Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, Spesial Issue No. 1, November 2021

 

PENGARUH PARTISIPASI ANGKATAN KERJA, PENDAPATAN PAJAK DAERAH, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI ERA PANDEMI COVID-19 DENGAN ISLAMIC HUMAN DEVELOPMENT INDEX SEBAGAI VARIABEL MODERASI

 

Anita Wulandari, Moh. Bahrudin, Evi Ekawati

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Covid-19 di Indoenesia telah memberikan dampak krisis multidimensi yang menjadikan rapuh di berbagai bidang, khususnya dalam bidang ekonomi dan sektor usaha di Indonesia. Kontraksi perekonomian di Indonesia selama masa pandemi Covid-19 telah memukul sisi permintaan dan penawaran sehingga mengganggu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. kondisi tersebut telah menjadikan beberapa sektor usaha mengalami penurunan secara drastis selama masa pandemi Covid-19, kemudian berdampak juga tehadap patisipasi angkatan kerja, pendapatan pajak daerah, dan ekspor kemudian apakah kualitas pendidikan atau islamic human develepment memoderasi petumbuhan ekonomi. Maka dalam penelitian ini akan melihat dan menganalisis patisipasi angkatan kerja, pendapatan pajak daerah, dan ekspor tehadap petumbuhan ekonomi dengan islamic human develepment sebagai vaiabel moderasi. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif.� Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan laporan tahun 2020 (dua ribu dua puluh) dengan total sampel 34 (tiga puluh empat) provinsi di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa partisipasi angkatan kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi era pandemi covid 19. Pendapatan pajak daerah dan ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi era pandemi covid 19 dengan Islamic human development index sebagai variabel moderasi. �

 

Kata Kunci:�� pertumbuhan ekonomi; partisipasi angkatan kerja; pendapatan pajak daerah; ekspor; Islamic human development index

 

Abstract

Covid-19 in Indonesia has had a multidimensional crisis impact that has made it fragile in various fields, especially in the economic and business sectors in Indonesia. The economic contraction in Indonesia during the Covid-19 pandemic has hit the supply and demand sides, thus disrupting economic growth in Indonesia. These conditions have made several business sectors experience a drastic decline during the Covid-19 pandemic, then has an impact on labor force participation, local tax revenue, and exports then whether the quality of education or Islamic human development moderates economic growth. So in this study will see and analyze the participation of the workforce, local tax revenue, and exports on economic growth with Islamic human development as a moderating variable. The method used in this research is associative quantitative research. The data used in this study is secondary data originating from the Central Statistics Agency (BPS) using the 2020 (two thousand twenty) report with a total sample of 34 (thirty four) provinces in Indonesia. This study found that labor force participation had a negative effect on economic growth in the era of the COVID-19 pandemic. Regional tax revenues and exports affect economic growth in the era of the COVID-19 pandemic with the Islamic human development index as a moderating variable.

 

Keywords:� economic growth; labor force participation; local tax revenues; exports; islamic human development index.

 

Pendahuluan

Keberhasilan pembangunan suatu daerah atau negara, salah satunya dapat dilihat berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi, terutama pada negara-negara yang sedang berkembang dan menuju negara maju, pertumbuhan ekonomi menjadi fokus utama dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. (Roa, Saura, & V�zquez, 2011) pembangunan daerah dapat diamati dari beberapa segi diantarannya adalah laju pertumbuhan ekonomi, yang merupakan peranan utama dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan.

Keberhasilan tersebut akan tercapai jika unsur yang ada didalam negara bekerjasama dalam mewujudkan rencana pembangunanya, sehingga akan tercipta kolaborasi dari pemerintah, masyarakat dan pihak swasta yang saling menguntungkan. (Yang, 2016) disisi lain bahwa perekonomian suatu negara dapat dikatakan tumbuh ketika terdapat selisih angka yang diperoleh negara tertentu dan dalam kurun waktu satu periode, dimana angka pertumbuhan ekonomi tahun berjalan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya. (Todaro & Smith, 2011) keberhasilan akan terwujud jika Negara bekerjasama mewujudkan pembangunan, perekonomian tumbuh jika pertumbuhan ekonomi naik dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi secara nasional dapat diketahui dari perubahan nilai produk domestik bruto (PDB), sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan perekonomian suatu daerah maka nilai produk domestik regional bruto (PDRB). Umumnya setiap daerah yang memiliki otonomi khusus dalam mengatur daerahnya selalu menetapkan target laju pertumbuhan yang lebih baik dari tahun sebelumnya pada perencanaan dan tujuan pembangunan daerahnya dengan membuat program yang menunjang kerja pemerintahan dalam membangun sarana dan prasana publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Namun dalam realitanya PDB mengalami fluktuasi pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal, merupakan tantangan bagi wilayah tersebut untuk dapat menstabilkan keadaan perekonomian.

Banyak sisi ekonomi yang terdampak oleh adanya virus corona� hingga merubah tatanan pertumbuhan ekonomi daerah yang mengandalkan sektor pariwisata dan sektor kuliner tertentu serta sektor lain yang terdampak adanya kebijakan penanganan pandemi virus corona ke sektor yang memiliki dampak risiko yang lebih kecil. (Eka Budiyanti, 2020) Namun disisi lain bahwa ada beberapa daerah mempuyai dampak yang menguntungkan meskipun tidak terlalu signifikan oleh adanya virus corona ini sebagai contoh daerah yang memproduksi perlengkapan atau alat pelindung diri dari virus, dan industri farmasi penyedia obat tertentu, namun dari sekian keuntungan tersebut akan lebih besar dampak buruk yang ditimbulkan kepada pertumbuhan ekonomi. (M Kumaran et al, 2021) Ekonomi yang berdampak dengan adanya pendemi covid-19 merubah tatanan perumbuhan ekonomi daerah, kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan penanganan Pandemi kesektor daerah yang memiliki resiko lebih kecil.

Berdasarkan konsep pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran menunjukkan bahwa produktifitas suatu Negara menjadi penentu tingkat pertumbuhan ekonominya, dimana tingkat perubahan konsumsi, volatilitas investasi, jumlah kebutuhan Negara dan laju

Hal tersebut disebabkan oleh adanya pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat tertentu lebih stabil atau masyarakat tersebut mempunyai kekuatan konsumsi yang tinggi atas barang yang dibutuhkannya. Namun semenjak virus corona menyebar diberbagai daerah di Indonesia dan memberi dampak yang sangat berarti bagi perekonomian daerah-daerah Indonesia, tingkat konsumsi yang terjadi langsung mengalami terjun bebas dibawah angka 3 % (tiga persen) dari akumulasi jumlah konsumsi penduduk Indonesia. (Afiftah, Juliprijanto, & Destiningsih, 2019) ini menunjukkan bahwa virus corona telah menggerus perekonomian dan menyebabkan sebagian besar masyarakat kehilangan pendapatan sebagaian bahkan seluruhnya sehingga kemampuan konsumsi suatu individu menjadi berkurang karena tingkat pendapatan yang tidak tercukupinya.

Pendapatan yang selanjutnya digunakan untuk kebutuhan konsumsi tersebut juga dipengaruhi oleh adanya tingkat strata pendidikan atau kualitas sumber daya manusia yang ada didaerah tersebut. (Maulida & Sari, 2015) sehingga ini akan menentukan mempengaruhi besar dan kecilnya angka pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan. Disisi lain bahwa kualitas sumber daya manusia ini merupkan investasi yang dimiliki oleh daerah sebagai bentuk dari peran penyuplai angka kualitas sumber daya manusia berkualitas. Ini menjadi penting karena sumber daya manusia yang berkualitas ini akan menciptakan inovasi dan mesin-mesin pencipta pendapatan baru bagi individu lain sehingga ini sangat berpengaruh untuk menumbuhkan pendapatan daerah tersebut. Sumber daya manusia ini dapat diidentifikasi dengan meninjau besarnya angka indeks pembangunan manusia Islam, Islamic human development index yang ada di daerah tersebut sebagai bentuk investasi yang dimiliki atau putra daerah unggulan yang dimiliki.

Islamic human development index yang tersebar di berbagai daerah menunjukkan bahwa human development index sangat beragam pencapaiannya, ini menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia sangat berperan didalamnya dimana Jakarta memperoleh islamic human development index tertinggi karena di lingkungan Jakarta lebih banyak masyarakat yang melek huruf atau literasi keilmuannya tinggi jika dibandingkan dengan papua yang memiliki Islamic human development index terendah. Perankingan tersebut menggambarkan bahwa capaian Islamic human development index akan memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Sumberdaya manusia yang dimiliki daerah tersebut tidak luput dari adanya peran yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang menyediakan sarana dan prasarana untuk perkembangan dan pertumbuhan sumberdaya manusia. (Sukirno, 2017) sehingga akan tercipta sumberdaya manusia yang unggul dan dapat berkontribusi bagi daerahnya. Upaya memfasilitasi sumberdaya manusia yang berkualitas tersebut diperoleh dari adanya peran pajak daerah untuk membiayai kebutuhan yang ada, selain itu pajak daerah juga dapat digunakan untuk menunjang faktor pertumbuhan ekonomi karena hasil dari pendapatan pajak daerah dapat digunakan sebagai stimulus ekonomi.

Disisi lain menunjukkan bahwa selain dari pendapatan pajak daerah, nilai ekspor menjadi program untuk dapat membantu peningkatan pemulihan ekonomi. Ekspor atas barang komoditas tertentu menjadi andalan bagi daerah masing-masing sebagai bentuk transaksi kepada pihak asing yang menginginkan barang komoditas yang dimiliki daerah tersebut. Aktifitas transaksi ekspor akan meningkatkan kurs Indonesia terhadap mata uang asing sehingga nilai rupiah menjadi lebih tinggi dan nilai jumlah uang yang beredar menjadi lebih tinggi yang kemudian digunakan untuk keperluan konsumsi. Aktifitas ekspor juga akan memberi kontribusi pada peningkatan angkatan kerja dimana setiap perusahaan yang akan melakukan transaksi ekspor harus dikelola yang melibatkan masyarakat daerah tersebut dan diperlukan sumberdaya manusia yag berkualiatas untuk mengelolanya sehingga kualitas barang yang untuk di ekspor menjadi diminati oleh warga asing dan dapat meningkatakan jumlah ekspor yang ada baik di daerah maupun di Indonesia.

Pada kondisi tertentu bahwa lingkup ekspor impor akan memberi dampak yang sangat intesif dengan pertumbuhan ekonomi ketika ini di kelola dengan manusia-manusia yang mempuyai keilmuan dan keimanan yang tinggi dimana kedua aspek tersebut bersinergi dan akan menghasilkan inovasi dan kreativitas dalam hasanah neraca perdangan internasional dan terhindar dari adanya praktik ilegal atau pasar gelap yang akan merusak perdagangan nasional. Sehingga ini dibutuhkan atau kegiatan ekspor yang ada akan berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia atau Islamic human development index yang ada.

Beberapa penelitian yang telah terfokus pada pertumbuhan ekonomi pada masa covid ini diantaranya adalah Nasution yang meneliti terkait dampak pandemi covid terhadap perekonomian Indonesia, berdasarkan hasil kajian risetnya bahwa covid 19 memberi dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian yang menegatifkan laju pertumbuhan ekonomi, dimana sektor pariwisata, perdagangan dan investasi menjadi sasaran utama terdampak dari adanya virus ini, disisi lain bahwa menurut Fauziah dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa variabel ekspor juga terkena imbas dari keberadaan covid yang menurunkan neraca perdagangan Indonesia terhadap pihak luar negeri.

Penelitian lain yang serupa juga dilakukan oleh Widiaty dan Nugrohoyang menganalisis pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam perspektif Islam melalui variabel pengeluaran pemerintah, meskipun dalam hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsumsi pemerintah memberi kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi namun pada dasarnya konsumsi yang dilakukan digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan pada beberapa penelitian diatas terdapat perbedaaan hasil dalam penelitianya yang menunjukan bahwa pada variabel-variabel penelitian seperti ekspor, konsumsi yang di representasikan dengan TPAK, kualitas sumber daya manusia, dan pengeluaran pemerintah memiliki hasil yang beragam sehingga dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut untuk meninjau lebih komprehensif, terlebih Indonesia sedang mengalami masa sulit dalam perekonomian yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi menurun drastis, beberapa penelitian terdahulu menyarankan bahwa perlunya peningkatan tingkat konsumsi rumahtangga konsumen sehingga roda ekonomi bisa tetap berjalan demi memenuhi supplay dan demand antara rumahtangga konsumen dan rumah tangga produsen.

Dalam penguatan angka konsumsi tersebut butuh masukan atau pendapatan yang siap dibelanjakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut. Disisi lain bahwa untuk mendapatkan tingkat pendapatan yang lebih maka kemampuan manusia harus ditingkatkan dimana kualitas sumberdaya manusia menjadi diutamakan sebagai faktor penunjangnya. Begitupun sarana yang ada juga harus mendukung demi tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan adanya dana pemerintah yang diperoleh dari pendapatan pajak dan ekspor daerah.

Disisi lain bahwa indeks pembangunan manusia dalam ekonomi Islam (I-HDI) menitik beratkan pada tingkatan kesejahteraan masyarakat yang adil didasarkan pada maqasyid syariah yang terdiri dari tiga tujuan dasar yaitu, pendidikan individu, menegakkan keadilan dan memberi jaminan kesejahteraan untuk semua atau Maslahah. I-HDI ini ketika terpenuhi tiga tujuan dasar tersebut maka untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat karena sumberdaya manusianya sudah dibekali dengan pendidikan yang dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Negara.

Berdasarkan pada uraian dan beberapa penelitian terdahulu bahwa variabel tingkat partisipasi angkatan kerja, indeks pembangun manusia, pendapatan pajak daerah dan ekspor menjadi menarik untuk dibahas dalam kaitannya dengan pengaruh yang dapat ditimbulkan ke pertumbuhan ekonomi. Sehingga pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang dapat memulihkan dari kondisi negatif (resesi) menjadi positif (terjadi pertumbuhan ekonomi Negara).

 

Metode Penelitian

Penelitian tesis ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilandaskan berdasarkan filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi yang diwakili oleh sampel penelitian tertentu, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2017) penelitian ini menggunakan analisis data sekunder dan metode analisis data digunakan regresi linier berganda. Sifat data ini adalah data silang tempat cross sectional yaitu 34 (tiga puluh empat) provinsi di Indonesia pada tahun 2020 (dua ribu dua puluh).

 

Hasil dan Pembahasan

A.    Hasil Penelitian

1.      Uji Normalitas

Tabel 1

Uni Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

 

Unstandardized Residual

N

34

Normal Parametersa

Mean

.0000000

Std. Deviation

.34279376

Most Extreme Differences

Absolute

.099

Positive

.099

Negative

-.092

Kolmogorov-Smirnov Z

.580

Asymp. Sig. (2-tailed)

.890

a. Test distribution is Normal.

 

 

Berdasarkan hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data dari penelitian ini terdistribusi normal karena nilai residual lebih besar dari signifikansi 0,05 atau 0,890 > 0,05. Sehingga model regresi pada penelitian ini dapat digunakan untuk pengajuan hipotesis.

2.      Uji Multikolinearitas

Tabel 2

Uji Multikolinearitas

Variabel

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

Partisipasi Angkatan Kerja

0.870

1.150

Pendapatan Pajak Daerah

0.691

1.446

Ekpor

0.628

1.592

Islamic Human Development Index

0.791

1.265

 

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF, Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance < 1 dan nilai VIF > 1. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini� tidak terjadi masalah multikolinearitas

3.      Uji Autokorelasi

Tabel 3

Uji Autokorelasi

���� Model

R

���� R Square

���� Adjusted R Square

������� Std. Error of the Estimate

����� Durbin-Watson

�1

.957a

.915

.904

.366

1.740

 

Dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi masalah auto korelasi.

4.      Uji Heteroskedestisitas

 

 

 

 

Gambar 1

Uji Heteroskedestisitas

 

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskendastisitas.

B.     Pembahasan

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan variabel bebas (independen) adalah Partisipasi angkatan kerja, Pendapatan Pajak Daerah, dan ekspor (X), Variabel Moderasi Islamic Human Developmant Index, Variabel dependen dalam penelitian ini yakni Pertumbuhan ekonomi(Y). Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 21 didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-16.931

9.746

 

-1.737

.093

Partisipasi Angkatan Kerja (X1)

.445

1.595

.016

.279

.782

Pendapatan Pajak Daerah (X2)

.856

.088

.633

9.750

.000

Ekspor (X3)

.255

.044

.390

5.728

.000

Islamic Human Development Index (X4)

2.746

1.299

.128

2.114

.043

a.       Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

 

1)      Variabel partisipasi angkatan kerja diketahui memiliki nilai signifikansi� sebesar 0.782� lebih besar dari 0,05 (0.782 > 0,05) dan memiliki nilai thitung sebesar 0,279 lebih kecil dari ttabel yaitu 2,045 (0,279< 2.045). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis penelitian untuk H1 ditolak dan H01 diterima yang berarti partisipasi angkatan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

2)      Variabel pendapatan pajak daerah diketahui memiliki nilai signifikansi� sebesar 0.000� lebih kecil dari 0,05 (0.000 < 0,05) dan memiliki nilai thitung 9,750 lebih besar dari ttabel yaitu� 2.045 (9,750> 2,045)� maka pengujian hipotesis penelitian untuk H2 diterima dan H02 ditolak.� Sehingga disimpulkan pendapatan pajak daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

3)      Variabel ekspor diketahui memiliki nilai signifikansi� sebesar 0.000� lebih kecil dari 0,05 (0.000 < 0,05) dan memiliki nilai thitung 5,728 lebih besar dari ttabel yaitu� 2.045 ( 5,728> 2.045)� maka pengujian hipotesis penelitian untuk H3 diterima dan H03 ditolak.� Sehingga disimpulkan ekspor daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

4)      Variabel Islamic human development index diketahui memiliki nilai signifikansi� sebesar 0.043� lebih kecil dari 0,05 (0.043 < 0,05) dan memiliki nilai thitung 2,114 lebih besar dari ttabel yaitu� 2.045 ( 2,114> 2.045)� maka pengujian hipotesis penelitian untuk H4 diterima dan H04 ditolak.� Sehingga disimpulkan Islamic human development index secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

 

Kesimpulan

Partisiapasi angkatan kerja selama periode pengamatan penelitian tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 (dua ribu dua pulih). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis penelitian untuk H1 ditolak dan H01 diterima yang berarti partisipasi angkatan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Setelah adanya variabel moderasi (variabel Islamic Human Development Index) pada persamaan regresi kedua, nilai R Square tersebut meningkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan variabel Islamic Human Development Index (sebagai variabel moderasi) akan dapat memperkuat atau meningkatkan pengaruh variabel partisipasi angkatan kerja terhadap variabel pertumbuahan ekonomi.

Pada variabel pendapatan pajak daerah selama priode pengamatan penelitian terdapat pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 (dua ribu dua puluh). Maka pengujian hipotesis penelitian untuk H2 diterima dan H02 ditolak.� Sehingga disimpulkan pendapatan pajak daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Setelah adanya variabel moderasi (variabel Islamic Human Development Index) pada persamaan regresi kedua, nilai R Square tersebut meningkat dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa �hipotesis diterima�. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan variabel Islamic Human Development Index (sebagai variabel moderasi) akan dapat memperkuat atau meningkatkan pengaruh variabel Pendapatan Pajak Daerah terhadap variabel pertumbuahan ekonomi

Pada variabel ekspor terdapat pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 (dua ibu dua puluh). Maka pengujian hipotesis penelitian untuk H3 diterima dan H03 ditolak.� Sehingga disimpulkan ekspor daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Setelah adanya variabel moderasi (variabel Islamic Human Development Index) pada persamaan regresi kedua, nilai R Square tersebut meningkat. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa �hipotesis diterima�. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan variabel Islamic Human Development Index (sebagai variabel moderasi) akan dapat memperkuat atau meningkatkan pengaruh variabel ekspor terhadap variabel pertumbuahan ekonomi.

 

 


BIBLIOGRAFI

 

Afiftah, Ari Tri, Juliprijanto, Whinarko, & Destiningsih, Rian. (2019). Analisis pengaruh pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1988-2017. DINAMIC: Directory Journal of Economic, 1(1), 11�22. Google Scholar

 

Maulida, Yusni, & Sari, Lapeti. (2015). Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Pelalawan. Riau University. Google Scholar

 

Roa, Mar�a Jos�, Saura, Dulce, & V�zquez, Francisco J. (2011). Economic growth, labor market and demographic patterns. Structural Change and Economic Dynamics, 22(1), 81�91. Google Scholar

 

Sugiyono. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet. Sugiyono. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: PT Alfabet. Google Scholar

 

Sukirno, Sadono. (2017). Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT Grafindo Persada.

 

Todaro, Michael P., & Smith, Stephen C. (2011). Pembangunan Ekonomi. Terjemahan, Edisi Sebelas, Jilid 1 dan 2. Penerbit: Jakarta, Erlangga. Google Scholar

 

Yang, Zhou. (2016). Tax reform, fiscal decentralization, and regional economic growth: New evidence from China. Economic Modelling, 59, 520�528. Google Scholar

 

Copyright holder:

Anita Wulandari, Moh. Bahrudin, Evi Ekawati (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: