Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
PENGARUH METODE PARTS HYPNOTHERAPY TERHADAP INTENSI
MEROKOK SISWA SMP X DI BANTUL YOGYAKARTA
Adelia
Maharani¹, Zahro Varisna Rohmadani2
Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia1,2
Email: [email protected]¹
Abstrak
Perilaku merokok
suatu kegiatan yang dapat kita jumpai dalam Masyarakat umum yang dapat berisiko
terhadap berbagai paparan penyakit. Banyaknya perokok tidak hanya orang dewasa,
remaja saat ini sudah merokok sejak umur 10 tahun dengan itu persentase merokok
pada remaja setiap tahunnya meningkat. Satu diantara teknik Hipnoterapi yang
bisa dipakai untuk menurunkan intensi merokok pada siswa adalah parts therapy Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat pengaruh Teknik parts hypnotherapy terhadap
intensi merokok di SMP X di Bantul Yogyakarta. Penelitian ini ialah penelitian
kuantitatif eksperimen. Populasi pada penelitian ini sejumlah 90 siswa dan
sampel sebanyak 16 siswa yang ditentukan secara purposive-sampling dengan
kriteria sampel adalah Siswa kelas VIII SMP X, Siswa laki-laki yang berada di
SMP X, Siswa bersedia menjadi responden, Siswa yang hadir pada saat pemberian
perlakuan, dan memiliki intensi merokok. Instrument yang dipakai pada
penelitian ini ialah skala intensi merokok serta lembar observasi, dengan nilai
reliabilitas skala intensi merokok rii= 0,792. Analisis data memakai uji
independent paired t-test. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya perubahan
kategori intensi merokok pada siswa dengan intervensi part therapy.
Kata kunci: Intensi merokok,
Part therapy, Remaja
Abstract
Smoking
behavior is an activity that we can encounter in the general public which can
pose a risk of exposure to various diseases. The number of smokers is not only
adults, today's teenagers have been smoking since the age of 10, so the
percentage of smoking among teenagers is increasing every year. One of the
hypnotherapy techniques that can be used to reduce smoking intentions in
students is parts therapy. The aim of this research is to determine the effect
of parts hypnotherapy techniques on smoking intentions at SMP X in Bantul
Yogyakarta. This research is a quantitative experimental research. The
population in this study was 90 students and the sample was 16 students who
were determined using purposive sampling with the sample criteria being
students in class VIII of SMP , and have the intention to smoke. The
instruments used in this research were a smoking intention scale and an
observation sheet, with a reliability value for the smoking intention scale
rii= 0.792. Data analysis used the independent paired t-test. The results of
this study indicate that there is a change in the category of smoking
intentions among students with part therapy intervention.
Keywords: Smoking intention,
Part therapy, Teenager
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha yang menciptakan suasana belajar serta proses pembelajaran supaya peserta didik bisa mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual, pengendalian diri, keagamaan, akhlak mulia, kecerdasan, kepribadian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara selaras atas Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan nasional.
Siswa SMP memiliki umur sekitar 13, atau 14-17
tahun, yang masuk masa remaja awal. Masa remaja ini merupakan tahap munculnya
kapasitas kognitif baru yaitu seseorang
sangat membutuhkan teman. Teman sebaya dapat memainkan peranan penting bagi
seseorang yang sedang memasuki masa-masa ini. Pada masa ini remaja memperoleh
kematangan perilaku, dapat belajar impulsivitas, serta dapat membuat penilaian
lebih awal mengenai tujuan karir yang akan diraih, lain daripada itu juga
penerimaan dari lawan jenis menjadi sangat penting untuk individu yang sedang
berada di fase-fase ini
Rokok ialah zat adiktif yang dapat mengakibatkan
ketergantungan bagi seseorang yang telah menghisapnya
Banyaknya
perokok tidak hanya orang dewasa, remaja saat ini sudah merokok sejak umur 10
tahun dengan itu persentase merokok pada remaja setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2020 perokok berumur 10-12 Tahun
sebanyak 0,13 dan pada tahun 2021 menurun menjadi 0,7 dengan penurunan yang
drastis namun kenaikan pada tahun 2022 cukup tinggi dengan persentase 0,11 sama
halnya dengan remaja yang berumur 13-15 tahun memiliki penurunan yang cukup
signifikan namun juga kenaikan yang cukup tinggi pada tahun 2022 remaja perokok
dengan umur 13-15 tahun sebesar 1,45 (BPS, 2023).
Tabel 1. Persentase Merokok pada penduduk
remaja D.I.Yogyakarta
Persentase
Merokok pada penduduk D.I.Yogyakarta umur > 15 Tahun |
||
2021 |
2022 |
2023 |
24,54 % |
23,97% |
24,82% |
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
2023 Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar memiliki remaja 278.125 orang dengan prevelensi
perokok yang cukup tinggi pada umur lebih dari 15 tahun memiliki peningkatan
perokok remaja yang setiap tahun bertambah, walaupun ketika tahun 2022
mengalami penurunan namun pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Perokok pelajar kota Jogja pada tahun 2021 sebesar 24,54%, pada
tahun 2022 menurun menjadi 23, 97%, dan meningkat pada tahun 2023 sebesar 24,82%.
Berbagai faktor yang membuat pelajar kota jogja menjadi perokok aktif tanpa
memikirkan penyakit yang akan ditimbulkan.
Berdasarkan wawancara kepada 2 siswa yang bersekolah di SMP X memiliki niat untuk merokok. 2 orang siswa tersebut bercerita bahwa setiap pulang sekolah atau bermain dengan teman yang lain sering kali di olok-olok bukan seorang laki-laki bila tidak merokok sehingga membuat kedua siswa tersebut menginginkan untuk merokok namun keinginannya tersebut belum pernah terlaksanakan. Kedua siswa memiliki keingingan untuk mencoba rasa rokok yang teman-teman atau keluarga terdekat mereka hisap. Namun mereka mengatakan bahwa keinginannya merokok dikarenakan faktor dari seorang wanita yang disukainya, mereka merasa bahwa merokok dapat terlihat lebih gentlemen. Mereka belum melakukannya karena memikirkan efek buruk yang akan didapatkan dan tidak diperbolehkan oleh orang tua.
Tabel 2. Hasil tryout baseline
Kategori |
Jumlah |
Presentase |
|
1. |
Ringan |
1 |
1,1% |
2. |
Sedang |
86 |
95,6% |
3. |
Tinggi |
3 |
3,3% |
Berdasarkan dari data baseline yang telah
di berikan oleh peneliti pada tanggal 10 November 2023 ditemukan dari 90 sampel
responden yang diamati dalam tryout data
baseline terdapat 86 orang responden yang termasuk dalam skala intensi merokok, atau sebanyak 95,6% dari
total sampel. Ada 1 responden yang masuk dalam kategorisasi rendah dan 3 orang
masuk dalam kategorisasi tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa kebanyakan anak
SMP kelas VIII sudah termasuk dalam intensi merokok
Satu
diantara teknik Hipnoterapi yang bisa dipakai untuk menurunkan intensi merokok
pada siswa adalah parts therapy. Teknik parts
therapy ialah satu diantara dari berbagai Teknik dalam hipnoterapi,
seseorang dapat berkomunikasi dengan “bagian” dari diri orang tersebut yang
menghambat kemajuan. Didalam diri banyak yang menyerupai dengan kepribadian
karakter, dan tujuan masing-masing. Parts
therapy dipakai untuk yang memiliki masalah dengan konflik internal seperti
sisi kepribadian yang saling bertolak
belakang sehingga dapat menimbulkan pertentangan. Sejauh ini belum terdapat
penelitian yang sama dengan penelitian oleh peneliti, namun terdapat beberapa
penelitian yang menggunakan teknik parts
therapy. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh
Bukti keberhasilan hipnoterapi dengan parts therapy yaitu dapat menurunkan perilaku merokok pada salah satu
contoh penanganan perilaku merokok. penanganan kasus Hunter lebih dahulu
memakai hipnoterapi dengan pendekatan manfaat agar dapat menurunkan perilaku
merokok, tetapi pendekatan manfaat dirasa gagal, sehingga dipakai pendekatan parts therapy, hal tersebut karena
perokok memiliki bagian-bagian yang terpecah karena kebimbangan dan
pertentangan dalam dirinya.
Berdasarkan fenomena tersebut menjadikan
landasan dalam melakukan penelitian, sehingga peneliti tertarik melakukan
penelitian mengenai Pengaruh Hipnoterapi Parts
therapy terhadap Intensi Merokok Siswa SMP X.
Metode
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMP
X di bulan Mei 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen, dengan
desain untreated control group
design with dependent pretest dan posttest samples. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian
inferensial yang digunakan dalam pengujian hipotesis dan dapat menyadarkan
setiap kesimpulan hasilnya sebuah probabilitas kesalahan penolakan nihil
Penelitian ini terbagi atas dua variabel yakni hipnoterapi teknik part therapy serta intensi merokok. Sumber data primer pada penelitian ini ialah hasil dari kuesioner yang diberikan pada siswa. Kuesioner ini berisikan ketentuan subyek yang diperlukan untuk penelitian, instrument serta informed consent dari alat ukur. Teknik pengumpulan data di penelitian ini ialah dengan memberikan kuesioner lebih dahulu untuk mengukur intensi merokok siswa. Instrumen yang dipakai untuk melakukan pengukuran pada tingkat intensi merokok terdiri dari pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable.
Hasil
dan Pembahasan
Hasil penlitian ini diuraikan
sebagai berikut: (1) Intensi Merokok Pada siswa Sebelum
Diberikan intervensi parts theraphy; (2) Intensi Merokok Pada
siswa Setelah Diberikan intervensi parts theraphy; (3) Perbedaan Intensi
merokok pada siswa Sebelum dan Setelah Diberikan Intervensi part theraphy;
(4) Observasi saat dilakukan part theraphy.
Intensi
Merokok Pada siswa Sebelum Diberikan intervensi parts theraphy
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Intensi
Merokok Pada siswa Sebelum Diberikan intervensi parts theraphy
No. |
Kategori |
Jumlah |
Presentase |
1.
|
Ringan |
1 |
1,1% |
2.
|
Sedang |
12 |
95,6% |
3.
|
Tinggi |
3 |
3,3% |
Total |
16 |
100% |
Berlandaskan hasil tabel tersebut bisa
terlihat intensi merokok responden sebelum diberikan intervensi dengan hypnotherapy dengan teknik part therapy didapatkan yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 1 responden
dengan presentase 1,1 %, yang masuk pada kategori sedang sejumlah 12 responden
dengan presentase 95,6 %, sedangkan yang masuk pada kategori tinggi 3 responden
sejumlah 3,3 % sehingga memiliki jumlah 16 responden dengan 100%
presentase.
Intensi Merokok Pada
siswa Setelah Diberikan intervensi parts theraphy
Tabel
4. Distribusi Frekuensi Intensi Merokok Pada siswa Setelah Diberikan intervensi
parts theraphy
No. |
Kategori |
Jumlah |
Presentase |
1.
|
Ringan |
10 |
63 % |
2.
|
Sedang |
6 |
37 % |
3.
|
Tinggi |
0 |
0% |
Total |
16 |
100% |
Berlandaskan tabel tersebut terlihat intensi merokok responden setelah diberikan intevensi menggunakan part hypnotheraphy didapatkan kategori ringan sebanyak 10 orang dengan presentase 63 %, sehingga dapat dikatakan banyak respon yang mengalami penurunan intensi merokok. Yang mendapatkan kategori sedang sejumlah 6 responden dengan presentase 37 %, serta tidak ada yang mendapatkan kategori tinggi sehigga intensi merokok setelah dilakukan intervensi dengan parts theraphy seluruh responden menurun.
Perbedaan Intensi
merokok pada siswa Sebelum dan Setelah Diberikan Intervensi part theraphy
Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Perbedaan Intensi merokok pada siswa Sebelum dan Setelah Diberikan Intervensi part
theraphy
Variabel |
Koefisien
perbedaan (z) |
sig (p) |
keterangan |
Hasil |
-2524 |
0.012 |
signifikan |
Berlandaskan hasil uji wilcoxon, terlihat nilai sig. (p) untuk kelompok eksperimen sejumlah 0,012 < 0,05, hal ini yang memperlihatkan adanya perbedaan nilai untuk post serta pre pada kelompok eksperimen.
Dengan kata lain adanya perngaruh antara parts hypnotherapy dengan
penurunan intensi merokok siswa SMP N 2 Pajangan.
Pembahasan
Intensi
Merokok Pada siswa Sebelum Diberikan intervensi parts theraphy
Intensi merokok pada siswa SMP
sebelu, diberikan intervensi dengan teknik part theraphy sebagai berikut terdapat responden dengan
kategori berat sebanyak 3 orang, 12 respondengan termasuk kategori sedang dan 1
responden termasuk kategori ringan. Penelitian ini dilakukan pada laki-laki
usia 14-16 tahun sebanyak 16 responden.
Yang menemukan bahwa niat merokok
remaja berhubungan dengan pandangan positif terhadap rokok, meremehkan seluruh
spektrum efek negatif merokok, dan banyaknya peluang bagi remaja untuk
menyalakan rokok, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
Hasil penelitian ini didukung
oleh temuan
Dalam penelitiannya,
Intensi
Merokok Pada siswa Setelah Diberikan intervensi parts theraphy
Setelah penerapan teknik hipnoterapi paruh waktu, pola berikut muncul dalam niat merokok siswa sekolah menengah pertama: Respons menunjukkan bahwa 0 orang menilai sangat parah, 6 menilai sedang, dan 10 menilai ringan.
Setelah periode dua jam saat teknik hipnosis paruh waktu diberikan,
niat responden untuk merokok berangsur-angsur menurun. Dalam sesi yang telah
berlangsung, para ahli di bidang terapi telah melaksanakan sebelas tahap yang
termasuk dalam rangkaian perawatan paruh waktu. Berdasarkan hasil penelitian
Atrup, siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Kota Kediri tahun 2017 yang mengalami
kekecewaan akibat putus cinta menemukan pelipur lara melalui metode
pembelajaran terapi komponen. Oleh karena itu, konsep ini didukung oleh hasil
penelitian
Sebagai seorang perokok yang tidak menanggapi metode keuntungan yang sering saya gunakan, memberikan kredibilitas pada isu tersebut dengan membuktikan bahwa teknik terapi komponen dapat membantu mengurangi kebiasaan merokok. Di satu sisi, ia ingin berjuang untuk berhenti merokok, tetapi di sisi lain, ia ingin hidup lebih lama. Ada sebagian dirinya yang ingin membuat pilihan, tetapi separuh lainnya lebih berpengetahuan. Berhentilah membiarkan kebiasaan merokok memengaruhi tindakan Anda; sekarang saatnya untuk mengendalikan hidup Anda dan membuat pilihan sendiri.
Perbedaan
Intensi merokok pada siswa Sebelum dan Setelah Diberikan Intervensi part theraphy
Dalam konteks SMP X di Bantul Yogyakarta, tujuan penelitian ini
ialah untuk melihat bagaimana komponen metode hipnosis mempengaruhi keinginan
untuk merokok. Perbandingan skor siswa sebelum dan sesudah intervensi
dilaksanakan dengan menggunakan uji t berpasangan independen, dan nilai p yang
diperoleh adalah 0,002. Apabila nilai p yang dihitung lebih rendah dari 0,05,
maka hal tersebut memperlihatkan terdapat perbedaan antara kedua variabel yang
diteliti, sehingga bisa ditarik kesimpulan adanya pengaruh teknik parts hypnotherapy terhadap intensi
merokok siswa SMP X di Bantul Yogyakarta. Penelitian ini selaras atas
penelitian yang dilaksanakan
Niat merokok dapat dikurangi dengan penerapan program self-care dan
psikoedukasi serta konseling
Observasi saat dilakukan parts
hypnotherapy
a)
Pra Treatment
Untuk
menentukan kategori dalam intensi merokok yaitu: 1) ringan, 2) sedang, dan 3)
tinggi, penulis menggunakan skala intensi merokok yang telah dimodifikasi dari
skala yang telah digunakan oleh
b)
Observasi selama pemberian treatment
Treatment
diberikan sebanyak 1 sesi pertemuan yang dilaksakan pada 21 Mei 2024 di Aula
SMP X. Berdasarkan hasil observassi yang dilakukan penulis didapati sebagaian
responden terlihat antusias mengikuti kegiatan parts hypnotherapy untuk
mengatasi intensi merokok. Dimana hasil pemgamatan yang didapati siswa sangat
kooperatif sehingga ketika ditanya oleh terapis dapat menjawab dengan cepat
walaupun ada beberapa siswa yang masih menjawab sedikit lama karena masih ragu
dengan jawaban yang diberikannya, sehingga harus ditanyain beberapa kali oleh
terapis agar yakin terhadap jawaban yang telah diberikannya. Beberapa siswa
sangat mendalami terapi yang diberikan sehingga mendapatkan hasil yang
memuaskan walaupun intensi merokok tidak turun secara signifikan namun mereka
dapat membendung rasa keingin tahuan mengenai rokok.
Treatment
yang dilakukan pada kelompok kontra yang menanyai mengapa memiliki keinginan
untuk merokok, sejak kapan memiliki keinginan untuk merokok, faktor yang
membuat memiliki keinginan untuk merokok dan masih banyak lagi, namun pada
kelompok kontrol ini tidak memiliki hasil penurunan yang cukup signifikan
sehingga dapat dibandingkan dengan yang diberikan intervensi.
c)
Refresh Treatment
Refresh
treatment dilakukan pada waktu yang bersamaan yaitu tanggal 21 Mei 2024
sehingga setelah dilakukan terapi responden lalu diberikan refresh treatment.
Penulis menanyakan perasaan responden setelah dilakukan parts hypnotherapy untuk
mengetahui apakah rasa keinginantahuan mengenai rokok menurun pada setiap siswa
dengan menanyakan satu persatu, setelah mengetahui jawaban siswa, penulis juga
menayakan bagaimana rasanya setalah dilakukan treatment. penulis menutup dengan
mengucap alhamdulilah dan mengucapkan terimakasih kepada responden yang telah
mengikuti semua rangkain yang telah dilakukan dilanjut dengan membaca doa dan
foto bersama.
d)
Posttest atau pasca penelitian
Posttest
dilakukan setelah refresh treatment untuk mengetahui intensi merokok setelah
dilakukan parts theraphy. Posttest yang diberikan yaitu skala intensi merokok
agar dapat dibandingakan dengan pretest sebelum dilakukan parts theraphy.
Kesimpulan
Berdasarkan dari semua proses penelitian dan pembahasan, bisa ditarik kesimpulan penerapan hipnoterapi dengan teknik parts therapy efektif untuk menurunkan intensi merokok pada siswa SMP X. intensi merokok sebelum intervensi diberikan lebih tinggi dibandingkan setelah dilakukan intervensi. Beberapa responden sebelum dilakukan intervensi termasuk dalam kategori tinggi setelah diberikan intervensi responden yang memiliki intensi merokok tinggi mengalami penurunan kedalam kategori sedang, dan responden yang memiliki intensi merokok sebelum diberikan intervensi masuk dalam kategori ringan, setelah dilakukan intervensi mengalami penurunan ke dalam kategori rendah. Dari hasil kesimpulan hipnoterapi dengan teknik part therapy dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi intensi merokok. Bagi guru disarankan menjadi masukan dalam menangani masalah intensi merokok pada siswa terutama siswa laki-laki, untuk peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk penelitian sejenisnya.
BIBLIOGRAFI
Ashe, M. L., & Wilson, S. J. (2020). A brief review
of choice bundling: A strategy to reduce delay discounting and bolster
self-control. Addictive Behaviors Reports, 11, 100262.
Astuti, K., & Fatmah, S. N. (2019). Hipnoterapi Dengan Part Therapy Untuk Penurunan Perilaku Merokok. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 10(1), 80–96.
Atrup, A., & Anisa, Y. P. N. (2018). Hipnoterapi teknik part therapy untuk menangani siswa kecewa akibat putus hubungan cinta pada siswa sekolah menengah kejuruan. PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 4(1), 21–29.
Baumeister, R. F. (2017). Addiction, cigarette smoking, and voluntary control of action: Do cigarette smokers lose their free will? Addictive Behaviors Reports, 5, 67–84.
del Carmen Pérez-Fuentes, M., Gázquez-Linares, J. J., del Mar Molero-Jurado, M., Martos-Martinez, Á., Barragán-Martín, A. B., & del Mar Simón-Márquez, M. (2021). Student burnout and engagement: Relationship with adolescent use of alcohol and attitudes towards authority. International Journal of Clinical and Health Psychology, 21(2), 100225.
Derksen, M. E., Kunst, A. E., Murugesu, L., Jaspers, M. W. M., & Fransen, M. P. (2021). Smoking cessation among disadvantaged young women during and after pregnancy: exploring the role of social networks. Midwifery, 98, 102985.
Hasmayni, B., Gunawan, R., Aziz, A., & Siregar, F. H. (2022). Hubungan Lingkungan Kerja Non Fisik dengan Employee Engagement pada Karyawan Parking Business di PT. X. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K), 3(3), 221–229.
Komasari, D., & Helmi, A. F. (2000). Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja. Jurnal Psikologi, 27(1), 37–47.
Meilinda, E. (2013). Hubungan antara penerimaan diri dan konformitas terhadap intensi merokok pada remaja. Jurnal Psikoborneo, 6–13.
Nichter, M., Padmawati, S., & Ng, N. (2016). Introducing smoking cessation to Indonesian males treated for tuberculosis: The challenges of low–moderate level smoking. Social Science & Medicine, 152, 70–79.
O’Connor, M., Whelan, R., Bricker, J., & McHugh, L. (2020). Randomized controlled trial of a smartphone application as an adjunct to acceptance and commitment therapy for smoking cessation. Behavior Therapy, 51(1), 162–177.
Purba, S. K., & Nazriani, D. (n.d.). Tingkat Stres Dan Intensi Merokok Pada Remaja Perempuan.
Rohmadani, Z. V. (2016). Upaya Preventif untuk Menurunkan Intensi Merokok Pada Remaja Melalui Program" Peduli Diri". Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suryana, E., Hasdikurniati, A. I., Harmayanti, A. A., & Harto, K. (2022). Perkembangan remaja awal, menengah dan implikasinya terhadap pendidikan. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(3).
Utami, N. (2020). Pengaruh Kebiasaan Merokok Orang Tua terhadap Perilaku Merokok Remaja di Indonesia. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 16(3), 327–335.
Copyright holder: Adelia Maharani, Zahro Varisna Rohmadani (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |