Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
PENDAMPINGAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELLITUS
PADA PEREMPUAN DI DESA LEMAH KEMBAR KECAMATAN SUMBERASIH KABUPATEN PROBOLINGGO
Gufron1*, M. Rofik Fitrotulloh2,
Jumriyah3, Siti Ainurrohmah4
Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia1,2,3,4
Email:
[email protected]1, [email protected]2,
[email protected]3, [email protected]4
Abstrak
Pengabdian
masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif
mengenai diabetes melitus, termasuk gejala, faktor risiko, dampaknya terhadap
kesehatan, serta upaya pencegahan dan pengendalian. Sasaran program pengabdian ini
adalah 15 perempuan warga Desa Lemah Kembar Kecamatan Sumberasih Kabupaten
Probolinggo yang sudah menderita diabetes melitus. dan
kelompok berisiko terkena diabetes melitus dari berbagai golongan usia. Metode yang diterapkan
dalam program pengabdian ini adalah Participatory Action Research (PAR)
meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil kegiatan
pengabdian ini memperlihatkan bahwa sasaran kegiatan pengabdian antusia sdan
memberikan respon yang baik. Hasil evaluasi berdasarkan wawancara, kegiatan menunjukkan
adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan mengenai diabetes melitus.
Kata Kunci: diabetes melitus,
perempuan, pencegahan, pengendalian
Abstract
This community service aims to provide
comprehensive information about diabetes mellitus, including symptoms, risk
factors, its impact on health, as well as prevention and control efforts. The
targets of this community service program are 15 female residents of Lemah
Kembar Village, Sumberasih District, Probolinggo Regency who already have
diabetes mellitus. and groups at risk of diabetes mellitus from various age
groups. The method applied in this service program is Participatory Action
Research (PAR) including the preparation stage, implementation stage and
evaluation stage. The results of this service activity show that the targets of
the service activities are enthusiastic and give a good response. Evaluation
results based on interviews, activities show a significant increase in
knowledge about diabetes mellitus.
Keywords:
diabetes mellitus, women, prevention, control
Pendahuluan
International
Diabetes Federation (IDF) memperkirakan prevalensi global penderita diabetes
mencapai angka 578 juta pada tahun 2030 dan 700 juta pada tahun 2045
Tahun 2023 jumlah penduduk miskin Kabupaten
Probolinggo mencapai 17,19 % atau sebanyak 205.020 jiwa. Kondisi ini
menempatkan posisi Kabupaten Probolinggo urutan nomor 4 terbesar se-Jawa Timur
sebagai daerah termiskin. Di bawah Sumenep (18,7%), Bangkalan (19.35%) dan
Sampang (21,76 %)
Desa Lemah Kembar di Kecamatan Sumberasih
merupakan salah satu daerah dengan jumlah penderita diabetes melitus yang cukup
tinggi di Kabupaten Probolinggo, dengan mayoritas penderita adalah perempuan,
termasuk yang masih berusia muda antara 20 hingga 30 tahun. Menurut Kepala Desa
Hariyanto, tingginya jumlah penderita diabetes di daerah ini terutama terjadi
di kalangan ibu-ibu. Beberapa kasus bahkan berujung pada kematian, yang
disebabkan oleh minimnya pengetahuan mengenai penyakit diabetes melitus dan lambatnya
penanganan yang diberikan.
Kondisi ini erat kaitannya dengan
tingginya faktor risiko diabetes di kalangan masyarakat setempat dan kurangnya
pengetahuan tentang langkah-langkah pencegahan dan pengendalian diabetes.
Faktor-faktor risiko ini dapat mencakup pola makan yang tidak sehat, kurangnya
aktivitas fisik, serta kurangnya akses terhadap informasi kesehatan yang
memadai
Desa Lemah Kembar, yang sebagian besar penduduknya
bekerja sebagai buruh tani, buruh bangunan, dan petani pemilik lahan/penggarap,
menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Tingkat pendapatan yang rendah
membatasi akses mereka terhadap makanan sehat, buah-buahan, sayuran bergizi,
fasilitas rekreasi, dan layanan kesehatan. Kondisi ini memperburuk risiko
kesehatan, termasuk diabetes melitus. Sebagian besar penduduk Desa Lemah Kembar
juga memiliki tingkat pendidikan yang rendah, dengan mayoritas hanya menamatkan
pendidikan di tingkat SD, sebagian di tingkat SMP dan SMA, dan hanya sebagian
kecil yang melanjutkan hingga perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang lebih
tinggi biasanya berkorelasi dengan pengetahuan yang lebih luas, termasuk dalam
aspek kesehatan. Orang yang memiliki pengetahuan lebih luas cenderung memiliki
kesadaran untuk berperilaku sehat, seperti mengadopsi pola makan yang seimbang,
rutin berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Oleh karena itu, penting untuk
menginisiasi program edukasi kesehatan yang ditujukan kepada penduduk Desa
Lemah Kembar. Program ini harus mencakup informasi tentang pola makan sehat,
pentingnya aktivitas fisik, serta cara mengenali dan menangani gejala awal
diabetes melitus. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan harus
ditingkatkan, termasuk penyediaan fasilitas yang lebih baik dan terjangkau bagi
masyarakat berpenghasilan rendah. Kolaborasi antara pemerintah daerah,
organisasi kesehatan, dan komunitas setempat sangat diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk Desa Lemah Kembar.
Berdasarkan
analisis situasi di Desa Lemah Kembar, untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, diperlukan upaya pendampingan secara terus menerus.
Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang
prevalensi diabetes melitus, faktor risiko yang menjadi pemicunya, serta upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit ini.
Metode Penelitian
Metode yang diterapkan
dalam program pengabdian ini adalah Participatory Action Research (PAR)
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap
mempersiapkan tim pengabdian, mitra pengabdian dalam menyusun rencana kegiatan,
pendataan dan semua kebutuhan terkait pelaksanaan kegiatan.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi 3
aktivitas yaitu, pelatihan tatap muka secara langsung, penyuluhan dan edukasi diabetes
melitus pada sasaran program
pengabdian masyarakat.
3) Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pelaksanaan
pengabdian antara lain menilai pelaksanaan kegiatan dan peningkatan pengetahuan
sasaran program pengabdian masyarakat tentang diabetes melitus. Menilai hasil wawancara kepada sasaran program pengabdian masyarakat
tentang diabetes
melitus, factor risiko, gejala, penangan, komplikasi diabetes
melitus
Hasil dan Pembahasan
Penyuluhan dan Edukasi Kesehatan
Pengabdian merupakan
kegiatan atau proses yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran,
dan pemahaman masyarakat mengenai berbagai aspek kesehatan. Dalam konteks
pengabdian ini, pendampingan pencegahan dan pengendalian diabetes melitus pada
perempuan Desa Lemah Kembar meliputi: (1) Penyuluhan tentang Diabetes Melitus,
(2) Edukasi tentang Pola Makan Sehat, (3) Edukasi tentang Aktivitas Fisik, (4) Penyuluhan
tentang Pengelolaan Stres dan (5) Edukasi tentang Pemeriksaan Kesehatan Rutin:
Pelaksanaan
pengabdian masyarakat ini dilakukan secara offline atau tatap muka secara
langsung menggunakan alat bantu visual seperti slide presentasi, gambar, dan
grafik untuk memperjelas poin-poin penting. Sebelum penyuluhan dan edukasi
kesehatan di mulai, 15 perempuan peserta pendampingan terlebih dahului tes
kadar gula darah (mg/dL) yang dipimpin langsung narasumber dr. Mega Wiragrenda
Alif Fiola berserta tim pengabdi. Respon peserta pengabdian sangat baik.
Peserta aktif mengikuti penyluhan dan bertanya hal-hal yang belum jelas tentang
diabetes melitus. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi. Diskusi
tentang gejala, penangan dan komplikasi diabetes melitus.Metode
penyuluhan dan edukasi dalam kegiatan ini adalah (1) ceramah dan diskusi, (2) leaflet
yang berisi informasi lengkap tentang pencegahan dan pengendalian diabetes
melitus dan (3) Demonstrasi praktis untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang bagaimana menerapkan pengetahuan yang telah disampaikan dalam kehidupan
sehari-hari meliputi pengukuran kadar gula darah,
olah raga ringan dan penyusunan menu sehat bagi penderita diabetes melitus. Setelah kegiatan promosi
kesehatan, tahap evaluasi dilakukan melalui wawancara dengan sasaran program
pengabdian masyarakat. Wawancara tersebut menilai pengetahuan mereka mengenai
diabetes melitus, termasuk faktor risiko, gejala, penanganan, dan komplikasi
yang terkait dengan penyakit ini. Hasil wawancara menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan yang signifikan di antara peserta.
Peningkatan
pengetahuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan mereka
terhadap diabetes melitus, serta pemahaman yang lebih baik mengenai
faktor-faktor risiko, strategi pengendalian, dan komplikasi yang mungkin
timbul. Langkah ini sangat penting dalam rangka pencegahan dan pengendalian
penyakit diabetes melitus secara efektif. Dengan kesadaran yang lebih tinggi,
masyarakat dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dan
mengurangi risiko terkena penyakit ini.
|
|
|
|
Gambar 1. Penyuluhan
dan Edukasi Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Mellitus
Pemantauan dan Evaluasi Berkala
Setelah kegiatan
penyuluhan dan edukasi kesehatan, tim pengabdi melakukan pemantauan berkala
terhadap pelaksanaan kegiatan dan kemajuan peserta dalam mengelola diabetes
melitus. Selanjutnya mengumpulkan umpan balik dari peserta untuk mengevaluasi
efektivitas program dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Kegiatan ini
terlaksana pada tanggal 3 Agustus 2024 bertempat di Dusun Tanah Merah Desa
Lemah Kembar Kec. Sumberasih Kab. Probolinggo. Kegiatan ini memanfaatkan
teknologi untuk memberikan edukasi dan konseling kesehatan dengan narasumber
dr. Mega Wiragrenda Alif Fiola melalui aplikasi atau platform online Google
Zoom.
Pembentukan
Kelompok Dukungan
Membentuk kelompok dukungan bagi perempuan
dengan diabetes atau yang berisiko tinggi, di mana mereka dapat berbagi
pengalaman, memberikan dukungan emosional, dan mendapatkan informasi serta
motivasi. Mengadakan pertemuan kelompok dukungan secara rutin untuk membahas
perkembangan kesehatan dan strategi pengendalian diabetes. Pembentukan kelompok dukungan bagi
perempuan dengan diabetes atau yang berisiko tinggi di Desa Lemah Kembar
merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan dukungan sosial dan emosional serta
memberikan informasi dan motivasi yang diperlukan dalam pengelolaan diabetes.
Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Melitus
Untuk memastikan
program pencegahan dan pengendalian diabetes melitus berkelanjutan dan dimiliki
oleh masyarakat, penting untuk melibatkan komunitas dalam setiap tahap program.
Mengembangkan kapasitas masyarakat sangat penting agar mereka dapat menjadi agen
perubahan yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus. Di antara bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan
dan pengendalian diabetes melitus anta lain:
1)
Pertemuan PKK Ibu-Ibu
Dalam pertemuan rutin PKK, ketua PKK yang
telah diberikan pelatihan bisa menyampaikan informasi tentang diabetes melitus,
cara pencegahan, dan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
2)
Jama'ah Pengajian Rutin
Pemuka agama atau ustadz yang
memimpin pengajian rutin bisa menyisipkan pesan kesehatan tentang diabetes
dalam ceramahnya, menghubungkan pentingnya menjaga kesehatan dengan ajaran
agama.
3)
Kegiatan Karang Taruna
Dalam kegiatan yang melibatkan
pemuda, tokoh masyarakat bisa mengadakan sesi khusus tentang gaya hidup sehat
dan pencegahan diabetes, serta mengajak pemuda untuk aktif dalam kegiatan
olahraga.
4)
Ibu-ibu posyandu
Bisa berperan aktif dalam
melakukan penyuluhan tentang diabetes melitus, melakukan deteksi dini melalui
pemeriksaan rutin, serta memberikan dukungan
emosional dan konseling kepada penderita diabetes. Mereka juga bisa memantau
perkembangan kesehatan dan memberikan rujukan kefasilitas kesehatan jika
diperlukan.
Kesimpulan
Promosi kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang
diabetes melitus. Melalui program pendampingan dalam pencegahan dan
pengendalian diabetes melitus pada perempuan di Desa Lemah Kembar, Kecamatan
Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, telah terjadi peningkatan pengetahuan yang
signifikan mengenai diabetes melitus. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengendalian
diabetes melitus, terutama mengingat bahwa diabetes melitus adalah salah satu
penyakit degeneratif yang serius. Dengan bertambahnya pengetahuan dan kesadaran
ini, diharapkan individu dapat menerapkan perilaku sehat dalam kehidupan
sehari-hari untuk mencegah dan mengendalikan diabetes melitus, menjaga
kesehatan, serta mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius. Sebagai tindak
lanjut dari kegiatan pengabdian ini, disarankan agar promosi kesehatan
diperluas cakupannya, mencakup lebih banyak sasaran di masyarakat, dan diiringi
dengan dorongan untuk perubahan perilaku menuju pola hidup sehat. Dengan
demikian, upaya pencegahan dan pengendalian diabetes melitus di tengah
masyarakat dapat menjadi lebih efektif.
BIBLIOGRAFI
Aisyah, R., & Rochmadina Suci
Bestari. (2023). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Prevalensi Dan
Faktor Risiko Diabetes Melitus Serta Upaya Pencegahannya Melalui Edukasi. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Medika. https://doi.org/10.23917/jpmmedika.v3i1.1587
Banilai, P. A. S., &
Sakundarno, M. (2023). Systematic Review: Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Diabetes Melitus (DM) Pada Penderita Tuberkulosis (TB). Healthy
Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 9(2). https://doi.org/10.22487/htj.v9i2.739
Jalil, A. (2022). Banyak Warga
Berpendidikan Rendah, Indeks Pendidikan Kabupaten Probolinggo Ranking Tiga
Terbawah.
Https://Timesindonesia.Co.Id/Pendidikan/422491/Banyak-Warga-Berpendidikan-Rendah-Indeks-Pendidikan-Kabupaten-Probolinggo-Ranking-Tiga-Terbawah.
Kusumawati, N., Hamid, A., &
Jajuli, A. (2024). Pendidikan Kesehatan Berkelanjutan tentang Diabetes pada
Media Sosial Online. Abdimas Universal, 6(2), 278–286.
Muslih, A. F. (2024). Pemkab
Probolinggo Fokus Kurangi Kemiskinan di Tahun 2024.
Https://Radarbromo.Jawapos.Com/Kraksaan/1003711548/Pemkab-Probolinggo-Fokus-Kurangi-Kemiskinan-Di-Tahun-2024.
Nina, W. (2016). Hubungan
Karakteristik Responden Dengan Risiko Diabetes Melitus Dan Dislipidemia
Kelurahan Tanah Kalikedinding. Jurnal Unair, 5(1).
Ningrum, Q., Dhewi, S., & Ilmi,
M. B. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Melitus
Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Karias …. EPrints Uniska.
Pahlevi, R. (2021). Kasus
Kematian Akibat Diabetes di Indonesia Terbesar Keenam di Dunia.
Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2021/11/26/Kasus-Kematian-Akibat-Diabetes-Di-Indonesia-Terbesar-Keenam-Di-Dunia.
Pesa, Y. M. (2019). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Rs Awal Bros
Ujung Batu Tahun 2015. Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmu, 13(6).
Ramadhan, S., Taruna, J., &
Syafriani. (2022). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes
melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Air Tiris tahun 2022. Excellent
Health Journal, 1(1).
Sugiyono. (2023). Metode Penelitian
Kualitatif (Untuk penelitian yang bersifat: eksploratif, enterpretif,
interaktif dan konstruktif). CV. Alfabeta.
Widyana, A. R., & Afriansyah,
M. A. (2022). Penyuluhan dan Pemeriksaan Kadar HbA1c pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 di RSUD Suradadi. Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Masyarakat
Indonesia, 1(3). https://doi.org/10.26714/jipmi.v1i3.23
Widyasari, N. (2017). Hubungan
karakteristik responden dengan risiko diabetes melitus dan dislipidemia
Kelurahan Tanah Kalikedinding. Jurnal Unair, 5(1).
Windani Mambang Sari, C., Haroen,
H., & Nursiswati, N. (2016). Pengaruh Program Edukasi Perawatan Kaki
Berbasis Keluarga terhadap Perilaku Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, v4(n3).
https://doi.org/10.24198/jkp.v4n3.10
Yarnita,
Y., Rayasari, F., & Kamil, A. R. (2023). Program self efficacy dalam
perawatan kaki diabetes melitus tipe 2. Jurnal Keperawatan, 15(1).
Copyright
holder: Gufron, M. Rofik Fitrotulloh, Jumriyah, Siti Ainurrohmah (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |