Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 10, Oktober 2024

 

GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN JAZILUL FAWAID SEBAGAI WAKIL KETUA MPR RI, ANALISIS WACANA TERKAIT KELANGKAAN MINYAK GORENG

 

Susie Maria1, Megandaru Widhi Kawuryan2

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi, Jakarta, Indonesia1,2

Email: [email protected]1, [email protected]2

 

Abstrak

Dalam kurun waktu dua dekade terakhir Indonesia telah beberapa kali menghadapi persoalan kelangkaan minyak goreng, minyak goreng merupakan komoditas yang cukup strategis dan salah satu bahan makanan pokok yang tidak dapat terlepas di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami gaya komunikasi kepemimpinan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua MPR RI dalam menghadapi dan menyikapi isu kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri komunikasi transformasional yang diterapkan oleh Jazilul Fawaid dalam mengkritisi kebijakan pemerintah dan menyampaikan pesan kepada masyarakat serta pemangku kepentingan terkait isu tersebut. Berdasarkan latarbelakang tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui gaya komunikasi kepemimpinan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua MPR RI terkait kelangkaan minyak goreng. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan pendekatan analisis wacana melalui sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa teks atau wacana dari sebuah media pemberitaan online. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jazilul Fawaid atau lebih dikenal sebagai Gus Jazil memiliki gaya komunikasi transformasional dengan menciptakan hubungan antara berbagai pihak untuk mencapai potensi maksimal dalam permasalahan kelangkaan minyak goreng serta memberikan motivasi kepada pemerintah dan pihak terkait agar segera mengungkap mafia minyak goreng.

Kata kunci: Analisis Wacana, Gaya Komunikasi, Kepemipinan Transformasional

 

Abstract

.In the last two decades, Indonesia has faced the problem of scarcity of cooking oil several times, cooking oil is a quite strategic commodity and one of the staple foodstuffs that cannot be separated from all levels of society in Indonesia. The purpose of this research is to understand the communication style of Jazilul Fawaid's leadership as Deputy Chairman of the People's Consultative Assembly of the Republic of Indonesia in facing and responding to the issue of cooking oil scarcity in Indonesia. This research aims to identify the characteristics of transformational communication applied by Jazilul Fawaid in criticizing government policies and conveying messages to the community and stakeholders related to the issue. Based on this background, the researcher is interested in knowing the communication style of Jazilul Fawaid's leadership as Deputy Chairman of the People's Consultative Assembly of the Republic of Indonesia regarding the scarcity of cooking oil. The research method used is qualitative by conducting a discourse analysis approach through data sources used in the research in the form of texts or discourses from an online news media. The results of the study show that Jazilul Fawaid or better known as Gus Jazil has a transformational communication style by creating relationships between various parties to achieve maximum potential in the problem of cooking oil scarcity and providing motivation to the government and related parties to immediately expose the cooking oil mafia.

Keywords: Discourse Analysis, Communication Styles, Transformational Leadership

 

Pendahuluan

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan utama dalam setiap rumah tangga. Minyak goreng juga termasuk kedalam sembilan bahan pokok yang multiguna. Minyak goreng dianggap sebagai komoditas yang cukup strategis bagi masyarakat Indonesia karena menjadi salah satu bahan makanan pokok yang tidak dapat terlepas di seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di perkotaan maupun dipedesaan (Fitrayatra et al., 2022; Solihat, 2015).

Kelapa sawit memiliki peran penting karena merupakan bahan baku utama pembuatan minyak goreng, meskipun demikian, pada awal tahun 2022 menunjukkan adanya krisis kelangkaan minyak goreng yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga minyak goreng curah dan kemasan mengalami peningkatan sejak Oktober 2021 sampai April 2022. Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), rata-rata harga minyak goreng hingga April 2022 di pasar tradisional menunjukkan harga Rp26.000 per liter, sedangkan harga minyak goreng curah berkisar antara Rp19.000 per liter, melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar Rp14.000 per liter (Ningsih, 2023).

Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, Indonesia telah beberapa kali menghadapi persoalan kelangkaan minyak goreng. Penyebabnya dan upaya mengatasinya pun beragam, mulai dari intervensi pemerintah hingga kerja sama dengan pengusaha. Sayangnya, tingginya kebutuhan terhadap minyak goreng tidak selalu diiringi oleh ketersediaan stok di pasaran (Adyawanti, 2021; Kamim & Abrar, 2020)

Gambar 1. Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia

Sumber: Kompas.id diakses pada 22 Juli 2023

 

Data tersebut menunjukan bahwa di tahun 2022, terdapat 6 provinsi yang mengalami kelangkaan minyak goreng bahkan hal tersebut terjadi di Ibu kota Indonsesia yaitu DKI Jakarta.

Negara Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia, namun tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng dengan cara terbaik. Hal itu menyebabkan kebutuhan masyarakat akan bahan pokok tersebut menjadi terhambat dan sulit untuk didapatkan serta memberikan efek negatif terutama bagi mereka yang memasuki kelas menengah ke bawah (Syafuddin & Lusianawati, 2022).

 

Gambar 2. Warga Protes Kelangkaan Minyak Goreng

Sumber: Kompas.id diakses pada 22 Juli 2023

 

Warga mengangkat jerigen minyak sebagai bentuk protes pada kelangkaan minyak goreng saat mengantre operasi pasar di Pasar Alang-Alang Lebar, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (5/3/2022).

Gambar 3. Warga antre membeli minyak goreng murah

Sumber: Fajarsulsel.id diakses pada 23 Juli 2023

 

Mahalnya harga minyak goreng yang diberitakan melalui media online merupakan fakta yang banyak terjadi di lapangan. Tidak sedikit masyarakat yang memberikan respon kurang baik terkait dengan kinerja pemerintah pusat maupun daerah yang tidak mampu menunjukan keberpihakannya kepada rakyat biasa. Akibatnya masalah minyak goreng kemudian menghasilkan masalah baru seperti terjadinya tindakan demo oleh  mahasiswa dan masyarakat yang terjadi hampir di seluruh penjuru Indonesia (Fitrayatra et al., 2022).Menyikapi masalah terkait kelangkaan minyak goreng, setiap media memberikan respon dengan cara mempublikasikan informasi tersebut dalam bingkai berita yang tentunya memiliki keterkaitan dengan pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan adanya intervensi oknum tertentu sebagai pemilik kekuasaan atas pergerakan pasar terkait penjualan minyak gorengan di tengah masyarakat (Siahaan et al., 2022)

Krisis lonjakan tersebut pada akhirnya menjadikan masyarakat panik dan tentunya kerugian yang dialami juga diakibatkan oleh adanya kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Jadi, kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng sangat ironis karena Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Krisis minyak goreng ini harus diakhiri secepatnya. Sebab, minyak goreng kini merupakan salah satu kebutuhan pokok terpenting masyarakat.

Hingga kini, minyak goreng juga kerap diberikan dalam setiap bantuan sosial. Bahkan, tak jarang minyak goreng menjadi gerbang pembuka bagi aktor politik untuk mendekatkan diri pada masyarakat. Kondisi ini menegaskan betapa pentingnya minyak goreng dalam kehidupan sehari-hari.

Data ini tentunya juga menyebabkan banyak spekulasi dan polemik terkait penyebab kenaikan serta kelangkaan minyak goreng. Beberapa isu dan polemik ini kemudian disebarluaskan oleh media dengan berbagai redaksi pembahasan yang berbeda.

Berbagai kalangan penting pemerintah memberikan respon terkait isu kelangkaan minyak goreng melalui media online sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan informasi, komunikasi sendiri terdiri dari komunikasi verbal (tulisan serta lisan) dan non verbal, yang pertukaran pesan tanpa memakai lisan ataupun perkataan semacam gerak tubuh, perilaku badan, tatapan mata ataupun tampilan muka.

Salah satu dari lembaga legislatif yang memberikan tanggapan terkait isu kelangkaan minyak goreng adalah Jazilul Fawaid, Beliau merupakan Wakil Ketua MPR RI 2019-2024 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), gaya komunikasi kepemimpinan Jazilul Fawaid dalam mengantarkan pesan sangat dipengaruhi oleh budaya yang dipunyai. Dahulu ia merupakan santri dari Pondok Pesantren Ihyaul‘ulum Gresik, dimana pondok pesantren merupakan selaku sub- sistem pembelajaran nasional di Indonesia menjadi bagian integral dari lembaga keagamaan secara unik yang mempunyai kemampuan yang berbeda dengan lembaga pembelajaran yang lain.

Mengenai hal ini, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, Indonesia tidak seharusnya dilanda masalah minyak goreng. Pasalnya, negara ini merupakan salah satu penghasil minyak kelapa sawit (CPO) terbesar di dunia. Tidak selayaknya Indonesia menghadapi kelangkaan minyak goreng, pasti ada masalah di produksi, distribusi, dan tata kelola. Situasi ini membuat citra positif pemerintah menjadi semakin berkurang, dengan adanya kekecewaan dari masyarakat dengan harga tinggi serta kelangkaan minyak goreng.

Jazilul Fawaid meminta kepada pemerintah segera mengungkap akar permasalahan tersebut. “Hal ini dapat merusak citra pemerintah di depan para emak-emak. Kalau emak-emak sudah terusik, bisa jadi masalah di lapis bawah,” ucapnya. Apabila ditemukan adanya mafia minyak goreng, tentu harus segera diungkapkan. "Segera bongkar mafia minyak goreng, yang membuat ibu-ibu menderita,” tandasnya.

Indonesia terdiri dari bermacam suku serta budaya yang berbeda, dimana gaya komunikasi dapat mempengaruhi seseorang. Gaya komunikasi kerap memakai ukuran eksplisit serta implisit, yang menggambarkan gimana pembicara mengatakan hasrat mereka lewat pesan eksplisit (pesan langsung) ataupun juga gaya komunikasi implisit dimana orang yang berdialog secara lisan dengan kamuflase dengan menyembunyikan hasrat sejatinya (Silitonga, 2016).

Gaya kepemimpinan merupakan sesuatu metode yang dipergunakan oleh seseorang pemimpin dalam mempengaruhi sikap orang lain, bagi analisis wacana kritis Norman Fairclough yang membangun suatu model analisis wacana yang memiliki donasi dalam analisis sosial serta budaya. Dalam berpikir yang kritis uraian tentang wacana merupakan bahasa digunakan dalam praktek sosial. Memandang gaya komunikasi orang Jawa Timur paling utama wilayah Gresik, agama yang mereka anut hendak membentuk gaya komunikasi mereka sebab bersumber pada agama serta budaya yang sangat mempengaruhi gaya serta sikap seseorang, bisa dikatakan kalau kompetensi komunikasi bersumber pada kontekstual, situasional, serta batas budaya.

Gaya Bahasa yang dipunyai oleh Jazilul Fawaid merupakan gaya bahasa dengan memakai antologi ataupun persamaan yang menarik atensi pendengar, memiliki ciri dalam berbicara, gayanya bisa dikatakan gaya mengatur, walaupun sebagian suasana memakai gaya komunikasi yang cocok dengan keadaan (Damayanti & Wahyono, 2015).

Meskipun terdapat banyak studi yang membahas kelangkaan minyak goreng dan dampaknya pada masyarakat, penelitian yang secara khusus mengkaji gaya komunikasi kepemimpinan dalam isu ini, terutama yang menggunakan pendekatan analisis wacana terhadap gaya komunikasi seorang pejabat publik, masih minim. Hal ini menciptakan gap penelitian dalam pemahaman bagaimana gaya komunikasi transformasional dapat berperan dalam situasi krisis, khususnya dalam konteks kelangkaan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Novelty dari penelitian ini terletak pada penggunaan analisis wacana untuk mengidentifikasi dan menganalisis gaya komunikasi kepemimpinan transformasional Jazilul Fawaid dalam konteks kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Penelitian ini menawarkan wawasan baru tentang bagaimana gaya komunikasi pejabat publik dapat membangun hubungan kepercayaan dengan masyarakat serta memotivasi pemerintah untuk menangani isu-isu penting secara transparan dan bertanggung jawab.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka merupakan hal menarik untuk dilakukan sebuah penelitian lebih lanjut. Identifikasi masalah penelitian ini adalah bagaimana  gaya    komunikasi kepemimpinan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua MPR RI terkait kelangkaan minyak goreng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya komunikasi kepemimpinan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua MPR RI dalam fenomena kelangkaan minyak goreng.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami gaya komunikasi kepemimpinan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua MPR RI dalam menghadapi dan menyikapi isu kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri komunikasi transformasional yang diterapkan oleh Jazilul Fawaid dalam mengkritisi kebijakan pemerintah dan menyampaikan pesan kepada masyarakat serta pemangku kepentingan terkait isu tersebut

 

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kualitatif pendekatan analisis wacana (Rahardjo, 2018). Analisis wacana dalah suatu kajian yang menganalisis dan mengamati bahasa secara alamiah baik secara lisan maupun dengan tertulis. Pendekatan ini menganalisis seperti penggunaan bahasa dalam berkomunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Analisis wacana memfokuskan pada kajian penggunaan bahasa dalam konteks sosial, terlebih dalam penggunaan bahasa. Ditinjau dari sisi internal, wacana dikaji berdasar jenis, struktur, dan juga hubungan bagian- bagiannya (Badara, 2014). Dari sisi eksternal, wacana dikaji dari keterkaitan wacana dengan pembicara, mitra bicara, dan hal yang dibicarakan. Adapun tujuan dari analisis wacana adalah untuk mengungkapkan, memahami kaidah kebahasaan yang membangun wacana, menghasilkan wacana, dan melambangi hal tertentu dalam wacana. Selain itu, analisis wacana memiliki tujuan lain, seperti untuk memberikan wacana dalam melakukan fungsinya sebagai alat komunikasi.

Data penelitian adalah dengan menggunakan teks Jazilul Fawaid terkait kelangkaan minyak goreng, berhubungan dengan artikel yang memuat berupa teks argumentatif di media internet. Isi dan segala macam dari teks tersebut dijadikan sebagai data penelitian yang terdapat hubungan bentuk serta hubungan makna. Sumber data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah teks atau wacana dari sebuah pemberitaan online.

Sumber data diperoleh melalui teknik penelitian kepustakaan (library study) yang mengacu pada sumber yang tersedia baik online maupun offline seperti: jurnal ilmiah, buku dan berita yang bersumber dari sumber terpercaya (Dhona, 2019). Sumber-sumber ini dikumpulkan berdasarkan diskusi dan dihubungkan dari satu informasi ke informasi lainnya. Data ini dianalisis dankemudian ditarik kesimpulan.

 

Hasil dan Pembahasan

Analisis wacana dari Michel Foucault dalam Halwati, 2018 merupakan salah satu metode analisis teks media untuk membedah bagaimana cara media mengkonstruksi sebuah wacana. Analisis wacana menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Analisis wacana melihat pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai praktek sosial. Bahasa dianalisis bukan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan konteks. Konteks di sini berarti bahasa dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu dalam menilai Gaya komunikasi kepemimpinan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua MPR RI Periode Januari-Desember 2023 terkait kelangkaan minyak goreng pada media pemberitaan online.

Berkenaan dengan titik perhatian kajian yang terletak pada analisis wacana di media berita online, terdapat tiga hal penting yang saling berkaitan: teks, konteks dan wacana, analisis wacana yang dimaksud di sini adalah mendeskripsikan teks dan konteks secara bersamaan dalam suatu proses komunikasi (Silaswati, 2019).

Menurut (Pardi et al., 2020) wacana tidak dipahami sebagai serangkaian kata atau proposisi dalam teks saja, tetapi merupakan sesuatu yang memproduksi yang lain. Kuasa tidak dimaknai dalam ‘kepemilikan’ yang merupakan sumber kekuasaan tertentu,           melainkan dipraktikkan dalam suatu ruang lingkup dan banyak posisi saling berkaitan, sifatnya individu. Penyelenggaraan kekuasaan selalu memproduksi pengetahuan sebagai basis kekuasaan. Kontrol dan pembentukan individu yang patuh dan disiplin adalah wujud kekuasaan yang ada di mana-mana (Wati et al., 2023).

Jazilul Fawaid lahir 5 Desember 1971, dikenal dengan sapaan Gus Jazil adalah beliau seorang politikus Indonesia dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 2019–2024 yang mewakili daerah pemilihan Jawa Timur, aktif dalam berbagai organisasi diantaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Dewan Pembina Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU). Selama karir politiknya di awali menjadi Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (2009-2013), menjadi anggota PAW DPR-RI (2013-2014), anggota DPR-RI (2014-2019, 2019-2024), dan saat ini menjadi Wakil Ketua MPR-RI (2019-2024).

Dalam memimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Wakil Ketua MPR RI, Gus Jazil bertindak sebagai komunikator yang memiliki kewenangan untuk membangun ruang komunikasi baik secara internal dan eksternal. Secara internal menetapkan aliran informasi bagi para anggota di bawah kepemimpinannya. Secara eksternal, membina hubungan dengan para konstituen dan menerima masukan mengenai kebijakan salah satunya adalah mengubah dan menetapkan Undang- undang Dasar.

Hubungan dapat dibentuk dan membentuk iklim kepercayaan, hal ini mencirikan kepemimpinan transformasional seperti dikemukakan oleh Bass: pemimpin transformasional mengubah nilai-nilai pribadi pengikut     untuk mendukung visi dan tujuan  organisasi atau lembaga dengan menciptakan lingkungan di mana hubungan dapat dibentuk dengan membentuk iklim kepercayaan di mana visi dapat dibagi kepada para anggota MPR RI.

Dalam beberapa fenomena yang terjadi di Indonesia Gus Jazil memberikan informasi dan mengkritisi berbagai masalah yang beredar di masyarakat. Pada tahun 2021 masalah kelangkaan minyak goreng dan lonjakan harga minyak goreng menjadi berita teratas di berbagai media pemberitaan online maupun media sosial, kendati pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasinya namun hingga Maret 2022 kelangkaan minyak goreng masih tetap ditemukan. Tentunya hal ini membuat Gus Jazil memberikan komentarnya di berbagai media pemberitaan online periode Januari- Desember 2022.

Seperti tertuang dalam pemberitaan beliau mengatakan, Negara Indonesia adalah masuk dalam jajaran produsen minyak kelapa sawit (CPO) terbesar di dunia. Tidak elok Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng, pasti ada masalah produksi, distribusi, dan tata kelola, kondisi ini telah mencoreng nama baik pemerintah. Terutama kaum ibu-ibu yang tidak puas dengan mahalnya harga minyak goreng dan terbatasnya pasokan. Beliau menambahkan bahwa reputasi pemerintah di mata kaum ibu bisa jadi tercoreng.

Kaum ibu-ibu yang resah bisa jadi punya masalah yang lebih kecil dan beliau meminta agar pemerintah segera mengungkap akar permasalahannya Kalau ada mafia minyak goreng yang ketahuan, harus segera diungkap. Bubarkan segera mafia minyak goreng yang bikin ibu-ibu menderita.

 

Gambar 4. dokumentasi Gus Jazil memberikan informasi

Sumber: Jawa Pos, Minggu, 20 Maret 2022

 

Dan beliau mengatakan juga dalam pemberitaan lain bahwa Pemerintah memandang masalah minyak goreng sebagai masalah yang sangat pelik. Situasi ini merugikan nama baik pemerintah.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyatakan bahwa permasalahan ini akan merusak citra pemerintah di mata ibu-ibu. Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai masalah minyak goreng sangat meresahkan. Beliau mengklaim, jika masyarakat kelas bawah berteriak-teriak, berarti ada masalah dengan pengelolaan minyak goreng nasional.

Analisis pemberitaan tersebut mendapatkan bahwa Gus Jazil adalah seorang politikus dan pemimpin dengan kepribadian jujur, berani dan transparan, keberanian memerangi kecurangan dalam kelangkaan minyak goreng dan meminta pemerintah untuk mengungkap mafia minyak goreng, Gus Jazil juga seorang pemimpin yang solid dan bisa dikatakan tegas. Dasar inti kepemimpinan ialah bersumber kekuasaan, dan dibagi menjadi tiga bidang: kepemimpinan yang sifatnya rasional, kepemimpinan yang sifatnya tradisional, serta kepemimpinan karismatik. Berdasarkan tiga tipe yang sudah disebutkan diatas Gus Jazil termasuk tipe kepemimpinan rasional, yaitu    kepemimpinan yang mengedepankan pola pikir dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Gaya komunikasi yang dikenal ialah bentuk komunikasi yang dapat mengendalikan komunikasi secara dua arah. Apabila ditinjau dari pemberitaan online terkait komentar Gus Jazil terhadap kelangkaan minyak goreng, gaya komunikasi yang dimiliki Gus Jazil khusunya dalam memberikan pesan terhadap pemerintah dan pihak terkait terhadap kelangkaan minyak goreng melalui gaya komunikasi dalam cara menyampaikan pesan cenderung memaksa serta mempertegas tujuannya supaya pemerintah segera mengungkap akar permasalahan dan menangkap mafia minyak goreng. Cara Gus Jazil dalam gaya komunikasi ini menggambaarkan gaya pemimpin transformasional yang melibatkan perubahan dalam organisasi dengan tindakan memotivasi pihak terkait agar bekerja lebih keras demi mengungkap fenomena terjadinya lonjakan kenaikan harga yang berdampak pada kelangkaan minyak goreng di masyarakat.

 

Kesimpulan

Bedasarkan hasil analisa pembahasan, bisa di ambil kesimpulan bawah Gus Jazil mempunyai idealisme yang tinggi tentang gaya kepemimpinan transformasional. Gus Jazil memiliki figur yang tegas dan taat pada norma dan peraturan yang berlaku. Gaya kepemimpin transformasional menciptakan hubungan antara pemimpin dan pengikut yang membantu pengikut mencapai potensi penuh dan memiliki potensi untuk mengubah pemimpin dan pengikut melalui proses komunikasi, dalam permasalah kelangkaan minyak goreng Gus Jazil memberikan motivasi kepada pemerintah dan pihak terkait agar segera mengungkap mafia minyak goreng.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Adyawanti, T. (2021). Gaya Komunikasi Dalam Kepemimpinan. ProListik, 6(2).

Badara, A. (2014). Analisis wacana: Teori, metode, dan penerapannya pada wacana media. Prenada Media.

Damayanti, C., & Wahyono, W. (2015). Pengaruh kualitas produk, brand image terhadap loyalitas dengan kepuasan sebagai variabel intervening. Management Analysis Journal, 4(3).

Dhona, H. R. (2019). Analisis wacana Foucault dalam studi komunikasi. Journal Communication Spectrum: Capturing New Perspectives in Communication, 9(2), 189–208.

Fitrayatra, E., Sari, N. Q. R. S., & Burhan, P. (2022). Respon Krisis IRT Mengenai Pemberitaan Kelangkaan Minyak Goreng. Jurnal Politikom Indonesiana, 7(1), 26–39.

Kamim, A. B. M., & Abrar, M. I. (2020). Bagaimana Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Gagal Mencegah Perusahaan Anggota RSPO dan ISPO Merampas Tanah Adat di Indonesia? BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 6(2), 145–157.

Ningsih, M. (2023). Persepsi Masyarakat Terhadap Pemberitaan Kelangkaan Minyak Goreng pada Media Online Waspadaaceh. Com. UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Pardi, P., Supriyanto, T., Rustono, R., & Mardikantoro, H. (2020). Transformation of Amongraga Actions in Novel Amongraga & Tambangraras: 40 Malam Mengintip sang Pengantin. Proceedings of the 5th International Conference on Science, Education and Technology, ISET 2019, 29th June 2019, Semarang, Central Java, Indonesia.

Rahardjo, M. (2018). Studi Teks dalam Penelitian Kualitatif.

Siahaan, C., Herawati, A. F., & Adrian, D. (2022). Pemberitaan Kelangkaan Minyak Goreng Di Media Online Dan Kepanikan Masyarakat. International Journal Of Demos, 4(2).

Silaswati, D. (2019). Analisis wacana kritis dalam pengkajian wacana. METAMORFOSIS| Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya, 12(1), 1–10.

Silitonga, Y. O. F. (2016). Implementasi analisis wacana kritis perspektif Leeuwen dalam berita politik surat kabar padang ekspres terhadap pembelajaran bahasa berbasis teks. BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2).

Solihat, M. (2015). Kepemimpinan dan gaya komunikasi. JIPSI-Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi UNIKOM, 4.

Syafuddin, K., & Lusianawati, H. (2022). Terbentuknya Opini Publik Terhadap Kenaikkan Harga Minyak Goreng Yang Berdampak Pada Umkm Di Twitter. Seminar Nasional Pariwisata Dan Kewirausahaan (SNPK), 1, 161–172.

Wati, M. L. K., Rustono, R., & Mardikantoro, H. B. (2023). Theo Van Leeuwen Critical Discuss Analysis on Murder Theme of Criminal News in Cnn. com and Detik. com. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 7(1), 137–159.

 

 

Copyright holder:

Susie Maria, Megandaru Widhi Kawuryan (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: