Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 9, No. 10, Oktober 2024
PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS
LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM KEPABEANAN
Rahmat Firdaus1,
Dina Sartika2, Nurhasanah3
Universitas Terbuka, Indonesia1,3
Universitas Padjajaran, Bandung,
Indonesia2
Email: [email protected]1, [email protected]2 [email protected]3
Abstrak
Pelayanan prima kepada masyarakat
merupakan hal yang senantiasa diperhatikan oleh pemerintah untuk senantiasa
ditingkatkan. Terdapat fenomena dilapangan bahwa perubahan layanan dari manual
ke otomasi melalui sistem IT tidak serta merta meningkatkan kepuasan pengguna
layanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis pengaruh
kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap
kepuasan pengguna layanan kepabeanan baik secara parsial maupun simultan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner berskala likert kepada pengguna layanan
kepabeanan (divisi ekspor dan impor) pada masing-masing perusahaan penerima
fasilitas kepabeanan khususnya pada penerima fasilitas Kawasan Berikat. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 103 responden di wilayah
Kabupaten Karawang, Subang dan Purwakarta. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan metode regresi linier berganda menggunakan SPSS 26 (Statistical
Package for Social Service). Hasil penelitian diperoleh bukti bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan
kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap
kepuasan pengguna layanan kepabeanan baik secara parsial maupun secara
simultan. Penelitian menunjukan bahwa kualitas layanan memberikan pengaruh
paling besar terhadap kepuasan pengguna layanan dengan indikator adanya jaminan
(assurance) kepastian mengenai keamanan dan gangguan dari pihak lain terkait
dengan layanan yang diberikan.
Kata kunci: Kualitas Sistem Informasi,
Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, Kepuasan Pengguna
Abstract
Excellent service to the community is something that is
always considered by the government to be improved. There is a phenomenon in
the field that changes in services from manual to automation through IT systems
do not necessarily increase service user satisfaction. The purpose of this
study was to measure and analyze the effect of information system quality,
information quality and service quality on customs service user satisfaction
both partially and simultaneously. The method used in this research is a survey
method with data collection techniques using a Likert-scale questionnaire to
customs service users (export and import divisions) in each company receiving
customs facilities, especially those receiving Bonded Zone facilities. The
sample used in this study was 103 respondents in the Karawang, Subang and
Purwakarta districts. Data analysis was carried out using multiple linear
regression methods using SPSS 26 (Statistical Package for Social Service). The
results of the study obtained evidence that there is a positive and significant
effect of information system quality, information quality and service quality
on customs service user satisfaction both partially and simultaneously. The
study shows that service quality has the greatest influence on service user
satisfaction with indicators of assurance about security and interference.
Keywords: Information System Quality, Information Quality ,Service Quality, User
Satisfaction
Pendahuluan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dibawah Kementerian Keuangan memiliki perhatian besar terhadap peningkatan kualitas layanan. Banyaknya jenis layanan yang diberikan pada kegiatan ekspor-impor memunculkan berbagai jenis tantangan untuk tercapainya pelayanan prima. Sistem layanan`yang dahulu masih manual menjadi salah satu penyebab kegiatan pelayanan menjadi kurang efektif dan efisien. Hal ini mendorong DJBC untuk terus melakukan pembenahan untuk melakukan transformasi layanan dari yang masih manual ke otomasi. Menjawab tantangan tersebut DJBC senantiasan menyelaraskan layanan kepabeanan dengan kemajuan teknologi untuk membuat sistem informasi yang dapat meningkatkan kepuasan pengguna layanan. Sistem kepabeanan yang dikenal dengan CEISA (Customs Excise Information System and Automation) merupakan salah satu perwujudan dari e-government yang mengintegrasikan hampir keseluruhan layanan DJBC kepada semua pengguna layanan yang berkaitan dengan kepabeanan dan cukai.
Salah satu kantor pelayanan yang telah menerapkan sistem
CEISA adalah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A
Purwakarta (KPPBC TMP A Purwakarta) yang merupakan kantor yang memiliki target
penerimaan (Bea Masuk, Cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor) terbesar di provinsi
Jawa Barat. Kualitas sistem CEISA menjadi salah satu faktor penting yang
menentukan tingkat kepuasan pengguna layanan. Salah satu tolak ukur dalam
mempengaruhi kepuasan pengguna layanan adalah kualitas sistem informasi,
sebagaimana disampaikan oleh (DeLone & McLean, 2016) bahwa kualitas
sistem informasi menjadi salah satu
indikator yang dapat menentukan dan mempengaruhi kepuasan pengguna layanan. Lebih lanjut kesuksesan suatu sistem informasi dipengaruhi oleh kepuasan
dari pengguna sistem itu sendiri (DeLone & McLean, 1992). Menurut (Kotler
& Keller, 2009) kepuasan pengguna atau pelanggan berhubungan dengan produk
dan kualitas pelayanan dimana mencerminkan penilaian seseorang atas kinerja
yang dirasakan dan produk yang diterima setelah membandingkan antara kenyataan
dan harapan.
Dalam tatalaksana prosedur layanan, sistem CEISA banyak membantu mempercepat dan memotong banyak tahapan layanan. Namun demikian DJBC terus melakukan penyempurnaan terhadap sistem CEISA untuk mengatasi adanya kendala-kendala teknis seperti kecepatan respon sistem, ketepatan informasi yang dihasilkan sistem, gangguan jaringan pada server (server down) dan lain sebagainya. Adanya kendala tersebut berdampak pada kepuasan pengguna layanan.
Berdasarkan data pada website Bea Cukai Purwakarta bahwa hasil survei kepuasan pengguna layanan pada kantor bea cukai Purwakarta pada tahun 2015 s.d 2023 terdapat fenomena bahwa perubahan sistem pelayanan IT tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan kepuasan pengguna layanan. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya perbaikan dan penyempurnaan layanan dari tahun ke tahun, kepuasan pengguna layanan kepabeanan masih belum menunjukkan peningkatan melebihi dari hasil survey sebelum diterapkannya sistem IT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan kualitas layanan mempengaruhi kepuasan pengguna sistem kepabeanan khususnya pada implementasi CEISA yang telah berjalan selama ini pada sub sistem CEISA TPB. Penelitian ini didasarkan pada sudut pandang pengguna sistem CEISA sebagai sistem yang bersifat mandatory.
Para peneliti telah banyak mengembangkan model kesuksesan sistem informasi dimana penelitian dilakukan dengan melakukan analisa dan identifikasi faktor yang menyebabkan kesuksesan atau ketidaksuksesan sistem infomasi sebagaimana dilakukan oleh (Xiao & Dasgupta, 2002), (DeLone & McLean, 1992), (Seddon, 1997), (Rai et al., 2002). Model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (1992) banyak mendapatkan perhatian dari para peneliti.
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai kesuksesan sistem informasi diantaranya seperti penelitian yang dilakukan (Wang, 2017) dan (Antong, 2017) dimana memberikan hasil bahwa kualitas sistem informasi dan kualitas informasi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Khairrunnisa & Yunanto, 2017) menghasilkan perbedaan hasil dimana informasi dan kualitas layanan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna, hanya kualitas sistem informasi yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.
Berdasarkan tujuan penelitian
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kualitas sistem
informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem kepabeanan?, apakah
kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem kepabenan?,
apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem
kepabeanan?
Berdasarkan fenomena, riset gap
dan hal-hal yang telah diuraikan, maka penelitian memberikan kontribusi dalam
pemahaman mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem
kepabeanan berdasarkan ruang lingkup teori yang digunakan. Dengan mengetahui
faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna layanan sistem CEISA, diharapkan
instansi akan memperoleh gambaran mengenai kesuksesan penerapan sistem CEISA di
perusahaan-perusahaan (stackholder) mitra kerja KPPBC TMP A Purwakarta.
Hipotesis Penelitian
Kepuasan pengguna layanan
secara sederhana dapat tercapai apabila kenyataan yang didapatkan lebih tinggi
dari yang diharapkan oleh pengguna jasa. Sebagaimana disampaikan oleh
H1 : Kualitas sistem
berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
Informasi memegang peranan
penting dalam setiap pengambilan keputusan. Kepercayaan pengguna sistem akan
terjadi apabila informasi yang dihasilkan oleh sistem bersifat akurat,
konsisten, tepat waktu dan selalu diperbaharui. Kesalahan dalam penerimaan informasi
akan berdampak serius pada saat eksekusi dan perencanaan kedepan. Kualitas
keputusan yang dibuat oleh perusahaan dapat dipengaruhi oleh kualitas informasi
yang didapatkan. Semakin berkualitas informasi yang diberikan maka akan
berbanding lurus dengan baiknya perencanaan dan tujuan perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pengguna.
H2 : Kualitas informasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
Kualitas pelayanan dapat
meliputi pembaharuan sistem dan dukungan serta respon yang cepat dari
unit/bagian yang membuat atau menangani sistem informasi. Kepercayaan pengguna
atas penggunaan suatu sistem dapat menggambarkan tingkat keunggulan dari sistem
tersebut. Sistem yang unggul tentunya sistem yang dapat memenuhi keinginan
pelanggan dan sesuai dengan yang diharapkan sehingga timbul kepuasan pengguna.
H3 : Kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
Kepuasan pengguna layanan suatu
sistem informasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Begitu juga dengan
kesuksesan sistem informasi dapat dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya
adalah kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan
H4 : Kualitas sistem, kualitas
informasi dan kualitas layanan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna.
Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif
kuantitatif menggunakan data hasil penyebaran kuesioner. Data yang terkumpul
diolah menggunakan sistem aplikasi penghitung SPSS versi 26 kemudian dinalisis
secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada lingkup wilayah Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Purwakarta (KPPBC
TMP A Purwakarta) yang beralamat di Jl. Bukit Akasia II, Kota Bukit Indah Raya,
Dangdeur, Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41181.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna
layanan pada bagian ekspor impor di masing-masing perusahaan penerima fasilitas
kepabeanan khususnya perusahaan kawasan berikat dibawah pengawasan KPPBC TMP A
Purwakarta yang berada pada kabupaten Karawang, Subang dan Purwakarta. Metode
pengumpulan data dilakukan melalui survey, terdapat sebanyak 128 perusahaan
dimana seluruhnya dijadikan sampel. Data yang dikumpulkan dari hasil penyebaran
kuesioner tersebut menjadi data primer.
Untuk kerangka pikir penelitian dapat ditujukan
pada gamber sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pikir
Penelitian
Uji instrumen dilakukan melalui Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, dan Uji Asumsi Klasik yang meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji linieritas. Kemudian dilakukan
uji hipotesis dengan melakukan uji T dan uji F, kemudian dilkukan pula uji
koefisien determinasi (R2). Dalam penelitian ini menggunakan α = 5%
sehingga syarat minimum suatu instrumen untuk dianggap valid adalah jika
tingkat signifikasi dari r hitung lebih kecil dari 0,05. Rumus yang digunakan
untuk mengukur validitas instrument adalah korelasi Pearson Product Moment yang
dikembangkan oleh Karl Pearson pada tahun 1948(Chee, 2013). Uji reliabilitas
dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden. Instrumen yang
reliabel menurut Cooper Schindler adalah instrumen yang dapat memberikan hasil
yang konsisten
Hasil dan Pembahasan
Validitas dan Reliabilitas
Tabel berikut adalah hasil uji validitas
setiap indikator dari setiap variabel penelitian
Tabel 1. Uji Validitas
dan Reliabilitas
Variabel |
Indikator |
R tabel (df = 28) |
R hitung |
Ket |
Nilai Cronbach’s Alpha |
Hasil Reliabilitas
Coefficient SPSS |
Ket |
Kualitas Sistem
Informasi (X1) |
X1.1 |
0.361 |
0.749 |
Valid |
0.6 |
0.833 |
reliabel |
X1.2 |
0.361 |
0.726 |
Valid |
||||
X1.3 |
0.361 |
0.725 |
Valid |
||||
X1.4 |
0.361 |
0.765 |
Valid |
||||
X1.5 |
0.361 |
0.639 |
Valid |
||||
X1.6 |
0.361 |
0.462 |
Valid |
||||
X1.7 |
0.361 |
0.710 |
Valid |
||||
X1.8 |
0.361 |
0.727 |
Valid |
||||
Kualitas
Informasi (X2) |
X2.1 |
0.361 |
0.765 |
Valid |
0.6 |
0.883 |
reliabel |
X2.2 |
0.361 |
0.705 |
Valid |
||||
X2.3 |
0.361 |
0.921 |
Valid |
||||
X2.4 |
0.361 |
0.906 |
Valid |
||||
X2.5 |
0.361 |
0.766 |
Valid |
||||
X2.6 |
0.361 |
0.709 |
Valid |
||||
X2.7 |
0.361 |
0.887 |
Valid |
||||
X2.8 |
0.361 |
0.871 |
Valid |
||||
Kualitas
Layanan (X3) |
X3.1 |
0.361 |
0.818 |
Valid |
0.6 |
0.879 |
reliabel |
X3.2 |
0.361 |
0.829 |
Valid |
||||
X3.3 |
0.361 |
0.878 |
Valid |
||||
X3.4 |
0.361 |
0.880 |
Valid |
||||
X3.5 |
0.361 |
0.822 |
Valid |
||||
X3.6 |
0.361 |
0.779 |
Valid |
||||
Kepuasan
Pengguna (Y) |
Y.1 |
0.361 |
0.915 |
Valid |
0.6 |
0.939 |
reliabel |
Y.2 |
0.361 |
0.933 |
Valid |
||||
Y.3 |
0.361 |
0.890 |
Valid |
||||
Y.4 |
0.361 |
0.920 |
Valid |
||||
Y.5 |
0.361 |
0.865 |
Valid |
||||
Y.6 |
0.361 |
0.768 |
Valid |
||||
Y.7 |
0.361 |
0.927 |
Valid |
||||
Y.8 |
0.361 |
0.755 |
Valid |
||||
Y.9 |
0.361 |
0.904 |
Valid |
||||
Y.10 |
0.361 |
0.645 |
Valid |
(Sumber Data: Hasil Uji
SPSS 26)
Berdasarkan
tabel 1 variabel kualitas
sistem informasi (X1) dan kualitas informasi (X2) terdiri atas delapan
pertanyaan (X1.1 s.d X1.8) dan (X2.1 s.d X2.8) sedangkan untuk kualitas layanan
(X3) terdiri atas enam pertanyaan (X3.1 s.d X3.6) sedangkan variabel kepuasan
pengguna (Y) terdiri atas sepuluh pertanyaan (Y1 s.d Y10), dilakukan
perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Hasil pengujian validitas instrumen terhadap
X1, X2, X3 dan Y menjelaskan nilai r tabel
(dengan α = 0,05)
memiliki nilai lebih kecil dari nilai r hitung, sehingga secara keseluruhan
instrumen dinyatakan valid. Selanjutnya
hasil pengujian reliabilitas pada tabel 1 menunjukan bahwa nilai korelasi Cronbach’s
Alpha > 0,6 pada semua variabel, nilai variabel kualitas sistem
informasi sebesar 0,833 > 0,6 maka variabel kualitas sistem informasi
dinyatakan reliabel, nilai variabel kualitas informasi sebesar 0,833 > 0,6
maka variabel kualitas informasi dinyatakan reliabel, nilai variabel kualitas
layanan sebesar 0,879 > 0,6 maka variabel kualitas layanan dinyatakan
reliabel dan variabel kepuasan pengguna sebesar 0,939 > 0,6 maka dapat
diambil kesimpulan bahwa keseluruhan instrumen dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedatisitas dan
uji linieritas. Hasil uji asumsi klasik menunjukan bahwa semua data
terdistribusi normal, model bersih dari gejala multikolinieritas, tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi dan terdapat hubungan linier antara
variabel independen dengan dependen sehingga untuk uji linieritas sudah
terpenuhi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
2,992 |
2,308 |
|
1,296 |
,198 |
|
|
kualitas sistem inf |
,349 |
,107 |
,262 |
3,257 |
,002 |
,363 |
2,752 |
|
kualitas informasi |
,407 |
,116 |
,330 |
3,517 |
,001 |
,267 |
3,747 |
|
kualitas layanan |
,565 |
,117 |
,370 |
4,848 |
,000 |
,403 |
2,484 |
|
a. Dependent
Variable: kepuasan pengguna |
Sumber Data: Hasil Uji
SPSS Versi 26
Berdasarkan persamaan diatas maka
persamaan regresi berdasarkan data hasil pengolahan SPSS dapat dilihat pada
kolom B (koefisien Beta) pada unstandarized coeffisien sebagai berikut :
Berdasarkan
tabel 2 persamaan linier berganda tersebut memperlihatkan hubungan antar
variabel independen dengan variabel dependen, dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
1.
Nilai konstanta sebesar 2,992 memiliki arti bahwa
nilai kepuasan pengguna layanan sistem kepabeanan akan bernilai sebesar 2,992
jika kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan kualitas layanan
memiliki nilai konstan atau tetap.
2.
Koefisien regresi variabel kualitas sistem informasi
sebesar 0,349 memiliki arti jika
variabel kualitas sistem informasi ditingkatkan satu satuan maka kepuasan
pengguna layanan juga akan meningkat sebesar 0,349 atau 34,9% dengan catatan
nilai kualitas informasi dan kualitas layanan tetap. Hal ini menunjukan bahwa
variabel kualitas sistem informasi berkontribusi positif bagi kepuasan pengguna
sistem kepabeanan, sehingga makin tinggi kualitas sistem informasi kepabeanan
pada KPPBC TMP A Purwakarta maka makin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna
sistem kepabeanan.
3.
Koefisien regresi variabel kualitas informasi
sebesar 0,407 memiliki arti jika
variabel kualitas informasi ditingkatkan satu satuan maka kepuasan pengguna
layanan juga akan meningkat sebesar 0,407 atau 40,7% dengan catatan nilai
kualitas sistem informasi dan kualitas layanan tetap. Hal ini menunjukan bahwa
kualitas informasi yang diberikan sistem akan memberikan kontribusi positif
kepada kepuasan pengguna sistem kepabeanan, sehingga makin besar kualitas
informasi maka makin meningkat pula kepuasan pengguna sistem kepabeanan.
4.
Koefisien regresi variabel kualitas layanan
sebesar 0,565 memiliki arti jika
variabel kualitas layanan ditingkatkan satu satuan maka kepuasan pengguna
layanan juga akan meningkat sebesar 0,565 atau 56,5% dengan catatan nilai
kualitas sistem informasi dan kualitas informasi tetap. Hal ini menunjukan
bahwa variabel kualitas layanan memberikan kontribusi positif kepada kepuasan
pengguna sistem kepabeanan. Semakin berkualitas layanan yang diberikan maka
akan semakin tinggi pula kepuasan pengguna yang didapatkan.
Koefisien Determinasi
Tabel 3. Hasil Analisis Determinasi
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,876a |
,768 |
,761 |
2,53694 |
a. Predictors: (Constant), kualitas layanan, kualitas
sistem inf, kualitas informasi |
||||
b. Dependent Variable: kepuasan pengguna |
Sumber
Data : Hasil Uji SPSS 26
Berdasarkan
tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil uji diperoleh nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) sebesar 0,761 yang berarti 76,1% variasi kepuasan pengguna
dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel kualitas
sistem informasi (X1), kualitas informasi (X2) dan kualitas layanan (X3)
sedangkan sisanya (100% - 76,1%) sebesar 23,9% dipengaruhi oleh sebab-sebab
yang lain diluar model yang diteliti.
Uji T (Parsial)
Kualitas Sistem Informasi (X1)
Uji t terhadap
variabel kualitas sistem informasi (X1) terhadap kepuasan pengguna (Y)
diketahui bahwa didapatkan t hitung sebesar 3,257 dan nilai t tabel 1,984, hal
ini menandakan bahwa t hitung > t tabel (3,257 > 1,984) bernilai positif
dengan signifikasi t sebesar 0,002 <
0,05 sehingga H0 ditolak. Berdasarkan hasil data tersebut menunjukan
bahwa secara parsial variabel kualitas sistem informasi (X1) berpengaruh
positif terhadap variabel kepuasan pengguna (Y) diterima. Artinya apabila
kualitas sistem informasi kepabeanan pada KPPBC TMP A Purwakarta ditingkatkan
maka kepuasan pengguna semakin meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kualitas Informasi (X2)
Uji t terhadap variabel kualitas informasi
(X2) terhadap kepuasan pengguna (Y) diketahui bahwa didapatkan t hitung sebesar
3,517 dan nilai t tabel 1,984, hal ini menandakan bahwa t hitung > t tabel
(3,257 > 1,984) bernilai positif dengan signifikasi t sebesar 0,001 <
0,05 sehingga H0 ditolak. Berdasarkan hasil data tersebut menunjukan bahwa
secara parsial variabel kualitas informasi (X2) berpengaruh positif terhadap
variabel kepuasan pengguna (Y) diterima. Artinya apabila informasi yang diberikan
oleh KPPBC TMP A Purwakarta semakin berkualitas maka kepuasan pengguna semakin
meningkat. Temuan ini juga sejalan dengan studi yang dilakukan oleh penelitian
yang dilakukan oleh
Kualitas Layanan (X3)
Uji t terhadap
variabel kualitas layanan (X3) terhadap kepuasan pengguna (Y) diketahui bahwa
didapatkan t hitung sebesar 4,848 dan nilai t tabel 1,984, hal ini menandakan
bahwa t hitung > t tabel (4,848 > 1,984) bernilai positif dengan
signifikasi t sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak. Hasil ini didukung
pula oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
Uji F (Simultan)
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan diperoleh nilai F hitung sebesar 108,979 dengan
tingkat signifikansi 0,000 (<0,05). Karena probabilitas jauh lebih kecil
dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Kepuasan
Pengguna dan memberikan indikasi bahwa salah satu variabel atau semua variabel
akan signifikan atau dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel
kualitas sistem informasi (X1), kualitas informasi (X2), kualitas layanan (X3)
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat kepuasan
pengguna (Y).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna jasa. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi dan meningkatnya kualitas sistem informasi, maka semakin besar peluang untuk tercapainya kepuasan pengguna jasa. Dengan demikian, setiap perubahan skor kualitas sistem informasi akan berdampak pada ketercapaian kepuasan pengguna jasa. Kenaikan satu skor nilai kualitas sistem informasi akan mempengaruhi peningkatan kepuasan pengguna jasa. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas informasi terhadap pencapaian kepuasan pengguna jasa. Kualitas informasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap kepuasan pengguna sehingga semakin maksimal kualitas informasi yang diberikan, maka akan semakin besar pula peluang pencapaian kepuasan pengguna jasa. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna jasa. Kualitas layanan memberikan pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan pengguna jasa. Semakin tinggi dan semakin meningkat kualitas layanan, maka kepuasan pengguna jasa akan semakin meningkat. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan kualitas layanan secara simultan terhadap kepuasan pengguna jasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator yang paling mempengaruhi kualitas layanan adalah adanya assurance (jaminan) yang berarti adanya kepastian mengenai keamanan dan gangguan dari pihak lain terkait dengan layanan yang diberikan, diikuti oleh adanya rasa empati dari pegawai dalam memberikan bantuan dan responsifitas dari pegawai dalam memberikan respon (feedback) atas adanya perubahan atau memberikan update serta solusi terhadap permasalahan sistem.
BIBLIOGRAFI
Ali, H. (2014). Tutorial spps 20 analisis validitas
dan realibilitas berbasis spps 20. 1–13.
Antong. (2017). the Effect of Quality System and Quality Information Toward User Satisfaction and Impact of Individual: Perspective of Success Model Delone & Mclean (Empirical Study of Financial Information Systems Palopo City Government). International Conference on Natural and Social Sciences, ISBN: 978-602-98756-9, 71–80.
Asnawi, M. F. (2014a). Kualitas Layanan, Dan Partisipasi Pengguna Studi Kasus Pada Bagian Operasional VSAT IP PT. Semesta Citra Media. Jurnal Lentera ICT, 2(1), 37–50.
Asnawi, M. F. (2014b). Kualitas Layanan, Dan Partisipasi Pengguna Studi Kasus Pada Bagian Operasional VSAT IP PT. Semesta Citra Media. Jurnal Lentera ICT, 2(1), 37–50.
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (1992). Information systems success: The quest for the dependent variable. Information Systems Research, 3(1), 60–95. https://doi.org/10.1287/isre.3.1.60
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2003). The DeLone and McLean model of information systems success: a ten-year update. Journal of Management Information Systems, 19(4), 9–30.
Ditiya, R. R. (2019). Hubungan Kualitas Pelayanan Pembuatan E-KTP Dengan Kepuasan Masyarakat Di Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Pasundan.
Hudin, J. M., & Riana, D. (2016). Kajian Keberhasilan Penggunaan Sistem Informasi Accurate Dengan Menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone Dan McLean. Jurnal Sistem Informasi, 12(1), 1–8. https://doi.org/10.21609/jsi.v12i1.444
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management 15E. In Marketing Management 15 (pp. 228–249). Macmillan Education UK. https://doi.org/10.1007/978-1-137-32601-0_12
Lee, Y. W., Strong, D. M., Kahn, B. K., & Wang, R. Y. (2002). AIMQ : A Methodology for Information Quality Assessment Paper number : # 2355 Preferred Mailing Address : Corresponding FAX number : 1-617-739-9367 AIMQ : A Methodology for Information Quality Assessment. Management.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L. (1985). A Conceptual Model Service Its Quality and Implications for Future Research. Research Paper, 49(4), 41–50.
Pawirosumarto, S. (2016). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem E-Learning. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, VI(3), 416–433.
Sudibyo, A. R. (2014). Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Di RSIA Srikandi IBI Jember Tahun 2014. Universitas Jember.
Tumarni. (2005). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi Dan Penggunaan Nyata Terhadap Kepuasan Pemakai Laporan Keuangan (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jambi). Online-Journal Universitas Jambi, March, 25–27.
Wang, J. (2017). the Effects of Dimensions of Social Media Quality on User Satisfaction: a Cross-Cultural Comparison of Thai and Chinese Users. Global Journal of Arts, Humanities and Social Sciences, 6(7), 14–44.
Yakubu, M. N., & Dasuki, S. I. (2018). Assessing eLearning systems success In Nigeria: An application of the Delone And Mclean information systems success model. Journal of Information Technology Education: Research, 17, 183–203. https://doi.org/10.28945/4077
Yudhistira, A. (2014). Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. 0704242.
Copyright holder: Rahmat Firdaus, Dina Sartika, Nurhasanah
(2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |