How to cite:
Suprapti, H., Jajang, D., & Hartelina, H. (2021) Rencana Strategis Klinik Amira Cikarang Berdasarkan
Analisa SWOT. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(8). http://dx.doi.org/10.36418/ syntax-
literate.v6i8.3874
E-ISSN:
2548-1398
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia pISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
RENCANA STRATEGIS KLINIK AMIRA CIKARANG BERDASARKAN
ANALISA SWOT
Heni Suprapti, Dede Jajang, Hartelina
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa setiap perusahaan harus dapat
membuat strategi yang tepat dan dapat membuat suatu perencanaan untuk bersaing
di masa sekarang dan di masa yang datang. Klinik Amira dikelola oleh Yayasan
Amira adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan.
Berdasarkan data pasien 10 bulan terakhir mengalami penurunan, walaupun
mengalami kenaikan namun kenaikan ini hanya sedikit dan kemudian menurun
kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha agar dapat
mengetahui strategi pengembangan usaha Klinik Amira. Menganalisis dan
mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kelangsungan usaha, serta merumuskan prioritas strategi pengembangan pasar yang
sesuai dengan kondisi lingkungan Klinik Amira. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif, jenis penelitian ini adalah studi kasus.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi dan
kuesioner. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknis analisis interaktif.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah dari analisis pembobotan rating dan skor
IFAS dan EFAS diperoleh jumlah skor kekuatan (S) 1.80, faktor kelemahan (W)
0.70, faktor kesempatan (O) 1.60, dan faktor ancaman (T) yaitu 0.65. Selisih antara
IFAS dan EFAS diperoleh posisi Klinik Amira pada kuadran I yaitu agresif.
Strategi yang tepat yang diambil oleh pemilik klinik adalah pengembangan pasar
dengan cara membuka klinik baru dan meningkatkan mutu pelayanan.
Kata Kunci: manajemen stratejik, analisa SWOT, IFAS, EFAS
Abstract
This research is done with a background, every company should be able to make a
strategy that is appropriate and can be a plan for the present and future. Amira
Clinic which is disa Amira foundation what else business engaged in health
services. Based on user data the last 10 months decreased, although the boss but
this is just fresh and then decreased again. The purpose of this research is school
so that it can be a business development strategy of Amira Clinic. And wah and
internal and external factors that survived the effort, as well as formulating the
priority of market development strategy which by means of amira clinic. This study
uses descriptive qualitative, this type of research is a case study. Data collection is
done by means of drawings, observations, other names and questionnaires.
Analysis techniques which use technical analysis analysis. The results of this study
Heni Suprapti, Dede Jajang, Hartelina
3832 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
from the analysis of weighting rating and score IFAS and EFAS score score (S)
1.80, factor factor factor (W) 0.70, chance factor (O) 1.60, and ball factor factor
(T) is 0.65. The difference between IFAS and EFAS position obtained by Amira
Clinic in quadrant I is timkanra. The right strategy is how clinic owners what is the
development of the market in a way that both new clinics and improved the quality
of service.
Keywords: management strategic, SWOT analysis, IFAS, EFAS
Pendahuluan
Salah satu bidang studi yang dipelajari secara serius di bidang akademis adalah
analisis perencanaan strategis. Hal ini karena setiap saat terjadi perubahan, adanya
rencana yang diharapkan oleh perusahaan. Misalnya, persaingan yang semakin ketat,
peningkatan inflasi, penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, perubahan teknologi
yang semakin canggih, dan kondisi perubahan demografis, yang mengakibatkan
berubahnya selera konsumen secara cepat. Ditambah lagi oleh adanya perubahan
strategi yang dilakukan perusahaan lain atau kompetitor, seperti perubahan strategi
harga, strategi marketing, maupun strategi produk, dan strategi manajemennya maka
perlu dipertimbangkan juga melakukan perubahan strategi bagi perubahan (Reza,
Santoso, & Dewi, 2020).
Keunggulan kompetitif fasilitas pelayanan kesehatan tidak terlepas dari berbagai
upaya yang dilakukan manajemennya. Salah satu upaya yang paling penting
dilaksanakan adalah penerapan rencana strategis manajemen dalam berbagai aspek
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019, 2019). Perencanaan strategis
merupakan proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya melalui
berbagai teknik analisis, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis SWOT
(Strenght, Weakness, Opportunity and Threat) (Mustofa, 2018). Melakukan hal
tersebut, manajemen dapat mengetahui kondisi internal perusahaan secara menyeluruh
dan posisi perusahaan dalam lingkungan eksternal pada saat ini. Hal tersebut
selanjutnya dijadikan dasar untuk perencanaan dan penetapan strategi yang digunakan
organisasi dalam mencapai tujuan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (Ali, 2018).
Saat ini kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat diharapkan oleh masyarakat.
Sehingga, tuntutan mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal oleh masyarakat
sangat tinggi. Tingkat kebutuhan akan layanan kesehatan yang tinggi, merupakan
potensi yang besar untuk banyak dibuka rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah
maupun swasta dan klinik-klinik kesehatan yang dapat melayani fasilitas kesehatan
(Amstrong & Kotler, 2008). Rangka meningkatkan kemampuan memberikan pelayanan
yang bermutu pada masyarakat, berbagai upaya dilakukan pemerintah maupun pihak
swasta. Semakin menjamurnya klinik dan rumah sakit di berbagai daerah membuat
rumah sakit dan klinik berada dalam persaingan yang ketat. Masyarakat sebagai
pelanggan berada pada posisi yang lebih kuat dikarenakan semakin banyaknya pilihan
rumah sakit maupun klinik yang dapat melayani kesehatan. Pada saat yang sama
Rencana Strategis Klinik Amira Cikarang Berdasarkan Analisa SWOT
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 3833
masyarakat juga menjadi sangat kritis terhadap pelayanan kesehatan. Dalam situasi
seperti ini agar tetap bisa bertahan dan terus bersaing rumah sakit ataupun klinik harus
memiliki strategi dalam bersaing. Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaiaman perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya
(Yunus, 2016).
Penerapan strategi perusahaan ini tidak terlepas dari peran ilmu manajemen
strategik. Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial
untuk meningkatkan kinerja perusahaan jangka panjang. Manajemen strategik
merupakan suatu pola yang mengerahkan secara menyeluruh dan komprehensif
pimpinan serta tim kerja dalam mencapai tujuan organisasi serta mengarahkan
organisasi mengenali kegagalan-kegagalan dalam industri (Rufaidah, 2012).
Klinik Amira adalah suatu usaha yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan
berlamat di jalan Urip Sumoharjo No. 78, Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur,
Kabupaten Bekasi. Klinik merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus. Suatu pelayanan
kesehatan harus memiliki kualitas pelayanan yang baik, dimana nantinya akan
mempengaruhi kepuasan pasien yang nantinya akan memberikan hasil berupa
peningkatan jumlah pasien. Layanan kesehatan yang diberikan Klinik Amira
diantaranya melayani rawat jalan, rawat inap, poli gigi, operasi kecil, dan lain
sebagainya. Tingkat kunjungan pasien dalam 12 bulan terakhir mengalami penurunan
(Fandy, 2015).
Semakin banyak kunjungan pasien pada klinik, maka hal ini menandakan klinik
ini memiliki pelayanan yang baik dan dapat bersaing dengan klinik lainnya. Untuk
bersaing dalam pasarnya, maka Klinik Amira perlu mengembangkan strategi yang
matang, terarah dan mencakup aspek internal dan eksternal klinik. Selain itu, diduga
karena terdapat adanya kelemahan yang dimiliki Klinik Amira diantaranya yaitu klinik
ini tidak memiliki agenda untuk mengevaluasi hasil kinerja dan pengelolaan klinik
tersebut, evaluasi kinerja ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui seberapa pesat
daya saing klinik ini dibandingkan dengan kompetitornya (Nuridin & Tiarah, 2019).
Evaluasi diperlukan untuk mengetahui perkembangan klinik dari waktu kewaktu dan
mengetahui seberapa baik pelayanan yang sudah diberikan kepada pasien. Dengan
mengetahui kelemahan tersebut melalui evaluasi yang dilakukan, maka Klinik Amira
tentunya masih memiliki peluang untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti perencanaan strategi
berdasarkan analisis SWOT. Oleh karena itu penulis mengambil judul “Rencana
Strategis Klinik Amira Cikarang Berdasarkan Analisis SWOT”.
Penulisan ini diharapkan akan memberikan manfaat kebeberapa pihak, antara lain
bagi penulis, untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman menulis dan meneliti
mengenai penentuan strategi pada Klinik Amira Cikarang dengan analisis SWOT. Bagi
pihak lain, dapat memberikan referensi dan pertimbangan dalam menganalisa penentuan
strategi yang akan datang dengan menggunakan analisis SWOT. Tujuan dari penelitian
ini adalah menganalisis kelayakan usaha agar dapat mengetahui strategi pengembangan
Heni Suprapti, Dede Jajang, Hartelina
3834 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
usaha Klinik Amira. Menganalisis dan mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi kelangsungan usaha, serta merumuskan prioritas strategi
pengembangan pasar yang sesuai dengan kondisi lingkungan Klinik Amira.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut (Moleong, 2019),
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motovasi,
tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian studi
kasus. Menurut (Sugiyono, 2012) penelitian metode studi kasus adalah dimana peneliti
melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, aktivitas terhadap
satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti
melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan. Dari pengertian tersebut,
maka peneliti berusaha untuk menyelidiki secara cermat suatu peristiwa, aktivitas,
proses satu atau sekelompok individu dari subjek penelitian terutama yang berhubungan
dengan penentuan strategi.
Penelitian kualitatif instrumen penelitian yang utama adalah peneliti sendiri,
namun setelah fokus penelitian menjadi jelas maka dikembangkan instrumen penelitian
sederhana, yang dapat mempertajam serta melengkapi data hasil pengamatan dan
observasi. Menurut (Sugiyono, 2017) terdapat dua instrumen penelitian yang dapat
dikembangkan yaitu instrumen untuk memberi rangking performance kerja dan
instrumen faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara
mendalam, observasi pengamatan pada lokasi penelitian, dokumentasi, dan pemberian
kuesioner. Sample dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi
sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian
(Sugiyono, 2015). Metode pengambilan sample yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan metode judgement sampling, yang merupakan salah satu
bentuk purposive sampling, yaitu merupakan tipe pemilihan sample secara tidak acak
yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu umumnya
disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data
kualitatif, dimana dalam menganalisanya mengikuti konsep Miles and Huberman, Miles
and Huberman dalam Sugiyono (Sugiyono, 2012) mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif sebagai berikut: Aktivitas dalam analisis data kulitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus pada setiap tahapan
penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis
data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
Rencana Strategis Klinik Amira Cikarang Berdasarkan Analisa SWOT
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 3835
Hasil dan Pembahasan
Mengedepankan pelayanan serta keunggulan SDM dimulai dari bergabungnya
paramedis dan karyawan yang terlatih dan berorientasi kepada kepuasan pasien,
mengusung nilai-nilai etika, profesional, komunikasi, kerjasama serta integritas, maka
Klinik Amir bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan
senantiasa melakukan upaya-upaya perbaikan yang berkelanjutan agar bisa menjadi
semakin baik dan menjadi salah satu aset yang membanggakan bagi masyarakat
Cikarang Timur khususnya dan Bangsa Indonesia umumnya (David & David, 2016).
Dalam perkembangannya Klinik Amira telah menjalin kerjasama dengan BPJS
Kesehatan sejak tanggal 01 Januari 2014 sebagai Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat I
yang memberikan pelayanan medik dasar. Saat ini secara efektif telah melayani
Pemegang Kartu sebagai berikut:
1. Seluruh pemegang kartu BPJS Kesehatan, termasuk kartu BPJS Mandiri
2. PNS, Pensiunan & Keluarga pemegang kartu Askes
3. Anggota TNI/Polri, baik yang masih aktif maupun yang sudah Purnawirawan
4. Anggota masyarakat sekitar yang memiliki kartu Jamkesmas dan atau kelompok
Penerima Bantuan Iuran (PBI) lainnya
Alasan pemilihan objek penelitian ini karena usaha tersebut belum pernah
dijadikan objek penelitian tentang analisis SWOT sebagai pertimbangan untuk
menentukan strategi. Selain itu pemilihan lokasi penelitian ini sengaja dilakukan karena
Klinik Amira belum pernah menetapkan strategi dengan analisis SWOT, dan sangat
relevan dengan permasalahan yang diteliti, juga mudah mendapatkan data atau
informasi yang dibutuhkan (Indrawan & Kaniawati, 2014).
Setelah melakukan diskusi dengan pemilik Klinik Amira khususnya tentang
pembobotan dan pemeringkatan atau rating yang dilakukan pemilik maka diperoleh data
seperti pada tabel 1:
Tabel 1
Faktor Startegi Internal (IFAS)
Faktor Startegi Internal (IFAS)
Bobot
Rating
Bobot x
Rating
Kekuatan (S)
1. Budaya kerja sudah terbentuk
0.10
4
0.40
2. Ketersediaan SDM tenaga
medis dan non medis yang
mencukupi
0.10
3
0.30
3. Infrastruktur bangunan dan
sarana transportasi yang
mendukung pelayanan klinik
0.05
4
0.20
4. Lokasi klinik yang strategis
0.15
4
0.60
5. Menjadi mitra BPJS
0.10
3
0.30
Sub Total
0.50
1.80
Kelemahan (W)
Heni Suprapti, Dede Jajang, Hartelina
3836 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
Faktor Startegi Internal (IFAS)
Bobot
Rating
Bobot x
Rating
1. Kurangnya promosi klinik
0.20
2
0.40
2. Sarana pelayanan yang
mendukung pelayanan klinik
seperti rawat inap
0.15
1
0.15
3. Pelayanan dokter spesialis
masih terbatas
0.15
1
0.15
Sub Total
0.50
0.70
Total
1
2.50
Tabel 2
Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Faktor Startegi Eksternal
(EFAS)
Bobot
Rating
Bobot x
Rating
Komentar
Peluang (O)
1. Faskes I (PPKI) dengan
pelayanan kesehatan
primer atau dasar
0.05
3
0.15
Pelayanan utama klinik
2. Jumlah penduduk yang
memerlukan pelayanan
kesehatan
0.15
3
0.45
Peluang besar
3. Faktor jarak tempuh
masyarakat untuk
mendapatkan fasilitas
kesehatan
0.10
4
0.40
Jarak tempuh yang jauh dengan
RSUD
4. Peraturan Presiden No 1
tahun 2013 Pasal 6
0.10
3
0.30
Melatarbelakangi berdirinya
klinik
5. Jumlah klinik
0.10
3
0.30
Jumlah dua klinik kompetitor
yang masih jauh dan hanya
berada pada satu titik kecamatan
Sub Total
0.50
1.60
Ancaman (T)
1. Regulasi pemerintah
tentang BPJS
0.10
1
0.10
Adanya regulasi baru yang
menambahkan persyaratan klaim
2. Sulitnya izin praktek
dokter muda atau baru
masuk
0.10
1
0.10
Kendala untuk mendapatkan
dokter baru
3. Bertambahnya klinik baru
0.15
1
0.15
Persaingan semakin ketat
4. Pengurusan sertifikasi
profesi yang sulit
0.10
2
0.20
Kendala menambah tenaga
medis
5. Penambahan pelayanan
rawat inap dan rawat jalan
oleh kompetitor
0.05
2
0.10
Persaingan semakin ketat
6.
Sub Total
0.50
0.65
Total
1
2.25
Berdasarkan hasil analisa dari analisis IFAS dan EFAS diatas maka dapat
diketahui hasil skornya. Pada Tabel 1 diatas faktor kekuatan (S) mempunyai skor 1,80
Rencana Strategis Klinik Amira Cikarang Berdasarkan Analisa SWOT
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 3837
dan kelemahan (W) dengan skor 0,70. Sedangkan pada Tabel 2 diatas faktor peluang
(O) mempunyai skor 1,60 dan faktor ancaman mempunyai skor 0,65. Sehingga didapat
skor IFAS yaitu 2,50 dan skor EFAS sebesar 2,25.
Berdasarkan hasil skor yang telah dilakukan oleh pemilik perusahaan, total skor
analisis faktor strategi internal (IFAS) memperoleh skor 2,50. Total skor IFAS 2,50
menunjukan bahwa perusahaan ini memiliki kekuatan yang besar untuk menghadapi
peluang dan ancaman yang terjadi, dikarenakan rata-rata nilai IFAS sebesar 2,00.
Jumlah total skor EFAS yang telah dilakukan pembobotan dan rating oleh pemilik
Klinik Amira yaitu 2,25. Total skor EFAS 2,25 menunjukan bahwa perusahaan ini
cukup tanggap atau responsif dengan adanya peluang dan ancaman yang terjadi, karena
nilai rata-rata EFAS 2,00.
Menentukan posisi koordinat kuadran Klinik Amira dapat dicari dengan cara
menghitung selisih dari total faktor kekuatan (S) dengan total faktor kelemahan (W).
kemudian dihitung juga selisih dari total skor peluang (O) dengan total ancaman (T)
sebagai berikut:
IFAS = Total Skor Kekuatan Total Skor Kelemahan
= 1,80 0,80
= 1,10
EFAS = Total Skor Peluang Total Skor Ancaman
= 1,60 0,65
= 0,95
Gambar 1
Posisi Klinik Amira dalam kuadran SWOT
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan analisis SWOT, diketahui
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Klinik Amira. Kekuatan yang dimiliki
Amira yang mampu memenangkan persaingan dan meraih keunggulan yaitu
ketersediaan SDM tenaga medis dan non medis yang mencukupi, budaya kerja yang
Heni Suprapti, Dede Jajang, Hartelina
3838 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
sudah terbentuk, infrastruktur bangunan dan sarana transportasi yang mendukung
pelayanan klinik, lokasi klinik yang strategis, menjadi mitra BPJS, sarana pelayanan
yang mendukung pelayanan klinik seperti pelayanan rawat jalan.
Kelemahan yang dimiliki oleh Klinik Amira diantaranya sarana pelayanan yang
mendukung pelayanan klinik untuk rawat inap, kurangnya promosi klinik, dan
pelayanan dokter spesialis masih terbatas. Kelemahan ini lah yang perlu diperbaiki agar
kedepannya menjadi lebih baik.
Peluang yang dimiliki Klinik Amira yaitu jumlah penduduk yang memerlukan
pelayanan kesehatan, faktor jarak tempuh masyarakat untuk mendapatkan fasilitas
kesehatan, Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013 pasal 6, Pemberi Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama (PPK I) dengan fasilitas kesehatan primer atau dasar. Peluang ini dapat
dikembangkan guna menanggulangi pesaing.
Ancaman yang muncul dan menjadi hambatan Klinik Amira yaitu ancaman
bertambahnya jumlah klinik baru, regulasi pemerintah tentang mitra BPJS, sulitnya izin
praktek dokter muda atau baru masuk, pengurusan sertifikasi profesi yang sulit,
penambahan pelayanan rawat inap dan rawat jalan oleh klinik kompetitor.
Berdasarkan hasil analisis pembobotan, rating dan skor IFAS dan EFAS diperoleh
jumlah skor pada faktor kekuatan (S) 1,80, faktor kelemahan (W) 0,70, faktor peluang
(O) 1,60 dan faktor ancaman (T) yaitu 0,65, disimpulkan posisi Klinik Amira pada
kuadran 1 yaitu posisi agresif, sehingga saran strategi yang tepat adalah pengembangan
pasar dengan cara membuka klinik baru dan meningkatkan mutu pelayanan di Klinik
Amira.
Rencana Strategis Klinik Amira Cikarang Berdasarkan Analisa SWOT
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 3839
BIBLIOGRAFI
Ali, Hapzi. (2018). Modul Manajemen Strategic. Jakarta: UMB. Google Scholar
Amstrong, Gery, & Kotler, Philip. (2008). Prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta:
Erlangga. Google Scholar
David, Fred R., & David, Forest R. (2016). Manajemen strategik: Suatu pendekatan
keunggulan bersaing. Jakarta: Salemba Empat. Google Scholar
Fandy, Tjiptono. (2015). Strategi Pemasaran Edisi-4, Yogyakarta: Cv. Andi Offset.
Google Scholar
Indrawan, Rully, & Kaniawati, Poppy. (2014). Metodologi Penelitian, edisi 1. Bandung:
Penerbit PT Refika Aditama. Google Scholar
Moleong, Lexy J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. Google Scholar
Mustofa, Imam. (2018). Analisis Swot Sebagai Dasar Strategi Pengadaan Bahan Baku
Kayu Sengon Laut (Studi Pada UD. Duta Agung Jaya Purworejo Lumajang).
Google Scholar
Nuridin, H., & Tiarah, Tiarah. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Menggunakan Jasa Building Automatic
System PT. Azbil Berca Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana,
7(1). Google Scholar
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019. (2019). Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Peraturan Menteri Kesehatan
RI No 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas, Nomor 65(879), 20042006. Google
Scholar
Reza, F., Santoso, Budi, & Dewi, Eka. (2020). Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis
SWOT pada Mini Market di Mutiara Mart Rowotengah Jember. International
Journal of Social Science and Business, 4(2), 301307. Google Scholar
Rufaidah, Popy. (2012). Manajemen strategik. Bandung: Penerbit Humaniora. Google
Scholar
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan R&D. Metode Penelitian Dan Pengembangan Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D. Google Scholar
Sugiyono. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet. Sugiyono. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: PT Alfabet. Google Scholar
Sugiyono, Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D.
Heni Suprapti, Dede Jajang, Hartelina
3840 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
Alfabeta Bandung. Google Scholar
Yunus, Eddy. (2016). Manajemen Strategis. Penerbit Andi. Google Scholar
Copyright holder:
Heni Suprapti, Dede Jajang, Hartelina (2021)
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under: