Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 10, Oktober 2024

 

PENGARUH PEMBUATAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI KUNDUR

 

Ilna

Universitas Negeri Padang, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Pencapaian tujuan pendidikan turut serta dipengaruhi peran kepala sekolah sebagai pemimpin dan pengelola strategis dalam lembaga pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab dalam membuat visi dan misi yang jelas, serta mengambil keputusan strategis yang berdampak pada pengembangan kurikulum, pengelolaan sumber daya, dan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Sehingga, perlunya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru melalui kebijakan yang inklusif dan mendukung, guna mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat memengaruhi kinerja guru di Sekolah Luar Biasa Negeri Kundur. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif. Adapun pengambilan data dengan teknik literatur riview serta dianalisis dengan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa keputusan yang transparan dan inklusif, serta keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan, meningkatkan rasa memiliki dan kepuasan kerja, yang berujung pada peningkatan kinerja guru. Dukungan dan umpan balik konstruktif dari kepala sekolah juga berperan penting dalam pengembangan profesionalisme guru. Dengan demikian, kepala sekolah yang mempraktikkan kepemimpinan kolaboratif yang mampu melahirkan lingkungan pendidikan yang lebih baik di sekolah luar biasa.

Kata Kunci: Kepala sekolah, kinerja guru, pembuatan keputusan

                                                                                                                           

Abstract

The achievement of educational goals is greatly influenced by the role of the principal as a leader and strategic manager in educational institutions. The principal is responsible for creating a clear vision and mission, as well as making strategic decisions that have an impact on curriculum development, resource management, and the overall quality of education. Therefore, it is important for the principal to improve teacher performance through inclusive and supportive policies, in order to achieve optimal and quality educational goals. The purpose of this study was to explore how the decision-making process carried out by the principal can affect teacher performance at the Kundur State Special School. The method in this study was descriptive qualitative. While data collection used literature review techniques and was analyzed using triangulation techniques. The results of the study showed that transparent and inclusive decisions, as well as teacher involvement in decision-making, increased a sense of belonging and job satisfaction, which led to improved teacher performance. Support and constructive feedback from the principal also played an important role in the development of teacher professionalism. Thus, principals who practice collaborative leadership can create a better educational environment in special schools.

Keywords: Principal, teacher performance, decision making

 

 

 

Pendahuluan

Tercapainya tujuan pendidikan dari adanya peran kepala sekolah, yang yang memiliki sebagai pemimpin dan pengelola yang strategis dalam lembaga pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab dalam membuat visi dan misi sekolah yang jelas, serta mengembangkan suasanan belajar yang mendukung siswa dan guru. Dengan kepemimpinan yang efektif, kepala sekolah dapat memotivasi staf pengajar, memastikan penerapan kurikulum yang sesuai, serta mengelola sumber daya dengan efisien (Khosiin, 2021). Baik tidaknya pengelolaan pendidikan di suatu lembaga terutama Lembaga Pendidikan didukung dengan adanya kepala sekolah, yang berperan sebagai pengelola utama. Salah satu peran krusial kepala sekolah adalah sebagai pengambil keputusan. Berbabagai putusan yang dipilih oleh kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap semua hal yang berkaitan dengan sekolah, seperti pengembangan kurikulum, pengelolaan sumber daya manusia, sampai pada peningkatan kualitas pendidikan (Putra, 2020).

Kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam melahirkan keputusan strategis yang mempengaruhi seluruh aspek operasional sekolah, diawali dengan kebijakan pendidikan, pengelolaan sumber daya, sampai pada pengembangan kurikulum. Keputusan yang diambil oleh kepala sekolah tidak hanya berdampak pada lingkungan belajar, tetapi juga berpengaruh pada motivasi dan kinerja guru serta hasil belajar siswa. Sebagai pemimpin, kepala sekolah perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kebutuhan siswa, kondisi tenaga pengajar, dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah. Dengan kemampuan untuk menganalisis situasi dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan, kepala sekolah dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan efektif, serta memastikan bahwa tujuan pendidikan tercapai dengan baik (Satar & Sohiron, 2024).

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal, diperlukan kinerja guru yang optimal disebabkan guru merupakan sebuah inti dari proses pembelajaran yang mampu membimbing siswa. Sehingg, kepala sekolah dengan perannya sebagai pembuat keputusan memiliki tanggung jawab penting dalam peningkatan kinerja guru. Kepala sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung, menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional, serta menetapkan standar yang jelas untuk kinerja guru (Jaya, 2022). Melalui pengambilan keputusan yang tepat, kepala sekolah mampu memberikan fasilitas dengan Kerjasama seluruh guru, memberikan saran yang membangun, serta menghargai prestasi dan upaya guru. Selain itu, dengan mendengarkan masukan dari guru dan melibatkan mereka pada pengambilan keputusan, kepala sekolah mampu menciptakan rasa kepemilikan serta motivasi yang lebih besar di antara staf pengajar. Sehingga upaya dalam meningkatkan kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah tidak hanya berkontribusi pada pengembangan profesional guru, tetapi juga pada pencapaian tujuan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas di sekolah (Zhahira et al., 2022).

Studi sebelumnya yang dilakukan Yunus et al. (2021) menjelaskan jika kepemimpinan pada kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi kinerja guru di Lembaga pendidikan. Kepala sekolah yang menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif, seperti memberikan arahan yang jelas, dukungan moral, serta membangun komunikasi yang baik, dapat membuat terjadinya peningkatan motivasi dan semangat kerja guru disekolahnya. Pemimpin yang dapat melahirkan suasana kerja yang positif serta kolaboratif juga mampu meningkatkan profesionalisme guru, mendorong inovasi dalam metode pengajaran, dan memastikan bahwa guru memiliki akses terhadap pelatihan serta pengembangan kompetensi. Pada akhirnya, kepemimpinan yang baik berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dasar dengan cara memotivasi guru untuk memberikan kinerja terbaiknya.

Kebaruan penelitian ini terletak pada variabel keputusan kepala sekolah yang masih sedikit literaturnya serta penelitiannya dilakukan di sekolah luar biasa, yang sering kali memiliki tantangan dan kebutuhan unik dibandingkan dengan sekolah reguler. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat memengaruhi motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja guru, yang pada gilirannya berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa berkebutuhan khusus. Dengan menyoroti faktor-faktor seperti komunikasi, partisipasi guru dalam pengambilan keputusan, dan implementasi kebijakan yang inklusif, penelitian ini membantu dalam memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan praktik kepemimpinan pendidikan yang lebih baik serta meningkatkan kinerja guru sekolah luar biasa.

 

Metode Penelitian

Metode deskriptif kualitatif ialah metode pada penelitian ini. Metode deskriptif kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk menjelaska dan memahami aktivitas sosial, perilaku, atau pengalaman individu dengan cara yang mendalam dan komprehensif (Syahrizal & Jailani, 2023). Tujuan penelitian ini ialah untuk dapat memberikan gambaran yang jelas serta mendalam mengenai suatu aktivitas, serta mengembangkan pemahaman tentang bagaimana individu atau kelompok berinteraksi dengan lingkungan mereka. Teknik pengumpulan data menggunakan literature review. Teknik ini adalah teknik dengan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, serta menyintesis data yang didapatkan yang berkaitan dengan topik penelitian.  Sedangkan, analisis data menggunakan triangulasi dalam analisis data merujuk pada penggunaan lebih dari satu metode atau sumber data untuk meningkatkan validitas dan keandalan temuan penelitian (Alfansyur & Mariyani, 2022).

                                                

Hasil dan Pembahasan

Setiap organisasi memerlukan pemimpin karena pemimpin memberikan arahan, visi, dan pengambilan keputusan yang penting bagi keberhasilan organisasi tersebut (Saferti et al., 2022). Seperti halnya di sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah, seorang pemimpin dalam organisasi berfungsi untuk mengoordinasikan anggota, memotivasi mereka, serta memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil sesuai dengan tujuan bersama. Tanpa adanya pemimpin, organisasi akan mengalami kesulitan dalam menjalankan operasional sehari-hari, karena tidak ada yang bertanggung jawab dalam menentukan prioritas, menyelesaikan konflik, serta memberikan arahan yang jelas. Seperti halnya, kepala sekolah bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pendidikan, mengelola staf, serta menjamin kesejahteraan siswa, yang semuanya penting untuk kelangsungan dan kesuksesan institusi pendidikan (Sahadi et al., 2022).

Kepala sekolah perlu memiliki kompetensi yang mumpuni untuk mencapai tujuan pendidikan. Kompetensi ini mencakup kemampuan manajerial, kepemimpinan, serta pemahaman mendalam mengenai kebutuhan siswa dan guru. Dalam pencapaian tujuan Pendidikan, kepala sekolah perlu dilakukan pemberdayaan sumber daya yang ada, seperti meningkatkan kinerja guru (Tomatala et al., 2023). Guru merupakan salah satu elemen kunci dalam proses pembelajaran, sehingga kepala sekolah perlu memastikan bahwa mereka mendapatkan pelatihan yang sesuai, dukungan moral, serta fasilitas yang mendukung metode pengajaran khusus yang dibutuhkan di lingkungan pendidikan luar biasa (Muthi, 2019).

Kinerja guru merupakan hasil berupa prestasi yang didapatkan oleh guru pada pelaksanaan tugas serta tanggung jawabnya sebagai pendidik. Kinerja ini mencakup berbagai aspek, termasuk kemampuan dalam mengajar, menyusun rencana pelajaran, memberikan motivasi pada siswa, dan melahirkan situasi lingkungan belajar yang kondusif (Muspawi, 2021). Kinerja guru juga diukur dari seberapa baik mereka mampu mencapai tujuan pembelajaran, menggunakan metode pengajaran yang efektif, serta melakukan evaluasi terhadap kemajuan siswa. Selain itu, aspek profesionalisme, seperti disiplin, kerja sama dengan rekan sejawat, dan pengembangan diri, juga merupakan bagian penting dari kinerja guru. Kinerja yang baik akan berdampak positif pada kualitas pendidikan dan keberhasilan siswa (Romadhon & Zulela, 2021). Menurut Sumarno dalam Jaliah et al. (2020), menjelaskan bahwa ada tiga factor yang turut serta memberikan pengaruh pada kinerja seseorang termasuk guru, yaitu kemampuan, kepribadian, dan minat kerja.

1)    Kemampuan

Kemampuan mencakup keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang dimiliki individu untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Jika seseorang memiliki kemampuan yang memadai, kinerjanya cenderung lebih baik karena ia dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan efisien dan berkualitas.  

2)    Kepribadian

Kepribadian juga berperan penting, karena sifat-sifat individu seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama akan memengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi di tempat kerja dan menghadapi tantangan.

3)    Minat Kerja

Minat kerja menjadi faktor penentu lain, karena individu yang memiliki minat tinggi terhadap pekerjaannya akan lebih termotivasi, produktif, dan bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Ketiga faktor ini saling berkaitan dan bersama-sama menentukan seberapa baik seseorang dapat bekerja dalam suatu organisasi

Pada peningkatan kinerja guru, kepala sekolah dapat mengimplementasikan berbagai strategi, seperti memberikan kesempatan pengembangan profesional, mengadakan pelatihan khusus yang relevan dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan kolaboratif (Majid, 2024). Kepala sekolah juga harus aktif dalam memberikan umpan balik serta evaluasi terhadap kinerja guru, sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas pengajaran. Sehingga kepala sekolah perlu mengambil keputusan yang tepat untuk mendukung keberhasilan seluruh aspek pendidikan di sekolah.

Pengambilan keputusan adalah proses penting yang terjadi ketika terdapat kesenjangan antara harapan dan realita, sehingga memerlukan solusi yang tepat. Dalam proses ini, penentuan alternatif menjadi langkah krusial (Oktaviano et al., 2022). Penentuan alternatif adalah tahap di mana pemimpin atau pengambil keputusan mempertimbangkan berbagai opsi yang dapat menyelesaikan masalah atau menjembatani kesenjangan tersebut. Setelah mengidentifikasi alternatif yang tersedia, setiap opsi dievaluasi berdasarkan dampaknya terhadap tujuan organisasi. Proses ini membantu pengambil keputusan memilih solusi terbaik yang dapat mendekatkan kondisi realita dengan harapan yang diinginkan (Hanafi, 2018).

Pengambilan keputusan adalah hal penting bagi seorang pemimpin, termasuk kepala sekolah, karena keputusan yang diambil akan memengaruhi seluruh aspek operasional dan keberhasilan institusi yang dipimpinnya. Kepala sekolah perlu melahirkan berbagai keputusan yang tepat terkait manajemen sekolah, pengelolaan sumber daya, kesejahteraan siswa, dan peningkatan kualitas pendidikan (Hasibuan et al., 2022). Dalam proses pengambilan keputusan, kepala sekolah perlu memperhatikan berbagai faktor, seperti kebutuhan siswa, kebijakan pendidikan, serta masukan dari guru dan staf. Keputusan yang bijak akan membantu melahirkan suasana sekolah yang kondusif untuk belajar serta membantu dalam mengembangkan para siswa dengan baik (Mohune & Tola, 2019).

Kehadiran kepala sekolah diharapkan menjadi kebaruan yang signifikan pada pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktivitas sekolah dan kinerja para guru. Sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki peran strategis dalam menentukan arah kebijakan, mengelola sumber daya, serta menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas pengajaran (Izza et al., 2023). Dengan pengambilan keputusan yang tepat, kepala sekolah bisa mengidentifikasi dan memprioritaskan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar, memberikan pelatihan dan pengembangan bagi guru, serta meningkatkan kesejahteraan siswa. Keputusan yang efektif dan efisien dari kepala sekolah akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan dan produktivitas keseluruhan sekolah termasuk peningkatan kinerja guru (Wirdanimar et al., 2024).

Dengan demikian, pengambilan keputusan oleh kepala sekolah berpengaruh pada kinerja guru di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB) Kundur. Pada kasus kepala sekolah yang baru berasal dari latar belakang guru fisika, sehingga harus memahami dengan cepat kebutuhan dan dinamika pendidikan luar biasa untuk membuat keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan yang diambil, seperti alokasi sumber daya, program pengembangan profesi guru, serta metode pengajaran yang diterapkan, akan sangat memengaruhi bagaimana guru-guru PLB menjalankan tugas mereka. Jika kepala sekolah mampu membuat kebijakan yang mendukung kebutuhan spesifik siswa berkebutuhan khusus, hal ini akan membantu guru bekerja lebih produktif serta peningkatan kualitas pengajaran.

Sebaliknya, jika kepala sekolah tidak mampu memahami tantangan di SLB atau tidak melibatkan guru PLB dalam proses pengambilan keputusan, kinerja guru bisa terhambat. Misalnya, kebijakan yang kurang memperhatikan metode pendidikan inklusif atau kurangnya pelatihan yang relevan bagi guru dapat menurunkan motivasi dan efektivitas guru dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus. Di SLB Kundur, di mana keberagaman kebutuhan siswa sangat kompleks, kepala sekolah yang mampu mengambil keputusan yang responsif terhadap kondisi ini akan memberikan dampak positif pada kinerja guru, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.

 

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan yang transparan dan inklusif, serta keterlibatan guru dalam proses pengambilan keputusan, secara signifikan meningkatkan rasa memiliki dan kepuasan kerja guru. Ketika kepala sekolah menerapkan praktik pengambilan keputusan yang terbuka, di mana guru diberikan kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan ide-ide mereka, terciptalah suasana kolaboratif yang memperkuat ikatan antara kepala sekolah dan staf pengajar. Rasa keterlibatan ini membuat guru merasa dihargai dan diakui, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi mereka untuk bekerja secara optimal. Selain itu, kepala sekolah yang mampu memberikan dukungan dan umpan balik yang konstruktif berkontribusi pada pengembangan profesionalisme guru, karena umpan balik yang tepat waktu membantu mereka memahami area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan praktik pengajaran. Dengan menciptakan budaya kerja yang positif dan partisipatif, kepala sekolah tidak hanya meningkatkan kinerja guru tetapi juga memperkuat komunitas pendidikan secara keseluruhan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kualitas pendidikan yang lebih baik di sekolah luar biasa.

 

BIBLIOGRAFI

 

Alfansyur, A., & Mariyani. (2020). Seni mengelola data: Penerapan triangulasi teknik, sumber dan waktu pada penelitian pendidikan sosial. HISTORIS: Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(2), 146–150.

Hanafi, I. (2018). Gaya pengambilan keputusan kepala sekolah dasar ditinjau rasional dan intuitif. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 1(1), 76-82.

Hasibuan, L. H. ., harahap, A. shihab syah ., Bunda, B. ., Putri, C. T. ., Hayati, F. ., Saraini, I. ., Batubara, A. N. A. ., Nurhasana, S. ., & Andriani, S. . (2022). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pengambilan Keputusan di Dalam Sebuah Lembaga Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 12794–12798. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10530

Izza, N., Setianti, Y., & Tiara, O. (2023). Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah ramah anak di sekolah inklusi. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 272-284. https://doi.org/10.37985/murhum.v4i2.236

Jaliah, H., & Fitria, H. (2020). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen kepala sekolah terhadap kinerja guru. Journal of Education Research, 1(2), 146-153.

Jaya, W. S. (2022). Kinerja guru ditinjau dari gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1286–1294.

Khosiin, A. (2021). Peran kepemimpinan kepala sekolah, pengambilan keputusan, dan budaya organisasi terhadap disiplin kerja. Chalim Journal of Teaching and Learning, 1(1), 45–55.

Majid, M. A. (2024). Kepemimpinan kepala sekolah sebagai motivator: Upaya meningkatkan kinerja guru. Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 138–152. https://doi.org/10.31538/adrg.v4i2.1306

Mohune, P., & Tola, B. (2019). Proses pengambilan keputusan kepala sekolah dalam pencapaian visi dan misi pendidikan. Al-Minhaj: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 111-127.

Muspawi, M. (2021). Strategi peningkatan kinerja guru. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 101-106. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1265

Muthi, H. (2019). Pengaruh partisipasi guru dalam pengambilan keputusan dan implementasi pengawas terhadap kinerja guru. Madrascience: Jurnal Pendidikan Islam, Sains, Sosial, dan Budaya, 1(2), 51-71.

Oktaviano, D., Permatasari, B., & Fernando, Y. (2022). Pengaruh faktor psikologis dan sosiologis terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil: Studi pada konsumen mobil Avanza di Provinsi Lampung. SMART: Strategy of Management and Accounting through Research and Technology, 2(1), 46-54.

Putra, V. M. (2020). Persepsi guru terhadap pengambilan keputusan kepala sekolah di SMK Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang. Bahana Manajemen Pendidikan: Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1), 755–831.

Romadhon, M., & Zulela. (2021). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sekolah dasar. Basicedu, 5(2), 478-489.

Sahadi, Neti Sunarti, & Endah Puspitasari. (2022). Pengembangan Organisasi (Tinjauan Umum Pada Semua Organisasi). Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 8(2), 399–412. https://doi.org/10.25157/moderat.v8i2.2712

Satar, S., & Sohiron, S. (2024). Kemampuan Managerial Dalam Pengambilan Keputusan Yang Efektif. AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584)4(02), 1951-1959

Seferti, L., Gistituati, N., & Anisah, A. (2022). Perilaku Kepemimpinan dalam Organisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 13531–13537. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4591

Syahrizal, H., & Jailani, M. S. (2023). Jenis-Jenis Penelitian Dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. QOSIM : Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora, 1(1), 13–23. https://doi.org/10.61104/jq.v1i1.49

Tomatala, W., Wenno, I. H., & Laurens, T. (2023). Gaya pengambilan keputusan kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas sekolah pada SMA negeri di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 1307-1314.

Wirdanimar, W., Imamora, M. ., David, D., Fazis, M. ., & Salam, M. Y. . (2024). Pengambilan Keputusan oleh Kepala Sekolah dalam Peningkatan Prestasi EkstrakurikulerTahfidz di SDN 13 Pasar Remaja Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto. Indonesian Research Journal on Education, 4(4), 30–36. https://doi.org/10.31004/irje.v4i4.1016

Yunus, A. A. S. P., Hidayat, M. T., Djazilan, M. S., & Akhwani, A. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu5(5), 3625-3635

Zhahira, J., Shalahudin, & Jamilah. (2022). Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Journal of Educational Research (JER), 1(1), 85–100.

 

Copyright holder:

Ilna (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: