Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 11, November 2024

 

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORMSI AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI NON KEUANGAN TERHADAP KEBERHASILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

 

Delonix Regia Leunupun1, Hasnawati Zainal2

Universitas Trisakti, Indonesia1,2

Email: [email protected]1, [email protected]2

 

Abstrak

Keberhasilan pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh kualitas serta ketersediaan informasi yang akurat dan relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Sistem Pengendalian Intern (SPI), Sistem Informasi Akuntansi (SIA), dan Sistem Informasi Non-Keuangan terhadap efektivitas pengambilan keputusan dalam industri perbankan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan populasi yang terdiri dari seluruh bank di wilayah DKI Jakarta. Sampel penelitian mencakup manajer dan staf yang bekerja di bagian keuangan pada bank-bank tersebut. Data dikumpulkan melalui survei yang disebarkan kepada responden, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Metode ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen (SPI, SIA, dan Sistem Informasi Non-Keuangan) dengan variabel dependen (efektivitas pengambilan keputusan). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Sistem Pengendalian Intern memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Non-Keuangan juga menunjukkan pengaruh signifikan terhadap efektivitas pengambilan keputusan.

Kata kunci: Sistem pengendalian intern, sistem informsi akuntansi, sistem informasi non keuangan, pengambilan keputusan

 

Abstract

The success of decision-making is greatly influenced by the quality and availability of accurate and relevant information. This study aims to examine the influence of the Internal Control System (SPI), Accounting Information System (SIA), and Non-Financial Information System on the effectiveness of decision-making in the banking industry. The approach used in this study is quantitative, with a population consisting of all banks in the DKI Jakarta area. The study sample included managers and staff working in the finance department at the banks. Data was collected through a survey distributed to respondents, while the analysis method used was multiple regression. This method was used to test the relationship between independent variables (SPI, SIA, and Non-Financial Information Systems) and dependent variables (decision-making effectiveness). The results of the study revealed that the Internal Control System has a positive and significant influence on the success of decision-making. In addition, Accounting Information Systems and Non-Financial Information Systems also show a significant influence on the effectiveness of decision-making.

Key words: Internal control system, accounting information system, non-financial information system, decision making

 

 

 

Pendahuluan

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, informasi menjadi aset penting bagi organisasi (Mukhsin, 2020). Keberhasilan dalam pengambilan keputusan sangat tergantung pada kualitas dan ketersediaan informasi yang relevan dan akurat. Menurut pandangan ini, sistem pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan sistem informasi non keuangan memainkan peran yang krusial (Djaddang & Lysandra, 2015).

Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah serangkaian prosedur dan kebijakan yang diterapkan oleh suatu organisasi untuk memastikan keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan, dan efektivitas operasional (Mokoginta et al., 2017). SPI yang efektif membantu mengurangi risiko kecurangan, meningkatkan akurasi data, dan memberikan dasar yang kuat bagi manajemen dalam mengambil keputusan (Amri et al., 2022).

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menyediakan data keuangan yang penting untuk analisis dan pelaporan. SIA yang baik memungkinkan manajemen untuk mengakses informasi keuangan secara real-time, membuat laporan keuangan yang akurat, dan memantau kinerja keuangan organisasi (Bukhori & Raharja, 2012). Dengan demikian, SIA berperan langsung dalam mendukung pengambilan keputusan yang berdasarkan data keuangan yang terpercaya.

Sistem Informasi Non Keuangan (SIN), di sisi lain, mencakup informasi operasional, manajerial, dan strategis yang tidak langsung terkait dengan data keuangan. Informasi ini bisa berupa data pelanggan, data produksi, data pemasaran, dan lain-lain. SIN memberikan perspektif yang lebih luas dan komprehensif mengenai kondisi dan kinerja organisasi, sehingga membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih holistik dan tepat sasaran. Banyak penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kombinasi antara SPI, SIA, dan SIN dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil oleh manajemen (Sahroni, 2024; Sutrisno, 2015). Namun, masih sedikit penelitian yang secara komprehensif mengkaji bagaimana ketiga sistem ini secara bersama-sama mempengaruhi keberhasilan pengambilan keputusan.

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang dan penuh dengan ketidakpastian, keberhasilan sebuah perusahaan sering kali ditentukan oleh seberapa cepat dan tepat manajemen dalam mengambil keputusan. Peran Sistem Pengendalian Intern sangat diperlukan dalam hal ini (Rahman, 2020). Saat ini banyak terjadi krisis keuangan pada banyak bank di seluruh dunia sehingga Perusahaan perbankan mengalami kesulitan besar, sebagian karena kegagalan dalam sistem pengendalian intern mereka (Angela et al., 2021; Safitri et al., 2023). Beberapa bank terlibat dalam praktik pinjaman berisiko tinggi tanpa pengawasan yang memadai, yang menyebabkan kerugian besar dan akhirnya bailout oleh pemerintah. Fenomena ini menyoroti pentingnya sistem pengendalian intern yang efektif dalam memantau risiko, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan manajemen.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh sistem pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan sistem informasi non keuangan terhadap keberhasilan pengambilan keputusan dalam organisasi. Dengan memahami hubungan ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para praktisi dan akademisi dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan melalui penerapan sistem informasi yang lebih efektif.

 

 

Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis "Pengaruh Sistem Informasi dan Informasi Non-Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan" (Rahardjo, 2018). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu manajer dan staf di berbagai institusi perbankan di DKI Jakarta. Populasi penelitian adalah bank-bank yang beroperasi di wilayah tersebut, sementara sampelnya mencakup seluruh manajer dan staf yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang dirancang khusus untuk mendapatkan informasi relevan dari para responden.

Untuk menganalisis pengaruh Sistem Pengendalian Intern (SPI), Sistem Informasi Akuntansi (SIA), dan Sistem Informasi Non-Keuangan (SIN) terhadap keberhasilan pengambilan keputusan, penelitian ini menggunakan metode analisis regresi (Amriana, 2024). Analisis regresi adalah teknik statistik yang memungkinkan peneliti untuk mengukur hubungan antara variabel independen (SPI, SIA, SIN) dan variabel dependen (keberhasilan pengambilan keputusan). Ada dua pendekatan analisis regresi yang relevan:

1.   Regresi Linier: Digunakan untuk menguji hubungan linier antara setiap variabel independen (SPI, SIA, SIN) dengan variabel dependen. Pendekatan ini membantu memahami kontribusi masing-masing variabel terhadap keberhasilan pengambilan keputusan.

2.   Regresi Berganda: Digunakan untuk mengevaluasi pengaruh simultan atau gabungan dari SPI, SIA, dan SIN terhadap keberhasilan pengambilan keputusan. Metode ini juga memungkinkan kontrol terhadap variabel lain yang mungkin memengaruhi hasil penelitian.

 

Hasil Pembahasan.

Jurnal baru.pdf - WPS Office 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1. Hasil Pengukuran Kesesuaian Model

 

Berdasarkan nilai Chi-kuadrat (X²/df) yang kurang dari 2, RMSEA yang lebih kecil dari 0,08, GFI yang mendekati 1, serta NFI yang melebihi 0,90, dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini memiliki tingkat kesesuaian yang baik sesuai dengan kriteria statistic (Gozali, 2013). Oleh karena itu, model ini layak digunakan untuk menganalisis hubungan antarvariabel.

 

 

 

Gambar 2. Hasil Analisis Pengaruh Variabel terhadap PKP

 

Singkatnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi yang efektif dari SPI dapat meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, mengurangi risiko operasional, dan memperkuat kontrol internal, yang pada gilirannya dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih tepat waktu. SIA yang berkualitas tinggi dapat menyediakan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada manajemen. Ini memungkinkan manajemen untuk melakukan analisis biaya yang lebih baik, memantau kinerja keuangan, dan membuat keputusan yang lebih informasional. Penggunaan SIN dapat memberikan wawasan tambahan yang tidak terkandung dalam data keuangan, seperti data sosial, demografis, atau perilaku konsumen. Integrasi SIN dengan keputusan strategis dapat membantu bank memahami lebih baik preferensi pelanggan, tren pasar, dan risiko non-keuangan lainnya. Keputusan yang diambil dengan bantuan SPI, SIA, dan SIN yang efektif dapat meningkatkan kualitas, kecepatan, dan akurasi respons bank terhadap perubahan pasar dan lingkungan eksternal lainnya. Ini pada gilirannya dapat berkontribusi terhadap kinerja dan pertumbuhan bank secara keseluruhan.

 

Pembahasan

Implementasi SPI yang efektif memiliki peran penting dalam meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, mengurangi risiko operasional, dan memperkuat pengendalian internal. Hal ini menciptakan dasar yang kokoh untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih tepat waktu, yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi dinamika operasional dan strategis di industri perbankan. Berdasarkan temuan tersebut, maka pentingnya sektor perbankan untuk meningkatkan implementasi SPI, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah: memperkuat kepatuhan terhadap regulasi, meningkatkan manajemen risiko, memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas SPI, memperkuat tata kelola dan pengendalian internal, serta melakukan evaluasi rutin terhadap SPI untuk menilai sejauh mana efektivitasnya tercapai.

Sementara itu, keberadaan SIA yang berkualitas tinggi dapat membantu penyediaan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan tepat waktu bagi manajemen. Informasi ini menjadi alat penting dalam melakukan analisis biaya, memantau kinerja keuangan, dan mendukung manajemen dalam membuat keputusan berbasis data yang lebih informatif. Dengan demikian, SIA membantu bank mengelola sumber daya mereka dengan lebih efisien dan efektif.

Berdasarkan temuan tersebut maka penting bagi sektor perbankan untuk mengimplementasikan SIA, dengan cara pemastian bahwa sistem yang digunakan dapat memberikan data yang jelas dan terkini, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan bisnis. Implementasi yang baik dari SIA juga memerlukan pelatihan bagi para karyawan agar dapat memanfaatkan sistem secara maksimal, serta melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja sistem untuk memastikan efektivitas dan efisiensinya dalam mendukung tujuan organisasi.

Selain itu, SIN melengkapi peran SPI dan SIA dengan memberikan wawasan tambahan yang tidak tersedia dalam data keuangan. Data seperti informasi sosial, demografis, atau perilaku konsumen yang diperoleh melalui SIN dapat memberikan nilai strategis dalam memahami preferensi pelanggan, tren pasar, dan berbagai risiko non-keuangan. Ketika SIN terintegrasi ke dalam proses pengambilan keputusan strategis, bank dapat lebih responsif terhadap perubahan pasar dan lebih memahami kebutuhan pelanggan secara mendalam.

Keberhasilan pengambilan keputusan menjadi hasil kumulatif dari penerapan SPI, SIA, dan SIN yang efektif (Huda, 2017). Kombinasi ketiga elemen ini tidak hanya meningkatkan kualitas keputusan yang diambil tetapi juga membantu bank untuk merespons perubahan pasar dan lingkungan eksternal dengan lebih cepat dan akurat. Pada akhirnya, hal ini berkontribusi pada peningkatan kinerja dan pertumbuhan bank, menjadikannya lebih kompetitif dalam industri yang terus berkembang (Wargadinata, 2017).

Untuk memaksimalkan penggunaan SPI, SIA, dan SIN dalam pengambilan keputusan strategis, manajemen bank perlu menjamin bahwa ketiga sistem ini saling terintegrasi dengan baik. Adanya integrasi yang efisien, data yang dihasilkan akan saling melengkapi dan memberikan gambaran yang lebih jelas dan komprehensif, yang pada gilirannya mempercepat proses pengambilan keputusan serta meningkatkan akurasi analisis yang diperlukan. Selain itu, penting bagi manajemen untuk memberikan pelatihan rutin kepada staf agar mereka lebih memahami cara memanfaatkan SPI, SIA, dan SIN secara optimal. Keterampilan yang baik dalam penggunaan sistem ini akan membuat keputusan yang diambil berdasarkan data yang relevan dan akurat.

Selanjutnya, teknologi juga harus dimanfaatkan untuk mengotomatisasi berbagai proses, mulai dari pengumpulan hingga pemrosesan dan analisis data. Penggunaan teknologi ini akan mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, sambil menunjukan bahwa informasi yang diterima tetap up-to-date dan valid. Kolaborasi antar departemen, seperti keuangan, audit, dan manajemen risiko, juga sangat penting bahwa informasi dari ketiga sistem ini digunakan secara menyeluruh. Pendekatan kolaboratif ini akan menghasilkan keputusan yang lebih menyeluruh dan berdasarkan informasi yang lebih lengkap.

Manajemen juga harus mendorong penggunaan analisis berbasis data dalam setiap tahap pengambilan keputusan. Keputusan strategis yang diambil harus selalu didukung oleh data yang akurat dan relevan yang dihasilkan oleh SPI, SIA, dan SIN. Hal ini akan membantu dalam mengidentifikasi tren pasar, memitigasi risiko, dan memaksimalkan peluang yang ada.

Dari adanya temuan serta langkah-langkah strategis ini, memberikan wawasan bagi manajemen untuk dapat meningkatkan efektivitas penggunaan ketiga sistem tersebut dalam mendukung keputusan yang lebih strategis, tepat waktu, dan dapat menanggapi perubahan pasar dengan lebih cepat dan akurat. Akan tetapi terdapat keterbatasan pada penelitian ini dimana metodologi yang digunakan, memiliki keterbatasan dalam mengukur efek kausalitas secara lebih mendalam.  Selain itu, ukuran sampel yang digunakan mungkin belum sepenuhnya mewakili populasi industri perbankan secara luas, terutama jika terdapat perbedaan signifikan dalam skala dan kompleksitas operasional antarbank. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam model analisis juga dapat menjadi keterbatasan, terutama dalam penerapan teknologi informasi di sektor perbankan yang terus berubah.

Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas area kajian dengan menggunakan pendekatan metodologi yang lebih variatif, seperti longitudinal study atau eksperimen, guna memahami hubungan kausal yang lebih kuat antara SPI, SIA, dan SIN terhadap pengambilan keputusan. Selain itu, memperbesar ukuran sampel atau mencakup bidnag perbankan yang lebih beragam, seperti bank syariah atau bank regional, dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif. Penelitian mendatang juga dapat mendalami bagaimana SPI, SIA, dan SIN dapat berinteraksi dengan faktor eksternal lain, seperti regulasi pemerintah, tren teknologi, atau perubahan perilaku konsumen, untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kontribusi elemen-elemen tersebut terhadap kinerja perbankan.

 

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Intern (SPI), Sistem Informasi Akuntansi (SIA), dan Sistem Informasi Non Keuangan (SIN) berperan signifikan dalam mendukung keberhasilan pengambilan keputusan di sektor perbankan. SPI meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, mengelola risiko operasional, dan memperkuat stabilitas operasional. SIA menyediakan informasi keuangan berkualitas tinggi untuk analisis dan pengambilan keputusan strategis. Serta SIN melengkapi keduanya dengan wawasan non-keuangan yang membantu memahami preferensi pelanggan dan tren pasar. Sinergi ketiga sistem ini meningkatkan kualitas, akurasi, dan responsivitas pengambilan keputusan, yang pada akhirnya mendorong kinerja dan daya saing bank. Oleh karena itu, optimalisasi SPI, SIA, dan SIN merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi sektor perbankan untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan di tengah lingkungan bisnis yang semakin kompleks.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Amri, N. F., Laming, R. F., & Thanwain, T. (2022). Sistem Pengendalian Intern (SPI) Menjadi Dalang Problematika Akuntansi. SEIKO: Journal of Management & Business, 5(1), 677–684.

Amriana, A. (2024). Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Mendukung Pengendalian Internal Pemberian KPR di BTN Syariah KCP Parepare. IAIN Pare pare.

Angela, A., Hidayat, V. S., & Oktavianti, O. (2021). The Effect Of Corporate Social Responsibility Disclosure On Profitability And Company Value. ACCRUALS (Accounting Research Journal of Sutaatmadja), 5(01), 30–37.

Bukhori, I., & Raharja, R. (2012). Pengaruh good corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI 2010). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Djaddang, S., & Lysandra, S. (2015). Model Pengendalian Internal Berbasis Sarbanes-Oxley Act dan Keandalan Pelaporan Keuangan (Studi Internal Audit Pada Perusahaan Publik di Indonesia). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 18(2), 81–106.

Gozali, N. (2013). Dampak Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(4), 38–43.

Huda, N. (2017). Ekonomi pembangunan islam. Prenada Media.

Mokoginta, N., Lambey, L., & Pontoh, W. (2017). Pengaruh sistem pengendalian intern dan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 12(2).

Mukhsin, M. (2020). Peranan teknologi informasi dan komunikasi menerapkan sistem informasi desa dalam publikasi informasi desa di era globalisasi. Teknokom, 3(1), 7–15.

Rahardjo, M. (2018). Studi Teks dalam Penelitian Kualitatif.

Rahman, K. G. (2020). Sistem Pengendalian Internal Dan Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan. Bongaya Journal of Research in Accounting (BJRA), 3(1), 20–27.

Safitri, W., Efni, Y., & Fitri, F. (2023). Pengaruh Likuiditas, Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2016-2020. Bahtera Inovasi, 7(1), 71–82.

Sahroni, I. K. (2024). Pengaruh Sistem pengendalian Intern, Partisipasi Akuntansi Keperilakuan, dan kemampuan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Sutrisno, E. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan ke tujuh). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wargadinata, E. L. (2017). Kualitas Pengukuran Kinerja Organisasi Publik. Sosiohumaniora, 19(2), 86–94.

 

Copyright holder:

Delonix Regia Leunupun, Hasnawati Zainal (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: