Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, Special Issue No. 1, November 2021
GAMBARAN GAYA BELAJAR SECARA VISUAL MAHASISWA
AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON DI MASA PANDEMI COVID-19
Andro R. Runtu, Niosia Tompoliu
Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Latar Belakang
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sisi kesehatan �dan masyarakat tetapi juga berdampak besar bagi pendidikan di seluruh dunia khususnya di
Indonesia. Dengan adanya kebijakan social distancing berakibat
fatal terhadap kehidupan semua masyarakat di dunia, masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya, karena hal ini
menyentuh berbagai lapisan masyarakat khususnya di bidang pendidikan sehingga proses pembelajaran di lakukan secara daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran gaya belajar secara visual mahasiswa Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon di
masa pandemi Covid-19. Metode
penelitian menggunakan desain deskriptif dengan teknik total sampling. Dilakukan di Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon pada
bulan Maret 2021 sampai dengan April 2021, dengan jumlah sampel
sebanyak 281 responden.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa gambaran gaya belajar secara
visual di masa Covid-19 mahasiswa Akademi
Keperawatan Bethesda Tomohon
pada kategori tinggi sebanyak 176 responden (63,5%), kategori sedang sebanyak 99 responden (35,7%),
dan kategori kurang sebanyak 2 responden (0,8%). Kesimpulan
Gaya belajar yang banyak dipilih oleh mahasiswa agar memperoleh informasi pembelajaran yang lebih baik adalah gaya
belajar visual, di mana gaya
belajar visual merupakan
salah satu gaya belajar mahasiswa yang efektif di masa pandemic Covid-19. Untuk
itu perlu meningkatkan ketertarikan mahasiswa dengan cara-cara yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan materi pembalajaran yang menarik dengan menambahkan video atau gambar dengan adanya
materi pembelajaran yang berkualitas dan baik serta cara penyampaian
yang menarik.
Kata Kunci: Gaya Belajar Visual, Pandemi
Covid-19
Pendahuluan
Virus corona adalah
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
Pada manusia corona diketahui
menyebabkan infeksi pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Virus ini termasuk penyakit menular dan baru ditemukan di Wuhan, China pada Desember
2019, (WHO, 2020).
Sehingga di Indonesia sendiri diberlakukan� kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran
virus Corona (Ibrahim, 2020).
Virus Corona ini
tidak hanya berdampak pada sisi kesehatan dan masyarakat tetapi juga berdampak besar bagi pendidikan
di seluruh dunia khususnya
di Indonesia. Dengan adanya
kebijakan social distancing berakibat
fatal terhadap kehidupan semua masyarakat di dunia, masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya, karena hal ini
menyentuh berbagai lapisan masyarakat khususnya di bidang pendidikan. Sehingga proses pembelajaran di lakukan secara daring. Hal ini dilakukan untuk penahanan penyebaran pandemi COVID-19 di seluruh dunia
yang berdampak pada jutaan pelajar, tidak kecuali di Indonesia. Gangguan dalam proses belajar langsung antara Mahasiswa dan Dosen berdampak pada psikolog anak didik dan menurunnya kualitas ketrampilan murid. Beban itu merupakan tanggung jawab semua elemen
pendidikan khususnya negara
dalam memfasilitasi����������� kelangsungan
sekolah bagi semua steakholders pendidikan guna untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Maka dari
itu demi menghentikan penyebaran Corona ini, semua siswa dan mahasiswa bahkan guru dan dosen belajar dan mengajar dari rumah
secara online. Perlu disadari bahwa ketidaksiapan dosen dan mahasiswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah, perpindahan sistem belajar konvesional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini
harus dilaksanakan�� agar���� proses
pembelajaran dapat berjalan lancar dan mahasiswa aktiv mengikuti pembelajaran walaupun kondisi pandemi COVID-19.
Masa COVID-19 ini
juga mengubah gaya belajar mahasiswa dan mengurangi pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran. Setiap individu memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda, suatu pemahaman berbeda dipengaruhi oleh cara penyampaian informasi gaya belajar pada tiap individu. Memahami gaya belajar
merupakan cara terbaik untuk memaksimalkan
proses belajar baik disekolah maupun diluar sekolah. Setelah individu menemukan gaya belajar dan metode yang terbaik untuk���� memaksimalkan pembelajarannya, individu tersebut akan mendapatkan pemahaman yang berkembang pesat. Gaya belajar adalah variasi cara pada tiap individu untuk memperkaya informasi. Pada dasarnya gaya belajar
merupakan metode terbaik yang memungkinkan dalam mengumpulkan dan menggunakan pengetahuan secara spesifik.
Berbagai penelitian
menghasilkan teori-teori tentang gaya belajar
Seperti teori Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK) di
mana gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang cenderung
�
menggunakan indera
penglihatan atau mahasiswa lebih memahami ketika apa yang mereka lihat, sedangkan gaya belajar auditori
merupakan gaya belajar yang mengandalkan pendengaran dengan menerima informasi atau lebih memahami
pembelajaran����������� dengan cara mendengar, dan terakhir gaya belajar
kinestik merupakan gaya belajar yang melibatkan gerakan (Lestari,
2011). Untuk itu peneliti memilih salah satu yaitu secara
visual di mana model visual ini merupakan
gaya belajar yang efektif diterapkan selama pandemi, karena pandemi COVID-19 sangat berdampak pada proses pembelajaran
sehingga gaya belajar mahasiswapun berubah, dan pemahaman materi mahasiswa berbeda-beda.
Berdasarkan uraian
diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran Gaya Belajar Secara Visual Mahasiswa Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon di
Masa Pandemi COVID- 19 ?
Metode Penelitian
Jenis
peneltian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon pada
bulan Maret 2021 sampai Februari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa
yaitu 281 responden, teknik pengambilan sampel total sampling.
Pengolahan
data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah menggunakan
analisis komputer dengan beberapa tahap yaitu editing, coding,
entry, cleaning, dan tabulating. Analisis univariat dalam penelitian ini yaitu untuk melihat
gambaran gaya belajar secara visual.
Hasil dan Pembahasan
Tabel�� 1
Karakteristik�� Responden Berdasarkan Umur
Umur |
Jumlah |
Presentase |
16-18 tahun |
56 |
20,7% |
19-21 tahun |
208 |
75% |
22-24 tahun |
13 |
4,3 |
Total |
277 |
100% |
Sumber: Data Primer, 2020
Tabel 1 menunjukkan
karakteristik responden berdasarkan umur terbanyak berada pada kelompok dengan
rentang umur 19-21 tahun yaitu sebanyak 20 responden
(75.0%), sedangkan responden paling sedikit adalah kelompok dengan rentang umur
20-24 tahun yaitu sebanyak 13 responden (4,3%).
Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
|
Jenis Kelamin |
Jumlah |
Presentase |
|||
|
Laki-laki |
75 |
27% |
|||
|
Perempuan |
202 |
73% |
|||
Total |
277 |
100% |
||||
Sumber: Data Primer, 2020
Tabel 2 menunjukan
bahwa karakteristik gaya belajar visual di masa COVID-19 berdasarkan jenis
kelamin yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 202 responden (73%),
sedangkan responden laki-laki paling sedikit dengan jumlah 75 (27%) responden.
Tabel 3
Karakteristik Responden
Berdasarkan Semester
Semester |
Jumlah |
Presentase |
II |
64 |
23,2% |
IV |
104 |
37,5% |
VI |
109 |
39,3% |
Total |
277 |
100% |
Sumber:
Data Primer, 2020
Tabel 3 menunjukkan
bahwa karakteristik
gambaran gaya belajar visual di masa COVID-19 berdasarkan semester yang paling
banyak adalah semester VI dengan jumla 109 (39,3%) responden, sedangkan
responden yang paling sedikit adalah semester II dengan jumlah 64 (23,2%)
responden.
Tabel 4
Gambaran
Gaya Belajar Secara Visual di Masa Pandemi COVID-19 Mahasiswa AKPER Bethesda
Tomohon
Gaya Belajar Secara Visual |
Jumlah |
Presentase |
Tinggi |
176 |
63,5% |
Sedang |
99 |
35,7% |
Kurang |
2 |
0,8% |
Total |
277 |
100% |
Sumber:
Data Primer, 2020
Berdasarkan����� Tabel
4. menunjukan gaya belajar secara visual di masa COVID-19 mahasiswa AKPER
Bethesda Tomohon paling banyak berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 176
responden (63,5%), sedangkan yang paling sedikit pada kategori kurang sebanyak
2 responden (0,8%). Jadi dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti
mendapatkan bahwa mahasiswa AKPER Bethesda Tomohon memiliki gaya belajar secara
visual yang tinggi di masa COVID-19, karena sebagian besar mahasiswa
mengoptimalkan media pembelajaran yang ada secara visual dan dosen juga
menggunakan metode pembelajaran secara daring.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan
pada 277 responden di Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon, menunjukan bahwa
jumlah responden berdasarkan karakteristik umur paling banyak berada pada umur paling banyak berada pada kelompok umur 19-21 tahun yaitu 208 responden (75,0%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Devi Risma (2016) tentang
Gambaran Gaya belajar Anak di RA Jannatul
Ilmi Kecamatan Tampan Pekanbaru, dimana responden terbanyak berada pada kelompok umur 19-20 tahun yaitu sebanyak 95 responden (63,3%). Dari hasil penelitian yang peneliti temukan gaya belajar
visual di masa COVID-19 mahasiswa AKPER Bethesda Tomohon berdasarkan usia paling banyak di temukan pada kelompok usia 19-20 tahun. Di karenakan pada usia ini merupakan tahap
di mana mahasiswa mengalami
perubahan pada aspek psikis dan psikologi (mental).
Pada aspek psikologis dan
mental taraf berfikir sesorang semakin matang dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Hasil penelitian didapatkan
berdasarkan kategori jenis kelamin, responden terbanyak adalah perempuan dengan jumlah 202 responden (75,0%) sedangkan jenis kelamin laki
laki hanya memiliki 75 responden (27,0).
Dari hasil penelitian ini perempuan memiliki
gaya belajar visual yang tinggi dari pada laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki sikap yang aktif dan menonjol. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
dari Putri Rachmawati
(2017) yaitu Pengaruh
Gender Terhadap Gaya belajar
siswa Gedong Tataan Kabupaten Pesarawan Nureva, di mana 98 responden (65,3%) menunjukan bahwa perempuan dan laki-laki berbeda dalam belajar. Perempuan cenderung lebih��� banyak memanfaatkan otak sebelah kirinya,
sedangkan laki-laki lebih banya memanfaatkan
otak sebelah kanannya.
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa karakteristik
responden berdasarkan semester di Akademi
Keperawatan Bethesda Tomohon paling banyak berada pada semester VI sebanyak 104
responden (37,5%), sedangkan pada semester II sebanyak 64 responden (23.1%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Ramdhan et al, 2019)
tetang Hubungan Gaya Belajar dengan prestasi belajar mahasiswa semester V
universitas Sebelas Maret, di mana responden terbanyak ada pada mahasiswa
semester V yaitu memiliki 54 responden (46,0%). Hal ini menunjukan bahwa
semester atau tingkat berkaitan dengan gaya belajar visual di mana tipe belajar
yang banyak di minati pada pola belajar mahasiswa dalam mempelajari materi
perkuliahan melalui penglihatan dan pengamatan. Mahasiswa lebih suka belajar
secara visual seperti platform yang banyak digunakan dosen yaitu stimulus
visual seperti video pembelajaran.
Berdasarkan
hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa gaya belajar visual di
masa COVID-19 mahasiswa Akademi keperawatan bethesda tomohon memiliki gaya
belajar visual yang tinggi yaitu sebanyak 127 responden (63,5%) dari 277
responden yang diteliti, sementara responden dengan gaya belajar visual yang
sedang yaitu sebanyak 99 responden
(35,7%), dan responden yang kurang sebanyak 2 responden (0,8%). Dalam hal ini peneliti juga
menghitung jumlah jawaban responden yang mendaptkan kategori tinggi dan kurang
dari 277 responden. Dimana pada soal nomor 1 mendapatkan jumlah tinggi, dengan
pertanyaan apakah anda mengingat apa yang di lihat dari pada yang di dengar
mendapatkan 139 responden (20,1%), dan soal nomor 12 dengan pertanyaan Apakah
anda mengingat dengan asosiasi visual mendapatkan 136 responden (49,0%).
Dapat simpulkan mahasiswa di AKPER Bethesda Tomohon memiliki yang gaya belajar
visual yang tinggi. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Ariesta sari (2014) mengenai
analisis karakteristik gaya belajar visual mahasiswa menunjukan bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebesar 53% gaya belajar visual. Hal ini juga
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspandari yeni, et al, (2017) menunjukan bahwa 137 mahasiswa
yang menjadi responden yang memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebesar 45% gaya
belajar visual. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan���������� dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki gaya belajar visual, dan hasil penelitian menunjukan bahwa gaya belajar
visual merupakan gaya belajar yang paling dominan bagi mahasiswa pada masa
COVID-19. Dalam kondisi pandemi COVID-19, dosen tetap melakukan pengajaran dan mahasiswa tetap belajar dengan berbagai
pemanfaatan teknologi yang berkembang saat ini, sehingga media
pembelajaran berupa video adalah media yang di nilai paling sesuai dengan gaya belajar mahasiswa.
Kelebihan dalam penerapan gaya belajar secara visual, melalui video pembelajaran di masa COVID-19 adalah dapat disimak oleh mahasiswa sesuai dengan kondisi
lingkungan disekitarnya.
(Khamid Abdul, et al, 2020). Menurut
Rusman et al, (2011) ada tiga kelompok gaya
belajar yaitu visual
learner (VL), auditori learner (AL), dan kinestetic learner (KL), masing- masing dari
gaya belajar ini memiliki penekanan
yang berbeda, meskipun perpaduan dari ketiga gaya belajar
tersebut sangat baik. Akan tetapi, pada saat tertentu mahasiswa akan menggunakan salah satu gaya belajar
tersebut. Berdasarkan Hasil
penelitian gaya belajar yang banyak dipilih oleh mahasiswa adalah gaya belajar
visual, di mana gaya belajar
visual merupakan salah satu
gaya belajar mahasiswa yang pada dasarnya lebih menekankan pada bagaimana seorang mahasiswa lebih mudah mempelajar materi pembelajaran melalui melihat, memandang, atau mengamati objek belajarnya. Hal tersebut bertujuan untuk membantu siswa memutuskan perhatiannya untuk memahami materi yang dipelajari. Gaya belejar visual membantu siswa memusatkan perhatian dan kosentrasi terhadap materi belajarnya sehingga siswa memusatkan perhatian dan kosentrasi terhadap materi belajarnya sehingga mahasiswa akan lebih mudah memahami
materi tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh
Ahmadi & Suprianto����������� (2014) yang mengemukakan bahwa seseorang yang bertipe visual akan cepat mempelajari
bahan-bahan yang di sajikan
secara tertulis, bagan, grafik atau
gambar, atau dengan kata lain lebih mudah mempelajari bahan pembelajaran yang dapat dilihat dengan
alat penglihatannya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
tentang gambaran Gaya Belajar Visual di masa
COVID-19 mahasiswa Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik
responden gaya belajar visual di masa COVID-19 Mahasiswa Akademi Keperawatan
Bethesda Tomohon dari 277 responden yang diteliti didapatkan sebagian besar
responden berada dalam kelompok umur 19-21 tahun dengan jumlah 208 responden
(75,0%), paling banyak responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 202
responden (72,9%), dan sebagian besar responden semester IV/ tingkat II dengan
jumlah 104 responden (37,5%).
2. Berdasarkan
hasil penelitian gambaran Gaya Belajar Visual di masa COVID-19 mahasiswa
Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon dengan jumlah 277 responden, kategori
tinggi sebanyak 176 responden (63,5%), kategori sedang sebanyak 99 responden
(35,7%), dan kategori kurang sebanyak 2 responden (0,7%)..
BIBLIOGRAFI
Amaliyah,������ Resky. 2013.�� Internet. Pengertian��� Gaya Belajar,
http://repo.iain- tulungagung.ac.id/10462/5/BAB%20II %20.pdf, di akses pada tanggal 08 November
2020
Bire, Arylien
& Geradus, Uada. 2012.
Internet. Pengaruh gaya belajar visual, auditorial, dan kinestik
terhadap prestasi belajar siswa,
https://media.neliti.com/media/publicat ions/128164-ID-pengaruh-gaya-
belajar-visual-auditorial.pdf, di akses pada tanggal 22 November 2020
Bire Josua,
et al, 2019. Internet. Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik
Terhadap Prestasi Belajar�� Siswa, https://journal.uny.ac.id/index.php/j
k/article/download/5307/4603, di akses pada tanggal 21 juni 2021
Binabuni, Demianus.
2020. Internet. Pengaruh gara
belajar dan fasilitas gayabelajar,https//jurnalmirainasion al.demianus.pengaruhgayabelajarda
nfasilitasbelajar//.com , di akses pada tanggal 15 November 2020
Hartono. 2019. Metodelogi
Penelitian. Pekanbaru Riau:
Zenafa Publishing
Ibrahim, Abdul. 2020. Internet. Dampak
COVID-19 terhadap perekonomian,https://www.google.
co.id/amp/s/amp.sukabumiupdate.c om/detail/bale-warga/opini/68505-
Dampak-Cocid-19-Terhadap- perekonomian-dan-Kebijakan- Pemerintah-Indonesia, di�������������������������������������� akses pada tanggal 10 November
2020
Indrijati & Hakim, Luqmanul. 2014. Gambaran gaya belajar siswa kelas
akselerasi.Diglib.mercubuana.ac.id/ manager/t!@file_artikel�_abstrak/i si�-artikel185689602414.pdf,� di akses pada tanggal 15 November 2020
Lestari, Damayanti. 2011. Internet, Pembelajaran
Model Visual, digilib.uinsby.ac.id/2663/5/Bab%20 2.pdf, di akses
pada tanggal 21 November 2020
Martoredjo, 2020. Internet. Pandemi Covid-19: Ancama atau Tentangan bagi sektor pendidikan,
https://core.ac.il/download/pdf/3288 07842.pdf , di akses pada tanggal 20 November 2020
Mar�ah, 2015. Internet. Gaya belajar dan faktor pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar, https://core.ac.uk/download/pdf/454 35036.pdf, di akses pada tanggal 19 November
2020
Syah, Rahman. 2020. Internet. Dampak Covid-19 Pada pendidikan
di Indonesia:Sekolah,Ketrampilan,
dan��� Proses� Pembelajaran
https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/sa lam/article/view/15314, di akses pada tanggal 17 November
2020
Suryanto, 2011. Metodelogi
dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Muha medika
WHO, 2020. Internet. Apa itu virus corona dan������� cirinya , https://www.cnbcindonesia.com/tech/2
0200316135138-37-145175/apa-itu- virus-corona-dan-cirinya-menurut- situs-who, di akses pada tanggal 19 November
2020
Tiasaji Diana, 2021. Internet. Analisis gaya belajar mahasiswa
PBA UINSA selama� pandemi��������� COVID-
19https://www.researchgate.net/public ation/348528663_Analisi_Gaya_Belaj
ar_Mahasiswa_PBA_UINSA_selama _Pandemi_COVID-19, di akses pada tanggal 15 Mei 2021
Wulandari Retni, 2021. Internet. Hubungan
gaya belajar dengan prestasi belajar mahasiswa semester IV,
https://download.garuda.ristekdikti.go.id/art
icel.php?article=861020&val=5479&ti tle=Hubungan%20gaya%20belajar%2
0dengan%20prestasi%20belajar%20m ahasiswa%20semester ,
di akses pada tanggal 16 mei 2021
Khamid Abdul, 2020. Internet. Analisis gaya belajar siswa
melalui media pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19, https://e
journal.metrouniv.ac.id/index.php/tapi
s/articel/view/2588/2020,�� di�������� akses pada tanggal 16 Mei 2021
Putri Rachmawati, 2018. Internet. Pengaruh
gender terhadap gaya belajar siswa di SDN 35 gedong tataan� kabupaten
pesawaran, https://ejournal.radenintan.ac.id/idex.p
hp/ketrampilan/article/download/2437/ 2572, di akses pada tanggal 16 mei 2021
Wahyuni Yusri, 2018. Internet. Identifikasi
gaya belajar visual, kinesteti, dan auditorial, https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/
JPPM/article/download/2037/1579, di akses pada tanggal 20 juni 2021
Rambe Malim, Nevi Yarni,
2019. Internet. Pengaru Gaya belajar
Visual, Auditorial, dan Kinestetik terhadap prastasi belajar siswa, https://journal.universitaspahlawan.ac.id/
index.php/jrpp/article/download/48
6/792 , di akses pada tanggal 20 juni 2021
Kadir Fitriani, 2019. Internet. Pengaruh
Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan
Kinestetik Siswa Terhadap Hasil Belajar�� Fisika, https://ejournals.umma.ac.id/index.php /karts/article/download/538/446,��������� di akses
pada tanggal 21 juni 2021
Khoren Ibnu, et al, 2014. Internet. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif,
https://journal.upi.edu/index.php/jmee/ article/download/3816/2719, di akses pada tanggal 21 juni 2021
Copyright holder: Andro R. Runtu, NiosiaTompoliu (2021) |
First publication right: Syntax Literate:JurnalIlmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |