Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 10, Oktober 2024
PERANCANGAN ANTARMUKA APLIKASI HALAL TOURISM
KOREA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING
Naufal
Hanif Ramadhan1, Faishal Mufied Al Anshary2, Rahmat Fauzi3
Universitas Telkom, Bandung, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1,
[email protected]2, [email protected]3
Abstrak
Dalam beberapa tahun ini belakangan ini Korea Selatan
menjadi salah satu trend yang digemari oleh masyarakat. Fenomena Korean
Wave atau Hallyu merupakan bentuk
kebudayaan Korea Selatan yang sudah tersebar secara global sejak tahun 1990,
dan masuk ke Indonesia sekitar tahun 2000-an. Dengan adanya fenomena Korean Wave atau Hallyu, Korea Selatan makin marak dikunjungi wisatawan. Maka dari
itu pemerintah Korea Selatan makin gencar mengembangkan sektor pariwisata agar
menarik wisatawan asing termasuk wisatawan muslim supaya berkunjung ke Korea
Selatan. Dengan hal ini, peneliti membuat penelitian tentang perancangan user
interface untuk aplikasi Halal Tourism. Halal Tourism merupakan
aplikasi berbasis mobile yang menyediakan informasi untuk para wisatawan
muslim yang masih bingung dengan keadaan di Korea Selatan. Penelitian ini
mengimplementasikan metode design thinking. Metode design thinking dibagi
menjadi enam tahap yaitu empathize, define, ideate, prototyping,
testing dan implementasi. Metode pengumpulan data difokuskan pada
masyarakat Indonesia yang beragama muslim dan pernah berkunjung ke Korea
Selatan dalam jangka 5 tahun terakhir dengan menyebarkan kuesioner dan
wawancara secara langsung. Untuk pengujian, peneliti melakukan pengujian desain
aplikasi Halal Tourism menggunakan metodologi pengujian qualitative
usability testing dan quantitative usability testing.
Untuk quantitative usability testing peneliti menggunakan metode
Maze dan Mius Testing serta System Usability Scale (SUS).
Sedangkan untuk pengujian qualitative usability testing menggunakan
metode wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik hasil dari prototype
yang sudah peneliti buat.
Kata
Kunci: Aplikasi Halal Tourism, Design Thinking, Evaluasi, User
Interface, User Experience
Abstract
In recent years, South Korea has become one of the
trends favoured by the public. The Korean Wave, or Hallyu phenomenon, is a form
of South Korean culture that has spread globally since 1990 and entered
Indonesia around the 2000s. With the Korean Wave or Hallyu phenomenon, South
Korea is increasingly visited by tourists. Therefore, the South Korean
government is increasingly aggressively developing the tourism sector to
attract foreign tourists, including Muslim tourists, to visit South Korea. With
this, the researchers researched the user interface design for the Halal
Tourism application. Halal Tourism is a mobile-based application that provides
information for Muslim tourists who are still confused about the situation in
South Korea. This research implements the design thinking method. The design
thinking method is divided into six stages: empathize, define, ideate,
prototyping, testing and implementation. The research method is data on
Indonesian Muslim Muslim people who have visited South Korea in the last five
years by distributing and direct interviews. For testing, researchers tested
the Halal Tourism application design using qualitative testing and quantitative
usability testing. The researchers used the Maze and Mius Testing methods for
quantitative usability testing and the System Usability Scale (SUS). The
researchers made a qualitative usability test using the interview method, which
aims to get feedback on the results of the prototype.
Keywords:
Halal Tourism Application, Design
Thinking, Evaluation, User Interface, User Experience
Pariwisata
merupakan salah satu kegiatan yang paling banyak disukai oleh banyak orang,
sehingga banyak negara yang berlomba-lomba untuk memperbaiki dan meningkatkan
dibidang sektor tersebut
Selain wisatawan
asing, wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selata juga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Maka dari itu pemerintah sedang
mengembangkan program halal tourism supaya menarik perhatian wisatawan
muslim. Untuk meningkatkan wisatawan muslim, pemerintah Korea Selatan menjadikan halal tourism sebagai
sebuah produk yang ingin dikembangkan untuk menarik minat wisatawan muslim
berkunjung ke Korea Selatan
Dengan melakukan
strategi diatas, Korea Selatan berhasil meningkatkan jumlah wisatawan tiap
tahunnya. Maka dari itu, diperlukannya sumber informasi yang bisa digunakan
oleh para wisatawan agar wisatawan tidak kesulitan untuk mencari informasi mengenai
fasilitas-fasilitas halal di Korea Selatan
Pada
era modern saat ini, sebuah teknologi informasi yang berkembang secara pesat,
manusia membutuhkan teknologi yang memudahkan hidup, salah satunya adalah aplikasi mobile. Menurut tulisan di situs eMarketer Wurmser
Aplikasi mobile banyak keunggulan, seperti
aplikasi lebih mudah digunakan, banyak interaksi seperti map dan lain-lain yang
bisa digunakan di aplikasi mobile
Peneliti mencoba
untuk melakukan wawancara kepada delapan responden dengan syarat responden
tersebut beragama muslim dan pernah berkunjung ke Korea Selatan yang bertujuan
untuk menggali informasi permasalahan yang sedang dialami oleh wisatawan.
Peneliti menyebar kuisioner untuk memilah responden yang ingin peneliti
wawancarai.
Gambar 2.
Kriteria Responden
Pada Gambar 2, rata-rata
responden pernah berkunjung ke Korea Selatan lebih dari 1 kali dari rentang
tahun 2014 sampai dengan 2021. Peneliti memilih responden yang ingin
diwawancarai dengan rentang tahun 2016 sampai dengan 2021. Pada wawancara
tersebut ditemukan beberapa permasalahan yang sering responden rasakan ketika
sedang liburan di Korea Selatan.
Pada pembuatan
aplikasi Halal Tourism ini memerlukan sebuah metode yang bisa membantu untuk mengidentifikasi
permasalahan yang dialami oleh pengguna serta bisa memberikan solusi terhadap
permasalahan tersebut
Metode ini digunakan peneliti
untuk melakukan perncangan aplikasi Halal
Tourism Korea yang mengingat bahwa pendekatan design thinking bertujuan untuk menentukan serta menyelesaikan sebuah
permasalahan yang dialami oleh wisatawan. Hasil akhir dalam perancangan
aplikasi Halal Tourism Korea yang menggunakan
metode design thinking ini,
diharapkan bisa membantu wisatawan untuk mencari informasi mengenai
fasilitas-fasilitas halal di Korea Selatan dengan mudah dan bisa digunakan di
mana saja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang antarmuka
pengguna (user interface) aplikasi Halal Tourism berbasis mobile yang
menyediakan informasi bagi wisatawan Muslim di Korea Selatan.
Metode Penelitian
Model Konseptual merupakan model penelitian yang bisa mempermudah
penelitian agar lebih terstruktur dan mudah dipahami. Penulis menggunakan design science research
Gambar 3. Model Konseptual
Berdasarkan
dari Gambar 3. Model Konseptual, design
science research memiliki 3 proses, yaitu environtment, research dan knowledge base. Berikut tabel penjelasan
dari gambar Gambar 3 Model Konseptual.
Tabel 1. Penjelasan Model Konseptual
Proses |
Aspek |
Penelitian ini |
Deskripsi |
Environtment |
People |
Wisatawan muslim yang
pernah berkunjung ke Korea Selatan |
Stakeholder terpenting yang merupakan target dari tujuan penelitian ini
dilakukan. |
Organisasi |
Halal Tourism Korea |
Organisasi dari
penelitian yang dilakukan. |
|
Tools |
Figma |
Aplikasi yang digunakan
untuk membuat perancangan antarmuka. |
|
Design Science Research |
Build & Process |
Perancangan Antarmuka
Aplikasi Halal Tourism Korea
Berbasis Mobile Menggunakan Metode Design
Thinking |
Kegiatan yang akan
dilakukan peneliti dalam melakukan perancangan antarmuka aplikasi Halal Tourism Korea. |
Evaluate |
Usability Testing |
Kegiatan pengujian prototype kepada calon pengguna
aplikasi. |
|
Knowledge Base |
Foundations |
1. User Interface 2. User Experience 3. Design Thinking 4. Usability Testing |
Pengetahuan yang digunakan sebagai teori dasar dalam melakukan
penelitian ini. |
Method |
Design Thinking |
Metode yang digunakan
untuk melakukan penyelesaian sebuah masalah. |
Pada penelitian kali
ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode kualitatif dan
kuantitatif. Pada metode kualitatif merupakan metode penelitian yang
menggunakan wawancara serta analisis yang akan menghasilkan data berdasarkan
dari data yang diamati. Serta metode
kuantitatif merupakan metode penelitian yang membutuhkan banyak responden untuk
menghasilkan sebuah angka yang dapat diukur.
Proses pengolahan data
disesuaikan dengan metodologi yang akan digunakan. Seperti pada gambar 3
sistematika penyelesaian masalah, peneliti menggunakan metodologi design thinking. Berikut penjelasan
secara detail dari langkah-langkah penyelesaian masalah yang akan dilakukan
pada gambar 3 Sistematika Penyelesaian Masalah.
1.
Empathize
Pada tahap ini berguna untuk mengumpulkan permasalahan yang dialami
oleh pengguna. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa orang dengan kriteria warga muslim yang pernah
bepergian ke Korea Selatan. Pada
tahap ini menghasilkan beberapa dokumen, yaitu empathy map yang berguna untuk mendeskripsikan lebih detil perasaan
pengguna saat sesi wawancara.
2.
Define
Pada tahap ini berguna untuk memahami
dan menganalisis hasil yang telah dilakukan di proses empathize. Pada tahap define menghasilkan
beberapa dokumen, yaitu user persona dan
customer journey map. User persona berguna untuk melihat
poin-poin penting terhadap pengguna. Sedangkan customer journey map berguna untuk melihat perjalanan pengguna
ketika sedang melakukan pencarian informasi terkait fasilitas umum yang halal
di Korea Selatan.
3.
Ideate
Pada tahap ini merupakan tahapan dimana penliti melakukan brainstorming dengan bermodalkan hasil
analisis dari tahap define untuk
menciptakan sebuah ide yang solutif, sehingga bisa menyelesaikan permasalahan
yang dialami oleh pengguna. Pada tahap ini akan menghasilkan
dua dokumen, yaitu information
architecture dan user flow. Information architecture berguna untuk
mengetahui informasi berbentuk bagan dengan berisikan hal-hal yang perlukan
dalam sebuah aplikasi. User flow berguna
untuk langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pengguna dalam mengakses
aplikasi tersebut.
Pada tahap ini dilakukan pembuatan rancangan
antarmuka aplikasi Halal Tourism
berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di tahap ideate untuk. Pada tahap ini akan menghasilkan
bebreapa dokumen, yaitu low-fidelity, high-fidelity
dan prototype.
Tahap ini merupakan tahap akhir yang dimana
desain sudah dibuat dan akan diimplementasikan ke bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman
yang akan digunakan yaitu kotlin android. Pada tahap ini akan menghasilkan output
berupa tampilan aplikasi (screenshot).
Tahap ini merupakan tahapan evaluasi yang dimana akan dilakukan
pengujian desain prototype apakah sesuai
dengan kebutuhan dari pengguna atau tidak. Metode evaluasi yang penulis lakukan
yaitu menggunakan metode qualitative
usability testing, remote moderated dan remote unmoderated.
Qualitative
testing berupa wawancara langsung
kepada pengguna yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait pengalaman
pengguna saat berada di Korea. Peneliti melakukan wawancara menggunakan metode remote moderated, yang berarti peneliti melakukan wawancara menggunakan alat konferensi
video seperti Google Meet. Peneliti juga melakukan usability testing dengan metode remote
moderated dengan menggunakan aplikasi
Maze. Selain itu peneliti juga melakukan usability testing dengan metode remote
unmoderated yang berarti tanpa
adanya interaksi dari facilitator dan
participant. Sehingga peneliti hanya menyebar tautan yang digunakan untuk testing kepada responden. Sehingga responden bisa testing tanpa diawasi oleh facilitator. Untuk pengujian pada front-end, peneliti
melakukan dengan metode Blackbox Testing untuk mendapatkan feedback dari responden
agar aplikasi Halal Tourism makin optimal.
Setelah
melakukan pengujian dan melakukan pengukuran kinerja dan usability untuk pengujian fase pertama dan fase kedua pada perancangan aplikasi Halal Tourism, peneliti mendapatkan umpan balik
pengguna, hasil skor Maze dan
juga hasil skor SUS. Berikut adalah skor akhir pada pengujian yang telah
dilakukan peneliti. Berikut perbandingan
nilai skor pengujian fase pertama dan fase kedua.
Gambar 4.
Grafik Hasil Perbandingan Maze
Gambar 5. Grafik Hasil Perbandingan SUS
Selain testing kepada pengguna, peneliti melakukan testing kepada
pihak restoran agar desain pihak restoran bisa memenuhi kebutuhan yang ada.
Peneliti melakukan testing kepada 6 responden dari restoran yang
berbeda. Beriktu hasil dari testing yang sudah peneliti lakukan.
Tabel 2. Blok Yang Akan Diuji Pada Pihak Restoran
No Blok |
Jenis Blok |
Task |
B01 |
Menerima
Pesanan |
Halaman utama, lalu muncul notifikasi popup pemesanan, setelah
itu klik button choose driver untuk memillih driver. |
B02 |
Menu |
Halaman utama, pilih menu menus,
klik button tambah, mengisi
formulir, setelah itu klik button
submit. |
B03 |
Stock Menu |
Halaman utama, pilih menu empty
stock, lalu pilih makanan,
setelah itu ubah avalaible jadi not avalaible. |
B04 |
Driver |
Halaman utama, pilih menu driver,
klik button tambah, mengisi
formulir, lalu setelah itu klik button
submit. |
B05 |
Certified Restaurant |
Halaman utama, pilih menu restaurant,
klik sub menu certified, lalu pilih category, setelah itu klik button submit. |
B06 |
Type of Restaurant |
Halaman utama, pilih menu restaurant,
klik sub menu type of restaurant, pilih certified, setelah itu klik button submit. |
B07 |
Address Restaurant |
Halaman utama, pilih menu restaurant,
klik sub menu address, lalu mengisi address, setelah itu klik button submit. |
B08 |
Operating Hours Restaurant |
Halaman utama, pilih menu restaurant,
klik sub menu operating hours, lalu mengisi hours, setelah itu klik button submit. |
B09 |
Phone Number Restaurant |
Halaman utama, pilih menu restaurant,
klik sub menu phone number, lalu mengisi phone
number, setelah itu klik button submit. |
B010 |
Check Detail Transaction |
Halaman utama, pilih menu menu transaksi, setelah itu pilih salah
satu transaksi. |
Task yang sudah ditentukan hanya berisi 10 blok,
dikarenakan karena aplikasi Maze
hanya menyediakan layanan gratis sebanyak 10 blok yang berarti hanya bisa
melakukan pengujian terhadap 10 fitur. Maka
dari itu, peneliti memilih fitur inti yang memang fitur paling penting dalam
aplikasi Halal Tourism untuk pihak restoran tersebut.
Setelah responden mengerjakan task yang
sudah ditentukan, terdapat beberapa nilai yang nantinya akan digunakan untuk
melihat apakah desain tersebut layak digunakan atau tidak. Berikut tabel hasil
pengujian yang sudah dikerjakan oleh responden.
Tabel 3. Pengujian Maze Desain Restoran
No Blok |
Jenis Blok |
Direct
Success Rate |
Indirect
Success Rate |
Give Up |
Average
Duration |
Missclick
Rate |
B01 |
Menerima
Pesanan |
78% |
0% |
20.0% |
32.1s |
8.9% |
B02 |
Menu |
95% |
0% |
0% |
30.1s |
5.0% |
B03 |
Stock Menu |
80% |
0% |
0% |
13.7s |
40.0% |
B04 |
Driver |
100% |
0% |
0% |
19.5s |
0% |
B05 |
Certified Restaurant |
87% |
25% |
0% |
30.8s |
0% |
B06 |
Type of Restaurant |
100% |
0% |
0% |
7.1s |
0% |
B07 |
Address Restaurant |
97% |
0% |
0% |
6.4s |
6.7% |
B08 |
Operating Hours Restaurant |
100% |
0% |
0% |
10.1s |
0% |
B09 |
Phone Number Restaurant |
97% |
0% |
0% |
7.5s |
6.7% |
B010 |
Check Detail Transaction |
100% |
0% |
0% |
11.9s |
0% |
Berdasarkan tabel diatas, menjelaskan bahwa secara
keseluruhan memiliki tingkat kesuksesan setiap task yang bagus. Setelah itu, setiap blok akan dihitung menggunakan
rumus pengujuan Maze. Untuk melihat skor lebih detail lagi bisa dilihat pada
tabel 4 dan untuk tingkatan pengukuran skor bisa dilihat pada tabel 5.
Tabel 4. Skor Maze Desain Restoran
No Blok |
Task |
Mission Usability Score |
B01 |
Menerima
Pesanan |
78 |
B02 |
Menu |
95 |
B03 |
Stock Menu |
80 |
B04 |
Driver |
100 |
B05 |
Certified Restaurant |
87 |
B06 |
Type of Restaurant |
100 |
B07 |
Address Restaurant |
97 |
B08 |
Operating Hours Restaurant |
100 |
B09 |
Phone Number Restaurant |
97 |
B010 |
Check Detail Transaction |
100 |
Maze Usability Score |
93 |
Tabel 5. Tingkatan Skor Maze
No |
Tingkatan
Skor |
Rentang Skor |
1 |
Rendah |
1 – 50 |
2 |
Menengah |
50 – 80 |
3 |
Tinggi |
80 – 100 |
Dapat dilihat bahwa hasil
dari pengujian MUIS dan MAUS yaitu 93. Jika dilihat dari tabel 5 Tingkatan
skor, bahwa skor 93 berada dalam kategori tinggi. Pada pengujian ini bisa
disimpulkan bahwa pengguna dapat memahami desain aplikasi Halal Tourism. Pada tabel 6 merupakan penjelasan kesimpulan hasil dari evaluasi
pengujian di aplikasi Maze.
Tabel 6. Kesimpulan pertanyaan hasil MAUS dan MIUS Desain
Restoran
No Blok |
Jenis Blok |
Kesimpulan Hasil Evaluasi |
B01 |
Order Food |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B02 |
Find Prayer Rooms |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B03 |
Prayer Time |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B04 |
Qibla |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B05 |
Translate by Text |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B06 |
Translate by Camera |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B07 |
Translate by Voice |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B08 |
Lihat Product |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B09 |
Scan Product |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B010 |
Create Forum |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
Testing selanjutnya
yaitu Pengujian System Usability Scale (SUS). Peneliti melakukan pengujian SUS kepada 6 responden.
Pengujian dilakukan kepada pemilik atau pegawai restoran.
Tabel 7. Daftar Nilai
Kuesioner Desain Restoran
Responden |
Skor Pertanyaan |
|||||||||
Q1 |
Q2 |
Q3 |
Q4 |
Q5 |
Q6 |
Q7 |
Q8 |
Q9 |
Q10 |
|
P1 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
1 |
5 |
1 |
P2 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
1 |
5 |
1 |
P3 |
5 |
5 |
5 |
2 |
5 |
2 |
5 |
2 |
5 |
2 |
P4 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
1 |
5 |
3 |
5 |
1 |
P5 |
5 |
5 |
5 |
2 |
5 |
1 |
5 |
2 |
5 |
1 |
P6 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
2 |
4 |
1 |
5 |
1 |
Tabel 8. Keterangan Skor SUS
Nilai |
Jawaban |
1 |
Sangat tidak setuju |
2 |
Tidak setuju |
3 |
Ragu-ragu |
4 |
Setuju |
5 |
Sangat setuju |
Setelah
melakukan pengisian kuesioner, langkah selanjutnya yaitu data tersebut dihitung
sesuai dengan aturan perhitungan skor SUS, yaitu
1.
Setiap pertanyaan bernomor ganjil, skor akan dikurangi 1.
2.
Setiap pertanyaan bernomor genap, skor yang didapat dari pengguna akan
dikurangi 5.
3.
Jumlahkan semua skor lalu dikali 2,5.
Berikut tabel
hasil skor SUS yang sudah peneliti hitung.
Tabel 9. Hasil Score System Usability Scale (SUS)
Desain Restoran
Responden |
Skor Pertanyaan |
Score SUS |
|||||||||
Q1 |
Q2 |
Q3 |
Q4 |
Q5 |
Q6 |
Q7 |
Q8 |
Q9 |
Q10 |
||
P1 |
4 |
0 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
90 |
P2 |
4 |
0 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
85 |
P3 |
4 |
0 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
80 |
P4 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
2 |
4 |
4 |
85 |
P5 |
4 |
0 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
85 |
P6 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
85 |
Total Score |
85 |
||||||||||
Grade SUS |
A |
Berdasarkan dari tabel diatas, hasil
skor SUS mendapatkan 85. Berikut
adalah detail dari hasil skor SUS.
1.
Percentiles Rank
Percentiles
rank digunakan untuk mengetahui ambang skor dari aplikasi
tersebut. Ambang skor tersebut digunakan untuk menentukan apakah aplikasi
diatas atau dibawah rata-rata. Berikut adalah gambar yang menunjukan ambang
skor SUS secara umum dan hasil skor SUS yang sudah peneliti hitung.
Gambar 6. SUS
Sistem Penilaian Percentiles Rank Desain Restoran
Berdasarkan
gambar diatas diketahui bahwa nilai rata-rata dari percentiles yaitu 68
(percentiles 50%). Dalam penelitian ini diperoleh nilai skor SUS sebesar 85
(garis warna merah), jika dilihat dari Gambar
6 Percentile Rank bahwa hasil pengujian kali ini diatas rata-rata.
2.
Grade
Sistem penilaian grade mengkategorikan hasil skor SUS dari
rentang grade A - F. Berikut hasil pengujian skor SUS kali ini.
Gambar 7. SUS
Sistem Penilaian Grade Desain Restoran
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil skor pengujian SUS pada sistem
penilaian grade berada pada grade B yang menunjukan bahwa hasil
skor SUS pada pengujian kali ini masih tergolong bagus.
3.
Adjectives
Sistem penilaian adjectives mengkategorikan hasil skor SUS dari
rentang best imaginable - worst imaginable. Berikut hasil pengujian skor
SUS kali ini.
Gambar 8. SUS
Sistem Penilaian Adjectives Desain Restoran
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil skor pengujian SUS pada sistem
penilaian adjectives berada pada golongan best imaginable yang
menunjukan bahwa hasil skor SUS pada pengujian kali ini tergolong sangat bagus.
4.
Acceptability
Sistem penilaian acceptability mengkategorikan bahwa not
acceptable dari rentang skor 0-50, marginal dari skor 50-70, dan acceptable
dari skor 70-100. Berikut hasil pengujian skor SUS kali ini.
Gambar 9. SUS Sistem Penilaian Acceptability Desain
Restoran
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil skor pengujian SUS pada sistem
penilaian acceptability berada pada golongan acceptable yang
menunjukan bahwa hasil skor SUS pada pengujian kali bisa diterima oleh
pengguna.
5.
Promoters dan Defractors
Sistem penilaian promoters dan defractores mengkategorikan
bahwa defractor (tidak akan merekomendasikan aplikasi tersebut kepada
orang lain) dengan skor rentang 0-53-70, passive (kemungkinan
kecil untuk merekomendasikan aplikasi tersebut kepada orang lain) dengan
rentang skor 70-81, promoter (merekomendasikan aplikasi tersebut kepada
orang lain) dengan skor rentang 81-100. Berikut hasil pengujian skor SUS kali
ini.
Gambar 10. SUS Sistem Penilaian Promoters dan Defractors Desain
Restoran
Berdasarkan gambar diatas
bahwa hasil skor pengujian SUS pada sistem penilaian promoters dan defractores
berada pada golongan promoter yang berarti bahwa kemungkinan besar bahwa
desain pihak restoran kemungkinan besar akan direkomendasikan kepada orang
lain.
Berdasarkan dari hasil skor SUS pada
pengujian kali ini, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Interpretasi Skor SUS Desain Restoran
Grade |
SUS |
Percentile range |
Adjective |
Acceptable |
NPS |
A+ |
84.1-100 |
96-100 |
Best Imaginable |
Acceptable |
Promoter |
A |
80.8-84.0 |
90-95 |
Excellent |
Acceptable |
Promoter |
A- |
78.9-80.7 |
85-89 |
Excellent |
Acceptable |
Promoter |
B+ |
77.2-78.8 |
80-84 |
Excellent |
Acceptable |
Passive |
B |
74.1 – 77.1 |
70 – 79 |
Excellent |
Acceptable |
Passive |
B- |
72.6 – 74.0 |
65 – 69 |
Excellent |
Acceptable |
Passive |
C+ |
71.1 – 72.5 |
60 – 64 |
Good |
Acceptable |
Passive |
C |
65.0 – 71.0 |
41 – 59 |
Good |
Marginal |
Passive |
C- |
62.7 – 64.9 |
35 – 40 |
Good |
Marginal |
Passive |
D |
51.7 – 62.6 |
15 – 34 |
OK |
Marginal |
Detractor |
Skor SUS pada pengujian kali ini sebesar 85.
Jika dikorelasikan dengan tabel diatas, bahwa pengujian kali ini mendapatkan grade
A+ dengan percentile range 96. Klasifikasi tersebut menunjukan bahwa pengguna
menilai desain restoran Halal Tourism ini bagus (Best
Imaginable) dan dapat diterima (acceptable).
Selain itu jika dilihat dari NPS, kemungkinan besar pengguna akan
merekomendasikan aplikasi restoran Halal Tourism ini kepada orang lain.
Berikut pertanyaan yang peneliti buat untuk responden.
Tabel 11. Pertanyaan Usability Testing Desain Restoran
No Blok |
Jenis Blok |
Task |
B01 |
Menerima
Pesanan |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Menerima Pesanan? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B02 |
Menu |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan Menu? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B03 |
Stock Menu |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan Stock Menu? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B04 |
Driver |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Driver? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B05 |
Certified Restaurant |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Certified Restaurant? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B06 |
Type of Restaurant |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Type of Restaurant? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B07 |
Address Restaurant |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Address Restaurant? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B08 |
Operating Hours Restaurant |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Operating Hours
Restaurant? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B09 |
Phone Number Restaurant |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Phone Number
Restaurant? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B010 |
Check Detail Transaction |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Check Detail
Transaction? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
Setelah melakukan wawancara saat usability testing, terdapat
beberapa umpan balik yang dirasakan perlu ada peningkatan terhadap desain
aplikasi restoran Halal Tourism ini. Berikut detail dari beberapa umpan balik
yang disampaikan oleh pengguna saat dilakukan usability testing.
Tabel 12. Umpan Balik Positif Pengguna Terhadap Prototype Desain Restoran
No |
Umpan Balik Positif |
1 |
Tampilannya sudah bagus dan menarik, eye catching untuk dilihat. |
2 |
Informasi yang disediakan juga sudah
lengkap. |
3 |
Alur aplikasi sangatlah mudah. |
4 |
Semoga dengan adanya aplikasi Halal Tourism bisa membantu wisatawan yang sangat awam
dengan Korea. |
5 |
Letak
informasi, konten dan button mudah dijangkau dan tidak perlu usaha
yang lebih untuk memahami. |
6 |
Untuk sejauh
ini tidak ada yang perlu ditambahkan. |
Peneliti juga
melakukan testing kepada pihak driver agar desain pihak driver bisa
memenuhi kebutuhan yang ada. Peneliti melakukan testing kepada 6 driver
dari restoran yang berbeda. Berikut hasil dari testing yang sudah peneliti
lakukan.
Tabel 13. Blok Yang Akan Diuji Pada Pihak Driver
No Blok |
Jenis Blok |
Task |
B01 |
Delivery Order |
Halaman utama, lalu pilih transaksi, klik button delivery
completed, setelah itu isi form dan klik submit, setelah itu klik order
done. |
B02 |
Call to Customer |
Halama map, lalu klik icon call. |
Task yang sudah ditentukan hanya berisi 1 blok, peneliti memilih fitur inti yang merupakan fitur paling penting dalam
aplikasi Halal Tourism untuk pihak driver.
Setelah responden mengerjakan task yang sudah ditentukan, terdapat
beberapa nilai yang nantinya akan digunakan untuk melihat apakah desain
tersebut layak digunakan atau tidak. Berikut tabel hasil pengujian yang sudah
dikerjakan oleh responden.
Tabel 14. Pengujian Maze Desain Driver
No Blok |
Jenis Blok |
Direct Success Rate |
Indirect Success Rate |
Give Up |
Average Duration |
Missclick Rate |
B01 |
Delivery Order |
100% |
0 % |
0 % |
25.2s |
21.8% |
B02 |
Call to Customer |
50% |
50% |
0 % |
11.4s |
3.8% |
Berdasarkan
tabel diatas, menjelaskan tersebut memiliki nilai yang kurang bagus. Setelah
itu, setiap blok akan dihitung menggunakan rumus Pengujian Maze. Untuk melihat
skor lebih detail lagi bisa dilihat pada tabel 15 dan untuk tingkatan
pengukuran skor bisa dilihat pada tabel 16.
Tabel 15. Skor Maze Desain Driver
No Blok |
Task |
Mission Usability Score |
B01 |
Delivery Order |
88 |
B02 |
Call to Customer |
73 |
Maze Usability Score |
81 |
Tabel 16 Tingkatan Skor Maze
No |
Tingkatan Skor |
Rentang Skor |
1 |
Rendah |
1 – 50 |
2 |
Menengah |
50 – 80 |
3 |
Tinggi |
80 – 100 |
Dapat dilihat bahwa hasil dari pengujian MUIS dan MAUS yaitu 81. Jika
dilihat dari tabel 15 Tingkatan skor, bahwa skor 81 berada dalam kategori Tinggi.
Pada tabel 17 merupakan penjelasan kesimpulan hasil dari evaluasi pengujian di
aplikasi Maze.
Tabel 17.Kesimpulan pertanyaan hasil MAUS dan MIUS Desain Driver
No Blok |
Jenis Blok |
Kesimpulan Hasil Evaluasi |
B01 |
Delivery Order |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
B02 |
Call to Customer |
Semua responden merasa
sangat mudah untuk menggunakan fitur yang disediakan. |
Testing selanjutnya
yaitu Pengujian System Usability Scale (SUS). Peneliti melakukan pengujian SUS kepada 6 responden.
Pengujian dilakukan kepada pemilik atau pegawai restoran.
Tabel 18. Daftar Nilai Kuesioner Desain Driver
Responden |
Skor Pertanyaan |
|||||||||
Q1 |
Q2 |
Q3 |
Q4 |
Q5 |
Q6 |
Q7 |
Q8 |
Q9 |
Q10 |
|
P1 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
1 |
5 |
1 |
P2 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
1 |
5 |
1 |
P3 |
5 |
5 |
5 |
2 |
5 |
2 |
5 |
2 |
5 |
2 |
P4 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
1 |
5 |
3 |
5 |
1 |
P5 |
5 |
5 |
5 |
2 |
5 |
1 |
5 |
2 |
5 |
1 |
P6 |
5 |
5 |
5 |
1 |
5 |
2 |
4 |
1 |
5 |
1 |
Tabel 19. Keterangan
Skor SUS
Nilai |
Jawaban |
1 |
Sangat tidak setuju |
2 |
Tidak setuju |
3 |
Ragu-ragu |
4 |
Setuju |
5 |
Sangat setuju |
Setelah
melakukan pengisian kuesioner, langkah selanjutnya yaitu data tersebut dihitung
sesuai dengan aturan perhitungan skor SUS, yaitu
1.
Setiap pertanyaan bernomor ganjil, skor akan dikurangi 1.
2.
Setiap pertanyaan bernomor genap, skor yang didapat dari pengguna akan
dikurangi 5.
3.
Jumlahkan semua skor lalu dikali 2,5.
Berikut tabel
hasil skor SUS yang sudah peneliti hitung.
Tabel
20. Hasil Score
System Usability Scale (SUS) Desain Driver
Responden |
Skor Pertanyaan |
Score SUS |
|||||||||
Q1 |
Q2 |
Q3 |
Q4 |
Q5 |
Q6 |
Q7 |
Q8 |
Q9 |
Q10 |
||
P1 |
4 |
0 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
90 |
P2 |
4 |
0 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
85 |
P3 |
4 |
0 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
80 |
P4 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
2 |
4 |
4 |
85 |
P5 |
4 |
0 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
85 |
P6 |
4 |
0 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
85 |
Total Score |
85 |
||||||||||
Grade SUS |
A |
Berdasarkan dari tabel diatas, hasil
skor SUS mendapatkan 85. Berikut
adalah detail dari hasil skor SUS.
1.
Percentiles Rank
Percentiles
rank digunakan untuk mengetahui ambang skor dari aplikasi
tersebut. Ambang skor tersebut digunakan untuk menentukan apakah aplikasi
diatas atau dibawah rata-rata. Berikut adalah gambar yang menunjukan ambang
skor SUS secara umum dan hasil skor SUS yang sudah peneliti hitung.
Gambar 11. SUS Sistem Penilaian Percentiles Rank Desain Driver
Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa nilai
rata-rata dari percentiles yaitu 68 (percentiles 50%). Dalam penelitian
ini diperoleh nilai skor SUS sebesar 85 (garis warna merah), jika dilihat dari Gambar 11 Percentile Rank bahwa hasil
pengujian kali ini diatas rata-rata.
2.
Grade
Sistem penilaian grade mengkategorikan hasil skor SUS dari
rentang grade A - F. Berikut hasil pengujian skor SUS kali ini.
Gambar 12. SUS Sistem Penilaian Grade Desain Driver
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil skor pengujian SUS pada sistem
penilaian grade berada pada grade B yang menunjukan bahwa hasil
skor SUS pada pengujian kali ini masih tergolong bagus.
3.
Adjectives
Sistem penilaian adjectives mengkategorikan hasil skor SUS dari
rentang best imaginable - worst imaginable. Berikut hasil pengujian skor
SUS kali ini.
Gambar 13. SUS Sistem Penilaian Adjectives Desain Driver
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil skor pengujian SUS pada sistem
penilaian adjectives berada pada golongan best imaginable yang
menunjukan bahwa hasil skor SUS pada pengujian kali ini tergolong sangat bagus.
4.
Acceptability
Sistem penilaian acceptability mengkategorikan bahwa not
acceptable dari rentang skor 0-50, marginal dari skor 50-70, dan acceptable
dari skor 70-100. Berikut hasil pengujian skor SUS kali ini.
Gambar 14. SUS Sistem Penilaian Acceptability Desain Driver
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil skor pengujian SUS pada sistem
penilaian acceptability berada pada golongan acceptable yang
menunjukan bahwa hasil skor SUS pada pengujian kali bisa diterima oleh
pengguna.
5.
Promoters dan Defractors
Sistem penilaian promoters dan defractores mengkategorikan
bahwa defractor (tidak akan merekomendasikan aplikasi tersebut kepada
orang lain) dengan skor rentang 0-53-70, passive (kemungkinan
kecil untuk merekomendasikan aplikasi tersebut kepada orang lain) dengan
rentang skor 70-81, promoter (merekomendasikan aplikasi tersebut kepada
orang lain) dengan skor rentang 81-100. Berikut hasil pengujian skor SUS kali
ini.
Gambar 15. SUS Sistem Penilaian Promoters dan Defractors Desain
Driver
Berdasarkan gambar diatas bahwa hasil skor
pengujian SUS pada sistem penilaian promoters dan defractores berada
pada golongan promoter yang berarti bahwa kemungkinan besar bahwa desain
pihak restoran kemungkinan besar akan direkomendasikan kepada orang lain.
Berdasarkan dari hasil skor SUS pada pengujian kali ini, dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel
21.
Interpretasi Skor SUS Desain Driver
Grade |
SUS |
Percentile
range |
Adjective |
Acceptable |
NPS |
A+ |
84.1-100 |
96-100 |
Best Imaginable |
Acceptable |
Promoter |
A |
80.8-84.0 |
90-95 |
Excellent |
Acceptable |
Promoter |
A- |
78.9-80.7 |
85-89 |
Excellent |
Acceptable |
Promoter |
B+ |
77.2-78.8 |
80-84 |
Excellent |
Acceptable |
Passive |
B |
74.1 – 77.1 |
70 – 79 |
Excellent |
Acceptable |
Passive |
B- |
72.6 – 74.0 |
65 – 69 |
Excellent |
Acceptable |
Passive |
C+ |
71.1 – 72.5 |
60 – 64 |
Good |
Acceptable |
Passive |
C |
65.0 – 71.0 |
41 – 59 |
Good |
Marginal |
Passive |
C- |
62.7 – 64.9 |
35 – 40 |
Good |
Marginal |
Passive |
D |
51.7 – 62.6 |
15 – 34 |
OK |
Marginal |
Detractor |
Skor SUS pada pengujian kali ini sebesar 85.
Jika dikorelasikan dengan tabel diatas, bahwa pengujian kali ini mendapatkan grade
A+ dengan percentile range 96. Klasifikasi tersebut menunjukan bahwa pengguna
menilai desain restoran Halal Tourism ini bagus (Best
Imaginable) dan dapat diterima (acceptable).
Selain itu jika dilihat dari NPS, kemungkinan besar pengguna akan
merekomendasikan aplikasi restoran Halal Tourism ini kepada orang lain.
Berikut pertanyaan yang peneliti buat untuk responden.
Tabel 22.
Pertanyaan Usability Testing Desain Driver
No Blok |
Jenis Blok |
Task |
B01 |
Menerima
Pesanan |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan task Menerima Pesanan? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
||
B02 |
Menu |
Bagaimana kesan anda terhadap tingkat kemudahan atau kesulitan dalam
menyelesaikan Menu? |
Ada yang perlu ditingkatin untuk fitur ini? |
Setelah melakukan wawancara saat usability
testing, terdapat beberapa umpan balik yang dirasakan perlu ada peningkatan
terhadap desain aplikasi restoran Halal Tourism ini. Berikut detail dari
beberapa umpan balik yang disampaikan oleh pengguna saat dilakukan usability testing.
Tabel 23. Umpan Balik Positif Pengguna Terhadap Prototype Desain Driver
No |
Umpan Balik Positif |
1 |
Tampilannya sudah bagus dan menarik. |
2 |
Informasi yang disediakan juga sudah
lengkap. |
3 |
Alur aplikasi sangat mudah. |
4 |
Letak
informasi, konten dan button mudah dijangkau dan tidak perlu usaha
yang lebih untuk memahami. |
5 |
Detailnya
tidak terlalu banyak namun sangat jelas dan mudah dipahami. |
Tabel 24. Umpan
Balik Negatif Pengguna Terhadap Prototype Desain Driver
No |
Umpan Balik Negatif |
1 |
Mengingingkan adanya fitur chat didalam aplikasi. |
2 |
Perubahan desain pada halaman live tracking. |
Berdasarkan
tabel diatas, peneliti melakukan pemilahan umpan balik untuk diperbaiki. Umpan
balik tersebut didapatkan pada saat peneliti melakukan wawancara usability testing, sehingga perbaikan yang peneliti lakukan
merupakan berdasarkan dari wawancara usability testing. Berikut perubahan yang akan peneliti
lakukan supaya meningkatkan kenyamanan pengguna.
Halaman
live tracking
(a)
(b)
Gambar 16. Halaman Live Tracking (a) sebelum dan (b) sesudah
Perbaikan pada halaman
menu live tracking yaitu merubah button Delivery Completed dengan
nama dan button call. Perubahan ini dilakukan untuk memudahkan driver
ketika ingin melakukan panggilan kepada customer.
Peneliti melakukan implementasi beberapa fitur, yaitu fitur product (desain
pihak wisatawan), forum (desain pihak wisatawan), restaurant (desain pihak restoran). Berikut detail hasil
implementasi.
Gambar 17. Implementasi Front End Product
Gambar 18. Implementasi Front End
Gambar 19. Implementasi Front
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan pada rancangan
aplikasi Halal Tourism yang dilakukan
dengan menggunakan metode design thinking, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut: (1) Peneliti melakukan rancangan aplikasi Halal Tourism dengan
menggunakan metode design thinking yang terdiri dari 6 tahap, yaitu
dimulai oleh tahap empathize, define, ideate, prototype, testing,
implementasi. Peneliti melakukan perancangan kali ini berdasarkan dari
permasalahan yang sedang dialami oleh wisatawan muslim di Korea. Sehingga dari
hasil perancangan pada penelitian ini menghasilkan beberapa aktor, yaitu
wisatawan, pihak restaurant dan pihak driver. Berdasarkan hasil
penelitian kali ini, solusi yang peneliti tawarkan kepada pengguna akan
diimplementasikan ke aplikasi mobile. Dari hasil implementasi tersebut
pengguna terutama wisatawan merasa sangat tertarik untuk menggunakan aplikasi
Halal Tourism karena informasi yang mereka butuhkan ada di dalam satu
aplikasi. Ketertarikan wisatawan meningkat dengan adanya fitur delivery
online yang mampu membantu wisatawan ketika dikondisi tertentu yang
mengharuskan wisatawan memesan makanan melalui aplikasi. Selain itu dengan
adanya aplikasi Halal Tourism membantu pihak restaurant serta driver
lebih mudah ketika ingin mengantarkan makanan ke lokasi customer. (2)
Pada penelitian kali ini, peneliti melakukan pengujian Maze dan SUS. Terdapat
tiga aktor desain yang akan peneliti uji. Aktor pertama yaitu wisatawan,
peneliti menguji aktor wisatawan sebanyak dua kali dengan skor Maze fase satu 72,4 dan fase dua 88 lalu untuk skor SUS fase satu 74 dan fase dua 84,5. Untuk aktor
restoran peneliti hanya melakukan pengujian satu kali dengan skor Maze 93 dan skor SUS 85. Aktor terakhir driver dengan
skor Maze 81 dan skor SUS 85. Dari hasil
pengujian kali ini membuat pengguna lebih nyaman ketika ingin menggunakan
aplikasi tersebut.
BIBLIOGRAFI
Auliasari, R. P., Tolle, H., & Priharsari, D. (2021).
Perancangan User Experience Aplikasi Mobile Peserta Event Berbasis Sistem
Dengan Menggunakan Metode Design Thinking (Studi Kasus : Dilo Malang). Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 5(5).
Firstantin, T. A. R. G., & Hasanah, U. (2021).
Perkembangan Wisata Halal di Korea Selatan (Studi Kasus Perspektif Masyarakat
Indonesia di Korea Selatan). Jurnal Master Pariwisata (JUMPA).
https://doi.org/10.24843/jumpa.2021.v08.i01.p14
Hanief, S., & Pramana, D. (2019). Pengembangan Bisnis
Pariwisata dengan Media Sistem Informasi. Andi.
Hevner, A. R., March, S. T., Park, J., & Ram, S.
(2004). Design science in information systems research. MIS Quarterly:
Management Information Systems, 28(1).
https://doi.org/10.2307/25148625
Lazuardi, M. L., & Sukoco, I. (2019). Design Thinking
David Kelley & Tim Brown: Otak Dibalik Penciptaan Aplikasi Gojek. Organum:
Jurnal Saintifik Manajemen Dan Akuntansi, 2(1).
https://doi.org/10.35138/organum.v2i1.51
Lim, K. H., & Setiyawati, N. (2022). Perancangan User
Experience Aplikasi Mobile Majuli Menggunakan Metode Design Thinking. Journal
of Information Technology Ampera, 3(2).
https://doi.org/10.51519/journalita.volume3.isssue2.year2022.page108-123
Marlinda, A. P., Cipto, B., Al-Fadhat, F., & Jubba, H.
(2021a). South korea’s halal tourism policy - The primacy of demographic
changes and regional diplomacy. Academic Journal of Interdisciplinary
Studies, 10(3). https://doi.org/10.36941/AJIS-2021-0081
Marlinda, A. P., Cipto, B., Al-Fadhat, F., & Jubba, H.
(2021b). The Influence of Artificial Intelligence to Support Halal Tourism
Policy in South Korea. IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science, 717(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/717/1/012027
Mutiara Ummah, S., Hermansyah, T., & Nasichah, N.
(2023). Improving participatory community communication on halal tourism…. Journal
of Enterprise and Development (JED), 5(1s).
Pristantiningdiah, R. (2020). Perancangan User Experience
Aplikasi E-health Pelayanan Kesehatan Dan Kecantikan Dengan Metode Lean UX Dan
Usability Testing (Studi Kasus: Klinik Dr. Riris). In Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
Qadarrochman, N. (2010). Analisis Penerimaan Daerah Dari
Sektor Pariwisata Di Kota Semarang Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Rice, G. (2011). Turn Muslim Consumers’ Problems into
Marketing Solutions. Forbseindia.Com.
Samsudin, A. (2022). The Development Of Halal Tourism in
Muslim Minority Countries: Case Study in South Korea. Proceedings of
Malikussaleh International Conference on Law, Legal Studies and Social Science
(MICoLLS), 2. https://doi.org/10.29103/micolls.v2i.70
Sudana, D., & Yulianto, A. (2016). Perancangan Website
Pondok Permata Homestay Sebagai Media Informasi Dan Promosi. Ijns, 5(4).
Suryani, N. P. E. (2015). Korean Wave sebagai Instrumen
Soft Power untuk Memperoleh Keuntungan Ekonomi Korea Selatan. Global:
Jurnal Politik Internasional, 16(1).
https://doi.org/10.7454/global.v16i1.8
Wurmser, Y. (2020). Apps Far Outpace Browsers in US
Adults’ Mobile Time Spent. Insider Intelligence.
Copyright holder: Naufal Hanif Ramadhan, Faishal Mufied Al
Anshary, Rahmat Fauzi (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |