Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
PENGARUH PEMBUATAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU
SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI KUNDUR
Ilna
Universitas Negeri
Padang, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Pencapaian tujuan pendidikan turut serta dipengaruhi
peran kepala sekolah sebagai pemimpin dan pengelola strategis dalam lembaga
pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab dalam membuat visi dan misi yang
jelas, serta mengambil keputusan strategis yang berdampak pada pengembangan
kurikulum, pengelolaan sumber daya, dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Sehingga, perlunya kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru melalui
kebijakan yang inklusif dan mendukung, guna mencapai tujuan pendidikan yang
berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana proses
pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat memengaruhi
kinerja guru di Sekolah Luar Biasa Negeri Kundur. Metode yang digunakan ialah
metode deskriptif kualitatif. Adapun pengambilan data dengan teknik literatur
riview serta dianalisis dengan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa keputusan yang transparan dan inklusif, serta keterlibatan
guru dalam pengambilan keputusan, meningkatkan rasa memiliki dan kepuasan
kerja, yang berujung pada peningkatan kinerja guru. Dukungan dan umpan balik
konstruktif dari kepala sekolah juga berperan penting dalam pengembangan
profesionalisme guru. Dengan demikian, kepala sekolah yang mempraktikkan
kepemimpinan kolaboratif yang mampu melahirkan lingkungan pendidikan yang lebih
baik di sekolah luar biasa.
Kata Kunci: Kepala sekolah, kinerja guru, pembuatan keputusan
Abstract
The achievement of educational goals is greatly influenced by the role
of the principal as a leader and strategic manager in educational institutions.
The principal is responsible for creating a clear vision and mission, as well
as making strategic decisions that have an impact on curriculum development,
resource management, and the overall quality of education. Therefore, it is
important for the principal to improve teacher performance through inclusive
and supportive policies, in order to achieve optimal and quality educational
goals. The purpose of this study was to explore how the decision-making process
carried out by the principal can affect teacher performance at the Kundur State
Special School. The method in this study was descriptive qualitative. While
data collection used literature review techniques and was analyzed using
triangulation techniques. The results of the study showed that transparent and
inclusive decisions, as well as teacher involvement in decision-making,
increased a sense of belonging and job satisfaction, which led to improved
teacher performance. Support and constructive feedback from the principal also
played an important role in the development of teacher professionalism. Thus,
principals who practice collaborative leadership can create a better
educational environment in special schools.
Keywords: Principal, teacher performance, decision making
Pendahuluan
Tercapainya
tujuan pendidikan dari adanya peran kepala sekolah, yang yang memiliki sebagai
pemimpin dan pengelola yang strategis dalam lembaga pendidikan. Kepala sekolah
bertanggung jawab dalam membuat visi dan misi sekolah yang jelas, serta
mengembangkan suasanan belajar yang mendukung siswa dan guru. Dengan
kepemimpinan yang efektif, kepala sekolah dapat memotivasi staf pengajar,
memastikan penerapan kurikulum yang sesuai, serta mengelola sumber daya dengan
efisien (Khosiin, 2021). Baik tidaknya pengelolaan pendidikan di suatu lembaga
terutama Lembaga Pendidikan didukung dengan adanya kepala sekolah, yang
berperan sebagai pengelola utama. Salah satu peran krusial kepala sekolah
adalah sebagai pengambil keputusan. Berbabagai putusan yang dipilih oleh kepala
sekolah berpengaruh signifikan terhadap semua hal yang berkaitan dengan
sekolah, seperti pengembangan kurikulum, pengelolaan sumber daya manusia,
sampai pada peningkatan kualitas pendidikan (Putra, 2020).
Kepala
sekolah memiliki tanggung jawab dalam melahirkan keputusan strategis yang
mempengaruhi seluruh aspek operasional sekolah, diawali dengan kebijakan
pendidikan, pengelolaan sumber daya, sampai pada pengembangan kurikulum.
Keputusan yang diambil oleh kepala sekolah tidak hanya berdampak pada
lingkungan belajar, tetapi juga berpengaruh pada motivasi dan kinerja guru
serta hasil belajar siswa. Sebagai pemimpin, kepala sekolah perlu
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kebutuhan siswa, kondisi tenaga pengajar,
dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah. Dengan kemampuan untuk menganalisis
situasi dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan
keputusan, kepala sekolah dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan
efektif, serta memastikan bahwa tujuan pendidikan tercapai dengan baik (Satar
& Sohiron, 2024).
Untuk
mencapai tujuan pendidikan yang optimal, diperlukan kinerja guru yang optimal
disebabkan guru merupakan sebuah inti dari proses pembelajaran yang mampu
membimbing siswa. Sehingg, kepala sekolah dengan perannya sebagai pembuat
keputusan memiliki tanggung jawab penting dalam peningkatan kinerja guru.
Kepala sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung, menyediakan
pelatihan dan pengembangan profesional, serta menetapkan standar yang jelas
untuk kinerja guru (Jaya, 2022). Melalui pengambilan keputusan yang tepat,
kepala sekolah mampu memberikan fasilitas dengan Kerjasama seluruh guru,
memberikan saran yang membangun, serta menghargai prestasi dan upaya guru.
Selain itu, dengan mendengarkan masukan dari guru dan melibatkan mereka pada
pengambilan keputusan, kepala sekolah mampu menciptakan rasa kepemilikan serta
motivasi yang lebih besar di antara staf pengajar. Sehingga upaya dalam
meningkatkan kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah tidak hanya
berkontribusi pada pengembangan profesional guru, tetapi juga pada pencapaian
tujuan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas di sekolah (Zhahira et al.,
2022).
Studi
sebelumnya yang dilakukan Yunus et al. (2021) menjelaskan jika kepemimpinan
pada kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi kinerja guru di Lembaga
pendidikan. Kepala sekolah yang menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif,
seperti memberikan arahan yang jelas, dukungan moral, serta membangun komunikasi
yang baik, dapat membuat terjadinya peningkatan motivasi dan semangat kerja
guru disekolahnya. Pemimpin yang dapat melahirkan suasana kerja yang positif
serta kolaboratif juga mampu meningkatkan profesionalisme guru, mendorong
inovasi dalam metode pengajaran, dan memastikan bahwa guru memiliki akses
terhadap pelatihan serta pengembangan kompetensi. Pada akhirnya, kepemimpinan
yang baik berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dasar
dengan cara memotivasi guru untuk memberikan kinerja terbaiknya.
Kebaruan
penelitian ini terletak pada variabel keputusan kepala sekolah yang masih
sedikit literaturnya serta penelitiannya dilakukan di sekolah luar biasa, yang
sering kali memiliki tantangan dan kebutuhan unik dibandingkan dengan sekolah
reguler. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana
proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat memengaruhi
motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja guru, yang pada gilirannya berdampak pada
kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa berkebutuhan khusus. Dengan
menyoroti faktor-faktor seperti komunikasi, partisipasi guru dalam pengambilan
keputusan, dan implementasi kebijakan yang inklusif, penelitian ini membantu
dalam memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan praktik kepemimpinan
pendidikan yang lebih baik serta meningkatkan kinerja guru sekolah luar biasa.
Metode Penelitian
Metode
deskriptif kualitatif ialah metode pada penelitian ini. Metode deskriptif
kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk menjelaska dan
memahami aktivitas sosial, perilaku, atau pengalaman individu dengan cara yang
mendalam dan komprehensif (Syahrizal & Jailani, 2023). Tujuan penelitian
ini ialah untuk dapat memberikan gambaran yang jelas serta mendalam mengenai
suatu aktivitas, serta mengembangkan pemahaman tentang bagaimana individu atau
kelompok berinteraksi dengan lingkungan mereka. Teknik pengumpulan data
menggunakan literature review. Teknik ini adalah teknik dengan proses
sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, serta menyintesis data yang
didapatkan yang berkaitan dengan topik penelitian. Sedangkan, analisis data menggunakan
triangulasi dalam analisis data merujuk pada penggunaan lebih dari satu metode
atau sumber data untuk meningkatkan validitas dan keandalan temuan penelitian
(Alfansyur & Mariyani, 2022).
Hasil dan Pembahasan
Setiap
organisasi memerlukan pemimpin karena pemimpin memberikan arahan, visi, dan
pengambilan keputusan yang penting bagi keberhasilan organisasi tersebut
(Saferti et al., 2022). Seperti halnya di sekolah yang dipimpin oleh kepala
sekolah, seorang pemimpin dalam organisasi berfungsi untuk mengoordinasikan
anggota, memotivasi mereka, serta memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil
sesuai dengan tujuan bersama. Tanpa adanya pemimpin, organisasi akan mengalami
kesulitan dalam menjalankan operasional sehari-hari, karena tidak ada yang bertanggung
jawab dalam menentukan prioritas, menyelesaikan konflik, serta memberikan
arahan yang jelas. Seperti halnya, kepala sekolah bertanggung jawab untuk
menjaga kualitas pendidikan, mengelola staf, serta menjamin kesejahteraan
siswa, yang semuanya penting untuk kelangsungan dan kesuksesan institusi
pendidikan (Sahadi et al., 2022).
Kepala
sekolah perlu memiliki kompetensi yang mumpuni untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kompetensi ini mencakup kemampuan manajerial, kepemimpinan, serta
pemahaman mendalam mengenai kebutuhan siswa dan guru. Dalam pencapaian tujuan
Pendidikan, kepala sekolah perlu dilakukan pemberdayaan sumber daya yang ada,
seperti meningkatkan kinerja guru (Tomatala et al., 2023). Guru merupakan salah
satu elemen kunci dalam proses pembelajaran, sehingga kepala sekolah perlu
memastikan bahwa mereka mendapatkan pelatihan yang sesuai, dukungan moral,
serta fasilitas yang mendukung metode pengajaran khusus yang dibutuhkan di
lingkungan pendidikan luar biasa (Muthi, 2019).
Kinerja
guru merupakan hasil berupa prestasi yang didapatkan oleh guru pada pelaksanaan
tugas serta tanggung jawabnya sebagai pendidik. Kinerja ini mencakup berbagai
aspek, termasuk kemampuan dalam mengajar, menyusun rencana pelajaran,
memberikan motivasi pada siswa, dan melahirkan situasi lingkungan belajar yang
kondusif (Muspawi, 2021). Kinerja guru juga diukur dari seberapa baik mereka
mampu mencapai tujuan pembelajaran, menggunakan metode pengajaran yang efektif,
serta melakukan evaluasi terhadap kemajuan siswa. Selain itu, aspek
profesionalisme, seperti disiplin, kerja sama dengan rekan sejawat, dan
pengembangan diri, juga merupakan bagian penting dari kinerja guru. Kinerja
yang baik akan berdampak positif pada kualitas pendidikan dan keberhasilan siswa
(Romadhon & Zulela, 2021). Menurut Sumarno dalam Jaliah et al. (2020),
menjelaskan bahwa ada tiga factor yang turut serta memberikan pengaruh pada
kinerja seseorang termasuk guru, yaitu kemampuan, kepribadian, dan minat kerja.
1) Kemampuan
Kemampuan mencakup keterampilan, pengetahuan, dan
kompetensi yang dimiliki individu untuk menjalankan tugasnya secara efektif.
Jika seseorang memiliki kemampuan yang memadai, kinerjanya cenderung lebih baik
karena ia dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan efisien dan berkualitas.
2) Kepribadian
Kepribadian juga berperan penting, karena sifat-sifat
individu seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama akan memengaruhi
bagaimana seseorang berinteraksi di tempat kerja dan menghadapi tantangan.
3) Minat
Kerja
Minat kerja menjadi faktor penentu lain, karena
individu yang memiliki minat tinggi terhadap pekerjaannya akan lebih
termotivasi, produktif, dan bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Ketiga faktor ini saling berkaitan dan bersama-sama menentukan seberapa baik
seseorang dapat bekerja dalam suatu organisasi
Pada
peningkatan kinerja guru, kepala sekolah dapat mengimplementasikan berbagai
strategi, seperti memberikan kesempatan pengembangan profesional, mengadakan
pelatihan khusus yang relevan dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus, serta
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan kolaboratif (Majid, 2024).
Kepala sekolah juga harus aktif dalam memberikan umpan balik serta evaluasi
terhadap kinerja guru, sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas
pengajaran. Sehingga kepala sekolah perlu mengambil keputusan yang tepat untuk
mendukung keberhasilan seluruh aspek pendidikan di sekolah.
Pengambilan
keputusan adalah proses penting yang terjadi ketika terdapat kesenjangan antara
harapan dan realita, sehingga memerlukan solusi yang tepat. Dalam proses ini,
penentuan alternatif menjadi langkah krusial (Oktaviano et al., 2022).
Penentuan alternatif adalah tahap di mana pemimpin atau pengambil keputusan
mempertimbangkan berbagai opsi yang dapat menyelesaikan masalah atau
menjembatani kesenjangan tersebut. Setelah mengidentifikasi alternatif yang
tersedia, setiap opsi dievaluasi berdasarkan dampaknya terhadap tujuan
organisasi. Proses ini membantu pengambil keputusan memilih solusi terbaik yang
dapat mendekatkan kondisi realita dengan harapan yang diinginkan (Hanafi,
2018).
Pengambilan
keputusan adalah hal penting bagi seorang pemimpin, termasuk kepala sekolah,
karena keputusan yang diambil akan memengaruhi seluruh aspek operasional dan
keberhasilan institusi yang dipimpinnya. Kepala sekolah perlu melahirkan
berbagai keputusan yang tepat terkait manajemen sekolah, pengelolaan sumber
daya, kesejahteraan siswa, dan peningkatan kualitas pendidikan (Hasibuan et
al., 2022). Dalam proses pengambilan keputusan, kepala sekolah perlu
memperhatikan berbagai faktor, seperti kebutuhan siswa, kebijakan pendidikan,
serta masukan dari guru dan staf. Keputusan yang bijak akan membantu melahirkan
suasana sekolah yang kondusif untuk belajar serta membantu dalam mengembangkan
para siswa dengan baik (Mohune & Tola, 2019).
Kehadiran
kepala sekolah diharapkan menjadi kebaruan yang signifikan pada pengambilan
keputusan untuk meningkatkan produktivitas sekolah dan kinerja para guru.
Sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki peran strategis dalam menentukan arah
kebijakan, mengelola sumber daya, serta menciptakan lingkungan yang mendukung
peningkatan kualitas pengajaran (Izza et al., 2023). Dengan pengambilan
keputusan yang tepat, kepala sekolah bisa mengidentifikasi dan memprioritaskan
langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar,
memberikan pelatihan dan pengembangan bagi guru, serta meningkatkan
kesejahteraan siswa. Keputusan yang efektif dan efisien dari kepala sekolah
akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan dan produktivitas keseluruhan sekolah
termasuk peningkatan kinerja guru (Wirdanimar et al., 2024).
Dengan
demikian, pengambilan keputusan oleh kepala sekolah berpengaruh pada kinerja
guru di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB) Kundur. Pada kasus kepala sekolah yang
baru berasal dari latar belakang guru fisika, sehingga harus memahami dengan
cepat kebutuhan dan dinamika pendidikan luar biasa untuk membuat keputusan yang
efektif. Keputusan-keputusan yang diambil, seperti alokasi sumber daya, program
pengembangan profesi guru, serta metode pengajaran yang diterapkan, akan sangat
memengaruhi bagaimana guru-guru PLB menjalankan tugas mereka. Jika kepala
sekolah mampu membuat kebijakan yang mendukung kebutuhan spesifik siswa
berkebutuhan khusus, hal ini akan membantu guru bekerja lebih produktif serta
peningkatan kualitas pengajaran.
Sebaliknya,
jika kepala sekolah tidak mampu memahami tantangan di SLB atau tidak melibatkan
guru PLB dalam proses pengambilan keputusan, kinerja guru bisa terhambat.
Misalnya, kebijakan yang kurang memperhatikan metode pendidikan inklusif atau
kurangnya pelatihan yang relevan bagi guru dapat menurunkan motivasi dan
efektivitas guru dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus. Di SLB Kundur, di
mana keberagaman kebutuhan siswa sangat kompleks, kepala sekolah yang mampu
mengambil keputusan yang responsif terhadap kondisi ini akan memberikan dampak
positif pada kinerja guru, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan
kualitas pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kesimpulan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keputusan yang transparan dan inklusif, serta
keterlibatan guru dalam proses pengambilan keputusan, secara signifikan
meningkatkan rasa memiliki dan kepuasan kerja guru. Ketika kepala sekolah
menerapkan praktik pengambilan keputusan yang terbuka, di mana guru diberikan
kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan ide-ide mereka, terciptalah suasana
kolaboratif yang memperkuat ikatan antara kepala sekolah dan staf pengajar.
Rasa keterlibatan ini membuat guru merasa dihargai dan diakui, yang pada
gilirannya meningkatkan motivasi mereka untuk bekerja secara optimal. Selain
itu, kepala sekolah yang mampu memberikan dukungan dan umpan balik yang
konstruktif berkontribusi pada pengembangan profesionalisme guru, karena umpan
balik yang tepat waktu membantu mereka memahami area yang perlu diperbaiki dan
mengembangkan praktik pengajaran. Dengan menciptakan budaya kerja yang positif
dan partisipatif, kepala sekolah tidak hanya meningkatkan kinerja guru tetapi
juga memperkuat komunitas pendidikan secara keseluruhan, yang pada akhirnya
berkontribusi pada kualitas pendidikan yang lebih baik di sekolah luar biasa.
BIBLIOGRAFI
Alfansyur, A., & Mariyani. (2020). Seni
mengelola data: Penerapan triangulasi teknik, sumber dan waktu pada
penelitian pendidikan sosial. HISTORIS: Jurnal Kajian, Penelitian &
Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(2), 146–150.
Hanafi, I. (2018). Gaya pengambilan
keputusan kepala sekolah dasar ditinjau rasional dan intuitif. Jurnal Review
Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 1(1), 76-82.
Hasibuan, L. H. ., harahap, A. shihab syah
., Bunda, B. ., Putri, C. T. ., Hayati, F. ., Saraini, I. ., Batubara, A. N.
A. ., Nurhasana, S. ., & Andriani, S. . (2022). Peran Kepemimpinan
Kepala Sekolah Terhadap Pengambilan Keputusan di Dalam Sebuah Lembaga
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 12794–12798.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10530
Izza, N., Setianti, Y., & Tiara, O.
(2023). Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah ramah
anak di sekolah inklusi. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2),
272-284. https://doi.org/10.37985/murhum.v4i2.236
Jaliah, H., & Fitria, H. (2020).
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen kepala sekolah terhadap
kinerja guru. Journal of Education Research, 1(2), 146-153.
Jaya, W. S. (2022). Kinerja guru ditinjau
dari gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1286–1294.
Khosiin, A. (2021). Peran kepemimpinan
kepala sekolah, pengambilan keputusan, dan budaya organisasi terhadap
disiplin kerja. Chalim Journal of Teaching and Learning, 1(1), 45–55.
Majid, M. A. (2024). Kepemimpinan kepala
sekolah sebagai motivator: Upaya meningkatkan kinerja guru. Andragogi:
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 138–152.
https://doi.org/10.31538/adrg.v4i2.1306
Mohune, P., & Tola, B. (2019). Proses
pengambilan keputusan kepala sekolah dalam pencapaian visi dan misi
pendidikan. Al-Minhaj: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 111-127.
Muspawi, M. (2021). Strategi peningkatan
kinerja guru. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 101-106.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1265
Muthi, H. (2019). Pengaruh partisipasi
guru dalam pengambilan keputusan dan implementasi pengawas terhadap kinerja
guru. Madrascience: Jurnal Pendidikan Islam, Sains, Sosial, dan Budaya,
1(2), 51-71.
Oktaviano, D., Permatasari, B., &
Fernando, Y. (2022). Pengaruh faktor psikologis dan sosiologis terhadap
pengambilan keputusan pembelian mobil: Studi pada konsumen mobil Avanza di
Provinsi Lampung. SMART: Strategy of Management and Accounting through
Research and Technology, 2(1), 46-54.
Putra, V. M. (2020). Persepsi guru
terhadap pengambilan keputusan kepala sekolah di SMK Negeri Kelompok Bisnis
Manajemen Kota Padang. Bahana Manajemen Pendidikan: Jurnal Administrasi
Pendidikan, 2(1), 755–831.
Romadhon, M., & Zulela. (2021).
Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sekolah dasar.
Basicedu, 5(2), 478-489.
Sahadi, Neti Sunarti, & Endah
Puspitasari. (2022). Pengembangan Organisasi (Tinjauan Umum Pada Semua
Organisasi). Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 8(2), 399–412. https://doi.org/10.25157/moderat.v8i2.2712
Satar, S., & Sohiron, S. (2024).
Kemampuan Managerial Dalam Pengambilan Keputusan Yang Efektif. AL-MIKRAJ
Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584), 4(02),
1951-1959
Seferti, L., Gistituati, N., & Anisah,
A. (2022). Perilaku Kepemimpinan dalam Organisasi. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 6(2), 13531–13537. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4591
Syahrizal, H., & Jailani, M. S.
(2023). Jenis-Jenis Penelitian Dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
QOSIM : Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora, 1(1), 13–23.
https://doi.org/10.61104/jq.v1i1.49
Tomatala, W., Wenno, I. H., & Laurens,
T. (2023). Gaya pengambilan keputusan kepala sekolah dalam meningkatkan
efektivitas sekolah pada SMA negeri di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram
Bagian Barat. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 1307-1314.
Wirdanimar, W., Imamora, M. ., David, D.,
Fazis, M. ., & Salam, M. Y. . (2024). Pengambilan Keputusan oleh Kepala
Sekolah dalam Peningkatan Prestasi EkstrakurikulerTahfidz di SDN 13 Pasar
Remaja Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto. Indonesian Research Journal
on Education, 4(4), 30–36. https://doi.org/10.31004/irje.v4i4.1016
Yunus, A. A. S. P., Hidayat, M. T., Djazilan, M. S., & Akhwani, A.
(2021). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 5(5), 3625-3635
Zhahira, J., Shalahudin, & Jamilah.
(2022). Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru. Journal of Educational Research (JER), 1(1), 85–100.
Copyright
holder: Ilna (2024) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |