Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, Special Issue No. 2, Desember 2021

 

ESENSIAL LAGU ANAK-ANAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER: SUATU KAJIAN ANALISIS

 

Tengku Ritawati

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (UIR), Pekanbaru, Riau, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini berangkat atas keprihatinan peneliti melihat fenomena, dimana anak- anak berada pada kondisi krisis musik ramah anak. Lagu anak-anak yang banyak mengandung nilai pendidikan dan pesan moral seyogyanya harus tetap hidup dan berkembang dalam lingkungan budaya musikal anak yang tanpa disadari turut berperan dalam pembentukan karakternya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai pendidikan karakter pada lagu anak-anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Megawangi (2007) yang merepresentasikan� karakter terbentuk diantaranya� dari faktor lingkungan yakni pendidikan dan sosial. �Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Data yang diperoleh diolah dengan �teknik analisis data melalui prosedur mencari dan menyusun data hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan diskografi yang dilakukan secara sistematis. Hasil penelitian membuktikan lagu anak-anak merupakan hal yang esensial dalam pembentukan karakter anak. Nilai-nilai pendidikan dan pesan moral yang dikandung diantaranya seperti: religius, disiplin, sopan santun, hormat kepada orang tua, toleransi, saling menghargai telah menjawab permasalahan yang ada. Upaya revitalisasi yang menjadi tanggung jawab bersama memerlukan peran serta dari berbagai pihak agar pelestarian genre ini dapat terus terpelihara dan berkembang di masa yang akan datang.

 

Kata Kunci: esensial, lagu anak-anak, pemebntukan karakter, revitalisasi.

 

 

Abstract

�������� This research departs from the concerns of researchers looking at the phenomenon, where children are in a crisis condition of child-friendly music. Children's songs that contain a lot of educational value and moral messages should be kept alive and growing in the musical cultural environment of children who unconsciously play a role in the formation of their character. This study aims to describe the essentials of children's songs in character building and character education values ​​in children's songs. This study uses the Megawangi theory approach (2007) which represents the character formed, including environmental factors, namely education and social. The research method used is descriptive qualitative with the type of phenomenology. The data obtained were processed by data analysis techniques through procedures for finding and compiling data from observations, interviews, documentation and discography which were carried out systematically. The results of the study prove that children's songs are essential in the formation of children's character. The educational values ​​and moral messages contained include: religious, discipline, courtesy, respect for parents, tolerance, mutual respect have answered the existing problems. The revitalization effort which is a shared responsibility requires the participation of various parties so that the preservation of this genre can be maintained and developed in the future.
Keywords: essential, nursery rhymes, character building, revitalization.

 

Pendahuluan

�������� Jika kita menoleh kemasa yang lalu, masa kanak-kanak adalah masa yang paling menyenangkan dan penuh dengan nostalgia yang indah. Salah satu kegiatan yang tidak akan pernah terlupakan ialah disaat guru serta orang tua mengajarkan kita �menyanyi dengan lagu-lagu yang sampai saat ini masih selalu dikenang. Lagu anak-anak adalah lagu yang memang diciptakan untuk anak-anak yang berirama gembira dan mengandung etika luhur. Lagu anak lazim dinyanyikan oleh anak-anak,� liriknya bersifat sederhana yang menggambarkan tingkah laku keseharian anak (Endraswara, 2009). Tapi sayangnya saat ini kondisinya sudah jauh berubah. Lagu anak-anak bukan lagi menjadi konsumsi musikal bagi anak�� �dan sudah sangat jarang diperdengarkan atau dinyanyikan.

Kita sangat merindukan pada era 70-90 an, dimana lagu anak-anak masih selalu ditayangkan dalam program acara anak-anak, bahkan drama-drama musikal yang menampilkan talenta anak selalu menghiasi layar televisi sehingga anak-anak mendapatkan tontonan yang sesuai dengan usianya. Mirisnya, seiring lajunya perkembangan zaman dan teknologi yang cukup canggih saat ini, industri musik di tanah air tidak lagi berpihak pada kebutuhan anak. Anak-anak dipertontonkan dengan���� lagu-lagu orang dewasa yang liriknya kebanyakan mempunyai tema �cinta� yang sangat tidak cocok untuk perkembangan kepribadian anak. Dengan minimnya produksi lagu anak-anak, secara otomatis berdampak terhadap upaya pelestariannya �(revitalisasi).

Berdasarkan hasil observasi, tak dapat dipungkiri saat ini kita sedang mengalami krisis musik ramah anak. Lagu anak-anak yang identik dengan nuansa gembira, ceria, sederhana, serta mengenalkan pendengarnya kepada alam dan lingkungan sekitar, seolah menghilang dan telah tergantikan perannya. Akibatnya, lagu-lagu dewasa kini mendominasi kancah musik Tanah Air dan kerap dinyanyikan �oleh anak-anak. Bahkan, jika dilihat pada acara musik anak seperti �Idola Cilik�, bukanlah lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh para peserta, melainkan lagu orang dewasa� dengan tema percintaan, kekecewaan dan lainnya.

Satu hal yang dapat diamati, lambatnya regenerasi penyanyi anak-anak saat ini memperburuk kondisi yang ada. Penyanyi anak-anak yang cukup dikenal dahulunya sebut saja: Tasya Kamila, Tina Toon, Enno Lerian, Joshua, Agnes Monica �dan nama lainnya yang cukup populer pada panggung musik anak tanah air, saat ini���� �minim sekali penggantinya.�� Hal ini tentunya membuat lagu anak-anak menjadi cukup�������� langka di dunia musik anak Indonesia. Penyebab lainnya, dapat disinyalir lagu anak-anak dianggap kurang menghasilkan keuntungan dibandingkan lagu orang dewasa yang bersifat komersial. Karena faktor �profit� inilah, para produser musik Indonesia sepertinya �lebih memilih �lagu dewasa daripada lagu anak-anak sebagai pilihan produksinya

Beberapa fenomena diatas, tentunya tidak dapat dianggap sepi. Apa yang akan terjadi jika lagu anak-anak terancam punah dan menjadi langka? pertama, anak- anak tentunya akan cenderung mendengar dan menyanyikan lagu orang dewasa yang tidak sesuai dengan usianya. Hal ini berakibat anak-anak menjadi dewasa sebelum waktunya, mengingat apa yang didengar dan dilihat �tentunya sangat berpengaruh pada prilaku kesehariannya. Oleh karena itu, �tidaklah mengherankan jika saat ini anak-anak seolah-olah dapat merasakan apa yang� dirasakan orang dewasa seperti, perasaan jatuh cinta, patah hati, perasaan galau dan sebagainya. Kedua, anak-anak tidak lagi mengenal lagu-lagunya. Lagu anak-anak yang sulit ditemukan baik pada acara di televisi maupun dalam seni pertunjukkan lainnya membuat anak-anak mencari alternatif pilihan lain, seperti mendengar, menonton dan menyanyikan lagu orang dewasa yang cukup populer dalam dunia hiburan saat ini. Lagu anak-anak seperti ciptaan Ibu Sud, Pak Kasur, A.T Mahmud dan Bu Kasur yang kaya dengan nilai pendidikan nyaris tidak dikenal oleh �generasinya dan kalah saing dengan lagu percintaan yang lebih mendominasi. Untuk itu sudah semestinya lagu anak-anak harus tetap dijaga keberadaannya dan terpelihara dengan baik agar anak-anak dapat beraktivitas seni dengan baik sesuai dengan usianya.

��Dusamping itu, lagu anak-anak juga mempunyai peranan penting terhadap perkembangan kepribadian anak. Genre ini memiliki nilai-nilai pendidikan� �dan simbol-simbol kehidupan yang dapat dijadikan panutan bagi anak. Nilai-nilai positif ini tercermin dari lirik lagu yang terkandung didalamnya seperti; pesan moral rasa cinta tanah air, nilai agama, etika, rasa menghormati dan sebagainya. Lagu anak� yang melekat dalam kehidupan keseharian anak-anak tentunya secara tak langsung tertanam dalam benaknya hingga mereka dewasa. Anak-anak dengan riang gembira �beraktivitas sambil bernyanyi sehingga tanpa disadari pesan moral yang terkandung �dari lagu yang dinyanyikan dengan serta merta telah berperan dalam pembentukan karakternya.

�������� Pentingnya pendidikan karakter kepada anak saat ini telah menjadi perhatian dikalangan dunia pendidikan, orang tua dan masyarakat pada umumnya.� Pendidikan karakter diharapkan dapat menjadi prioritas yang dapat disandingkan dengan pendidikan akademik agar dapat meminimalisir berbagai kenakalan, kejahatan, pergaulan bebas yang banyak melanda generasi muda saat ini. Untuk itu sudah sepantasnyalah gagasan dalam memperkasakan kembali (revitalisasi) lagu anak-anak dalam bernyanyi yang memang sudah menjadi hak anak-anak dalam kesehariannya menjadi salah satu alternatif dalam membentuk karakter anak.

��������� Lagu anak-anak yang kaya akan nilai-nilai moral menjadi nutrisi penting dalam mengekspresikan seni secara kreatif dan tentunya secara tak langsung ikut andil dalam mendidik perkembangan psikologi anak. Dengan bernyanyi dan mendengarkan nyanyian bukan hanya menghadirkan perasaan yang indah bagi anak- anak tapi juga menjadi media bermain, ekspresi, komunikasi dalam menyalurkan minat dan bakat serta pemaknaan terhadap kehidupan yang berkarakter.

Hal tersebut diatas, juga diperkuat dari beberapa penelitian yang telah dikembangkan diantaranya yaitu penelitian; (Desyandri, 2016), (Hasnata, 2016), (Arostiyani, 2013) dan lainnya yang menyimpulkan bahwa, suatu cara yang sangat efektif dalam mendidik seorang anak adalah dengan memperkenalkan musik atau nyanyian dalam kesehariannya. Dengan nilai-nilai positif yang terkandung pada lagu anak saat bernyanyi akan mudah diinterpretasi oleh fikiran dan dapat bertahan untuk waktu yang lama dalam ingatannya dan secara tak langsung dapat membentuk �karakternya.

������ Berpijak dari fenomena diatas, lagu anak-anak adalah merupakan bahagian esensial yang tidak terpisahkan dari proses pembentukan karakter anak, oleh karena �itu maka penulis tertarik untuk mengupas persoalannya sebagai rumusan diskusi yang pada akhirnya tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan Esensial Lagu Anak-anak dalam Pembentukan Karakter dan Revitalisasinya.

 

Metode Penelitian

����������� Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan deskriptif� fenomenologi yang mencari pemahaman mendalam, serta berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu. Fenomenologi memulai dengan diam yang merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang di teliti. Sehingga, studi dengan pendekatan fenomenologi berupaya untuk menjelaskan makna pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala, yang ada dalam pelaku aktivitas seni anak-anak yakni dalam bernyanyi.

����������� Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kajian isi (content analysis) yang diartikan sebagai� teori� yang digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi baik isi teks buku, surat kabar� maupun bahan-bahan dokumentasi yang lain. Sebagai implementasi pendekatan ini penelitian telah dimulakan dengan membaca dan mempelajari bahan-bahan tulisan,� yang cukup signifikan sebagai rujukan terutama untuk pembahasan kajian analisis esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter, kemudian data dipilah-pilah agar mudah dianalisis guna menjawab persoalan kajian yang ada. Dapatan kajian akhir memberi kepastian apakah kesimpulan-kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis yang diformulasikan sekiranya ada. Ringkasnya penelitian adalah suatu sumbangan ilmiah yang asli dan benar bagi pengembangan pengetahuan (Tavakoli, 2012).

����������� Lokasi penelitian yang diambil dalam menganalisis esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter anak adalah dengan mengamati fenomena yang terjadi selama ini di Indonesia dimana praktik lagu anak-anak dilakukan, dengan cara melihat atau mengamati secara langsung melalui televisi, youtube, pertunjukan live maupun mendengarkan lagu anak-anak melalui radio.

 

Hasil dan Pembahasan

����������� Pada bagian ini penulis akan menguraikan perihal esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter. Secara khusus dapatan kajian berdasarkan hasil observasi, wawancara dokumentasi dan diskografi merupakan cara utama dalam pengumpulan data yang telah dijalankan. Perlu dinyatakan Lagu anak-anak adalah �esensial� dalam pembentukan karakter, karena kepentingan peranannya �seperti yang diuraikan dibawah ini.

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Lagu Anak-Anak

������������� Melihat esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter, mari kita lihat beberapa contoh lagu berikut ini yang memang diciptakan sesuai dengan kebutuhan anak dan mengandung nilai-nilai pendikan karakter, diantaranya yaitu:

1.       Lagu Bintang Kejora ����������������������Cipt. A.T. Mahmud.

Kupandang langit penuh bintang bertaburan

Berkelap-kelip seumpama intan berlian

Nampak sebuah lebih terang cahayanya

Itulah, bintangku, bintang, kejora yang indah selalu.

Dengan lirik yang sederhana lagu ini memberi pesan betapa indahnya bintang yang meghiasi langit dimalam hari, dengan satu bintang kejora yang begitu bersinar cahayanya. Anak-anak dapat berimajinasi dengan perumpamaan yang diibaratkan seperti cahaya intan berlian yang bergemerlapan. Lirik ini sudah jelas menggambarkan kekaguman terhadap pesona bintang yang merupakan ciptaan Tuhan YME, sebagai pemilik semesta alam raya yang mengandung nilai religius bagi penikmatnya.

Dengan melodi yang mudah dinyanyikan dan dihafalkan lagu ini cukup populer pada masanya. Hampir semua anak-anak dapat menyanyikan lagu tersebut dan menjadi lagu yang cukup digemari pada saat itu. Dengan menyanyikan lagu ini, anak-anak dapat menyerap nilai religius yang terkandung didalamnya akan kekaguman kepada Tuhan semesta alam. Anak sedini mungkin diperkenalkan dengan sang pencipta menyisipkan nilai pendidikan yang tertanam disanubari anak dan meyakinkan bahwa semua yang ada dilangit begitu juga dibumi adalah karunia sang pencipta yang patut disyukuri. Dengan menanamkan nilai religius pada aktifitas musikal anak secara tak langsung dapat membentuk karakter yang baik.

2.       Lagu Bangun Tidur���������� Cipt. Pak Kasur

Bangun tidur kuterus mandi

Tidak lupa menggosok gigi

Habis mandi kutolong Ibu

Membersihkan tempat tidurku

 

Lirik lagu ini memberikan suasana apa yang harus dilakukan anak ketika anak bangun dipagi hari. Anak-anak harus melakukan aktivitas mandi pagi yang tidak lupa menjaga kebersihan gigi dengan menggosoknya. Setelah mandi anak tau akan kewajibannya untuk membantu ibu dengan membersihkan tempat tidurnya.

Pak Kasur sebagai pencipta lagu yang bertangan dingin menuliskan melodi yang sederhana dan sangat mudah untuk dinyanyikan oleh anak. Lagu ini mendapat perhatian besar bagi anak-anak pada masanya dan sangat sering dinyanyikan baik dirumah, disekolah maupun pada acara pertunjukkan musik anak. Kesan yang tertuang dalam lagu ini menitipkan pesan moral yang terkandung didalamnya, betapa sedari kecil anak-anak sudah ditanamkan kedisiplinan untuk selalu menjaga kebersihan tubuh sehingga dengan senang hati dapat melakukannya dalam aktivitas pagi dengan riang gembira. Tak kalah pentingnya juga adalah, anak juga dilatih memiliki kepekaan dan tanggung jawab untuk senantiasa menolong ibunya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Hal diatas meggambarkan lagu anak-anak meskipun bersifat sederhana tapi mengandung makna yang besar dalam pembentukan karakter anak. Melalui lagu yang didengar ataupun dinyanyikannya, lirik yang benuansa positif agan mudah terekam dan meresap di sanubari anak yang tentunya akan menjadi pondasi yang kuat bagi anak untuk senantiasa mendisiplinkan diri dan berbuat baik kepada sesama, terlebih-lebih kepada orang tua.

3.       Lagu Terima Kasihku (Guruku).���� Cipt. Sri Widodo

Terima kashku ku ucapkan

Pada guruku yang tulus

Ilmu yang berguna selalu dilimpahkan

Untuk bekalku nanti

Setiap hariku dibimbingnya

Agar tumbuhlah bakatku

Ikan ku ingat selalu nasehat guruku

Terima kasihku guruku

 

Lagu yang cukup manis diciptakan oleh Sri Widodo, liriknya memberi pesan untuk mengenang jasa para guru-guru dalam mendidik murid-muridnya. Lagu ini sepatutnya dinyanyikan oleh murid sebagai rasa terima kasih seorang murid kepada guru yang telah mendidiknya.

Melodi yang mudah untuk dinyanyikan dan lirik yang cukup sederhana namun memiliki makna yang mendalam untuk dihayati menjadikan lagu ini cukup membawa pesan-pesan moral bagi anak-anak. Bagaimana seorang anak harus selalu mengenang budi baik guru yang telah membekalinya ilmu pengetahuan, memberikan bimbingan dan senantiasa memberi nasehat untuk selalu berbuat kebaikan, sebagai bekal hidup nantinya.

Dengan makna yang terkandung dalam lagu ini, tentunya mengajarkan anak untuk dapat melakukan sikap yang terpuji seperti: Jujur, untuk menyadari bahwa guru telah banyak berjasa dalam mendidik. Toleransi, dengan bersikap sopan santun dan saling menghargai kepada guru dalam berprilaku. Tanggung jawab, yang dituangkan dengan menjalankan segala nasehat yang telah diberikan oleh guru, sebagai sikap mawas diri untuk selalu berbuat dan bertingkah lagu dengan akhlak yang mulia dan budi pekerti yang baik. Dengan kata lain, dampak positif dalam lagu anak yang mengajarkan tentang suatu yang baik dapat mempengaruhi pikiran, jiwa dan raga anak.

Berpijak dari nilai-nilai pendidikan karakter pada lagu anak-anak, semakin jelas bahwa esensial lagu anak terhadap pembentukan karakter patut menjadi visi bersama. Lagu anak-anak diperkasakan kembali sehingga anak-anak dapat menikmati dan beraktivitas seni sesuai dengan kebutuhannya sehingga tujuan utama dalam membentuk karakter anak dapat tercapai, dengan harapan anak-anak mempunyai budi pekerti yang baik dan berakhlak mulia kedepannya

Revitalisasi Lagu Anak-Anak

Dalam upaya revitalisasi lagu anak-anak ada dua� faktor� penting yang menjadi perhatian penulis yaitu: faktor lingkungan Pendidikan dan faktor� lingkungan sosial.� Berdasarkan kepentingannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

 

1. Faktor Lingkungan Pendidikan

������� �Hal yang patut dipahami lagu anak-anak bukanlah hanya sebagai aktivitas berkesenian anak saja, lebih jauh genre ini pada hakekatnya mempunyai peran dalam pembentukan karakter anak. Seperti yang dinyatakan Tyasrinestu (2014) bahwa fungsi lagu anak selain untuk belajar bahasa juga mengandung nilai pendidikan dan karakter positif untuk anak dengan kata-kata bermakna positif pada lirik-liriknya. Hal ini menunjukkan betapa lagu anak-anak memiliki nilai pendidikan yang nyata sehingga dapat dijadikan alternatif penting dalam membentuk karakter anak yang baik sedini mungkin.

����� ��Untuk memperkasakan kembali lagu anak-anak yang nyaris terpinggirkan� faktor lingkungan sekolah/pendidikan turut menentukan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal adalah tempat terbaik dalam mengajarkan keilmuan bagi anak-anak termasuk bidang seni musik. Guru sebagai pendidik seni harus lebih aktif mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan mendengarkan lagu anak-anak dalam setiap aktivitas kegiatan musikal anak di sekolah. Jangan biarkan anak untuk mengambil alternatif pilihan dengan bernyanyi menonton dan mendengarkan lagu yang dapat merusak moral dan karakternya.

��������� Begitu juga dengan kebijakan-kebijakan� sekolah dalam hal ini, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh sekolah hendaknya sudah harus mengagendakan program-program aktivitas seni bagi siswa yang dapat menunjang pembentukan karakter peserta didik. Mengingat, pendidikan karakter sudah menjadi visi bersama yang diarahkan untuk pencapaian tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional), yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

�������� Atas kepentingan diatas tersebut, salah satu cara adalah membiasakan anak- nak untuk menyanyikan dan berkreativitas seni diantaranya dengan membuat lomba nyanyi antar kelas dan mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan seni anak yang dilakukan diluar sekolah (misalnya, lomba nyanyi anak antar sekolah) sehingga dengan pembiasaan ini anak-anak merasa terpacu untuk lebih mencintai lagu-lagunya yang notabene kaya akan nilai-nilai pendidikan dan pesan moral didalamnya. Hal ini selari dengan peraturan pemerintah� tentang penumbuhan budi pekerti yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 jelas disampaikan bahwa, pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membentuk generasi yang berkarakter positif. Oleh karena itu, dengan melakukan upaya nyata dalam mendorong pencapaian tujuan tersebut, adalah merupakan perlakuan positif yang dilakukan phak sekolah dalam mewujudkan peserta didik yang berkarakter, mengingat esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter tidak dapat diabaikan begitu saja.

������� Dengan alasan diatas, sinergitas dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam proses pendidikan� sudah semestinya menciptakan ruang gerak dalam aktivitas seni musik ramah anak. Apalagi sekolah salah satu wadah untuk mendidik moral dan akhlak dalam menyempurnakan anak didik kearah yang lebih baik. Lingkungan pendidikan� sebagai salah satu penentu dalam pembentukan karakter anak. Untuk itu sudah semestinya guru berperan serta untuk menggiatkan kembali lagu anak-anak yang kaya akan niilai pendidikan dalam materi pembelajaran seni budaya (seni musik) di sekolah.

������� Kita menyadari lagu anak-anak yang hampir punah tetapi kaya akan nilai-nilai pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata. Kepentingan ini menjelaskan bahwa usaha ini harus dilakukan secara perlahan-lahan hingga anak betul-betul dapat meresapi bahwa lagu anak ini memang diciptakan untuk anak yang disesuaikan dengan perkembangan psikologi anak dan sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh lagu anak-anak diantaranya seperti: bintang kejora, bangun tidur, ambilkan bulan bu, terima kasihku (guruku) adalah lagu yang kaya akan nilai-nilai karakter seperti: nilai religius, disiplin, mandiri, bertanggung jawab dsb., sehingga dapat menjadi panutan dalam membentuk karakter anak� untuk bersikap baik kepada guru, teman, orang tua serta orang-orang disekitanya.

�������� Upaya mengenalkan lagu anak-anak di sekolah merupakan salah satu cara yang sangat efektif. Sekolah berperan aktif dalam menghidupkan kembali lagu anak-anak dalam kegiatan seni di sekolah adalah altermatif terpenting. Sambil bernyanyi anak-anak dapat meresapi lirik-lirik lagu yang indah dan sangat sesuai dengan kebutuhan anak. Bernyanyi adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak dan tidak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Melalui lagu anak dapat dimanfaatkan untuk menjembatani dalam pembentukan karakter bagi anak terutama dalam pencapaian nilai-nilai karakter yang terkandung didalamnya.

������ Berdasarkan ulasan diatas, dapat diambil pesan. bahwa melalui lagu anak-anak yang diterapkan dalam ranah pendidikan merupakan alternatif penting yang dapat dipakai sebagai upaya pembentukan karakter bagi anak-anak sebagai upaya revitalisasi. Anak-anak dapat menerapkan pesan-pesan moral dari lirik-lirik yang didengar dan dinyanyikannya. Untuk itu, peran serta dan tanggung jawab guru, sekolah dan orang tua sangat penting dalam mewujudkan lagu-lagu yang ramah anak, agar anak-anak lebih memahami dan tertarik untuk mempelajarinya. Dengan demikian, anak-anak lebih mencintai lagu-lagunya dan mereka mendapatkan aktivitas berkesenian yang baik di sekolah yang akhirnya akan membawa kebaikan bagi perkembangan psikologinya.

 

2. Faktor Lingkungan Sosial

Pembentukan karakter yang dimulai sejak anak-anak, akan terserap oleh anak sebagai proses dari pola kehidupan yang dialaminya. Anak akan merespons segala situasi, baik dalam kondisi yang baik maupun yang buruk sebagai sifat alami yang dimanifestasikan dalam prilaku kesehariannya. Oleh karena itu, penanaman karakter yang baik sangat penting dilakukan sedini mungkin agar anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kepribadian yang baik dan berakhlak mulia kedepannya.

Lingkungan sosial memberikan stimulus yang dapat mempengaruhi prilaku anak. Seperti yang dilihat saat ini khususnya dalam aktivitas seni anak. �Lagu anak-anak sudah jarang dinyanyikan serta ditampilkan dan anak-anak lebih terobsesi untuk menyanyikan lagu orang dewasa seperti yang lazim dilihat dan didengarnya. Mengingat dari segi perkembangan, usia anak-anak cenderung untuk meniru apa yang dilihat dan didengarnya maka sudah seharusnya lagu anak-anak menjadi konsumsi aktivitas seni musik anak dalam kehidupannya sehati-hari. Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bahagian dari lingkungan sosial untuk memberikan perhatian khususnya dalam �����perkembangan lagu anak-anak saat ini.

Kondisi yang memprihatinkan dapat kita amati saat ini, anak-anak lebih mengenal dan menyukai lagu orang dewasa daripada lagu-lagunya. Hal ini tentunya membawa pengaruh yang tidak baik terhadap prilaku anak kedepannya, terutama terhadap pembentukan karakter anak. Apalagi dengan maraknya kejahatan-kejahatan yang dilakukan pada usia anak-anak, tentunya menjadi catatan penting dan perhatian kita bersama dalam menyikapi situasi yang terjadi saat ini. Untuk itu memperkasakan kembali lagu anak dengan memberikan tontonan, hiburan dan aktivitas musik yang baik bagi anak adalah upaya dini untuk meminimalisir pengaruh lingkungan sosial yang ada, dimana anak-anak hidup dan berinteraksi dalam kesehariannya.

Lagu anak-anak memiliki nilai-nilai adiluhung yang tinggi, mari dikembalikan kepada hakikatnya agar anak-anak dapat menikmati budaya musikal yang sesuai dengan perkembangan kepribadiannya. Lirik lagu yang mengndung makna pendidikan akan dapat diserap dalam waktu yang lama dan dapat terwujud dalam prilaku yang baik dan tentunya pembentukan karakter dapat berjalan secara alamiah dalam kehidupan anak. Anak-anak akan berkreativitas dengan riang gembira dalam menyanyikan lagu-lagunya. Semestinya sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk membimbing dan mendampingi anak-anak dalam melakukan aktivitas seni kearah yang lebih positif agar anak dapat tumbuh dan berkembang serta mempunyai kepribadian yang baik.

Peran serta dari berbagai pihak sangat ditunggu dalam mewujudkan musik ramah anak. Ciptakan hiburan yang beredukasi bagi anak dengan memberikan tontonan yang positif baik yang didengar maupun dilihat� sehingga anak mendapatkan porsi yang tepat dalam berkreatifitas seni.� Kenalkan kembali lagu anak-anak yang memang telah menjadi haknya.� Ciptakan ketertarikan anak pada lagu-lagunya. Anak-anak� akan bernyanyi dan menari dengan riang gembira, syair-syair lagu yang dinyanyikan dan didengar membawa pesan positif bagi perkembangan kepribadiannya, sehingga anak� tumbuh menjadi anak yang mepunyai karakter yang baik kedepannya.

Upaya revitalisasi ini perlu menjadi perhatian bersama, baik� bagi orang tua, pihak sekolah,� masyarakat dan pemerintah. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya diantaranya: 1). kemudahan untuk mengakses lagu anak-anak di internet, 2). tingkatkan pertunjukan lagu anak-anak baik secara live maupun offline, 3) tingkatkan fasilitas secara berkesinambungan agar anak dapat berkreativitas mengekspresikan dirinya dalam aktivitas seni lagu anak-anak, 4).� Perlunya komitmen lingkungan sekolah yang kuat dalam mengenalkan lagu anak-anak pada pembelajaran seni budaya 5) Dampingi anak-anak dalam beraktivitas seni agar lebih mengenal dan menyukai lagu-lagunya. Atas kepentingan ini diharapkan lagu anak-anak dapat kembali menjemput masa kegemilangannya. Anak-anak dapat bernyanyi serta menikmati lagu-lagu yang sesuai dengan usianya sehingga esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter bukan hanya sekedar harapan tetapi merupakaan fakta yang nyata.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat faktor lingkungan sosial cukup berperan dalam proses pembentukan karakter anak. Peran penting dari berbagai pihak dalam upaya revitalisasi genre ini, merupakan nutrisi penting bagi anak dalam mewujudkan musik ramah anak. Anak-anak akan berkreativitas dan terbiasa untuk bernyanyi dan mendengarkan lagu-lagunya dalam setiap aktivitas musikalnya.

 

KESIMPULAN

Di zaman teknologi ini, pembentukan karakter menjadi prioritas penting bagi anak, karena dengan karakter yang baik anak-anak tentunya akan mempunyai budi pekerti yang baik dan berakhlak mulia. Saat ini anak-anak sedang mengalami krisis musik ramah anak, dimana lagu anak-anak sudah jarang ditampilkan baik di tv, radio- radio dan juga pertunjukan-pertunjukan seni. Anak-anak nyaris tidak mengenal lagu-lagunya dan lebih tertarik untuk menyanyikan lagu orang dewasa sehingga tidak sesuai dengan perkembangan kepribadiannya. Untuk itu, salah satu upaya untuk membentuk karakter anak adalah dengan memperkasakan kembali �(revitalisasi) lagu anak-anak, yang sudah terpinggirkan dihati pendukungnya. Lagu anak-anak yang bersifat sederhana, melodi yang mudah dihafal dan lirik yang mengandung pesan moral serta kaya nilai-nilai pendidikan karakter memang diciptakan sesuai kebutuhan anak. Oleh sebab itu, atas tujuan ini faktor linkungan pendidikan dan lingkungan sosial tentunya sangat menetukan dimana memerlukan peran serta dan sinergitas dari berbagai pihak yaitu: guru. pihak sekolah, orang tua, anak-anak, masyarakat dan pemerintah agar tujuan ini dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dari lagu anak-anak diantaranya seperti: religius, disiplin, sopan santun, hormat kepada orang tua, toleransi, saling menghargai telah menjawab permasalahan yang ada yakni esensial lagu anak-anak dalam pembentukan karakter.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Arostiyani, Devi. (2013). Pemanfaatan Lagu Anak-anak sebagai Media Pendidikan Karakter di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Desa Linggapura Kecamatan Tonjong, Brebes. Universitas Negeri Semarang. Google Scholar

 

Desyandri, Desyandri. (2016). Interpretasi Nilai-nilai Educatif Lagu Kambanglah Bungo untuk Membangun Karakter Peserta Didik: Suatu Analisis Hermeneutik. Komposisi: Language Production Strategy Which Potentially Causing Error in Japanese: Modification Error in Students Doushi in Bunfo Test, 17(1), 37�51. Google Scholar

 

Endraswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Folklor. Yogyakarta: Medpress. Google Scholar

 

Hasnata. (2016). Nilai � Nilai Pendidikan Karakter Dalam Nyanyian Rakyat Mbue- Bue Pada Masyarakat Muna. Jurnal Bastra, 3(3). Google Scholar

 

Tavakoli, Hossein. (2012). A dictionary of research methodology and statistics in applied linguistics. Rahnama press. Google Scholar

 

Copyright holder:

Tengku Ritawati (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under:

 

 

��������� ������������������������������������������������������