Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 10, No.
10, Oktober 2024
BERDAYA DI ERA DIGITAL:
KSM-T KOMPREHENSIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI DESA
TULUSBESAR, MALANG
Abdul Wahid Mahsuni¹*,
Eka Maya Mustika2
Universitas Islam Malang, Malang, Indonesia1,2
Email [email protected]1*,
[email protected]2
Abstrak
Kandidat Sarjana Mengabdi
Tematik (KSM-T) merupakan wujud nyata dari
tugas dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan pengabdian di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Tulusbesar, tentang pentingnya kesadaran tentang kesehatan anak khususnya tentang speech delay pada anak, pentingnya pengetahuan tentang digital marketing untuk mengembangkan usaha masyarakat di Desa Tulusbesar, pembuatan pupuk organik PSB & Jakaba untuk meningkatkan
hasil pertanian dan meningkatkan spiritual keagamaan melalui donasi Al-Qur’an. Pengabdian dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan donasi langsung ke masjid di Desa Tulusbesar. Dengan metode mengaktifkan kembali kegiatan yang masih berkembang. Hasil pengabdian ini memberikan gambaran tentang peningkatan kegiatan yang masih berkembang, peningkatan pelaku UMKM tentang digital marketing, peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang speech delay pada anak,
dan meningkatkan sarana keagamaan.
Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, Speech Delay, Digital Marketing, Pupuk PSB & Jakaba, Donasi
Al-Qur’an.
Abstract
Undergraduate
Candidate Thematic Service (KSM-T) is a concrete manifestation of the duties of
lecturers and students in carrying out research and community service. Through
community service activities in Tulusbesar Village, Tumpang District, Malang Regency. The purpose of this
service is to provide understanding to the people of Tulusbesar
Village, about the importance of awareness about children's health, especially
about speech delay in children, the importance of knowledge about digital
marketing to develop community businesses in Tulusbesar
Village, making PSB & Jakaba organic fertilizers
to increase agricultural yields and increase religious spirituality through
Al-Qur'an donations. The service was carried out through socialization,
training, and direct donations to mosques in Tulusbesar
Village. With the method of reactivating activities that are still developing.
The results of this service provide an overview of the increase in activities
that are still developing, increasing MSME players about digital marketing,
increasing public knowledge about speech delay in children, and improving
religious facilities.
Keywords: Community Service, Speech Delay, Digital Marketing, PSB
& Jakaba Fertilizer, Al-Qur'an Donation.
Pendahuluan
Kecamatan Tumpang adalah
salah satu kecamatan dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan
ini terdiri dari 15 desa dengan
luas 7209,83 ha. Secara fisik Kecamatan Tumpang berada di wilayah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur Indonesia. Secara administratif,
Desa Tulusbesar terletak di wilayah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi
oleh wilayah desa-desa tetangga.
Di sebelah utara dan barat berbatasan dengan Desa Tumpang Kecamatan
Tumpang. Di sisi selatan berbatasan dengan Desa Belung
Kecamatan Poncokusumo, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Duwet
Dampul dan Desa Benjor Kecamatan Tumpang.Jarak tempuh Desa Tulusbesar ke ibukota kecamatan
adalah 0,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 7 menit, jarak tempuh
ke ibukota kabupaten adalah 24 km,yang dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Selanjutnya jarak tempuh ke
ibukota provinsi adalah 110 km, yang memiliki waktu tempuh 180 menit.
Luas
Wilayah Desa Tulusbesar adalah 4439,36 Km². Dengan rincian berupa daratan seluas 302,140 Ha dan berupa perbukitan seluas 141,796 Ha. Luas lahan
yang ada terbagi ke dalam beberapa
peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Secara umum, mata
pencaharian penduduk bertani. Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2020, jumlah penduduk Desa Tulusbesar adalah 6.543 jiwa, dengan rincian 3.039 laki-laki dan 2.872 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam
1.983 KK. Tingkat kemiskinan di Desa
Tulusbesar termasuk rendah. Dari jumlah 1.624 KK di atas, sejumlah 442 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 644
KK tercatat Keluarga
Sejahtera 528 KK tercatat Keluarga
Sejahtera II. Jika KK golongan Pra-sejahtera
dan KK golongan I digolongkan
sebagai KK golongan miskin,
maka lebih dari 30,68 % KK Desa Tulusbesar adalah keluarga miskin. Berkaitan dengan letaknya, suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Tulusbesar. Dalam hal kegiatan
agama Islam misalnya, suasananya
sangat dipengaruhi oleh aspek
budaya dan sosial Jawa (Taylor &
Peace, 2015). Hal ini tergambar dari
dipakainya kalender Jawa/
Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, Selamatan Desa (Suroan) setiap
bulan Suro, tahlilan, mitoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa (Agung et al.,
2024).
Dengan semakin terbukanya
masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat (Johansen, 2015). Hal ini menandai
babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Tulusbesar. Dalam rangka merespon
tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Tulusbesar (Sabic-El-Rayess,
2020). Tentunya
hal ini membutuhkan
kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga
dan berorganisasi adalah baik tetapi secara
sosiologis ia akan beresiko menghadirkan
kerawanan dan konflik sosial. Perkembangan perekonomian di Desa Tulusbesar boleh dikatakan cukup berkembang. Perkembangan perekonomian masyarakat tidak hanya berbasis
pada sektor pertanian saja, melainkan sektor yang lain seperti perdagangan, perindustrian, angkutan, kerajinan dan lainnya (Kanter et al.,
2018). Adanya
bangunan yang berdiri berupa pertokoan, grosir, warung, kios dan lain-lain yang berada di
sepanjang jalan protokol maupun perkampungan sudah cukup mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Turok et al.,
2021). Desa
Tulusbesar juga dikenal dengan daerah tahu, karena banyaknya perusahaan home industri dengan produk unggulan berupa tahu yang selama ini pemasarannya
telah mendominasi kebutuhan tahu di pasar Tumpang dan pasar Wates Poncokusumo.
Dalam KSM-T kelompok 35 yang terletak di Desa Tulusbesar ini banyak melakukan banyak hal yang dapat dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat Desa Tulusbesar khususnya di Dusun Sumbersari salah satunya adalah dalam hal
penyediaan fasilitas keagamaan. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan KSM-T kelompok 35
diantaranya melakukan sosialisasi speech delay kepada
ibu-ibu PKK Desa Tulusbesar, sosialisasi digital
marketing kepada pelaku
UMKM di Dusun Sumbersari, sosialisasi
pembuatan pupuk PSB dan Jakaba, dan donasi Al-Qur’an ke masjid-masjid di Desa Tulusbesar.
Tujuan pengabdian ini
adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Tulusbesar, tentang pentingnya kesadaran tentang kesehatan anak khususnya tentang speech delay pada anak, pentingnya pengetahuan tentang digital marketing untuk mengembangkan usaha masyarakat di Desa Tulusbesar, pembuatan pupuk organik PSB & Jakaba untuk meningkatkan
hasil pertanian dan meningkatkan spiritual keagamaan melalui donasi Al-Qur’an.
Metode Penelitian
Kegiatan KSM-T dilaksanakan selama
6 minggu yaitu dari tanggal 5 Agustus 2024 s/d 14 September 2024 di Desa
Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Dalam melaksanakan KSM-T metode yang digunakan dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan sistematis. Adapun tahap-tahap yang dimulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan. monitoring dan evaluasi,
dan laporan. Berikut uraian tahap-tahap dalam pelaksanaan program kerja KSM-T Kelompok 35 antara lain:
1. Tahap Persiapan
Langkah pertama dalam tahap persiapan
adalah pemetaan masalah, melakukan survei dan wawancara mendalam dengan masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa untuk mengidentifikasi
isu-isu utama terkait UMKM, perkembangan pada anak, pupuk organik
dan keagamaan. Kemudian,
Menyusun program kerja dan berdasarkan
hasil pemetaan masalah menyusun program kerja yang spesifik dan terukur sesuai dengan tujuan KSM-T dan potensi sumber daya yang ada. Setelah itu, berkoordinasi
dengan pemangku kepentingan dan menjalin hubungan dengan pemerintah desa, sekolah, kelompok UMKM, dan lembaga terkait lainnya untuk mendapatkan
dukungan dan fasilitas yang
diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Digital Marketing dilakukan
dengan cara sosialisasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM mengenai cara membuat
logo atau brand merek, serta desain pengemasan
dan pemasaran yang menarik
pada produk dengan aplikasi Canva.
b. Speech Delay dilakukan
dengan cara sosialisasi kepada para ibu PKK mengenai pengertian, penyebab, dan cara mencegah atau
memperbaiki masalah Speech
Delay pada perkembangan anak.
c. Donasi Al-Qur’an dilakukan dengan cara survei langsung ke lokasi
masjid maupun mushola yang telah dipertimbangkan sebelumnya dan langsung memberikan Al-Qur’an kepada pengurus masjid maupun mushola.
d. Pembuatan pupuk
PSB dan Jakaba dilakukan dengan cara sosialisasi
kepada para kelompok tani yang ada di Desa Tulusbesar mengenai cara pembuatan
pupuk PSB dan Jakaba.
3. Tahap Monitoring dan Evaluasi
Tahap pemantauan
termasuk dalam tahap pemantauan berkala terhadap
kinerja program kerja untuk memastikan program kerja berjalan sesuai rencana. Melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pada
program kerja. Dokumentasi untuk mendokumentasikan
program kerja yang sedang berjalan dalam bentuk laporan, foto dan video.
4. Tahap Laporan
Pada tahap ini, mahasiswa menyusun hasil pelaksanaan program kerja selama KSM-T dalam bentuk laporan akhir yang berisi deskripsi kegiatan, hasil yang dicapai, kendala yang dihadapi, dan rekomendasi pengembangan program
di masa mendatang.
Hasil dan Pembahasan
KSM-T yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, perkembangan
pada anak, pembuatan pupuk organik dan keagamaan di Desa Tulusbesar telah berhasil mencapai sejumlah tujuan. melalui berbagai program yang dilaksanakan, terjadi peningkatan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat desa.
Pemberdayaan UMKM telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM dalam menggunakan aplikasi canva dan mengelola bisnis. Pelatihan penggunaan aplikasi canva yang diberikan telah berdampak pada peningkatan kualitas produk dan perluasan jaringan pemasaran. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pesanan dan omset yang diperoleh oleh pelaku UMKM yang ada di Dusun Sumbersari, Desa Tulusbesar.
Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi Digital
Marketing
Perkembangan anak di Desa Tulusbesar juga menunjukkan hasil yang positif. Program sosialisasi mengenai dampak penggunaan gadget terhadap keterlambatan bicara (speech
delay) pada anak yang dilaksanakan
di Desa Tulusbesar telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para orang tua, akan pentingnya
membatasi paparan gadget
pada anak usia dini (Nocentini et
al., 2015). Melalui
penyampaian materi, dan diskusi interaktif, peserta sosialisasi memahami bahwa penggunaan gadget yang berlebihan
dapat menghambat perkembangan bahasa anak. Selain itu,
program sosialisasi ini
sangat bermanfaat dan memberikan
informasi yang relevan (Tang et al.,
2014).
Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Gadget
Sehat dan Speech Delay
Program
donasi Al-Qur'an yang dilaksanakan
di Desa Tulusbesar telah berhasil memberikan kontribusi positif bagi peningkatan
kualitas ibadah di masyarakat
(Yusran &
Nirwana, 2024). Sebanyak
15 eksemplar Al-Qur'an berhasil
dikumpulkan dan didistribusikan
ke 5 masjid yang tersebar
di seluruh desa. Donasi ini disambut
antusias oleh pengurus
masjid dan jamaah setempat.
Melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan minat baca Al-Qur'an dan memperkaya khazanah ilmu agama di kalangan masyarakat Desa Tulusbesar (Faturohim et
al., 2021).
Gambar 3. Kegiatan Donasi Al-Quran
Program
sosialisasi pembuatan pupuk organik PSB dan Jakaba (Jamur Keberuntungan
Abadi) yang dilaksanakan di Desa
Tulusbesar telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan
produktivitas pertanian. Melalui pelatihan dan demonstrasi, petani dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam membuat pupuk PSB dan Jakaba secara mandiri
(Pan & Zhang,
2018). Hasilnya,
minat petani untuk menggunakan pupuk organik meningkat
secara signifikan (Case et al.,
2017). Hal ini terbukti dengan
meningkatnya jumlah petani yang mulai memproduksi pupuk organik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk dijual
kepada petani lain.
Gambar 4. Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Pupuk PSB dan Jakaba
Namun, pelaksanaan program
KSM-T ini juga menghadapi beberapa tantangan. Seperti terbatasnya sumber daya manusia,
dana, dan waktu menjadi kendala dalam mencapai
hasil yang optimal. Selain itu, perubahan perilaku masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kegiatan KSM-T ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya membangun
desa yang mandiri dan berkelanjutan. Program-program yang telah
dilaksanakan telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup, dan lingkungan.
Tabel 1. Hasil Program Kerja
KSM-T Kelompok 35 di Desa Tulusbesar
Pilar Kegiatan |
Hasil |
Sosialisasi
Digital Marketing |
Peningkatan
Keterampilan dalam penggunaan aplikasi canva untuk meningkatkan
usaha UMKM para pelaku
UMKM di Dusun Sumbersari. |
Meningkatnya
jumlah pesanan dan omzet yang diperoleh oleh pelaku UMKM yang ada di Dusun Sumbersari |
|
Sosialisasi Sosialisasi Gadget Sehat dan Speech Delay |
Meningkatnya
kesadaran para orang tua akan pentingnya membatasi paparan gadget pada anak usia dini. |
|
Banyak
orang tua yang memperhatikan
perkembangan anaknya. |
Donasi Al-Qur’an |
Semakin lengkap
fasilitas keagamaan di
masjid yang ada di Desa Tulusbesar. |
Meningkatkan
minat baca Al-Qur'an dan memperkaya khazanah ilmu agama di kalangan masyarakat Desa Tulusbesar. |
|
Sosialisasi
Pembuatan Pupuk PSB dan Jakaba |
Meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan produktivitas pertanian. |
Masyarakat
lebih banyak menggunakan pupuk organik. |
Program KSM-T ini tidak akan berjalan
tanpa adanya dukungan dari pihak-pihak
terkait. Partisipasi aktif dari masyarakat
dalam setiap kegiatan menjadi faktor kunci keberhasilan
program (Disterheft et
al., 2015). Dukungan
penuh dari pihak desa dalam
bentuk fasilitas dan kebijakan sangat membantu pelaksanaan program (Arifin et al.,
2020). Kerjasama antar lembaga terkait
juga memperkuat pelaksanaan
program (Niesten et al.,
2017). Berdasarkan
hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kegiatan KSM-T ini telah memberikan
kontribusi yang signifikan dalam upaya membangun
desa yang mandiri dan berkelanjutan. Program-program yang telah
dilaksanakan telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup dan lingkungan.
Kegiatan
KSM-T ini telah berhasil membuktikan bahwa melalui kerjasama
yang baik antara mahasiswa, masyarakat dan pemerintah desa, dapat dihasilkan perubahan yang signifikan. Meskipun masih banyak tantangan yang harus mendorong tercapainya tujuan KSM-T. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pihak lain untuk turut serta
dalam upaya membangun desa yang lebih baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah tertera di atas, dapat disimpulkan bahwa program KSM-T Kelompok 35
di Desa Tulusbesar berjalan dengan baik dan lancar berdasarkan tingkat partisipasi warga di Desa Tulusbesar dalam mengikuti program kerja yang terlaksana dengan sangat antusias. Adapun
program kerja yang dilaksanakan
yaitu Sosialisasi Gadget
Sehat dan Speech Delay, Sosialisasi Digital
Marketing, dan Donasi Al-Qur’an. Dari program kerja tersebut dampak yang didapatkan yakni meningkatnya pemahaman mengenai dampak gadget yang berlebihan
pada speech delay pada anak, meningkatnya pemahaman penggunaan aplikasi Canva bagi pelaku UMKM di Dusun Sumbersari, dan fasilitas keagamaan yang lengkap. Selain itu, pada program kerja besar yaitu
sosialisasi pupuk PSB dan Jakaba juga memiliki dampak yang baik khususnya kepada para petani yang ada di Desa Tulusbesar. Selama berlangsungnya
program-program tersebut, dapat
dilihat bahwa antusiasme warga di Desa Tulusbesar sangatlah tinggi.
BIBLIOGRAFI
Agung, D. A. G., Nasih, A. M., & Kurniawan, B. (2024).
Local wisdom as a model of interfaith communication in creating religious
harmony in Indonesia. Social Sciences & Humanities Open, 9,
100827.
Arifin, B., Wicaksono, E., Tenrini, R. H., Wardhana, I. W.,
Setiawan, H., Damayanty, S. A., Solikin, A., Suhendra, M., Saputra, A. H.,
& Ariutama, G. A. (2020). Village fund, village-owned-enterprises, and
employment: Evidence from Indonesia. Journal of Rural Studies, 79,
382–394.
Case, S. D. C., Oelofse, M., Hou, Y., Oenema, O., &
Jensen, L. S. (2017). Farmer perceptions and use of organic waste products as
fertilisers–A survey study of potential benefits and barriers. Agricultural
Systems, 151, 84–95.
Disterheft, A., Caeiro, S., Azeiteiro, U. M., & Leal
Filho, W. (2015). Sustainable universities–a study of critical success factors
for participatory approaches. Journal of Cleaner Production, 106,
11–21.
Faturohim, M., Thoha, A. F. K., & Masrukan, F. (2021).
Mosque Da’wah Program and Muslim Youth: Study on Management of Saba Baduy
Program in Banten. Muharrik: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 4(02),
169–185.
Johansen, B. S. (2015). Locating hatred: On the materiality
of emotions. Emotion, Space and Society, 16, 48–55.
Kanter, D. R., Musumba, M., Wood, S. L. R., Palm, C., Antle,
J., Balvanera, P., Dale, V. H., Havlik, P., Kline, K. L., & Scholes, R. J.
(2018). Evaluating agricultural trade-offs in the age of sustainable
development. Agricultural Systems, 163, 73–88.
Niesten, E., Jolink, A., de Sousa Jabbour, A. B. L., Chappin,
M., & Lozano, R. (2017). Sustainable collaboration: The impact of
governance and institutions on sustainable performance. Journal of Cleaner
Production, 155, 1–6.
Nocentini, A., Zambuto, V., & Menesini, E. (2015).
Anti-bullying programs and Information and Communication Technologies (ICTs): A
systematic review. Aggression and Violent Behavior, 23, 52–60.
Pan, D., & Zhang, N. (2018). The role of agricultural
training on fertilizer use knowledge: A randomized controlled experiment. Ecological
Economics, 148, 77–91.
Sabic-El-Rayess, A. (2020). Epistemological shifts in
knowledge and education in Islam: A new perspective on the emergence of
radicalization amongst Muslims. International Journal of Educational
Development, 73, 102148.
Tang, C., Liu, Y., Oh, H., & Weitz, B. (2014).
Socialization tactics of new retail employees: A pathway to organizational
commitment. Journal of Retailing, 90(1), 62–73.
Taylor, H., & Peace, R. (2015). Children and cultural
influences in a natural disaster: Flood response in Surakarta, Indonesia. International
Journal of Disaster Risk Reduction, 13, 76–84.
Turok, I., Seeliger, L., & Visagie, J. (2021). Restoring
the core? Central city decline and transformation in the South. Progress in
Planning, 144, 100434.
Yusran, Q. Q., & Nirwana, A. (2024). The Practice of
Changing the Status of Change of Waqf Property in the Islamic Social Economic
View. Journal of Ecohumanism, 3(6), 229–238.
Copyright
holder: Abdul
Wahid Mahsuni, Eka Maya Mustika (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |