Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, Special Issue No. 2, Desember 2021
GAMBARAN FAKTOR RISIKO DISLIPIDEMIA PADA PASIEN PENYAKIT
GINJAL KRONIS DENGAN TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Dennia Oktavia Zahidah
Hulwah1, Widodo2, Sri Umijati3
1Program
Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya
2Departemen
Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya
3Departemen IKM-KP,
Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pasien penyakit ginjal kronis yang
menjalani terapi hemodialisis memiliki risiko tinggi mengalami berbagai
komplikasi yang mengarah pada kematian akibat penyakit kardiovaskular. Salah
satu faktor utama penyebab penyakit kardiovaskular pada pasien penyakit ginjal
kronis adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid
yang ditandai dengan perubahan fraksi lipid dalam serum. Perubahan tersebut
meliputi kenaikan kadar kolesterol total, Low-Density
Lipoprotein-Cholesterol (LDL-C), High-Density
Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C) dan trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dislipidemia
pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD
Dr. Soetomo pada bulan Januari � Juni 2020. Metode yang digunakan berupa
deskriptif retrospektif dengan desain studi cross sectional terhadap 57
sampel pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD
Dr. Soetomo Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 31 pasien
(54,4%) mengalami dislipidemia dengan rincian 38,6% mengalami
hipo-HDL-kolesterolemia, 29,8% mengalami hipertrigliseridemia, 10,5% mengalami
hiperkolesterolemia, dan 5,3% mengalami hiper-LDL-kolesterolemia. Karakteristik
sampel yang mengalami dislipidemia didominasi oleh perempuan (58,1%), kelompok
umur 51 � 70 tahun (58,1%), kelompok IMT 25 � 29,9 kg/m2 (41,9%),
memiliki komorbid diabetes mellitus (48,4%), memiliki komorbid hipertensi (61,3%)
dan tidak memiliki riwayat keluarga dislipidemia (90,3%). Berdasarkan hasil
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor risiko dislipidemia pada pasien
penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis adalah jenis kelamin
perempuan, usia tua (51 � 70� tahun), nilai
IMT yang melebihi batas normal dan adanya penyakit penyerta (terutama diabetes
mellitus dan hipertensi).
Kata kunci: dislipidemia, hemodialisis, penyakit ginjal kronis.
Abstract
Chronic kidney disease patients
undergoing hemodialysis therapy have a high risk of experiencing various
complications that lead to death from cardiovascular disease. One of the main
factors causing cardiovascular disease in patients with chronic kidney disease
is dyslipidemia. Dyslipidemia is a lipid
metabolism disorder characterized by changes in the lipid fraction in serum.
These changes include an increase in total cholesterol, Low-Density Lipoprotein-Cholesterol (LDL-C),
High-Density Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C), and triglyceride levels. This study aims
to determine the risk factors of dyslipidemia in patients with chronic kidney
disease undergoing hemodialysis therapy at RSUD Dr. Soetomo
Surabaya in January � June 2020. The method used is descriptive retrospective
with a cross-sectional study design on 57 samples of chronic kidney disease
patients undergoing hemodialysis therapy at RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. The results showed that 31 patients (54,4%) had dyslipidemia, with
details of 38.6% having hypo-HDL-cholesterolemia, 29,8%
having hypertriglyceridemia, 10,5%
having hypercholesterolemia, and 5,3% having hyper-LDL-cholesterolemia.
Characteristics of samples with dyslipidemia were dominated by women (58,1%), age group of 51 � 70 years (58.1%),
BMI group of 25 � 29,9 kg/m2 (41,9%), had comorbidities with
diabetes mellitus (48,4%), had comorbidities with hypertension (61,3%) and had
no family history of dyslipidemia (90,3%). Based on these results, it can be
concluded that the risk factors of dyslipidemia in chronic kidney disease
patients undergoing hemodialysis therapy are female, old age (51-70 years), BMI
values that exceed normal limits, and the
presence of comorbidities (especially diabetes mellitus and hypertension).
Keywords: chronic kidney
disease; dyslipidemia;
hemodialysis.
Pendahuluan
Pasien penyakit ginjal
kronis (PGK) yang menjalani hemodialisis (HD) merupakan salah satu beban
nasional di Indonesia. Di Indonesia, jumlah pasien PGK yang menjalani HD terus
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018, terdapat penambahan pasien baru HD
di Indonesia sebanyak 66.433 pasien dengan total pasien aktif HD sebesar 132.142 (Indonesian Renal Registry, 2018).
Pasien PGK yang menjalani
HD memiliki risiko tinggi morbiditas dan mortalitas akibat penyakit
kardiovaskular (CVD) (Cofan et al., 2006).
Jumlah kematian pasien HD di Indonesia selama tahun 2018 tercatat sebanyak
6.898 pasien dan 42% di antaranya disebabkan karena CVD (IRR, 2018). Penelitian oleh Genovesi et al. (2017)
menemukan bahwa angka kematian pasien HD akibat CVD sebesar 65% dari seluruh
jumlah kematian. Mortalitas
akibat CVD 10�30 kali lebih tinggi pada pasien yang menjalani HD (Moradi et al., 2018).
Salah satu faktor risiko utama kejadian CVD pada pasien PGK adalah dislipidemia
(Mikolasevic, �utelija,
Mavrinac, & Orlic, 2017).
Berdasarkan
penelitian, angka kejadian dislipidemia pasien HD sebesar 63% hingga 82% (Cofan et al., 2006); Pennell et al., 2006). Tingkat kejadian
dislipidemia pada pasien PGK dipengaruhi oleh indeks massa tubuh (IMT), tingkat
keparahan proteinuria, penyakit penyerta, riwayat keluarga, usia, jenis kelamin
dan nilai GFR (Glomerular Filtration Rate)
(KDIGO, 2012; Genovesi et al., 2017).
Risiko dislipidemia meningkat
sebesar 8% tiap kenaikan kategori IMT (Cofan et al., 2006).
Akan tetapi, penelitian lain justru menemukan bahwa peningkatan abnormalitas
kolesterol total, LDL-C, HDL-C dan TG menurut IMT tidak menunjukkan hasil yang
konsisten (Hussain et al., 2019).
Kejadian dislipidemia
diperparah dengan adanya penyakit penyerta. Adanya penyakit penyerta terbukti
berdampak pada perubahan metabolisme lipid yang lebih parah sehingga
meningkatkan insiden dislipidemia (Bozkurt et al., 2016).
Penelitian yang dilakukan oleh Cofan et al. (2006)
menemukan hasil yang berkebalikan dimana kadar LDL pada pasien tanpa diabetes
dan hipertensi justru lebih tinggi dibanding pasien yang menderita keduanya.
Selain itu, kadar kolesterol total, LDL dan TG ditemukan lebih tinggi pada
pasien non sirosis hepatis dibanding pasien yang menderita sirosis (Cofan et al., 2006).
Kasus dislipidemia yang
lebih tinggi terjadi pada pasien PGK yang memiliki riwayat keluarga positif
dislipidemia (De Santis Filgueiras, Vieira, Ribeiro, & De Novaes, 2019).
Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh (Liu et al., 2018)
menunjukkan bahwa dari 1393 pasien yang memiliki riwayat keluarga positif
dislipidemia, 57% diantaranya justru tidak mengalami dislipidemia.
Angka kejadian
dislipidemia pada pasien PGK meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Choudhary, 2019). Namun, (Aljabri, 2019) menemukan bahwa presentase hiperkolesterolemia,
hipo-HDL-kolesterolemia dan hipertrigliseridemia tidak meningkat secara
konsisten seiring dengan pertambahan usia.
Demikian pula adanya pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian
dislipidemia pada pasien PGK menunjukkan hasil tidak konsisten. Penelitian oleh
(Choudhary 2019)
menunjukkan bahwa 54,8% kasus dislipidemia terjadi pada pria. Sementara itu, (Mitwalli et al.
2011)
menemukan bahwa abnormalitas kadar lipid serum lebih sering terjadi pada pasien
dialisis berjenis kelamin perempuan.
Diperlukan penelitian
lebih lanjut mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kejadian dislipidemia
pada pasien PGK dengan terapi HD karena beberapa penelitian sebelumnya
menunjukkan hasil yang berbeda. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam
penelitian ini akan dikaji faktor risiko yang menimbulkan dislipidemia pada
penderita PGK yang menjalani terapi HD di RSUD Dr. Soetomo sehingga kematian
dan perburukan kondisi pasien akibat dislipidemia.
Metode Penelitian
����������� Penelitian ini tergolong dalam
penelitian deksriptif retrospektif dengan desain studi cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko
dislipidemia pada pasien PGK yang menjalani terapi HD. Populasi penelitian
adalah penderita PGK yang menjalani terapi HD di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada
bulan Januari � Juni 2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan teknik total sampling. Dalam
penelitian ini ditetapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
meliputi: (1) pasien menderita kerusakan/penyakit ginjal selama lebih dari 3
bulan; (2) pasien memiliki nilai GFR kategori G5; (3) pasien mengalami
proteinuria; dan (4) pasien tidak menjalani terapi yang melibatkan konsumsi lipid-lowering drugs. Sementara itu
kriteria eksklusi terdiri dari: (1) pasien pernah menjalani transplantasi
ginjal; (2) pasien memiliki riwayat konsumsi alkohol kronis; dan (3) pasien
memiliki riwayat sebagai perokok aktif.
Data sampel
diperoleh dari data sekunder rekam medis pasien PGK yang menjalani terapi HD di
RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Data yang diambil terdiri dari usia, jenis kelamin,
indeks massa tubuh (IMT), penyakit penyerta, riwayat keluarga dislipidemia,
kadar kolesterol total, Low-Density
Lipoprotein-Cholesterol (LDL-C), High-Density
Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C) dan trigliserida.
Penelitian
dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 � Februari 2021. Data yang diperoleh dari
proses pengumpulan data diolah menggunakan piranti lunak Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 25, Microsoft Word 2010 dan Microsoft Excel 2010. Analisis data
dilakukan secara deskriptif melalui penyajian tabel distribusi frekuensi yang
disertai dengan penjelasan naratif.
����������� Penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari Komite Etik Penelitian Kesehatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya
dengan nomor ethical clearance No.0090/KEPK/XI/2020.
�����������
Hasil Penelitian
Tabel 1
Distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, IMT, penyakit
penyerta dan riwayat keluarga
Variabel |
n |
% |
Jenis Kelamin |
|
|
��� �Laki laki |
28 |
49,1 |
��� �Perempuan |
29 |
50,9 |
Usia (tahun) |
|
|
��� �20 � 30 |
4 |
7,0 |
��� �31 � 40 |
11 |
19,3 |
��� �41 � 50 |
13 |
22,8 |
��� �51 � 60 |
28 |
49,1 |
��� �61 � 70 |
1 |
1,8 |
IMT (kg/m2) |
|
|
��� �<18,5 |
7 |
12,3 |
��� �18,5 � 24,9 |
31 |
54,4 |
��� �25 � 29,9 |
17 |
29,8 |
��� �30 � 34,9 |
2 |
3,5 |
Penyakit penyerta |
|
|
��� �Diabetes mellitus |
21 |
36,8 |
��� �Hipertensi |
40 |
70,2 |
Riwayat keluarga |
|
|
��� �Riwayat dislipidemia keluarga (+) |
7 |
12,3 |
��� �Riwayat dislipidemia keluarga (-) |
50 |
87,7 |
�����������
����������� Tabel 1
menunjukkan bahwa karakteristik penderita PGK yang menjalani HD di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya sebagian besar berjenis kelamin perempuan (50,9%), berusia 51
� 60 tahun (49,1%), memiliki IMT 18,5 � 24,9 kg/m2 (54,4%),
memiliki penyakit penyerta berupa hipertensi (70,2%) dan tidak memiliki riwayat
keluarga dislipidemia (87,7%).
Tabel 2
Profil lipid pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisis
Komponen lipid |
n |
% |
(Mean � SD) |
||
Kolesterol total |
|
|
|
|
|
��� �< 220 mg/ dL |
51 |
89,5 |
154,22 |
� |
29,849 |
��� �≥ 220 mg/ dL |
6 |
10,5 |
250,50 |
� |
20,695 |
LDL-C |
|
|
|
|
|
���� < 140 mg/dL |
54 |
94,7 |
93,41 |
� |
21,778 |
���� ≥
140 mg/dL |
3 |
5,3 |
150,67 |
� |
4,726 |
HDL-C |
|
|
|
|
|
���� <
40 mg/dL |
22 |
38,6 |
30,59 |
� |
6,551 |
���� ≥
40 mg/dL |
35 |
61,4 |
48,89 |
� |
10,163 |
Trigliserida |
|
|
|
|
|
���� <
150 mg/dL |
40 |
70,2 |
86,40 |
� |
27,374 |
���� ≥
150 mg/dL |
17 |
29,8 |
244,76 |
� |
154,864 |
����������� Pada tabel 2
terlihat bahwa pasien yang mengalami dislipidemia (kolesterol total ≥ 220 mg/dL atau LDL-C
≥ 140
mg/dL atau HDL-C < 40 mg/dL atau trigliserida ≥ 150 mg/dL) sebanyak
31 pasien (54,4%).
Tabel 3
Gambaran sampel yang mengalami
dislipidemia berdasarkan jenis kelamin, usia, IMT, penyakit penyerta dan riwayat
keluarga
Variabel |
Dislipidemia |
Non-Dislipidemia |
Jumlah pasien |
||
n |
% |
n |
% |
||
Jenis Kelamin |
|||||
���� Laki laki |
13 |
41,9 |
15 |
57,7 |
28 |
���� Perempuan |
18 |
58,1 |
11 |
42,3 |
29 |
���� Total |
31 |
100 |
26 |
100 |
57 |
Usia (tahun) |
|||||
���� 20 � 30 |
1 |
3,2 |
3 |
11,5 |
4 |
���� 31 � 40 |
5 |
16,1 |
6 |
23,1 |
11 |
���� 41 � 50 |
7 |
22,6 |
6 |
23,1 |
13 |
���� 51 � 70 |
18 |
58,1 |
11 |
42,3 |
28 |
���� Total |
31 |
100 |
26 |
100 |
57 |
IMT (kg/m2) |
|||||
�� ��<18,5 |
5 |
16,1 |
2 |
7,7 |
7 |
���� 18,5 � 24,9 |
11 |
35,5 |
20 |
76,9 |
31 |
���� 25 � 29,9 |
13 |
41,9 |
4 |
15,4 |
17 |
���� 30 � 34,9 |
2 |
6,5 |
0 |
0 |
2 |
���� Total |
31 |
100 |
26 |
100 |
57 |
Diabetes Mellitus |
|||||
���� Ya |
15 |
48,4 |
6 |
23,1 |
21 |
���� Tidak |
16 |
51,6 |
20 |
76,9 |
36 |
���� Total |
31 |
100 |
26 |
100 |
57 |
Hipertensi |
|||||
���� Ya |
19 |
61,3 |
21 |
80,8 |
40 |
���� Tidak |
12 |
38,7 |
5 |
19,2 |
17 |
���� Total |
31 |
100 |
26 |
100 |
57 |
Riwayat keluarga |
|||||
���� Riwayat �dislipidemia keluarga (+) |
3 |
9,7 |
4 |
15,4 |
7 |
Riwayat dislipidemia keluarga (-) |
28 |
90,3 |
22 |
84,6 |
50 |
���� Total |
31 |
100 |
26 |
100 |
57 |
����������� Berdasarkan
tabel 3 didapatkan bahwa dari 31 pasien yang mengalami dislipidemia, 58,1%
berjenis kelamin perempuan, 58,1% berusia 51 � 70 tahun, 41,9% memiliki IMT 25
� 29,9 kg/m2, 48,4%
memiliki penyakit penyerta diabetes mellitus, 61,3% memiliki penyakit penyerta
hipertensi dan 90,3% tidak memiliki riwayat keluarga dislipidemia.
Pembahasan
����������� Penelitian ini telah dilaksanakan di
RSUD Dr. Soetomo dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien.
Jumlah sampel penelitian sebanyak 57 rekam medis pasien PGK yang menjalani
terapi HD di RSUD Dr. Soetomo pada bulan Januari � Juni 2020.
Dislipidemia merupakan kelainan
metabolisme lipid atau lemak yang ditandai dengan adanya perubahan fraksi
lipid dalam serum. Perubahan
tersebut meliputi kenaikan kadar kolesterol total, LDL-C dan trigliserida
serta penurunan kadar HDL-C (Arsana et al., 2015).
Dislipidemia merupakan
salah satu faktor risiko utama untuk
perkembangan penyakit kardiovaskular. Peningkatan lipid
menyebabkan disfungsi endotel, proliferasi sel otot polos, akumulasi lipid dan pembentukan foam cell yang berakibat
pada timbulnya nekrosis dan
perkembangan plak. Dislipidemia berkaitan
erat dengan insiden stroke, penyakit jantung koroner dan aterosklerosis (Creager et al., 1990).
����������� Dari 57 sampel yang diteliti, 31
diantaranya mengalami dislipidemia (kolesterol total ≥ 220 mg/dL atau
LDL-C ≥
140 mg/dL atau HDL-C < 40 mg/dL atau trigliserida ≥ 150 mg/dL). Hal
ini menunjukkan bahwa prevalensi dislipidemia pada pasien PGK yang menjalani terapi
HD cukup tinggi yakni sebesar 54,4%. Prevalensi yang tinggi juga didapatkan dalam
penelitian sebelumnya yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar yakni sebesar 52,9% (Ahmad et al., 2018).
Abnormalitas profil lipid
dalam penelitian ini apabila dirinci tiap komponennya menunjukkan bahwa
abnormalitas pada HDL-C berupa hipo-HDL-kolesterolemia (HDL-C <40 mg/dL)
memiliki presentase terbesar diantara abnormalitas komponen lipid lainnya
disusul dengan hipertrigliseridemia (trigliserida ≥150 mg/dL),
hiperkolesterolemia (kolesterol total ≥220 mg/dL) dan
hiper-LDL-kolesterolemia (LDL-C ≥140 mg/dL). Dari 31 sampel yang
mengalami dislipidemia, 38,6% mengalami hipo-HDL-kolesterolemia, 29,8%
mengalami hipertrigliseridemia, 10,5% mengalami hiperkolesterolemia, dan 5,3%
mengalami hiper-LDL-kolesterolemia. Temuan ini selaras dengan penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa hipo-HDL-kolesterolemia dan
hipertrigliseridemia merupakan jenis dislipidemia paling umum di kawasan China
dan negara Asia lainnya (Chang et al., 2002; Wu et al., 2010; Zhao et al., 2005).
Hasil analisis
karakteristik jenis kelamin pada penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa dari 31
pasien PGK-HD di RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang mengalami dislipidemia,
sebanyak 58,1% diantaranya berjenis kelamin perempuan. Penelitian yang
dilakukan di Thailand juga mendapatkan hasil serupa dimana pasien perempuan
memiliki kecenderungan ke arah berkembangnya dislipidemia (Narindrarangkura et al., 2019).
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor hormonal dan
kemampuan individu untuk mendegradasi lipid (Mitwalli et al., 2011).
Berdasarkan hasil
analisis karakteristik usia didapatkan bahwa 58,1% dari seluruh sampel yang
mengalami dislipidemia berada pada kelompok umur 51 � 70 tahun. Hasil serupa
ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh (Lu et al. 2019)
dimana prevalensi dislipidemia meningkat secara signifikan pada usia 65 � 74
tahun. Pertambahan usia terkait dengan perubahan komposisi tubuh yang mengarah
pada gangguan dan komplikasi metabolik. Penelitian telah membuktikan bahwa
seiring dengan bertambahnya usia, terjadi peningkatan pelepasan asam lemak
bebas dari adiposit. Peningkatan serum kolesterol total dan LDL-C juga
ditemukan lebih sering terjadi pada individu yang lebih tua. Peningkatan ini
terutama disebabkan karena penurunan metabolisme lipid akibat berkurangnya
jumlah reseptor LDL-C di hati dan terjadinya perubahan fungsi reseptor LDL-C
seiring bertambahnya usia (Shanmugasundaram et al., 2010).
Dari hasil analisis karakteristik
IMT, diperoleh bahwa 41,9% dari 31 sampel dislipidemia merupakan kelompok
pasien dengan IMT 25 � 29,9 kg/m2. Hal ini selaras dengan penelitian
sebelumnya yang menyatakan bahwa rerata IMT pada pasien yang mengalami
dislipidemia berada pada angka ≥26,06 kg/m2 (Liu et al., 2018). Penyebab
peningkatan kasus dislipidemia seiring dengan meningkatnya IMT bersifat multifaktorial.
Perubahan yang timbul akibat IMT tinggi diantaranya adalah produksi Very-Low-Density Lipoprotein (VLDL) berlebihan,
penurunan lipolisis trigliserida, gangguan ASP/C3adesArg
pathway yang berperan dalam metabolisme lipoprotein, peningkatan aliran asam
lemak bebas dari sel adiposa menuju hati dan jaringan lain yang berdampak pada
meningkatknya produksi small-dense Low-Density
Lipoprotein (sd-LDL). Perubahan tersebut berdampak pada munculnya
abnormalitas pada profil lipid yang mengarah pada dislipidemia (Klop et al., 2013).
Hasil analisis penyakit
penyerta menunjukkan bahwa dari seluruh sampel pasien PGK-HD yang mengalami dislipidemia,
48,4% diantaranya memiliki penyakit penyerta berupa diabetes mellitus dan 61,3%
memiliki penyakit penyerta hipertensi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
sebelumnya dimana prevalensi dislipidemia semakin tinggi pada pasien yang memiliki
penyakit penyerta. (Narindrarangkura et
al. 2019)
menemukan
prevalensi dislipidemia yang jauh lebih tinggi pada pasien dengan diabetes
mellitus yakni sebesar 88,9%. Sementara itu penelitian oleh
(Jun et al. 2018)
menunjukkan bahwa 81,2% dari pasien hipertensi mengalami dislipidemia.
Penelitian yang dilakukan
oleh (Akuyam et al.
2009)
mengindikasikan
adanya korelasi antara tekanan darah dan kadar lipid serum. Pada pasien yang
diteliti, kadar lipid serum meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan darah.
Hal ini menunjukkan bahwa abnormalitas yang timbul akibat hipertensi dapat
berpengaruh terhadap perubahan mekanisme metabolisme lipid dan lipoprotein
sehingga terjadi dislipidemia. Akan tetapi, mekanisme pasti yang menyebabkan
munculnya dislipidemia pada pasien dengan komplikasi hipertensi masih belum
diketahui dengan pasti karena dislipidemia dan hipertensi seringkali terjadi
secara tumpang tindih (Dalal et al. 2012).
Sementara itu, komponen
utama penyebab dislipidemia pada pasien PGK-HD yang memiliki diabetes mellitus
adalah resistensi insulin. Adanya resistensi insulin menyebabkan produksi VLDL
melampaui batas normal dengan diikuti penurunan uptake sehingga menyebabkan akumulasi lipoprotein. Resistensi
insulin juga menimbulkan penurunan fungsi lipoprotein lipase (sehingga terjadi
gangguan clearance lipoprotein) dan
mengakibatkan pembentukan partikel LDL yang lebih kecil, padat dan bersifat
aterogenik (sd-LDL) yang mempercepat terbentuknya plak, cedera endotel dan
pembentukan busa makrofag dalam dinding arteri (Raal, 2009).
Berdasarkan hasil
analisis riwayat keluarga didapatkan bahwa 90,3% dari pasien PGK-HD yang
mengalami dislipidemia justru tidak memiliki riwayat keluarga dislipidemia. Hal
ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh (Filgueiras et
al. 2019)
yang menemukan bahwa riwayat keluarga positif dislipidemia berkorelasi dengan
semua komponen penyusun dislipidemia sehingga individu dengan riwayat keluarga
dislipidemia memiliki kadar kolesterol total, TG dan LDL-C yang lebih tinggi
serta kadar HDL-C yang lebih rendah. Perbedaan hasil tersebut mengindikasikan
bahwa dislipidemia pada pasien PGK-HD tidak hanya dipengaruhi oleh faktor herediter
(faktor genetik). Intervensi faktor eksternal seperti pengaturan pola makan dan
gaya hidup memegang peran penting dalam mencegah timbulnya dislipidemia (Schumacher et al. 2016).
Kesimpulan
����������� Faktor risiko
dislipidemia pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi
hemodialisis antara lain: (1) jenis kelamin perempuan; (2) usia tua (51 �
70� tahun); (3) nilai IMT yang melebihi
batas normal; dan (4) adanya penyakit penyerta (terutama diabetes mellitus dan
hipertensi).
Aljabri, Khalid. (2019). Serum lipid profiles in
patients with chronic kidney disease in a Saudi population. Endocrinology&Metabolism
International Journal, 7(1).
https://doi.org/10.15406/emij.2019.07.00239. Google Scholar
Arsana, Putu Moda, Rosandi, Rulli, Manaf,
Asman, Budhiarta, AAG, Permana, Hikmat, Sucipta, Krishna W., Lindarto, Dharma,
Adi, Soebagijo, Pramono, Bowo, Harbuwono, Dante Saksono, Shahab, Alwi,
Sugiarto, Karimi, Jazil, Purnomo, Luthfan Budi, Yuwono, Agus, & Suhartono,
Tony. (2015). Panduan pengelolaan dislipidemia di Indonesia. Pb. Perkeni,
4. https://doi.org/10.1002/bit.22430
Bozkurt, Biykem, Aguilar, David, Deswal,
Anita, Dunbar, Sandra B., Francis, Gary S., Horwich, Tamara, Jessup, Mariell,
Kosiborod, Mikhail, Pritchett, Allison M., Ramasubbu, Kumudha, Rosendorff,
Clive, & Yancy, Clyde. (2016, December). Contributory Risk and Management
of Comorbidities of Hypertension, Obesity, Diabetes Mellitus, Hyperlipidemia,
and Metabolic Syndrome in Chronic Heart Failure: A Scientific Statement from
the American Heart Association. Circulation, Vol. 134, pp. e535�e578.
https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000450.
Choudhary, Dr. Nitin. (2019). A study of
lipid profile in chronic kidney disease in pre- dialysis patients. International
Journal of Medical Research and Review, 7(3), 150�156.
https://doi.org/10.17511/ijmrr.2019.i03.01. Google Scholar
Cofan, Federico, Vela, Emili, Cl�ries,
Montse, Rioja, Carlos Rotellar, Amen�s, Aleix Cases, Rocafort, Joan Gab�s,
Pujol, Ma Montserrat Carrera, Aguilar, Merc� Pons, Rotellar, Jes�s Angel
Oliver, Jover, Josep Aguilera, Boix, Ant�nia Sans, Guasch, Rosa Samon, Oca�a,
Joan Carles Martinez, Amig�, Josep Soler, Bars, Angels Betriu, Fontser�,
Nestor, Torguet, Pere, Compte, Ma Teresa, Sanz, Ramon, Andr�s, Enric, Puig,
Francesc Barbosa, Andug, Josep Mallafre, Calder�n, Josep Calpe, Osuna, Rosa
Garcia, & Pascual, Ramon. (2006). Analysis of dyslipidemia in patients on
chronic hemodialysis in Catalonia. Atherosclerosis, 184(1), 94�102.
https://doi.org/10.1016/j.atherosclerosis.2005.03.021.
Creager, Mark A., Cooke, John P.,
Mendelsohn, Michael E., Gallagher, Shelly J., Coleman, Sharon M., Loscalzo, Joseph,
& Dzau, Victor J. (1990). Impaired vasodilation of forearm resistance vessels
in hypercholesterolemic humans. Journal of Clinical Investigation, 86(1),
228�234. https://doi.org/10.1172/JCI114688. Google Scholar
De Santis Filgueiras, Mariana, Vieira,
Sarah Aparecida, Ribeiro, Andr�ia Queiroz, & De Novaes, Juliana Farias.
(2019). Family history is associated with the presence of dyslipidemia in
pre-school children. Revista Paulista de Pediatria, Vol. 37, pp. 41�48.
https://doi.org/10.1590/1984-0462/;2019;37;1;00005. Google Scholar
Genovesi, Simonetta, Porcu, Luca, Luise,
Maria Carmen, Riva, Hilary, Nava, Elisa, Contaldo, Gina, Stella, Andrea, Pozzi,
Claudio, Ondei, Patrizia, Minoretti, Claudio, Gallieni, Maurizio, Pontoriero,
Giuseppe, Conte, Ferruccio, Torri, Valter, Bertoli, Silvio, & Vincenti,
Antonio. (2017). Sudden Death in End Stage Renal Disease: Comparing Hemodialysis
versus Peritoneal Dialysis. Blood Purification, 44(1), 77�88.
https://doi.org/10.1159/000464347.
Haj Mouhamed, D., Ezzaher, A., Neffati, F.,
Gaha, L., Douki, W., & Najjar, M. F. (2013). Association between cigarette
smoking and dyslipidemia. Immuno-Analyse et Biologie Specialisee, 28(4),
195�200. https://doi.org/10.1016/j.immbio.2013.03.004. Google Scholar
Hussain, Arshad, Ali, Iftikhar, Kaleem,
Waqar Ahmad, & Yasmeen, Fatima. (2019). Correlation between body mass index
and lipid profile in patients with type 2 diabetes attending a tertiary care
hospital in Peshawar. Pakistan Journal of Medical Sciences, 35(3),
591�597. https://doi.org/10.12669/pjms.35.3.7. Google Scholar
Indonesian Renal Registry. (2018). 11th
Report of Indonesian Renal Registry. Jakarta. Google Scholar
Jun, Liu, Zhao, Dong, Liu, Jing, & Qi,
Yue. (2018). A15608 Prevalence of dyslipidemia in outpatients with hypertension
in China. Journal of Hypertension, 36, e333.
https://doi.org/10.1097/01.hjh.0000549361.17296.79. Google Scholar
Liu, Xiaotian, Yu, Songcheng, Mao,
Zhenxing, Li, Yuqian, Zhang, Haiqing, Yang, Kaili, Zhang, Honglei, Liu, Ruihua,
Qian, Xinling, Li, Linlin, Bie, Ronghai, & Wang, Chongjian. (2018).
Dyslipidemia prevalence, awareness, treatment, control, and risk factors in Chinese
rural population: The Henan rural cohort study. Lipids in Health and Disease,
17(1). https://doi.org/10.1186/s12944-018-0768-7. Google Scholar
Lu, Shan, Bao, Ming Yang, Miao, Shu Mei,
Zhang, Xin, Jia, Qing Qing, Jing, Shen Qi, Shan, Tao, Wu, Xiao Hong, & Liu,
Yun. (2019). Prevalence of hypertension, diabetes, and dyslipidemia, and their
additive effects on myocardial infarction and stroke: a cross-sectional study
in Nanjing, China. Annals of Translational Medicine, 7(18), 436�436.
https://doi.org/10.21037/atm.2019.09.04. Google Scholar
Mikolasevic, Ivana, �utelija, Marta,
Mavrinac, Vojko, & Orlic, Lidija. (2017, February). Dyslipidemia in
patients with chronic kidney disease: Etiology and management. International
Journal of Nephrology and Renovascular Disease, Vol. 10, pp. 35�45.
https://doi.org/10.2147/IJNRD.S101808. Google Scholar
Mitwalli, Ahmed H., Alam, Awatif A., Al
Wakeel, Jamal S., & Isnani, Arthur C. (2011). Dyslipidemia in dialysis
patients. Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation : An
Official Publication of the Saudi Center for Organ Transplantation, Saudi
Arabia, 22(4), 689�694. Google Scholar
Moradi, Hamid, Streja, Elani, & Vaziri,
Nosratola D. (2018). ESRD-induced dyslipidemia�Should management of lipid
disorders differ in dialysis patients? Seminars in Dialysis, 31(4),
398�405. https://doi.org/10.1111/sdi.12706. Google Scholar
Narindrarangkura, Ploypun, Bosl, William,
Rangsin, Ram, & Hatthachote, Panadda. (2019). Prevalence of dyslipidemia
associated with complications in diabetic patients: A nationwide study in
Thailand. Lipids in Health and Disease, 18(1).
https://doi.org/10.1186/s12944-019-1034-3.
Pennell, P., Leclercq, B., Delahunty, M. J.,
& Walters, B. A. J. (2006). The utility of non-HDL in managing dyslipidemia
of Stage 5 chronic kidney disease. Clinical Nephrology, 66(5),
336�347. https://doi.org/10.5414/cnp66336. Google Scholar
Shanmugasundaram, Madhan, Rough, Steven J.,
& Alpert, Joseph S. (2010). Dyslipidemia in the elderly: Should it be
treated? Clinical Cardiology, 33(1), 4�9.
https://doi.org/10.1002/clc.20702. Google Scholar
Copyright holder: Dennia Oktavia Zahidah Hulwah, Widodo, Sri Umijati (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |