Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, Special Issue No. 2, Desember 2021
STUDI EFISIENSI ENERGI POMPA WILAYAH DISTRIBUSI INTAN
PAKUAN PERUMDA TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR
Fira Riza Aulia, Ali Masduqi,
Muhammad Sundoro
Departemen Teknik Lingkungan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
Email: [email protected],� [email protected]
Abstrak
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor perlu melakukan penurunan biaya operasional. Bagian penting dari
biaya operasional adalah biaya energi, maka perlu
adanya pengurangan terhadap konsumsi energi. Berdasarkan data daftar biaya listrik
Perumda Tirta Pakuan, pemakaian energi paling besar di sistem distribusi adalah pada wilayah pelayanan Intan Pakuan. Biaya
pemakaian listrik rumah pompa Intan
Pakuan pada tahun 2020 adalah Rp. 211.786.451. Oleh karena
itu, perlu dilakukan analisis kinerja pompa sehingga
dapat diketahui konsumsi energi pompa dan diberikan rekomendasi perbaikan yang dapat meningkatkan pelayanan serta penghematan energi yang dapat dilakukan. Dilakukan pengukuran pemakaian energi pompa dan parameter kelistrikan pompa. Selain itu,
dilakukan pengukuran fluktuasi debit air di discharge pompa.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa efisiensi pompa pada jam puncak adalah 38,41%, sedangkan pada jam
minimum adalah 21,68%, dan nilai
efisiensi pompa berdasarkan rata-rata konsumsi energi dan distribusi air adalah 31,6%. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan adalah penggantian pompa yang sesuai dengan kebutuhan
pemakaian. Setelah dilakukan
perhitungan dengan pompa rekomendasi, didapatkan efisiensi pompa meningkat menjadi 74,52% dan terjadi penghematan biaya konsumsi listrik sebesar Rp.842.089 setiap bulannya.
Kata kunci: pompa; efisiensi energi; sistem distribusi air minum
Abstract
To increase the service coverage, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor needed to
reduce operational costs. An important part of operational costs was energy
costs, so it was necessary to reduce energy consumption. Based on Perumda Tirta Pakuan
electricity bill, the largest energy consumption in the distribution system was
Intan Pakuan service area.
The cost of electricity consumption for Intan Pakuan pump house in 2020 is Rp. 211.786.451. Therefore, it
was necessary to analyze the performance of the pump so that the pump/s energy
consumption can be known and recommendations for improvements that can improve
service and energy savings can be made. Measurements were made on the pump
energy consumption and pump electrical parameters. In addition, measurements of
fluctuations in water flow at the pump discharge were carried out. Based on the
results of data processing, the pump efficiency at peak hours was 38.41%, while
at minimum hours was 21.68%, and the pump efficiency based on the average
energy consumptions and water distribution was 31.6%. Recommendations for
improvement that can be done was to replace the pump according to usage needs.
After calculation with the recommended pump, it was found that the pump
efficiency increased to 74.52% and there was a savings in electricity
consumption costs of Rp. 842.089 per month.
Keywords: pump;
energy efficiency; water distribution system
Pendahuluan
Berdasarkan Laporan
Buku Kinerja Direktorat Air
Minum Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020, cakupan pelayanan Perumda Tirta Pakuan adalah
75,73% dari total penduduk
di wilayah pelayanannya (BPPSPAM, 2019).
Untuk mencapai target pelayanan 100% sesuai Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, Perumda Tirta Pakuan perlu
melakukan pengembangan dan pengoptimalan sistem yang sudah ada.
Pengembangan sistem pelayanan air minum memerlukan biaya lebih, sehingga perlu peningkatan pendapatan dan penurunan pengeluaran biaya
operasional. Bagian penting dari biaya operasional adalah biaya energi, maka pengurangan terhadap konsumsi energi harus dilakukan (Winarto, 2016). Biaya
energi Perumda Tirta Pakuan adalah Rp. 108/m3, sudah lebih rendah dari rata-rata biaya
energi BUMD Air Minum Nasional yaitu Rp. 352,16/m3 (BPPSPAM, 2019). Biaya ini dipengaruhi oleh sebagian besar pengaliran air di Perumda
Tirta Pakuan tidak menggunakan sistem pompa, melainkan gravitasi. Biaya energi keseluruhan
yang rendah tidak menjamin bahwa penggunaan energi sudah sangat efisien
sehingga tidak terdapat rugi-rugi energi (Kementerian PUPR, 2014).
Konsumsi energi
pada jaringan distribusi dipengaruhi oleh penggunaan pompa (Martin-Candilejo et al., 2020), (Mala-Jetmarova et al., 2017), (Salomons & Housh, 2020), (Luna et al., 2019). Pengoperasian pompa dapat menyebabkan inefisiensi energi pada jaringan distribusi sehingga perlu dilakukan audit kinerja pompa (Kementerian PUPR, 2014), (Alsey & Arsyad, 2018), (Kamal et al., 2019).
Penggunaan pompa yang lebih efisien dapat
mengurangi konsumsi energi sampai dengan
30% (Cabrera et al., 2017).
Berdasarkan data daftar biaya listrik Perumda
Tirta Pakuan, pemakaian energi paling besar di sistem distribusi adalah wilayah pelayanan Intan Pakuan. Biaya pemakaian
listrik rumah pompa Intan Pakuan
pada tahun 2020 adalah Rp.
211.786.451. Oleh karena itu,
perlu dilakukan evaluasi kinerja pompa yang digunakan. Tujuan dari penelitian
ini adalah menganalisis kinerja pompa sehingga dapat diketahui konsumsi energi pompa sehingga dapat diberikan rekomendasi perbaikan yang dapat meningkatkan pelayanan serta penghematan energi yang dapat dilakukan.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan
dengan mengumpulkan data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil pengukuran pemakaian energi dan parameter kelistrikan pompa selama 24 jam dengan menggunakan alat Power Quality Analyzer Hioki
3197. Selain itu dilakukan pengukuran debit air di
discharge pompa menggunakan
alat Ultrasonic Flow Meter yang dihubungkan dengan data logger
sehingga dapat merekam fluktuasi debit air selama 24 jam. Data sekunder merupakan data spesifikasi pompa, data pemakaian air pelanggan, data tekanan pelanggan, dan tarif pemakaian air.
Berdasarkan data yang terkumpul, dilakukan analisis terhadap pompa yang digunakan untuk mengetahui efisiensi kinerja pompa dan konsumsi energi spesifik pompa. Kemudian dilakukan analisis rekomendasi perbaikan serta penghematan energi yang dapat dilakukan.
Hasil dan Pembahasan
Wilayah pelayanan Intan Pakuan merupakan
salah satu wilayah pelayanan
yang termasuk pada Zona 1 distribusi
Perumda Tirta Pakuan. Data rata-rata pemakaian pelanggan sesuai rekening bulan Januari sampai dengan Juni 2021 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Pemakaian
Air Wilayah Pelayanan Intan
Pakuan
Titik Distribusi |
Data Pemakaian Air (l/s) |
Jumlah Pelanggan (SL) |
Titik D |
1,1 |
10 |
Titik E |
0,1361 |
21 |
Titik F |
0,2514 |
30 |
Titik G |
0,0024 |
1 |
Titik I |
0,2667 |
39 |
Titik J |
0,2832 |
40 |
Titik K |
0,94 |
96 |
Titik L |
0,5071 |
69 |
Titik M |
0,3671 |
23 |
Titik N |
1,5653 |
95 |
Titik O |
0,3132 |
45 |
Titik P |
1,9492 |
71 |
Titik Q |
0,2919 |
5 |
Titik R |
0,2758 |
7 |
Titik S |
0,2445 |
16 |
Titik X |
0,003 |
2 |
Titik Y |
0,0381 |
9 |
Titik Z |
0,0417 |
5 |
Titik AA |
0,1027 |
18 |
Titik AD |
1,1058 |
160 |
Titik AE |
0,6314 |
97 |
Titik AF |
0,5874 |
75 |
Titik AG |
1,2904 |
26 |
Titik AH |
0,7751 |
110 |
Titik AJ |
0,1399 |
4 |
Titik AM |
0,208 |
27 |
Titik AN |
1,989 |
79 |
Total |
15,4064 |
1180 |
Sumber: Perumda Tirta Pakuan, 2021
Pengukuran debit pompa
dilakukan dengan membaca data pada utrasonic
flow meter yang terhubung dengan
data logger. Alat yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.
Berdasarkan data pengukuran
debit selama 24 jam, dilakukan
pengelompokan durasi setiap dua jam. Setelah itu dapat diketahui
bahwa jam puncak wilayah pelayanan adalah pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 dengan nilai rata-rata kebutuhan air sebanyak 60,14 m3/h.
Sedangkan jam minimum terjadi
pada pukul 02.00 sampai dengan pukul 04.00 dengan nilai rata-rata kebutuhan air sebanyak 26,02 m3/h.
Pola distribusi air pada jaringan
pipa dapat dilihat pada Tabel 2 dan grafik fluktuasi debit air selama 24 jam
dapat dilihat pad Gambar
2.
Gambar 1 Ultrasonic
Flow Meter untuk Pembacaan
Debit Aliran
Tabel 2 Pola Distribusi Air Wilayah Pelayanan Intan Pakuan
Jam |
Rata-rata
Distribusi Air (l/s) |
Faktor Pengali |
00.00-02.00 |
7,45 |
0,56 |
02.00-04.00 |
7,23 |
0,55 |
04.00-06.00 |
10,39 |
0,79 |
06.00-08.00 |
15,82 |
1,2 |
08.00-10.00 |
16,70 |
1,26 |
10.00-12.00 |
15,95 |
1,21 |
12.00-14.00 |
15,84 |
1,20 |
14.00-16.00 |
14,08 |
1,07 |
16.00-18.00 |
15,63 |
1,18 |
18.00-20.00 |
15,98 |
1,21 |
20.00-22.00 |
12,84 |
0,97 |
22.00-00.00 |
10,57 |
0,8 |
Sumber: Perumda Tirta
Pakuan, 2021
Gambar 4 Fluktuasi Pengukuran Debit Pompa
Pengukuran pompa
dilakukan dengan menggunakan alat Power Quality
Analyzer (Gambar 3). Pada saat pengukuran pompa dilakukan pencatatan setiap 30 menit. Untuk hasil pengukuran
fluktuasi pemakaian energi pompa dapat
dilihat pada Gambar 4. Pompa
yang digunakan pada wilayah pelayanan
ini menggunakan sistem manual dalam pengoperasiannya. Satu pompa dioperasikan secara manual untuk melayani selama 24 jam dan besoknya pompa kembali digilir
secara manual oleh operator. Pompa
digunakan dengan pengaturan kapasitas aliran sebesar 16 l/s dan head
sebesar 28 m. Pengoperasian
pompa dilakukan berdasarkan kebutuhan pemakaian. Adapun kapasitas desain pompa adalah
25 l/s dan head desain adalah
65,3 m. Pengoperasian pompa
yang tidak sesuai dengan desain pompa
dapat mengakibatkan efisiensi pompa lebih rendah.
Gambar
3 Power Quality Analyzer
Berdasarkan data debit dan daya yang diperoleh maka akan dianalisis
untuk mencari nilai Spesific Energy
Consumption (SEC) melalui persamaan
(1), yaitu:
Hasil perhitungan
nilai SEC dapat dilihat pada Tabel 3.
Gambar 4 Fluktuasi Pemakaian Energi Pompa
Tabel 3. Nilai SEC Pompa
Rata-Rata Konsumsi Energi (kW) |
Rata-Rata Distribusi Air (m3/h) |
SEC (kWh/m3) |
11,7 |
47,54 |
0,25 |
Setelah dilakukan
penghitungan SEC sesuai dengan persamaan (1), maka didapatkan nilai SEC sebesar 0,25 kWh/m3.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa untuk mendistribusikan
1 m3 air pompa membutuhkan
0,25 kWh. Sehingga dapat dikatakan bahwa SEC pompa yang digunakan sudah berada diatas
standar SEC yang dapat dikatakan memenuhi syarat efisiensi energi, yaitu < 0,4 kWh/m3.
Selain mengukur
konsumsi energi, pengukuran pompa menggunakan alat Power Quality
Analyzer juga dapat mengetahui
parameter kelistrikan pompa.
Hasil pengukuran parameter kelistrikan
lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Pengukuran
Parameter Kelistrikan
Parameter Kelistrikan |
Rata-Rata Hasil Pengukuran |
Tegangan (V) |
396 Volt |
Arus (A) |
22 A |
Frekuensi (Hz) |
50 Hz |
Faktor Daya |
0,85 |
����������� Berdasarkan Tabel
4 dapat dapat dilihat bahwa tegangan
rata-rata terukur adalah sebesar 396 Volt, arus yang digunakan sebesar 22 Ampere, nilai frekuensi sebesar 50 Hz, serta nilai faktor daya
0,85. Parameter kelistrikan tersebut
masih dalam batas nominal sesuai dengan data desain pompa sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada
kendala dari kelistrikan pompa. Nilai faktor daya juga masih berada dalam
nilai standar batas yaitu ≥ 0,85 (BTAM, 2019) sehingga tidak terkena denda KVARH.
�����������
Untuk mengetahui
efisiensi kinerja pompa, dilakukan pengukuran dengan membandingkan daya hidrolik dan daya shaft. Nilai
efisiensi pompa dapat diketahui berdasarkan persamaan (2) berikut:
Keterangan:
�������� = efisiensi pompa
PH������� = daya hidrolis, berupa daya yang dihasilkan (Watt)
PS������� = daya shaft,
daya nyata (Watt)
Daya hidrolis diperoleh berdasarkan persamaan (3) berikut:
Keterangan:
PH����������� = daya
hidrolis (Watt)
H�������� =
head total (m)
Q�������� =
debit air (m3/detik)
Hasil perhitungan
efisiensi pompa dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Perhitungan Efisiensi Kinerja Pompa
Waktu |
Konsumsi Energi (kW) |
Distribusi Air (m3/s) |
Total Head (m) |
Pw (kW) (ᵧ.Q.H) |
Efisiensi Kinerja (%) |
Jam Puncak |
12,8 |
0,018 |
28 |
4,92 |
38,41 |
Rata-Rata |
11,7 |
0,013 |
28 |
3,70 |
31,61 |
Jam Minimum |
9,3 |
0,007 |
28 |
2,02 |
21,68 |
Berdasarkan data pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa kinerja pompa pada jam puncak adalah 38,41%, sedangkan pada jam minimum adalah 21,68%, dan nilai efisiensi pompa berdasarkan rata-rata konsumsi energi dan distribusi air adalah 31,6%. Standar nilai efisiensi untuk dapat dikatakan efisiensi energi yaitu ≥ 60%. Faktor penyebab rendahnya efisiensi kinerja pompa adalah tingginya konsumsi energi sedangkan debit air yang dihasilkan rendah terutama pada jam minimum pemakaian. Rugi-rugi energi menjadi semakin besar dikarenakan pompa dioperasikan diluar disain operating point (Winarto, 2013). Selain itu, nilai efisiensi pompa rendah dapat disebabkan oleh adanya kavitasi, penurunan kinerja sistem pompa, kelistrikan, dan pemeliharaan pompa yang tidak optimal (Cabrera et al., 2017), (Mutofan, 2017). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pompa baik pada jam puncak, jam minimum, ataupun pada rata-rata pemakaian masih berada dibawah nilai standar sehingga perlu dilakukan peningkatan efisiensi kinerja pada pompa. Berdasarkan Pedoman Efisiensi Energi Kementerian PUPR, efisiensi di bawah 50% perlu pemeliharaan pompa ataupun perbaikan ringan sedangkan untuk efisiensi di bawah 40% perlu perbaikan berat ataupun penggantian pompa.
Pemakaian energi listrik pompa dapat dihitung berdasarkan hasil pengukuran pompa. Perusahaan Listrik Negara telah membagi perhitungan konsumsi energi listrik menjadi Waktu Beban Puncak (WBP) yaitu pukul 17.00 � 22.00 dan Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) yaitu waktu selain WBP. Pemakaian energi listrik eksisting pompa dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Konsumsi Energi
Listrik Eksisting Pompa Wilayah
Pelayanan Intan Pakuan
Konsumsi Energi (kWh/bulan) |
Total (kWh/bulan) |
|
WBP |
LWBP |
|
2.166 |
6.474 |
8.640 |
Dari data konsumsi energi listrik pada Tabel 6, dapat diketahui bahwa konsumsi energi listrik eksisting pompa selama satu bulan adalah 2.166 kWh pada WBP dan 6.474 kWh pada LWBP, sehingga total energi listrik adalah 8.640 kWh. Kemudian dapat dihitung biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan listrik pompa. Perhitungan biaya pemakaian listrik pompa dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Biaya Pemakaian
Listrik Pompa Wilayah Pelayanan
Intan Pakuan
Konsumsi Energi (kWh/bulan) |
Tarif Listrik (Rp.) |
Biaya Listrik (Rp/bulan) |
||
WBP |
LWBP |
WBP |
LWBP |
|
�2.166 |
6.474 |
1.553,67 |
1.035,78 |
10.070.889 |
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 7. diketahui bahwa biaya listrik yang harus dibayarkan untuk pompa eksisting wilayah pelayanan Intan Pakuan adalah Rp. 10.070.889. Potensi penghematan dapat dilakukan dengan perbaikan efisiensi dan desain sistem yang lebih baik pada setiap komponen sistem pompa (Winarto, 2013). Kondisi nilai SEC pompa sudah baik yaitu < 0,4 kWh/m3. Oleh karena itu pompa tidak memiliki kondisi KVARH. Namun untuk efisiensi kinerja pompa masih belum baik karena < 60%. Selain karena kondisi mekanis pompa, pompa eksisting tidak efisien karena pengoperasian pompa tidak sesuai dengan titik efisiensi terbaik (Best Efficiency Point) (Klimaszewski et al., 2020), (Brentan et al., 2018). Hal ini disebabkan karena desain pompa lebih besar dari pada kebutuhan pemakaian. Oleh karena itu rekomendasi yang dapat dilakukan adalah melakukan penggantian pompa sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan data rata-rata pemakaian pelanggan sesuai rekening bulan Januari sampai dengan Juni 2021, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan distribusi air pelanggan wilayah pelayanan Intan Pakuan adalah seperti pada Tabel 8.
�
Tabel 8. Kebutuhan Distribusi
Wilayah Pelayanan Intan Pakuan
Debit Kebutuhan Air Rata-Rata (l/s) |
Faktor Pengali |
Kebutuhan Distribusi (l/s) |
15,41 |
1,3 |
20,033 |
Dari data Tabel 8 diketahui kebutuhan distribusi air adalah 20 l/s, oleh karena itu digunakan pompa dengan kapasitas debit 25 l/s. Spesifikasi rekomendasi pompa yang akan digunakan adalah pompa dengan kapasitas 25 l/s, head desain 32,8 m, dan daya pompa 11 kW. Berdasarkan data spesifikasi tersebut, maka dapat dihitung konsumsi energi pompa rekomendasi (Tabel 9) dan biaya listrik selama sebulan yang dibutuhkan setelah dilakukan penggantian pompa (Tabel 10).
Tabel 9. Konsumsi Energi
Listrik Pompa Rekomendasi
Konsumsi Energi (kWh/bulan) |
Total (kWh/bulan) |
|
WBP |
LWBP |
|
1.980 |
6.474 |
7.920 |
Tabel 10. Biaya Pemakaian
Listrik Pompa Rekomendasi
Konsumsi Energi (kWh/bulan) |
Tarif Listrik (Rp.) |
Biaya Listrik (Rp/bulan) |
||
WBP |
LWBP |
WBP |
LWBP |
|
�1.980 |
6.474 |
1.553,67 |
1.035,78 |
9.228.800 |
Setelah dilakukan perhitungan pada konsumsi energi listrik dan biaya pemakaian listrik pompa rekomendasi
(Tabel 9), dapat
diketahui bahwa dengan melakukan penggantian pompa maka total konsumsi energi berkurang. Total konsumsi energi setiap bulan yang semula 8.640 kWh menjadi 7.920
kWh. Sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi penghematan energi sebesar 720 kWh setiap bulannya. Biaya pemakaian listrik setiap bulannya (Tabel 10)
juga berkurang karena total
konsumsi energi berkurang. Terjadi penghematan biaya energi listrik sebesar Rp.842.089 setiap bulannya setelah dilakukan penggantian pompa. Selain mengurangi
biaya pemakaian listrik, penggantian pompa juga dapat meningkatkan efisiensi kinerja pompa dan menurunkan nilai SEC pompa. Perbandingan efisiensi pompa, nilai SEC dan biaya energi listrik antara pompa eksisting
dan pompa rekomendasi dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Perbandingan Efisiensi Pompa, SEC, dan Biaya Energi Pompa Eksisting dan Setelah Rencana Rekomendasi Perbaikan
Parameter |
Eksisting |
Rekomendasi Perbaikan |
Efisiensi Pompa |
31,60% |
74,52% |
SEC (kWh/m3) |
0,25 |
0,13 |
Biaya Energi Listrik (Rp/bulan) |
10.070.889 |
9.228.800 |
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil evaluasi pompa, diperoleh efisiensi pompa wilayah pelayanan pada jam puncak adalah 38,41%, sedangkan pada jam
minimum adalah 21,68%, dan nilai
efisiensi pompa berdasarkan rata-rata konsumsi energi dan distribusi air adalah 31,6%. Efisiensi pompa baik pada jam puncak, jam minimum, ataupun pada
rata-rata pemakaian masih berada dibawah nilai standar sehingga
perlu dilakukan peningkatan efisiensi kinerja pada pompa. Nilai
parameter kelistrikan lainnya
seperti tegangan, arus, dan frekuensi masih sesuai dengan
desain pompa serta faktor daya
sudah memenuhi yaitu ≥ 0,85. Rekomendasi
yang dapat dilakukan adalah melakukan penggantian pompa sesuai dengan kebutuhan
sehingga didapatkan penghematan sebesar Rp.842.089 setiap bulannya dan peningkatan efisiensi pompa menjadi 74,52%.
BIBLIOGRAFI
Alsey, F. K., & Arsyad, M. I. (2018). Audit
Energi Listrik Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa. 2,
1�6. Google
Scholar
BPPSPAM. (2019). Buku Kinerja BUMD
Penyelenggara SPAM. Kementrian PUPR. Google Scholar
Brentan, B., Meirelles, G., Luvizotto, E.,
& Izquierdo, J. (2018). Joint Operation of Pressure-Reducing Valves and
Pumps for Improving the Efficiency of Water Distribution Systems. Journal of
Water Resources Planning and Management, 144(9), 04018055.
https://doi.org/10.1061/(asce)wr.1943-5452.0000974 Google Scholar
BTAM. (2019). Efisiensi Energi. Bekasi:
Balai Teknik Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Google
Scholar
Cabrera, E., G�mez, E., Espert, V., &
Cabrera, E. (2017). Strategies to Improve the Energy Efficiency of Pressurized
Water Systems. Procedia Engineering, 186, 294�302.
https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.03.248 Google Scholar
Kamal, A., Al-Ghamdi, S. G., & Koc, M.
(2019). Revaluing The Costs and Benefits of Energy Efficiency: A Systematic
Review. Energy Research and Social Science, 54(September 2018),
68�84. https://doi.org/10.1016/j.erss.2019.03.012 Google Scholar
Kementerian PUPR. (2014). Pedoman
Pelaksanaan Efisiensi Energi di PDAM. 82. Google
Scholar
Klimaszewski, P., Klonowicz, P., Lampart,
P., Witanowski, Ł., Zaniewski, D., Jędrzejewski, Ł., &
Suchocki, T. (2020). Design and Performance Analysis of ORC Centrifugal Pumps. Archives
of Thermodynamics, 41(4), 203�222. https://doi.org/10.24425/ather.2020.135860
Google
Scholar
Luna, T., Ribau, J., Figueiredo, D., &
Alves, R. (2019). Improving Energy Efficiency in Water Supply Systems with Pump
Scheduling Otimization. Journal of Cleaner Production, 213,
342�356. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.12.190 Google Scholar
Mala-Jetmarova, H., Sultanova, N., &
Savic, D. (2017). Lost in Optimisation of Water Distribution Systems? A
Literature Review of System Operation. Environmental Modelling and Software,
93, 209�254. https://doi.org/10.1016/j.envsoft.2017.02.009 Google
Scholar
Martin-Candilejo, A., Santill�n, D., &
Garrote, L. (2020). Pump Efficiency Analysis for Proper Energy Assessment in
Optimization of Water Supply Systems. Water (Switzerland), 12(1).
https://doi.org/10.3390/w12010132 Google Scholar
Mutofan, E. A. (2017). Manajemen
Pemanfaatan Energi Listrik pada pompa PDAM Tirta Moedal Produksi II Kota
Semarang Melalui Audit Energi Listrik. Universitas Negeri Semarang, ISSN
2252-6811. Google Scholar
Salomons, E., & Housh, M. (2020).
Practical real-time optimization for energy efficient water distribution
systems operation. Journal of Cleaner Production, 275, 124148.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.124148 Google Scholar
Winarto, S. (2013). Penghematan Energi Pada
Pompa. Swara Patra, 3(3). Google
Scholar
Winarto, S. (2016). Optimasi Energi Pompa. Swara
Patra, 6(2). Google
Scholar
Copyright holder: Fira Riza Aulia, Ali Masduqi, Muhammad Sundoro (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |