Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol.
6, Spesial Issue No.
1, November 2021
PENGARUH PARTISIPASI ANGKATAN KERJA, PENDAPATAN PAJAK DAERAH, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI ERA PANDEMI COVID-19 DENGAN ISLAMIC HUMAN DEVELOPMENT INDEX SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Anita
Wulandari, Moh. Bahrudin, Evi Ekawati
Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Covid-19 di Indoenesia
telah memberikan dampak krisis multidimensi
yang menjadikan rapuh di berbagai bidang, khususnya dalam bidang ekonomi dan sektor usaha di Indonesia. Kontraksi perekonomian di Indonesia
selama masa pandemi
Covid-19 telah memukul sisi permintaan dan penawaran sehingga mengganggu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. kondisi tersebut telah menjadikan beberapa sektor usaha mengalami
penurunan secara drastis selama masa pandemi Covid-19, kemudian berdampak juga tehadap patisipasi angkatan kerja, pendapatan pajak daerah, dan ekspor kemudian apakah kualitas pendidikan atau islamic human develepment
memoderasi petumbuhan
ekonomi. Maka dalam penelitian ini akan melihat
dan menganalisis patisipasi
angkatan kerja, pendapatan pajak daerah, dan ekspor tehadap petumbuhan ekonomi dengan islamic human develepment sebagai vaiabel moderasi. Metode yang di gunakan dalam penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif.� Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan laporan tahun 2020 (dua ribu dua puluh)
dengan total sampel 34 (tiga puluh empat)
provinsi di Indonesia. Penelitian
ini menemukan bahwa partisipasi angkatan kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi era pandemi covid 19. Pendapatan pajak daerah dan ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi era pandemi covid 19 dengan Islamic
human development index sebagai variabel
moderasi. �
Kata Kunci:�� pertumbuhan ekonomi; partisipasi angkatan kerja; pendapatan pajak daerah; ekspor;
Islamic human development index
Abstract
Covid-19 in Indonesia has had a multidimensional crisis impact that has
made it fragile in various fields, especially in the economic and business
sectors in Indonesia. The economic contraction in Indonesia during the Covid-19
pandemic has hit the supply and demand sides, thus disrupting economic growth
in Indonesia. These conditions have made several business sectors experience a drastic
decline during the Covid-19 pandemic, then has an impact on labor force
participation, local tax revenue, and exports then whether the quality of
education or Islamic human development moderates
economic growth. So in this study will see and analyze
the participation of the workforce, local tax revenue, and exports on economic
growth with Islamic human development as a moderating variable. The method used
in this research is associative quantitative research. The data used in this
study is secondary data originating from the Central Statistics Agency (BPS)
using the 2020 (two thousand twenty) report with a total sample of 34 (thirty four) provinces in Indonesia. This study found that
labor force participation had a negative effect on economic growth in the era
of the COVID-19 pandemic. Regional tax revenues and exports affect economic
growth in the era of the COVID-19 pandemic with the Islamic human development
index as a moderating variable.
Keywords:� economic
growth; labor force participation; local tax revenues; exports; islamic human development index.
Pendahuluan
Keberhasilan pembangunan suatu daerah atau negara, salah satunya dapat
dilihat berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi, terutama pada negara-negara yang
sedang berkembang dan menuju negara maju, pertumbuhan ekonomi menjadi fokus
utama dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. (Roa, Saura, & V�zquez, 2011) pembangunan daerah dapat diamati dari beberapa segi
diantarannya adalah laju pertumbuhan ekonomi, yang merupakan peranan utama
dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan.
Keberhasilan tersebut akan tercapai jika unsur yang ada didalam negara
bekerjasama dalam mewujudkan rencana pembangunanya, sehingga akan tercipta
kolaborasi dari pemerintah, masyarakat dan pihak swasta yang saling
menguntungkan. (Yang,
2016) disisi lain bahwa perekonomian suatu negara dapat dikatakan
tumbuh ketika terdapat selisih angka yang diperoleh negara tertentu dan dalam
kurun waktu satu periode, dimana angka pertumbuhan ekonomi tahun berjalan lebih
tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya. (Todaro & Smith, 2011) keberhasilan akan terwujud jika
Negara bekerjasama mewujudkan pembangunan, perekonomian tumbuh jika pertumbuhan
ekonomi naik dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi secara nasional dapat diketahui dari perubahan nilai produk domestik
bruto (PDB), sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan perekonomian suatu daerah maka
nilai produk domestik regional bruto (PDRB). Umumnya setiap daerah yang memiliki otonomi khusus dalam mengatur daerahnya selalu menetapkan target laju pertumbuhan yang lebih baik dari tahun sebelumnya pada perencanaan
dan tujuan pembangunan daerahnya dengan membuat program yang menunjang kerja pemerintahan dalam membangun sarana dan prasana publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Namun dalam
realitanya PDB mengalami
fluktuasi pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal, merupakan tantangan bagi wilayah tersebut untuk dapat menstabilkan keadaan perekonomian.
Banyak sisi ekonomi yang
terdampak oleh adanya virus corona�
hingga merubah tatanan pertumbuhan ekonomi daerah yang mengandalkan
sektor pariwisata dan sektor kuliner tertentu serta sektor lain yang terdampak
adanya kebijakan penanganan pandemi virus corona ke sektor yang memiliki dampak
risiko yang lebih kecil. (Eka Budiyanti, 2020) Namun disisi lain bahwa ada beberapa
daerah mempuyai dampak yang menguntungkan meskipun tidak terlalu signifikan
oleh adanya virus corona ini sebagai contoh daerah yang memproduksi
perlengkapan atau alat pelindung diri dari virus, dan industri farmasi penyedia
obat tertentu, namun dari sekian keuntungan tersebut akan lebih besar dampak
buruk yang ditimbulkan kepada pertumbuhan ekonomi. (M
Kumaran et al, 2021) Ekonomi yang berdampak dengan adanya
pendemi covid-19 merubah tatanan perumbuhan ekonomi daerah, kemudian pemerintah
mengeluarkan kebijakan penanganan Pandemi kesektor daerah yang memiliki resiko
lebih kecil.
Berdasarkan konsep pertumbuhan
ekonomi menurut pengeluaran menunjukkan bahwa produktifitas suatu Negara
menjadi penentu tingkat pertumbuhan ekonominya, dimana tingkat perubahan
konsumsi, volatilitas investasi, jumlah kebutuhan Negara dan laju
Hal tersebut disebabkan oleh
adanya pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat tertentu lebih stabil atau
masyarakat tersebut mempunyai kekuatan konsumsi yang tinggi atas barang yang
dibutuhkannya. Namun semenjak virus corona menyebar
diberbagai daerah di Indonesia dan memberi dampak yang sangat berarti bagi
perekonomian daerah-daerah Indonesia, tingkat konsumsi yang terjadi langsung
mengalami terjun bebas dibawah angka 3 % (tiga persen) dari akumulasi jumlah
konsumsi penduduk Indonesia. (Afiftah, Juliprijanto, & Destiningsih, 2019) ini menunjukkan bahwa virus corona telah menggerus
perekonomian dan menyebabkan sebagian besar masyarakat kehilangan pendapatan
sebagaian bahkan seluruhnya sehingga kemampuan konsumsi suatu individu menjadi
berkurang karena tingkat pendapatan yang tidak tercukupinya.
Pendapatan yang selanjutnya digunakan untuk kebutuhan konsumsi tersebut
juga dipengaruhi oleh adanya tingkat strata pendidikan atau kualitas sumber
daya manusia yang ada didaerah tersebut.
(Maulida & Sari, 2015)
sehingga ini akan
menentukan mempengaruhi besar dan kecilnya angka pendapatan yang diperoleh dari
pekerjaan yang dilakukan. Disisi
lain bahwa kualitas sumber daya manusia
ini merupkan investasi yang dimiliki oleh daerah sebagai bentuk dari peran
penyuplai angka kualitas sumber daya manusia berkualitas.
Ini menjadi penting karena sumber daya manusia
yang berkualitas ini akan menciptakan inovasi dan mesin-mesin pencipta pendapatan baru bagi individu
lain sehingga ini sangat berpengaruh untuk menumbuhkan pendapatan daerah tersebut. Sumber daya manusia
ini dapat diidentifikasi dengan meninjau besarnya angka indeks pembangunan
manusia Islam, Islamic human development index yang ada di daerah tersebut sebagai bentuk investasi yang dimiliki atau putra daerah
unggulan yang dimiliki.
Islamic
human development index yang tersebar di berbagai daerah menunjukkan bahwa human development
index sangat beragam pencapaiannya, ini menunjukkan bahwa kualitas
sumberdaya manusia sangat berperan didalamnya dimana Jakarta memperoleh islamic human development index tertinggi karena di lingkungan Jakarta lebih banyak masyarakat
yang melek huruf atau literasi keilmuannya
tinggi jika dibandingkan dengan papua yang memiliki Islamic human development index terendah. Perankingan tersebut menggambarkan bahwa capaian Islamic human development index akan memberi dampak
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Sumberdaya manusia yang dimiliki daerah tersebut tidak luput dari adanya
peran yang dimiliki
oleh pemerintah daerah yang
menyediakan sarana dan prasarana untuk perkembangan dan pertumbuhan sumberdaya manusia. (Sukirno, 2017)
sehingga akan tercipta sumberdaya manusia yang unggul dan dapat berkontribusi bagi daerahnya. Upaya memfasilitasi sumberdaya manusia yang berkualitas tersebut diperoleh dari adanya peran pajak
daerah untuk membiayai kebutuhan yang ada, selain itu
pajak daerah juga dapat digunakan untuk menunjang faktor pertumbuhan ekonomi karena hasil dari pendapatan
pajak daerah dapat digunakan sebagai stimulus ekonomi.
Disisi lain menunjukkan bahwa selain dari
pendapatan pajak daerah, nilai ekspor
menjadi program untuk dapat membantu peningkatan pemulihan ekonomi. Ekspor atas barang komoditas
tertentu menjadi andalan bagi daerah
masing-masing sebagai bentuk
transaksi kepada pihak asing yang menginginkan barang komoditas yang dimiliki daerah tersebut. Aktifitas transaksi ekspor akan meningkatkan
kurs Indonesia terhadap mata uang asing sehingga nilai rupiah menjadi lebih tinggi
dan nilai jumlah uang yang beredar menjadi lebih tinggi yang kemudian digunakan untuk keperluan konsumsi. Aktifitas ekspor juga akan memberi kontribusi pada peningkatan angkatan kerja dimana setiap
perusahaan yang akan melakukan transaksi ekspor harus dikelola
yang melibatkan masyarakat daerah tersebut dan diperlukan sumberdaya manusia yag berkualiatas
untuk mengelolanya sehingga kualitas barang yang untuk di ekspor menjadi diminati oleh warga asing dan dapat meningkatakan jumlah ekspor yang ada baik di daerah maupun di Indonesia.
Pada kondisi tertentu bahwa lingkup ekspor impor akan memberi
dampak yang sangat intesif dengan pertumbuhan ekonomi ketika ini di kelola dengan
manusia-manusia yang mempuyai
keilmuan dan keimanan yang tinggi dimana kedua
aspek tersebut bersinergi dan akan menghasilkan inovasi dan kreativitas dalam hasanah neraca perdangan internasional dan terhindar dari adanya praktik ilegal atau pasar gelap yang akan merusak perdagangan nasional. Sehingga ini dibutuhkan atau kegiatan ekspor
yang ada akan berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia atau Islamic human development index yang ada.
Beberapa penelitian yang telah terfokus pada pertumbuhan ekonomi pada masa
covid ini diantaranya adalah Nasution yang meneliti terkait dampak pandemi covid terhadap perekonomian Indonesia, berdasarkan hasil kajian risetnya bahwa covid 19 memberi dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian yang menegatifkan laju pertumbuhan ekonomi, dimana sektor pariwisata,
perdagangan dan investasi menjadi sasaran utama terdampak dari adanya virus ini, disisi lain bahwa menurut Fauziah
dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa variabel ekspor juga terkena imbas dari
keberadaan covid yang menurunkan
neraca perdagangan
Indonesia terhadap pihak luar negeri.
Penelitian lain yang serupa juga
dilakukan oleh Widiaty dan Nugrohoyang menganalisis pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam perspektif Islam melalui variabel pengeluaran pemerintah, meskipun dalam hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsumsi pemerintah memberi kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi namun pada dasarnya konsumsi yang dilakukan digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan pada beberapa penelitian diatas terdapat perbedaaan hasil dalam penelitianya
yang menunjukan bahwa pada variabel-variabel penelitian seperti ekspor, konsumsi yang di representasikan dengan TPAK, kualitas sumber daya manusia,
dan pengeluaran pemerintah memiliki hasil yang beragam sehingga dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut untuk
meninjau lebih komprehensif, terlebih Indonesia sedang mengalami masa sulit dalam perekonomian
yang menyebabkan pertumbuhan
ekonomi menjadi menurun drastis, beberapa penelitian terdahulu menyarankan bahwa perlunya peningkatan tingkat konsumsi rumahtangga konsumen sehingga roda ekonomi bisa
tetap berjalan demi memenuhi supplay dan demand
antara rumahtangga konsumen dan rumah tangga produsen.
Dalam penguatan angka konsumsi tersebut butuh masukan atau pendapatan
yang siap dibelanjakan oleh
konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut. Disisi lain bahwa untuk mendapatkan tingkat pendapatan yang lebih maka kemampuan
manusia harus ditingkatkan dimana kualitas sumberdaya manusia menjadi diutamakan sebagai faktor penunjangnya. Begitupun sarana yang ada juga harus mendukung demi tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan adanya dana pemerintah yang diperoleh dari pendapatan pajak dan ekspor daerah.
Disisi lain bahwa indeks pembangunan manusia dalam ekonomi
Islam (I-HDI) menitik beratkan
pada tingkatan kesejahteraan
masyarakat yang adil didasarkan pada maqasyid syariah yang terdiri dari tiga tujuan
dasar yaitu, pendidikan individu, menegakkan keadilan dan memberi jaminan kesejahteraan untuk semua atau Maslahah. I-HDI ini ketika terpenuhi tiga tujuan dasar
tersebut maka untuk dapat mencapai
pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat
karena sumberdaya manusianya sudah dibekali dengan pendidikan yang dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Negara.
Berdasarkan pada uraian dan beberapa penelitian terdahulu bahwa variabel tingkat partisipasi angkatan kerja, indeks pembangun
manusia, pendapatan pajak daerah dan ekspor menjadi menarik untuk dibahas
dalam kaitannya dengan pengaruh yang dapat ditimbulkan ke pertumbuhan ekonomi. Sehingga pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang dapat memulihkan dari kondisi negatif
(resesi) menjadi positif (terjadi pertumbuhan ekonomi Negara).
Metode Penelitian
Penelitian tesis ini merupakan
penelitian kuantitatif yang dilandaskan berdasarkan filsafat positivisme, yang
digunakan untuk meneliti pada populasi yang diwakili oleh sampel penelitian tertentu,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2017)
penelitian ini menggunakan analisis data
sekunder dan metode analisis data digunakan regresi linier berganda. Sifat
data ini adalah data silang tempat cross sectional yaitu 34 (tiga puluh
empat) provinsi di Indonesia pada tahun 2020 (dua ribu dua puluh).
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Tabel 1
Uni Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
|
Unstandardized Residual |
N |
34 |
|
Normal
Parametersa |
Mean |
.0000000 |
Std.
Deviation |
.34279376 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
.099 |
Positive |
.099 |
|
Negative |
-.092 |
|
Kolmogorov-Smirnov
Z |
.580 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.890 |
|
a.
Test distribution is Normal. |
|
Berdasarkan hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data dari penelitian ini terdistribusi normal karena nilai residual lebih besar dari signifikansi
0,05 atau 0,890 > 0,05. Sehingga
model regresi pada penelitian
ini dapat digunakan untuk pengajuan hipotesis.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 2
Uji Multikolinearitas
Variabel |
Collinearity
Statistics |
|
Tolerance |
VIF |
|
Partisipasi
Angkatan Kerja |
0.870 |
1.150 |
Pendapatan Pajak Daerah |
0.691 |
1.446 |
Ekpor |
0.628 |
1.592 |
Islamic Human Development Index |
0.791 |
1.265 |
Hasil
uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF, Dari
output di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance < 1 dan nilai
VIF > 1. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini� tidak terjadi masalah multikolinearitas
3.
Uji Autokorelasi
Tabel 3
Uji Autokorelasi
���� Model |
R |
����
R Square |
����
Adjusted R Square |
�������
Std. Error of the Estimate |
�����
Durbin-Watson |
�1 |
.957a |
.915 |
.904 |
.366 |
1.740 |
Dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi
masalah auto korelasi.
4.
Uji
Heteroskedestisitas
Gambar 1
Uji Heteroskedestisitas
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskendastisitas.
B. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan variabel bebas (independen) adalah Partisipasi angkatan kerja, Pendapatan Pajak Daerah, dan ekspor (X), Variabel Moderasi Islamic Human Developmant
Index, Variabel dependen dalam penelitian ini yakni Pertumbuhan
ekonomi(Y). Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS
21 didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-16.931 |
9.746 |
|
-1.737 |
.093 |
Partisipasi Angkatan Kerja
(X1) |
.445 |
1.595 |
.016 |
.279 |
.782 |
|
Pendapatan Pajak
Daerah (X2) |
.856 |
.088 |
.633 |
9.750 |
.000 |
|
Ekspor (X3) |
.255 |
.044 |
.390 |
5.728 |
.000 |
|
Islamic Human Development Index (X4) |
2.746 |
1.299 |
.128 |
2.114 |
.043 |
|
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi |
1)
Variabel
partisipasi angkatan kerja diketahui memiliki nilai signifikansi� sebesar 0.782�
lebih besar dari 0,05 (0.782 > 0,05) dan memiliki nilai thitung sebesar
0,279 lebih kecil dari ttabel yaitu 2,045 (0,279< 2.045). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis penelitian untuk H1 ditolak dan H01
diterima yang berarti partisipasi angkatan kerja secara
parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
2)
Variabel
pendapatan pajak daerah diketahui memiliki nilai signifikansi� sebesar 0.000�
lebih kecil dari 0,05 (0.000 < 0,05) dan memiliki nilai thitung 9,750
lebih besar dari ttabel yaitu�
2.045 (9,750> 2,045)� maka
pengujian hipotesis penelitian untuk H2 diterima dan H02
ditolak.� Sehingga disimpulkan pendapatan pajak daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
3)
Variabel
ekspor diketahui memiliki nilai signifikansi�
sebesar 0.000� lebih kecil dari
0,05 (0.000 < 0,05) dan memiliki nilai thitung 5,728 lebih besar
dari ttabel yaitu� 2.045 (
5,728> 2.045)� maka pengujian
hipotesis penelitian untuk H3 diterima dan H03
ditolak.� Sehingga disimpulkan ekspor daerah secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
4)
Variabel Islamic human development index diketahui memiliki nilai signifikansi� sebesar 0.043� lebih kecil dari 0,05 (0.043 <
0,05) dan memiliki nilai thitung 2,114 lebih besar dari ttabel yaitu� 2.045 ( 2,114> 2.045)� maka pengujian
hipotesis penelitian untuk H4 diterima dan H04 ditolak.� Sehingga disimpulkan Islamic
human development index secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan
Partisiapasi angkatan kerja selama
periode pengamatan penelitian tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 (dua ribu dua pulih). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis penelitian untuk H1 ditolak dan H01
diterima yang berarti partisipasi angkatan kerja secara parsial tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi. Setelah adanya variabel moderasi (variabel
Islamic Human Development Index) pada persamaan regresi kedua, nilai R Square
tersebut meningkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan variabel Islamic
Human Development Index (sebagai variabel moderasi) akan dapat memperkuat atau
meningkatkan pengaruh variabel partisipasi angkatan kerja terhadap variabel
pertumbuahan ekonomi.
Pada variabel pendapatan pajak daerah
selama priode pengamatan penelitian terdapat pengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 (dua ribu dua puluh). Maka pengujian hipotesis
penelitian untuk H2 diterima dan H02 ditolak.�
Sehingga disimpulkan pendapatan pajak daerah secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Setelah adanya variabel moderasi
(variabel Islamic Human Development Index) pada persamaan regresi kedua, nilai
R Square tersebut meningkat dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
�hipotesis diterima�. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan variabel
Islamic Human Development Index (sebagai variabel moderasi) akan dapat
memperkuat atau meningkatkan pengaruh variabel Pendapatan Pajak Daerah terhadap
variabel pertumbuahan ekonomi
Pada variabel ekspor terdapat pengaruh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 (dua ibu dua puluh). Maka
pengujian hipotesis penelitian untuk H3 diterima dan H03 ditolak.� Sehingga disimpulkan ekspor daerah secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Setelah adanya
variabel moderasi (variabel Islamic Human Development Index) pada persamaan
regresi kedua, nilai R Square tersebut meningkat. Dengan demikian, maka dapat
disimpulkan bahwa �hipotesis diterima�. Sehingga dapat dikatakan bahwa
keberadaan variabel Islamic Human Development Index (sebagai variabel moderasi)
akan dapat memperkuat atau meningkatkan pengaruh variabel ekspor terhadap
variabel pertumbuahan ekonomi.
Afiftah, Ari Tri, Juliprijanto,
Whinarko, & Destiningsih, Rian. (2019). Analisis pengaruh pengeluaran
konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia tahun 1988-2017. DINAMIC: Directory Journal of Economic,
1(1), 11�22. Google Scholar
Maulida, Yusni, & Sari, Lapeti. (2015).
Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Kabupaten Pelalawan. Riau University. Google Scholar
Roa, Mar�a Jos�, Saura, Dulce, &
V�zquez, Francisco J. (2011). Economic growth, labor market and demographic
patterns. Structural Change and Economic Dynamics, 22(1), 81�91. Google Scholar
Sugiyono. (2017). MetodePenelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet. Sugiyono. (2017).
MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: PT Alfabet. Google Scholar
Sukirno, Sadono. (2017). Pengantar Teori
Makro Ekonomi. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Todaro, Michael P., & Smith, Stephen C.
(2011). Pembangunan Ekonomi. Terjemahan, Edisi Sebelas, Jilid 1 dan 2.
Penerbit: Jakarta, Erlangga. Google Scholar
Yang, Zhou. (2016). Tax reform, fiscal
decentralization, and regional economic growth: New evidence from China. Economic
Modelling, 59, 520�528. Google Scholar
Copyright holder: Anita Wulandari, Moh.
Bahrudin, Evi Ekawati (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |