Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
FACTORS
DETERMINING THE QUALITY OF FINANCIAL REPORTS
Nekda Lawendatu1,
Hendrian2, Nuryasman3
Universitas Terbuka, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1,
[email protected]2, [email protected]3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh karakter individu, karakter organisasi dan legal
environment terhadap kualitas laporan keuangan BLUD Rumah Sakit Daerah di
Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 74 orang pegawai
bagian keuangan BLUD Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Penyebaran
kuesioner menggunakan Google Form kepada pegawai bagian keuangan di 4 (empat)
Rumah Sakit. . Metode analisis data dalam penelitian ini berbasis Partial Least
Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan karakter individu berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan, karakter organisasi tidak
signifikan mempengaruhi kualitas laporan keuangan, dan legal environment
memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.
Kata kunci: Karakter Individu, Karakter
Organisasi, Legal Environment, Kualitas Laporan Keuangan
Abstract
This research aims to analyze the influence of individual
character, organizational character and legal environment on the quality of
regional hospital BLUD financial reports in North Sulawesi Province. This
research uses a quantitative approach with a survey method. The sample in this
study was 74 employees of the finance department of Regional Hospital BLUDs in
North Sulawesi Province. Distributing questionnaires using Google Form to
finance department employees in 4 (four) hospitals. . The data analysis method
in this research is based on Partial Least Square (PLS). The research results
show that individual character has a positive influence on the quality of
financial reports, organizational character does not significantly influence
the quality of financial reports, and the legal environment has a positive
influence on the quality of financial reports.
Keywords: Individual Character, Organizational
Character, Legal Environment, Quality of Financial Reports
Pendahuluan
Laporan keuangan yang dikatakan berkualitas apabila
informasi yang disajikan didalam laporan keuangan dapat dipahami, bebas dari
pengertian yang menyesatkan
Kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti penelitian
Kualitas laporan keuangan tentunya harus menjadi perhatian bagi setiap organisasi terutama bagi Pemerintah Daerah termasuk juga OPD dan BLUD yang ada di Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Salah satu contoh BLUD rumah sakit Daerah Liun Kandage, dimana hasil wawancara dengan “GA” salah satu staf bagian keuangan menyatakan bahwa pemahaman staf tentang administrasi pengelolaan keuangan yang terkait dengan pelaksanaan PPK-BLUD masih kurang. Dalam mengelola laporan keuangan, pengelola hanya memiliki satu staf dengan pelatihan akuntansi sehingga menyebabkan pengelolaan keuangan masih belum optimal (Wawancara 6 Agustus 2022, 09.00 WIT).
Pembuatan laporan keuangan BLUD masih menggunakan manual dengan Microsoft Excel, yang seharusnya saat ini menggunakan sistem aplikasi. Selain itu dalam menggunakan fleksibilitas dalam pelaksanaan PPK-BLUD yaitu dengan menetapkan harga sendiri. Hal ini sesuai dengan petujuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Pasal 9. Hasil wawancara kepala bagian keuangan “YM” mengatakan ada temuan BPK di Laporan Keuangan Tahun 2020 terhadap Belanja Pengadaan Barang dan Belanja Modal yang bersumber dari dana Covid-19 dan temuan Inspektorat laporan keuangan tahun 2021 mengenai masih terbayarkan tunjangan fungsional pegawai yang melaksanakan tugas belajar (Wawancara 6 Agustus 2022, 09.00 WIT).
Laporan Hasil Pemeriksaan dan Program Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT) Inspektorat Tahun 2023 dan surat perintah tugas Bupati Nomor
55/SPT/2023 dan Surat Perintah Tugas Kepala Inspektorat Nomor 03/SPT/2023,
menemukan bahwa adanya kelebihan pembayaran perjalanan dinas. Hal lain terdapat
perjalanan dinas yang diragukan keabsahannya, terdapat ASN yang mengikuti
Diklat, sedangkan yang bersangkutan sedang cuti dan terdapat obat yang expire
(Inspektorat Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2023). Penelitian
ini bertujuan menganalisis pengaruh karakter individu, karakter organisasi dan
legal environment terhadap kualitas laporan keuangan BLUD Rumah Sakit Daerah di
Provinsi Sulawesi Utara.
Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey
Hasil
dan Pembahasan
Evaluasi
Model Pengukuran
Model pengukuran
menggambarkan kausalitas antara variabel/dimensi dengan item yang mengukurnya. Model pengukuran variabel karakter individu,
karakter organisasi, legal environment
dan kualitas laporan keuangan bersifat second
order factor. Sarstedt et al (2019) menyatakan bahwa estimasi model dalam
PLS dengan melibatkan second order factor
dapat dilakukan dengan metode Repeated
Indicator approach yaitu menggunakan kembali item pengukuran yang mengukur
dimensi pada tingkat variabel agar model dapat diestimasi. Secara keseluruhan evaluasi model pengukuran
diawali dengan melihat tingkat validitas item pengukuran pada level dimensi dan
pada level variabel. Tingkat validitas menggambarkan seberapa baik item yang
digunakan dalam penelitian mencerminkan/ merefleksikan dimensi pengukuran atau
variabel. Ukuran validitas digambarkan dalam nilai outer loading atau loading factor dimana nilai loading factor
diterima adalah (LF) lebih besar sama dengan 0,60. Selanjutnya tingkat
reliabilitas dilihat dari ukuran cronbach’s
alpha lebih besar sama dengan 0,60 dan composite
reliability (CR) lebih besar sama dengan 0,70, dan convergent validity atau validitas konvergen dilihat dari ukuran
Average Variance Extracted (AVE) lebih besar sama dengan 0,50,
Evaluasi
Model Pengukuran Tingkat Dimensi
Tahap awal evaluasi model PLS second order factor adalah evaluasi model pengukuran tingkat dimensi yaitu
kausalitas antara dimensi dengan item pengukuran. Besarnya variasi item
pengukuran yang dikandung dalam dimensi penelitian diatas 50 persen.
Selanjutnya adalah evaluasi discriminant
validity dengan kriteria fornell dan lacker, serta HTMT yang dipaparkan pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Fornell Lacker Tingkat Dimensi
|
Kemampuan |
Letak Kendali |
Menerima Pengaruh |
Pemberian Imbalan |
Mengem Bangkan Kemampuan |
Proses Pembe lajaran |
Sanksi dan Tanggung Jawab |
Standar Audit |
Standar Audit SDM |
Andal |
Dapat Diban dingkan |
Dapat Dipa hami |
Relevan |
Kemampuan |
0,753 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Letak
Kendali |
0,508 |
0,854 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menerima
Pengaruh |
0,692 |
0,580 |
0,728 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemberian
Imbalan |
-0,027 |
0,091 |
-0,003 |
0,860 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengembangkan |
0,250 |
0,336 |
0,312 |
0,447 |
0,856 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Proses
Pmbelajaran |
-0,047 |
0,022 |
0,122 |
0,375 |
0,387 |
0,864 |
|
|
|
|
|
|
|
Sanksi
|
0,187 |
0,089 |
0,090 |
-0,268 |
-0,081 |
-0,108 |
0,925 |
|
|
|
|
|
|
Standar
Audit Lengkap |
0,293 |
0,094 |
0,305 |
-0,065 |
0,058 |
-0,091 |
0,499 |
0,919 |
|
|
|
|
|
Standar
Audit SDM |
0,239 |
0,263 |
0,357 |
-0,093 |
0,099 |
-0,012 |
0,388 |
0,704 |
0,859 |
|
|
|
|
Andal |
0,368 |
0,073 |
0,401 |
-0,025 |
0,276 |
0,021 |
0,218 |
0,416 |
0,493 |
0,725 |
|
|
|
Dapat Dibandingkan |
0,233 |
0,025 |
0,227 |
-0,028 |
0,099 |
0,001 |
0,009 |
0,234 |
0,161 |
0,617 |
0,870 |
|
|
Dapat
Dipahami |
0,248 |
0,149 |
0,368 |
-0,095 |
0,008 |
0,075 |
0,288 |
0,385 |
0,327 |
0,450 |
0,387 |
0,879 |
|
Relevan |
0,374 |
0,101 |
0,391 |
-0,043 |
0,244 |
0,098 |
0,032 |
0,196 |
0,249 |
0,728 |
0,560 |
0,311 |
0,759 |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Tabel 2. HTMT Tingkat Dimensi
|
Kemampuan |
Letak Kendali |
Menerima Pengaruh |
Pemberian Imbalan |
Mengem Bangkan Kemampuan |
Proses Pembe lajaran |
Sanksi dan Tanggung Jawab |
Standar Audit |
Standar Audit SDM |
Andal |
Dapat Diban dingkan |
Dapat Dipa hami |
Relevan |
Kemampuan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Letak Kendali |
0,636 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menerima Pengaruh |
0,866 |
0,754 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemberian Imbalan |
0,176 |
0,114 |
0,213 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengembangkan Kemampuan |
0,340 |
0,487 |
0,489 |
0,691 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Proses Pmbelajaran |
0,157 |
0,207 |
0,244 |
0,541 |
0,593 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Sanksi |
0,254 |
0,127 |
0,203 |
0,362 |
0,124 |
0,160 |
|
|
|
|
|
|
|
Standar Audit Lengkap |
0,380 |
0,130 |
0,398 |
0,127 |
0,084 |
0,128 |
0,600 |
|
|
|
|
|
|
Standar Audit SDM |
0,320 |
0,385 |
0,506 |
0,121 |
0,155 |
0,121 |
0,477 |
0,858 |
|
|
|
|
|
Andal |
0,501 |
0,143 |
0,590 |
0,248 |
0,414 |
0,133 |
0,351 |
0,546 |
0,659 |
|
|
|
|
Dapat Dibandingkan |
0,323 |
0,100 |
0,329 |
0,163 |
0,147 |
0,099 |
0,063 |
0,323 |
0,210 |
0,884 |
|
|
|
Dapat Dipahami |
0,317 |
0,201 |
0,511 |
0,291 |
0,164 |
0,139 |
0,383 |
0,503 |
0,447 |
0,644 |
0,549 |
|
|
Relevan |
0,533 |
0,161 |
0,597 |
0,179 |
0,399 |
0,256 |
0,065 |
0,295 |
0,366 |
1,039 |
0,792 |
0,436 |
|
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Kriteria Fornell dan Lacker adalah evaluasi discriminant validity tingkat dimensi
yaitu suatu dimensi mempunyai discriminant
validity yang baik bila akar AVE dimensi tersebut lebih besar dari
korelasinya dengan dimensi lainnya, Hair et al (2017). Nilai diagonal dalam tabel fornell
dan lacker diatas adalah akar AVE sedangkan nilai lainnya adalah korelasi
antara dimensi. Secara keseluruhan hasil evaluasi menunjukan evaluasi discriminant validity untuk dimensi
penelitian dapat diterima. Akar AVE dimensi kemampuan adalah 0,753 dan lebih
besar dibandingkan korelasinya dengan dimensi kendali 0,508, dan lebih besar
dari korelasinya dengan dimensi pengaruh 0,692 dan hingga lebih besar
korelasinya dengan dimensi relevan 0,374. Demikian dengan dimensi lainnya
dimana setiap dimensi, nilai AVE nya lebih besar dari korelasinya dengan
dimensi lainnya.
Evaluasi kedua
discriminant validity adalah HTMT (Heterotrait
Monotrait Ratio) dimana menurut bila HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi
discriminant validity diterima. Hasil
estimasi menunjukan seluruh pasangan variabel mempunyai HTMT kurang dari 0,90
maka evaluasi discriminant validity diterima. Variabel membagi varians kepada
item pengukuran yang mengukurnya lebih tinggi dibandingkan membagi varians ke
item pada variabel lainnya. Evaluasi kedua discriminant
validity tingkat dimensi adalah HTMT dimana menurut
Evaluasi Model Pengukuran Tingkat Variabel
Evaluasi model pengukuran model PLS tahap kedua
dalam second order factor adalah
evaluasi tingkat variabel. Setelah memperoleh kualitas dimensi yang diterima
maka tahap selanjutnya adalah evaluasi model pengukuran tingkat variabel yaitu
kausalitas antara variabel dengan dimensi yang mengukurnya.
Tabel 3. Outer Loading
Dimensi
Dimensi |
Outer Loadings |
Keterangan |
Kemampuan <- Karakter Individu |
0,914 |
Valid |
Letak Kendali <- Karakter Individu |
0,725 |
Valid |
Menerima
Pengaruh <- Karakter Individu |
0,894 |
Valid |
Pemberian
Imbalan <- Karakter Organisasi |
0,785 |
Valid |
Mengebangkan
Kemampuan <- Karakter Organisasi |
0,795 |
Valid |
Proses
Pmbelajaran <- Karakter Organisasi |
0,748 |
Valid |
Sanksi dan
Tanggung Jawab <- Legal Environment |
0,693 |
Valid |
Standar Audit
Lengkap <- Legal
Environment |
0,892 |
Valid |
Standar Audit
SDM <- Legal
Environment |
0,888 |
Valid |
Andal <- Kualitas Laporan Keuangan |
0,918 |
Valid |
Dapat
Dibandingkan <- Kualitas Laporan Keuangan |
0,787 |
Valid |
Dapat Dipahami <- Kualitas Laporan Keuangan |
0,614 |
Valid |
Relevan <- Kualitas Laporan Keuangan |
0,842 |
Valid |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Variabel karakter individu diukur oleh 3 (tiga) dimensi yaitu Letak Kendali (locus of control), Kesediaan menerima
pengaruh, dan Kemampuan. Nilai rentang nilai outer loading antara 0,725 sampai
dengan 0,914 yang mengindikasikan bahwa ketiga dimensi pengukuran tersebut
valid mencerminkan pengukuran variabel karakter individu. Dimensi pengukuran yang paling dominan
adalah kemampuan dengan outer loading
0,914 dan dimensi yang perlu akselerasi peningkatan adalah Letak Kendali (locus of control) dengan outer loading 0,725 (Tabel 8). Variabel
Karakter Organisasi diukur oleh 3
(tiga) dimensi yaitu Pemberian Imbalan, Kesempatan Mengembangkan Kemampuan, dan
Proses Pembelajaran. Nilai rentang nilai outer
loading antara 0,748 sampai dengan 0,795 yang
mengindikasikan bahwa ketiga dimensi pengukuran tersebut valid mencerminkan
pengukuran variabel karakter organisasi. Dimensi pengukuran yang paling dominan
adalah Kesempatan Mengembangkan Kemampuan dengan outer loading 0,795 (Tabel 3).
Variabel legal
environment diukur oleh 3 (tiga) dimensi yaitu Sistem Standar audit yang
lengkap, Sistem standar audit sumber daya manusia (kompatibilitas) dan Ketatnya
sanksi dan tanggung jawab. Nilai rentang nilai outer loading antara 0,693 sampai
dengan 0,892 yang mengindikasikan bahwa ketiga dimensi
pengukuran tersebut valid mencerminkan pengukuran variabel legal environment. Dimensi
pengukuran yang paling dominan adalah standar audit dan standar audit SDM
dengan outer loading 0,892 dan 0,888 sedangkan dimensi sanksi perlu akselerasi
peningkatan
(Tabel 3). Variabel Kualitas Laporan Keuangan diukur oleh 4 (empat) dimensi yaitu Relevan, Andal, Dapat
dibandingkan dan Dapat dipahami. Nilai
rentang nilai outer loading antara
0,614 sampai dengan 0,918 yang
mengindikasikan bahwa keempat dimensi pengukuran tersebut valid mencerminkan
pengukuran variabel kualitas laporan keuangan. Dimensi pengukuran yang paling
dominan adalah andal dan dibandingkan dengan outer loading 0,918 dan 0,842 sedangkan dimensi dipahami dan relevan perlu akselerasi
peningkatan
(Tabel 3).
Tabel 4. Tingkat Reliabilitas Variabel
Variabel |
Cronbach's Apha |
Composite Reliability |
Keterangan |
Karakter
Individu |
0,863 |
0,884 |
Reliabel |
Karakter
Organisasi |
0,747 |
0,820 |
Reliabel |
Legal Environment |
0,863 |
0,756 |
Reliabel |
Kualitas
Laporan Keuangan |
0,850 |
0,873 |
Reliabel |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Tabel 4 merupakan hasil pengujian tingkat
reliabilitas pada level variable, menunjukan
hasil yang memuaskan dimana nilai cronbach’s
alpha diatas 0,60 dan composite
reliability diatas (0,70). Hasil ini mengindikasikan bahwa adanya konsistensi
internal dimensi-dimensi yang mengukur variabel terpenuhi (reliabel). Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel atau dapat diandalkan dalam mengukur variabel penelitian.
Tabel 5. Validitas Konvergen Variabel
|
Average Variance Extracted (AVE) |
Karakter Individu |
0,720 |
Karakter Organisasi |
0,603 |
Legal Environment |
0,727 |
Kualitas Laporan Keuangan |
0,637 |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Selanjutnya Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian untuk tingkat validitas konvergen dengan Average Variance Extracted (AVE) untuk keempat variabel diatas
0,50. Besarnya variasi dimensi Letak Kendali (locus of control), Kesediaan menerima pengaruh, dan dimensi
Kemampuan yang dikandung dalam variabel karakter individu sebesar 0,720 atau 72 persen melebihi syarat validitas konvergen yang
diterima (besar dari 50 persen). Demikian dengan variabel lainnya mempunyai AVE
diatas 0,50 yang berarti bahwa variasi dimensi yang dikandung variabel melebihi
50 persen. Validitas konvergen untuk setiap variabel penelitian terpenuhi.
Tabel 6. Fornell Lacker Tingkat Variabel
|
Karakter
Individu |
Karakter
Organisasi |
Kualitas
Laporan Keuangan |
Legal Environment |
Karakter
Individu |
0,849 |
|
|
|
Karakter
Organisasi |
0,162 |
0,776 |
|
|
Kualitas
Laporan Keuangan |
0,407 |
0,099 |
0,798 |
|
Legal Environment |
0,329 |
-0,076 |
0,405 |
0,853 |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Selanjutnya adalah Validitas diskriminan pada
tingkat variabel dengan metode fornell
lacker diterima bila akar AVE variabel lebih besar dibandingkan korelasinya
dengan variabel lainnya. Variabel karakter individu mempunyai akar AVE (0,849)
lebih tinggi dibandingkan korelasinya dengan karakter organisasi 0,162, lebih
besar korelasinya dengan kualitas laporan keuangan 0,407 dan lebih besar dari korelasinya dengan legal environment 0,329, maka validitas
diskriminan untuk variabel karakter individu terpenuhi. Secara keseluruhan akar AVE variabel dalam sumbu
diagonal lebih besar dari korelasi antara variable (Tabel 6).
Tabel 7. HTMT Tingkat Variabel
|
Karakter
Individu |
Karakter
Organisasi |
Kualitas
Laporan Keuangan |
Legal Environment |
Karakter
Individu |
|
|
|
|
Karakter
Organisasi |
0,345 |
|
|
|
Kualitas
Laporan Keuangan |
0,498 |
0,307 |
|
|
Legal Environment |
0,413 |
0,214 |
0,492 |
|
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Evaluasi kedua discriminant validity tingkat variabel adalah HTMT dimana menurut
Hair et al (2017) bila HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant validity diterima. Hasil estimasi menunjukan seluruh
pasangan variabel mempunyai HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant
validity tingkat variabel diterima. Variabel membagi varians kepada dimensi
pengukuran yang mengukurnya lebih tinggi dibandingkan membagi varians ke
dimensi lainnya
(Tabel 7).
Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Setelah melakukan evaluasi atas model pengukuran
dan diperoleh kualitas model valid reliabel dan validitas konvergen serta
validitas diskriminan diterima maka dilanjutkan dengan evaluasi model
struktural atau evaluasi atas inner model. Evaluasi model struktural berhubungan
dengan pengujian hipotesis pengaruh antara variabel penelitian yang
dihipotesiskan sebelumnya. Evaluasi model struktural terdiri dari pertama,
pemeriksaan kolinieritas antara variabel dengan ukuran Inner VIF (Variance
Inflated Factor). Bila nilai Inner VIF dibawah 5 menunjukan tidak ada
multikolinier antara variabel, Hair et al (2017). Kedua, pengujian hipotesis koefisien jalur
dimana bila p-value pengujian kurang dari 0,05 (signifikan), dan ketiga
evaluasi pengaruh variabel pada level struktural dengan f square (Tabel 8).
Tabel 8. Tabel Uji Multikolinier (Inner VIF)
Pengaruh antara
variabel |
VIF |
Karakter
Individu -> Kualitas Laporan Keuangan |
1.167 |
Karakter
Organisasi -> Kualitas Laporan Keuangan |
1.047 |
Legal Environment -> Kualitas Laporan Keuangan |
1.143 |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Berdasarkan pengolahan uji multikolinieritas
dengan nilai inner VIF (Variance Inflated
Factor) diperoleh hasil nilai inner
VIF kurang dari 5 maka multikolinier antara variabel bernilai rendah (dapat
diabaikan). Hasil ini menunjukan bahwa taksiran parameter yang dihasilkan dapat
diterima atau taksiran parameter tidak bias. Selanjutnya adalah pengujian
hipotesis model penelitian.
Tabel 9. Pengujian Hipotesis (Direct Effect)
Hipotesis |
Pernyataan Hipotesis |
Original sample
(O) |
Sample
mean (M) |
Standard deviation
(STDEV) |
T
statistics (|O/STDEV|) |
P values |
Keterangan |
H1 |
Karakter
Individu -> Kualitas Laporan
Keuangan |
0.291 |
0.289 |
0.119 |
2.448 |
0.014 |
Signifikan |
H2 |
Karakter
Organisasi -> Kualitas Laporan Keuangan |
0.076 |
0.077 |
0.117 |
0.650 |
0.515 |
Tidak
Signifikan |
H3 |
Legal Environment -> Kualitas Laporan
Keuangan |
0.315 |
0.295 |
0.144 |
2.194 |
0.028 |
Signifikan |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh
langsung (direct effect) diatas maka
diketahui sebagai berikut: 1) Hipotesis pertama (H1) yaitu ada pengaruh
signifikan karakter individu terhadap kualitas laporan keuangan sebesar path coefficient 0,291 dan t statistik 2,448 besar
dari 1,96 atau p-value 0,014 kecil dari 0,05. Setiap
perubahan pada karakter individu maka akan berpengaruh meningkatkan terhadap
kualitas laporan keuangan, 2) Hipotesis kedua (H2) yaitu tidak ada pengaruh
signifikan karakter organisasi terhadap kualitas laporan keuangan sebesar path coefficient 0,076 dan t statistik 0,650 kecil
dari 1,96 atau p-value 0,515 besar dari 0,05. Setiap perubahan karakter organisasi tidak
signifikan meningkatkan kualitas laporan keuangan, dan Hipotesis ketiga (H3)
yaitu ada pengaruh signifikan legal
environment terhadap kualitas laporan keuangan sebesar path coefficient (0,315) dan t statistik 2,194 besar dari 1,96 atau p-value 0,028 kecil dari 0,05. Setiap
perubahan pada legal environment maka
akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan. Selanjutnya
adalah nilai f square menjelaskan
pengaruh variabel pada level struktural dimana menurut hair et al (2017) dapat
diinterpretasikan pengaruh rendah (f square
sama dengan 0,02), pengaruh sedang (f square
sama dengan 0,15), dan pengaruh tinggi (f square
sama dengan 0,35). Berikut adalah hasil
pengolahan data.
Tabel 10. F square
Pengaruh antara
variabel |
f-square |
Karakter
Individu -> Kualitas Laporan Keuangan |
0.097 |
Karakter
Organisasi -> Kualitas Laporan Keuangan |
0.007 |
Legal Environment -> Kualitas Laporan Keuangan |
0.116 |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Besar pengaruh karakter individu terhadap
kualitas laporan keuangan pada tingkat struktural sebesar f square 0,097
dan tergolong pengaruh rendah menuju sedang dan besar pengaruh karakter
organisasi terhadap kualitas laporan keuangan pada tingkat struktural sebesar f
square 0,007 dan tergolong pengaruh
sangat rendah serta besar pengaruh legal
environment terhadap kualitas laporan keuangan pada tingkat struktural
sebesar f square 0,116 dan tergolong pengaruh menuju sedang/
moderat.
Gambar 1. T Statistik
(Uji Hipotesis)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (direct effcet) dalam diagram t statistik (Gambar 2) terlihat
bahwa nilai t statistik pengaruh karakter individu dan legal environment diatas 1,96 yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan karakter individu dan legal environment terhadap kualitas
laporan keuangan sedangkan karakter organisasi tidak signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan. Pengaruh legal
environment dengan path coefficient
(0,315) lebih tinggi dbandingkan pengaruh karakter
individu (path coefficient sama dengan 0,231) meskipun kedua variabel tersebut signifikan. Sedangkan karakter
organisasi tidak signifikan yang mengindikasikan bahwa perlu akselerasi pada
variabel karakter organisasi yang dikaitkan dengan peningkatan kualitas laporan
keuangan. Dari dimensi yang menyusun
variabel karakter individu terlihat kontribusi terbesar ada pada dimensi
kemampuan yang ditunjukan oleh nilai outer
loading tertinggi (0,914) kemudian diikuti oleh dimensi pengaruh (0,894) dan
dimensi kendali (0,725). Adapun dimensi pada legal environment terlihat kontribusi dimensi standar audit dan
standar audit SDM mempunyai outer loading
yang relatif sama yaitu 0,892 dan 0,888. Dimensi sanksi masih perlu akselerasi
dengan kontribusi outer loading
0,693. Dimensi yang paling tinggi
menjelaskan laporan keuangan adalah laporan keuangan bersifat andal (0,918). Dan relevan (0,842) dan laporan keuangan yang
mudah dipahami masih perlu akselersi (0,614).
Evaluasi Kebaikan dan kecocokan Model
Berdasarkan hasil pengolahan data nilai R-square variabel kualitas laporan
keuangan 0,254. Ukuran statistik R square menggambarkan besarnya variasi
variabel endogen yang mampu dijelaskan oleh variabel eksogen
lainnya dalam model. Berdasarkan hasil pengolahan diatas maka dapat
dikatakan bahwa besarnya pengaruh bersama karakter individu, karakter
organisasi, legal environment
terhadap kualitas laporan keuangan
sebesar 25,4 persen dan sisanya 74,6 persen dijelaskan oleh variabel lainnya
yang tidak masuk dalam model. Selanjutnya adalah Q square menggambarkan ukuran akurasi prediksi yaitu seberapa baik
setiap perubahan variabel eksogen atau endogen mampu memprediksi variabel
endogen. Ukuran ini merupakan bentuk validitasi dalam PLS untuk menyatakan
kesesuaian prediksi model (predictive
relevance). Nilai q square diatas
0 menyatakan model mempunyai predictive relevance. Berdasarkan hasil pengolahan
data nilai Q square variabel kualitas
laporan keuangan 0,147 diatas 0
menunjukan model yang dibangun mempunyai predictive
relevance. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai Communality
0,550, R Square 0,254, GoF Index 0,409. Ukuran Goodness
of Fit Index (GoF Index) merupakan evaluasi keseluruhan model yang
merupakan evaluasi model pengukuran dan model struktural. GoF indeks ini dihitung dari
perkalian geometrik rerata communality
dengan rerata R square. Menurut Yamin
(2022), interpretasi nilai GoF index adalah 0,1 (GoF rendah), 0,25 (GoF medium)
dan 0,36 (GoF tinggi). Hasil perhitungan menunjukan nilai GoF model adalah
0,409 besar dari 0,36 termasuk kategori
GoF tinggi. Hal ini berarti bahwa data empiris mampu menjelaskan model
pengukuran dan model pengukuran dengan tingkat kecocokan tinggi.
Tabel
11. Tabel PLS Predict
Dimensi |
Model PLS |
Model LM |
Selisih
Model PLS dan LM |
|||
RMSE |
MAE |
RMSE |
MAE |
RMSE |
MAE |
|
Dapat dipahami_ |
0,944 |
0,765 |
0,986 |
0,770 |
-0,042 |
-0,005 |
Dapat dibandingkan |
1,022 |
0,723 |
1,084 |
0,764 |
-0,062 |
-0,041 |
Andal |
0,908 |
0,675 |
0,917 |
0,686 |
-0,009 |
-0,011 |
Relevan _ |
0,964 |
0,726 |
0,997 |
0,760 |
-0,033 |
-0,034 |
Sumber: Hasil Penelitian, Data
Diolah 2023
Hair et al (2019) menyatakan bahwa PLS
adalah analisis SEM dengan tujuan prediksi. Oleh karena itu maka perlu
dikembangkan satu ukuran bentuk validasi model untuk menunjukan seberapa baik
kekuatan prediksi model yang diajukannya. PLS predict bekerja sebagai bentuk
validasi kekuatan uji prediksi PLS. Untuk menunjukan bahwa hasil PLS mempunyai
ukuran kekuatan prediksi yang baik maka perlu dibandingkan dengan model dasar
yaitu model regresi linier (LM). Model PLS dikatakan mempunyai kekuatan
prediksi bila ukuran RMSE (root mean squared error) atau MAE (mean
absolute error model PLS lebih rendah dibandingkan model regresi linier.
Bila seluruh item pengukuran model PLS mempunyai nilai RMSE (Root Mean Square Error) dan MAE (Mean
Absolut Error) lebih rendah dari model regresi linier maka model PLS mempunyai
kekuatan prediksi tinggi. Hasil estimasi PLS Predict pada Tabel 4, menunjukan bahwa semua dimensi
pengukuran variabel endogen kualitas laporan keuangan dimana model PLS lebih rendah dari model LM
untuk ukuran RMSE dan MAE maka hal ini
menunjukan bahwa model PLS yang diajukan mempunyai kekuatan prediksi
tinggi. Selisih nilai RMSE dan MAE model
PLS dengan model LM bernilai negatif yang menunjukan nilai RMSE dan MAE model
PLS lebih rendah dari model LM. Maka hasil ini menguatkan bahwa model PLS yang
diajukan dalam penelitian ini mempunyai kekuatan prediksi tinggi (high predictive power).
Pembahasan
Karakter Individu terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Daerah di
Provinsi Sulawesi Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Individu memiliki pengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan di Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi
Utara, artinya hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya diterima. Hal ini dikarenakan karakter individu merupakan komponen/ faktor
penting dalam mendukung baiknya kualitas laporan keuangan. Diantara ke-18
indikator tersebut rentang penilaian per-indikator terletak antara 3,595 sampai
dengan 3,932 dan indikator dengan penilaian tertinggi adalah Mampu mengoperasikan
peralatan yang berhubungan dengan penyelesaian laporan keuangan (KI18), Terbuka
apabila berkaitan dengan teknologi baru (KI13), Menjalin komunikasi dengan unit
kerja lainnya (KI7) dan Memerlukan data untuk pengambilan keputusan (KI1).
Adapun karakter individu yang perlu akselerasi adalah Memiliki kemampuan
analisis sesuai divisi dalam menyelesaikan laporan keuangan (KI16) dan Memiliki
kemampuan menyelesaikan laporan keuangan sesuai dengan keahlian tanpa bantuan
orang lain (KI15). Penelitian
Karakter Organisasi
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi
Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakter
Organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Rumah
Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara, artinya hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya ditolak. Hal ini dikarenakan pada saat pengisian
kuesioener responden sedang sibuk melaksanakan pekerjaan, sehingga tidak begitu
fokus dalam mengisi kuesioner penelitian, padahal karakter organisasi sangat
berperan dalam mendorong individu penyusun laporan keuangan dalam menyusun
laporan keuangan dengan berkualitas
Legal Environment terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa legal environment memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Rumah Sakit Daerah
di Provinsi Sulawesi Utara, artinya hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya
diterima. Hal ini dikarenakan Variabel legal
environment adalah faktor penting yang akan menumbuhkan kualitas laporan
keuangan. Sisten audit atau pengawasan akan memberikan kehati-hatian bagi para
pengelola keuangan untuk menyusun laporan keuangan. Diantara ke-7 indikator
tersebut, nilai rata-rata terletak antara 3,635 sampai dengan 4,135 dan
indikator dengan penilaian tertinggi adalah (LE1) Sistem standar audit yang
lengkap, (LE4) Audit oleh auditor internal dan (LE5) Audit oleh auditor
external. Sedangkan indikator yang perlu akselerasi adalah (LE3) Menerapkan
sistem standar audit sumber daya manusia
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Karakter individu berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini menjelaskan bahwa kemampuan seseorang memiliki peran penting dalam menyusun laporan keuangan. Semakin tinggi tingkat kemampuan dan keahlian seseorang maka semakin tinggi pula kualitas laporan keuangan yang di hasilkan, 2) Karakter organisasi tidak signifikan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan dan bukan hanya karakteristik organisasi saja. Selain itu, karakteristik organisasi yang dimiliki Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara berorientasi kepada pelayanan langsung kepada masyarakat, sehingga perlu penguatan dan implementasi nilai-nilai karakter organisasi seperti pengembangan dalam diri individu melalui pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuannya dalam menghasilkan laporan keuangan yang andal, dan 3) Legal environment memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Dimensi standar audit dan standard audit SDM mempunyai peran penting dalam menciptakan kualitas laporan keuangan yang andal, relevan dan mudah dipahami. Semakin tinggi tingkat standar audit dan standard audit SDM, maka dipastikan aktifitas pekerjaan dalam pembuatan laporan keuangan berjalan efektif dan efisien.
BIBLIOGRAFI
Abduh, M., Alawiyah, T., Apriansyah, G., Sirodj, R. A.,
& Afgani, M. W. (2023). Survey Design: Cross Sectional dalam Penelitian
Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 31–39.
Cahyandari, D. A. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Fadilah, N. (2018). Pengaruh Karakteristik Personal, Internal Control dan Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Etis Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Hair, J. F., Risher, J. J., Sarstedt, M., & Ringle, C. M. (2019). When to use and how to report the results of PLS-SEM. European Business Review, 31(1), 2–24.
Hairul, I., & Moin, A. (2022). Valuasi Saham dengan Dividend Discount Model ( DDM ) dan Price Earning Ratio ( PER ) untuk Pengambilan Keputusan Investasi ( Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Makanan & Minuman, Perkebunan, dan Pertambangan Batu Bara). Selekta Manajemen: Jurnal Mahasiswa Bisnis & Manajemen, 01(06), 123–134.
Hakim, A., Ritonga, K., & Paulus, S. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Sakd) Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Skpd Kabupaten Indragiri Hulu). Riau University.
Idward, N. N., Majid, J., & Mediyati, M. (2018). The Effect Of Competence Of Human Resources, Information Technology And Accountability On The Quality Of Regional Financial Statements With Internal Control Systems As A Moderation (Study In District Of Gowa). International Journal of Economics Management and Social Science, 1(4), 142–155.
Jaya, I. M. L. M. (2020). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif: Teori, penerapan, dan riset nyata. Anak Hebat Indonesia.
Jiao, H., Koo, C. K., & Cui, Y. (2015). Legal environment, government effectiveness and firms’ innovation in China: examining the moderating influence of government ownership. Technological Forecasting and Social Change, 96, 15–24.
Lubis, N. K. (2017). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Transparansi Pelaporan Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 1(2), 124–136.
Merzalia, N., & Syafiq, A. (2024). The Relationship Of Antenatal Care Services With The Incident Of Low Birth Weight. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 10(5), 500–508. https://doi.org/10.33024/jkm.v10i5.15271
Sofyan, Y. (2022). Olah Data Statistik SmartPLS 3 SmartPLS4 AMOS STATA. Cetakan Kedua, Penerbit Dewangga Energi Internasional.
Subrata, I. W., Yasa, G. W., & Astika, I. B. P. (2018). Pengaruh sistem pengendalian intern, kemampuan sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi pada kualitas laporan barang milik daerah. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 2, 477.
Yusnita, T., Lubis, D. P., Hubeis, M., & Kinseng, R. A. (2022). Pluralistic Family: Why They Let Their Children Get Married Early? Randwick International of Social Science Journal, 3(2), 343–354.
Yusnita, Y., Yolaga, N., & Mojika, N. (2023). Pelatihan Perencanaan Keuangan Rumah Tangga Pada Desa Suka Nanti Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Kewirausahaan & Bisnis, 5(2), 67–70.
Copyright holder: Nekda Lawendatu, Hendrian, Nuryasman
(2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |