Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember
2022
PERAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DALAM
MEMEDIASI PENGARUH BOARD DIVERSITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Aisyah Aura Vatur, Raudhatul Hidayah�
Economics and Business, Andalas University, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]���
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menguj keragaman dewan komisaris dan direksi dengan nilai perusahaan yang dimediasi oleh kualitas laporan keuangan. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Pengujian dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS)-SEM dengan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur berpengaruh terhadap nilai perusahaan, gender dan latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, usia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, gender berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kualitas laporan keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, umur dan latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh kualitas laporan keuangan dan gender berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh kualitas laporan keuangan.
Kata kunci: Nilai Perusahaan, Usia Dewan, Gender Dewan, Latar Belakang Pendidikan Dewan, Kualitas Laporan Keuangan.
Abstract
The role of this study is diversity of board of
commissioners and directors with firm value mediated by the quality of
financial reports. Sample in this research is manufacturing companies on the
stock exchange in 2017-2021 period. Using the Partial Least Square (PLS)-SEM
method using SmartPLS 3.0 software. The results is The results showed that age
had an effect on firm value, gender and educational background had no effect on
firm value, age had no effect on the quality of financial reports, gender had
had an effect on the quality of financial reports, educational background had
not had an effect on firm value, the quality of financial reports had had an
effect on firm value, age and educational background have no effect on firm
value mediated by the quality of financial statements and gender have an effect
on firm value mediated by the quality of financial reports.
Keywords: Company Value, Board Age, Board Gender, Board
Education Background, and Quality of Financial Statements.
Pendahuluan
Investor
dalam berinvestasi akan mempertimbangakan nilai perusahaan karena akan
memberikan kesejahteraan kepada pemengang saham. Penggambaran nilai saham dapat
dilihat dari harga saham. Ketika harga saham tinggi maka nilai perusahaan akan
tinggi dan keuntungan yang didapat investor akan tinggi juga (Arzak &
Lestari, 2021). Investor dapat melihat pergerakan harga saham perusahaan
dibursa efek, harga saham yang ada merupakan hasil keputusan keuangan yang
diambil oleh perusahaan (Anisa, 2021). Harga saham didapat dari penawaran dan
permintaan dari investor yang diperdangangkan di bursa efek (Suffah &
Riduwan, 2016).
Menurut
(Dewi & Dewi 2014), nilai perusahaan dapat dijadikan tolak ukur
keberhasilan persahaan dalam menjalankan perusahaan dan juga memaksimalkan
kesejahteraan pemengang saham. Sehingga meningkatkan nilai perusahaan menjadi
tujuan dari perusahaan dalam menarik investor (Aries & Irvan, 2021).
Peningkatan nilai perusahaan dapat menggambarkan kinerja perusahaan yang baik
walaupun terkadang perusahaan mengalami penurunan, permasalahan ini harus
segera diatasi oleh perusahaan, untuk menjaga kepercayaan investor maupun calon
investor agar tidak beralih ke perusahaan yang lebih baik dimasa depan (Anisa,
2021).
Keputusan
yang akan diambil dalam menjalankan perusahaan juga akan mempengaruhi opini
investor. Seperti yang dilakukan oleh PT Indofood Makmur Tbk (INDF), dimana
keputsan yang diambil dewan direksi mempengaruhi penjualan perusahaan sehingga
penjualan meningkat sebesar 14,3% dan direpos positif oleh investor (Putra &
Damayanthi, 2019). Dengan respon posistif yang diberikan oleh pasar akan
mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini juga terjadi di PT Fast Food Indonesia
Tbk (FAST), memiliki pertumbuhan laba bersih sebesar meningkat sebesar 55,79%
dan meningkatkan pendapatan perseroan sebesar 11,05% dibandingkan tahun
sebelumnya. Pasar merespon positif terhadap pertumbuhan yang dilakukan oleh PT
Fast Food Indonesia Tbk sehingga terjadinya peningkatan nilai perusahaan.
Komposisi
jajaran dewan didalam perusahaan akan memberikan pengaruh terhadap keputusan
yang akan diambil yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. keberangaman Board
diversity berdampak positif terhadap perusahaan karena terkait penyamarataan
derajat individu-individu yang ada didalam dewan. Perbedaan dapat digambarkan
dalam beberapa faktor terukur seperti umur, jenis kelamin, etnis, sosial
ekonomi atau latar belakang budaya, tempat tinggal, kualifikasi formal serta
keterampilan teknis dan keahlian (Ikhyanuddin, 2021). Keberagaman dewan direksi
diharapkan bisa maningkatkan kinerja dan juga transparansi di dalam perusahaan
sehingga kepercayaan pemengang saham juga meningkat (Israini, 2020).
Di
dalam penelitian ini ada 3 indikator keberangam yang akan diteliti yaitu, usia,
gender, dan latar belakang pendidikan. Usia adalah salah satu faktor utama
dalam pembentukan kerja seseorang. Menurut (Gibson, 1996), tingkah laku manusia
dapat dipengaruhi tidak lansung oleh usia melalui subvariabel demografik yang
mempengaruhi keterampilan dan kemampuan seseorang. Usia karyawan mempengaruhi
tingkat kepuasan dan kinerja dimana akan berdampak pada nilai perusahaan.
ketika usia karyawan semakin bertambah karyawan cenderung memiliki tingkat
kinerja dan kepuasan yang (Saputra, 2019). Karyawan lanjut usia cenderung lebih
loyal ini dikarenakan sulitnya untuk beradaptasi ke perusahaan baru (Sari
Kusumastuti, 2007). Sikap dewasa dan juga matang mempengaruhi kebijakan
seseorang dalam mengambil keputusan (Saputra, 2019).
Selanjutnya
adalah jenis kelamin (gender), hal ini mengacu pada perbedaan porsi laki-laki
dan perempuan yang ada dalam jajaran dewan direksi dan dewan komisaris. Porsi
ini akan bagaimana berkomunikasi dan bagaimana bekerja dalam tempat kerja
(Kartika, 2015). Putri & Fadilah (2021) menjelaskan dengan adanya
keberagaman gender akan meningkatkan kualitas berdiskusi disebabkan perbedaan
cara pandang dan dengan adanya wanita memberikan sinyal bahwa perusahaan tidak
melakukan tindak diskriminasi dan memberikan kesempatan kepada wanita dalam
berkarir.
Keberadaan
direksi dan komisaris wanita di indonesia mengalami peningkatan yang cukup
baik. Riset yang dilakukan oleh Grant Thornton di tahun 2017 menemukan bahwa
adanya peningkatan dari tahun sebelumnya, ada 46% wanita indonesia yang
menduduki kursi kepemimpinan. (Ferdiya Devika & Indah Yuliana, 2020).
Negara-negara ASEAN memiliki porsi perempuan yang tinggi sebesar 94%
dibandingkan amerika utara 92% dan uni eropa hanya 84% (Israini, 2020). Ketika
wanita ada didalam jajaran dewan maka akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Faktor
selanjutnya adalah Latar belakang pendidikan. Karakteristik kognitif seseorang
dilihat dari latar belakang pendidikan akan mempengaruhi pengambilan keputusan
(Sari Kusumastuti, 2007). Sari Kusumastuti (2007) menyatakan bahwa seseorang
yang menjalankan pendidikan di universitas akan mempengaruhi jenjang karir,
latar bekalang pendidikan memberikan gambaran seberapa jauh pengetahuan. Dewan
komisaris dan dewan direksi yang latar belakang pendidikan adalah ekonomi juga
akan lebih mengetahui bagaimana mencapai tujuan perusahaan dan dapat
menghindari adanya kecurangan di dalam perusahaan (Saputra, 2019).
Latar
belakang pendidikan ekonomi dan bisnis tentu akan membantu anggota dewan
komisaris dan dewan direksi dalam mengelolah bisnis dan lebih efektif dalam
melakukan pengawasan yang akan memberikan kopetensi dalam pengambilam keputusan
yang tepat (Sari Kusumastuti, 2007). Pemeilihan anggota dewan direksi dan
komisaris haruslah memiliki integritas, kompetensi dan reputasi (Kristina &
Wiratmaja, 2018). Saputra, (2019) menyebutkan bahwa jajaran direksi dan
komisaris haruslah yang memiliki kredibilitas, skill dan pengalaman memberikan
judgment independen dalam menjalankan perusahaan. Ikhyanuddin (2021) menyatakan
bahwa latar belakang pendidikan dewan direksi mempengaruhi terhadap nilai
perusahaan. Dan penelitian yang dilakukan oleh (John, 2020) menemukan hasil
analisis bahwa pendidikan bisa meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam
penelitian ini Kualitas laporan keuangan sebagai variabel mediasi secara teori
akan mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen
yang terletak di antara kedua variabel menghasilkan pengaruh tidak lansung.
Dengan berkualitas keragaman dewan komisaris dan dewan direksi (board
diversity) maka perusahaan maka akan menghasilkan kualitas laporan keuangan
yang bagus dan akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Perusahaan
harus menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, Menurut IAI (2018)
kualitas laporan keuangan harus memenuhi kriteria kerangka koseptual yaitu,
karakteristik kualitatif fundamental dan karakteristik kualitatif peningkat.
Karakteristik kualitatif fundamental, yaitu Relevan (relevance) dan
Representasi Tepat (faithful representation). Karakteristik kualitatif
fundamental adalah menyajikan keadaan sesungguhnya.
Laporan
keuangan yang berkualitas akan dipengaruhi oleh kinerja yang bagus pula dan
apabila kinerja buruk akan meberikan laporan keuangan yang buruk juga yang akan
mempengaruhi harga saham perusahaan. Contohnya, PT Garuda Indonesia pada tahun
2018 mengalami penurunan sebesar 44% dikarenakan kinerja dewan yang buruk (N.
A. Putri & Fadilah, 2021). Kualitas laporan keuangan yang menurun mengidentifikasikan
bahwa kinerja manajemen perusahaan buruk.
Literature Review And Hypothesis Development Teori Keagenan
(Agency Theory)
Agency
relationship didefinisikan sebagai bentuk perjanjian antara dua orang dan
seterusnya. Hubungan antara pemengang saham (owner) dan pengurus (manajemen)
dalam melakukan kinerja perusahaan. Dimana termasuk didalamnya pengambilan
keputusan. Diharapkan manajemen dapat memaksimalkan sumberdaya yang. Kedua
belah pihak akan memaksimalkan perannya (utility maximizers), ini penyebab
manajemen bekerja didasarkan oleh kepentingan pemeilik (Jensen & Meckling,
1976). Untuk mengurangi kemungkinan kecurangan maka diberlakukan insentif yang
sesuai di dalam bentuk gaji. Dengan begitu manajemen akan memaksimalkan kinerja
yang akan mempengaruhi kesejahteraan pemilik.
Teori Signaling
Teori
sinyal (signaling theory) menjabarkan pemilik informasi memberikan sinyal
berbentuk informasi yang menggambarkan kondisi sesungguhnya kepeda penerima
(investor) (Spence, 1973). Sinyal adalah hasil dari keputusan dimaksudd untuk
menggambarkan bagaiman manajemen menjalakan perusahaan dengan cara
merealisasikan keinginan investor. Informasi yang ditampilkan adalah informasi
penting yang akan mempengaruhi investasi, dimana ini berisikan penjelasan dan
gambaran di masa lalu ataupun yang akan datang yang mempengaruhi keberlasungan
perusahaan dan efeknya bagi perusahaan (Brigham & Houston, 2015).
Pengaruh keragaman Usia dewan terhadap Nilai Perusahaan
Wahyu
Elsa Putri (2020) dengan umur menggambarkan pengalaman seseorang dalam
pengambilan resiko. Ditinjau di dalam teori sinyal, dewan muda cenderung
memberikan sinyal posisif kepada investor dikarenakan dewan muda lebih berani
dalam pengambilan resiko dan memberikan pemikiran baru untuk perusahaan hal ini
berbanding terbalik dengan dewan tuma mereka cenderung bersikap hati-hati.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: keragaman usia dewan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Keragaman Gender Dewan Terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian
oleh (Suzan & Septiane, 2021) dengan dewan direksi memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam pengolahan perusahaan. ketika adanya wanita dalam jajaran
dewan maka akan memperlihatkan bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang sama
tanpa ada diskriminasi. Dimana wanita memiliki sikap hati-hati serta ketelitian
yang tinggi sehingga cenderung bersifat risk adverse. Berdasarkan penjelasan
sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H2: keragaman gender dewan
berpengaruh terhadap nilai perusaaan
Pengaruh Keragaman Latar Belakang Pendidikan Dewan terhadap
Nilai Perusahaan
Penelitian
oleh (Dimarcia & Krisnadewi, 2016) hubungan antara keberangaman latar
belakang dengan nilai perusahaan memiliki hubungan positif, beragamnya latar
pendidikan akan memberikan peniliai yang bagus. Ketika proporsi dewan mempunyai
keberangaman latar belakanh pendidikan makan akan menghasilkan berangam
keahlian, dan kredibilitas, yang akan mempengaruhi kinerja dan tugas dewan
didalam perusahaan.
H3 : keragaman latar belakang
pendidikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Pengaruh Keragaman Usia terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Menurut
Mudrack (1989) usia adalah penggambaran seseorang dalam berprilaku etis,
semakin bertambahnya usia seseorang akan lebih menghindari berprilaku
menyimpang makan akan menghindari melakukan kecurangan-kecurangan akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh (Maulia, 2014) menemukan bahwa keragaman usia
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
H4: keragaman usia terhadap
kualitas laporan keuangan
Pengaruh Keragaman Gender terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
Penelitian
(Israini, 2020) dan penelitian (N. A. Putri & Fadilah, 2021) menemukan
pengaruh Kualitas Laporan Keuangan bahwa dengan adanya wanita didalam jajaran.
H5: keragaman gender terhadap
kualitas laporan keuangan
Pengaruh Keragaman Latar Belakang Pendidikan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Penelitian
yang dilakukan oleh (Muzahid, 2014) menemukan bahwa tingkat pendidikan akan
mempengaruhi kualitas laporan keuangan. tetapi berbanding terbalik dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Anissa et al., 2020) tidak menemukan pengaruh tingkat
pendidikan terhadap kualitas laporan keuangan.
H6: keragaman latar belakang
pendidikan terhadap kualitas laporan keuangan
Pengaruh Keragaman Usia berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan dimediasi oleh Kualitas Laporan Keuangan
Dewan
direksi tua akan lebih berpengalaman dan bijaksana dalam menjalankan perusahaan
dan juga lebih memiliki koneksi dan berpengaruh kuat didalam perusahaan.
sedangkan anggota junior memiliki keberanian dalam mengambil resiko dan ide-ide
baru yang akan berpengaruh kepada perusahaan. dewan senior lebih memperhatikan
keamana secara finansial dan karir sementara dewan junior lebih mudah mencerna
ide-ide baru (Singh & Mishra, 2013).
H7 : keragaman umur berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh kualitas laporan keuangan.
Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan terhadao Nilai
perusahaan
Haiming
Liu (2020) menemukan kepercayaan investor dipengaruhi oleh nilai perusahaan
memepengaruhi kinerja dan jaminan dimasa depan. Digambarkan didalam laporan
keuangan yang akan menjadi bahan pertimbangan investor (Hairston, 2018). Tujuan
dari tingkat kualitas laporan keuangan adalah menggambarkan akuntabilitas
pengelolaan dari sumberdaya yang dipercayakan kepada manajemen entitas
perusahaan dan menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
(Wynne, 2003).
H8: kualitas laporan keuangan
terhadap nilai perusahaan
Pengalaman Keragaman Gender berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan dimediasi oleh Kualitas Laporan Keuangan
Penelitian
yang dilakukan oleh (Israini, 2020) keberadaan wanita akan mempengaruhi
kualitas laporan keuangan. Penemuan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Al-Shaer & Zaman, 2016) dimana dewan direksi yang memiliki
keragaman gender akan menghasilkan kualitas laporan keuangan yang tinggi.
H9 : keragaman gender
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh kualitas laporan keuangan.
Pengalaman Keragaman Latar Belakang Pendidikan Berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan dimediasi oleh Kualitas Laporan Keuangan
Pendidikan
ekonomi akan lebih memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan ketika pendidikan
formal semakin tinggi di bagian staf bagian keuangan/akuntansi dan dengan latar
belakang akuntansi akan mempermudah pembuatan laporan keuangan (Muzahid, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh (Kendrila et al., 2022) menemukan bahwa adanya
pengaruh keragaman latar belakang pendidikan terhadap peningkatan kualitas
laporan keuangan.
H10 : keragaman latar belakang
pendidikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh kualitas
laporan keuangan.
Gambar
1
Kerangka
Pikir
Metode Penelitian
�����������
Tabel 1
Populasi Penelitian
No. |
Keterangan |
Tahun��� 2017-2021 |
1 |
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia |
193 |
2 |
Perusahaan yang tidak menyajikan perusahaan dalam mata uang rupiah |
6 |
3. |
Perusahaan yang tidak memiliki keberangaman dewan |
80 |
4. |
Perusahaan yang IPO dalam tahun penenelitian |
36 |
5. |
Perusahaan tidak mengungkapkan data-data yang
berkaitan dengan variabel penelitian dan tersedia secara
lengkap pada publikasi selama periode 2017-2020 |
28 |
|
Total perusahaan yang dijadikan sampel |
43 |
|
Total sampel
penelitian (43 perusahaan x 5 tahun) |
215 |
|
Total sampel
yang digunakan |
215 |
Peneliti menggunakan data sekunder dengan teknik pengambilan sampel menggunakan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Metode analisis menggunakan PLS-SEM dengan menggunakan software SmartPLS 3.0. populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan sampel berjumlah 43 perusahaan dengan jumlah pengamatan sebanyak 215 pengamatan.
Equations
Nilai perusahaan diukur menggunakan Price to Book Value (PBV). Price to Book Value menggambarkan berapa nilai harga saham yang ada dipasar, ketika nilai PBV besar makan nilai harga saham akan besar di pasar. Penelitian ini menggunakan PBV yang diadopsi dari (Fauziah,
2018).
PBV:� Harga saham/Bv
Book Value diperoleh dengan membagi
total asset bersih (Aset � Hutang) dengan total saham yang beredar.������������
BV:� Total Ekuitas/Jumlah Saham
Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian ini ada tiga, yaitu: Pertama, Keberagaman usia dikategorikan menjadi dua, yaitu direksi muda berusia kurang atau sama dengan 40 tahun sampai 45 tahun (≤ 40- 45 tahun), dan direksi tua yang berusia lebih dari 45 tahun (>45 tahun). Keragaman usia diukur dengan menggukur dengan rasio dengan membandingkan anggota direktur muda dengan jumlah seluruh direktur
Kedua, gender diversity. Setelah itu, gender juga diukur dengan menggunakan persentase anggota direktur perempuan dibandingkan dengan jumlah seluruh direktur.
Ketiga, Menurut Yogiswari & Badera (2019) latar pendidikan adalah hal penting bagi seseorang terkhusus dalam memimpin perusahaan. dengan anggota dewan memiliki latar belakanh pendidikan ekonomi dan bisnis maka akan menghasikan kinerja yang baik dalam mengelolah bisnis. Pengukuran latar belakang pendidikan anggota dewan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel mediasi adalah kualitas laporan keuangan menjadi variabel penengah antara variabel board diversity sebagai variabel independen dengan variabel nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Dalam penelitian pengukuran kualitas laporan keuangan menggunakan rasio Tobin�s Q. Nilai Tobin�s Q atau Q ratio pada umumnya dapat dihitung dengan membagi nilai pasar suatu perusahaan (yang diukur dengan nilai pasar dari saham yang beredar dan utang) dengan biaya penggantian aktiva (Nomleni, 2021). Rasio Tobin�s Q yang digunakan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (I. R. Dewi et al., 2014), dihitung dengan rumus Tobin:
(MVE + DEBT)/TA
MVE ������������� = P x Qshares
DEBT = (CL � CA) + INV + LTL
Dimana :
MVE ������������� : Nilai pasar dari jumlah lembar
saham beredar
DEBT ����������� : Nilai total kewajiban perusahaan
TA ����������������� : Nilai buku dari total aktiva
perusahaan
P �������������������� : Harga saham penutupan
akhir tahun
Qshares ��������� : Jumlah saham beredar akhir tahun
CL ����������������� : Kewajiban jangka pendek
CA ���������������� : Aktiva lancar
INV ��������������� : Nilai buku persediaan
LTL ��������������� : Kewajiban jangka panjang
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil uji deskriptif
Tabel 2
Descriptive Statistics
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std.
Deviation |
Diversitas Umur |
215 |
.100 |
1.000 |
.37913 |
.200747 |
Diversitas
Gender |
215 |
.048 |
.615 |
.22305 |
.120121 |
Diversitas Latar
Belakang Pendidikan |
215 |
.100 |
1.167 |
.56967 |
.194214 |
Kualitas Laporan
Keuangan |
215 |
.435 |
4161.000 |
8.67071E1 |
428.405030 |
Nilai Perusahaan |
215 |
-5.000 |
7347.000 |
8.39285E1 |
605.568843 |
Valid N (listwise) |
215 |
|
|
|
|
Berdasarkan hasil dari analisis statistik deskriptif diatas dapat dilihat bahwa terdapat 200 data pada setiap variabel penelitian yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil analisis setiap variabel diatas dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel dependen yaitu diversitas umur, yang diukur menggunakan persamaan jumlah dewan <50 dibagi dengan jumlah dewan seluruhnya menghasilakan nilai minimum sebesar 0.100 dan nilai maximum sebesar 1.000. berdasarkan tabel diatas manunjukkan bahwa hasil analiasi deskriptif untuk diversitas umur memiliki nilai rata-rata 0,37913. Sedangkan pada nilai standar deviasi yang menggambarkan tingkat variasi data pada variabel diversitas umur sebesar 0,200747.
2. Variabel dependen yaitu diversitas gender, yang diukur menggunakan persamaan jumlah dewan wanita dibagi dengan jumlah dewan seluruhnya menunjukkan nilai minimum 0.048 dan nilai maximum sebesar 0,615. berdasarkan tabel diatas manunjukkan bahwa hasil analiasi deskriptif untuk diversitas gender memiliki nilai rata-rata 0,22305. Sedangkan pada nilai standar deviasi yang menggambarkan tingkat variasi data pada variabel diversitas gender sebesar 0,120121.
3. Variabel dependen yaitu diversitas latar belakang pendidikan, yang diukur menggunakan persamaan jumlah dewan dengan latar belakang pendidikan ekonomi dibagi dengan jumlah dewan seluruhnya menunjukkan nilai minimum 0,100 dan nilai maximum sebesar 1,167. berdasarkan tabel diatas manunjukkan bahwa hasil analiasi deskriptif untuk diversitas latar belakang pendidikan memiliki nilai rata-rata 0,013245. Sedangkan pada nilai standar deviasi yang menggambarkan tingkat variasi data pada variabel diversitas latar belakang pendidikan sebesar 0,194214.
4. Variabel mediasi yaitu kualitas laporan keuangan, menggunakan rasio tobin�s q yang dimodifikasi menunjukkan 0,435 sebagai nila minimum dan nilai maximum 4161,000. berdasarkan tabel diatas manunjukkan bahwa hasil analiasi deskriptif untuk kualitas laporan keuangan memiliki nilai rata-rata 8,6707. Sedangkan pada nilai standar deviasi yang menggambarkan tingkat variasi data pada variabel kualitas laporan keuangan sebesar 428.405030.
5.
Variabel independen yaitu nilai perusahaan, yang
diukur menggunakan PBV menunjukkan nilai minimum -5.000 dan nilai maximum
sebesar 7347.000. berdasarkan tabel diatas manunjukkan bahwa hasil analiasi
deskriptif untuk nilai perusahaan memiliki nilai rata-rata 8.39285. Sedangkan
pada nilai standar deviasi yang menggambarkan tingkat variasi data pada
variabel nilai perusahaan sebesar 605.568843.
B.
Hasil Analisis Data
Dalam pengolahan data menggunakan SmartPLS untuk mengetahui pengaruh substantif antara variabel penilaian model dimulai dengan melihat nilai R-square. Menurut Ghozali dan Latan (2015) nilai R-Square sebesar 0,75 dikategorikan model kuat, nilai R-Square 0,50 dikategorikan model moderat, dan nilai R-square 0,25 dikategorikan model lemah. Penelitian ini menggunakan dua variebal yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel tersebut adalah kualitas laporan keuangan dan nilai perusahaan.
Tabel 3
Uji R-Square
Variabel |
R Square |
Adjusted R Square |
KLK |
0,012 |
-0,002 |
NP |
0,647 |
0,640 |
Dalam penelitian ini manunjukkan nilai R-Square untuk variabel kualitas laporan keuangan adalah 0,012. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas laporan keuangan mampu menjelaskan variabel sebesar 12% sedangkan 88% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dihipotesiskan dalam penelitian ini. Disimpukan bahwa kualitas laporan keuangan termasuk kategori lemah. Hal ini disebabkan karena variabel kualitas laporan keuangan disebabkan oleh banyak faktor, baik eksternal maupun internal.
Berikutnya nilai R-Square untuk variabel nilai perusahaan adalah 0,647. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas laporan keuangan mampu menjelaskan variabel hanya 64% sebesar sedangkan 32% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dihipotesiskan dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan termasuk kategori lemah. Hal ini disebabkan karena variabel nilai perusahaan disebabkan oleh banyak faktor, baik eksternal maupun internal.
C.
Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu konstruk terhadap konstruk lainya melalui metode boothstrapping dengan melihat koefisien parameter dan nilai t-statistik (Ghozali & Latan, 2015).
Tabel 3
Uji Hipotesis
Variabel |
Sampel Asli (O) |
Rata-rata Sampel (M) |
Standar Deviasi (STDEV) |
T Statistik (O/STDEV) |
P Values |
DU -> NP |
0,076 |
0,056 |
0,036 |
2,140 |
0,033 |
DG -> NP |
0,045 |
0,035 |
0,031 |
1,452 |
0,147 |
D_LBP -> NP |
-0,009 |
-0,022 |
0,032 |
0,285 |
0,776 |
DU -> KLK |
0,038 |
0,043 |
0,076 |
0,507 |
0,612 |
DG -> KLK |
-0,116 |
-0,122 |
0,049 |
2,372 |
0,018 |
D_LBP -> KLK |
-0,006 |
0,000 |
0,049 |
0,128 |
0,898 |
Tabel diatas menunjukkan bahwa pengaruh DU (Diversitas Umur) terhadap NP (Nilai Perusahaan) sebesar 0,076 dan signifikan pada 0,05 (2,140>1,98). Pengaruh DG (Diversitas Gender) terhadap NP (Nilai Perusahaan) sebesar 0,045 dan signifikan pada 0,05 (0,147<1,98). Pengaruh D_LBP (Diversitas Latar Belakang Pendidikan) terhadap NP (Nilai Perusahaan) sebesar -0,009 dan signifikan pada 0,05 (0,285<1,98). Pengaruh DU (Diversitas Umur) terhadap KLK (Kualitas Laporan Keuangan) sebesar 0,038 dan signifikan pada 0,05 (0,507>1,98). Pengaruh DG (Diversitas Gender) terhadap KLK (Kualitas Laporan Keuangan) sebesar -0,116 dan signifikan pada 0,05 (2,372>1,98). Pengaruh D_LBP (Diversitas Latar Belakang Pendidikan) terhadap KLK (Kualitas Laporan Keuangan) sebesar -0,006 dan signifikan pada 0,05 (0,128<1,98).
D.
Hasil Uji Efek Mediasi
Pengujian efek MEDIASI dilakukan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung suatu konstruk terhadap konstruk lainya. Pengujian dilakukan melalui metode boothstrapping dengan melihat koefisien parameter dan nilai t-statistik. Nilai yang terdapat pada output specific indirect effect digunakan sebagai dasar dalam pengujian efek intervening.
Tabel 4
Uji Mediasi
Variabel |
Sampel Asli (O) |
Rata-rata Sampel (M) |
Standar Deviasi (STDEV) |
T Statistik (O/STDEV) |
P Values |
DG
-> KLK -> NP |
-0,093 |
-0,102 |
0,043 |
2,158 |
0,031 |
DU
-> KLK -> NP |
0,031 |
0,038 |
0,066 |
0,468 |
0,640 |
D_LBP
-> KLK -> NP |
-0,005 |
0,000 |
0,041 |
0,125 |
0,900 |
Tabel diatas menunjukkan bahwa pengaruh DU (Diversitas Umur) terhadap NP (Nilai Perusahaan) melalui KLK (Kualitas Laporan Keuangan) sebesar -0,093 dan signifikan pada 0,05 (2,158>1,98). Pengaruh DG (Diversitas Gender) terhadap NP (Nilai Perusahaan) melalui KLK (Kualitas Laporan Keuangan) sebesar 0,031 dan signifikan pada 0,05 (0,468<1,98). Pengaruh D_LBP (Diversitas Latar Belakang Pendidikan) terhadap NP (Nilai Perusahaan) melalui KLK (Kualitas Laporan Keuangan) sebesar -0,005 dan signifikan pada 0,05 (0,900<1,98).
Pembahasan
A.
Pengaruh
Keragaman Usia terhadap Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman usia terhadap nilai perusahaan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,076 dengan nilai t-statistik 1,987 dengan signifikansi 0,024. Nilai tersebut lebih besar dari 1,98 dan lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman usia tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis pertama (Ha1) diterima. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh (Putri, 2020) umur dapat dijadikan ukuran pengalaman dewan dalam mengambil resiko. Dewan muda lebih berani dlam mengambil resiko tetapi memiliki ide-ide baru Dan penelitian yang dilakukan oleh (Wahyu, 2020) juga menemukan bahwa diversitas usia memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan karena dewan muda lebih tertarik dengan ide-ide baru dibandingkan dengan kestabilan karir.
B.
Pengaruh
Keragaman Gender Terhadap Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman gender terhadap nilai perusahaan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,045 dengan nilai t-statistik 1,472 dengan signifikansi 0,071. Nilai tersebut lebih kecil dari 1,98 dan lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman gender tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis kedua (Ha2) ditolak. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kristina & Wiratmaja, 2018) dengan. Dimana keragaman gender tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh (Yogiswari & Badera, 2019) menunjukkan bahwa kehadiran wanita serta independent commissioner dalam anggota dewan tidak dianggap sebagai suatu mekanisme yang mampu membuat nilai perusahaan semakin baik di mata para investor sehingga keberadaan wanita dalam perusahaan tidak direspon oleh pasar. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh (Setyasari et al., 2022) hal ini disebabkan oleh Gender wanita akan cenderung menolak resiko jika dibandingkan dengan pria, sehingga wanita memiliki persentase yang rendah dalam beberapa jabatan dibandingkan pria. Selain itu, karena wanita aktif pada ruang publik mempunyai peran ganda yaitu sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga, sehingga dapat mempengaruhi nilai perusahaan. dan penelitian yang dilakukan oleh (Fauzan, 2019) penelitian ini board diversity yang diproksikan dengan gender wanita tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan hal ini diduga karena wanita kurang menyukai risiko daripada pria, sehingga wanita memiliki persentase yang rendah dalam beberapa jabatan daripada pria. Selain itu mungkin karena wanita yang aktif pada ruang publik, mempunyai peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan wanita karier sehingga peran tersebut diduga dapat mempengaruhi kinerjanya.
C. Pengaruh Keragaman Latar Belakang Pendidikan terhadap Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman gender terhadap nilai perusahaan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar -0,009 dengan nilai t-statistik 0,256 dengan signifikansi 0,399. Nilai tersebut lebih kecil dari 1,98 dan lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman usia tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ketiga (Ha3) ditolak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Sri Rahayu, 2014) dengan pengaruh komposisidan pendidikan dewan perusahaan terhadap nilai perusahaan. dan penelitian yang dilakukan oleh (Astuti, 2017) menunjukkan hasil bahwa usia anggota dewan tidak memiliki pengaruh dalam meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian (Nugroho, 2021) Minimnya diversitas latar belakang pendidikan dewan direksi tersebut menjadi penyebab tidak berpengaruhnya pada nilai perusahaan. Sehingga diperlukan keberadaan dewan direksi berlatar belakang pendidikan diluar ekonomi dan bisnsi karena dewan direksi tersebut membawa ilmu lain dalam melihat permasalahan yang terjadi dengan memperkaya ide dan gagasan dalam membuat keputusan. Penelitian (Kristina & Wiratmaja, 2018) juga menemukan bahwa latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dikarenakan Perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian identik dengan pengaplikasian mesin dan peralatan tentunya lebih memerlukan pihak yang paham dalam hal tersebut, sehingga latar belakang pendidikan dalam jajaran dewan lebih banyak terisi oleh dewan berlatar belakang pendidikan teknik. Selain itu, dalam menjalankan perusahaan tentunya diperlukan soft skill yang sesuai dengan bidang perusahaan diluar hard skill yang diperoleh pada bangku pendidikan.
D.
Pengaruh
Keragaman Usia terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman usia terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,038 dengan nilai t-statistik 0,520 dengan signifikansi 0,302. Nilai tersebut lebih kecil dari 1,98 dan lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman usia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, sehingga hipotesis keempat (Ha4) ditolak. Hasil ini sama dengan yang ditemukan oleh (Amin & Sunarjanto, 2016) ini dikarenakan Tidak berpengaruhnya usia pada kualitas laporan keuangan sangat dimungkinkan disebabkan banyak hal. Direksi berusia muda yang dianggap lebih dinamis dalam berfikir, terbuka dengan sesuatu yang baru dan lebih berani dalam mengambil risiko, belum tentu memberikan efek yang positif pada kinerja perusahaan. Keunggulan yang dimiliki anggota komisaris dan direksi muda tersebut tidak mutlak dapat mendorong kualitas laporan keuangan yang lebih baik, bisa jadi malah menjadi bumerang terhadap perusahaan apabila hal tersebut tidak dibarengi dengan perhitungan yang matang dan kontrol emosi atau keegoisan dalam berfikir yang stabil.
E.
Pengaruh
Keragaman Gender terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman usia terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar -0,116 dengan nilai t-statistik 2,595 dengan signifikansi 0,005. Nilai tersebut lebih besar dari 1,97 dan lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman gender berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, sehingga hipotesis kelima (Ha5) diterima. Hasil Penelitian ini sama yang dilakukan oleh (Israini, 2020) dengan judul pengaruh menemukan bahwa keberadaan wanita dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. pengaruh juga ditemukan dalam penelitian (Putri & Fadilah, 2021) dengan judul Pengaruh Board Diversity terhadap Kualitas Laporan Keuangan bahwa dengan adanya wanita akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan dan keberagaman gender dalam direksi juga dapat meningkatkan kualitas dalam berdiskusi serta direksi berkemampuan untuk memperoleh cara pandang yang lebih baik dalam hal pengungkapan dan pelaporan perusahaan. Dengan adanya keberadaan wanita dalam direksi telah membuktikan bahwa perusahaan tidak melakukan diskriminasi dan menunjukkan bahwa pria dan wanita mempunyai kesempatan yang sama dalam berkarir. Dan penelitian yang dilakukan oleh andina nur fatonah 2018 manamukan bahwa perempuan dianggap memiliki kemampuan untuk memfasilitasi penyebaran. Mereka juga dianggap �tough� karena mereka harus menghadapi berbagai tantangan sebelum memperoleh kursi dewan, sehingga mereka juga akan memperoleh penghargaan yang besar juga dari lingkungan sekitar apabila berhasil memperoleh jabatan tersebut.
F. Pengaruh Keragaman Latar Belakang Pendidikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman usia terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar -0,006 dengan nilai t-statistik 0,123 dengan signifikansi 0,451. Nilai tersebut lebih kecil dari 1,97 dan lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman gender berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, sehingga hipotesis keenam (Ha6) ditolak. Hasil ini sama dengan Penelitian yang dialkukan oleh (Prasetyo & Dewayanto, 2019) menemukan bahwa tidak menemukan adanya pengaruh signifikan positif antara kualifikasi pendidikan dewan komisaris dengan kualitas laporan keuangan. Kualifikasi pendidikan dewan komisaris tidak selamanya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan pengetahuan keuangan tidak hanya didapat dari pendidikan formal. Pengalaman di berbagai posisi manajerial, terlepas dari latar belakang pendidikan, yang akan memberikan keahlian tentang keuangan sehingga dapat membantu dalam menjalankan operasi perusahaan sehari-hari.
G.
Kualitas
Laporan Keuangan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman usia terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur 0,803 dengan nilai t-statistik 7,261 dengan signifikansi 0,825. Nilai tersebut lebih besar dari 1,97 dan lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa kuaitas laporan keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ketujuh (Ha7) diterima.
H.
Keragaman
Usia berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dimediasi oleh Kualitas Laporan
Keuangan
Pengujian hipotesis pengaruh keberangaman usia terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,031 dengan nilai t-statistik 0,488 dengan signifikansi 0,313. Nilai tersebut lebih kecil dari 1,97 dan lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman gender berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, sehingga hipotesis kedelapan (Ha8) ditolak. Penelitian yang dilakukan oleh (Diepen, 2015) dengan judul The effect of gender, age and nationality diversity on company performance Evidence from the Netherlands tidak menemukan hubungan antara usia dengan peningkatan kualitas laporan keuangan. dan penelitian (Fathonah, 2018) yang dilakukan oleh tidak menemukan adanya pengaruh usia terhadap nilai perusahaan di mediasi oleh kualitas laporan keuangan karena Setiap perusahaan pasti memiliki usia yang berbeda-beda baik dewan komisaris maupun dewan direksi. Perbedaan ini diharapkan dapat menjadi warna tersendiri bagi perjalanan perusahaan. Usia seseorang berkaitan dengan keterbukaan untuk ide-ide baru,
perspektif alternatif pada berbagai isu, dan akses yang lebih besar ke informasi yang dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan yang melayani demografis multi-generasi supaya dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Kemungkinan terdapat ketidakmampuan untuk bekerja sama dalam tim dengan usia yang berbeda dengan pandangan yang berbeda, sikap dan pandangan yang menimbulkan konflik, dan kesulitan dalam melakukan koordinasi.
I.
keberagaman
gender berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh kualitas laporan
keuangan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman usia terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar -0,093 dengan nilai t-statistik 2,323 dengan signifikansi 0,010. Nilai tersebut lebih besar dari 1,97 dan lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman gender berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, sehingga hipotesis kesembilan (Ha9) diterima. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh (Chasanah, 2019) dikarenakan pemrosesan informasi dan pembuatan keputusan berdasarkan atas pendekatan yang berbeda yaitu laki-laki dan perempuan berbeda-bedan dalam menggunakan pemrosesan informasi memecahkan nmasalah dan membuat keputusan. Pada umumnya laki-laki dalam menyelesaikan masalah kurang memanfaatkan informasinyang tersedia dan tidak memproses informasi secara menyeluruh, dapatndikatakan laki-laki cenderung melakukan pemrosesan informasi secara terbatas. untuk perempuanlebih detail dan teliti dalam melakukan pemerosesan.
J.
keragaman
latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimediasi oleh
kualitas laporan keuangan
Pengujian hipotesis pengaruh kebarangaman usia terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan melalui metode boothstrapping memiliki nilai koefisien jalur sebesar -0,005 dengan nilai t-statistik 0,122 dengan signifikansi 0,451. Nilai tersebut lebih kecil dari 1,97 dan lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa keberangaman gender berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, sehingga hipotesis kesepuluh (Ha10) ditolak. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh (A. S. Dewi et al., 2018). Dan penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan (Emy Puji Puspitasari, Nur Diana, 2019) latar belakang pendidikan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Latar belakang pendidikan ini mempunyai korelasi negatif yang menunjukan bahwa semakin tersebar latar pendidikan dewan semakin rendah nilai perusahaan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujuan hipotesis, analisis dan
pembahasan pada pembahasan sebelumnya dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa: (1) Diversitas usia dewan berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. (2) Diversitas gender dewan tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. (3) Diversitas latar belakang pendidikan dewan tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. (4) Diversitas usia dewan
tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. (5) Diversitas
gender dewan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. (6) Diversitas
latar belakang pendidikan dewan tidak bepengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan. (7) Kualitas laporan keuangan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. (8) Diversitas umur dewan dimediasi kulitas laporan keuangan
terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh. (9) Diversitas gender dewan
dimediasi kualitas laporan keuangan terhadap nilai perusahaan berpengaruh. (10)
Diversitas latar belakang pendidikan dewan dimediasi kualitas laporan keuangan
terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh
BIBLIOGRAFI
Amaliyah, R. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Struktur
Modal Dan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi :
Perusahaan Sektor Perkebunan Di BEI). Jurnal Ilmu Manajemen Retail Universitas
Muhammadiyah Sukabumi (JIMAT UMMI), 7�15.
Anisa, N., Hermuningsih, S., & Maulida, A. (2021).
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan. Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba
Journal, 4(2), 321�335. https://doi.org/10.47467/reslaj.v4i2.707
Aries, & Irvan, J. (2021). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Jurnal Bina Akuntansi, 8(2), 109�121.
https://doi.org/10.52859/jba.v8i2.148
Arzak, P., & Lestari, D. (2021). Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, dan Board Diversity Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2019 ) The Influence Of Profitability , Leverage ,
and BOA. 8(5), 5367� 5374.
Astuti, E. P. (2017). Pengaruh diversitas dewan direksi
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2008-2011. KREATIF : Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen
Universitas Pamulang, 4(2), 159�179.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2015).
Fundamentals of Financial Management: Concise, Ninth Edition. In Pure and
Applied Mathematics (Vol. 80, Issue C).
https://doi.org/10.1016/S0079-8169(08)60229-9
Bushra, M. (2016). Impact of Gender Diversity on
Financial Performance of Indian Companies. International Journal of Management
and Social Sciences ResearchExplore International Research Journal Consortium,
5(3), 2319�4421.
Campbell, K., & M�nguez-Vera, A. (2008). Gender
diversity in the boardroom and firm financial performance. Journal of Business
Ethics, 83(3), 435�451. https://doi.org/10.1007/s10551-007-9630-y
Dewi, I. R., Handayani, S. R., & Nuzula, N. F.
(2014). Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. 17(1).
Diepen, N. van. (2015). The Effect of Gender, Age and
Nationality Diversity on Company Performance � Evidence from the Netherlands
Supervisors : 5th IBA Bachelor Thesis Conference, 1�12.
Ferdiya Devika, & Indah Yuliana. (2020). Peranan
Kepemimpinan Perempuan dalam Memoderasi Pengaruh Corporate Social
Responsibility Disclosure dan Scoring Good Corporate������ Governance���� Terhadap�� Nilai��� Perusahaan.���� IJEEM -���������� Indonesian Journal of Environmental
Education and Management, 5(1), 70�99. https://doi.org/10.21009/ijeem.051.06
Galant, A., & Cadez, S. (2017). Corporate social
responsibility and financial performance relationship: A review of measurement
approaches. Economic Research-Ekonomska Istrazivanja , 30(1), 676�693.
https://doi.org/10.1080/1331677X.2017.1313122
Gibson, J. L., Ivaneevich, J. ., & Dannelly, J. H.
(1996). Perilaku Organisasi, Struktur dan
Proses (8th ed.). Erlangga:
Ikhyanuddin. (2021). Pengaruh Board Diversity Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2017-2018) the Influence of Board Diversity on Company Value
(Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exch. Indonesia
Journal of Intellectual Publication, 1(3), 219� 227. www.sahamok.com,
Israini, N. J. (2020). Pengaruh Female Ceo Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan: Preferensi Risiko Sebagai Pemoderasi. Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi, 22(2), 271�288. https://doi.org/10.34208/jba.v22i2.724
Izlah, M. N. A., & Mashudi. (2020). PENGARUH UMUR,
PENDIDIKAN, DAN GENDER KARYAWAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PT UNILEVER
INDONESIA. 7(2), 9�19.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of
the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Corporate
Governance: Values, Ethics and Leadership, 77�132.
https://doi.org/10.4159/9780674274051-006
Kartika, I. Y., Subroto, B., & Prihatiningtyas, Y.
W. (2015). Analisa Kepemilikan Terkonsentrasi dan Asimetri Informasi Terhadap
Konservatisma Akuntans. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(3), 504�511.
https://doi.org/10.18202/jamal.2015.12.6040
Kristina, I. G. A. R., & Wiratmaja, I. D. N.
(2018). Pengaruh Board Diversity dan Intellectual
Capital pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 22,
2313. https://doi.org/10.24843/eja.2018.v22.i03.p25
Lakhal, F., Aguir, A., Lakhal, N., & Malek, A.
(2015). Do women on boards and in top management reduce earnings management?
Evidence in France. Journal of Applied Business Research, 31(3), 1107�1118.
https://doi.org/10.19030/jabr.v31i3.9236
Nomleni, A. grace I. (2021). Pengaruh Board Diversity
Terhadap Nilai Perusahaan. Indonesian
Journal of Intellectual Publication, 1(3), 219�227.
https://doi.org/10.51577/ijipublication.v1i3.130
Putra, G. D., & Damayanthi, I. G. A. E. (2019).
Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap
Efisiensi Investasi. E-Jurnal Akuntansi, 28(2), 828.
https://doi.org/10.24843/eja.2019.v28.i02.p02
Putri, N. A., & Fadilah, S. (2021). Pengaruh Board
Diversity terhadap Kualitas Laporan Keuangan. 40, 272�276.
Saputra, W. S. (2019). PENGARUH DIVERSITAS DEWAN
DIREKSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis Fakultas
Ekonomi UNIAT, 4(3), 503�510.
Sari Kusumastuti, Supatmi Supatmi, & Perdana
Sastra. (2007). Pengaruh Board Diversity Terhadap Nilai Perusahaan Dalam
Perspektif Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 9(2), 88�98.
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/view/16819
Spence, M. (1973). Job Market Signaling. The Quarterly
Journal of Economics, 87(3), 355�374.
https://doi.org/https://doi.org/10.2307/1882010
Copyright holder: Aisyah Aura Vatur, Raudhatul
Hidayah (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |