dalam storage box lalu storage box dicuci bersih agar tidak ada sisa bakteri
dari sisa bahan makanan sebelumnya.
Setelah itu masukkan bahan makanan yang baru datang lalu masukkan
sisa bahan makanan yang masih bisa dipakai, dan yang terakhir beri label dengan tujuan mengetahui
kapan bahan itu datang dan layak pakai. The Stone’s Hotel selalu melakukkan metode ini setiap harinya
atau pada saat bahan makanan yang baru datang.
Labelling
Labelling adalah
proses penandaan pada bahan
makanan yang menyediakan informasi penting mengenai produk tersebut. Labelling juga memiliki
fungsi, antara lain adalah label memberikan informasi tentang tanggal kadaluwarsa atau masa simpan, yang membantu The Stone’s
Hotel menentukan kapan makanan tersebut masih aman untuk
digunakan. Yang kedua adalah label dapat memberikan informasi tentang bahan – bahan yang digunakan, termasuk bahan tambahan atau pengawet,
yang penting untuk menghindari alergi pada tamu hotel. Dengan demikian, labelling tidak hanya memastikan keamanan atau kualitas
bahan makanan tetapi juga mendukung pihak hotel dalam membuat keputusan yang lebih baik mengenai
bahan makanan yang akan diproduksi. Di The Stone’s Hotel kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui tanggal datang bahan, agar mengurangi penggunaan bahan busuk. Setiap bahan
selalu diberikan labelling
dan setiap harinya The Stone’s Hotel memperbaharui
labelling tersebut.
Penyimpanan Bahan Makanan
di Dry Store
Dry Store adalah penyimpanan bahan makanan yang kering. Contohnya: tepung, mie instan, beras,
dan bumbu – bumbu lainnya. Biasanya setelah bahan makanan
datang di loading
dock salah satu staff yang bertugas
untuk memasukkan bahan makanan di loading dock akan
memisahkan bahan makanan kering. Setelah itu bahan
makanan dibawa ke dry store untuk di simpan. Sistem penyimpanan di dry
store pun sama dengan penyimpanan bahan makanan di chiller atau freezer dengan melakukan sistem first in,
first out. Hal yang pertama dilakukan
adalah mengeluarkan semua bahan makanan
di storage box yang sudah ada di dry store lalu storage box dicuci terlebih
dahulu agar mengurangi kuman yang ada. Setelah itu masukkan
bahan makanan yang baru data di storage
box yang sudah kering
dan bersih lalu bahan makanan yang lama ditaruh diposisi atas atau depan.
Hal
– Hal Yang Mempengaruhi Bahan Makanan
di The Stone’s Hotel
Kualitas bahan makanan adalah ukuran seberapa baik atau buruk
suatu bahan makanan dalam hal
nilai gizi, rasa, kesegaran, tekstur, dan keamanan. Di The
Stone’s Hotel hal yang mempengaruhi
kualitas bahan makanan sebagai berikut.
Masa/
jangka produksi bahan makanan
Jangka produksi bahan makanan mencakup
periode waktu dari awal proses produksi hingga bahan makanan siap
untuk disajikan, dengan demikian melibatkan beberapa tahap penting. Pertama, waktu produksi yaitu saat bahan makanan
ditanam, hingga masa panen yang harus dilakukan pada waktu yang tepat untuk memastikan
kualitas optimal. Setelah panen, bahan makanan
memerlukan penanganan pasca-panen yang hati – hati, termasuk penyimpanan dan pengolahan yang benar untuk mencegah
kontaminasi dan menjaga kesegaran. Proses distribusi,
yang melibatkan pergerakan bahan makanan dari
tempat produksi ke pihak hotel, juga mempengaruhi kualitasnya. Terakhir, masa simpan, yaitu waktu dimana
bahan makanan tetap dalam kondisi
baik untuk dikonsumsi, dipengaruhi oleh cara penyimpanan dan faktor lingkungan seperti suhu dan kelembapan.
Suhu Temperatur
Penyimpanan Makanan
Suhu memiliki peran penting dalam
menjaga kualitas bahan makanan, mempengaruhi kesegaran, keamanan, dan umur simpan produk. Setiap jenis bahan
makanan memiliki suhu penyimpanan optimal untuk mempertahankan kualitasnya, berikut penjelasan mengenai suhu temperature yang baik:
1) Penyimpanan suhu dingin
a)
Walk in Chiller :
Walk in Chiller adalah ruangan pendingin untuk menyimpan bahan makanan seperti : sayur, bahan
makanan perishable,
dan berbagai bumbu dapur. Umumnya chiller memiliki ideal suhu yaitu 0-4°C
b)
Walk in Freezer :
Sama dengan chiller, namun bedana suhu
freezer lebih
rendah dari suhu chiller yaitu -15 - -18°C. Bahan yang biasa
disimpan di freezer
adalah daging dan makanan yang harus dalam keadaan beku.
c)
Dry Store :
Dry store adalah tempat penyimpanan
bahan makanan kering. Seperti, biji – bijian, pasta, beras, bumbu kering
(garam dan gula) dan makanan kalengan.
Dry store memiliki
suhu ideal yaitu 15 - 25°C.
Dimensi
Kualitas Makanan di The
Stone’s Hotel
Kualitas makanan adalah suatu ukuran
untuk menilai seberapa baik makanan
tersebut untuk memenuhi standar umum yang diharapkan oleh The Stone’s Hotel dan para tamu hotel, baik itu dar segi
keamanan, penampilan, dan
rasa. Maka dari itu berikut dimensi dari kualitas makanan
di The Stone’s Hotel:
1)
Warna
Dalam dimensi kualitas makanan, warna menjadi salah satu ukuran dari kualitas
makanan. Di The
Stone’s Hotel warna menjadi
salah satu yang penting karena memiliki tujuan menarik para tamu. Kombinasi warnapun sangat duperhatikan dengan sangat baik tidak bisa mengkombinasikan
warna dengan asal. Dalam dimensi
kualitas makanan, warna memiliki beberapa fungsi, yaitu : memberikan kesan yang baik dalam penampilan,
meningkatkan nafsu makan, agar tidak terlihat membosankan.
2)
Penampilan
Penampilan makanan sering kali menjadi pengaruh kesan pertama yang diperoleh para tamu dan dapat memengaruhi penilaian kualitas makanan tersebut. Biasanya menu yang disajikan dengan penampilan baik dan menarik bisa lebih diterima
dan dinikmati, sementara penampilan yang kurang menarik bisa menurunkan
persepsi kualitas makanan meskipun rasa dan kualitas lainnya sudah memadai. The Stone’s Hotel sangat memperhatikan penampilan. Sebelum di serahkan ke pihak waitress, chef de partie yang bertugas pada hari itu akan
mengecek makanan tersebut jika penampilan
makanan tersebut tidak dalam keadaan
baik chef de partie akan meminta staff lain membuatkan
menu yang baru dan memperbaiki
penampilan menu tersebut.
3)
Porsi
Yang dimaksud
dalam porsi kualitas makanan adalah jumlah makanan
yang disajikan dalam satu kali makan, dan berperan penting dalam suatu meni
makan. Porsi yang tepat membantu memastikan keseimbangan nutrisi dan kepuasan konsumen, menghindari rasa lapar atau kekenyangan.
Di The Stone’s Hotel kami memporsi satu menu di tahap preparation
yang dilakukan oleh staff di hari
sebelumnya lalu di simpan didalam chiller sesuai section nya masing –
masing.
4)
Bentuk
Dalam dimensi makanan bentuk juga termasuk dalam dimensi kualitas
makanan yang berpengaruh signifikan pada persepsi. Bentuk yang sesuai dengan jenis makanan
dan cara penyajiannya juga membantu memastikan makanan disajikan dengan rapi dan sesuai ekspetasi konsumen meningkatkan keseluruhan kualitas dan pengalaman makanan. Bentuk yang estetik dan teratur meningkatkan daya Tarik visual makanan yang menjadikan lebih menggugah selera.
5)
Temperatur
Makanan yang disajikan pada suhu yang tepat memastikan keamanan dengan mencegah pertumbuhan bakteri. Suhu memiliki
peran penting untuk memengaruhi rasa dan tekstur, contohnya suo akan terasa
lebih nikmat dan teksturnya lebih menyenakan saat disajikan hangat, sedangkan makanan dingin seperti es krim harus tetap
dingin untuk menjaga kualitas. Penyajian makanan pada suhu yang tepat juga berkontribusi pada kepuasan konsumen dan kualitas penyajian. Di The
Stone’s Hotel penyajian makanan
panas seperti sup atau pun bubur dalam breakfast akan
di display pada kompor yang menyala
dalam api kecil agar tetap panas. Untuk makanan
dingin seperti salad akan di display diatas es batu atau es krim di display dalam cooler.
6)
Tekstur
Tekstur merujuk pada bagaimana makanan terasa dimulut, termasuk kelembutan, kekenyalan, kerenyahan, atau kekasaran. Terkstur yang tepat dapat meningkatkan
daya Tarik makanan dan memperkaya pengalaman sensorik, seperti kerak yang renyah pada roti atau kelembutan daging panggang. Sebaliknya, terktur yang tidak sesuai, seperti
makanan yang terlalu kering atau berlendir,
dapat mengurangi kualitas dan kenikmatan makan. Pada jam breakfast
di The Stone’s Hotel, staff
bakery akan memanggang semua roti yang akan di display dengan waktu yang pas agar memiliki tekstur yang tidak terlalu keras.
7)
Aroma
Aroma adalah
salah satu aspek pertama yang mempengaruhi bagaiman makanan diterima, karena memiliki bau yang menggugah selera dapat meningkatkan nafsu makan. Aroma yang segar dan
sesuai, seperti harum rempah – rempah dalam berbagai
jenis makanan, seringkali menandakan bahwa makanan tersebut
berkualitas tinggi dan disiapkan dengan baik. Sebaliknya, aroma yang tidak sedap atau
menyegat, seperti bau tengik atau
basi dapat mengurangi kualitas makanan dan menandakan adanya masalah dalam penyimpanan atau pengolahan. The Stone’s Hotel selalu
melakukan pengecekan aroma semua bahan sebelum
dipakai agar hal yang tidak diinginkan tidak berjalan seperti satu menu mempunyai aroma yang tidak sama dengan standar
menu tersebut pada biasanya.
8)
Tingkat kematangan
Tingkat kematangan
yang tepat memastikan bahwa makanan, seperti daging, ikan, atau produk panggan
dan goreng, mencapai keseimbangan
optimal antara kelezatan
dan keamanan. Misalnya,
steak yang dimasak sesuai dengan tingkat kematangan yang diinginkan. Kematangan yang tidak tepat seperti daging
terlalu mentah atau terlalu matang,
dapat mengurangi kualitas makanan dan menghilangkan kelezatan alami bahan. Sama dengan dimensi yang lain tingkat kematangan juga sangat penting karena mempengaruhi rasa, tekstur, dan keseluruhan kepuasan para tamu hotel.
9)
Rasa
Rasa yang baik mencakup keseimbangan antara berbagai komponen seperti manis, asin, asam, dan pahit serta bagaimana
mereka saling melengkapi untuk menciptakan sensasi yang menyenangkan di dalam lidah. Makanan yang memiliki rasa yang kaya dan terdefinisi
dengan baik menunjukkan penggunaan bahan – bahan berkualitas
dan teknik masak yang tepat. Sebaliknya, rasa yang hambar atau tidak
seimbang dapat mengurangi daya Tarik makanan dan membuat pengalaman makan kurang memuaskan. Kualitas rasa tidak hanya bergantung pada bahan – bahan yang digunakan, tetaoi juga pada cara penyajian dan teknik memasak yang mengoptimalkan cita rasa.
Kesimpulan
Menurut jurnal
yang ditulis oleh penulis
dan analisa data yang dilakukan
penulis maka dapat disimpulan sebagai berikut: (1) Prosedur penyimpanan bahan makanan di The Stone’s Hotel sangat penting dalam menjaga
kualitas dan keamanan bahan makanan, yang pada akhirnya menjadi dampak bagi kepuasan
tamu dan operasional. Dengan mengikuti prosedur penyimpanan bahan makanan secara
ketat, The
Stone’s Hotel dapat memastikan
bahwa bahan makanan tetap segar, aman dan berkualitas tinggi untuk mendukung
kepuasan tamu dan operasional hotel yang baik. (2) Dengan memperhatikan semua dimensi kualitas
makanan, The
Stone’s Hotel memastikan setiap
hidangn yang diberikan kepada tamu tidak
hanya memenuhi standar tinggi The Stone’s Hotel tetapi
juga memberikan pengalaman makan yang memuaskan dan menyenangkan bagi tamu.
BIBLIOGRAFI
Adriansyah, H. M. (2021). Tren Kemasan
Syariah Dalam Perhotelan
Di Indonesia. MAPAN: Jurnal Manajemen,
Akuntansi, Ekonomi, Perbankan,
2(1), 1–14.
Ajidin, Z. A. (2019). Analisis
Penerapan Konsep Syariah
Pada Hotel Sago Bungsu (Tinjauan
Fatwa DSN MUI NO: 108/DSN-MUI/X/2016). Jurnal
Manajemen, 9(2), 137–150.
Al Mustaqim, D. (2023). Strategi Pengembangan Pariwisata Halal Sebagai Pendorong Ekonomi Berkelanjutan Berbasis Maqashid Syariah. AB-JOIEC: Al-Bahjah
Journal of Islamic Economics, 1(1), 26–43.
Anggraini, F. D., & Rahmayanti,
S. Z. (2023). Strategi Promosi Food and Beverage
Department dalam Upaya Menarik
Tamu Guna Meningkatkan Pendapatan
di Hotel Horaios Malioboro. Mabha
Jurnal, 4(1), 11–23.
Asyabilly, L. M., Wahim,
I., & Mahawira, K. (2024). Eperan
Digital Di Pesilak Tour & Travel Di Era Globalisasi. Economics and Digital Business Review,
5(2), 897–901.
Bariroh, M. (2020). Praktik
Pengelolaan Prinsip
Syariah di Hotel Andita Syariah Surabaya Berdasarkan Fatwa DSN-MUI NOMOR 108/DSN-MUI/X/2016 (Sharia
Principles Management Practices at Andita Syariah
Hotel Surabaya Based On DSN-MUI Fatwa Number 108/DSN-MUI/X/2016). Qawãnïn Journal of Economic Syaria
Law, 4(1), 18–39.
Derianto, P. S., & Kristiutami,
Y. P. (2015). Standar operasional
prosedur room service Amaroossa
Hotel Bandung. Jurnal Pariwisata,
2(1), 15–21.
Eddyono, F. (2021). Pengelolaan
destinasi pariwisata.
Uwais Inspirasi Indonesia.
Handojo, S. M. (2015). Analisis
pengaruh kualitas makanan dan persepsi harga terhadap kepuasan konsumen Di D’cost Surabaya. Jurnal
Hospitality Dan Manajemen Jasa, 3(2),
643–654.
Isdarmanto, I. (2020). Strategi Branding Pengembangan Industri Pariwisata
4.0 melalui Kompetitif
Multimedia di Era Digital. Journal of Tourism and Creativity, 4(1),
1–20.
Khotimah, K., Wilopo,
W., & Dan Hakim, L. (2017). Strategi pengembangan
destinasi pariwisata budaya (Studi kasus pada kawasan Situs Trowulan sebagai Pariwisata Budaya Unggulan di Kabupaten Mojokerto).
Nurohman, Y. A., & Qurniawati,
R. S. (2021). Strategi Pengembangan Desa Wisata Menggoro
Sebagai Wisata Halal. Among
Makarti, 14(1).
Perdani, E. I. Y., & Hakim, M. F. N. (2024).
Prosedur Penyimpanan Bahan
Makanan Terhadap Kualitas Makanan Di Hotel Dafam Fortuna Malioboro Yogyakarta. JURNAL NUSANTARA,
7(1), 1–10.
Purike, E., Kurniasih,
I. W., Wulandari, F. W., & Nirwani,
A. (2022). Transaksi Digital dan Perkembangan
E-Tourism di Indonesia. NAWASENA: Jurnal Ilmiah Pariwisata, 1(2),
12–19.
Yuliastri, Y., & Yulianto,
A. (2013). Peranan Hygiene Dan Sanitasi
Untuk Menjaga Kualitas Makanan Dan Kepuasan Tamu Di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 4(2).
Copyright holder: Priska Magdahari Sihotang (2024) |
First publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |