Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
PENGARUH BENTUK PAVING
BLOCK POLIPROPILENA TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEMUDAHAN PEKERJAAN
Ari Prayogo1,
Andi Marini Indriani2, Fachruddin Harami3
Universitas Balikpapan, Balikpapan,
Indonesia1,2,3
Email:
[email protected]1
Abstrak
Paving block merupakan komposisi bahan
material bangunan yang terbuat dari campuran material semen, air, dan agregat.
Penelitian ini menggunakan jenis plastik PP sebagai bahan material pengganti
semen pada Paving block. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui
karakteristik kuat tekan dari variasi bentuk Paving block dengan memanfaatkan
plastik polipropilena (PP) sebanyak 50% sebagai bahan pengganti material semen,
dan Mengidentifikasi kendala dalam pembuatan Paving block. Paving block
diproduksi di Laboraturium Teknik Sipil Universitas Balikpapan, Kecamatan
Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Penelitian ini melibatkan
variasi campuran plastik PP dan pasir dengan perbandingan berikut : 50% plastik
PP : 50% pasir. Pengujian ini juga dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Balikpapan. Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa kuat tekan
tertinggi terjadi pada bentuk heksagon campuran 50% plastik PP : 50% pasir,
mencapai 16 MPa. Dari semua pengujian untuk bentuk balok, wajik, dan heksagon,
dapat diketahui bahwa bentuk optimal dari pengujian ini adalah bentuk heksagon.
Kata
kunci: Paving block,
polipropilena, Bentuk
Abstract
Paving blocks are a composition of building materials made
from a mixture of cement, water, and aggregates in a certain ratio. This study
uses PP plastic as a substitute for cement in Paving blocks. The purpose of
this study is to determine the compressive strength characteristics of various
Paving block shapes by utilizing 50% Polypropylene (PP) plastic as a substitute
for cement, and to identify obstacles in making Paving blocks. Paving blocks
are produced at the Civil Engineering Laboratory of Balikpapan University,
South Balikpapan District, Balikpapan City, East Kalimantan. This study
involved variations in a mixture of PP plastic and sand with the following
ratio: 50% PP plastic: 50% sand. This test was also conducted at the Civil
Engineering Laboratory of Balikpapan University. The results of this study
indicate that the highest compressive strength occurs in the hexagon shape of a
mixture of 50% PP plastic: 50% sand, reaching 16 MPa. From all tests for block,
diamond, and hexagon shapes, it can be seen that the optimal shape of this test
is the hexagon shape.
Keywords: Paving blocks, Polypropylene, Shapes
Pendahuluan
Paving block merupakan material konstruksi yang banyak
digunakan untuk area pedestrian dan landscaping
Permasalahan yang sering dihadapi dalam penggunaan Paving
block adalah keterbatasan material yang digunakan, terutama dalam hal bahan
baku dan komposisi campuran
Selain komposisi bahan, bentuk Paving block juga
memainkan peran penting dalam menentukan kuat tekan. Bentuk standar yang umum
digunakan mungkin belum tentu memberikan performa terbaik dalam hal kekuatan
Metode
Penelitian
Persiapan Awal
Tahap awal yaitu riset literatur
pengumpulan data-data yang diperlukan untuk mengetahui referensi pengujian
sampel.
Pemeriksaan Material
Pemeriksaan material agregat halus harus
memastikan bahwa material tersebut benar-benar kering dan tidak mengandung air.
Hal ini penting karena adanya campuran air dapat menyebabkan kesulitan dalam
pemadatan
Variasi Bentuk dan Ukuran Cetakan Spesimen
Tabel 1. Bentuk dan Ukuran Cetakan
Bentuk |
Ukuran |
Volume |
Hexagon |
|
2993cm3 |
Balok |
|
1600cm3 |
Wajik |
|
1680cm3 |
Pembuatan Spesimen
Tahap pembuatan spesimen dilakukan berdasarkan
komposisi yang sudah ditimbang dan dihitung. Plastik polipropilena dipanaskan hingga meleleh pada suhu 240°. Sementara
itu, agregat halus juga dapat dipanaskan di wajan sambil menunggu plastik
meleleh sempurna
Tabel 2. Variasi Campuran
Paving block PP
Temperatur |
Variasi Campuran Paving block PP |
||
Balok |
Wajik |
Hexagon |
|
260○C |
50;50 |
50;50 |
50;50 |
Uji Tekan
Pengujian kuat tekan dilakukan dengan satndar SNI 03-0691-1996
menggunakan alat kuat tekan Compression Mechine Analog dengan kapasitas 1200 Kn
hingga benda uji hancur, lalu menghitung kuat tekan. Berikut adalah perhitungan uji kuat tekan menurut SNI 03-0691 (1996).
Uji kuat tekan
Keterangan:
fc’ = Kuat tekan (MPa)
P = Beban tekan (N)
L = Luas bidang tekan (mm2)
Hasil
dan Pembahasan
Data Pengujian Agregat Halus
Tabel 3. Hasil Pengujian Agregat Halus
No |
Jenis pengujian |
Hasil |
Persyaratan |
Keterangan |
1 |
Sieve analysis (mm) |
Gradasi IV |
Gradasi I, II, III, IV |
Memenuhi |
2 |
Berat jenis agregat Halus (gr/cm3) |
2,587 |
1.6-3.3 |
Memenuhi |
3 |
Penyerapan Air agregat halus (%) |
0,73 |
0.2-2 |
Memenuhi |
4 |
Kadar Air (%) |
2.44 |
0-10 |
Memenuhi |
5 |
Berat isi volume (kg) |
0.73 |
0.2-2 |
Memenuhi |
Berdasarkan hasil pengujian data agregat halus Samboja yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa agregat halus ini memenuhi standar persyaratan material yang telah ditentukan sehingga dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan Paving block.
Pengujian Kuat Tekan
Kekuatan tekan pada Paving block merujuk pada kemampuan material tersebut
untuk menahan tekanan atau beban dari atasnya tanpa mengalami deformasi atau
kerusakan yang signifikan. Secara teknis, kekuatan tekan ini diukur dengan cara
melakukan uji tekan terhadap Paving block
di laboratorium menggunakan mesin uji tekan
Tabel 4. Standar Mutu SNI 03-0691-1996
Mutu |
Kuat tekanan (Mpa) |
Ketahanan Aus (mm/menit) |
Penyerapan air
rata-rata maks |
||
Rata-rata |
min |
Rata-rata |
min |
(%) |
|
A |
40 |
35 |
0,090 |
0.103 |
3 |
B |
20 |
17 |
0,130 |
0.149 |
6 |
C |
15 |
12,5 |
0,160 |
0.184 |
8 |
D |
10 |
8,5 |
0,219 |
0.251 |
10 |
Tabel 5. Hasil Pengujian
No |
Bentuk |
Variasi campuran
PP: Pasir |
Luas penampang
(mm2) |
Beban maks (Kn) |
Beban maks (N) |
Kuat tekan
rat-Rata (Mpa) |
1 |
Balok |
50:50 |
20196 |
105 |
105000 |
5.2 |
2 |
wajik |
50:50 |
21000 |
248 |
248000 |
11.83 |
3 |
Heksagon |
50:50 |
374123 |
600 |
600000 |
16 |
Dari hasil uji tekan pada Tabel 5 diketahui
bahwa Paving
block berbentuk
heksagon dengan komposisi material 50:50 dapat menghasilkan kuat tekan dengan
nilai 16 MPa. Hasil ini lebih
tinggi dari pada bentuk balok dan wajik pada komposisi yang sama.
Gambar 1. Grafik
Perbandingan Pengujian Paving block
Dari tabel dan grafik pengujian, dapat
dilihat bahwa variasi bentuk Paving block
berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan. Paving block dengan bentuk heksagon memiliki rata-rata kuat tekan tertinggi
dibandingkan dengan bentuk wajik dan balok. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Paving block yang lebih kompleks dapat
mendistribusikan beban dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan kuat tekan.
Pengujian ini membuktikan peningkatan campuran plastik polipropilena dalam Paving
block dapat meningkatkan kuat tekan. Paving
block dengan 50% polipropilena
memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang memiliki 10%
hingga 40% polipropilena. Ini
menunjukkan bahwa polipropilena dapat
memperbaiki struktur internal Paving
block, memberikan kekuatan tambahan.
Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya
interaksi yang signifikan antara variasi bentuk dan komposisi campuran terhadap
kuat tekan. Kombinasi Paving block
dengan bentuk heksagon komposisi 50% polipropilena
dan 50% agregat halus di tempratur 240° menunjukkan kuat tekan tertinggi. Ini
menunjukkan bahwa bentuk dan komposisi campuran dapat bekerja secara sinergis
untuk meningkatkan kekuatan material.
Pengujian Efisiensi Waktu Produksi
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur
seberapa cepat produksi Paving block.
Pengujian ini menggunakan masing-masing bentuk 1 cetakan Paving block. Untuk perhitungan menggunakan stopwatch selama proses
produksi.
Tabel 6. Hasil Pengujian
Efisiensi Waktu
Bentuk Paving block |
Waktu Produksi (menit/bh) |
Tingkat Kesulitan |
Balok |
60 Menit |
Sedang |
Wajik |
60 Menit |
Sedang |
Heksagon |
90 Menit |
Sedang |
Dari hasil pengujian, terlihat bahwa
bentuk balok dan wajik adalah yang lebih cepat dalam waktu produksi dari pada bentuk
heksagon yang lebih lama dalam waktu produksi. Bentuk balok dan wajik paling
cepat karna memiliki ukuran spesimen yang lebih kecil dan bentuk sederhana dari
pada bentuk heksagon
Dalam pembuatan Paving block pp terdapat kesulitan yang sedang, dalam hal ini
membuka cetakan paving yang sudah terisi, Kesulitan dalam membuka cetakan Paving block dialami di semua bentuk
yakni balok, wajik, dan heksagon. Meskipun pelumas oli biasanya digunakan untuk
mempermudah proses pelepasan cetakan, terkadang hasilnya tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Salah satu faktor yang mungkin berpengaruh adalah komposisi
bahan campuran, terutama penggunaan plastik polypropylene (PP) dan agregat
halus. Plastik PP memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dibandingkan
dengan material konvensional seperti semen dan pasir, yang dapat mempengaruhi
perilaku campuran saat mengering dan mengeras di dalam cetakan.
Gambar 2. Melumuri
Cetakan Dengan Oli
Plastik PP cenderung memiliki daya lekat
yang tinggi, terutama ketika jumlahnya lebih dominan dalam campuran. Selain
itu, suhu lingkungan dan kelembaban juga dapat mempengaruhi proses pengerasan
dan pelepasan cetakan.
Kesimpulan
Variasi bentuk Paving block (wajik, balok, heksagon) memiliki pengaruh signifikan terhadap kuat tekan. Paving block dengan bentuk heksagon dan wajik menunjukkan kuat tekan tertinggi dibandingkan dengan bentuk balok. Hal ini menandakan bahwa bentuk yang lebih kompleks mampu mendistribusikan beban dengan lebih efektif, meningkatkan kekuatan keseluruhan Paving block. Penambahan polipropilena dalam campuran (dari 10% hingga 50%) meningkatkan kuat tekan Paving block secara signifikan. Peningkatan komposisi polipropilena memberikan kekuatan tambahan pada struktur Paving block, sesuai dengan kebutuhan standar mutu SNI. Terdapat interaksi yang signifikan antara variasi bentuk Paving block dan komposisi campuran terhadap kuat tekan. Contohnya, Paving block heksagon dengan komposisi 50% polipropilena menunjukkan kuat tekan tertinggi, menandakan bahwa bentuk dan komposisi campuran dapat bekerja sinergis untuk meningkatkan kekuatan Paving block. Pada tahap pembuatan sampel, kesalahan awal dalam takaran komposisi plastik menyebabkan perlunya penyesuaian metode pengukuran dan pengolahan plastik PP. Kesulitan dalam membuka cetakan Paving block juga menjadi kendala besar, yang dipengaruhi oleh komposisi bahan campuran serta karakteristik fisik dan kimia plastik PP dan agregat halus. Faktor-faktor seperti homogenitas campuran, proporsi bahan, dan kondisi lingkungan turut mempengaruhi keberhasilan proses pelepasan cetakan.
BIBLIOGRAFI
Anthony, S., Hirza, B., & Hastiana, Y. (2020).
Memanfaatkan Limbah Plastik Menjadi Paving Block. Diseminasi: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 1–4.
Ari, P. A. A. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Word of Mouth Dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pondok Sate Ocu Iman Di Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Arsyad, M. G. (2023). Analisis Kuat Tekan Pada Paving Block Akibat Variasi Komposisi Fly Ash Dan Serat Pelepah Kelapa Sawit. Universitas Medan Area.
Firdaus, F., & Wahyuni, D. S. (2022). Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Dalam Campuran Paving Block Untuk Meningkatkan Kuat Tekan. Bina Darma Conference on Engineering Science (BDCES), 4(2), 514–522.
Komang, I. Y., Ashar, K., & Syafitri, W. (2023). The Effect of Food Ingredients Containing Protein on Stunting Cases in East Java. Journal of International Conference Proceedings, 6(1), 368–375.
Kurniati, D., & Trianggoro, I. (2023). Utilitas Limbah Merang sebagai Pengganti Agregat pada Paving Block. GAES-PACE Book Publisher, 1–13.
Maghfirotuzzahro, F., Pujiariani, S., Putri, I. K., Kamilah, A., Kurniawan, B., & Rif’iyati, D. (2023). Pelatihan Pembuatan Ecobrick: Upaya Penanggulangan Sampah Plastik di Desa Babakan, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Jurnal Pengabdian Aceh, 3(3), 236–241.
Mustakim, M., Rahima, R., Muis, A., & Sulfanita, A. (2023). Studi Perbandingan Kuat Tekan Paving Block Berbahan Dasar Limbah Plastik. Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil, 20(1), 41–50.
Perangin-angin, E. E. (2022). Analisis Kuat Tekan Paving Block dengan Variasi komposisi Sampah Plastik dan Batu Koral.
Putra, A., & Alex, K. (2013). Pengaruh Variasi Bentuk Paving Block Terhadap Kuat Tekan.
Sihotang, R., Suherlan, B. M., & Rahmawaty, D. (2021). Analisis Perbandingan Penggunaan Gypsum, Grc, Acp, Panel Anyaman Rotan Sintetis Dalam Interior Rumah Dan Gedung. Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra, 7(2), 43–54.
Suhariyanto, S., Sholeh, M., & Sakti, R. J. N. (2022). Pengaruh Variasi Bentuk Benda Uji Paving Block Terhadap Kuat Tekan Menggunakan Metode Hammer Test Dan Uji Tekan. Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK), 3(3), 200–204.
Syahfitri, W., Pramana, R., Ariska, W., Niwanda, A., & Harefa, M. S. (2024). Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Kreasi Bernilai Ekonomi. Jurnal Nakula: Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa Dan Ilmu Sosial, 2(1), 284–291.
Syefringga, F. (2021). Pengaruh Penambahan Limbah Plastik Sebagai Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Air Pada Paving Block. Universitas Islam Riau.
Yazid, M., & Husaini, R. R. (2023). Penggunaan Limbah Plastik Polypropylene Sebagai Substitusi Semen Pada Paving Block. Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Sipil, 2(1), 34–38.
Copyright holder: Ari Prayogo, Andi Marini Indriani, Fachruddin
Harami (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed
under: |