Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 11, November 2021
����KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA
Angkit
Kinasih, Cahyo Wibowo, Observasi S. J Telaumbanua
Fakultas
Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana,
Indonesia
Email:� [email protected],[email protected], [email protected]
Abstrak
Corona Virus telah banyak mengubah tatanan kehidupan masyarakat di dunia termasuk
Indonesia, perubahan terjadi
secara tiba-tiba dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan sekaligus memberi dampak yang sangat besar pada semua bidang, salah satunya adalah bidang Pendidikan.
Pendidikan di Indonesia terhambat tidak
berjalan secara normal sebagaimana biasanya, sehingga mengharuskan sistem pelaksanaan pembelajaran di sekolah dari tatap muka
menjadi jarak jauh (online). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis
keefektifan pelaksanaan pembelajaran daring pada pembelajaran
PJOK yang telah dilaksanakan
di SMA Kristen 1 Salatiga selama
pandemi Covid-19. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif berupa pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner online. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak
180 peserta didik kelas (X) SMA Kristen 1 Salatiga.
Dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga. Adapun hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa pelaksanaan
pembelajaran PJOK di SMA Kristen 1 Salatiga selama masa pandemik Covid-19 dapat berjalan efektif. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis deskriptif yang menunjukkan nilai rata sebesar 29,76 responden menjawab �ya�. Skor rata-rata tersebut jauh lebih
besar dari para responden yang menjawab tidak dengan skor
rata-rata hanya 7,24.
����
Kata Kunci: pendidikan; covid-1; pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani
Abstract
Corona Virus has changed the order of people's lives in the world
including Indonesia, changes occur suddenly in various aspects of people's
lives and at the same time have a huge impact on all fields, one of which is
the field of Education. Education in Indonesia is hampered by not running
normally as usual, thus requiring the implementation of learning in schools
from face-to-face to remote (online). This study aims to determine and analyze the effectiveness of the implementation of online
learning in PJOK learning that has been carried out at Christian High School 1 Salatiga during the Covid-19 pandemic. This research is a quantitative research in the form of a descriptive
approach. The type of data used in this study is primary data and data
collection techniques using online questionnaires. The population in this study
were 180 students of class (X) Christian Senior High School 1 Salatiga. And the number of samples in this study were 37
students at SMA Kristen 1 Salatiga. The results of
the analysis obtained in this study show that the implementation of PJOK
learning at Christian High School 1 Salatiga during
the Covid-19 pandemic can run effectively. This can be seen from the results of
descriptive analysis which shows an average value of 29.76 respondents answered
"yes". The average score is much higher than the respondents who
answered no with an average score of only 7.24.
Keywords: education; covid-19; implementation of physical
education learning
Received: 2021-10-20; Accepted:
2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Dunia sedang dihadapkan dengan ancaman serius virus corona atau Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) (WHO, 2020).
Menyebar pertama kali pada Desember 2019 dari kota Wuhan, China (Komisi
Kesehatan Nasional China [NHC], 2020). Menurut data
Kementerian Kesehatan (2020) memastikan terdapat 216 negara termasuk
Indonesia yang telah terjangkit
virus corona dan menyatakan bahwa
di Indonesia jumlah yang terpapar
Covid-19 sebesar 128.776 jiwa
dengan korban meninggal sebesar 5.824 jiwa dan kesembuhan mencapai 83.710 jiwa.
Organisasi kesehatan internasional atau World Health
Organization (WHO) mengumumkan status virus
Covid-19 sebagai pandemi mengharuskan seluruh dunia segera melakukan upaya menghentikan dan mengatasi dampak yang ditimbulkan virus corona. Pemerintah
Republik Indonesia resmi menetapkan wabah virus corona
(covid-19) sebagai Bencana
Nasional, penetapan status bencana
nasional telah tercantum dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang �Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
(COVID-19) sebagai Bencana
Nasional�. Negara
Indonesia sendiri melakukan
cara penanggulangan penyebaran virus corona dengan menetapkan peraturan baru seperti Pemerintah
mengambil kebijakan Social
Distancing dan Physical Distancing yakni merupakan salah satu tindakan non medik untuk pencegahan penyakit menular dengan cara menjaga
jarak antar individu. Selain itu pemerintah juga memberlakukan karantina sebagai upaya pembatasan
kontak masyarakat sesuai dengan protokol
kesehatan yang tercantum di
dalam UU No.16 Tahun 2018.
Pada kondisi pandemi saat ini, perubahan
terjadi secara tiba-tiba dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan sekaligus memberi dampak yang sangat besar pada semua bidang, salah satunya bidang Pendidikan.
Pendidikan di Indonesia terhambat tidak
berjalan secara normal sebagaimana biasanya, sehingga kegiatan atau aktifitas di sekolah tidak berjalan
secara efektif (Yoga, mardyansyah Simbolon, & Ramadhan, 2021).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 (2020) berusaha untuk tetap mengatasi
masalah dalam proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah selama pandemi. Berbagai macam cara dan teknis telah dilaksakan
salah satunya dengan menerapkan proses pembelajaran
daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring, online, atau
Pembelajaran Jarak Jauh bertujuan untuk memenuhi standar pendidikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat komputer atau gadget yang saling terhubung dengan siswa dan guru maupun mahasiswa dengan dosen (Pakpahan & Fitriani, 2020).
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
1 ayat 20, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi yang harus diciptakan melalui proses belajar mengajar melalui seorang guru kepada peserta didik sehingga
dapat diserap dan dihayati tentang pembelajaran yang guru sampaikan ke peserta didik.
Pembelajaran dapat berjalan baik apabila
didukung dengan sarana prasarana yang memadai, metode belajar yang digunakan serta keaktifan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran,
salah satunya pembelajaran
yang memiliki peranan penting pada sistem pendidikan secara keseluruhan yaitu mata pelajaran PJOK.
Menurut (Saleh & Malinta, 2020)
mata pelajaran PJOK merupakan bagian terpenting dari pendidikan secara keseluruhan dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang bertujuan untuk mencapai aspek sikap, pengetahuan,
keterampilan dan fisik yang
membutuhkan proses pembelajaran
yang terencana dan signifikan.
Ketercapaian tujuan pembelajaran PJOK tidak jauh dari peran
guru, proses interaksi antar
guru dan peserta didik,
proses perencanaan pembelajaran,
metode dan model pembelajaran
yang dipilih, dan karakteristik
peserta didik (Subagiyo, 2008). Tercapainya
proses pembelajaran PJOK juga dipengaruhi
oleh sarana prasarana yang ada di sekolah sehingga lebih mudah melakukan proses pembelajaran. Namun, pada kenyataanya masih ada sekolah yang mempunyai keterbatasan oleh sarana dan prasarana, guru harus cepat mengambil
sikap untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memodifikasi segala kekurangan yang ada untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah (Winarno, 2006).
Namun dari
semua argumen yang telah di jelaskan pada proses pembelajaran PJOK dalam hal ini semua
terlaksanakan dan dilakukan
dengan baik di sekolah secara langsung dimana sebelum terjangkit virus corona
di Indonesia. Pada mata pelajaran
PJOK hal ini menjadi sulit karena
pada pembelajaran PJOK secara
umum memiliki hakikat unsur kebugaran
yang terkandung di dalamnya
seperti, keterampilan gerakan fisik, permainan, olahraga, dan rekreasi, dari semua unsur ini
tidak jauh dan tidak lepas dari
proses interaksi antara
guru dan peserta didik yang
dilakukan di ruang terbuka atau di lapangan tanpa mematuhi protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, pembelajaran PJOK
juga sangat membutuhkan arahan
yang jelas dalam penyampaian materi dan penggunaan media pembelajaran (Qomarrullah, 2014).
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan
perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam bentuk fisik,
mental, serta emosional. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di SMA
Kristen 1 Salatiga, bahwa
rata-rata perserta didik di
SMA Kristen 1 Salatiga menyatakan
bahwa pelaksanaan pembelajaran PJOK selama ini dilakukan secara
offline dan di tempat terbuka,
namun pada masa pandemi
covid-19 ini, pelaksanaan pembelajaran PJOK dilakukan secara daring yaitu melalui Google Classroom dan Zoom Meeting.
Untuk pelaksanaan
pembejalaran PJOK secara
online, peserta didik SMA
Kristen 1 Salatiga menyatakan
bahwa banyak kendala yang dialami, diantaranya jaringan internet
yang tidak stabil, menguras banyak kuota internet dan peserta didik belum familiar dengan pembelajaran online. Hal ini peserta didik
perlu beradaptasi dalam mengikuti pembelajaran PJOK secara online.
Dalam pembelajaran
online ini, peserta didik dapat mengakses
setiap materi PJOK melalui Google Classroom. Tugas yang diberikan guru PJOK, peserta didik mampu menyelesaikannya
dan dapat mengupload kembali pada Google
Classroom sehingga
secara teori peserta didik dapat
mempelajari materi pembelajaran secara maksimal, namun secara praktek masih sangat minim dalam pelaksanaannya, oleh sebab itu, hal ini
yang menjadi perhatian yang
serius agar guru PJOK dapat
memberikan materi pembelajaran secara teori maupun praktek
yang maksimal kepada peserta didik, yakni guru PJOK memberikan tugas yang menarik dan praktis, kriteria tugas yang diberikan oleh guru
PJOK bukan hanya tentang pengetahuan melainkan memberikan tugas berbasis keterampilan.
Untuk memaksimalkan
pembelajaran PJOK secara keterampilan maka guru PJOK dapat menyediakan audio visual dalam bentuk foto,
rekaman video/ YouTube dan dalam
bentuk narasi sehingga memudahkan peserta didik mempraktekannya
secara mandiri. Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti
tertarik untuk meneliti tentang keefektifan pelaksanaan pembelajaran daring pada pembelajaran
Pendidikan Jasmani di SMA
Kristen 1 Salatiga selama pandemi Covid-19.
Metode Penelitian
Jenis penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif berupa pendekatan deskriptif (Sugiyono, 2017).
Karena penelitian ini hanya mendeskripsikan tentang pelaksanaan pembelajaran PJOK di SMA Kristen 1 Salatiga
berjalan efektif atau tidak.
Lokasi penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga,
dengan waktu penelitian dari bulan September-Desember 2020. Tempat penelitian ini merupakan objek
penelitian yang tepat bagi peneliti karena
selain lokasinya mudah dijangkau, adanya fakta yang terjadi pada saat melakukan pengamatan dan survey terdahulu bahwa, pelaksanaan pembelajaran PJOK
yang dilakukan secara
online sudah berjalan dengan baik namun
masih terdapat adanya kendala di lapangan seperti kurangnya sarana dan prasarana yang dimilki oleh peserta didik, jaringan internet yang tidak stabil, dsb. Sehingga
hal ini menjadi
bidang yang menarik untuk ditelaah lebih lanjut.
Populasi dalam penelitian
ini adalah peserta didik kelas
(X) SMA Kristen 1 Salatiga dengan
total peserta didik sebanyak 180 peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability
sampling dan cara menentukan
besarnya sampel dengan menggunakan teknik random sampling dengan cara anggota populasi
diundi secara acak. Untuk pengambilan
samplenya merujuk pada pendapat (Arikunto, 2010) bahwa jika
jumlah populasinya besar dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25% dari total populasi. Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti memutuskan
untuk mengambil sampel dari total populasi adalah rumus sebagai berikut
(180*21%= 37). Artinya bahwa
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 orang peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga. Penentuan sampel ini hanya
pada peserta didik, tidak termasuk guru, karena selama masa pandemi ini yang sering mengalami kendala adalah sebagian besarnya terjadi pada peserta didik, disamping itu juga jumlah guru pendidikan jasmani tidak memenuhi kriteria sampel minimum. Penentuan sampel ini sudah memenuhi
kriteria sampel minimum karena (Sugiyono, 2011) memberikan pedoman bahwa ukuran sampel
yang layak dalam sebuah penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yakni berupa google form
karena adanya kondisi pandemi covid-19 sehingga peneliti tidak dapat menjangkau
semua responden dalam penelitian ini. Kuesioner yang di berikan kepada responden bersifat tertutup dengan menggunakan skala Guttman yaitu pertanyaan dengan menggunakan dua alternatif jawaban, yaitu �YA� diberi skor 1 dan �TIDAK� diberi skor 0. Setelah data terkumpul, maka data tersebut dianalisis secara deskriptif statistik dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 26. Berikut adalah kisi-kisi dalam penelitian ini.
Tabel 1
Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
�� Faktor |
Indikator |
Pertanyaan |
Jumlah |
|
Keefektifan Pelaksanaan Pembelajaran PJOK Selama Masa Pandemik Covid-19 |
Kondisi pembelajaran
daring |
1.
Media yang mudah digunakan
saat pembelajaran daring 2.
Kendala yang dihadapi peserta didik saat pembelajaran daring 3.
Aktivitas peserta didik selama pembelajaran daring 4.
Keluhan peserta didik selama Pembelajaran daring 5.
Efektifitas Pembelajaran
PJOK saat belajar daring |
1,2,3 4 5 6 7,8,9 |
9 |
|
Aspek Sikap
peserta didik pada pembelajaran PJOK saat belajar daring |
1.
Tanggung jawab 2.
Disiplin 3.
Kejujuran 4.senang/Gembira 5.
kerja sama |
10,11,12 13,14,15 16 17 18,19 |
10 |
|
Aspek Pengetahuan
peserta didik pada pebelajaran PJOK saat belajar daring |
1.
Pemahaman Materi PJOK saat belajar daring 2.Evaluasi
pembelajaran PJOK |
20,21,22,23,24,25,26,27 28,29,30,31,32 |
13 |
|
Aspek Keterampilan
peserta didik pada pembelajaran PJOK saat belajar daring |
1.
Minat dan Bakat 2.
Pertumbuhan fisik dan
Kesehatan |
33,34,35,36,37,38,39,40 |
8 |
Jumlah |
40 |
Berdasarkan Tabel 1 di atas, selanjutnya peneliti menurunkan indikator-indikator dalam penelitian ini menjadi butir-butir
pertanyaan yang digunakan untuk sebagai panduan
dalam memperoleh informasi dari responden.
Setelah peneliti membuat butir-butir pertanyaan, selanjutnya peneliti menyebar kuesioer sebagai tahapan survey pertama kepada responden dengan tujuan untuk menguji
apakah butir-butir pernyataan dalam penelitian ini valid dan reliable
atau tidak. Jika butir-butir pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliable
maka butir-butir pernyataan tersebut layak untuk digunakan
dalam penelitian ini. Namun jika
butir-butir pernyataan dalam penelitian ini tidak valid maka butir-butir pernyataan tersebut tidak layak untuk
digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan seluruh tanggapan responden yang diperoleh maka diperoleh hasih bahwa hanya
21 butir pernyataan yang dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan 19 butir pernyataan tidak valid dan reliabel sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 37 orang responden dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 21 butir pertanyaan yang bertujuan untuk mencari informasi
terkait dengan sejauh mana tanggapan peserta didik SMA Kristen 1 Salatiga tentang keefektifan pelaksanaan pembelajaran PJOK selama masa pandemi covid-19, sehingga pada bagian ini dilakukan analisis deskriptif terhadap hasil tanggapan responden.
Kondisi pembelajaran daring terdiri
dari dua item pernyataan yaitu:
Gambar 1
Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 70.27%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 29,73%. Hal ini
menunjukkan bahwa pelajaran PJOK yang dilaksanakan secara daring dapat berjalan
efektif karena 70.27% peserta didik menjawab ya.
Gambar 2
Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 2 di atas
menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab
�ya� dengan persentasi sebesar 97,30%, sedangkan peserta didik yang menjawab
�tidak� adalah sebesar 2,70%. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran PJOK yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan karena hampir semua peserta didik menjawab ya.
Aspek Sikap siswa pada pembelajaran PJOK saat belajar daring terdiri dari delapan item pernyataan yaitu:
Gambar 3
Jiwa Kepemimpinan Selama Belajar PJOK Secara Daring
Berdasarkan gambar diagram 3
di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga
menjawab �tidak� dengan persentasi sebesar 56,76%, sedangkan peserta didik yang
menjawab �ya� adalah sebesar 43,24%. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran PJOK
yang dilaksanakan secara daring belum seutuhnya menumbuhkan jiwa kepemimpinan
peserta didik sehingga perlu untuk ditingkatkan agar kedepannya mampu membentuk
para peserta didik agar memiliki jiwa kepemimpinan di dalam diri mereka.
Gambar 4
Pembelajaran PJOK Secara Daring
Berdasarkan gambar diagram 4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 64,86%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 35,14%. Hal ini
menunjukkan bahwa pelajaran PJOK yang dilaksanakan secara daring mampu
membentuk para peserta didik lebih bertanggung jawab untuk giat dan tekun
belajar.
Gambar 5
Kedisiplinan Pembelajaran PJOK Secara Daring
Berdasarkan gambar diagram 5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 78,38%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 21,62%. Hal ini
menunjukkan bahwa pelajaran PJOK yang dilaksanakan secara daring melatih para
peserta didik agar disiplin dalam mengelola waktu belajarnya dan juga kegiatan
ekstrakurikulernya.
Gambar 6
Pembelajaran PJOK dapat Melatih Siswa dalam Mengatur Waktu untuk Belajar
dan Mengerjakan Tugas
Berdasarkan gambar diagram 6 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 67,57%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 32,43%. Hal ini menunjukkan
bahwa pelajaran PJOK yang dilaksanakan secara daring melatih para peserta didik
dalam mengelola waktu belajarnya dan juga waktu mengerjakan tugas-tugasnya.
Gambar 7
Pembelajaran PJOK dapat Melatih Kejujuran
Berdasarkan gambar diagram 7
di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga
menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 83,78%, sedangkan peserta didik yang
menjawab �tidak� adalah sebesar 16,22%. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran
PJOK yang dilaksanakan secara daring melatih para peserta didik agar bersikap
jujur dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Gambar 8
Pembelajaran PJOK Secara Daring Sangat Menarik dan Tidak Membosankan
Berdasarkan gambar diagram 8 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 70,27%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 29,23%. Hal ini
menunjukkan bahwa pelajaran PJOK yang dilaksanakan secara daring sangat menarik
perhatian peserta didik dan membuat mereka tidak bosan dengan setiap materi
yang disampaikan oleh guru.
Gambar 9
Pembelajran PJOK Menumbuhkan Sikap Kerjasama
Berdasarkan diagram 9 di atas
menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya�
dengan persentasi sebesar 89,19%, sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak�
adalah sebesar 10,81%. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran PJOK yang
dilaksanakan secara daring dapat menumbuhkan sikap kerjasama antar teman dan
keluarga dalam melakukan kegiatan jasmani
Gambar 10
Pembelajaran PJOK Menanamkan Sikap Saling Menghargai
Berdasarkan gambar diagram 10 di atas menunjukkan bahwa
rata-rata peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan
persentasi sebesar 94,59%, sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah
sebesar 5,41%. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran PJOK yang dilaksanakan
secara daring dapat menumbuhkan sikap saling menghargai orang lain.
Aspek Pengetahuan peserta didik pada pembelajaran PJOK saat belajar daring terdiri dari sembilan
item pernyataan yaitu:
Gambar 11
Pembelajaran PJOK Mudah Dipahami
Berdasarkan gambar diagram 11 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 75,68%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 24,32%. Hal ini
menunjukkan bahwa peserta didik SMA Kristen 1 Salatagi dapat memahami materi
yang disampaikan oleh Guru PJOK saat pembelajaran daring.
Gambar 12
Cara Mengajar PJOK Sangat Mudah Dipahami
Berdasarkan gambar diagram 12 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 89,19%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 10,81%. Hal ini
menunjukkan materi yang disampaikan oleh guru PJOK secara daring mudah dipahami
dan dimengerti oleh peserta didik.
Gambar 13
Materi Pembelajaran
PJOK
Berdasarkan gambar diagram 13 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 64,86%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 35,14%. Hal ini
menunjukkan materi yang disampaikan oleh guru PJOK secara daring dengan menggunakan
alat-alat peraga yang menarik sehingga peserta didik memiliki antusiasme yang
tinggi untuk mengikuti pelajaran.
Gambar 14
Setelah Mengikuti Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 14 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 70,27%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 29,73%. Hal ini
menunjukkan materi yang disampaikan oleh guru PJOK secara daring sudah tepat
sehingga peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Gambar 15
Monitoring pada Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 15 di atas
menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab
�ya� dengan persentasi sebesar 97,32%, sedangkan peserta didik yang menjawab
�tidak� adalah sebesar 2,70%. Hal ini menunjukkan bahwa Guru PJOK juga harus
melakukan monitoring kepada
siswa untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat
memahami dan mengerti materi yang disampaikan secara daring. Sehingga apabila peserta didik mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan standar
yang ditentukan maka siswa tersebut akan terus dimonitoring
oleh Guru PJOK agar kedepannya menjadi
lebih baik.
Gambar 16
Evaluasi Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 16 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 89,19%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 10,81%. Hal ini
menunjukkan bahwa Guru
PJOK selalu melakukan evaluasi kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran PJOK secara
daring. Jika guru menemukan peserta
didik memiliki kemampuan di bawah standar maka peserta
didik tersebut akan terus dibimbing
untuk menjadi lebih baik.
Gambar 17
Penilaian Afektif Guru
Berdasarkan gambar diagram 17 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 97,32%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 2,70%. Hal ini
menunjukkan bahwa Guru
PJOK juga harus melakukan penilaian khusus kepada siswa untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik dapat
memahami dan mengerti materi yang disampaikan secara daring dengan cara melakukan penilaian afektif berupa presensi dan tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik. Sehingga apabila siswa mendapatkan
nilai yang tidak sesuai dengan standar
yang ditentukan maka peserta didik tersebut
akan terus dimonitoring oleh Guru PJOK agar kedepannya
menjadi lebih baik.
Gambar 18
Evaluasi Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 18 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 89,19%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 10,81%. Hal ini
menunjukkan bahwa evaluasi sangat penting dan sangat efektif bagi siswa karena
guru dapat mengukur dan mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran yang dicapai
oleh peserta didik. Apabila peserta didik
mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan
standar yang ditentukan maka peserta didik
tersebut harus diberikan edukasi lebih lanjut oleh Guru PJOK agar kedepannya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Gambar 19
Hasil
Evaluasi Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 19 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 67,57%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 32,43%. Hal ini
menunjukkan bahwa setelah dilakukan evaluasi maka peserta didik dapat
mengetahui hasil yang dicapai dalam pembelajaran online sehingga apabila peserta didik mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan standar
yang ditentukan maka peserta didik tersebut
akan terus giat dan tekun belajar untuk mencapai
standar yang ditentukan, sementara peserta didik yang mendapat nilai di atas rata-rata akan terus memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar.
Aspek Keterampilan peserta didik pada pembelajaran PJOK saat belajar daring terdiri dari dua item pernyataan
yaitu:
Gambar 20
Suasana Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 20 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 91,89%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 8,11%. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran PJOK yang dilaksanakan secara daring sangat menyenangkan siswa sehingga
mereka memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti pelajaran tersebut.
Gambar 21
Gerakan-Gerakan Aktivitas Jasmani pada Pembelajaran PJOK
Berdasarkan gambar diagram 21 di atas menunjukkan bahwa rata-rata peserta
didik di SMA Kristen 1 Salatiga menjawab �ya� dengan persentasi sebesar 97,30%,
sedangkan peserta didik yang menjawab �tidak� adalah sebesar 2,70%. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran PJOK yang dilaksanakan secara daring melatih
peserta didik untuk belajar mandiri dengan cara menggerakan aktivitas jasmani
dan saat mengalami kesulitan, harus terus berusaha, bersemangat dan tak
berputus asa dalam berlatih.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif per item pernyataan yang dilakukan
di atas menunjukkan bahwa dari 4 aspek dan 21 butir pernyataan yang digunakan
dalam penelitian ini, sebagian besar peserta didik SMA Kristen 1 Salatiga
menjawab �ya� pelaksanaan pembelajaran PJOK yang dilakukan secara daring selama
masa pandemi covid-19 ini dapat berjalan efektif dengan persentasi rata-rata
sebesar 80,44%, sementara yang menjawab �tidak� hanya 19,56%. Dengan demikian,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaan PJOK yang dilakukan
secara daring selama masa pandemi covid-19 ini dapat berjalan efektif.
B.
Pembahasan
Dunia saat ini dilanda oleh pandemi Covid-19, termasuk
Indonesia. Dampak dari pandemi Covid-19 sangat besar
pada setiap sektor usaha, terkhususnya di dalam institusi pendidikan, mulai dari TK hingga pendidikan tinggi. Metode belajar yang dilakukan secara offline telah berubah menjadi
online.
Menurut
Merry dalam (Z.R & Saugi, 2020)
bahwa konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah online ini membawa transformasi dalam bidang pendidikan.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa di era digital
pada masa pandemi covid-19 ini,
menuntut setiap institusi pendidikan untuk menyesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Institusi pendidikan yang paham teknologi akan mampu berkompetisi di dunia pendidikan. Sementara institusi pendidikan yang tidak paham teknologi
akan tergelincir dengan institusi pendidikan yang paham teknologi.
Menurut (Kusumastuti et al., 2019), Menteri Komunikasi dan Informatika kepada detiknet bahwa di era industri 4.0 ini, Indonesia membutuhkan talenta digital, namun pada kenyataannya kebutuhan tenaga kerja ahli bidang
digital masih belum tercukupi. Hal ini merujuk pada laporan World Bank tahun
2016 mencatat bahwa
Indonesia saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebesar 9 juta orang dalam 15 tahun. Disamping itu juga, dia menyatakan bahwa Indonesia saat ini sangat membutuhkan beberapa jenis hard skills untuk
menghadapi revolusi industri 4.0, seperti Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Cybersecurity,
Cloud Computing, Internet of Things, Machine
Learning, dan sebagainya. Selain
itu juga, harus dilengkapi dengan soft-skill yaitu
21st Century Skills yakni Critical
Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication. Hard skills
dan soft skills seperti
itulah yang paling dibutuhkan
untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society Indonesia (Rahman, 2020).
Agar sistem
pembelajaran online dapat berjalan dengan optimal maka setiap institusi
pendidikan membutuhkan hard skills dan soft skill seperti yang disebutkan di atas. Disamping itu juga menurut H. Kuswanto dalam (Z.R & Saugi, 2020)
terdapat 3 faktor penting yang mendukung sistem pembelajaran online, diantaranya adalah sumber daya manusia
dalam hal dosen maupun guru, sarana dan prasana, serta implementasi di lapangan. Artinya bahwa dalam pembelajaran
online guru dan siswa harus
mampu beradaptasi dengan sarana dan prasaran yang digunakan baik itu gadget, laptop,
internet, dan aplikasi yang digunakan
untuk mengadakan kelas online seperti google meet,
ms teams, zoom meeting dan lain sebagainya.
Sedangkan manfaat belajar online yang bisa diperoleh adalah sebagai berikut: (1) siswa dapat mengakses
materi dimana saja dan kapan saja tanpa harus
bergantung pada jadwal; (2)
komunikasi antara guru dan siswa dapat terjadi
setiap saat; (3) melatih siswa untuk
dapat belajar secara mandiri dengan memanfaatkan materi yang diberikan secara online; (4) meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan komputer beserta perangkat lainnya; (5) melatih siswa untuk
terbiasa menggunakan sumber-sumber belajar dari internet; dan (6) dapat mengatasi kekosongan mata pelajaran saat guru berhalangan hadir di sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran online menuntut siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran online secara mandiri. Keterampilan belajar mandiri sangat diperlukan bagi setiap siswa.
Sejalan dengan pendapat Pratama dan Pratiwi (2019) dalam (Hasanah, Sri Lestari, Rahman, & Danil, 2020)
bahwa hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi lebih baik dari
pada hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah. Hal ini dikarenakan ketika siswa memiliki kemandirian belajar yang tinggi maka akan
lebih mudah untuk mengenali pengendalian diri yang ada pada dirinya dan orang lain. Berdasarkan pendapat tersebut, keterampilan belajar mandiri merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mandiri. Dalam kegiatan belajar mandiri online di luar kegiatan jadwal sekolah online, siswa melaksanakan rata-rata 3-4 kali sehari.
Pernyataan ini membuktikan bahwa dengan adanya pandemi
Covid-19 ini menuntut siswa belajar jarak
jauh dari rumah tidak menjadi
kendala bagi siswa dalam melaksanakan
pembelajaran mandiri online
dengan memanfaatkan berbagai media online.
Sementara hasil penelitian (Hasanah et al., 2020)
menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar siswa secara
daring selama masa tanggap darurat Covid-19 berjalan cukup baik. Adapun pelaksanaan belajar daring yang dilakukan ini terdiri
dari spirit belajar, literasi akan teknologi
pembelajaran daring, aktivitas
komunikasi intrapersonal, aktivitas
berkolaborasi, dan kemandirian
belajar.
Dalam penelitian ini terdapat 4 faktor yang digunakan untuk mencari tahu apakah
pelaksanaan pembelajaran
PJOK di SMA Kristen 1 Salatiga selama
masa pandemi Covid-19 dapat
berjalan efektif atau tidak. Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan, ditemukan hasil bahwa rata-rata siswa SMA Kristen
1 Salatiga menjawab �ya� pelaksanaan pembelajaran PJOK di SMA Kristen 1 Salatiga
selama masa pandemi
Covid-19 dapat berjalan efektif. Untuk pembahasan masing-masing aspek dapat dilihat di bawah ini:
Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan, ditemukan hasil bahwa kondisi
pembelajaran daring sudah berjalan dengan efektif, baik dari
segi sarana dan prasarana maupun dari segi jadwal
pelaksanaannya sudah sesuai.
Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan, ditemukan hasil bahwa pembelajaran
PJOK yang dilaksanakan secara
daring mampu membentuk sikap belajar peserta
didik sehingga peserta didik bisa
memimiliki sikap bertanggung jawab, jujur, disiplin, saling bekerjasama, saling menghargai dan mandiri dalam mengelola
waktu belajarnya dan juga dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Disamping itu, ditemukan hasil bahwa pembelajaran
PJOK yang dilaksanakan secara
daring belum mampu membentuk jiwa kepemimpinan peserta didik, oleh sebab itu, hal ini
perlu diperhatikan oleh pihak sekolah.
Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan, ditemukan hasil bahwa rata-rata peserta didik telah memahami
dan mengerti materi yang disampaikan oleh guru, disamping itu juga guru melakukan evaluasi kepada para peserta didiknya sehingga apabila terdapat peserta didik yang memiliki kemampuan atau nilai di bawah standar yang ditentukan, maka guru dapat memberikan bimbingan khusus untuk peserta
didik tersebut sehingga kedepannya menjadi lebih baik.
Disamping itu juga, saat peserta didik
mengetahui kemampuan akademiknya maka peserta didik dapat
termotivasi untuk giat dan tekun belajar dalam mempertahankan
dan meningkatkan kemampuan akademiknya.
Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan, ditemukan hasil bahwa peserta
didik SMA Kristen 1 Salatiga
memiliki keterampilan yang baik dalam mengikuti
pembelajaran PJOK secara
daring karena mereka memiliki tingkat kesenangan yang tinggi, dapat berlatih secara mandiri walaupun mengalami kesulitan dalam berlatih. Mereka memiliki semangat yang tinggi dan tak berputus asa untuk
berlatih, untuk menerapkan materi yang diberikan oleh guru.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian maka ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran PJOK di SMA Kristen 1 Salatiga
selama masa pandemi
Covid-19 dapat berjalan efektif. Karena rata-rata peserta
didik menjawab ya.
.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-13. Google Scholar
Hasanah, Aan, Sri Lestari, Ambar, Rahman,
Alvin Yanuar, & Danil, Yudi Irfan. (2020). Analisis Aktivitas Belajar
Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work
From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2020, 4�8. Google Scholar
Kusumastuti, Frida, Astuti, Santi Indra,
Plate, Johnny G., Astuti, Yanti Dwi, Birowo, Mario Antonius, Hartanti, Lisa
Esti Puji, Amanda, Ni Made Ras, & Kurnia, Novi. (2019). Bermedia Digital.
Google Scholar
Pakpahan, Roida, & Fitriani, Yuni.
(2020). Analisa pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran jarak jauh
di tengah pandemi virus corona covid-19. Journal of Information System,
Applied, Management, Accounting and Research, 4(2), 30�36. Google Scholar
Qomarrullah, R. (2014). Model Aktivitas
Belajar Gerak Berbasis Permainan Sebagai Materi Ajar Pendidikan Jasmani
(Penelitian Pengembangan Pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar). Indonesian
Journal of Sports Science, 1(1), 76�88. Google Scholar
Rahman, Adi Fida. (2020, June). Menkominfo
Sebut Indonesia Masih Kekurangan Talenta Digital.
Saleh, M. Sahib, & Malinta, Sunandar
Sakria. (2020). Survei Minat Belajar Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Di Smpn 30 Makassar. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Jasmani, 4(1), 55�62. Google Scholar
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta. Google Scholar
Sugiyono, Prof. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Dan R&D. Alpabeta, Bandung.
WHO. (2020). WHO Coronavirus Disease.
Winarno, M. E. (2006). Dimensi Pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Laboratorium Jurusan Ilmu
Keolahragaan. Google Scholar
Yoga, Sigit Pra, mardyansyah Simbolon,
Muhammad Eka, & Ramadhan, Suwardian. (2021). Hasil Belajar PJOK Siswa SMP
di Provinsi Bangka Belitung Sebelum dan saat Pandemi Covid-19. Riyadhoh:
Jurnal Pendidikan Olahraga, 4(1), 121�126. Google Scholar
Z.R, Hirdha Nurfarini., & Saugi,
Wildan. (2020). Pengaruh Kuliah Online Terhadap Minat Belajar Mahasiswa
Pendidikan Agama Islam (PAI) di IAIN Samarinda. El-Buhuth: Borneo Journal of
Islamic Studies, 2(2), 121�131. Google Scholar
Copyright holder: Angkit Kinasih, Cahyo Wibowo, Observasi S. J Telaumbanua (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |