Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 10, Oktober 2024

 

FACTORS DETERMINING THE QUALITY OF FINANCIAL REPORTS 

 

Nekda Lawendatu1, Hendrian2, Nuryasman3

Universitas Terbuka, Indonesia1,2,3

Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh karakter individu, karakter organisasi dan legal environment terhadap kualitas laporan keuangan BLUD Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 74 orang pegawai bagian keuangan BLUD Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Penyebaran kuesioner menggunakan Google Form kepada pegawai bagian keuangan di 4 (empat) Rumah Sakit. . Metode analisis data dalam penelitian ini berbasis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan karakter individu berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, karakter organisasi tidak signifikan mempengaruhi kualitas laporan keuangan, dan legal environment memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.

Kata kunci: Karakter Individu, Karakter Organisasi, Legal Environment, Kualitas Laporan Keuangan

 

Abstract

This research aims to analyze the influence of individual character, organizational character and legal environment on the quality of regional hospital BLUD financial reports in North Sulawesi Province. This research uses a quantitative approach with a survey method. The sample in this study was 74 employees of the finance department of Regional Hospital BLUDs in North Sulawesi Province. Distributing questionnaires using Google Form to finance department employees in 4 (four) hospitals. . The data analysis method in this research is based on Partial Least Square (PLS). The research results show that individual character has a positive influence on the quality of financial reports, organizational character does not significantly influence the quality of financial reports, and the legal environment has a positive influence on the quality of financial reports.

Keywords: Individual Character, Organizational Character, Legal Environment, Quality of Financial Reports

 

Pendahuluan

Laporan keuangan yang dikatakan berkualitas apabila informasi yang disajikan didalam laporan keuangan dapat dipahami, bebas dari pengertian yang menyesatkan (Hairul & Moin, 2022) menyajikan fakta secara jujur serta dapat mendukung pengambilan keputusan oleh para pemakai, serta dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya (Hakim et al., 2017). Laporan keuangan memiliki tujuan mengetahui apakah suatu laporan keuangan pemerintahan telah berjalan dengan baik (Cahyandari, 2017). Laporan keuangan adalah  produk  yang  dihasilkan  oleh  disiplin ilmu  akuntansi,  sehingga  untuk  menghasilkan  laporan  keuangan diperlukan orang-orang yang berkompeten dan laporan kuangan  menggunakan  4 dimensi,  yaitu:  1)  Relevan,  2)  Andal,  3)  Dapat  dibandingkan,  4) Dapat  dipahami (Cahyandari, 2017).

Kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti penelitian (Fadilah, 2018) semakin baik karakter seseorang, maka kecenderungan kecurangan akuntansi semakin rendah. Dalam penelitian ini karakter individu menggunakan konsep House dalam (Y. Yusnita et al., 2023)  yaitu: Letak kendali (locus of control), kesediaan untuk menerima pengaruh (authoritarianism), kemampuan (abilities) dan karakter organisasi menggunakan konsep Ma’ud House dalam (T. Yusnita et al., 2022), yaitu: Pemberian imbalan, kesempatan mengembangkan kemampuan, dan proses pembelajaran. Kualitas laporan keuangan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu: Relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Kualitas laporan keuangan tentunya harus menjadi perhatian bagi setiap organisasi terutama bagi Pemerintah Daerah termasuk juga OPD dan BLUD yang ada di Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Salah satu contoh BLUD rumah sakit Daerah Liun Kandage, dimana hasil wawancara dengan “GA” salah satu staf bagian keuangan menyatakan bahwa pemahaman staf tentang administrasi pengelolaan keuangan yang terkait dengan pelaksanaan PPK-BLUD masih kurang. Dalam mengelola laporan keuangan, pengelola hanya memiliki satu staf dengan pelatihan akuntansi sehingga menyebabkan pengelolaan keuangan masih belum optimal (Wawancara 6 Agustus 2022, 09.00 WIT).

Pembuatan laporan keuangan BLUD masih menggunakan manual dengan Microsoft Excel, yang seharusnya saat ini menggunakan sistem aplikasi. Selain itu dalam menggunakan fleksibilitas dalam pelaksanaan PPK-BLUD yaitu dengan menetapkan harga sendiri. Hal ini sesuai dengan petujuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Pasal 9. Hasil wawancara kepala bagian keuangan “YM” mengatakan ada temuan BPK di Laporan Keuangan Tahun 2020 terhadap Belanja Pengadaan Barang dan Belanja Modal yang bersumber dari dana Covid-19 dan temuan Inspektorat laporan keuangan tahun 2021 mengenai masih terbayarkan tunjangan fungsional pegawai yang melaksanakan tugas belajar (Wawancara 6 Agustus 2022, 09.00 WIT).

Laporan Hasil Pemeriksaan dan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Tahun 2023 dan surat perintah tugas Bupati Nomor 55/SPT/2023 dan Surat Perintah Tugas Kepala Inspektorat Nomor 03/SPT/2023, menemukan bahwa adanya kelebihan pembayaran perjalanan dinas. Hal lain terdapat perjalanan dinas yang diragukan keabsahannya, terdapat ASN yang mengikuti Diklat, sedangkan yang bersangkutan sedang cuti dan terdapat obat yang expire (Inspektorat Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2023). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh karakter individu, karakter organisasi dan legal environment terhadap kualitas laporan keuangan BLUD Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey (Jaya, 2020). Oleh karena itu penelitian untuk menganalisis pengaruh karakter individu, karakter organisasi, dan legal environment terhadap kualitas laporan keuangan BLUD Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara (Merzalia & Syafiq, 2024). Sampel merupakan bagian dari populasi (Sofyan, 2022). Sampel yang diambil adalah seluruh pegawai bagian keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara menggunakan sensus. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 74 orang.  Penyebaran kuesioner dalam penelitian menggunakan Google Form kepada pegawai bagian keuangan di 4 (empat) Rumah Sakit, Google Form digunakan untuk memudahkan atau mempermuda peneliti untuk mendapatkan data. Metode analisis data dalam penelitian ini berbasis Partial Least Square (PLS) yang merupakan menguji model prediksi (Abduh et al., 2023).

 

Hasil dan Pembahasan

Evaluasi Model Pengukuran

Model pengukuran menggambarkan kausalitas antara variabel/dimensi dengan item yang mengukurnya. Model pengukuran variabel karakter individu, karakter organisasi, legal environment dan kualitas laporan keuangan bersifat second order factor. Sarstedt et al (2019) menyatakan bahwa estimasi model dalam PLS dengan melibatkan second order factor dapat dilakukan dengan metode Repeated Indicator approach yaitu menggunakan kembali item pengukuran yang mengukur dimensi pada tingkat variabel agar model dapat diestimasi.  Secara keseluruhan evaluasi model pengukuran diawali dengan melihat tingkat validitas item pengukuran pada level dimensi dan pada level variabel. Tingkat validitas menggambarkan seberapa baik item yang digunakan dalam penelitian mencerminkan/ merefleksikan dimensi pengukuran atau variabel. Ukuran validitas digambarkan dalam nilai outer loading atau loading factor dimana nilai loading factor diterima adalah (LF) lebih besar sama dengan 0,60. Selanjutnya tingkat reliabilitas dilihat dari ukuran cronbach’s alpha lebih besar sama dengan 0,60 dan composite reliability (CR) lebih besar sama dengan 0,70, dan convergent validity atau validitas konvergen dilihat dari ukuran Average Variance Extracted (AVE) lebih besar sama dengan 0,50, (Hair et al., 2019) . Selain itu evaluasi model pengukuran juga perlu pemeriksaan discriminant validity yaitu memeriksa bahwa variabel berbeda dengan variabel lainnya dan teruji secara statistik. Ukuran statistik untuk discriminant validity adalah kriteria Fornell dan Lacker yaitu akar AVE besar dari korelasi antara variabel, dan HTMT (Heterotrait Monotrait Ratio). HTMT (Heterotrait Monotrait Ratio) yaitu rasio dari heterotrait (rerata korelasi antara item pengukuran variabel yang berbeda) dengan akar dari perkalian geometris monotrait (korelasi antara item yang mengukur variabel yang sama). Nilai HTMT yang diterima dibawah 0,90 yang mengindikasikan evaluasi discriminant validity diterima, Hair et al (2017)

 

Evaluasi Model Pengukuran Tingkat Dimensi

Tahap awal evaluasi model PLS second order factor adalah evaluasi model pengukuran tingkat dimensi yaitu kausalitas antara dimensi dengan item pengukuran. Besarnya variasi item pengukuran yang dikandung dalam dimensi penelitian diatas 50 persen. Selanjutnya adalah evaluasi discriminant validity dengan kriteria fornell dan lacker, serta   HTMT yang dipaparkan pada Tabel 1 dan 2.

 

Tabel 1. Fornell Lacker Tingkat Dimensi

             

Kemampuan

Letak

Kendali

Menerima

Pengaruh

Pemberian

Imbalan

Mengem

Bangkan

 Kemampuan

Proses Pembe

lajaran

Sanksi dan

Tanggung

Jawab

Standar

Audit

Standar

Audit SDM

Andal

Dapat

Diban

dingkan

Dapat

Dipa

hami

 Relevan

Kemampuan

0,753

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Letak Kendali

0,508

0,854

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menerima Pengaruh

0,692

0,580

0,728

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemberian Imbalan

-0,027

0,091

-0,003

0,860

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengembangkan

0,250

0,336

0,312

0,447

0,856

 

 

 

 

 

 

 

 

Proses Pmbelajaran

-0,047

0,022

0,122

0,375

0,387

0,864

 

 

 

 

 

 

 

Sanksi

0,187

0,089

0,090

-0,268

-0,081

-0,108

0,925

 

 

 

 

 

 

Standar Audit Lengkap

0,293

0,094

0,305

-0,065

0,058

-0,091

0,499

0,919

 

 

 

 

 

Standar Audit SDM

0,239

0,263

0,357

-0,093

0,099

-0,012

0,388

0,704

0,859

 

 

 

 

Andal

0,368

0,073

0,401

-0,025

0,276

0,021

0,218

0,416

0,493

0,725

 

 

 

Dapat Dibandingkan

0,233

0,025

0,227

-0,028

0,099

0,001

0,009

0,234

0,161

0,617

0,870

 

 

Dapat Dipahami

0,248

0,149

0,368

-0,095

0,008

0,075

0,288

0,385

0,327

0,450

0,387

0,879

 

Relevan

0,374

0,101

0,391

-0,043

0,244

0,098

0,032

0,196

0,249

0,728

0,560

0,311

0,759

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

 

Tabel 2. HTMT Tingkat Dimensi

             

Kemampuan

Letak

Kendali

Menerima

Pengaruh

Pemberian

 Imbalan

 Mengem

Bangkan

Kemampuan

Proses Pembe

lajaran

 Sanksi dan

Tanggung

Jawab

Standar

Audit

 Standar

Audit

SDM

Andal

Dapat Diban

dingkan

Dapat

Dipa

hami

 Relevan

Kemampuan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Letak Kendali

0,636

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menerima Pengaruh

0,866

0,754

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemberian Imbalan

0,176

0,114

0,213

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengembangkan Kemampuan

0,340

0,487

0,489

0,691

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Proses Pmbelajaran

0,157

0,207

0,244

0,541

0,593

 

 

 

 

 

 

 

 

Sanksi

0,254

0,127

0,203

0,362

0,124

0,160

 

 

 

 

 

 

 

Standar Audit Lengkap

0,380

0,130

0,398

0,127

0,084

0,128

0,600

 

 

 

 

 

 

Standar Audit SDM

0,320

0,385

0,506

0,121

0,155

0,121

0,477

0,858

 

 

 

 

 

Andal

0,501

0,143

0,590

0,248

0,414

0,133

0,351

0,546

0,659

 

 

 

 

Dapat Dibandingkan

0,323

0,100

0,329

0,163

0,147

0,099

0,063

0,323

0,210

0,884

 

 

 

Dapat Dipahami

0,317

0,201

0,511

0,291

0,164

0,139

0,383

0,503

0,447

0,644

0,549

 

 

Relevan

0,533

0,161

0,597

0,179

0,399

0,256

0,065

0,295

0,366

1,039

0,792

0,436

 

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Kriteria Fornell dan Lacker adalah evaluasi discriminant validity tingkat dimensi yaitu suatu dimensi mempunyai discriminant validity yang baik bila akar AVE dimensi tersebut lebih besar dari korelasinya dengan dimensi lainnya, Hair et al (2017). Nilai diagonal dalam tabel fornell dan lacker diatas adalah akar AVE sedangkan nilai lainnya adalah korelasi antara dimensi. Secara keseluruhan hasil evaluasi menunjukan evaluasi discriminant validity untuk dimensi penelitian dapat diterima. Akar AVE dimensi kemampuan adalah 0,753 dan lebih besar dibandingkan korelasinya dengan dimensi kendali 0,508, dan lebih besar dari korelasinya dengan dimensi pengaruh 0,692 dan hingga lebih besar korelasinya dengan dimensi relevan 0,374. Demikian dengan dimensi lainnya dimana setiap dimensi, nilai AVE nya lebih besar dari korelasinya dengan dimensi lainnya.

Evaluasi kedua discriminant validity adalah HTMT (Heterotrait Monotrait Ratio) dimana menurut bila HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant validity diterima. Hasil estimasi menunjukan seluruh pasangan variabel mempunyai HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant validity diterima. Variabel membagi varians kepada item pengukuran yang mengukurnya lebih tinggi dibandingkan membagi varians ke item pada variabel lainnya. Evaluasi kedua discriminant validity tingkat dimensi adalah HTMT dimana menurut (Hair et al., 2019). bila HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant validity diterima. Hasil estimasi menunjukan seluruh pasangan dimensi mempunyai HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant validity tingkat dimensi diterima.  Dimensi penelitian membagi varians kepada item pengukuran yang mengukurnya lebih tinggi dibandingkan membagi varians ke item lainnya. Secara keseluruhan validitas diskriminan tingkat dimensi diterima.

 

Evaluasi Model Pengukuran Tingkat Variabel

Evaluasi model pengukuran model PLS tahap kedua dalam second order factor adalah evaluasi tingkat variabel. Setelah memperoleh kualitas dimensi yang diterima maka tahap selanjutnya adalah evaluasi model pengukuran tingkat variabel yaitu kausalitas antara variabel dengan dimensi yang mengukurnya.

 

 

 

 

 

Tabel 3. Outer Loading Dimensi

Dimensi

Outer Loadings

Keterangan

Kemampuan <- Karakter Individu

0,914

Valid

Letak Kendali <- Karakter Individu

0,725

Valid

Menerima Pengaruh <- Karakter Individu

0,894

Valid

Pemberian Imbalan <- Karakter Organisasi

0,785

Valid

Mengebangkan Kemampuan <- Karakter Organisasi

0,795

Valid

Proses Pmbelajaran <- Karakter Organisasi

0,748

Valid

Sanksi dan Tanggung Jawab <- Legal Environment

0,693

Valid

Standar Audit Lengkap <- Legal Environment

0,892

Valid

Standar Audit SDM <- Legal Environment

0,888

Valid

Andal <- Kualitas Laporan Keuangan

0,918

Valid

Dapat Dibandingkan <- Kualitas Laporan Keuangan

0,787

Valid

Dapat Dipahami <- Kualitas Laporan Keuangan

0,614

Valid

Relevan <- Kualitas Laporan Keuangan

0,842

Valid

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Variabel karakter individu diukur oleh 3 (tiga) dimensi yaitu Letak Kendali (locus of control), Kesediaan menerima pengaruh, dan Kemampuan. Nilai rentang nilai outer loading antara 0,725 sampai dengan 0,914 yang mengindikasikan bahwa ketiga dimensi pengukuran tersebut valid mencerminkan pengukuran variabel karakter individu.   Dimensi pengukuran yang paling dominan adalah kemampuan dengan outer loading 0,914 dan dimensi yang perlu akselerasi peningkatan adalah Letak Kendali (locus of control) dengan outer loading 0,725 (Tabel 8). Variabel Karakter Organisasi diukur oleh 3 (tiga) dimensi yaitu Pemberian Imbalan, Kesempatan Mengembangkan Kemampuan, dan Proses Pembelajaran. Nilai rentang nilai outer loading antara 0,748 sampai dengan 0,795 yang mengindikasikan bahwa ketiga dimensi pengukuran tersebut valid mencerminkan pengukuran variabel karakter organisasi. Dimensi pengukuran yang paling dominan adalah Kesempatan Mengembangkan Kemampuan dengan outer loading 0,795 (Tabel 3).

Variabel legal environment diukur oleh 3 (tiga) dimensi yaitu Sistem Standar audit yang lengkap, Sistem standar audit sumber daya manusia (kompatibilitas) dan Ketatnya sanksi dan tanggung jawab. Nilai rentang nilai outer loading antara 0,693 sampai dengan 0,892 yang mengindikasikan bahwa ketiga dimensi pengukuran tersebut valid mencerminkan pengukuran variabel legal environment.   Dimensi pengukuran yang paling dominan adalah standar audit dan standar audit SDM dengan outer loading 0,892 dan 0,888 sedangkan dimensi sanksi perlu akselerasi peningkatan (Tabel 3). Variabel Kualitas Laporan Keuangan diukur oleh 4 (empat) dimensi yaitu Relevan, Andal, Dapat dibandingkan dan Dapat dipahami.  Nilai rentang nilai outer loading antara 0,614 sampai dengan 0,918 yang mengindikasikan bahwa keempat dimensi pengukuran tersebut valid mencerminkan pengukuran variabel kualitas laporan keuangan. Dimensi pengukuran yang paling dominan adalah andal dan dibandingkan dengan outer loading 0,918 dan 0,842 sedangkan dimensi dipahami dan relevan perlu akselerasi peningkatan (Tabel 3).

 

 

 

 

 

 

Tabel 4. Tingkat Reliabilitas Variabel

Variabel

Cronbach's Apha

Composite Reliability

Keterangan

Karakter Individu

0,863

0,884

Reliabel

Karakter Organisasi

0,747

0,820

Reliabel

Legal Environment

0,863

0,756

Reliabel

Kualitas Laporan Keuangan

0,850

0,873

Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Tabel 4 merupakan hasil pengujian tingkat reliabilitas pada level variable, menunjukan hasil yang memuaskan dimana nilai cronbach’s alpha diatas 0,60 dan composite reliability diatas (0,70). Hasil ini mengindikasikan bahwa adanya konsistensi internal dimensi-dimensi yang mengukur variabel terpenuhi (reliabel). Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau dapat diandalkan dalam mengukur variabel penelitian. 

 

Tabel 5. Validitas Konvergen Variabel

             

Average Variance Extracted (AVE)

Karakter Individu

0,720

Karakter Organisasi

0,603

Legal Environment

0,727

Kualitas Laporan Keuangan

0,637

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Selanjutnya Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian untuk tingkat validitas konvergen dengan Average Variance Extracted (AVE) untuk keempat variabel diatas 0,50. Besarnya variasi dimensi Letak Kendali (locus of control), Kesediaan menerima pengaruh, dan dimensi Kemampuan yang dikandung dalam variabel karakter individu sebesar 0,720 atau 72 persen melebihi syarat validitas konvergen yang diterima (besar dari 50 persen). Demikian dengan variabel lainnya mempunyai AVE diatas 0,50 yang berarti bahwa variasi dimensi yang dikandung variabel melebihi 50 persen. Validitas konvergen untuk setiap variabel penelitian terpenuhi.

 

Tabel 6. Fornell Lacker Tingkat Variabel

             

Karakter Individu

Karakter Organisasi

Kualitas Laporan Keuangan

Legal Environment

Karakter Individu

0,849

 

 

 

Karakter Organisasi

0,162

0,776

 

 

Kualitas Laporan Keuangan

0,407

0,099

0,798

 

Legal Environment

0,329

-0,076

0,405

0,853

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Selanjutnya adalah Validitas diskriminan pada tingkat variabel dengan metode fornell lacker diterima bila akar AVE variabel lebih besar dibandingkan korelasinya dengan variabel lainnya. Variabel karakter individu mempunyai akar AVE (0,849) lebih tinggi dibandingkan korelasinya dengan karakter organisasi 0,162, lebih besar korelasinya dengan kualitas laporan keuangan 0,407 dan lebih besar dari korelasinya dengan legal environment 0,329, maka validitas diskriminan untuk variabel karakter individu terpenuhi.  Secara keseluruhan akar AVE variabel dalam sumbu diagonal lebih besar dari korelasi antara variable (Tabel 6).

 

Tabel 7. HTMT Tingkat Variabel

             

Karakter Individu

Karakter Organisasi

Kualitas Laporan Keuangan

Legal Environment

Karakter Individu

 

 

 

 

Karakter Organisasi

0,345

 

 

 

Kualitas Laporan Keuangan

0,498

0,307

 

 

Legal Environment

0,413

0,214

0,492

 

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Evaluasi kedua discriminant validity tingkat variabel adalah HTMT dimana menurut Hair et al (2017) bila HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant validity diterima. Hasil estimasi menunjukan seluruh pasangan variabel mempunyai HTMT kurang dari 0,90 maka evaluasi discriminant validity tingkat variabel diterima. Variabel membagi varians kepada dimensi pengukuran yang mengukurnya lebih tinggi dibandingkan membagi varians ke dimensi lainnya (Tabel 7).

 

Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah melakukan evaluasi atas model pengukuran dan diperoleh kualitas model valid reliabel dan validitas konvergen serta validitas diskriminan diterima maka dilanjutkan dengan evaluasi model struktural atau evaluasi atas inner model. Evaluasi model struktural berhubungan dengan pengujian hipotesis pengaruh antara variabel penelitian yang dihipotesiskan sebelumnya. Evaluasi model struktural terdiri dari pertama, pemeriksaan kolinieritas antara variabel dengan ukuran Inner VIF (Variance Inflated Factor). Bila nilai Inner VIF dibawah 5 menunjukan tidak ada multikolinier antara variabel, Hair et al (2017).  Kedua, pengujian hipotesis koefisien jalur dimana bila p-value pengujian kurang dari 0,05 (signifikan), dan ketiga evaluasi pengaruh variabel pada level struktural dengan f square (Tabel 8).

 

Tabel 8. Tabel Uji Multikolinier (Inner VIF)

Pengaruh antara variabel

VIF

Karakter Individu -> Kualitas Laporan Keuangan

1.167

Karakter Organisasi -> Kualitas Laporan Keuangan

1.047

Legal Environment -> Kualitas Laporan Keuangan

1.143

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Berdasarkan pengolahan uji multikolinieritas dengan nilai inner VIF (Variance Inflated Factor) diperoleh hasil nilai inner VIF kurang dari 5 maka multikolinier antara variabel bernilai rendah (dapat diabaikan). Hasil ini menunjukan bahwa taksiran parameter yang dihasilkan dapat diterima atau taksiran parameter tidak bias. Selanjutnya adalah pengujian hipotesis model penelitian. 

 

 

 

 

 

Tabel 9. Pengujian Hipotesis (Direct Effect)

Hipotesis

Pernyataan Hipotesis

Original

sample (O)

Sample mean (M)

Standard

deviation (STDEV)

T statistics

(|O/STDEV|)

P

values

Keterangan

H1

Karakter Individu ->

Kualitas Laporan Keuangan

0.291

0.289

0.119

2.448

0.014

Signifikan

H2

Karakter Organisasi ->

 Kualitas Laporan Keuangan

0.076

0.077

0.117

0.650

0.515

Tidak Signifikan

H3

Legal Environment ->

Kualitas Laporan Keuangan

0.315

0.295

0.144

2.194

0.028

Signifikan

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung (direct effect) diatas maka diketahui sebagai berikut: 1) Hipotesis pertama (H1) yaitu ada pengaruh signifikan karakter individu terhadap kualitas laporan keuangan sebesar path coefficient 0,291 dan t statistik 2,448 besar dari 1,96 atau p-value 0,014 kecil dari 0,05. Setiap perubahan pada karakter individu maka akan berpengaruh meningkatkan terhadap kualitas laporan keuangan, 2) Hipotesis kedua (H2) yaitu tidak ada pengaruh signifikan karakter organisasi terhadap kualitas laporan keuangan sebesar path coefficient 0,076 dan t statistik 0,650 kecil dari 1,96 atau p-value 0,515 besar dari 0,05.  Setiap perubahan karakter organisasi tidak signifikan meningkatkan kualitas laporan keuangan, dan Hipotesis ketiga (H3) yaitu ada pengaruh signifikan legal environment terhadap kualitas laporan keuangan sebesar path coefficient (0,315) dan t statistik 2,194 besar dari 1,96 atau p-value 0,028 kecil dari 0,05. Setiap perubahan pada legal environment maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan. Selanjutnya adalah nilai f square menjelaskan pengaruh variabel pada level struktural dimana menurut hair et al (2017) dapat diinterpretasikan pengaruh rendah (f square sama dengan 0,02), pengaruh sedang (f square sama dengan 0,15), dan pengaruh tinggi (f square sama dengan 0,35).  Berikut adalah hasil pengolahan data.

 

Tabel 10. F square

Pengaruh antara variabel

f-square

Karakter Individu -> Kualitas Laporan Keuangan

0.097

Karakter Organisasi -> Kualitas Laporan Keuangan

0.007

Legal Environment -> Kualitas Laporan Keuangan

0.116

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Besar pengaruh karakter individu terhadap kualitas laporan keuangan pada tingkat struktural sebesar f square 0,097 dan tergolong pengaruh rendah menuju sedang dan besar pengaruh karakter organisasi terhadap kualitas laporan keuangan pada tingkat struktural sebesar f square 0,007 dan tergolong pengaruh sangat rendah serta besar pengaruh legal environment terhadap kualitas laporan keuangan pada tingkat struktural sebesar f square 0,116 dan tergolong pengaruh menuju sedang/ moderat.

 

Gambar 1. T Statistik (Uji Hipotesis)

 

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (direct effcet)  dalam diagram t statistik (Gambar 2) terlihat bahwa nilai t statistik pengaruh karakter individu dan legal environment diatas 1,96 yang berarti bahwa ada   pengaruh signifikan karakter individu dan legal environment terhadap kualitas laporan keuangan sedangkan karakter organisasi tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Pengaruh legal environment dengan path coefficient (0,315) lebih tinggi dbandingkan pengaruh karakter individu (path coefficient sama dengan 0,231) meskipun kedua variabel tersebut signifikan. Sedangkan karakter organisasi tidak signifikan yang mengindikasikan bahwa perlu akselerasi pada variabel karakter organisasi yang dikaitkan dengan peningkatan kualitas laporan keuangan.  Dari dimensi yang menyusun variabel karakter individu terlihat kontribusi terbesar ada pada dimensi kemampuan yang ditunjukan oleh nilai outer loading tertinggi (0,914) kemudian diikuti oleh dimensi pengaruh (0,894) dan dimensi kendali (0,725). Adapun dimensi pada legal environment terlihat kontribusi dimensi standar audit dan standar audit SDM mempunyai outer loading yang relatif sama yaitu 0,892 dan 0,888. Dimensi sanksi masih perlu akselerasi dengan kontribusi outer loading 0,693.  Dimensi yang paling tinggi menjelaskan laporan keuangan adalah laporan keuangan bersifat andal (0,918). Dan relevan (0,842) dan laporan keuangan yang mudah dipahami masih perlu akselersi (0,614).

 

Evaluasi Kebaikan dan kecocokan Model

Berdasarkan hasil pengolahan data nilai R-square variabel kualitas laporan keuangan 0,254. Ukuran statistik R  square menggambarkan besarnya variasi variabel endogen yang mampu dijelaskan oleh variabel eksogen  lainnya dalam model. Berdasarkan hasil pengolahan diatas maka dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh bersama karakter individu, karakter organisasi, legal environment terhadap  kualitas laporan keuangan sebesar 25,4 persen dan sisanya 74,6 persen dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam model. Selanjutnya adalah Q square menggambarkan ukuran akurasi prediksi yaitu seberapa baik setiap perubahan variabel eksogen atau endogen mampu memprediksi variabel endogen. Ukuran ini merupakan bentuk validitasi dalam PLS untuk menyatakan kesesuaian prediksi model (predictive relevance). Nilai q square diatas 0 menyatakan model mempunyai predictive relevance. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai Q square variabel kualitas laporan keuangan  0,147 diatas 0 menunjukan model yang dibangun mempunyai predictive relevance. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai Communality 0,550, R Square 0,254, GoF Index 0,409.  Ukuran Goodness of Fit Index (GoF Index) merupakan evaluasi keseluruhan model yang merupakan evaluasi model pengukuran dan model struktural. GoF indeks ini  dihitung dari perkalian geometrik rerata communality dengan rerata R square. Menurut Yamin (2022), interpretasi nilai GoF index adalah 0,1 (GoF rendah), 0,25 (GoF medium) dan 0,36 (GoF tinggi). Hasil perhitungan menunjukan nilai GoF model adalah 0,409 besar dari 0,36  termasuk kategori GoF tinggi. Hal ini berarti bahwa data empiris mampu menjelaskan model pengukuran dan model pengukuran dengan tingkat kecocokan tinggi.

 

Tabel 11. Tabel PLS Predict

Dimensi

Model PLS

Model LM

Selisih Model PLS dan LM

RMSE

MAE

RMSE

MAE

RMSE

MAE

Dapat dipahami_

0,944

0,765

0,986

0,770

-0,042

-0,005

Dapat dibandingkan

1,022

0,723

1,084

0,764

-0,062

-0,041

Andal

0,908

0,675

0,917

0,686

-0,009

-0,011

Relevan _

0,964

0,726

0,997

0,760

-0,033

-0,034

Sumber: Hasil Penelitian, Data Diolah 2023

 

Hair et al (2019) menyatakan bahwa PLS adalah analisis SEM dengan tujuan prediksi. Oleh karena itu maka perlu dikembangkan satu ukuran bentuk validasi model untuk menunjukan seberapa baik kekuatan prediksi model yang diajukannya. PLS predict bekerja sebagai bentuk validasi kekuatan uji prediksi PLS. Untuk menunjukan bahwa hasil PLS mempunyai ukuran kekuatan prediksi yang baik maka perlu dibandingkan dengan model dasar yaitu model regresi linier (LM). Model PLS dikatakan mempunyai kekuatan prediksi bila ukuran RMSE (root mean squared error) atau MAE (mean absolute error model PLS lebih rendah dibandingkan model regresi linier. Bila seluruh item pengukuran model PLS mempunyai nilai RMSE (Root Mean Square Error) dan MAE (Mean Absolut Error) lebih rendah dari model regresi linier maka model PLS mempunyai kekuatan prediksi tinggi. Hasil estimasi PLS Predict  pada Tabel 4, menunjukan bahwa semua dimensi pengukuran variabel endogen kualitas laporan keuangan  dimana model PLS lebih rendah dari model LM untuk ukuran  RMSE dan MAE maka hal ini menunjukan bahwa model PLS yang diajukan mempunyai kekuatan prediksi tinggi.  Selisih nilai RMSE dan MAE model PLS dengan model LM bernilai negatif yang menunjukan nilai RMSE dan MAE model PLS lebih rendah dari model LM. Maka hasil ini menguatkan bahwa model PLS yang diajukan dalam penelitian ini mempunyai kekuatan prediksi tinggi (high predictive power).

 

Pembahasan

Karakter Individu terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Individu memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan di Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara, artinya hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya diterima. Hal ini dikarenakan karakter individu merupakan komponen/ faktor penting dalam mendukung baiknya kualitas laporan keuangan. Diantara ke-18 indikator tersebut rentang penilaian per-indikator terletak antara 3,595 sampai dengan 3,932 dan indikator dengan penilaian tertinggi adalah Mampu mengoperasikan peralatan yang berhubungan dengan penyelesaian laporan keuangan (KI18), Terbuka apabila berkaitan dengan teknologi baru (KI13), Menjalin komunikasi dengan unit kerja lainnya (KI7) dan Memerlukan data untuk pengambilan keputusan (KI1). Adapun karakter individu yang perlu akselerasi adalah Memiliki kemampuan analisis sesuai divisi dalam menyelesaikan laporan keuangan (KI16) dan Memiliki kemampuan menyelesaikan laporan keuangan sesuai dengan keahlian tanpa bantuan orang lain (KI15). Penelitian (Idward et al., 2018) dan (Subrata et al., 2018) tidak sejalan dengan temuan dalam penelitian ini, dalam penelitiannya menemukan bahwa sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan. 

 

Karakter Organisasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakter Organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara, artinya hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya ditolak. Hal ini dikarenakan pada saat pengisian kuesioener responden sedang sibuk melaksanakan pekerjaan, sehingga tidak begitu fokus dalam mengisi kuesioner penelitian, padahal karakter organisasi sangat berperan dalam mendorong individu penyusun laporan keuangan dalam menyusun laporan keuangan dengan berkualitas (Lubis, 2017). Oleh karena itu dorongan organisasi akan memberikan semangat pengelola keuangan untuk menghadirkan laporan keuangan yang baik. diantara ke-6 indikator tersebut penilaian per-indikator terletak antara 3,473 sampai dengan 3,905 atau seluruhnya berada dalam penilaian sesuai/ mendukung. Indikator dengan penilaian tertinggi adalah (KO1) Penghasilan tambahan/insentif merupakan motivasi bagi pegawai dalam menyelesaikan laporan keuangan dengan baik dan (KO2) Pemberian tunjangan dalam penyelesaian laporan keuangan sesuai dengan beban kerja. Sedangkan indikator yang perlu akselerasi perbaikan adalah (KO6) Adanya jenis pelatihan yang terprogram dan berkesinambungan dalam menyusun laporan keuangan. Hasil penelitian karakter organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan dan bukan hanya karakteristik organisasi saja. Selain itu, karakteristik organisasi yang dimiliki Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara berorientasi kepada pelayanan langsung kepada masyarakat, sehingga perlu penguatan dan implementasi nilai-nilai karakter organisasi seperti pengembangan dalam diri individu melalui pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuannya dalam menghasilkan laporan keuangan yang andal.    

 

Legal Environment terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa legal environment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara, artinya hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya diterima. Hal ini dikarenakan Variabel legal environment adalah faktor penting yang akan menumbuhkan kualitas laporan keuangan. Sisten audit atau pengawasan akan memberikan kehati-hatian bagi para pengelola keuangan untuk menyusun laporan keuangan. Diantara ke-7 indikator tersebut, nilai rata-rata terletak antara 3,635 sampai dengan 4,135 dan indikator dengan penilaian tertinggi adalah (LE1) Sistem standar audit yang lengkap, (LE4) Audit oleh auditor internal dan (LE5) Audit oleh auditor external. Sedangkan indikator yang perlu akselerasi adalah (LE3) Menerapkan sistem standar audit sumber daya manusia (Jiao et al., 2015). 

 

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Karakter individu berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini menjelaskan bahwa kemampuan seseorang memiliki peran penting dalam menyusun laporan keuangan. Semakin tinggi tingkat kemampuan dan keahlian seseorang maka semakin tinggi pula kualitas laporan keuangan yang di hasilkan, 2) Karakter organisasi tidak signifikan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan dan bukan hanya karakteristik organisasi saja. Selain itu, karakteristik organisasi yang dimiliki Rumah Sakit Daerah di Provinsi Sulawesi Utara berorientasi kepada pelayanan langsung kepada masyarakat, sehingga perlu penguatan dan implementasi nilai-nilai karakter organisasi seperti pengembangan dalam diri individu melalui pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuannya dalam menghasilkan laporan keuangan yang andal, dan 3) Legal environment memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Dimensi standar audit dan standard audit SDM mempunyai peran penting dalam menciptakan kualitas laporan keuangan yang andal, relevan dan mudah dipahami. Semakin tinggi tingkat standar audit dan standard audit SDM, maka dipastikan aktifitas pekerjaan dalam pembuatan laporan keuangan berjalan efektif dan efisien.

 

BIBLIOGRAFI

 

Abduh, M., Alawiyah, T., Apriansyah, G., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Survey Design: Cross Sectional dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 31–39.

Cahyandari, D. A. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fadilah, N. (2018). Pengaruh Karakteristik Personal, Internal Control dan Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Etis Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Hair, J. F., Risher, J. J., Sarstedt, M., & Ringle, C. M. (2019). When to use and how to report the results of PLS-SEM. European Business Review, 31(1), 2–24.

Hairul, I., & Moin, A. (2022). Valuasi Saham dengan Dividend Discount Model ( DDM ) dan Price Earning Ratio ( PER ) untuk Pengambilan Keputusan Investasi ( Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Makanan & Minuman, Perkebunan, dan Pertambangan Batu Bara). Selekta Manajemen: Jurnal Mahasiswa Bisnis & Manajemen, 01(06), 123–134.

Hakim, A., Ritonga, K., & Paulus, S. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Sakd) Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Skpd Kabupaten Indragiri Hulu). Riau University.

Idward, N. N., Majid, J., & Mediyati, M. (2018). The Effect Of Competence Of Human Resources, Information Technology And Accountability On The Quality Of Regional Financial Statements With Internal Control Systems As A Moderation (Study In District Of Gowa). International Journal of Economics Management and Social Science, 1(4), 142–155.

Jaya, I. M. L. M. (2020). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif: Teori, penerapan, dan riset nyata. Anak Hebat Indonesia.

Jiao, H., Koo, C. K., & Cui, Y. (2015). Legal environment, government effectiveness and firms’ innovation in China: examining the moderating influence of government ownership. Technological Forecasting and Social Change, 96, 15–24.

Lubis, N. K. (2017). Faktor Faktor yang Mempengaruhi Transparansi Pelaporan Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 1(2), 124–136.

Merzalia, N., & Syafiq, A. (2024). The Relationship Of Antenatal Care Services With The Incident Of Low Birth Weight. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 10(5), 500–508. https://doi.org/10.33024/jkm.v10i5.15271

Sofyan, Y. (2022). Olah Data Statistik SmartPLS 3 SmartPLS4 AMOS STATA. Cetakan Kedua, Penerbit Dewangga Energi Internasional.

Subrata, I. W., Yasa, G. W., & Astika, I. B. P. (2018). Pengaruh sistem pengendalian intern, kemampuan sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi pada kualitas laporan barang milik daerah. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 2, 477.

Yusnita, T., Lubis, D. P., Hubeis, M., & Kinseng, R. A. (2022). Pluralistic Family: Why They Let Their Children Get Married Early? Randwick International of Social Science Journal, 3(2), 343–354.

Yusnita, Y., Yolaga, N., & Mojika, N. (2023). Pelatihan Perencanaan Keuangan Rumah Tangga Pada Desa Suka Nanti Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Kewirausahaan & Bisnis, 5(2), 67–70.

 

 

Copyright holder:

Nekda Lawendatu, Hendrian, Nuryasman (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: