Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 11, November
2024
EKSPLORASI
CANGKANG BUAH KARET SEBAGAI ELEMEN INTERIOR DENGAN MOTIF SONGKET PALEMBANG
Alifah Mutiah Nabilah1, Hanif Azhar2
Universitas
Telkom, Bandung, Indonesia1,2
Email:
[email protected]1,
[email protected]2
Abstrak
Tanaman karet merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, hasil dari tanaman
karet yakni berupa getah atau
lateks, lalu dimanfaatkan sebagai sumber bahan utama
industri, mulai dari peralatan masak, alat medis,
transportasi, dan lain-lain. Cangkang
buah karet sebagai sisa hasil
pertanian yang berlum diolah secara maksimal
oleh para petani, cangkang buah karet memiliki
potensi besar untuk dimanfaatkan menjadi beberapa produk elemen interior. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memanfaatkan limbah cangkang buah karet demi menjaga kebersihan lingkungan perkebunan dan mengurangi bau tak sedap yang dihasilkan oleh buah karet basah. Proses eksplorasi ini menggunakan metode ATUMICS agar menemukan motif songket Palembang
yang sesuai untuk diterapkan bersama cangkang buah karet.
Penelitian ini merupakan proses upcycling limbah
cangkang buah karet dengan pendekatan
kualitatif dan metode eksperimen untuk menemukan kombinasi antara limbah cangkang
buah karet dan bahan komposit yang kuat dan menarik dari segi visual sehingga dapat dibuat menjadi material alternatif pada produk interior.
Material akan memanfaatkan kombinasi cangkang buah karet serta
bahan komposit seperti lem kayu,
resin, eco-resin, serta lem
campuran bensin dan sterofoam. Material ini dapat diaplikasikan
ke dalam produk interior fungsi ataupun produk interior dekorasi.
Kata Kunci: Eksplorasi. Cangkang Buah Karet, Elemen
Interior, Songket
Abstract
Rubber plants are plantation crops that have
high economic value, the results of rubber plants in the form of sap or latex,
then used as the main source of industrial materials, ranging from cooking
utensils, medical devices, transportation, and others. Rubber fruit shells as
the remaining agricultural products that have not been maximally processed by
farmers, rubber fruit shells have great potential to be utilized into several
interior elemen products. This research was conducted
with the aim of utilizing rubber fruit shell waste in order to maintain the
cleanliness of the Plantation environment and reduce the unpleasant odor
produced by wet rubber fruit. This exploration process uses the ATUMICS method
in order to find the appropriate Palembang songket
motif to be applied with rubber fruit shells. This research is a process of
upcycling rubber fruit shell waste with a qualitative approach and experimental
method to find a combination of rubber fruit shell waste and composite
materials that are strong and visually appealing so that they can be made into
alternative materials in interior products. The material will utilize a
combination of rubber fruit shells and composite materials such as wood glue,
resin, eco-resin, and a mixture of gasoline and sterofoam
glue. This material can be applied to functional interior products or
decorative interior products.
keywords: Exploration. Rubber Fruit Shell, Interior Elemen, Songket
Pendahuluan
Selain Malaysia dan Thailand
Indonesia adalah salah satu
produsen serta eksportir karet alam terbesar di dunia. Produksi karet nasional pada tahun 2020 sebesar 2,8 juta ton, turun menjadi 12,6% dari 3,3 juta ton tahun sebelumnya
Tanaman karet
(Havea brasiliensis
Muell Arg.) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi terutama bagi Indonesia yang merupakan negara penghasil karet alam terbesar
kedua di dunia setelah
Thailand
Karet mentah
yang diolah tidak hanya menghasilkan sebuah produk tapi
juga menghasilkan limbah buangan. Limbah yang dihasilkan
berupa pencemaran udara (bau), limbah
padat dan limbah cair. Pencemaran udara yakni bau
tidak sedap dari karet mentah
sangat menggangu kenyamanan
warga sekitar. Lalu adanya limbah padat
berupa sisa-sisa karet, endapan, lembaran plastik, pasir dan potongan-potongan kayu yang dapat merusak lingkungan dan berbahaya bagi Kesehatan
Sumatera Selatan merupakan salah satu penghasil karet terbanyak di Indonesia, selain melimpahnya hasil karet, Sumatera Selatan dengan ibukotanya, yaitu Palembang yang terkenal dengan kain songketnya. Dalam Bahasa Melayu kata songket berasal dari istilah sungkit,
sedangkan dalam Bahasa
Indonesia berarti mengait atau mengcungkil. Secara umum songket
merupakan kain yang ditenun menggunakan benang emas atau
perak dengan teknik menyungkit, yaitu menyisipkan benang emas atau
perak dibawah silangan benang lungsi (benang yang memanjang) dan benang pakan (benang yang melintang)
Penggunaan motif songket
ini sudah diterapkan dibeberapa tempat fasilitas umum yang dapat dengan mudah dijumpai
pada wilayah Sumatera Selatan. Upaya pemerintah kota Palembang untuk lebih memperkenalkan songket kepada masyarakat luas, terlihat pada beberapa gedung pemerintah yang dihiasi dengan berbagai hiasan tekstil songket sebagai relief yang menghiasi dinding bangunan dan gerbang gedung pemerintah (ruang publik). Dan ciri khas budaya lokal
semakin terasa. Selain itu, beberapa
penarapan motif songket didesain dalam bentuk diagonal
Berdasarkan data dari
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memiliki 17 sub-sektor dibidang industri kreatif dan salah satunya yakni desain
interior yang memiliki perkembangan
cukup pesat. Pada laju pertumbuhan PDB ekonomi kreatif dan atas dasar harga
konstan di tahun 2016 berjumlah 5,92% lalu mengalami peningkatan ditahun 2017 berjumlah 6,02%. Terdapat juga data Distribusi PDB
eknomi kreatif desain interior ditahun 2016 berjumlah 0,16% dan di tahun 2017
berjumlah 0,17%. Menurut
CNBC Indonesia, Permintaan industry desain interior meningkat sebesar sebesar 45% pada tahun 2022. Pada
Desember 2022, utilisasi furniture mencapai 74,16% dengan potensi pasar mencapai USD 500 miliar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi ekonomi
industry desain interior sangat menjanjikan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara
Dalam proses pencarian
mengenai cangkang buah karet ditemukan
beberapa penelitian terhadap limbah seperti mengolah cangkang buah karet
menjadi biobriket yang tedapat pada Jurnal Teknik Kimia Universitas
Sumatera Utara
Seperti yang sudah dijelaskan maka peneliti memiliki
ide untuk memanfaatkan limbah cangkang buah karet serta
menambahkan motif kain songket khas
Sumatera Selatan. Dengan adanya
motif kain songket ini peneliti ingin
memperkenalkan kekayaan budaya yang ada di Sumatera
Selatan. Serta adanya pemanfaatan
cangkang buah karet sebagai bahan
baku pembuatan elemen interior dengan motif songket Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cara agar limbah cangkang buah karet
dapat menjadi bahan elemen interior dengan motif songket Palembang.
Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan memanfaatkan limbah cangkang buah karet demi menjaga kebersihan lingkungan perkebunan dan mengurangi bau tak sedap yang dihasilkan oleh buah karet basah.
Metode Penelitian
Dalam penelitian
ini, penelitian menggunakan kualitatif., dalam buku Metode
Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, penelitian kualitatif merupakan penelitian berfokus dalam memahami fenomena yang dialami oleh subjek penlitian. Contohnya yakni, perilaku, persepsi, motivasi, Tindakan, dan sebagainya,
secara holistic menggunakan
cara deskriptif dalam konteks khusus
yan g natural tanpa ada gangguan lingkungan
sekitar yakni campur tangan manusia
dan dengan memanfaatkan secara optimal menjadi metode ilmiah yang dapat digunakan. Denzin dan
Lincoln menyatakan bahwa penellitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan konteks latar belakang alamiah untuk tujuan
menafsirkan fenomena yang terjadi, dan dilakukan dengan cara menggbungkan
berbagai metode penelitian kualitatif. Metode yang umum digunakan yakni, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Sedangkan menurut
pendapat dari
Penulis menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus karena penelitian
ini mengangkat fenomena limbah cangkang karet di wilayah perkebunan masyarakat kabupaten Musi Banyuasin yang membutuhkan deskripsi secara detail terkait limbah cangkang karet. Studi kasus
(Case studies) adalah bagian
dari metodelogi penelitian yang memiliki pokok pembahas yakni seorang peneliti
diminta untuk lebih teliti, cermat
serta mendalam untuk mengungkap sebuah kasus, peristiwa,
dari segi individu maupun kelompok.
Sumber data kualitatif
diperoleh melalui gabungan antara data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan
data yang didapat secara langsung, data ini didapat melalui wawancara langsung dengan pemilik perkebunan karet untuk mengetahui luas perkebunan, hasil karet pertahunnya
serta keresahan terhadap limbah cangkang karet yang ada disekitar perkebunan.
Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung,
oleh karena itu penulis melakukan pencarian data melalui artikel, jurnal literatur, buku, serta laporan yang berkaitan dengan penelitian.
Gambar 1. Rancangan Penelitian
Sumber: Data Pribadi, 2024
Gambar 2. Flow Chart
Sumber: Data Pribadi, 2024
Teknik Pengumpulan Data
Pelaksanaan metode
ini didukung oleh beberapa tahapan seperti observasi, wawancara, dan studi literatur seperti berikut:
1) Observasi
Observasi merupakan
sebuah pengamatan secara langsung kepada suatu objek
yang berada di lingkungan baik itu yang sedang
berlangsung atau masih dalam tahapan,
observasi ini meliputi berbagai aktivitas terhadap sebuah objek yang menggunakan pengindraan serta didapat dari
suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja atau sadar
dan sesuai dengan urutan
Observasi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu observasi
terstruktur karena penulis karena penulis mempunyai beberapa faktor yang menjadi parameter dan telah disusun. Kegiatan observasi ini sudah
dilakukan pada bulan
November 2023 untuk mengindentifikasi
motif kain songket apa saja yang ada
di Museum Zainal Songket Palembang.
2) Wawancara
Jurnal penelitian
tentang pengembangan media pembelajaran tematik ular tangga berbagai
pekerjaan, wawancara merupakan teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan permasalahan yang dapat diteliti, serta jika peneliti
ingin mengetahui beberapa macam hal dari seorang
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil
Wawancara adalah
sebuah kegiatan dimana penulis memberikan beberapa pertanyaan secara langsung kepada narasumber terkait. Untuk data yang dikumpulkan, penulis melakukan wawancara dengan pemilik perkebunan karet di Kabupaten Musi Banyuasin.
3) Studi Literatur
Studi literatur
adalah teknik penelitian yang dapat dilaksanakan dengan mempelajari buku-buku, artikel, jurnal, websites dan sumber-sumber lainnya yang masih berhubungan dengan permasalahan penelitian agar memperoleh wawasan serta dasar
teori sehingga dapat digunakan sebagai informasi dalam menganalisis dan menunjang pembahasan pada penelitiannya. Tujuan studi literatur dalam penelitian ini yakni sebagai
dasar pembentukan rencana penulisan awal dan sebagai sumber data skunder penulis. Studi literatur merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan
data tentang limbah cangkang karet, elemen interior, motif songket
Palembang, serta data launnya
yang berhubungan dengan topik pembahasan laporan.
Metode pengolahan
data mendeskripsikan prosedur
pengolahan serta analisis data sesuai dengan pendekatan yang sudah dilaksanakan. Karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka metode pengolahan data dilakukan dengan menguraikan data dalam bentuk kalimat teratur, runtun, logis, dan efektif sehingga memudahkan pemahaman dan interprestasi data.
Tabel 1. Metode Pengolahan Data
No |
Tahapan |
Tujuan |
Peralatan |
1 |
Melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, serta atikel.
|
Mencari data berupa penelitian terdahulu tentang cangkang buah karet, elemen interior, serta motif songket |
1.
Laptop 2.
Handphone |
2 |
Melakukan pengumpulan data berupa observasi pada Museum Zainal Songket
Palembang untuk melihat
motif songket apa saja yang ada pada museum tersebut. |
Melakukan pengambilan data berupa pencatatan nama motif dan dokumentasi berupa foto-foto motif kain songket. |
1.
Buku 2.
Pena 3.
Handphone |
3 |
Melakukan wawancara serta survei ke lokasi
perkebunan karet milik masyarakat |
Mengumpulkan data mengenai Perkebunan karet, hasil panen, luas perkebunan, serta pengolahan limbah cangkang buah karet |
1.
Handphone 2.
Kertas 3.
Pena |
Sumber: Data Penulis,
2023
Tabel 2. Metode Proses Perancangan
No |
Tahapan |
Tujuan |
Peralatan |
1 |
Observasi Lapangan |
Untuk mendapatkan data limbah cangkang buah karet pada perkebunan karet milik masyarakat |
1.
Laptop 2.
Handphone 3.
Whatsapp |
2 |
Survei
material dan teknis |
Untuk menemukan aspek-aspek penting kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman |
1.
Internet 2.
Laptop |
3 |
Eksplorasi cangkang buah karet dengan bahan perekat |
Untuk menemukan bahan perekat apa yang diinginkan |
1.
Internet 2.
Laptop 3.
Resin 4.
Bioresin 5.
Lem kayu 6.
Bensin 7.
Sterofoam |
4 |
Obsesrvasi motif songket Palembang yang terdapat pada fasilitas umum. |
Untuk menemukan motif apa yang paling
banyak digunakan pada fasilitas umum. |
1.
Kamera 2.
Pena 3.
Buku |
5 |
Pembuatan sketsa produk |
Untuk memicu kreativitas dalam perancangan |
1.
Internet 2.
Laptop |
6 |
Pembuatan 3D desain |
Untuk menunjukkan gambaran penggunaan produk |
1.
Internet 2.
Laptop |
7 |
Uji coba dan analisis Mock Up |
Untuk merancang inovasi produk |
1.
Internet 2.
Laptop |
8 |
Pembuatan
prototype |
Untuk memberikan gambaran mengenai perancangan yang ingin dihasilkan |
1.
Perkakas 2.
PVC 3.
Lem |
9 |
Evaluasi |
Untuk menguji kerja produk dan analisis produk |
1.
Alat tulis |
Sumber: Data Pribadi, 2023
Hasil Dan Pembahasan
Observasi dilakukan untuk mencari data dari motif kain
songket yang ada di Museum Songket Zainal Arifin Palembang. Sehingga didapatkan
data yang bertujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam perancangan desain
produk elemen interiror dengan memanfaatkan limbah
cangkang buah karet dengan campuran bahan komposit
Tabel 3. Observasi Motif Songket
No. |
Nama Motif |
Gambar |
Filosofi |
1. |
Pucuk Rebung |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan harapan, doa, dan kebaikan. |
2. |
Bungo Cino |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan akulturasi budaya Cina dengan budaya Palembang yang terlihat dari penggunaan benang emas dan merah yang menunjukkan warna kebesaran bangsa Cina. |
3. |
Tampuk Manggis |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan kejujuran. |
4. |
Bungo Mawar |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan penawar malapetaka. |
5. |
Bungo Melati |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan kesucian, keanggunan, dan sopan santun. |
6. |
Bungo Tanjung |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan keramah-tamahan. |
7. |
Bungo Pacik |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan identitas bangsa Arab dengan tidak banyak menggunakan benang emas agar tidak menonjolkan sifat riya. |
8. |
Nago Besaung |
(Sumber: Pribadi) |
Melambangkan nilai-nilai magis, spiritual, kebaikan, perlindungan, kemakmuran, dan kebijaksanaan. |
Sumber: Data Pribadi, 2023
b. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu
pemilik Perkebunan karet yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin adalah buah
karet tidak dimanfaatkan semuanya, hanya biji di bagian dalam saja yang
digunakan kembali untuk pembibitan lalu cangkangnya dibuang begitu saja atau
sekedar dibakar. Didapati bahwa buah karet banyak barbuah
pada musim hujan dan mulai masak atau berjatuhan pada pertengahan musim hujan.
c. Analisa Data
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,
analisis data diperlukan sebelum peneliti melakukan proses perancangan lebih
lanjut. Adapun analisis data yang diperoleh yakni:
d. Analisa Material
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara material utama
yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah limbah cangkang buah karet
yang didapat dari Perkebunan karet Masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin yakni
cangkang buah karet yang sudah masak atau dapat dilihat dari warna coklat serta
corak pada cangkang.
Sumber: Data Penulis 2024
Pengambilan cangkang
buah karet ini disortir dengan
memisahkan cangkang yang busuk, kulit cangkang
yang sudah bolong, serta kulit cangkang
yang sudah banyak berjamur. Setelah disortir cangkang buah karet dipecahkan
dan diambil bagian cangkang kerasnya saja, untuk bagian
bijinya dikumpulkan dan diberikan lagi pada perkebunan karet untuk menjadi bibit
dan biasanya untuk menjadi makanan ikan ditambak.
Gambar 4. Proses Pemecahan Buah Karet
Sumber: Data Penulis 2024
Setelah proses pemecahan
cangkang buah karet, setelah itu cangkang buah
karet diblender menggunakan alat grinder serta ayakan dengan
beberapa ukuran bolong ayakan yang berbeda. Untuk mendapatkan tiga variasi ukuran
yakni, partikel halus, partikel kecil, dan partikel besar.
Gambar 5. Hasil Grinder Cangkang Karet
Sumber: Data Penulis 2024
Kesimpulan
Mendayagunakan cangkang
buah karet yang tidak pernah dimanfaatkan
oleh para petani karet di kabupaten Musi Banyuasin dengan menambahkan material komposit sebagai bahan perekat, serta menambahkan motif songket Palembang dengan tujuan memperkenalkan budaya khas Sumatera Selatan. Menggabunhkan kedua unsur tersebut dapat menghasilkan produk dengan berbagai
keunggulan seperti estetika yang unik dan menarik, daya tahan
yang lebih tinggi, serta memanfaatkan produk limbah. Penggunaan bahan komposit seperti lem kayu, eco-resin, resin epoxy,
serta lem campuran bensin dan sterofoam dapat membuat produk menjadi lebih kompleks,
sementara penambahan motif songket Palembang menghasilkan
motif atau bentuk yang unik dan menarik. Dalam proses ideasi, kombinasi kedua teknik tersebut dapat menghasilkan produk-produk yang inovatif dan eksklusif. Penggabungan antara limbah cangkang
buah karet dan motif songket Palembang dapat memberikan Solusi untuk membuat produk dengan kekhasan serta nilai jual
tinggi. Dengan demikian, penggabungan antara cangkang buah karet dan motif Palembang dapat menjadi salah satu alternatif teknik pembuatan produk furniture salah satunya lampu hias.
BIBLIOGRAFI
Agustianti, R., Nussifera, L., Angelianawati,
L., Meliana, I., Sidik, E. A., Nurlaila,
Q., Simarmata, N., Himawan,
I. S., Pawan, E., & Ikhram, F. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Tohar Media.
Andriani, H., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Istiqomah, R. R., Fardani, R.
A., Sukmana, D. J., & Auliya, N. H. (2020). Metode penelitian kualitatif & kuantitatif.
Belladona, M. (2017). Analisis tingkat
pencemaran sungai akibat limbah industri karet di kabupaten Bengkulu Tengah. Prosiding
Semnastek.
Hasibuan, R., & Novita, D. (2023). Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Ukuran Partikel Terhadap Kualitas Biobriket dari Cangkang Buah Karet dan Ranting Kayu. Jurnal Teknik Kimia USU, 12(1), 1–8.
Kunian, D., & Prihatini, N. S. (2016). Makna Ragam Hias Motif Nago Besaung Pada Kain Songket Palembang. Gelar:
Jurnal Seni Budaya, 14(1).
Marâ, H., Priyanto, W., & Damayani,
A. T. (2019). Pengembangan media pembelajaran
tematik ular tangga berbagai pekerjaan. Mimbar PGSD
Undiksha, 7(3).
Mubarak, S.
(2022). Tingkat literasi Islam pelaku
penyalahgunaan narkoba di kota Bima dan kabupaten Bima. Jurnal Penelitian Keislaman, 18(2), 158–166.
Mubarat, H., Saaduddin, M. I., & Ihaq, M. (2022). Implementasi
Ragam Hias songket
Palembang pada ruang Publik sebagai
Representasi Estetik Budaya Lokal Palembang. Gorga. Jurnal Seni Rupa Universitas Negeri Medan, 11(2),
329–337.
Nugraha, A. (2019). Perkembangan Pengetahuan
dan Metodologi Seni dan Desain Berbasis
Kenusantaraan: Aplikasi Metoda ATUMICS dalam Pengembangan Kekayaan Seni dan
Desain Nusantara. Seminar Nasional Seni Dan Desain 2019, 26–33.
Pandiangan, K. D., Simanjuntak, W., Rilyanti,
M., & Ilim, I. (2021). Diseminasi
Teknologi Pengolahan Cangkang Biji Karet Menjadi Arang Aktif Berpotensi
Industri. Tabikpun, 2(2), 169–178.
Pujiyanti, P., & Krisnawati, M. (2018). Kelayakan Limbah Styrofoam Sebagai Bahan Pembuat Efek Luka. Beauty and Beauty Health Education, 7(2),
51–57.
Pusari, D., & Haryanti, S. (2014). Pemanenan getah karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) dan penentuan kadar karet kering
(KKK) dengan variasi temperatur pengovenan di PT.
Djambi Waras Jujuhan Kabupaten bungo, Jambi. Anatomi
Fisiologi, 22(2), 64–74.
Rusmono, I. M., Rochaman, I. M., & Nuraeni, I. (2007). Pengertian, Macam dan Sifat serta Potensi Limbah Pertanian. Pemanfaatan
Limbah Pertanian. Penerbit Universitas Terbuka. Banten.
Sari, P. R.
(2015). Supijatno,“Pengelolaan Pembibitan Karet (Hevea brassiliensis Muel Arg.) di
Balai Penelitian Sembawa,
Palembang, Sumatera Selatan,” Bul. Agrohorti.
Sholahiyah, T. (2016). Tenun Rainbow Setagen Komunitas Dreamdelion Yogyakarta Di Dusun Sejati Desa, Sumberarum,
Moyudan, Sleman Yogyakarta. Pend. Seni
Kerajinan-S1 (e-Craft), 5(3).
Statistik, B. P. (2020). Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan
IV-2019.
Copyright
holder: Alifah Mutiah Nabilah, Hanif Azhar (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |