Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 11, November 2024
PENYUSUNAN ARSITEKTUR
SPBE DI PEMERINTAH KOTA CIMAHI PADA FUNGSI APLIKASI INFORMATIKA DAN KEAMANAN
INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF ADM DAN FRAMEWORK ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
Dhiaulhaq Salman Alfarisi
Universitas Telkom, Bandung, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi
(TI) yang pesat mendorong Pemerintah Indonesia untuk menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE) atau E-Government guna
mendukung transformasi
digital dalam tata kelola pemerintahan. SPBE memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memberikan layanan kepada institusi pemerintah, pegawai negeri, pelaku bisnis, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Cimahi, sebagai perangkat daerah yang menangani urusan komunikasi, informatika, persandian, dan statistik, menghadapi tantangan meskipun telah mengimplementasikan SPBE, khususnya
pada optimalisasi aplikasi informatika dan keamanan informasi yang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk
menyusun arsitektur
enterprise menggunakan kerangka
kerja TOGAF ADM yang selaras
dengan Peraturan Presiden No. 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional.
Fokus penelitian ini adalah pada fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi di Pemerintah Kota Cimahi. Melalui metode kualitatif dan sistematis, penelitian ini menganalisis arsitektur yang ada, mengidentifikasi kesenjangan, dan
menghasilkan rancangan arsitektur SPBE yang ditargetkan.
Hasil penelitian mencakup
blueprint untuk optimalisasi
aplikasi dan peningkatan keamanan informasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi arsitektur yang diusulkan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan transparansi layanan publik serta administrasi pemerintahan. Selain itu, rancangan ini memastikan integrasi yang lebih baik antar perangkat
daerah di Kota Cimahi. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa penerapan kerangka arsitektur enterprise yang terstruktur,
seperti TOGAF ADM, dapat menjadi pendekatan strategis untuk mengatasi tantangan dalam implementasi SPBE.
Kata kunci: Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,
Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Cimahi, TOGAF ADM, Fungsi
Aplikasi Informatika dan Keamanan Informasi, Perpres No.132 Tahun 2022.
Abstract
The
rapid development of Information Technology (IT) has encouraged the Government
of Indonesia to implement an Electronic-Based Government System (SPBE) or
E-Government to support the digital transformation in governance. SPBE utilizes
Information and Communication Technology (ICT) to provide services for
government institutions, civil servants, businesses, the public, and other
stakeholders. The Communication and Informatics Department of Cimahi City is a regional government agency tasked with
handling governance in the fields of communication, informatics, cryptography,
and statistics. Despite implementing SPBE, the department faces challenges,
particularly in the suboptimal use of informatization applications and
inadequate information security measures. This study aims to develop an
enterprise architecture design using the TOGAF ADM framework, aligned with
Presidential Regulation No. 132 of 2022 concerning the National SPBE
Architecture. The research focuses on the functions of informatization applications
and information security in Cimahi City. Through
qualitative and systematic methods, the study analyzes
existing architectures, identifies gaps, and formulates a targeted SPBE
architecture. The results include a comprehensive blueprint for optimizing
applications and enhancing information security. The study concludes that
implementing the proposed architecture can improve the effectiveness,
efficiency, and transparency of public services and governmental
administration. Additionally, it ensures better integration among regional
government agencies in Cimahi City. This research
implies that adopting structured enterprise architecture frameworks like TOGAF
ADM can be a strategic approach to overcoming governance challenges in
implementing SPBE.
Keywords: Electronic-Based Government
System, Communication and Informatics Office of Cimahi
City, TOGAF ADM, Function of Informatics Application and Function of
Information Security, Presidential Regulation No.132 of 2022.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat
dan tidak dapat dihindari menuntut masyarakat untuk terus bergerak dinamis dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan TI yang semakin canggih
SPBE merupakan sebuah strategi pemerintah yang memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) untuk memberikan layanan kepada instansi atau lembaga
pemerintah, pegawai negeri,
pelaku bisnis, masyarakat, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya
Pemerintah Indonesia berupaya melakukan percepatan terhadap implementasi SPBE untuk mendukukung akselerasi pembangunan aparatur negara sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025 yang bertujuan untuk menjadikan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Oleh sebab itu Pemerintah
Indonesia melalui Peraturan
Presiden Nomor 95 tahun 2018, mewajibkan seluruh instansi pemerintahan baik instansi pusat, lembaga negara, dan Pemerintah
Daerah provinsi, kabupaten/kota untuk menerapkan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) (Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor
95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, 2018).
Berdasarkan penjelasan diatas, Penelitian tugas akhir ini
akan difokuskan pada lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Cimahi sebagai objek penelitian.
Pemerintahan Kota Cimahi sendiri merupakan intansi pemerintahan daerah yang memiliki hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota cimahi (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan
Daerah, 2004). Sedangkan
Dinas Komunikasi dan Informatika
merupakan pelaksana urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, persandian, dan statistik yang dipimpin oleh kepala dinas serta
bertanggungjawab kepada walikota melalui sekertaris daerah.
Apablia ditinjau dari rencanan strategis
Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Cimahi, Berkaitan dengan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Dinas Komunikasi
dan Informatika Kota Cimahi
masih menemui berbagai kendala, khususnya pada fungsi aplikasi informatika yang belum optimal serta fungsi keamanan informasi yang belum maksimal dalam memberikan pelayanan pengamanan terhadap informasi pemerintah Kota Cimahi.
Penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE) dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelayanan publik serta pengelolaan
pemerintahan. Studi oleh Sukmana dan Susanti (2021) menemukan
bahwa penerapan SPBE pada pemerintah daerah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan aksesibilitas dan efisiensi pelayanan publik melalui digitalisasi proses administrasi. Selain itu, penelitian oleh Wibisono dan
Nugroho (2020) mengungkapkan bahwa
integrasi teknologi dalam SPBE mendukung pengurangan tingkat korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan menciptakan transparansi dalam sistem pengelolaan
informasi dan data pemerintah.
Kedua studi ini memberikan dasar penting bagi
penelitian ini untuk menyusun arsitektur SPBE yang terintegrasi
menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM guna meningkatkan fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi di Pemerintah Kota Cimahi.
Oleh sebab itu, penelitian ini berfokus pada penyusunan enterprise architecture menggunakan
kerangka kerja TOGAF ADM
yang di dasarkan terhadap Perpres No.132 Tahun 2022 Tentang Arsitektur SPBE Nasional
di Pemerintah Kota Cimahi
Pada fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur SPBE targeting yang dapat
digunakan untuk meningkatkan layanan publik dan administrasi pemerintahan menjadi lebih efektif, efisien, dan transparan sesuai dengan kebutuhan
dan terintegrasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang terdapat di Pemerintah
Kota Cimahi.
Tujuan yang ingin di capai dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui kondisi existing arsitektur SPBE
yang terdapat pada Pemerintah
Daerah Kota Cimahi pada fungsi
aplikasi informatika dan fungsi keamanan informasi, dann menyusun rancangan arsitektur SPBE targeting di Pemerintah
Daerah Kota Cimahi pada fungsi
aplikasi informatika dan fungsi keamanan informasi dengan menggunakan TOGAF ADM sesuai dengan pedoman Arsitektur SPBE Nasional yang tercantum
dalam Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 Arsitektur SPBE.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis, yaitu untuk memberikan
masukan yang relevan terkait penyusunan arsitektur SPBE yang
berkesesuaiaan dengan Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 Tentang Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Nasional khususnya
pada fungsi aplikasi informatika dan fungsi keamanan informasi Pemerintah Kota Cimahi, memberikan kontribusi terhadap pengembangan dan perbaikan kualitas layanan SPBE Pemerintah Daerah
Kota Cimahi, dan meningkatkan
pengetahuan penulis mengenai perancangan arsitektur enterprise, khususnya perancangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE).
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun arsitektur enterprise menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM yang selaras dengan Peraturan Presiden No. 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional.
Metode Penelitian
Model Konseptual
Model konseptual adalah representasi visual yang menggambarkan
hubungan antara variabel dan pendekatan ilmiah dalam suatu penelitian. Model
konseptual digunakan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang topik
penelitian serta sebagai panduan dalam menyelesaikan masalah yang ada. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
Model Konseptual Design Science yang dikembangkan oleh Hevner dan rekan-rekannya. Model konseptual dalam penelitian ini terfokus pada penyusunan Enterprise Architecture (EA) untuk
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, dengan fokus pada fungsi layanan. Berikut gambar 1 merupakan model konseptual dalam penelitian ini
Gambar 1. Model Konseptual
Sistematika Penyelesaian Masalah
Sistematika penyelesaian masalah merujuk pada
langkah-langkah dan alur yang diperlukan dalam menyusun Enterprise Architecture untuk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
di Pemerintah Kota Cimahi. Sistematika ini terbagi menjadi empat tahap:
inisiasi, identifikasi, analisis dan perancangan, serta penyelesaian dengan
kesimpulan dan saran. Tahap-tahap ini membantu dalam merumuskan solusi yang
tepat terhadap permasalahan yang ada.
1)
Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi adalah tahap pertama
dalam penelitian ini, yang mencakup persiapan, perencanaan, dan penentuan objek penelitian. Tahap ini dimulai dengan
survei untuk memilih objek penelitian,
fungsi bisnis, dan batasan penelitian, diikuti dengan identifikasi permasalahan melalui studi literatur
dan wawancara, serta pengajuan penelitian untuk persetujuan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
2)
Tahap identifikasi
Tahap identifikasi bertujuan untuk mengumpulkan
data dan informasi yang diperlukan dalam perancangan arsitektur SPBE. Data
dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara, dan observasi, mencakup aspek
SPBE sesuai Perpres No.95 Tahun 2018, Arsitektur SPBE Nasional berdasarkan
Perpres No.132 Tahun 2022, serta peta proses bisnis sesuai PerMenPAN-RB
No.19 Tahun 2018. Tahap ini juga mencakup identifikasi permasalahan, penentuan tujuan dan sasaran, serta batasan penelitian.
3)
Tahap analisis dan perancangan
Tahap analisis dan perancangan bertujuan merancang arsitektur SPBE target berdasarkan kondisi awal dan batasan yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja arsitektur SPBE sesuai Perpres No.132 Tahun 2022 dan
TOGAF ADM 9.2. Identifikasi katalog,
matriks, dan diagram dilakukan
untuk menganalisis kesenjangan (GAP) antara arsitektur existing dan targeting.
4)
Tahap kesimpulan dan saran
Tahap kesimpulan dan saran adalah tahap akhir
penelitian yang disusun berdasarkan pada hasil perancangan Enterprise Architecture SPBE targeting yang telah dievaluasi bersama pemangku kepentingan.
Pengumpulan data merupakan tahap penting dalam
penelitian untuk memperoleh informasi yang relevan dan mendalam terkait objek penelitian.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari
sumber data sekunder dan
primer. Data primer diperoleh melalui
wawancara dengan pihak terkait di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Cimahi, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai jurnal,
dokumen organisasi, dan peraturan terkait SPBE dan
Enterprise Architecture.
Setelah pengumpulan data, dilakukan tahap pengolahan data untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara dengan pemangku kepentingan dan analisis data sekunder dari literatur dan dokumen terkait. Data yang dikumpulkan akan dianalisis mendalam untuk menjadi panduan
penelitian.
Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah
penelitian dengan tujuan untuk mencari makna, pemahaman, dan pengertian tentang
suatu fenomena, serta menyeluruh. Penelitian menggunakan metode kualitatif
dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara bertahap dengan melakukan studi
literatur dan wawancara, sehingga penarikan kesimpulan dapat diambil selama
proses penelitian berlangsung dari awal hingga akhir
Hasil
dan Pembahasan
Fase Preliminary
Fase
Preliminary merupakan langkah awal dalam perancangan
arsitektur enterprise untuk Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Cimahi. Pada fase ini, dilakukan pengumpulan informasi
mendalam terkait organisasi, tujuan, dan kebutuhan bisnis untuk menghasilkan Principle Catalog
Tabel 1. Principle Catalog
Domain |
Prinsip |
Proses Bisnis |
Service
Orientation |
|
Technology Based Management |
Data dan informasi |
Data is an asset |
|
Data is shared |
Aplikasi |
Ease of Use
|
Layanan |
Partisipatif |
Teknologi (Infrastruktur) |
Responsive Change Management |
Keamanan |
Standar keamanan |
Fase Architecture
Vision
Fase
Architecture Vision dimulai dengan menjelaskan
pentingnya mencapai kesepakatan mengenai perancangan arsitektur enterprise
Gambar
2. Value Chain Diagram
Adapun pada gambar 3 merupakan Solution Concept Diagram, yang menggambarkan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi, mencakup aspek fungsi bisnis dan aplikasi yang digunakan.
Gambar
3. Solution Cocept
Arsitektur Proses Bisnis
Tahap selanjutnya adalah Phase
B : Business Architecture, pada tahap ini menjelaskan
bagaimana cara organisasi beroperasi agar tujuan bisnisnya tercapai. Fase ini
mencakup analisis kebutuhan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya,
termasuk bagaimana tujuan bisnis dan interaksi antar bagian dapat tercapai.
Perancangan fase ini didasari oleh PermenPAN RB No.19
tahun 2018 Tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah.
Perancangan ini memuat proses binis eksisting dan targeting yang
diharapkan dapat memberikan solusi bermanfaat bagi Diskominfo
Kota Cimahi. Arsitektur proses bisnis menghasilkan berbagai artefak, salah
satunya adalah business footprint
diagram, yang menunjukkan keterkaitan dan integrasi antara tujuan bisnis, unit
organisasi, fungsi bisnis, dan layanan. Tujuan dari Diagram ini adalah untuk
membantu organisasi dalam meninjau alur tujuan yang ingin dicapai, sesuai
dengan kapabilitas dan sumber daya yang tersedia. Berikut gambar 4 merupakan
business footprint diagram pada fokus penelitian.
Gambar
4. Businees Footprint Diagram
Arsitektur Layanan
Layanan yang merupakan hasil dari proses bisnis yang disediakan kepada pengguna. Layanan ini mencerminkan karakteristik tertentu dan disesuaikan dengan inisiatif strategis, program nasional, serta peraturan perundang-undangan terkait
Tabel 2. Katalog Layanan
Layanan
Pemerintah Kota |
Layanan fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi |
Layanan administrasi pemerintahan |
Layanan Pendampingan Pengembangan Aplikasi |
Layanan TIK |
|
Layanan repository aplikasi |
|
Layanan domain name dan sub domain aplikasi |
|
Layanan Fasilitasi
Integrasi Aplikasi |
|
layanan penyusunan arsitektur |
|
Layanan Audit infrastruktur
dan aplikasi Internal |
|
Layanan Insiden
Handling |
|
Layanan Penerapan Sertifikat Elektronik (Tanda Tangan
Digital) |
|
Layanan Pendampingan
Self Assesment INDEKS KAMI |
|
Layanan monitoring keamanan
informasi |
Arsitektur
Data dan Informasi
Merupakan tahap yang bertujuan untuk mendukung Arsitektur Vision dan Arsitektur
Proses Bisnis. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan data dan informasi pada
organisasi, serta dilakukan perancangan model arsitektur data yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pemodelan arsitektur data menggunakan model
konspetual data yang menggambarkan
hubungan antara keseluruhan entitas data yang digunakan oleh organisasi. Untuk memastikan kebutuhan dari pemangku kepentingan terpenuhi, model konseptual data digambarkan menggunakan Entity
Relationship Diagram (ERD). Berikut gambar 5 merupakan Entity
Relationship Diagram fungsi aplikasi
informatika dan keamanan informasi.
Gambar
5. ERD
Adapun gambar 6 merupakan data Data dissemination diagram yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara komponen aplikasi, layanan bisnis, dan entitas data.
Gambar
6. Data dissemination diagram
Arsitektur Aplikasi
Asitektur aplikasi merupakan
sebuah pemetaan terkait interaksi aplikasi yang digunakan oleh organisasi untuk
memenuhi kebutuhan fungsi bisnis pada organisasi maupun penggunanya. Hal ini mencakup interaksi antara aplikasi dengan middleware, database, dan aplikasi
lain yang mendukung fungsi bisnis. Pada arsitektur aplikasi terdapat Application
communication diagram, yang menjelaskan interface antr aplikasi yag
dinukana pada fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi saling berhubungan dan berkomunikasi. Berikut gambar 7 merupakan Application
communication diagram.
Gambar
7. Application communication diagram
Arsitektur
infrastruktur
Arsitektur infrastruktur mendefinisikan mengenai struktur dan interaksi antara Platform Services, Logical dan Physical Technology
Components
Gambar 8. Environment
and location diagram
Arsitektur Keamanan
Arsitektur keamanan merupakan langkah penting dalam mengendalikan
keamanan dalam arsitektur sistem sebelumnya. Hal ini mencakup identifikasi
program keamanan, evaluasi kelayakan keamanan, serta kepatuhan terhadap
regulasi yang mengatur aspek keamanan
Tabel 3. Pemetaan Standar Keamanan Pada Pemerintah Kota Cimahi
Standar |
Deskripsi |
Standar
Peraturan Teknis dan Prosedur
Keamanan SPBE (01.01) |
|
Peraturan BSSN No.4 Tahun
2021 |
Standar peraturan yang
berisikan pedoman manajemen keamanan SPBE. |
Standar
Keamanan Internasional
(01.02) |
|
ISO 27001
: 2022 |
ISO 27001:2022 merupakan standar manajemen keamanan sistem informasi yang mencakup kontrol dalam bentuk kebijakan, proses, prosedur, struktur organisasi, dan lainnya. |
Regulasi
tambahan (01.03) |
|
Peraturan Walikota Cimahi Tahun 53 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sertifikat Elektronik
di Pemerintah Daerah Kota Cimahi |
Merupakan pedoman dalam peggunaan sertifikat elektronik yang mencakup permohonan, penerbitan, pencabutan sertifikat elektronik. |
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada perancangan arsitektur SPBE pada fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi di pemerintah kota cimahi. Dapat disimpulkan
bahwa Kondisi existing arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE) di Pemerintah Daerah Kota Cimahi
pada fungsi aplikasi informatika dan fungsi keamanan informasi masih menghadapi beberapa kendala yang signifikan. salah satu kendalanya adalah belum optimalnya penyelenggaraan aplikasi dan informatika yang ditandai dengan belum optimalnya
penggunaan domain resmi
(cimahikota.go.id) oleh semua perangkat
daerah, standar operasional prosedur yang ada belum lengkap
dan terstruktur yang menyebabkan
terhambatnya efisiensi dan efektivitas operasional, selanjutnya pelayanan informasi berbasis elektronik juga masih rendah, hal ini
menyebabkan terkendalanya penyedian dan pemanfaataan aplikasi, kemudian pengembangan aplikasi yang dilakukan juga belum sepenuhnya sejalan dengan kebutuhan spesifik organisasi, hal ini menyebabkan beberapa fungsi penting tidak terakomodasi
dengan baik oleh aplikasi yang ada. Ditemukan juga belum efektif dan efisiennya praktek manajemen pada pemerintah kota cimahi yang di sebabkan oleh belum
di terapkan secara menyeluruh Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dan masih terdapat beberapa proses yang dikerjakan secara manual atau semi-manual. Kendala selanjutnya adalah belum optimalnya
penyelenggaraan persandian untuk pengamanan informasi pemerintah daerah, hal ini
ditandai dengan penerapan sertifikat elektronik yang belum menyeluruh untuk ASN Pemerintah Kota Cimahi, belum optimalnya pelaksanaan tim insiden handling dan belum dilakukannya pelaksanaan audit keamanan informasi secara rutin dan menyeluruh, serta masih rendah
nya pengetahuan ASN pemerintah kota cimahi mengenai keamanan informasi yang menyebabkan masih besarnya potensi kerentanan dalam sistem informasi pemerintah daerah. Berdasarkan berbagai macam kendala yang dihadapi, peneliti melakukan penyusunan dokumentasi dan pemodelan arsitektur SPBE existing sesuai dengan dokumen atau data-data yang diberikan dengan bantuan dan arahan dari para pemangku kepentingan. Proses penyusunan pemodelan ini mengacu pada TOGAF ADM, dan Perpres No.132 Tahun 2022 tentang arsitektur SPBE nasional. Hasil dari proses penyusuan pemodelan ini tidak hanya
menggambarkan kondisi eksisting saja, namun juga menjadi dasar untuk merancang
arsitektur targeting yang sesuai
dengan kebutuhan fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi. Rancangan arsitektur SPBE targeting di Pemerintah
Daerah Kota Cimahi telah disusun dengan menggunakan TOGAF ADM sebagai acuan dalam menentukan
elemen-elemen yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan, dan Perpres No.132 Tahun 2022 tentang arsitektur SPBE nasional sebagai pedoman dalam menentukan domain sesuai dengan standar
nasional yang berlaku. Rancangan ini dimulai
dari domain arsitektur
proses bisnis sampai arsitektur keamanan. Dalam setiap domain tersebut menghasilkan output yang
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengatasi kendala yang dihadapi. Berikut merupakan usulan-usulan yang diberikan berdasarkan hasil perancangan arsitektur SPBE
targeting Pada arsitektur proses bisnis
menghasilkan pemodelan peta proses bisnis level 0, level
1, dan level 2 sesuai dengan
PermenPAN-RB No. 19 Tahun
2018. Pada arsitektur proses bisnis
terdapat beberapa usulan yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Usulan tersebut meliputi penambahan aplikasi SI-APP dan pengembangan
repository aplikasi yang bertujuan
untuk memudahkan pengajuan dan pembangunan aplikasi di lingkup pemerintah kota cimahi, selain itu dilakukan pengembangan
aplikasi SILATIK untuk mengoptimalkan pengelolaan domain
name server, meningkatkan pelayanan
informasi berbasis elektronik melalui penerapan integrasi teknologi informasi serta
mengurangi proses yang dikerjakan
secara manual. Pengembangan
juga dilakukan pada proses pengelolaan
insiden siber melalui website DILANSANDI, dan adanya
eskalasi ke BSSN untuk penanganan insiden siber tingkat
lanjut. Pengelolaan sertifikat elektronik juga dilakukan pengembangan untuk memudahkan proses penerbitan sertifikat elektronik. Kemudian adanya penambahan Security &
Audit application sebagai alat
bantu dalam pelaksanaan audit keamanan informasi. Terakhir, terdapat penambahan peta proses bisnis pemantauan dan respon insiden siber untuk
menunjang operasional SOC
(Security Operation Center). Pada arsitektur layanan menghasilkan katalog dan matrix untuk memberikan gambaran pemetaan terhadap layanan yang berkaitan dengan fungsi aplikasi
informatika dan keamanan informasi. Pemetaan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antara layanan dengan proses bisnis dan aplikasi yang digunakan, untuk mendukung implementasi layanan informasi berbasis elektronik yang lebih optimal. Pada arsitektur
data dan informasi menghasilkan katalog entitas data, katalog proses bisnis/entitas data, katalog aplikasi/entitas data, model konseptual
data dan diagram. Output tersebut menggambarkan integrasi atau hubungan antara
entitas data terhadap
proses bisnis serta aplikasi terkait. Hal ini bertujuan untuk
mengidentifikasi data yang digunakan,
menghindari redundansi
data, memastikan keberlangsungan
dan keselarasan sistem secara keseluruhan. Pada arsitektur aplikasi menghasilkan katalog, matrix, dan
diagram yang menggambarkan pemetaan
terhadap aplikasi yang digunakan serta integrasinya antara satu aplikasi dengan
aplikasi lainnya. Adapun usulan pada arsitektur ini adalah dilakukannya
pengembangan aplikasi yang sudah ada dan terdapat
penambahan aplikasi untuk mendukung pengoptimalan layanan yang berkaitan dengan fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi. Pada arsitektur infrastruktur menghasilkan identifikasi infrastruktur teknologi yang terdapat di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Cimahi untuk mendukung
operasional aplikasi yang digunakan. Usulan pada arsitektur ini adalah adanya peningkatan
kapasitas dan kinerja sistem yang digunakan oleh aplikasi, serta pengembangan untuk memperkuat perlindungan terhadap ancaman keamanan informasi. Pada arsitektur keamanan menghasilkan katalog keamanan yang mengacu kepada Perpres No.132 Tahun 2022 yang disesuaikan dengan kondisi pada Pemerintahan Kota Cimahi. Adapun usulan pada arsitektur ini adalah melakukan
penerapan standar keamanan SPBE, dan adanya pelatihan serta edukasi keamanan informasi untuk meningkatkan kemampuan sumber daya.
Kesimpulan
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE) di Pemerintah Kota Cimahi,
khususnya pada fungsi aplikasi informatika dan keamanan informasi, masih menghadapi berbagai kendala. Beberapa di antaranya meliputi belum optimalnya penggunaan domain resmi oleh perangkat daerah, kurang lengkapnya standar operasional prosedur, rendahnya pemanfaatan aplikasi berbasis elektronik, serta pengembangan aplikasi yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Selain itu, manajemen informasi dan keamanan juga belum maksimal, seperti minimnya penerapan sertifikat elektronik, belum optimalnya insiden handling, dan kurangnya pelaksanaan audit keamanan informasi secara menyeluruh. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian menyusun arsitektur SPBE eksisting dengan bantuan kerangka kerja TOGAF ADM dan mengacu pada Perpres No.132 Tahun 2022 tentang arsitektur SPBE nasional, yang kemudian menjadi dasar untuk merancang
arsitektur SPBE targeting yang lebih
efektif dan efisien.
Rancangan arsitektur
SPBE targeting meliputi berbagai
domain, seperti proses bisnis,
layanan, data dan informasi,
aplikasi, infrastruktur,
dan keamanan. Pada arsitektur
proses bisnis, usulan mencakup pengembangan aplikasi SI-APP, SILATIK, serta pemantauan insiden melalui DILANSANDI. Pada arsitektur
layanan, pemetaan dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan layanan dengan proses bisnis dan aplikasi guna mendukung optimalisasi layanan berbasis elektronik. Dalam arsitektur data dan informasi, katalog entitas data disusun untuk memastikan integrasi dan menghindari redundansi data. Pada arsitektur aplikasi, usulan meliputi pengembangan aplikasi eksisting dan penambahan aplikasi baru. Infrastruktur teknologi diidentifikasi untuk peningkatan kapasitas dan kinerja sistem, sementara arsitektur keamanan diusulkan untuk menerapkan standar keamanan SPBE serta memberikan pelatihan keamanan informasi bagi sumber daya
manusia. Rancangan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keamanan layanan SPBE di Pemerintah Kota Cimahi.
BIBLIOGRAFI
Arief, A., & Abbas, M. Y. (2021). Kajian literatur
(systematic literature review): kendala penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). PROtek:
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 8(1), 1–6.
Arsa, I. G. N. W. (2019). Arsitektur Konsolidasi Server dengan Virtualisasi untuk Penyedia Layanan Infrastruktur Cloud. Jurnal Sistem Dan Informatika (JSI), 14(1), 35–40.
Aswati, S., Firmansyah, A. U., & Ramdhan, W. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Data Siswa Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 8 Medan dengan Zachman Framework. SISFO Vol 06 No 03, 6.
Awaludin, L. (2019). Strategi penguatan kompetensi SDM Teknologi Informasi&Komunikasi (TIK) dalam mengoptimalkan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2(2), 118–134.
Dwiyanto, A. (2021). Mewujudkan good governance melalui pelayanan publik. Ugm Press.
Faulina, S., Utari, R., Aranda, S. F., Fevaregi, A., & Rinaldo, A. (2022). Elemen Sukses Penerapan E-Government Pada Era Covid-19 Di Kominfo Riau. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 1(2), 191–203.
Guth, J., Breitenbücher, U., Falkenthal, M., Fremantle, P., Kopp, O., Leymann, F., & Reinfurt, L. (2018). A detailed analysis of IoT platform architectures: concepts, similarities, and differences. Internet of Everything: Algorithms, Methodologies, Technologies and Perspectives, 81–101.
Katharina, R. (2021). Pelayanan publik & pemerintahan digital Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Kuru, G. S. N., Gumilang, S. F. S., & Nugraha, R. A. (2021). Model Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (Spbe) Domain Proses Bisnis Pada Pemerintah Kabupaten Kuningan. JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran Informatika), 6(2), 369–378.
Mulyanto, Y., & Rosiyadi, D. (2018). Perancangan Arsitektur Enterprise untuk Mendukung Proses Bisnis Menggunakan TOGAF Architecture Development Methode (ADM) di STMIK Dharma Negara. Jurnal Tata Kelola Dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi, 4(2), 34–47.
Noprianty, C., & Karana, I. (2019). Perilaku caring perawat berdasarkan teori jean watson di ruang rawat inap. Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(1), 33–48.
Prawira, M. G., Panjaitan, A. C. D., & Paraniti, A. A. S. P. (2023). Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Di Pemerintah Kabupaten Tabanan. Jurnal Ilmiah Raad Kertha, 6(1), 82–89.
Setyawan, A., Muharam, F., Atmaja, J., & Nurdiansyah, C. (2021). Implementasi Penegakkan UU Pers Terhadap Delik Pers dan Kekerasan Jurnalis di Tahun 2020. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1).
Soraya, V., & Sari, W. S. (2019). Perancangan Enterprise Architecture Sistem Informasi dengan Menggunakan Framework TOGAF ADM pada CV. Garam Cemerlang. JOINS (Journal Inf. Syst, 4(2), 148–156.
Sukmana, A., & Susanti, E. (2021). Pengaruh
Implementasi SPBE terhadap
Pelayanan Publik di Pemerintah
Daerah. Jurnal Teknologi
dan Pemerintahan, 15(2), 45-57.
Wibisono, A., & Nugroho, A. (2020). Efektivitas SPBE dalam Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Daerah. Jurnal Administrasi Publik, 12(1), 67-78.
Yudhanto, Y. (2024). Information Technology Business Startup 2.0: Ilmu Dasar Merintis Startup Berbasis Teknologi Informasi untuk Pemula. Elex Media komputindo.
Copyright holder: Dhiaulhaq Salman Alfarisi (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |