Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 12, Desember 2022

 

ANALISIS PARAMETER KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DENGAN METODE DELONE DAN MCLEAN (PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA PADANG)

 

Azni Srimaydila Aziz, Rita Rahayu

Economics and Business, Andalas University, Indonesia

Email : [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Tulisan ini mengkaji upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit swasta di Kota Padang dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji seberapa besar pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, dan kepuasan pengguna terhadap net benefit. Peneliti menggunakan metode DeLone dan McLean karena model ini dikenal sebagai model sederhana namun dianggap cukup valid oleh peneliti dalam mengukur suatu sistem informasi. Penelitian ini menggunakan sampel karyawan laki-laki dan perempuan di rumah sakit swasta tipe C di kota Padang dan mengumpulkan data menggunakan kuesioner online (google form). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh pada penggunaan. Kemudian kualitas sistem mempengaruhi kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kualitas layanan secara bersama-sama mempengaruhi penggunaan dan kepuasan pengguna. Selain itu, penggunaan dan kepuasan pengguna mempengaruhi manfaat bersih. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengembangkan potensi SIMRS menjadi lebih baik lagi dan memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas SIMRS pada rumah sakit swasta di Kota Padang.�

 

Kata kunci: Kualitas Sistem; Kualitas Informasi; kualitas layanan; Pakai; Kepuasan Pengguna; Manfaat Bersih.

 

Abstract

This paper examines an effort to improve the quality of private hospital services in the city of Padang by using the Hospital Management Information System (SIMRS). The purpose of this study is to examine how much influence system quality, information quality, service quality, use, and user satisfaction have on net benefit. Researchers use the DeLone and McLean methods because this model is known as a simple model but is considered quite valid by researchers in measuring an information system. This study used a sample of male and female employees at a private hospital type C in the city of Padang and collected data using an online questionnaire (google form). The results of the study show that system quality has no effect on use. Then system quality affects user satisfaction. The results of this study also show that information quality and service quality together influence use and user satisfaction. Furthermore, use and user satisfaction affect the net benefit. The results of this study are expected to be a reference for developing the potential for SIMRS to be even better and to provide information about the factors that affect the quality of SIMRS in private hospitals in the city of Padang.

 

Keywords: System Quality; Information Quality; Service Quality; Use; User Satisfaction; Net Benefit.

 

Pendahuluan

Rumah sakit perlu meningkatkan kualitas pelayanannya dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) agar dapat menunjang aktifitas operasional pada rumah sakit tersebut sehingga lebih sistematis dan disamping itu juga dapat mempermudah pekerjaan bagi para penggunanya. Menurut Muryanti (2018), SIMRS adalah suatu sistem aplikasi yang mengelola pelayanan rumah sakit agar dapat membantu rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan yang ada di rumah sakit.

Pengaruh SIMRS terhadap rumah sakit sangat besar sehingga pelaksanaannya harus dilakukan dengan baik (Lenny, 2019). Tetapi sistem informasi pada sebagian besar rumah sakit di Indonesia hingga saat ini belum diterapkan dengan baik dan optimal (Dinata, 2020). Dalam hal ini dapat dilihat dari kurangnya integrasi program dengan sistem informasi secara keseluruhan, keterbatasan infrastruktur dalam mengembangkan sistem informasi rumah sakit, keterbatasan kemampuan dan kemauan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola dan mengembangkan sistem informasi, kurangnya kepercayaan dalam pengambilan keputusan berdasarkan data atau informasi, dan kurangnya investasi dalam teknologi informasi (TI) rumah sakit untuk pengembangan dan pemeliharaan SIMRS dibandingkan dengan perusahaan lain (Lenny, 2019).

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem teknologi informasi, salah satunya dilakukan oleh DeLone dan McLean. DeLone dan McLean (1992) menawarkan sebuah model untuk menilai kesuksesan sistem teknologi informasi yang sering disebut dengan D&M IS Success Model. Dari model ini dijelaskan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi mempengaruhi penggunaan dan kepuasan pengguna. Banyaknya penggunaan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Penggunaan dan kepuasan pengguna mempengaruhi dampak individual dan selanjutnya mempengaruhi dampak organisasional. Dari kritik-kritik yang diterima dan karena perkembangan sistem teknologi informasi, DeLone dan McLean kemudian memperbaharui model kesuksesannya (DeLone dan McLean, 2003). Hal-hal yang diperbaharui adalah menambah variabel kualitas pelayanan, menggabungkan dampak individual dan dampak organisasional menjadi satu variabel yaitu manfaat-manfaat bersih. Selain itu perbaikan dan peningkatan pengukuran juga dilakukan.

Model kesuksesan sistem informasi yang disempurnakan oleh DeLone dan McLean (2003) telah menjelaskan bahwa kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan (service quality) akan berpengaruh pada penggunaan (use) dan kepuasan pengguna (user satisfaction) dan selanjutnya akan berpengaruh pada manfaat bersih (net benefit) yang diterima.

Penelitian ini akan menguji kembali penelitian sebelumnya, dimana model Delone dan McLean masih sering digunakan oleh peneliti untuk mengukur keberhasilan implementasi sebuah sistem pada berbagai organisasi begitu juga dengan organisasi sebuah rumah sakit. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan dan tempat penelitian yang berbeda. �Pada penelitian (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. Selanjutnya Kuo, et. al (2018) telah menguji kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan secara signifikan memprediksi tingkat kepuasan pengguna sistem informasi rumah sakit. Sedangkan pada penelitian (Trang & Tuan, 2020), menunjukkan bahwa system quality dan information quality secara positif mempengaruhi user satisfaction. Selain itu penelitian ini juga mengacu pada penelitian (Setiorini et al., 2021), salah satu hasil penelitian menunjukkan dimana penggunaan sistem dan kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat bersih.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh system quality, information quality, service quality, use, dan user satisfaction terhadap net benefit.

Ada pun hipotesis dalam penelitian ini bahwa Pada penelitian (Afthanorhan et al., 2020) telah menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. �Penelitian ini didukung juga oleh (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. Sedangkan pada penelitian (Setiorini et al., 2021) menjelaskan bahwa kualitas sistem (system quality) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem.

H1: System Quality berpengaruh terhadap Use SIMRS

Penelitian Kuo, et al., (2018) menguji kualitas sistem yang berdampak pada kepuasan pengguna sistem informasi rumah sakit. �Penelitian ini didukung oleh penelitian (Trang & Tuan, 2020) yang menyatakan bahwa kualitas sistem secara positif mempengaruhi kepuasan pengguna. Sedangkan pada model DeLone dan McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas sistem (system quality) mempengaruhi kepuasan pemakai (user satisfaction).

H2: System Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction SIMRS

Penelitian (Afthanorhan et al., 2020) telah menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. Penelitian ini didukung juga oleh (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. Sedangkan pada penelitian (Setiorini et al., 2021) menjelaskan bahwa kualitas informasi (information quality) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem.

H3: Information Quality berpengaruh terhadap Use SIMRS

Hasil penelitian Kuo, et al (2018) menyatakan bahwa kualitas informasi secara bersama-sama berdampak pada kepuasan pengguna sistem informasi rumah sakit. Trang & Tuan, (2020) menetapkan bahwa kualitas informasi secara positif mempengaruhi kepuasan pengguna. Sehingga model DeLone dan McLean (1992) juga menjelaskan bahwa kualitas informasi (system information) mempengaruhi kepuasan pemakai (user satisfaction)

H4: Information Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction SIMRS

Pada penelitian (Afthanorhan et al., 2020) telah menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. Penelitian ini didukung juga oleh (Dalle et al., 2020) yang menguji kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh (Setiorini et al., 2021) menjelaskan bahwa kualitas layanan (service quality) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem.

H5: Service Quality berpengaruh terhadap Use SIMRS

Menurut penelitian Anggraini, dkk. (2022) kualitas pelayanan medis memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pasien. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kuo, et al., (2018) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan secara bersama-sama berdampak pada kepuasan pengguna sistem informasi rumah sakit. Oleh karena itu model DeLone dan McLean (2003) telah mengungkapkan tentang kualitas layanan (service quality) yang mempengaruhi kepuasan pemakai (user satisfaction).
H6: Service Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction SIMRS
����������� Menurut penelitian
(Dalle et al., 2020) penggunaan berpengaruh signifikan terhadap manfaat bersih. Dan didukung juga oleh penelitian (Setiorini et al., 2021) yang menyatakan bahwa penggunaan sistem memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap manfaat bersih.
H7: Use berpengaruh terhadap Net Benefit SIMRS��
����������� Model DeLone dan McLean (2003) telah menjelaskan bahwa kepuasan pengguna (user satisfaction) akan mempengaruhi pada manfaat bersih (user satisfaction) sistem informasi. S
esuai juga dengan penelitian yang dilakukan (Salim, 2014) bahwa ada pengaruh positif antara kepuasan pengguna (user satisfaction) terhadap manfaat-manfaat bersih (net benefit). Serupa dengan penelitian sebelumnya, penelitian (Setiorini et al., 2021) menunjukkan bahwa manfaat bersih terkait dengan penggunaan sistem dari aspek manusia, lingkungan dan aspek organisasi. Salah satu hasil penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat bersih.
H8: User Satisfaction
berpengaruh terhadap Net Benefit SIMRS
�����������
Pengaruh kualitas sistem terhadap manfaat bersih dengan penggunaan sebagai variabel mediasi didukung beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (DeLone dan McLean, 1992) dan penggunaan (use) sistem yang berpengaruh positif terhadap manfaat bersih (DeLone dan McLean, 2003).
H9: System Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh Use SIMRS

Kualitas informasi memiliki dampak positif terhadap penggunaan (DeLone dan McLean, 1992; Wahyuni, 2011) dan intensitas penggunaan (use) sistem yang berpengaruh terhadap dampak individual (individual impact) (DeLone dan McLean, 1992).
H10: Information Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh Use SIMRS

Pada penelitian Arta, et. al (2021) menyatakan bahwa penggunaan sistem telah terbukti mampu memediasi pengaruh kualitas pelayanan pada manfaat bersih.

H11: Service Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh Use SIMRS
�����������
Menurut penelitian Azwar, et. al (2021) telah dinyatakan bahwa kepuasaan pengguna mampu memediasi pengaruh variabel kualitas sistem terhadap manfaat bersih secara positif dan signifikan. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dan Amriani (2021) yang menemukan bahwa kepuasan pengguna dapat memediasi dan memperkuat pengaruh kualitas sistem terhadap net benefit.
H12: System Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh User Satisfaction SIMRS
����������� Penelitian Wixom dan Watsom (2001) menyatakan bahwa kualitas informasi mempengaruhi manfaat bersih dari sistem informasi melalui kepuasan pengguna. Hal ini juga sependapat dengan penelitian Wahyudi, et. al (2017) dimana hasil analis menunjukkan bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh tidak langsung yangsignifikan terhadap manfaat bersih melalui kepuasan pengguna.
H13: Information Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh User Satisfaction SIMRS
����������� Penelitian Azwar, et. al (2021) menyatakan bahwa kepuasaan pengguna mampu memediasi pengaruh variabel kualitas layanan terhadap manfaat bersih. Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadir & Yatin (2015) yang juga menemukan bahwa kepuasan pengguna mampu memperkuat pengaruh kualitas layanan terhadap manfaat bersih pada penggunaan sistem.
H14: Service Quality berpengaruh terhadap Net Benefit dimediasi oleh User Satisfaction SIMRS

 

Metodologi Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan teknik pengumpulan data kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Analisis PLS (Partial Least Square) dengan aplikasi SmartPLS. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan dan karyawati pengguna SIMRS rumah sakit swasta tipe C di kota Padang. Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan langsung dengan mengirimkan alamat Uniform Resource Locator (URL) kuesioner pada karyawan dan karyawati rumah sakit swasta tipe C di Kota Padang. Proses penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan fasilitas chatting pada jejaring sosial online, dikirimkan kepada responden yang bersedia menjadi responden. Selanjutnya responden diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan dikirimkan oleh peneliti melalui kuesioner online (google form).
 
Hasil dan Pembahasan
A.    Karakteristik Responden 

Setelah proses penyebaran kuesioner menggunakan google form, peneliti mendapatkan 205 responden yang sudah mengisi kuesioner dan peneliti dapat mengolah data yang telah diisi oleh responden tersebut. Sebelum membahas lebih jauh mengenai hasil, terlebih dahulu akan dibahas mengenai karakteristik responden. Distribusi hasil penelitian ini disajikan sebagai berikut:

 

Tabel 1

Karakteristik Responden

Karakteristik
Kategori
Frekuensi (Orang)
Persentase

Jenis Kelamin

Laki-Laki
34
16.6 %
Perempuan
171
83.4 %
Total
 
205
100 %
Nama RS (Tempat Bekerja)
RSU �Aisyiyah Padang
60
29.3 %
RS Naili DBS Padang
41
20.0 %
RSI Ibnu Sina Padang
4
2.0 %
RSU Bunda Padang
93
45.4 %
Semen Padang Hospital
4
2.0 %
RS Yos Sudarso Padang
3
1.5 %
Total
 
205
100 %
Umur
< 20 Tahun
0
0 %
20 - 26 Tahun
45
22.0 %
27 - 35 Tahun
117
57.1 %
36 - 50 Tahun
41
20.0 %
> 50 Tahun
2
1.0 %
Total
 
205
100 %
Tingkat Pendidikan
SMA
7
3.4 %
Diploma
96
46.8%
S-1
100
48.8%
S-2
1
0.5 %
Lainnya
1
0.5 %
Total
 
2015
100 %
Unit Kerja
Keperawatan
81
39.5 %
Kebidanan
8
3.9 %
Laboratorium
12
5.9 %
Radiologi
9
4.4 %
Farmasi
18
8.8 %
Gizi
5
2.4 %
Rekam Medis
18
8.8 %
Informasi
6
2.9 %
Keuangan
14
6.8 %
IT
6
2.9 %
Lainnya
28
13.7 %
Total
 
205
100 %
Jabatan
Manajemen
2
1.0 %
Dokter Umum
7
3.4 %
Dokter Spesialis
0
0 %
Ka. Sub Bagian / Ka. Instalasi
6
2.9 %
Kepala Ruangan
12
5.9 %
Staf Medis
113
55. 1 %
Staf Non Medis
58
28.3 %
Lainnya
7
3.4 %
Total
 
205
100 %
Mulai Penggunaan SIMRS
< Tahun 2010
11
5.4 %
Tahun 2010 -2013
16
7.8 %
Tahun 2014 - 2017
69
33.7 %
Tahun 2018 - 2021
91
44.4 %
Tahun 2022
18
8.8 %
Total
 
205
100 %
Sumber: Data Penelitian, 2022
 
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 205 responden,� mayoritas responden didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 171 orang dengan persentase sebesar 83.4%, sedangkan sisanya sebanyak 34 orang dengan persentase 16.6% merupakan responden berjenis kelamin laki-laki. Kemudian RSU. Bunda Padang paling banyak berpartisipasi dalam mengisi kuesioner penelitian ini, yaitu sebanyak 93 orang dengan persentase 45.4% sedangkan partisipasi responden yang paling sedikit yaitu pada RS. Yos Sudarso Padang, yaitu sebanyak 3 orang� dengan persentase 1.5%. Untuk kelompok umur responden didominasi oleh usia 27-35 tahun yaitu sebanyak 117 orang dengan persentase sebesar 57.1%. Adapun kelompok responden yang paling sedikit adalah usia diatas 50 tahun dengan persentase sebesar 1.0%. Pada tingkat pendidikan, mayoritas responden didominasi oleh tingkat pendidikan S-1 yaitu sebanyak 100 orang dengan persentase sebesar 48,8%. Sedangkan tingkat pendidikan paling rendah adalah kategori S-2 dan lainnya dengan total 1 orang dengan persentase sebesar 0,5%. Pada kelompok unit kerja, mayoritas karyawan dan karyawati di rumah sakit bekerja pada unit kerja keperawatan, yaitu sebanyak 81 orang dengan persentase 39.5%. Sedangkan responden yang paling sedikit untuk berpasipasi adalah pada unit kerja gizi yang terdapat 5 orang responden dengan persentase 2.4%. Pada kategori jabatan menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan jabatan staf medis yaitu sebanyak 113 orang dengan persentase sebesar 55.1%. Sedangkan dengan jabatan yang paling sedikit adalah responden dengan jabatan manajemen yaitu sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 1.0%. Dan untuk kategori mulai penggunaan SIMRS, telah menunjukkan bahwa mayoritas responden mulai menggunakan SIMRS antara tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 91 orang dengan persentase 44.4%. Dan yang paling rendah adalah mulai penggunaan SIMRS dibawah tahun 2010 yaitu sebanyak 11 orang dengan persentase 5.4%.
B.     Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel dalam penelitian ini, dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Statistik deskriptif variabel pada penelitian ini, baik itu variabel independen, variabel mediasi maupun variabel dependen akan disajikan dalam tabel 2 berikut ini.


Tabel 2

Statistik Deskriptif

Variabel

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

System Quality (X1)

205

22

80

62.52

7.858

Information Quality (X2)

205

13

65

51.35

6.945

Service Quality (X3)

205

5

25

19.39

3.135

Use (Z1)

205

6

30

22.06

3.996

User Satisfaction (Z2)

205

7

35

27.60

3.666

Net Benefit (Y)

205

6

30

24.62

2.871

Sumber: Data Penelitian, 2022

 

Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa terdapat 6 (enam) variabel penelitian yaitu system quality, information quality, service quality, use, user satisfaction, dan net benefit dengan jumlah sampel secara keseluruhan sebanyak 205 sampel. Dengan nilai minimum sebagai nilai terendah untuk setiap variabel, dan nilai maksimum untuk nilai tertinggi untuk setiap variabel dalam penelitian. Dalam tabel juga dapat dilihat mean dari setiap nilai dari masing-masing variabel. Selain itu juga dapat dilihat standar deviasi nilai dari data masing-masing variabel. 
C.  Hasil Analisis Data 
Convergent validity bertujuan untuk mengetahui validitas setiap hubungan antara indikator dengan konstruk atau variabel latennya. Nilai loading factor setidak-tidaknya sebesar 0,5. Nilai ini menggambarkan validitas konvergen. Hasil outer loading pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
 
 
Gambar 3
Hasil Outer Model Awal
Sumber: Data Penelitian, 2022
 
����������� Nilai faktor loading yang dijelaskan pada gambar 3 berada pada rentang nilai antara 0,226 sampai 0,822, dapat diartikan bahwa terdapat indikator yang mempunyai faktor loading lebih rendah dari 0,5. Hasil ini menunjukkan bahwa belum semua indikator memiliki validitas konvergen yang baik. Maka dari itu, semua indikator belum dikatakan valid dalam mengukur masing-masing variabel latennya. Indikator dengan nilai faktor loading kecil dari 0,5 di drop dari model dan indikator X1.2a juga di drop dari model, dikarenakan Nilai AVE pada variabel X1 kecil dari 0,5, yaitu sebesar 0,489 sehingga nilai indikator yang paling kecil pada variabel tersebut dihapus dengan hasil factor loading yang disajikan pada gambar 4 berikut ini:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 4
Outer Model Akhir

 

Sumber: Data Penelitian, 2022

 

Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan pada semua variabel valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai outer loading besar dari 0,5. Artinya, pernyataan pada penelitian ini menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

D.  Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis dapat dilihat dari besarnya nilai P-Values. Hipotesis dapat diterima apabila nilai P-Values kecil dari 0,05 (Ghozali, I., & Latan, 2015). Berikut ini merupakan hasil uji hipotesis:

 

Tabel 3

Uji Hipotesis

Variabel

Original Sample

T Statistik

P Values

Kesimpulan Hipotesis

System Quality -> Use

-0.070

0.823

0.205

H1 Ditolak

System Quality -> User Satisfaction

0.211

2.330

0.010

H2 Diterima

Information Quality -> Use

0.494

4.600

0.000

H3 Diterima

Information Quality -> User Satisfaction

0.505

4.417

0.000

H4 Diterima

Service Quality -> Use

0.424

4.313

0.000

H5 Diterima

Service Quality -> User Satisfaction

0.163

1.802

0.036

H6 Diterima

Use -> Net Benefit

0.113

1.806

0.036

H7 Diterima

User Satisfaction -> Net Benefit

0.721

9.922

0.000

H8 Diterima

System Quality -> Use -> Net Benefit

-0.008

0.648

0.259

H9 Ditolak

Information Quality -> Use -> Net Benefit

0.056

1.549

0.061

H10 Ditolak

Service Quality -> Use -> Net Benefit

0.048

1.699

0.045

H11 Diterima

System Quality -> User Satisfaction -> Net Benefit

0.152

2.334

0.010

H12 Diterima

Information Quality->User Satisfaction

->Net Benefit

0.364

3.664

0.000

H13 Diterima

Service Quality -> User Satisfaction -> Net Benefit

0.118

1.792

0.037

H14 Diterima

Sumber: Data Penelitian, 2022

 

Berdasarkan analisis hipotesis pertama, penelitian ini mengidentifikasi bahwa system quality tidak berpengaruh terhadap use pada SIMRS. Artinya, apabila kualitas sistem tinggi dan rendah, tidak akan menghasilkan suatu penggunaan sistem tersebut tinggi ataupun rendah. Hasil negatif tersebut dapat dijelaskan karena penggunaan sistem informasi ini bersifat wajib, sehingga SIMRS pada suatu rumah sakit harus digunakan untuk semua karyawan dan karyawati rumah sakit. Oleh karena itu penggunaan SIMRS tidak dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai penggunaan nyata dari SIMRS pada suatu rumah sakit. Sedangkan untuk hasil analisis hipotesis kedua sampai dengan hipotesis kedelapan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki pengaruh dalam menggunakan aplikasi SIMRS dan mempunyai dampak terhadap vendor SIMRS maupun pengguna SIMRS tersebut.
Pada hasil analisa hipotesis mediasi yang terdapat pada hipotesis kesembilan penelitian ini mengidentifikasi bahwa use tidak dapat memediasi pengaruh system quality pada net benefit, sehingga dapat disimpulkan bahwa system quality tidak berpengaruh terhadap net benefit melalui use pada SIMRS. Hasil penelitian ini mengindikasikan sering atau tidaknya pengguna menggunakan SIMRS tidak ada pengaruhnya terhadap manfaat yang diterima oleh individu maupun organisasi karena pengguna hanya menggunakan sistem dengan intensitas yang sedikit yaitu hanya digunakan pada saat ada proses penginputan data pasien saja. Hasil hipotesis kesepuluh juga mengidentifikasi bahwa use tidak dapat memediasi pengaruh information quality pada net benefit, sehingga dapat disimpulkan bahwa information quality tidak berpengaruh terhadap net benefit melalui use pada SIMRS. Alasan ditolaknya hipotesis ini dikarenakan bahwa penggunaan SIMRS adalah wajib (mandatory) sehingga kualitas informasi tidak menjadi faktor yang mendorong penggunaan sistem tersebut. Meskipun indikator-indikator dalam variabel kualitas informasi dinilai baik, tidak dapat meningkatkan penggunaan suatu sistem.
Berdasarkan hasil analisa hipotesis kesebelas sampai dengan hipotesis keempat belas diterima. Hal ini menujukkan bahwa setiap variabel dapat memediasi penggunaan dan kepuasaan pengguna SIMRS dan mempunyai dampak bagi pengguna maupun vendor SIMRS itu sendiri.

Kesimpulan 

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap pengukuran keberhasilan SIMRS pada rumah sakit swasta di kota Padang dengan metode DeLone dan McLean (2003), maka ada tiga hipotesis yang ditolak atau tidak mempunyai pengaruh yaitu pada hipotesis pertama, hipotesis kesembilan dan hipotesis kesepuluh. Hal ini dapat diartikan bahwa SIMRS yang diukur dalam penelitian ini bersifat wajib (mandatory) dalam penggunaanya, sehingga memberikan pengukuran yang kurang tepat khususnya pada variabel Penggunaan. Tetapi berhasil menspesifikasi ulang model DeLone dan McLean (2003) dimana kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, kemudian kualitas informasi dan kualitas layanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna. Selanjutnya penggunaan dan kepuasaan pengguna berpengaruh terhadap net benefit. Begitu juga dengan varibel mediasi yang diterima atau berpengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa model DeLone dan McLean dapat dijadikan landasan teoritis dalam penerapan dalam mengukur perspektif pengguna SIMRS sehingga dapat meningkatkan pelayanan suatu rumah sakit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Afthanorhan, A., Foziah, H., & Majid, N. A. (2020). Investigating Digital Library Success using the DeLone and McLean Information System Success 2.0: The Analysis of Common Factor based Structural Equation Modeling. Journal of Physics: Conference Series, 1529(4), 0�8. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1529/4/042052

 

Arifiyanti, Riski, et,. al. (2020). Evaluation of The Perception of The Effectiveness of financial Information Systems With The DeLone and McLean Methods. Wacana-Vol. 23 No. 2 (2020). ISSN:1411-0199. E-ISSN: 2338-1884.

 

Arta, Pratiwi Made Cintia, et,. al. (2021). Factor Analysis Of The Net Benefits Of Accounting Information Systems With System Use And User Satisfaction As Mediating Variables. Eurasia: Economics & Business,1(43), January 2021.

 

Anggraini, Stephani Dewi. dkk. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan Medis, Penunjang Medis, Non Medis, SIMRS (Pasien) Terhadap Kepuasan Pasien RSGMP UNSOED. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (JEBA). Volume 24 No. 1 Tahun 2022.

 

Azwar, et,. al. (2021). Evaluation of The Distance Learning System Succes of Apparatus Training: User Satisfaction Mediation. International Journal of Human Capital Mangement. Vol.5, No.2, December 2021. E-ISSN 2580-9164.

 

Dalle, J., Hastuti, D., Mahmud, Prasetia, I., & Baharuddin. (2020). Delone and mclean model evaluation of information system success: A case study of master program of civil engineering universitas lambung mangkurat. International Journal of Advanced Science and Technology, 29(4 Special Issue), 1909�1919.

 

DeLone, W.H., and Ephraim R. Mclean. (1992). Information System Success: The Quest for the Dependent Variable. Information System Research, March, hlm. 60-95.

 

DeLone, W.H., dan McLean, E.R. (2003). Information Systems Success: The Quest for the Dependent Variable. Information Systems Research, pp. 60-95.

 

Dinata, F. H., & Deharja, A. (2020). Analisis SIMRS Dengan Metode PIECES Di RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Jurnal Kesehatan, 8(2), 106�117. https://doi.org/10.25047/j-kes.v8i2.155

 

Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi Menggunakan SmartPLS 3.0. (2nd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

 

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi Ke-8). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

 

Iskandar, Azwar & Amriani, Tenry Nur. (2021). Determinant Analysis Of The Net Benefits Of The Use Of Sakti: User Satisfaction Mediation. International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR). Vol-5, Issue-2. June 2021. E-ISSN:2614-1280 P-ISSN 2622-4771.

 

Kemenkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

 

Kuo, Kuang Ming, et al. (2018). Strategic Improvement for Quality and Satisfaction of Hospital. Journal of Healthcare Engineering. Volume 2018.

 

Lenny, P. Y., & Kridanto, S. (2019). Analysis of user acceptance, service quality, and customer satisfaction of hospital management information system. Journal of Physics: Conference Series, 1193(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1193/1/012001

 

Setiorini, A., Natasia, S. R., Wiranti, Y. T., & Ramadhan, D. A. (2021). Evaluation of the Application of Hospital Management Information System (SIMRS) in RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Using the HOT-Fit Method. Journal of Physics: Conference Series, 1726(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1726/1/012011

 

Suyanto, Rachmat, Dadang Kusnadi, Muhardi. (2018). Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Konsep dan Analisis. Bandung: PT. Refika Aditama.

 

Trang, N. T. T., & Tuan, N. M. (2020). User�s satisfaction with information system quality: An empirical study on the hospital information systems in Ho Chi Minh City, Vietnam. Hcmcoujs - Economics and Business Administration, 9(2), 57�73. https://doi.org/10.46223/hcmcoujs.econ.en.9.2.157.2019.

 

Wahyudi, Farid., Respati, Harianto., & Ardianto, Yusaq Tomo. (2017). Study on DAPODIK Information System: User Satisfaction as Mediation of System Quality and Information Quality on Net Benefit. Information and Knowledge Management. Vol. 7. No. 7. 2017. ISSN 2224-5758 (Paper) ISSN 2224-896X (Online).

 

Copyright holder:

Azni Srimaydila Aziz, Rita Rahayu (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: