Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 10, No. 10, Oktober 2024

 

BERDAYA DI ERA DIGITAL: KSM-T KOMPREHENSIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI DESA TULUSBESAR, MALANG

 

Abdul Wahid Mahsuni¹*, Eka Maya Mustika2

Universitas Islam Malang, Malang, Indonesia1,2

Email [email protected]1*, [email protected]2

 

Abstrak

Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) merupakan wujud nyata dari tugas dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan pengabdian di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Tulusbesar, tentang pentingnya kesadaran tentang kesehatan anak khususnya tentang speech delay pada anak, pentingnya pengetahuan tentang digital marketing untuk mengembangkan usaha masyarakat di Desa Tulusbesar, pembuatan pupuk organik PSB & Jakaba untuk meningkatkan hasil pertanian dan meningkatkan spiritual keagamaan melalui donasi Al-Qur’an. Pengabdian dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan donasi langsung ke masjid di Desa Tulusbesar. Dengan metode  mengaktifkan kembali kegiatan yang masih berkembang. Hasil pengabdian ini memberikan gambaran tentang peningkatan kegiatan yang masih berkembang, peningkatan pelaku UMKM tentang digital marketing, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang speech delay pada anak, dan meningkatkan sarana keagamaan.

Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, Speech Delay, Digital Marketing, Pupuk PSB & Jakaba,  Donasi Al-Qur’an.

 

Abstract

Undergraduate Candidate Thematic Service (KSM-T) is a concrete manifestation of the duties of lecturers and students in carrying out research and community service. Through community service activities in Tulusbesar Village, Tumpang District, Malang Regency. The purpose of this service is to provide understanding to the people of Tulusbesar Village, about the importance of awareness about children's health, especially about speech delay in children, the importance of knowledge about digital marketing to develop community businesses in Tulusbesar Village, making PSB & Jakaba organic fertilizers to increase agricultural yields and increase religious spirituality through Al-Qur'an donations. The service was carried out through socialization, training, and direct donations to mosques in Tulusbesar Village. With the method of reactivating activities that are still developing. The results of this service provide an overview of the increase in activities that are still developing, increasing MSME players about digital marketing, increasing public knowledge about speech delay in children, and improving religious facilities.

Keywords: Community Service, Speech Delay, Digital Marketing, PSB & Jakaba Fertilizer, Al-Qur'an Donation.

 

Pendahuluan

Kecamatan Tumpang adalah salah satu kecamatan dari 33 kecamatan  di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terdiri dari 15 desa dengan luas 7209,83 ha. Secara fisik Kecamatan Tumpang berada di wilayah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur Indonesia. Secara administratif, Desa Tulusbesar terletak di wilayah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah utara dan barat berbatasan dengan Desa Tumpang Kecamatan Tumpang. Di sisi selatan berbatasan dengan Desa Belung Kecamatan Poncokusumo, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Duwet Dampul dan Desa Benjor Kecamatan Tumpang.Jarak tempuh Desa Tulusbesar ke ibukota kecamatan adalah 0,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 7 menit, jarak tempuh ke ibukota kabupaten adalah 24 km,yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Selanjutnya jarak tempuh ke ibukota provinsi adalah 110 km, yang memiliki waktu tempuh 180 menit.

Luas Wilayah Desa Tulusbesar adalah 4439,36 Km². Dengan rincian berupa daratan seluas 302,140 Ha dan berupa perbukitan seluas 141,796 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Secara umum, mata pencaharian penduduk bertani. Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2020, jumlah penduduk Desa Tulusbesar adalah 6.543 jiwa, dengan rincian 3.039 laki-laki dan 2.872  perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 1.983 KK. Tingkat kemiskinan di Desa Tulusbesar termasuk rendah. Dari jumlah 1.624  KK di atas, sejumlah 442 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 644  KK tercatat Keluarga Sejahtera 528 KK  tercatat Keluarga Sejahtera II. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih dari 30,68 % KK Desa Tulusbesar adalah keluarga miskin. Berkaitan dengan letaknya, suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Tulusbesar. Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa (Taylor & Peace, 2015). Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, Selamatan Desa (Suroan) setiap bulan Suro, tahlilan, mitoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa (Agung et al., 2024).

Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat (Johansen, 2015). Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Tulusbesar. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Tulusbesar (Sabic-El-Rayess, 2020). Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial. Perkembangan perekonomian di Desa Tulusbesar boleh dikatakan cukup berkembang. Perkembangan perekonomian masyarakat tidak hanya berbasis pada sektor pertanian saja, melainkan sektor yang lain seperti perdagangan, perindustrian, angkutan, kerajinan dan lainnya (Kanter et al., 2018). Adanya bangunan yang berdiri berupa pertokoan, grosir, warung, kios dan lain-lain yang berada di sepanjang jalan protokol maupun perkampungan sudah cukup mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Turok et al., 2021). Desa Tulusbesar juga dikenal dengan daerah tahu, karena banyaknya perusahaan home industri dengan produk unggulan berupa tahu yang selama ini pemasarannya telah mendominasi kebutuhan tahu di pasar Tumpang dan pasar Wates Poncokusumo.

Dalam KSM-T kelompok 35 yang terletak di Desa Tulusbesar ini banyak melakukan banyak hal yang dapat dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat Desa Tulusbesar khususnya di Dusun Sumbersari salah satunya adalah dalam hal penyediaan fasilitas keagamaan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan KSM-T kelompok 35 diantaranya melakukan sosialisasi speech delay kepada ibu-ibu PKK Desa Tulusbesar, sosialisasi digital marketing kepada pelaku UMKM di Dusun Sumbersari, sosialisasi pembuatan pupuk PSB dan Jakaba, dan donasi Al-Qur’an ke masjid-masjid di Desa Tulusbesar.

Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Tulusbesar, tentang pentingnya kesadaran tentang kesehatan anak khususnya tentang speech delay pada anak, pentingnya pengetahuan tentang digital marketing untuk mengembangkan usaha masyarakat di Desa Tulusbesar, pembuatan pupuk organik PSB & Jakaba untuk meningkatkan hasil pertanian dan meningkatkan spiritual keagamaan melalui donasi Al-Qur’an.

 

Metode Penelitian

Kegiatan KSM-T dilaksanakan selama 6 minggu yaitu dari tanggal 5 Agustus 2024 s/d 14 September 2024 di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Dalam melaksanakan KSM-T metode yang digunakan dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan sistematis. Adapun tahap-tahap yang dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan. monitoring dan evaluasi, dan laporan. Berikut uraian tahap-tahap dalam pelaksanaan program kerja KSM-T Kelompok 35 antara lain:

1.     Tahap Persiapan

Langkah pertama dalam tahap persiapan adalah pemetaan masalah, melakukan survei dan wawancara mendalam dengan masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa untuk mengidentifikasi isu-isu utama terkait UMKM, perkembangan pada anak, pupuk organik dan keagamaan. Kemudian, Menyusun program kerja dan berdasarkan hasil pemetaan masalah menyusun program kerja yang spesifik dan terukur sesuai dengan tujuan KSM-T dan potensi sumber daya yang ada. Setelah itu, berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dan menjalin hubungan dengan pemerintah desa, sekolah, kelompok UMKM, dan lembaga terkait lainnya untuk mendapatkan dukungan dan fasilitas yang diperlukan.

2.   Tahap Pelaksanaan

a.     Digital Marketing dilakukan dengan cara sosialisasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM mengenai cara membuat logo atau brand merek, serta desain pengemasan dan pemasaran yang menarik pada produk dengan aplikasi Canva.

b.     Speech Delay dilakukan dengan cara sosialisasi kepada para ibu PKK mengenai pengertian, penyebab, dan cara mencegah atau memperbaiki masalah Speech Delay pada perkembangan anak.

c.     Donasi Al-Qur’an dilakukan dengan cara survei langsung ke lokasi masjid maupun mushola yang telah dipertimbangkan sebelumnya dan langsung memberikan Al-Qur’an kepada pengurus masjid maupun mushola.

d.     Pembuatan pupuk PSB dan Jakaba dilakukan dengan cara sosialisasi kepada para kelompok tani yang ada di Desa Tulusbesar mengenai cara pembuatan pupuk PSB dan Jakaba.

3.   Tahap Monitoring dan Evaluasi

Tahap pemantauan termasuk dalam tahap pemantauan  berkala terhadap kinerja program kerja untuk memastikan program kerja berjalan sesuai rencana. Melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pada program kerja. Dokumentasi  untuk mendokumentasikan program kerja yang sedang berjalan dalam bentuk laporan, foto dan video.

4.   Tahap Laporan

Pada tahap ini, mahasiswa menyusun hasil pelaksanaan program kerja selama KSM-T dalam bentuk laporan akhir yang berisi deskripsi kegiatan, hasil yang dicapai, kendala yang dihadapi, dan rekomendasi pengembangan program di masa mendatang.

 

Hasil dan Pembahasan

KSM-T yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, perkembangan pada anak, pembuatan pupuk organik dan keagamaan di Desa Tulusbesar telah berhasil mencapai sejumlah tujuan. melalui berbagai program yang dilaksanakan, terjadi peningkatan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat desa.

Pemberdayaan UMKM telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM dalam menggunakan aplikasi canva dan mengelola bisnis. Pelatihan penggunaan aplikasi canva yang diberikan telah berdampak pada peningkatan kualitas produk dan perluasan jaringan pemasaran. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pesanan dan omset yang diperoleh oleh pelaku UMKM yang ada di Dusun Sumbersari, Desa Tulusbesar.

 

https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXfE7GfwW8rUjdpp5devms31NSOrTDT8MKjnjfJ-C808vDdjGO7fCAl84b1UJ8FqBUfXmsDP-NtSKIz2D1HEyVyqG997LhZ2TktDZRwN0jxvC9gmV2wXDFPsTEN90pBNKvIKj0PFY5SP3a7pOVi7Y1RLWhZCv7Xbs2iQb9hO?key=2uFTv0VHZtLhmoyXfSNueA

Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi Digital Marketing

 

Perkembangan anak di Desa Tulusbesar juga menunjukkan hasil yang positif. Program sosialisasi mengenai dampak penggunaan gadget terhadap keterlambatan bicara (speech delay) pada anak yang dilaksanakan di Desa Tulusbesar telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para orang tua, akan pentingnya membatasi paparan gadget pada anak usia dini (Nocentini et al., 2015). Melalui penyampaian materi, dan diskusi interaktif, peserta sosialisasi memahami bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menghambat perkembangan bahasa anak. Selain itu, program sosialisasi ini sangat bermanfaat dan memberikan informasi yang relevan (Tang et al., 2014).

 

https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXdTCPOPq9NoucFPnBbeRtDmpFGp-9lTVJ1dWRKRKT6e8o1eh_VTQB5DiZx3m6x9_IJk8C7qI1J98M_hmFETbl10sVQu0q1LvN5nHcTsrHv2bJiO0--rNi37-4wyxWVuE70dSoto6MrVR8W_EBbVi0LNxKWynueolCchz3Vr?key=2uFTv0VHZtLhmoyXfSNueA

Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Gadget Sehat dan Speech Delay

 

Program donasi Al-Qur'an yang dilaksanakan di Desa Tulusbesar telah berhasil memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas ibadah di masyarakat (Yusran & Nirwana, 2024). Sebanyak 15 eksemplar Al-Qur'an berhasil dikumpulkan dan didistribusikan ke 5 masjid yang tersebar di seluruh desa. Donasi ini disambut antusias oleh pengurus masjid dan jamaah setempat. Melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan minat baca Al-Qur'an dan memperkaya khazanah ilmu agama di kalangan masyarakat Desa Tulusbesar (Faturohim et al., 2021).

 

https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXfmmAhdZ8kRNg7QYAIXxqb8HFDzhzyjBe1lr-Ctn9lufMjRrACgy4NVMCNPPCecnHfvzNO88wwcjyCODbSNyZztp3zCaAR8UGG8d8AlfKE5762WFlJUeTUGDGyvqiUjG6WkV2u2x-vW9rrji2jXr_rBgI_UoDih65bMrk9d?key=2uFTv0VHZtLhmoyXfSNueA

Gambar 3. Kegiatan Donasi Al-Quran

 

Program sosialisasi pembuatan pupuk organik PSB dan Jakaba (Jamur Keberuntungan Abadi) yang dilaksanakan di Desa Tulusbesar telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Melalui pelatihan dan demonstrasi, petani dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam membuat pupuk PSB dan Jakaba secara mandiri (Pan & Zhang, 2018). Hasilnya, minat petani untuk menggunakan pupuk organik meningkat secara signifikan (Case et al., 2017). Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah petani yang mulai memproduksi pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk dijual kepada petani lain.

https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXckW35zhxakcpZldjDoFgWZY_O7iTBZ6e25q4evhmMCCXdEMm2b0GhqLI02ylotOqlGTKLh0hEQVW7ilh4SkB6kf3MilVjtaBBNXEXJyRfwU23uI0YGu_8ibfe8F3NcdpWFjvziOTe9ud-yvQZloXWrBLb9vua8xQAqsv44oA?key=2uFTv0VHZtLhmoyXfSNueA

Gambar 4. Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Pupuk PSB dan Jakaba

 

Namun, pelaksanaan program KSM-T ini juga menghadapi beberapa tantangan. Seperti terbatasnya sumber daya manusia, dana, dan waktu menjadi kendala dalam mencapai hasil yang optimal. Selain itu, perubahan perilaku masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kegiatan KSM-T ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya membangun desa yang mandiri dan berkelanjutan. Program-program yang telah dilaksanakan telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup, dan lingkungan.

 

Tabel 1. Hasil Program Kerja KSM-T Kelompok 35 di Desa Tulusbesar

Pilar Kegiatan

Hasil

Sosialisasi Digital Marketing

Peningkatan Keterampilan dalam penggunaan aplikasi canva untuk meningkatkan usaha UMKM para pelaku UMKM di Dusun Sumbersari.

Meningkatnya jumlah pesanan dan omzet yang diperoleh oleh pelaku UMKM yang ada di Dusun Sumbersari

Sosialisasi  Sosialisasi Gadget Sehat dan Speech Delay

Meningkatnya kesadaran para orang tua akan pentingnya membatasi paparan gadget pada anak usia dini.

 

Banyak orang tua yang memperhatikan perkembangan anaknya.

Donasi Al-Qur’an

Semakin lengkap fasilitas keagamaan di masjid yang ada di Desa Tulusbesar.

Meningkatkan minat baca Al-Qur'an dan memperkaya khazanah ilmu agama di kalangan masyarakat Desa Tulusbesar.

Sosialisasi Pembuatan Pupuk PSB dan Jakaba

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Masyarakat lebih banyak menggunakan pupuk organik.

           

            Program KSM-T ini tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari pihak-pihak terkait. Partisipasi aktif dari masyarakat dalam setiap kegiatan menjadi faktor kunci keberhasilan program (Disterheft et al., 2015). Dukungan penuh dari pihak desa dalam bentuk fasilitas dan kebijakan sangat membantu pelaksanaan program (Arifin et al., 2020). Kerjasama antar lembaga terkait juga memperkuat pelaksanaan program (Niesten et al., 2017). Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kegiatan KSM-T ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya membangun desa yang mandiri dan berkelanjutan. Program-program yang telah dilaksanakan telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup dan lingkungan.

            Kegiatan KSM-T ini telah berhasil membuktikan bahwa melalui kerjasama yang baik antara mahasiswa, masyarakat dan pemerintah desa, dapat dihasilkan perubahan yang signifikan. Meskipun masih banyak tantangan yang harus mendorong tercapainya tujuan KSM-T. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pihak lain untuk turut serta dalam upaya membangun desa yang lebih baik.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah tertera di atas, dapat disimpulkan bahwa program KSM-T Kelompok 35 di Desa Tulusbesar berjalan dengan baik dan lancar berdasarkan tingkat partisipasi warga di Desa Tulusbesar dalam mengikuti program kerja yang terlaksana dengan sangat antusias. Adapun program kerja yang dilaksanakan yaitu Sosialisasi Gadget Sehat dan Speech Delay, Sosialisasi Digital Marketing, dan Donasi Al-Qur’an. Dari program kerja tersebut dampak yang didapatkan yakni meningkatnya pemahaman mengenai dampak gadget yang berlebihan pada speech delay pada anak, meningkatnya pemahaman penggunaan aplikasi Canva bagi pelaku UMKM di Dusun Sumbersari, dan fasilitas keagamaan yang lengkap. Selain itu, pada program kerja besar yaitu sosialisasi pupuk PSB dan Jakaba juga memiliki dampak yang baik khususnya kepada para petani yang ada di Desa Tulusbesar. Selama berlangsungnya program-program tersebut, dapat dilihat bahwa antusiasme warga di Desa Tulusbesar sangatlah tinggi.

 

BIBLIOGRAFI

 

Agung, D. A. G., Nasih, A. M., & Kurniawan, B. (2024). Local wisdom as a model of interfaith communication in creating religious harmony in Indonesia. Social Sciences & Humanities Open, 9, 100827.

Arifin, B., Wicaksono, E., Tenrini, R. H., Wardhana, I. W., Setiawan, H., Damayanty, S. A., Solikin, A., Suhendra, M., Saputra, A. H., & Ariutama, G. A. (2020). Village fund, village-owned-enterprises, and employment: Evidence from Indonesia. Journal of Rural Studies, 79, 382–394.

Case, S. D. C., Oelofse, M., Hou, Y., Oenema, O., & Jensen, L. S. (2017). Farmer perceptions and use of organic waste products as fertilisers–A survey study of potential benefits and barriers. Agricultural Systems, 151, 84–95.

Disterheft, A., Caeiro, S., Azeiteiro, U. M., & Leal Filho, W. (2015). Sustainable universities–a study of critical success factors for participatory approaches. Journal of Cleaner Production, 106, 11–21.

Faturohim, M., Thoha, A. F. K., & Masrukan, F. (2021). Mosque Da’wah Program and Muslim Youth: Study on Management of Saba Baduy Program in Banten. Muharrik: Jurnal Dakwah Dan Sosial, 4(02), 169–185.

Johansen, B. S. (2015). Locating hatred: On the materiality of emotions. Emotion, Space and Society, 16, 48–55.

Kanter, D. R., Musumba, M., Wood, S. L. R., Palm, C., Antle, J., Balvanera, P., Dale, V. H., Havlik, P., Kline, K. L., & Scholes, R. J. (2018). Evaluating agricultural trade-offs in the age of sustainable development. Agricultural Systems, 163, 73–88.

Niesten, E., Jolink, A., de Sousa Jabbour, A. B. L., Chappin, M., & Lozano, R. (2017). Sustainable collaboration: The impact of governance and institutions on sustainable performance. Journal of Cleaner Production, 155, 1–6.

Nocentini, A., Zambuto, V., & Menesini, E. (2015). Anti-bullying programs and Information and Communication Technologies (ICTs): A systematic review. Aggression and Violent Behavior, 23, 52–60.

Pan, D., & Zhang, N. (2018). The role of agricultural training on fertilizer use knowledge: A randomized controlled experiment. Ecological Economics, 148, 77–91.

Sabic-El-Rayess, A. (2020). Epistemological shifts in knowledge and education in Islam: A new perspective on the emergence of radicalization amongst Muslims. International Journal of Educational Development, 73, 102148.

Tang, C., Liu, Y., Oh, H., & Weitz, B. (2014). Socialization tactics of new retail employees: A pathway to organizational commitment. Journal of Retailing, 90(1), 62–73.

Taylor, H., & Peace, R. (2015). Children and cultural influences in a natural disaster: Flood response in Surakarta, Indonesia. International Journal of Disaster Risk Reduction, 13, 76–84.

Turok, I., Seeliger, L., & Visagie, J. (2021). Restoring the core? Central city decline and transformation in the South. Progress in Planning, 144, 100434.

Yusran, Q. Q., & Nirwana, A. (2024). The Practice of Changing the Status of Change of Waqf Property in the Islamic Social Economic View. Journal of Ecohumanism, 3(6), 229–238.

 

Copyright holder:

Abdul Wahid Mahsuni, Eka Maya Mustika (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: