Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 12, Desember 2024
MEKANISME KINERJA DAN KUALITAS PERAWATAN SISTEM PELUMASAN TERHADAP
OPERASIONAL MESIN INDUK DI KAPAL KMP. MERAK PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
Baso Achmat1, Yudi Satria2,
Sufriyadi3, Ariswanto Sa'pang4
Politeknik Pelayaran Barombong, Indonesia1,2,3,4
Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4
Abstrak
Sistem
Pelumasan adalah sistem yang berfungsi untuk melumasi benda- benda yang
bergerak di mesin untuk mengurangi gesekan agar saat dioperasikan mesin tidak
terjadi overheat dan tidak cepat aus. Salah satu masalah terjadi pada tekanan minyak lumas
sehingga mengakibatkan pelumasan mesin tidak maksimal sehingga akan
mempengaruhi kinerja mesin. Kinerja pompa yang baik akan membuat sirkulasi
minyak lumas stabil tekanannya dan dapat melumasi mesin dengan maksimal. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme kinerja
pelumasan mesin induk serta pentingnya menjaga kualitas perawatannya. yang ditinjau dari persepsi dan ekspektasi
crew dan mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi ekspektasi operasional
mesin kapal. Penelitian ini merujuk pada teori kualitas perawatan yang meliputi
meaningful, responsibility, democratictly, dan maintenance. Luaran dari
penelitian ini adalah diperolehnya nilai persepsi dan ekspektasi crew dan
operasional mesin kapal terhadap mekanisme kinerja injector mesin induk serta
pentingnya menjaga kualitas perawatannya. Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriktif
teknik analisis data. Sumber data penelitian diperoleh dari data primer dan
data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka,
dokumentasi, dan wawancara selama penulis melaksanakan penelitian di KMP.
Merak. Hasil penelitian, dapat diketahui permasalahan yang ditimbulkan akibat
suhu dan tekanan sistem minyak lumas dan menyelesaikan solusi yang dilakukan
agar suhu dan tekanan sistem minyak lumas tetap optimal di mesin induk KMP.
Merak.
Kata Kunci:
Mekanisme Kinerja, Kualitas Perawatan System Pelumasan, Mesin Induk
Abstract
Lubrication System is a system
that serves to lubricate moving objects in the engine to reduce friction so
that when operated the engine does not overheat and does not wear out quickly.
One of the problems occurs in lubricating oil pressure resulting in not optimal
engine lubrication so that it will affect engine performance. Good pump
performance will make the lubricating oil circulation pressure stable and can
lubricate the engine optimally. The purpose of this study is to determine how
the main engine lubrication performance mechanism and the importance of
maintaining the quality of maintenance. which is viewed from the perceptions
and expectations of the crew and knowing the factors that affect the
operational expectations of the ship's engine. This research refers to the
theory of maintenance quality which includes meaningful, responsibility,
democratictly, and maintenance. The output of this research is to obtain the
value of perceptions and expectations of crew and ship engine operations on the
performance mechanism of the main engine injector and the importance of
maintaining the quality of maintenance. The research method used in the
research is a qualitative method using a descriptive approach to data analysis
techniques. The research data sources were obtained from primary data and
secondary data. Data
collection techniques through observation, literature study, documentation, and
interviews during the author's research at KMP. Merak. The results of the
research, can be known the problems caused by the temperature and pressure of
the lubricating oil system and complete the solution carried out so that the
temperature and pressure of the lubricating oil system remains optimal in the
KMP main engine. Merak.
Keywords: Performance Mechanism,
Lubrication System Maintenance Quality, Main Engine
Pendahuluan
Kapal merupakan sarana transportasi laut yang ekonomis karena kapasitas
muatannya yang besar. Pengoperasian suatu kapal dapat dilakukan dengan aman dan
lancar apabila didukung oleh mesin kapal yang dalam kondisi baik. Pengoperasian
kapal ini yang baik sangat berpengaruh dari mesin penggerak utama yang sistem
kerjanya baik diantaranya adalah sistem pelumasan yang optimal
Dan pada saat ini masih banyak perusahaan pelayaran di Indonesia yang
menggunakan kapal bekas pakai dari perusahaan lain, dari domestik maupun luar
negeri. Di karenakan lebih menguntungkan dalam beberapa hal daripada membeli
kapal yang baru, antara lain waktu yang lebih efisien dari pada harus memesan
kapal baru yang memakan waktu bertahun-tahun untuk kedatanganya. Dan kapal
bekas masih memiliki nilai jual besi tua yang cukup tinggi bila di jual
kembali. Namun hal ini bisa menimbulkan kerugian jika kapal yang dibeli dalam
kondisi lama dan mesinnya kurang terawat. Secara umum, perusahaan akan tetap
membiarkan kapal tetap berlayar selama masih dapat beroperasi sesuai dengan prosedur
dan juga tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Kejadian-kejadian di atas,
khususnya yang terjadi di sistem permesinan kapal, dapat menimbulkan
masalah-masalah dalam menunjang pengoperasian kapal
Hal yang biasanya terjadi adalah sistem pada mesin tidak baik. Dikarenakan
kondisi kapal yang sudah tua dan terpaksa berlayar, berbagai hal yang
seharusnya dilakukan perawatan sulit untuk terlaksana. Hal tersebut menimbulkan
permasalahan antara lain pada sistem pelumasan. Sistem pelumasan adalah suatu
sistem yang mempunyai fungsi sebagai media pelumasan komponen-komponen mesin
yang saling bergerak untuk penunjang kerja. Komponen mesin yang bergerak
menimbulkan munculnya hal-hal yang pada akhirnya menyebabkan aus pada komponen
tersebut. Akibat dari buruknya sistem kerja tersebut, sebuah mesin tidak akan
berfungsi secara maksimal. Untuk mencegah konsekuensi, sistem pelumasan
dirancang paling baik sesuai dengan kebutuhan mesin. Sistem pelumasan yang
telah dibuat tidak dapat 100% tercapai untuk menghilangkan efek tersebut, namun
dengan pelumasan suatu mesin dapat bekerja dengan baik dan memiliki masa pakai
yang lama
Sistem pelumasan pada kapal yang sudah tua juga sering terjadi sistem
mekanis yang kurang baik. Banyak perawatan yang seharusnyan di laksanakan,
tidak dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan. Hal tersebut menjadi
permasalahan yang umum pada sistem pelumasan yaitu kebocoran pada pipa-pipa oli
di sistem pelumasan dan juga banyak permasalah lain yang terjadi, seperti
viskositas minyak pelumas yang tidak sesuai dengan petunjuk penggunaan, dan
volume minyak lumas di sumptank menjadi berkurang yang menjadikan konsumsi
minyak lumas menjadi boros, yang nantinya akan berpengaruh pada tekanan minyak
lumas serta banyak faktor lainnya
Faktor tersebut bergantung pada kondisi temperatur serta jenis minyak lumas
yang digunakan. Oleh karena itu, viskositas minyak pelumas harus yang baik,
tidak terpengaruh oleh perubahan suhu. Viskositas juga harus tetap tinggi untuk
memastikan pelumasan yang sempurna. Viskositas oli pelumas pada carter juga
sangat mempengaruhi kelancaran pengoperasian mesin dan jumlah minyak pelumas
harus sesuai dengan jenis mesin
Sistem pelumasan yang tidak sempurna akan menyebabkan bagian-bagian
bergesekan atau saling bersentuhan, jika hal ini terjadi akan merusak mesin dan
menghambat pengoperasian kapal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab suhu dan tekanan tidak
stabil pada sistem pelumasan pada mesin induk, untuk mengetahui yang akan
terjadi jika suhu dan tekanan tidak stabil pada sistem minyak lumas pada mesin
induk, dan untuk mengetahui suhu dan tekanan pada sistem pelumasan agar
gejala-gejala kerusakan pada sistem minyak lumas pada mesin induk dapat
diketahui.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan untuk menggambarkan proses atau
peristiwa yang sedang berlaku pada saat ini di lapangan yang dijadikan objek
penelitian. Peran peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai
perencana, pengumpul data, penganalisis, hingga akhirnya sebagai pencetus
penelitian
Informan dalam
penelitian ini terdiri dari 2 yakni informan kunci dan pendukung. Adapun
informan kunci adalah 3 orang (Teguh Wiyono, Syamsul Rijal, dan Sugiyanto)
sedangkan informan pendukung adalah 2 orang (Muh. Aidid dan Melati
Mallombassi). Penelitian dilaksanakan pada Kapal KMP. Merak ada pada posisi di
Pelabuhan penyembrangan bersandar.
Sumber data adalah data primer, yang diperoleh dari
sumber data pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data berupa
interview dan observasi (1) karyawan dan karyawati Perusahaan PT. ASDP CAB.
SIWA (2) perwira kapal (3) masinis (4) kepala kamar mesin. Sedangkan data
sekunder meliputi: (1) Buku-buku yang relevan dengan judul penelitian. (2)
Dokumen-dokumen resmi secara tertulis tentang kondisi objektif injector mesin
induk kapal yang memiliki relevansi dengan fokus masalah penelitian. Analisis
data meliputi Data Reduction (Reduksi data), Data Display (penyajian data), dan
Conclusion drawing/verification.
Hasil dan Pembahasan
Mekanisme Kinerja Pada System
Pelumasan Dikapal Kmp. Merak
Gambar
1. Mekanisme Kinerja Pada System
Pelumasan
Pengamatan
Suhu Pelumasan Dan Tekanan
1. Pengamatan Suhu
Pelumasan Mesin Induk
a. Pengamatan Suhu
Mesin hari pertama
Gambar 2. Pengamatan
Suhu Mesin hari pertama
Dari
hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa suhu pada mesin induk mengalami
kenaikan suhu tetapi masih dalam ambang toleransi belum mencapai batas dalam
rentang waktu 24 jam. Kondisi tersebut masih dalam ambang normal sehingga
safety device mesin induk dapat terjaga jika suhu dari ambang telah ditentukan
oleh pabrik /manual book maka mesin shutdown
secara otomatis melalui safety device.
b. Pengamatan Suhu
Mesin hari kedua
Gambar 3. Pengamatan
Suhu Mesin hari kedua
Dari
hasil pengamatan hari kedua di atas dapat diketahui bahwa suhu pada mesin induk
mengalami kenaikan bertahap dalam rentang waktu 24 jam. Kondisi tersebut
mengakibatkan kenaikan suhu tetapi masih dalam toleransi sehingga antisipasi
safety device mesin induk dapat terjaga jika suhu dari ambang telah ditentukan
oleh pabrik manual book maka mesin suth down secara otomatis melalui safety
device.
c. Pengamatan Suhu
Mesin hari ketiga
Gambar 3. Pengamatan
Suhu Mesin hari ketiga
Dari
hasil pengamatan di hari pertama hingga hari ketiga dapat diketahui bahwa kenaikan suhu pada
mesin induk relative stabil, namun kondisi suhu pelumasan sudah memberikan
gejala-gejala untuk dilakukan segera mungkin untuk melakukan perawatan secara
korektif sehingga diperlukan Tindakan analisis terhadap komponen-komponen
terkait dengan system pelumasan.
2. Pengamatan
Tekanan
a. Pengamatan
Tekanan hari pertama
Gambar 4. Pengamatan
Tekanan hari pertama
Dari
data di atas dapat diketahui bahwa tekanan pada pompa oli pelumasan mengalami
penurunan dalam rentang waktu 24 jam. Kondisi tersebut mengakibatkan penurunan
performa pada mesin induk, sehingga efisiensi penggunaan pelumas tidak
maksimal.
b. Pengamatan
Tekanan hari kedua
Gambar 5. Pengamatan
Tekanan hari kedua
Dari
data di atas dapat diketahui bahwa tekanan pada pompa oli pelumasan mengalami
penurunan dari hari sebelumnya sehingga penurunan tekanan dalam rentang waktu
24 jam meningkat. Kondisi tersebut mengakibatkan penurunan performa pada mesin
induk, sehingga efisiensi penggunaan pelumas tidak maksimal.
c. Pengamatan
Tekanan hari ketiga
Gambar 6. Pengamatan
Tekanan hari ketiga
Dari pengamatan
indicator tekanan di hari pertama hingga hari ketiga dapat diketahui bahwa
tekanan pada pompa oli pelumasan mengalami penurunan tekanan Kondisi tersebut
indicator tekanan sudah memberikan gejala-gejala penurunan tekanan sehingga
perlu diadakan perawatan korektif namun perlu diadakan suatu analisis terhadap
komponen-komponen system pelumasan.
Berdasarkan hasil
pengamatan indicator melalui diagram kurva diatas dapat diketahui bahwa
terdapat komponen yang memiliki dampak yang tinggi, 1 komponen dengan dampak
sedang dan 2 komponen memiliki dampak yang rendah. Selanjutnya untuk mengetahui
resiko dari setiap komponen maka diperlukan adanya pengamatan indicator suhu
pelumasan dan tekanan pelumasan, sehingga didapat hasil pengamatan di kapal
KMP. MERAK ASDP dengan hasil yang signifikan berdasarkan informasi crew kapal
dan pengamatan langsung melalui data-data yang telah diambil sehingga peneliti
mendapatkan hasil penelitian, sebagai bahan perbandingan untuk mendapatkan
solusi yaitu melakukan perawatan dan perbaikan, hal ini terdapat beberapa
strategi perawatan yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi perawatan,
yaitu:
a.
Sebaiknya dibuat dan disusun suatu maintenance scheduling secara tepat dan terencana terutama untuk
komponen-komponen dengan critical value
yang tinggi yang dapat mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan.
b.
Mengalokasikan tenaga maintenance
untuk melakukan kegiatan perawatan secara tepat untuk komponen dengan tingkat
kekritisan yang tinggi, sehingga tenaga maintenance
dapat secara effective digunakan untuk melakukan kegiatan perawatan (maintenance)
c. Menentukan
prioritas pekerjaan perawatan berdasarkan tingkat kekritisan komponen. Dalam
hal ini yang menjadi prioritas utama adalah komponen dengan level resiko tinggi
yaitu diantaranya adalah LO. Pump, LO. Filter, Purifier, Transfer Pump,
Lubricating.
d. Mengidentifikasi
kebutuhan suku cadang terutama untuk komponen yang memiliki tingkat kekritisan
yang tinggi agar apabila terjadi kegagalan maka tidak sampai mengganggu proses
produksi Berdasarkan strategi perawatan tersebut diatas metode perawatan yang sesuai
adalah dengan melakukan perawatan pencegahan (preventive maintenance) dan perawatan korektif (corrective maintenance).
Penyebab
naiknya temperatur minyak lumas disebabkan oleh gagal fungsi pada cooler lubrication oil sebagai berikut:
a. Kurangnya
perpindahan panas dapat diketahui melalui analisa dan penjabaran di atas yang disebabkan
oleh tebalnya kerak-kerak yang menempel pada pipa kapiler heat exchanger
sehingga yang mana tumpukan kerak itu menimbulkan tahanan yang cukup tebal hal
ini yang mengganggu proses perpindahan dan penyerapan panas secara efektif dan
terukur.
b. Banyaknya
kotoran di dalam pipa kapiler sehingga menyumbat aliran air keluar dan hal ini
dapat menyebabkan kurangnya penyerapan panas karena lambatnya aliran air laut
keluar sehingga mempengaruhi perpindahan dan penyerapan panas secara skema counter flow dimana laju aliran air dan
minyak pelumas telah di perhitungkan serta harus sesuai untuk menyerap dan
memindahkan panas antara fluida tersebut.
c.
Tingginya
gesekan pada saluran pipa yang berada pada sistem terbuka air laut yang
disebabkan oleh banyak kotoran dan lumpur yang tertinggal dalam pipa sehingga
terjadi detonasi di mana hal inilah yang menyebabkan tingginya kerugian energi
pada aliran air laut. Gesekan juga terjadi pada packing glands pompa yang menyebabkan shaft tidak bekerja dengan maksimal
atau beratnya shaft untuk berputar.
d.
Katup tidak terbuka secara normal di mana hal ini dapat
menimbulkan tingginya kerugian energi karena tertahannya air pada kecepatan
yang tinggi oleh karena itu katup tersebut pada dasarnya harus terbuka secara
normal di mana sesuai dengan analisa dan perhitungan serta pengetesan katup
tersebut tidak membuka secara penuh dikarenakan menurunnya tekanan indikasi
inilah yang disebut energy loss oleh
katup yang tidak terbuka secara penuh.
e. Kerusakan yang
lazim terjadi pada pompa yaitu pada bearing khususnya pada ring pelapis (sealing ring) yang mengalami keausan
sehingga bertambahnya ruang suai (clearance)
oleh karena hal itu hubungan antara isapan dan penyaluran air secara drastis
akan menurun.
f. Rugi kebocoran
peralatan seimbang daya, pelapis kelenjar, ruang suai antara pemisah keluaran
air dan casing penyaluran air dan perapat bearing, kapasitas air juga menurun
disebabkan oleh ring perapat, bocornya kelenjar.
Perawatan
dan penanganan
1. Perawatan Pompa
Minyak Pelumas Pompa merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk memindahkan
minyak pelumas dalam sistem pelumasan. jenis pompa minyak pelumas di KMP. MERAK
adalah jenis roda gigi. Mengingat peranan pompa ini sangat penting dalam sistem
pelumasan, maka perawatan sangat diperlukan untuk menjaga agar pompa dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan. berikut ini adalah pekerjaan yang harus
diperhatikan dalam merawat pompa minyak pelumas:
a.
Memeriksa permukaan gigi-giginya terhadap keausan, gejala
kavitasi dan kerusakan lainnya.
b.
Memeriksa permukaan kelilingnya terhadap gejala
kemacetan, dengan memberikan minyak gemuk (grease).
c.
Memeriksa apakah porosnya sudah aus. dalam hal ini
digunakan serat minyak pelumas, pada umumnya keausan terbesar terdapat pada
bagian porosnya yang dikenai sekat tersebut
d.
Memeriksa permukaan kontak poros dengan bantalannya.
dalam hal ini dipergunakan bantalan peluru, maka periksalah bantalannya
e.
Apabila menggunakan paking, gantilah pakingnya dengan
paking yang baru dengan tebal dan dari jenis yang sama, ukurlah dengan teliti.
f.
Memeriksa permukaan dalam rumah pompa terhadap
kemungkinan korosi, keausan dan kerusakan lainnya.
g.
Memeriksa katup pengatur tekanan minyak pelumas terhadap
kelainan yang mungkin terjadi pada dudukan katup-katup, jalan katup, dan pegas katup.
2.
Perawatan Lub oil Circulation Pump adalah pompa yang menempel di bodi mesin induk, pompa ini bertugas
untuk meneruskan minyak pelumas yang di transfer oleh Lub.oil Main Pump untuk
kemudian disirkulasikan ke dalam setiap komponen-komponen yang memerlukan
pelumasan. pompa ini adalah jenis pompa roda gigi, yang dimana sistem kerjanya
yaitu memanfaatkan putaran dari camshaft untuk menggerakkan roda giginya. untuk
perawatan pompa ini dilakukan secara berkala seperti :
a.
Mengecek gigi-giginya apakah dalam keadaan baik
b.
Memeriksa apakah ada kebocoran minyak yang disebabkan
packing rusak.
c.
Memeriksa kekencangan mur dan baut apakah ada yang
longgar atau tidak, apabila terjadi kelonggaran, atau mur dan baut tidak
terikat kuat yang disebabkan oleh getaran mesin itu, maka segera kencangkan
menggunakan kunci ring.
3.
Perawatan Sump Tank atau tanki edar, ini adalah sebuah
tangki yang berfungsi sebagai penyimpang pasokan minyak pelumas untuk mesin diesel yang berjenis sistem pelumasan kering. untuk sump tank mesin utama yang dimiliki oleh KMP. MERAK yaitu
tangki kanan dan kiri yang masing-masing berkapasitas 2000 L. dimana saat
penyoundingan dilakukan pada saat kapal akan berangkat berlayar, atau saat
mesin akan distart. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan membersihkan
tanki edar ini antara lain:
a.
Pindahkan minyak lumas sisa kedalam tanki Lub.oil
Settling Tank
b. Membuka lubang
main hole
c.
Membebaskan tanki
dari gas beracun dengan metode menggunakan blower (free gas).
d. Jika sudah
sesuai prosedur diatas maka dapat memulai membersihkan tanki, ikuti arahan dan
petunjuk SOP (Standart operasional prosedure).
4. Perawatan Lub. oil
Store Tank Adalah tanki penyimpanan minyak pelumas Hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum membersihkan tangki minyak lumas adalah:
a.
Mengosongkan tangki minyak lumas atau minyak lumas dapat
dipindahkan ketangki lain
b. Membuka lubang main hole.
c.
Memasukkan udara segar dari blower kedalam
tangki agar bebas gas beracun yang diakibatkan oleh penguapan minyak tersebut (Free gas) Perawatan (Strainer) Saringan Minyak Pelumas Minyak
lumas yang keluar dari mesin dalam keadaan panas dan kemungkinan mengandung
kotoran besi atau lainnya. oleh karena itu, untuk membersihkan minyak pelumas
dari kotoran-kotoran padat tersebut digunakan sebuah saringan / filter.
saringan ini hanya bisa memisahkan minyak lumas dari kotoran-kotoran padat
saja, sedangkan air tidak bisa. dikarenakan purifier pemisah kotoran dari
minyak pelumas di kapal KMP. MERAK tidak dipakai, maka sebagai penggantinya
menggunakan Lub.oil Auto Filter. Jenis saringan
minyak pelumas mesin utama yaitu ada 2 jenis Auto Filter adalah filter otomatis
yang bekerja dengan sistem pneumatik, dimana jika tekanan didalam filter
tersebut tinggi maka secara otomatis auto filter ini akan memompa sendiri
sampai tekanan turun. jika tekanan itu tinggi artinya minyak lumas itu kotor.
didalam filter ini terdapat 24 buah filter yang
terpasang di masing-masing tempatnya.
Port Main Engine
Lub.oil Strainer Different Pressure jika terjadi alarm tersebut itu tandanya
auto filter kotor, dan dikarenakan auto filter ini
bekerja atomatis, maka secara otomatis akan mengocok filter yang ada didalamnya
sampai alarm normal kembali. apabila alarm tersebut tetap saja tidak mau normal
kembali, yang harus dilakukan adalah dengan mencuci filter agar bisa bekerja
secara optimal. Perawatan
Lub.oil Auto Filter
a.
Memeriksa handle pemutar apakah dalam keadaan baik.
b.
Mencuci filter dengan menggunakan solar bersih, kemudian
dicuci dengan menggunakan air tawar, terakhir di semprot menggunakan udara
bertekanan
c. Memeriksa AS/poros
yang terhubung ke handle pemutar apakah dalam keadaan baik atau tidak. Lub.oil Main
Filter
Main filter (filter utama) filter ini bekerja menyaring
minyak pelumas yang baru disedot oleh pompa dari tangki
edar (sump tank) sebelum masuk ke
auto filter. Jenis dari filter ini adalah jenis elemen, karena struktur dari badan filter berlubang –lubang banyak dan berukuran
kecil. kontruksi dari filter ini berada di bagian pipa – pipa minyak pelumas.
Perawatan Lub.oil Main Filter adalah dengan Mencuci filter dengan menggunakan
solar bersih, kemudian dibasuh dengan menggunakan air tawar, terakhir disemprot
filter dengan udara bertekanan
Kesimpulan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan adanya gejala-gejala pada
system pelumasan pada mesin induk di Kapal KMP. MERAK ASDP adalah: (1) tekanan
minyak pelumas pada motor diesel penggerak utama yaitu tangki endap yang
kekurangan minyak pelumas, saringan yang kotor atau tersumbat, kekentalan
minyak pelumas yang terlalu tinggi, kerja pompa yang kurang optimal,
bagian-bagian pompa yang aus, juga menurunnya tekanan minyak pelumas. Dan (2) suhu
pelumas yang meningkat, cooler pada system pelumasan kotor.
Maka
upaya yang dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang terjadi pada system pelumasan mesin induk
agar tetap normal yaitu: (1) dengan cara memperhatikan volume tangki endap yang
kekurangan minyak pelumas, saringan yang dipenuhi kotoran yang menyumbat harus
sering dibersihkan, kekentalan dari minyak pelumas harus lebih diperhatikan
lagi. Dan (2) kerja pompa baik putarannya maupun relief valve nya harus lebih
dijaga, pipa-pipa yang mengalirkan minyak pelumas dari kebocoran atau
penyumbatan harus lebih diperhatikan, kondisi jarum indicator manometer harus
lebih diperhatikan Ketika melakukan pengecekan, ausnya beberapa bagian komponen
pompa pelumasan.
BIBLIOGRAFI
Alirejo, M. S., Daging,
I. K., Martin, M., Basino, B., & Siahaan, J. P. (2018). Kajian Penerapan
Viskositas Minyak Pelumas Pada Mesin Penggerak Utama Kapal Perikanan Di Pt. Hasil Laut Sejati. Jurnal Kelautan Dan Perikanan
TerapaN (JKPT), 1(1). https://doi.org/10.15578/jkpt.v1i1.7250
Anggraini, H. N.
(2020). Usulan perbaikan postur kerja operator untuk mengurangi risiko
musculoskeletal disorder (MSDs) pada proses pengelasan kaki tangki di PT.
Aneka Tangki Indonesia. SKRIPSI-2020.
Dharma, S., Suherman,
S., Sarjianto, S., Sebayang, R., & Kurniyanto, H. B. (2022). Pengaruh Kuat
Arus terhadap Sifat Mekanis pada Aluminium Al-Si-Fe dengan Filler Er 4043
Metode Pengelasan GTAW. Jurnal Rekayasa Mesin, 17(1).
https://doi.org/10.32497/jrm.v17i1.3068
Hendrawan, A.,
Sasongko, A., & Daffa, M. (2021). Pengaruh Umur Pelumasan Terhadap Suhu
Mesin Induk KM. LOGISTIK NUSANTARA 4. Jurnal Sains Teknologi Transportasi
Maritim, 3(2). https://doi.org/10.51578/j.sitektransmar.v3i2.29
Herlina, F., Suprapto,
M., & Siswanto, S. (2018). Analisa Teknis Pengujian Kekedapan Pengelasan
Pada Tangki Tongkang Dengan Membandingkan Metode Chalk Test, Air Pressure Test
Dan Vacuum Test. Info-Teknik, 19(1).
https://doi.org/10.20527/infotek.v19i1.5143
Jauhari, M. I. B.
(2022). Pengaruh Tekanan Minyak Lumas Yang Menurun Terhadap Kinerja Mesin
Induk Di Atas Kapal KT. Jayanegara 201. JPB :
Jurnal Patria Bahari, 2(1). https://doi.org/10.54017/jpb.v2i1.53
Madyantoro, H. I.,
Afdhal, M. F., Priharanto, Y. E., & Siahaan, J. P. (2021). Intensitas
Kerja Awak Pada Aktivitas Perawatan Sistem Pelumasan Mesin Induk Kapal
Penangkap Ikan (Studi Kasus Km. Sumber Rezeki). Aurelia Journal, 3(1).
Mustain, I., Hidayat,
T., & Abdurohman. (2019). Metode Perawatan Sistem Pelumasan Untuk
Menunjang Kinerja Motor Induk Di Atas Kapal KM. DJO Pada PT. DHARMA BAHARI
RIAU. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim, 1(1).
https://doi.org/10.51578/j.sitektransmar.v1i1.9
Naibaho, W., &
Naibaho, T. (2022). Penyuluhan Perawatan Mesin Kapal Nelayan Kelurahan Gabion
Kecamatan Medan Labuhan. ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat),
3(1). https://doi.org/10.53695/jas.v3i1.578
Pongkessu, P., Sirman,
M., & Toding, H. (2020). Analisa Perawatan Exhaust Valve Mesin Induk Untuk
Menunjang Pengoperasian Mesin Di Kapal Westea Gail. Jurnal
Venus, 7(14). https://doi.org/10.48192/vns.v7i14.249
Siagian, P. J. H.,
Arifin, N. L., Ulfah, N., & Widiastuti, H. (2022). Inspeksi Hasil
Sambungan Pengelasan SMAW pada Pembuatan Frame Acid Skid dengan Metode Liquid
Penetrant Testing. Jurnal Teknologi Dan Riset Terapan (JATRA), 4(1).
https://doi.org/10.30871/jatra.v4i1.4014
Simanjuntak, S. (2021).
Karya Ilmiah Terapan Analisis Penyebab Piston Cepat Aus Ditinjau Dari Sistem
Pelumasan Diatas Kapal Km. Pekan Fajar. Library.Poltekpel-Sby.Ac.Id.
Sroyer, D. W., Abrori,
M. Z. L., & Sidhi, S. D. P. (2019). Perawatan Fresh Water Cooler Pada
Sistem Pendinginan Mesin Diesel Penggerak Generator Listrik Di Kapal Navigasi
Milik Distrik Navigasi Kelas I Ambon. Aurelia Journal, 1(1).
https://doi.org/10.15578/aj.v1i1.8845
Sulardi, S. (2018).
Pembangunan Tangki Dengan Metode Jack Up Sulardi. Potensi :
Jurnal Sipil Politeknik, 20(2).
https://doi.org/10.35313/potensi.v20i2.1272
Syadam Arviyoga
Pratama. (2022). Pengoptimalan Perawatan Dan Pengujian System Safety Device
Pada Mesin Induk Mitsubishi Di Tb. MBS 2000 1 PT. Alusteel Engineering
Indonesia. Jurnal Universal Technic, 1(2).
https://doi.org/10.58192/unitech.v1i2.415
Syahdanni, L. R. A.,
& Sutantra, I. N. (2018). Studi Eksperimen Pengaruh Temperatur dan
Viskositas Pelumas Terhadap Performa Kendaraan Transmisi Manual (Honda Sonic
150R). Jurnal Teknik ITS, 7(2).
https://doi.org/10.12962/j23373539.v7i2.33447
Yaqin, R. I., Arianto,
D., Siahaan, J. P., Priharanto, Y. E., Tumpu, M., & Umar, M. L. (2022).
Studi Perawatan Berbasis Risiko Sistem Pelumasan Mesin Induk KM Mabrur dengan
Pendekatan FMEA. Jurnal Sains, Teknologi Dan Industri, 19(2).
Copyright holder: Baso Achmat, Yudi Satria, Sufriyadi, Ariswanto Sa'pang (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |