Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, Special Issue No. 1, November 2021

 

TINGKAT MINAT SISWA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMA NEGERI

 

Bangbang Agus Priyono, Rhama Nurwansyah Sumarsono, Irfan Zinat Achmad

Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Pada dasarnya siswa mengikuti suatu kegiatan atau aktivitas didasari oleh adanya ajakan dan dorongan untuk mengikuti kegiatan tanpa tahu tujuannya. Dalam kenyataannya seseorang melakukan sesuatu aktivitas didasari oleh minat di dalam dirinya. Dalam hal ini minat menjadi sebuah unsur kepribadian dalam menentukan sebuah pilihan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat minat siswa pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMAN 1 Patokbeusi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan metode yang digunakan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan datanya berupa angket. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas X dan XI SMAN 1 Patokbeusi yang berjumlah 540 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat minat siswa pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMAN 1 Patokbeusi secara keseluruhan berada pada kategori �Baik� dengan presentase sebesar (80%).

 

Kata Kunci: minat; ekstrakurikuler; olahraga

 

Abstract
Basically, students take part in an activity or activity based on the invitation and encouragement to join the activity without knowing its purpose. In reality, someone does an activity based on an interest in him. In this case, interest becomes an element of personality in making a choice. The purpose of this study was to determine the level of student interest in sports extracurricular activities at SMAN 1 Patokbeusi. This research is quantitative descriptive. With the method used using the survey method with the data collection technique in the form of a questionnaire. The population used was students of class X and XI of SMAN 1 Patokbeusi, totaling 540 students. The sample used in this study were 54 students with a sampling technique that is random sampling. The data in this study were analyzed using descriptive statistics with percentages. The results showed that the level of student interest in sports extracurricular activities at SMAN 1 Patokbeusi as a whole was in the "Good" category with a percentage of (80%).

 

Keywords: interest; extracurricular; sports

 

Pendahuluan

Pendidikan merupakan aktivitas yang berupa proses untuk mengembangkan kemampuan, sikap dan rohaniah yang mencangkup aspek mental, intelektual dan spiritual (Bangun, 2016). Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia melalui pembelajaran dalam bentuk aktualisasi potensi manusia menjadi kemampuan atau kompetensi. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah membentuk manusia yang seutuhnya. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara terarah, sehingga siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Sekolah tidak semata-mata menjadikan siswa pintar dan terampil, tetapi juga harus mampu menumbuh kembangkan menjadi pribadi yang sehat jasmani dan rohani, sadar dan bertanggung jawab akan keberadaan dirinya, baik pribadi yang bertaqwa maupun sebagai makhluk sosial.

Olahraga adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan dan rutinitas sehari-hari, kegiatan olahraga bisa dilaksanakan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, mulai dari anak � anak, remaja, orang dewasa hingga usia lanjut (Risyanto, 2016). Perkembangan yang sangat pesat didalam dunia olahraga memberikan stimulus yang amat kuat kepada perkembangan ilmu yang menunjang seperti sport medicine, fisiolagi, psikologi, biomekanik, motor learning, sosiologi, dan disiplin ilmu lainnya (Fallo & Lauh, 2017:105). Jadi dapat disimpulkan dari kedua pendapat ahli olahraga adalah suatu rutinitas sehari-hari baik dari anak-anak sampai orang dewasa yang dapat dilakuan dimana saja serta dapat menunjang kognitif, afektif dan psikomor yang melakukan olahraga.

Minat merupakan suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, dengan kata lain sistem pembelajaran yang ada dalam ekstrakurikuler tidak diperbolehkan mengandung paksaan (Valentino & Iskandar, 2020). Dalam fungsinya minat memiliki fungsi kejiwaan untuk merasa tertarik pada objek baik berupa benda atau hal lain, rasa tertarik pada objek tersebut merupakan suatu hal kesukaan dari subjek yang disebabkan unsur-unsur tertentu yang terdapat pada objek (Dwi Cahyono, 2017). Minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan apabila bahan pelajaran tersebut menarik minat siswa, maka pelajaran itu akan muda dipelajari dan mudah disimpan karena dengan adanya minat akan menambah kegiatan belajar.

Terdapat beberapa bukti bahwa siswa memiliki minat yaitu, bergairah untuk belajar, tertarik pada pelajaran, tertarik pada guru, mempunyai inisiatif untuk belajar, kesegaran dalam belajar, konsentrasi dalam belajar, teliti dalam belajar, punya kemauan dalam belajar, dan ulet dalam belajar (Tafonao, 2018).

Ekstrakurikuler sebuah kegiatan pengajaran diluar jam pembelajaran yang dimaksudkan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melewati aktivitas yang secara khusus diselenggarakan oleh peserta didik dan tenaga pendidik yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah (Wijayani, 2013). Dengan tujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa mengetahui hubungan antara berbagai jeni pembelajaran menyalurkan talenta dan ketertarikan serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya (Saputra, 2017). Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan suatu kegiatan belajar siswa di luar sekolah yang sangat potensial untuk menciptakan siswa yang kreatif, inovatif, trampil dan berprestasi.

Dalam penelitian terdahulu yang berjudul, Minat Siswa Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Di SMP Negeri 2 Berbah, terdapat hasilnya menunjukan bahwa minat siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri Berbah termasuk kedalam kategori rendah dengan persentase 47,1% (Ramadhan, 2018). Dari hasil tersebut bahwa minat sangat berpengaruh terhadap siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di sekolahnya. Karena ektrakurikuler dapat mengembangkan potensi individu dan dapat meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga. Jika ada siswa bernimat mengikuti ekstrakurikuler olahraga tanpa adanya paksaan serta berprestasi diekstrakurikuler yang diikuti maka akan berdampak kepada sekolahnya dan dapat meningkatkan akreditasi sekolah tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang didukung oleh pelatih-pelatih ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Patokbeusi diketahui bahwa masih banyak siswa-siswi yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Sehingga belum diketahuinya ekstrakurikuler apa yang diminati oleh siswa-siswi di sekolah. �Adapun kegiatan ekstrakurikuler bidang olahraga di SMA Negeri 1 Patokbeusi diantaranya Bola Voli, Basket, dan Futsal. Hampir semua siswa di sekolah itu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Tetapi hasil yang didapatkan masih belum bisa di pastikan dengan data asli dilapangan menyangkut tingkat minat siswa-siswi yang berkaitan dengan ekstrakurikuler olahraga. Maka peneliti bertujuan untuk mengetahui seberapa baik minat siswa pada ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 1 Patokbeusi.

Dari kajian teori yang sudah dijelaskan menyatakan bahwa minat siswa sangat berpengaruh pada ekstrakurikuler olahraga bahkan pada saat pembelajaran disekolah. Maka dari� itu peneliti tertarik dalam meneliti minat siswa pada ekstrakurikuler olahraga. Agar siswa dapat semangat dalam mengikuti baik dari ektrakurikuler maupun pembelajaran di sekolah.

 

 

 

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada metode survei karena peneliti menyebarkan 31 butir soal angket. Dari skor dan perolehan penyebaran angket kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang dimasukan kedalam bentuk pengkategorian dan persentase. Dalam 31 butir soal terdapat dua faktor dan lima indikator yaitu, faktor internal terdapat tiga indikator yaitu, rasa senang, perhatian, dan aktivitas, sedangkan faktor eksternal terdapat dua indikator yaitu, lingkungan dan orang tua.

Terdapat populasi 540 siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Patokbeusi dan memiliki dua jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang akan dijabarkan menggunakan tabel sebagai berikut :

 

Tabel 1

Populasi Siswa Kelas X dan XI di SMA Negeri Patokbeusi

No

Kelas

Jumlah Murid

L

P

1

X MIPA 1

35

10

25

2

X MIPA 2

35

9

26

3

X MIPA 3

35

9

26

4

X MIPA 4

34

10

24

5

X IPS 1

35

13

22

6

X IPS 2

35

13

22

7

X IPS 3

35

12

23

8

X IPS 4

34

13

21

9

XI MIPA 1

33

9

24

10

XI MIPA 2

36

12

24

11

XI MIPA 3

35

12

23

12

XI MIPA 4

34

12

22

13

XI IPS 1

30

7

23

14

XI IPS 2

33

11

22

15

XI IPS 3

31

8

23

16

XI IPS 4

30

8

22

JUMLAH

540

168

372

 

Sampel diambil menggunakan teknik random sampling (Sugiyono, 2018). Apabila populasi berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang akan diambil adalah semuanya, tapi apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel yang dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2014). Dari pendapat ahli tersebut maka peneliti mengambil 10% dari populasi sebanyak 540 siswa menjadi 54 siswa yang akan dijadikan sampel.

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan berupa angket melalui google form dengan jumlah 31 butir soal dan menggunakan lima jawaban dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah digunakan dalam mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Angket digunakan merupakan angket tertutup, artinya jawabannya atau isian telah dibatasi atau ditentukan sehingga subjek tidak lagi memberikan respon menurut kebebasan seluas�luasnya. Sedangkan dari segi siapa�siapa yang harus menjawab atau mengisi. Dalam penyusunan istrumen ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan yaitu, mendefinisikan konstrak, menyidik faktor, menyusun indikator, dan menyusun butir-butir pernyataan (Irfan & R Yuda, 2017).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa statistik deskriptif dan dibantu dengan perhitungan microsoft excel 2013. Pada saat mengelompokan bedasarkan kategori, skor maksimal dan minimal harus dihitung terlebih dahulu. Kemudian menentukan nilai rata-rata dan standar deviasi skor yang diperoleh. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan kemudian dilakukan pengkategorian serta menyajikan dalam bentuk diagram batang. Terdapat lima jawaban pengkategorian skor yaitu, sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Dengan menggunakan kriteria kategori penskoran yang akan dijabarkan kedalam bentuk tabel (Sugiyono, 2018):

 

Tabel 2

Kategori Penskoran

No

Interval Skor

Kategori

1

90% - 100%

Sangat baik

2

80% - 89%

Baik

3

70% - 79%

Cukup

4

55% - 69%

Kurang baik

5

< 55%

Tidak baik

 

Hasil dan Pembahasan

 

Tabel 3

Data Hasil Penelitian (n=54)

No

Aspek

Skor Maksimal

Skor Hasil

Persentase

Kategori

1

Rasa senang

270

222

82%

Baik

2

Perhatian

270

220

81%

Baik

3

Aktivitas

270

219

81%

Baik

4

Lingkungan

270

216

80%

Baik

5

Orang tua

270

190

70%

Cukup

6

Keseluruhan

270

216

80%

Baik

Jumlah

4311

Rerata

79,83

SD

9,22

Varians

86,08

 

Gambar 1

Hasil Persentase dari Indikator dan Keseluruhan

 

Dapat dilihat dari tabel 3 dan gambar 1 pada faktor internal yang terdiri dari, indikator rasa senang memperoleh persentase 82%, perhatian memperoleh persentase 81%, dan aktivitas memperoleh persentase 81%. Sedangkan faktor eksternal memiiki dua indikator terdiri dari, indikator lingkungan memperoleh persentase 80%, dan orang tua memperoleh persentase 70%. Dalam secara keseluruhan dari semua indikator memperoleh persentase sebesar 80% termasuk kedalam kategori baik.

Minat dijabarkan kedalam dua faktor, faktor internal terdapat tiga indikator yaitu, rasa senang, perhatian dan aktivitas, sedangkan faktor eksternal terdapat dua indikator yaitu, lingkungan dan orang tua (Ramadhan, 2018). Bedasarkan pernyataan tersebut minat siswa pada ekstrakurikuler olahraga terbentuk dari faktor internal individu, karena jika memang individu memiliki minat yang baik pada ekstrakurikuler yang dituju maka akan berdampak baik juga dalam meraih prestasi dibidangnya.

Adapun dua penelitian terdahulu yang relevan yaitu berjudul, Survei Minat Siswa Kelas VII dan VIII di SMPN Bangil Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Renang dengan hasilnya menunjukan bahwa minat siswa terhadap ekstrakurikuler renang termasuk kedalam kategori sedang dengan persentase 60,7% (Hamsa, 2015). Dan yang kedua berjudul Minat Siswi SMA Dr. Soetomo Surabaya Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal dengan hasilnya menunjukan bahwa minat siswi pada kegiatan ekstrakurikuler futsal termasuk kedalam kategori tinggi dengan persentase 83,71% (Halim, 2013).

Dari kedua penelitian tersebut terdapat persamaan yang peneliti tulis yaitu, variabel yang diteliti, dan dari segi perbedaan terdapat letak geografis, jenjang pendidikan yang diteliti, tujuan peneltian, dan penskroan menggunakan skala likert. Dengan demikian maka terdapat manfaat bagi dunia pendidikan jasmani, ekstrakurikuler olahraga, serta sekolah tentang seberapa besar minat siswa pada ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 1 Patokbeusi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat minat siswa pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 1 Patokbeusi Kabupaten Subang dipengarungi oleh beberapa indikator diantaranya indikator rasa senang 82% yang berkategori baik, indikator perhatian 81% yang berkategori baik, indikator aktivitas 81% yang berkategori baik, indikator lingkungan 80% yang berkategori baik, dan indikator orang tua 70% yang berkategori cukup. Dan diperoleh nilai rata rata sebesar 80%, jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat minat siswa pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 1 Patokbeusi Kabupaten Subang dalam kategori baik dengan presentase rata-rata (80%).

 


 

BIBLIOGRAFI

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian (cetakan kelima belas). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Google Scholar

 

Bangun, S. Y. (2016). Peran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Pada Lembaga Pendidikandi Indonesia. Publikasi Pendidikan, 6(3). https://doi.org/10.26858/publikan.v6i3.2270 Google Scholar

 

Dwi Cahyono, N. (2017). Minat Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Playen Kabupaten Gunungkidul. 7(1), 45�56. Google Scholar

 

Faiz Ramadhan, I. (2018). Minat Siswa Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga di SMP Negeri 2 Berbah. Mathematics Education Journal, 1(1), 75. https://doi.org/10.29333/aje.2019.423a

 

Fallo, I. S., & Lauh, W. D. A. (2017). Motivasi Berprestasi Atlet Futsal IKIP PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan Olahraga, 6(2), 104�118. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31571/jpo.v6i2.667

 

Halim, S. (2013). Minat Siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 1(1), 260�264. Google Scholar

 

Hamsa, H. (2015). Survey Minat Siswa Kelas VII dan VIII di SMPN 1 Bangil dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Renang. Jurnal Pendidikan Jasmani, 03(03), 783�788. Google Scholar

 

Irfan, Z. A., & R Yuda, K. A. (2017). Persepsi Mahasiswa Pjkr Pada Matakuliah Pembelajaran Permainan Bola Voli Di Universitas Singaperbangsa Karawang. Journal Pedagogik Olahraga, 03(2), 1�13. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

 

Risyanto, A. (2016). Hubungan Motivasi Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani. Jurnal Pendidikan Olahraga, 5(2), 175�183.

 

Saputra, W. (2017). Efek Mengikuti Ektrakurikuler Olahraga Dan Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Pembentukan Self-Esteem Siswa Di SMK. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 3(1), 126�145. https://doi.org/10.36989/didaktik.v3i1.59 Google Scholar

 

Sugiyono, P. D. (2013). Statistik untuk Penelitian. CV. Alvabeta Bandung.

 

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

 

Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113 Google Scholar

 

Valentino, R. F., & Iskandar. (2020). Identifikasi Minat Siswa Pada Ekstrakurikuler Sepak Bola. Jurnal Master Penjas Dan Olahraga, 1(April), 1�11. Google Scholar

Wiyani, Novan Ardy. (2013). Menumbuhkan Pendidikan Karakter di SD (Konsep, Praktek dan Strategi). Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Google Scholar

Copyright holder:

Bangbang Agus Priyono, Rhama Nurwansyah Sumarsono, Irfan Zinat Achmad (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: