Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 12, Desember 2024
Ni Luh Putu Nilawati
Universitas Udayana, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran persepsi manfaat, persepsi keseriusan, persepsi hambatan dan persepsi kerentanan dan partisipasi remaja dalam kegiatan Posyandu Remaja di Desa Temesi Wilayah Kerja Puskesmas 1 Gianyar. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis kuantitatif, dengan pendekatan Cross Sectional.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 144 orang, Pemilihan
sampel remaja pada setiap banjar dilakukan
dengan Purposive Sampling. Analisis deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan variabel bebas (independent)
dan variabel terikat (dependent) sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Hasil
penelitian menujukkan bahwa remaja yang memiliki persepsi manfaat baik 100 responden (69,4 %), persepsi keseriusan kurang 114 responden (79,2 %), Persepsi hambatan baik 80 repsponden (55,6%), Persepsi kerentanan baik 86 responden (59,7 %), partisipasi remaja yang mengikuti posyandu remaja ya sebanyak 80 responden (55,6 %). Persepsi manfaat, persepsi hambatan, persepsi kerentanan dan partisipasi remaja mengikuti posyandu remaja sudah baik, tetapi
persepsi keseriusan remaja mengikuti posyandu remaja masih kurang. Kepada pihak
Puskesmas 1 Gianyar diharapkan memberikan
sosialisasi dan memberian informasi mengenai bentuk pelayanan yang ada pada posyandu remaja, alur pelaksaan
posyandu remaja, manfaat mengikuti posyandu remaja dan tempat pelayanan posyandu remaja secara efektif melalui berbagai media seperti media sosial, poster, atau seminar di sekolah, akan membantu meningkatkan
kesadaran remaja tentang pentingnya kesehatan dan peran posyandu dalam menjaga kesehatan mereka.
Kata kunci: Posyandu Remaja, persepsi, Partisipasi Remaja
Abstract
This study aims to see the description of
perceived benefits, perceived seriousness, perceived barriers and perceived
vulnerability and adolescent participation in Youth Posyandu
activities in Temesi Village, Working Area of Puskesmas 1 Gianyar. This study used a quantitative type of
research, with a Cross Sectional approach. The number of samples in this study
was 144 people, the selection of adolescent samples in each banjar
was done by purposive sampling. Descriptive analysis is used to describe or
describe the independent variable (independent) and the dependent variable
(dependent) as it is without intending to make conclusions that apply to the
public or generalization. The results
showed that adolescents who had good perceived benefits were 100 respondents
(69.4%), perceived seriousness was less 114 respondents (79.2%), Perceived
barriers are good 80 respondents (55.6%), perceived vulnerability is good 86
respondents (59.7%), the participation of adolescents who follow adolescent posyandu yes as many as 80 respondents (55.6%). Perceived
benefits, perceived barriers, perceived vulnerability and participation of
adolescents following adolescent posyandu is good,
but the perception of the seriousness of adolescents following adolescent posyandu is still lacking. To the Puskesmas
1 Gianyar is expected to provide socialization and provide information about
the form of services available at the adolescent posyandu,
the flow of implementation of adolescent posyandu,
the benefits of following the adolescent posyandu and
the place of service of adolescent posyandu
effectively through various media such as social media, posters, or seminars in
schools, will help increase adolescent awareness about the importance of health
and the role of posyandu in maintaining their health.
Keywords:
Youth Posyandu, perception, Adolescent Participation
Pendahuluan
Masa remaja merupakan
masa transisi dari masa pubertas, pada masa tersebut didalam tubuh remaja
mengalami banyak perubahan, perkembangan dan berbagai persoalan yang menyertainya
Generasi muda di seluruh dunia usia 10 - 24 tahun hingga tahun 2018 mencapai 1,8 miliar orang dan telah menjadi populasi terbesar dalam sejarah (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019). Data sensus penduduk tahun 2020 Jumlah remaja (usia 10 – 24 tahun) sebesar 67 juta jiwa atau sebesar 24% dari total penduduk Indonesia. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2020 menyebutkan bahwa sebesar 28% remaja perempuan dan 24% remaja laki-laki usia 15 - 19 tahun minum-minuman beralkohol dan 36,5% remaja laki-laki mulai berpacaran sebelum usia 15 tahun, sebesar 2,8% terlibat penyalahgunaan NAPZA.
Kompleksnya permasalahan
kesehatan yang dialami remaja menguatkan urgensi upaya kesehatan
remaja yang inovatif dan komprehensif sebagai salah satu intervensi prioritas di hulu bagi masalah kesehatan
di masyarakat secara umum
Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja. Pembentukan
posyandu remaja diharapkan dapat menjadi wadah untuk
memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan alternatif pemecahan masalah dan membentuk kelompok dukungan remaja
Berdasarkan paparan masalah pada latar belakang di atas, keberadaan posyandu remaja menjadi upaya terbaik
untuk menjaga Kesehatan fisik dan mental remaja, sehingga sangat penting meningkatkan keaktifan dan juga partisipasi remaja dalam setiap penyelenggaraan
posyandu.
Desain penelitian
yang dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan Teknik Cross Sectional Study
Hasil dan Pembahasan
Persepsi manfaat yang dirasakan berisi penilaian individu terhadap konsekuensi positif dari penerapan tindakan yang dipromosikan. Hasil penelitian menujukkan bahwa, remaja yang memiliki persepsi manfaat baik 100 responden (69,4 %) dan yang memiliki persepsi manfaat kurang sebanyak 44 responden (30,6%).
Dalam
teori Health Belief Models disebutkan jika
seseorang mempunyai persepsi keseriusan terhadap sesuatu didalam dirinya
maka hal tersebut akan mendorong seseorang untuk melakukan
suatu tindakan
Hambatan yang dirasakan merupakan penilaian individu terhadap pengaruh yang menghalangi penerapan tindakan yang dipromosikan. Hasil penelitian menunjukkan Persepsi hambatan baik 80 responden (55,6%) dan 64 responden (44,4%).
Kerentanan yang dirasakan merupakan penilaian individu terhadap risiko menjadi sakit yaitu risiko nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi kerentanan baik 86 responden (59,7 %) dan yang kurang sebanyak 58 responden (40,3 %).
Partisipasi
merupakan keterlibatan seseorang
dalam sebuah
situasi baik secara mental, pikiran, dan perasaan yang mendorongnya
untuk memberikan kontribusi dan ikut
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hasil penelitian
sebanyak 80 responden
(55,6 %) yang ikut berpartisipasi
dan 64 responden (44,4%) yang tidak
berpartisipasi.
Kesimpulan
Persepsi manfaat, persepsi hambatan, persepsi kerentanan dan partisipasi remaja mengikuti posyandu remaja sudah baik, tetapi
persepsi keseriusan remaja mengikuti posyandu remaja masih kurang. Kepada pihak Puskesmas 1
Gianyar diharapkan memberikan
sosialisasi dan memberian informasi mengenai bentuk pelayanan yang ada pada posyandu remaja, alur pelaksaan
posyandu remaja, manfaat mengikuti posyandu remaja dan
tempat pelayanan posyandu remaja secara efektif melalui berbagai media seperti media sosial, poster, atau seminar di sekolah, akan membantu meningkatkan
kesadaran remaja tentang pentingnya kesehatan dan peran posyandu dalam menjaga kesehatan mereka.
Amry, R. Y., Hikmawati,
A. N., & Rahayu, B. A. (2021). Teori Health Belief Model Digunakan
Sebagai Analisa Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Keperawatan,
13(1).
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
Fatkhiyah, N., Masturoh, M., & Atmoko, D. (2020). Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Abdimas Mahakam, 4(1). https://doi.org/10.24903/jam.v4i1.776
Harwati, A. R. (2023). Persepsi Remaja Putri tentang Kanker Serviks : Teori Health Belief Model. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 3(12). https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i12.12538
Isni, K., Fantika, F., Saputri, N. A., & Lestari, E. (2020). Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kecamatan Jetis, Yogyakarta. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1). https://doi.org/10.12928/jp.v4i1.1520
Karina, C. Al, Sandra, C., & Herawati, Y. T. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) oleh Remaja Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Bondowoso. Pustaka Kesehatan, 8(2). https://doi.org/10.19184/pk.v8i2.15812
Lisma, Y., & Ruwayda, R. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Remaja ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bulian. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(2). https://doi.org/10.36565/jab.v10i2.352
Malinda, N. T., Damajanti, M. N., & Muljosumarto, C. (2017). Perancangan Buku Interaktif Tentang Menstruasi Pertama Untuk Anak Perempuan Usia 9-12 Tahun. Jurnal Desain Komunikasi Visual Adiwarna, 1(10).
Permatasari, A., & Walinegoro, B. G. (2023). Pembentukan Posyandu Remaja Sebagai Upaya Memperkuat Penanggulangan Stunting. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3). https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14840
Q, A. U., Hartati, L., & Sulistyanti, A. (2020). Pelatihan Pembentukan Posyandu Remaja Dan Kader Kesehatan Di Dukuh Mardirejo Desa Kalikebo. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan, 2(2). https://doi.org/10.26714/jpmk.v2i2.5944
Rusmadi, N., Pristianty, L., & Zairina, E. (2021). Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kepatuhan Pengobatan Pasien Lansia dengan Hipertensi berdasarkan Teori Health Belief Model. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 8(1). https://doi.org/10.25077/jsfk.8.1.60-68.2021
Safitri, A., Melinda, D. I., Agustin, N. I., Sugiarto, R. A., & Nawawi, A. (2024). Pendampingan Pembentukan Posyandu Remaja Di Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang. Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi. https://doi.org/10.37950/jkpemasfia.v1i2.1898
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Permasalahan Kesehatan Remaja. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3).
Yadnyawati, I. A. G., Sri Winarti, N. N., Seniwati, D., Ayu Ngurah, I. G., & Surawati, N. M. (2023). Peranan Keluarga Menciptakan Lingkungan Sehat Bagi Anak. Jurnal Widya Biologi. https://doi.org/10.32795/widyabiologi.v13i02.3568
Yuliani, M., Yufina, Y., & Maesaroh, M. (2021). Gambaran Pembentukan Kader Dan Pelaksanaan Posyandu Remaja Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja. Selaparang Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2). https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4157
Zurria, R. (2020). Partisipasi Remaja dalam Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 4).
Copyright holder: Ni Luh Putu Nilawati (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |