Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No.
12, Desember 2022
ANALISIS PARAMETER
KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DENGAN METODE
DELONE DAN MCLEAN (PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA PADANG)
Azni Srimaydila Aziz, Rita Rahayu
Economics and Business, Andalas University, Indonesia
Email : [email protected], [email protected]
Keywords: System Quality; Information Quality; Service
Quality; Use; User Satisfaction; Net Benefit.
Pendahuluan
Rumah
sakit perlu meningkatkan kualitas pelayanannya dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) agar dapat menunjang aktifitas operasional
pada rumah sakit tersebut sehingga lebih sistematis
dan disamping itu juga dapat mempermudah pekerjaan
bagi para penggunanya. Menurut Muryanti (2018), SIMRS adalah suatu sistem aplikasi
yang mengelola pelayanan rumah sakit agar
dapat membantu rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan yang ada di rumah sakit.
Pengaruh
SIMRS terhadap rumah sakit sangat besar sehingga pelaksanaannya harus dilakukan dengan
baik (Lenny, 2019). Tetapi sistem
informasi pada sebagian besar rumah sakit di Indonesia
hingga saat ini belum diterapkan dengan baik dan optimal (Dinata, 2020). Dalam hal ini dapat dilihat dari
kurangnya integrasi program dengan sistem informasi secara keseluruhan, keterbatasan infrastruktur dalam mengembangkan sistem informasi rumah sakit, keterbatasan kemampuan dan kemauan
Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam mengelola
dan mengembangkan sistem informasi, kurangnya kepercayaan
dalam pengambilan keputusan berdasarkan data
atau informasi, dan kurangnya
investasi dalam teknologi informasi (TI) rumah
sakit untuk pengembangan dan pemeliharaan SIMRS dibandingkan dengan
perusahaan lain (Lenny, 2019).
Banyak penelitian telah dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem teknologi
informasi, salah satunya dilakukan oleh DeLone dan McLean. DeLone dan McLean
(1992) menawarkan sebuah model untuk menilai kesuksesan sistem teknologi informasi
yang sering disebut dengan D&M IS Success Model. Dari model ini
dijelaskan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi mempengaruhi penggunaan
dan kepuasan pengguna. Banyaknya penggunaan dapat mempengaruhi kepuasan
pengguna. Penggunaan dan kepuasan pengguna mempengaruhi dampak individual dan
selanjutnya mempengaruhi dampak organisasional. Dari kritik-kritik yang
diterima dan karena perkembangan sistem teknologi informasi, DeLone dan McLean
kemudian memperbaharui model kesuksesannya (DeLone dan McLean, 2003). Hal-hal
yang diperbaharui adalah menambah variabel kualitas pelayanan, menggabungkan
dampak individual dan dampak organisasional menjadi satu variabel yaitu
manfaat-manfaat bersih. Selain itu perbaikan dan peningkatan pengukuran juga
dilakukan.
Model kesuksesan sistem informasi yang
disempurnakan oleh DeLone dan McLean (2003) telah menjelaskan bahwa kualitas
sistem (system quality), kualitas informasi (information quality)
dan kualitas layanan (service quality) akan berpengaruh pada penggunaan (use)
dan kepuasan pengguna (user satisfaction) dan selanjutnya akan
berpengaruh pada manfaat bersih (net benefit) yang diterima.
Penelitian ini akan menguji kembali penelitian
sebelumnya, dimana model Delone dan McLean masih sering digunakan
oleh peneliti untuk mengukur keberhasilan implementasi sebuah sistem pada
berbagai organisasi begitu juga dengan organisasi sebuah rumah sakit. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan dan tempat penelitian yang
berbeda. �Pada penelitian (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas sistem,
kualitas informasi, dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan. Selanjutnya Kuo, et. al
(2018) telah menguji kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan
secara signifikan memprediksi tingkat kepuasan pengguna sistem informasi rumah
sakit. Sedangkan pada penelitian (Trang
& Tuan, 2020),
menunjukkan bahwa system quality dan information quality secara
positif mempengaruhi user satisfaction. Selain itu penelitian ini juga
mengacu pada penelitian (Setiorini
et al., 2021), salah
satu hasil penelitian menunjukkan dimana penggunaan sistem
dan kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat bersih.
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh system quality, information quality, service
quality, use, dan user satisfaction terhadap net benefit.
Ada pun hipotesis dalam penelitian
ini bahwa Pada penelitian (Afthanorhan
et al., 2020) telah
menyatakan bahwa kualitas sistem
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. �Penelitian ini didukung juga oleh (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan. Sedangkan pada penelitian (Setiorini
et al., 2021) menjelaskan
bahwa kualitas sistem (system quality) memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem.
H1:
System Quality berpengaruh terhadap Use SIMRS
Penelitian
Kuo, et al., (2018) menguji kualitas sistem yang berdampak pada kepuasan
pengguna sistem informasi rumah sakit. �Penelitian ini didukung oleh penelitian (Trang & Tuan, 2020) yang menyatakan bahwa kualitas sistem secara positif mempengaruhi kepuasan
pengguna. Sedangkan pada model DeLone dan McLean (1992) menjelaskan bahwa
kualitas sistem (system quality) mempengaruhi kepuasan pemakai (user
satisfaction).
H2: System
Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction SIMRS
Penelitian (Afthanorhan
et al., 2020) telah
menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan.
Penelitian ini didukung juga oleh (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan. Sedangkan pada penelitian (Setiorini
et al., 2021) menjelaskan
bahwa kualitas informasi (information quality) memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem.
H3: Information
Quality berpengaruh terhadap Use SIMRS
Hasil penelitian Kuo, et al (2018) menyatakan bahwa kualitas
informasi secara bersama-sama berdampak pada kepuasan pengguna sistem informasi
rumah sakit. Trang &
Tuan, (2020) menetapkan
bahwa kualitas informasi secara positif mempengaruhi kepuasan pengguna.
Sehingga model DeLone dan McLean (1992) juga menjelaskan bahwa kualitas
informasi (system information) mempengaruhi kepuasan pemakai (user
satisfaction)
H4: Information
Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction SIMRS
Pada
penelitian (Afthanorhan
et al., 2020) telah
menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. Penelitian ini didukung juga oleh (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh (Setiorini
et al., 2021)
menjelaskan bahwa kualitas layanan (service quality) memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem.
H5: Service
Quality berpengaruh terhadap Use SIMRS
Menurut penelitian
Anggraini, dkk. (2022) kualitas pelayanan medis memiliki pengaruh positif
terhadap kepuasan pasien. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kuo, et al.,
(2018) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan secara bersama-sama
berdampak pada kepuasan pengguna sistem informasi rumah sakit. Oleh karena itu
model DeLone dan McLean (2003) telah mengungkapkan tentang kualitas layanan (service
quality) yang mempengaruhi kepuasan pemakai (user satisfaction).
H6: Service Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction
SIMRS
����������� Menurut penelitian (Dalle et
al., 2020) penggunaan berpengaruh signifikan terhadap manfaat bersih. Dan
didukung juga oleh penelitian (Setiorini
et al., 2021) yang
menyatakan bahwa penggunaan sistem memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap manfaat
bersih.
H7: Use berpengaruh terhadap Net Benefit SIMRS��
����������� Model DeLone dan McLean (2003)
telah menjelaskan bahwa kepuasan pengguna (user satisfaction) akan
mempengaruhi pada manfaat bersih (user satisfaction) sistem informasi. Sesuai juga dengan
penelitian yang dilakukan (Salim, 2014) bahwa ada pengaruh positif antara kepuasan pengguna
(user satisfaction) terhadap manfaat-manfaat bersih (net benefit). Serupa dengan penelitian sebelumnya, penelitian (Setiorini et al., 2021) menunjukkan bahwa manfaat bersih terkait dengan penggunaan sistem dari
aspek manusia, lingkungan dan aspek organisasi. Salah satu hasil penelitiannya
menyatakan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap
manfaat bersih.
H8: User Satisfaction berpengaruh terhadap Net Benefit SIMRS
����������� Pengaruh kualitas sistem terhadap
manfaat bersih dengan penggunaan sebagai variabel
mediasi didukung beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif
terhadap penggunaan sistem informasi (DeLone
dan McLean, 1992) dan penggunaan (use)
sistem yang berpengaruh positif terhadap
manfaat bersih (DeLone
dan McLean, 2003).
H9: System Quality berpengaruh terhadap Net Benefit
dimediasi oleh Use SIMRS
Kualitas informasi
memiliki dampak positif
terhadap penggunaan (DeLone
dan McLean, 1992; Wahyuni, 2011) dan intensitas penggunaan (use) sistem yang berpengaruh
terhadap dampak individual (individual
impact) (DeLone dan McLean, 1992).
H10: Information Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh Use SIMRS
Pada
penelitian Arta, et. al (2021) menyatakan bahwa penggunaan sistem telah terbukti
mampu memediasi pengaruh
kualitas pelayanan pada manfaat bersih.
H11: Service Quality
berpengaruh terhadap Net Benefit
dimediasi oleh Use SIMRS
����������� Menurut penelitian Azwar, et. al (2021) telah dinyatakan bahwa kepuasaan pengguna mampu memediasi pengaruh variabel kualitas sistem terhadap manfaat bersih secara positif dan signifikan.
Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandar
dan Amriani (2021) yang menemukan
bahwa kepuasan pengguna dapat memediasi dan memperkuat pengaruh kualitas sistem
terhadap net benefit.
H12: System Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh User Satisfaction SIMRS
����������� Penelitian Wixom dan
Watsom (2001) menyatakan bahwa kualitas informasi mempengaruhi
manfaat bersih dari sistem informasi melalui kepuasan pengguna. Hal ini juga sependapat dengan penelitian Wahyudi, et.
al (2017) dimana hasil analis menunjukkan bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh tidak langsung yangsignifikan terhadap manfaat bersih melalui kepuasan pengguna.
H13: Information Quality berpengaruh terhadap Net Benefit
dimediasi oleh User Satisfaction SIMRS
����������� Penelitian Azwar, et. al (2021) menyatakan bahwa kepuasaan pengguna
mampu memediasi pengaruh variabel kualitas
layanan terhadap manfaat bersih.
Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadir & Yatin (2015) yang juga menemukan bahwa
kepuasan pengguna mampu memperkuat pengaruh kualitas
layanan terhadap manfaat
bersih pada penggunaan sistem.
H14: Service Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh User Satisfaction SIMRS
Metodologi
Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan teknik pengumpulan data kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Analisis PLS (Partial Least Square) dengan aplikasi SmartPLS. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan dan karyawati pengguna SIMRS rumah sakit swasta tipe C di kota Padang. Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan langsung dengan mengirimkan alamat Uniform Resource Locator (URL) kuesioner pada karyawan dan karyawati rumah sakit swasta tipe C di Kota Padang. Proses penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan fasilitas chatting pada jejaring sosial online, dikirimkan kepada responden yang bersedia menjadi responden. Selanjutnya responden diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan dikirimkan oleh peneliti melalui kuesioner online (google form).
Hasil dan Pembahasan
A. Karakteristik Responden
Setelah proses penyebaran kuesioner
menggunakan google form, peneliti mendapatkan 205 responden yang sudah
mengisi kuesioner dan peneliti dapat mengolah data yang telah diisi oleh
responden tersebut. Sebelum membahas lebih jauh mengenai hasil, terlebih dahulu
akan dibahas mengenai karakteristik responden. Distribusi hasil penelitian ini
disajikan sebagai berikut:
Tabel
1
Karakteristik
Responden
Karakteristik |
Kategori |
Frekuensi (Orang) |
Persentase |
Jenis Kelamin |
Laki-Laki |
34 |
16.6 % |
Perempuan |
171 |
83.4 % |
|
Total |
|
205 |
100 % |
Nama RS (Tempat Bekerja) |
RSU �Aisyiyah Padang |
60 |
29.3 % |
RS Naili DBS Padang |
41 |
20.0 % |
|
RSI Ibnu Sina Padang |
4 |
2.0 % |
|
RSU Bunda Padang |
93 |
45.4 % |
|
Semen Padang Hospital |
4 |
2.0 % |
|
RS Yos Sudarso Padang |
3 |
1.5 % |
|
Total |
|
205 |
100 % |
Umur |
< 20 Tahun |
0 |
0 % |
20 - 26 Tahun |
45 |
22.0 % |
|
27 - 35 Tahun |
117 |
57.1 % |
|
36 - 50 Tahun |
41 |
20.0 % |
|
> 50 Tahun |
2 |
1.0 % |
|
Total |
|
205 |
100 % |
Tingkat Pendidikan |
SMA |
7 |
3.4 % |
Diploma |
96 |
46.8% |
|
S-1 |
100 |
48.8% |
|
S-2 |
1 |
0.5 % |
|
Lainnya |
1 |
0.5 % |
|
Total |
|
2015 |
100 % |
Unit Kerja |
Keperawatan |
81 |
39.5 % |
Kebidanan |
8 |
3.9 % |
|
Laboratorium |
12 |
5.9 % |
|
Radiologi |
9 |
4.4 % |
|
Farmasi |
18 |
8.8 % |
|
Gizi |
5 |
2.4 % |
|
Rekam Medis |
18 |
8.8 % |
|
Informasi |
6 |
2.9 % |
|
Keuangan |
14 |
6.8 % |
|
IT |
6 |
2.9 % |
|
Lainnya |
28 |
13.7 % |
|
Total |
|
205 |
100 % |
Jabatan |
Manajemen |
2 |
1.0 % |
Dokter Umum |
7 |
3.4 % |
|
Dokter Spesialis |
0 |
0 % |
|
Ka. Sub Bagian / Ka. Instalasi |
6 |
2.9 % |
|
Kepala Ruangan |
12 |
5.9 % |
|
Staf Medis |
113 |
55. 1 % |
|
Staf Non Medis |
58 |
28.3 % |
|
Lainnya |
7 |
3.4 % |
|
Total |
|
205 |
100 % |
Mulai Penggunaan SIMRS |
< Tahun 2010 |
11 |
5.4 % |
Tahun 2010 -2013 |
16 |
7.8 % |
|
Tahun 2014 - 2017 |
69 |
33.7 % |
|
Tahun 2018 - 2021 |
91 |
44.4 % |
|
Tahun 2022 |
18 |
8.8 % |
|
Total |
|
205 |
100 % |
Sumber: Data Penelitian, 2022
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 205 responden,� mayoritas responden didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 171 orang dengan persentase sebesar 83.4%, sedangkan sisanya sebanyak 34 orang dengan persentase 16.6% merupakan responden berjenis kelamin laki-laki. Kemudian RSU. Bunda Padang paling banyak berpartisipasi dalam mengisi kuesioner penelitian ini, yaitu sebanyak 93 orang dengan persentase 45.4% sedangkan partisipasi responden yang paling sedikit yaitu pada RS. Yos Sudarso Padang, yaitu sebanyak 3 orang� dengan persentase 1.5%. Untuk kelompok umur responden didominasi oleh usia 27-35 tahun yaitu sebanyak 117 orang dengan persentase sebesar 57.1%. Adapun kelompok responden yang paling sedikit adalah usia diatas 50 tahun dengan persentase sebesar 1.0%. Pada tingkat pendidikan, mayoritas responden didominasi oleh tingkat pendidikan S-1 yaitu sebanyak 100 orang dengan persentase sebesar 48,8%. Sedangkan tingkat pendidikan paling rendah adalah kategori S-2 dan lainnya dengan total 1 orang dengan persentase sebesar 0,5%. Pada kelompok unit kerja, mayoritas karyawan dan karyawati di rumah sakit bekerja pada unit kerja keperawatan, yaitu sebanyak 81 orang dengan persentase 39.5%. Sedangkan responden yang paling sedikit untuk berpasipasi adalah pada unit kerja gizi yang terdapat 5 orang responden dengan persentase 2.4%. Pada kategori jabatan menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan jabatan staf medis yaitu sebanyak 113 orang dengan persentase sebesar 55.1%. Sedangkan dengan jabatan yang paling sedikit adalah responden dengan jabatan manajemen yaitu sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 1.0%. Dan untuk kategori mulai penggunaan SIMRS, telah menunjukkan bahwa mayoritas responden mulai menggunakan SIMRS antara tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 91 orang dengan persentase 44.4%. Dan yang paling rendah adalah mulai penggunaan SIMRS dibawah tahun 2010 yaitu sebanyak 11 orang dengan persentase 5.4%.
B. Uji Statistik Deskriptif
Uji
statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi
variabel dalam penelitian ini, dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Statistik deskriptif variabel pada
penelitian ini, baik itu variabel independen, variabel mediasi
maupun variabel dependen akan disajikan dalam tabel
2 berikut ini.
Tabel 2
Statistik Deskriptif
Variabel |
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
System Quality (X1) |
205 |
22 |
80 |
62.52 |
7.858 |
Information Quality
(X2) |
205 |
13 |
65 |
51.35 |
6.945 |
Service Quality (X3) |
205 |
5 |
25 |
19.39 |
3.135 |
Use (Z1) |
205 |
6 |
30 |
22.06 |
3.996 |
User Satisfaction (Z2) |
205 |
7 |
35 |
27.60 |
3.666 |
Net Benefit (Y) |
205 |
6 |
30 |
24.62 |
2.871 |
Sumber: Data Penelitian, 2022
Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa terdapat 6 (enam) variabel penelitian yaitu system quality, information quality, service quality, use, user satisfaction, dan net benefit dengan jumlah sampel secara keseluruhan sebanyak 205 sampel. Dengan nilai minimum sebagai nilai terendah untuk setiap variabel, dan nilai maksimum untuk nilai tertinggi untuk setiap variabel dalam penelitian. Dalam tabel juga dapat dilihat mean dari setiap nilai dari masing-masing variabel. Selain itu juga dapat dilihat standar deviasi nilai dari data masing-masing variabel.
C. Hasil Analisis Data
Convergent validity bertujuan untuk mengetahui validitas setiap hubungan antara indikator dengan konstruk atau variabel latennya. Nilai loading factor setidak-tidaknya sebesar 0,5. Nilai ini menggambarkan validitas konvergen. Hasil outer loading pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3
Hasil Outer Model Awal
Sumber: Data Penelitian, 2022
����������� Nilai faktor loading yang dijelaskan pada gambar 3 berada pada rentang nilai antara 0,226 sampai 0,822, dapat diartikan bahwa terdapat indikator yang mempunyai faktor loading lebih rendah dari 0,5. Hasil ini menunjukkan bahwa belum semua indikator memiliki validitas konvergen yang baik. Maka dari itu, semua indikator belum dikatakan valid dalam mengukur masing-masing variabel latennya. Indikator dengan nilai faktor loading kecil dari 0,5 di drop dari model dan indikator X1.2a juga di drop dari model, dikarenakan Nilai AVE pada variabel X1 kecil dari 0,5, yaitu sebesar 0,489 sehingga nilai indikator yang paling kecil pada variabel tersebut dihapus dengan hasil factor loading yang disajikan pada gambar 4 berikut ini:
Gambar 4
Outer Model Akhir
Sumber: Data Penelitian, 2022
Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa
semua butir pernyataan pada semua variabel valid. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai outer loading besar dari 0,5. Artinya, pernyataan pada penelitian
ini menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.
D. Pengujian Hipotesis
Uji
Hipotesis dapat dilihat dari besarnya nilai P-Values. Hipotesis dapat
diterima apabila nilai P-Values kecil dari 0,05 (Ghozali, I., & Latan, 2015). Berikut ini merupakan hasil uji
hipotesis:
Tabel
3
Uji
Hipotesis
Variabel |
Original
Sample |
T
Statistik |
P
Values |
Kesimpulan
Hipotesis |
System Quality -> Use |
-0.070 |
0.823 |
0.205 |
H1 Ditolak |
System Quality -> User Satisfaction |
0.211 |
2.330 |
0.010 |
H2 Diterima |
Information Quality -> Use |
0.494 |
4.600 |
0.000 |
H3 Diterima |
Information Quality -> User
Satisfaction |
0.505 |
4.417 |
0.000 |
H4 Diterima |
Service Quality -> Use |
0.424 |
4.313 |
0.000 |
H5 Diterima |
Service Quality -> User Satisfaction |
0.163 |
1.802 |
0.036 |
H6 Diterima |
Use -> Net Benefit |
0.113 |
1.806 |
0.036 |
H7 Diterima |
User Satisfaction -> Net Benefit |
0.721 |
9.922 |
0.000 |
H8 Diterima |
System Quality -> Use
-> Net Benefit |
-0.008 |
0.648 |
0.259 |
H9 Ditolak |
Information Quality -> Use
-> Net Benefit |
0.056 |
1.549 |
0.061 |
H10 Ditolak |
Service Quality -> Use
-> Net Benefit |
0.048 |
1.699 |
0.045 |
H11 Diterima |
System Quality -> User
Satisfaction -> Net Benefit |
0.152 |
2.334 |
0.010 |
H12 Diterima |
Information Quality->User
Satisfaction ->Net Benefit |
0.364 |
3.664 |
0.000 |
H13 Diterima |
Service Quality -> User
Satisfaction -> Net Benefit |
0.118 |
1.792 |
0.037 |
H14 Diterima |
Sumber:
Data Penelitian, 2022
Berdasarkan analisis hipotesis pertama, penelitian ini mengidentifikasi bahwa system quality tidak berpengaruh terhadap use pada SIMRS. Artinya, apabila kualitas sistem tinggi dan rendah, tidak akan menghasilkan suatu penggunaan sistem tersebut tinggi ataupun rendah. Hasil negatif tersebut dapat dijelaskan karena penggunaan sistem informasi ini bersifat wajib, sehingga SIMRS pada suatu rumah sakit harus digunakan untuk semua karyawan dan karyawati rumah sakit. Oleh karena itu penggunaan SIMRS tidak dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai penggunaan nyata dari SIMRS pada suatu rumah sakit. Sedangkan untuk hasil analisis hipotesis kedua sampai dengan hipotesis kedelapan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki pengaruh dalam menggunakan aplikasi SIMRS dan mempunyai dampak terhadap vendor SIMRS maupun pengguna SIMRS tersebut.
Pada hasil analisa hipotesis mediasi yang terdapat pada hipotesis kesembilan penelitian ini mengidentifikasi bahwa use tidak dapat memediasi pengaruh system quality pada net benefit, sehingga dapat disimpulkan bahwa system quality tidak berpengaruh terhadap net benefit melalui use pada SIMRS. Hasil penelitian ini mengindikasikan sering atau tidaknya pengguna menggunakan SIMRS tidak ada pengaruhnya terhadap manfaat yang diterima oleh individu maupun organisasi karena pengguna hanya menggunakan sistem dengan intensitas yang sedikit yaitu hanya digunakan pada saat ada proses penginputan data pasien saja. Hasil hipotesis kesepuluh juga mengidentifikasi bahwa use tidak dapat memediasi pengaruh information quality pada net benefit, sehingga dapat disimpulkan bahwa information quality tidak berpengaruh terhadap net benefit melalui use pada SIMRS. Alasan ditolaknya hipotesis ini dikarenakan bahwa penggunaan SIMRS adalah wajib (mandatory) sehingga kualitas informasi tidak menjadi faktor yang mendorong penggunaan sistem tersebut. Meskipun indikator-indikator dalam variabel kualitas informasi dinilai baik, tidak dapat meningkatkan penggunaan suatu sistem.
Berdasarkan hasil analisa hipotesis kesebelas sampai dengan hipotesis keempat belas diterima. Hal ini menujukkan bahwa setiap variabel dapat memediasi penggunaan dan kepuasaan pengguna SIMRS dan mempunyai dampak bagi pengguna maupun vendor SIMRS itu sendiri.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan terhadap pengukuran keberhasilan SIMRS pada rumah sakit swasta di
kota Padang dengan metode DeLone dan McLean (2003), maka ada tiga hipotesis
yang ditolak atau tidak mempunyai pengaruh yaitu pada hipotesis pertama,
hipotesis kesembilan dan hipotesis kesepuluh. Hal ini dapat diartikan bahwa
SIMRS yang diukur dalam penelitian ini bersifat wajib (mandatory) dalam
penggunaanya, sehingga memberikan pengukuran yang kurang tepat khususnya pada
variabel Penggunaan. Tetapi
berhasil menspesifikasi ulang model DeLone dan McLean (2003) dimana kualitas
sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, kemudian kualitas informasi dan
kualitas layanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap penggunaan dan
kepuasan pengguna. Selanjutnya penggunaan dan kepuasaan pengguna berpengaruh
terhadap net benefit. Begitu juga dengan varibel mediasi yang diterima atau
berpengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa model DeLone dan McLean dapat dijadikan
landasan teoritis dalam penerapan dalam mengukur perspektif pengguna SIMRS
sehingga dapat meningkatkan pelayanan suatu rumah sakit.
BIBLIOGRAFI
Afthanorhan, A.,
Foziah, H., & Majid, N. A. (2020). Investigating Digital Library Success
using the DeLone and McLean Information System Success 2.0: The Analysis of
Common Factor based Structural Equation Modeling. Journal of Physics:
Conference Series, 1529(4), 0�8.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1529/4/042052
Arifiyanti, Riski, et,. al. (2020).
Evaluation of The Perception of The Effectiveness of financial Information
Systems With The DeLone and McLean Methods. Wacana-Vol. 23 No. 2 (2020).
ISSN:1411-0199. E-ISSN: 2338-1884.
Arta, Pratiwi Made Cintia, et,. al. (2021). Factor Analysis Of The Net
Benefits Of Accounting Information Systems With System Use And User
Satisfaction As Mediating Variables. Eurasia: Economics &
Business,1(43), January 2021.
Anggraini, Stephani Dewi.
dkk. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan Medis, Penunjang Medis, Non Medis,
SIMRS (Pasien) Terhadap Kepuasan Pasien RSGMP UNSOED. Jurnal Ekonomi, Bisnis
dan Akuntansi (JEBA). Volume 24 No. 1 Tahun 2022.
Azwar, et,. al. (2021). Evaluation of The Distance Learning System Succes
of Apparatus Training: User Satisfaction Mediation. International Journal of
Human Capital Mangement. Vol.5, No.2, December 2021. E-ISSN 2580-9164.
Dalle, J.,
Hastuti, D., Mahmud, Prasetia, I., & Baharuddin. (2020). Delone and mclean
model evaluation of information system success: A case study of master program
of civil engineering universitas lambung mangkurat. International Journal of
Advanced Science and Technology, 29(4 Special Issue), 1909�1919.
DeLone, W.H., and Ephraim
R. Mclean. (1992). Information System Success: The Quest for the Dependent
Variable. Information System Research, March, hlm. 60-95.
DeLone, W.H., dan McLean, E.R. (2003). Information Systems Success: The
Quest for the Dependent Variable. Information Systems Research, pp. 60-95.
Dinata, F. H.,
& Deharja, A. (2020). Analisis SIMRS Dengan Metode PIECES Di RSU Dr. H.
Koesnadi Bondowoso. Jurnal Kesehatan, 8(2), 106�117.
https://doi.org/10.25047/j-kes.v8i2.155
Ghozali, I., &
Latan, H. (2015). Partial Least Squares: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi
Menggunakan SmartPLS 3.0. (2nd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I.
(2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi
Ke-8). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Iskandar, Azwar & Amriani, Tenry Nur. (2021). Determinant Analysis
Of The Net Benefits Of The Use Of Sakti: User Satisfaction Mediation. International
Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR). Vol-5,
Issue-2. June 2021. E-ISSN:2614-1280 P-ISSN 2622-4771.
Kemenkes RI. (2013). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit.
Kuo, Kuang Ming, et al. (2018). Strategic
Improvement for Quality and Satisfaction of Hospital. Journal of Healthcare
Engineering. Volume 2018.
Lenny, P. Y.,
& Kridanto, S. (2019). Analysis of user acceptance, service quality, and
customer satisfaction of hospital management information system. Journal of
Physics: Conference Series, 1193(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1193/1/012001
Setiorini, A.,
Natasia, S. R., Wiranti, Y. T., & Ramadhan, D. A. (2021). Evaluation of the
Application of Hospital Management Information System (SIMRS) in RSUD Dr.
Kanujoso Djatiwibowo Using the HOT-Fit Method. Journal of Physics:
Conference Series, 1726(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1726/1/012011
Suyanto, Rachmat, Dadang Kusnadi, Muhardi. (2018). Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Konsep dan Analisis. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Trang, N. T. T.,
& Tuan, N. M. (2020). User�s satisfaction with information system quality:
An empirical study on the hospital information systems in Ho Chi Minh City,
Vietnam. Hcmcoujs - Economics and Business Administration, 9(2),
57�73. https://doi.org/10.46223/hcmcoujs.econ.en.9.2.157.2019.
Wahyudi, Farid., Respati,
Harianto., & Ardianto, Yusaq Tomo. (2017). Study on DAPODIK Information
System: User Satisfaction as Mediation of System Quality and Information
Quality on Net Benefit. Information and Knowledge Management. Vol. 7.
No. 7. 2017. ISSN 2224-5758 (Paper) ISSN 2224-896X (Online).
Copyright
holder: Azni Srimaydila Aziz, Rita Rahayu (2023) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |