Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, Special Issue No. 2, Februari 2022
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN
TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN RUANG RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA DI MASA PANDEMI COVID-19
Aken Camala, Tri Ani Marwati, Akrom
Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Email: [email protected], triyani.marwati@gmail.com,[email protected]
Abstrak
Kepuasan pasien yaitu hasil penilaian pasien dengan membandingkan yang diharapkanya sesuai dari kenyataan pelayanan kesehatan yang diterima. faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien terdiri dari faktor cepat tanggap (responsive), keandalan (reability), jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangible). Tujuan penelitian mengetahui Hubungan Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan tentang cepat tanggap (responsive), keandalan (reability), jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangible) dengan �kepuasaan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara diMasa Pandemi Covid-19. Jenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. dilakukan pada 95 responden, tehnik Accidental Sampling. Analisis menggunakan uji spearman rho. Hasil uji spearman rho p= 0,0011, r (0,260) artinya ada hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang cepat tanggap (responsive) dengan �kepuasaan pasien, ada Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang keandalan (reliability)� dengan �kepuasaan pasien nilai p =0,007 r (0,277), ada Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang jaminan (assurance) dengan kepuasaan nilai p=0,000 r=0,808, ada Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang empati (empathy) �dengan �kepuasaan nilai p =0,000 r(0,422), ada Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang bukti fisik (tangible) dengan �kepuasaan pasien� nilai p= 0,006 r(0,281). Simpulan penelitian ini ada Hubungan Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang cepat tanggap (responsive), keandalan (reability) , jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangible) dengan �kepuasaan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
Kata Kunci: pelayanan
keperawatan; kepuasan pasien; covid-19
Abstract
Patient
satisfaction is the result of the patient's assessment by comparing what he
expects according to the reality of the health services received. Factors that
influence patient satisfaction consist of responsiveness, reliability,
assurance, empathy and tangible evidence. The purpose of the study was to
determine the relationship between Outpatient Nursing Services about
responsiveness, reliability, assurance, empathy, physical evidence (tangible)
with patient satisfaction at the Bahteramas Regional
General Hospital, Southeast Sulawesi Province during the Covid-19 Pandemic. This type of research is descriptive
correlation with cross sectional approach. conducted on 95 respondents,
Accidental Sampling technique. Analysis using Spearman Rho test. The results of
the spearman rho test p = 0.0011, r (0.260) means that there is a relationship
between outpatient nursing services about responsiveness and patient
satisfaction, there is a relationship between outpatient nursing services about
reliability and patient satisfaction p = 0.007 r (0.277), there is a
relationship between outpatient nursing services about assurance and
satisfaction with a value of p = 0.000 r = 0.808, there is a relationship
between outpatient nursing services about empathy (empathy) and satisfaction
with a value of p = 0.000 r (0.422), there is a service relationship Outpatient
nursing about physical evidence (tangible) with patient satisfaction p value =
0.006 r(0.281).The
conclusion of this study is that there is a relationship between outpatient
nursing services about responsiveness, reliability, assurance, empathy,
physical evidence (tangible) with patient satisfaction at the Bahteramas Regional General Hospital, Southeast Sulawesi
Province during the Pandemic Covid-19.
Keywords: nursing care; patient satisfaction;
covid-19.
Pendahuluan
Kepuasan pasien merupakan persepsi harapannya telah terpenuhi,
diperoleh hasil optimal, pelayanan kesehatan dengan memperhatikan kemampuan
pasien dan keluarganya, perhatian terhadap keluarganya, kondisi lingkungan
fisik, tanggap terhadap kebutuhan pasien,dan perhatian terhadap kebutuhan
pasien (Supranto, 2011).
Memahami kebutuhan dan keinginan pasien merupakan hal penting karena dapat mempengaruhi
akan kepuasan pasien, hal ini dikarenakan Pasien yang puas dapat menjadi asset
berharga bagi Rumah Sakit karena akan terus memakai layanan kesehatan
pilihannya, namun jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan
kemasyarakat lain tentang pengalaman buruknya (Umam et al., 2019).
Oleh sebab itu sangat pentingnya nilai dari pada kepuasaan pasien di rumah
sakit terutama dalam meningkatkan suatu pelayanan.
Pelayanan yang memuaskan apabila
pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat oleh karena
itu, kualitas pelayanan harus di perhatikan (Hardiansyah, 2018). Pelayanan akan kesehatan dirumah sakit
perlu ditingkatkan karena kebutuhan masyarakat atau perorangan terhadap kesehatanya
yang sesuai dengan standar dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar,
efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta
diselenggarakan secara aman dan memuaskan (Meutia Dewi, 2016). Dengan demikian
adanya pelayanan kesehatan yang baik akan mengurangi resiko adanya complain dan
apabila Komplain tidak segera ditangani akan mengakibatkan menurunnya kepuasan
pasien terhadap kapabilitas pelayanan kesehatan.
Salah satu pelayanan kesehatan di dapatkan pasien dalam
pelayanan rumah sakit yaitu pelayanan keperawatan,yang dimana Pelayanan keperawatan merupakan salah satu peran penting
yang mempengaruhi kepuasan pasien bagi pengguna fasilitas pelayanan kesehatan (Mulyati et al., 2020). Perawat mempunyai peran dalam memberi
asuhan� berkualitas karena berinteraksi
selama 24 jam dengan pasien, selain itu juga disebabkan jumlah perawat yang
mendominasi (Nursalam, 2011).
Hal demikian, pelayanan keperawatan sangat mempunyai pengaruh sangat kuat dalam
meningkatkan kepuasan pasien di rumah sakit.
Pada saat ini merupakan masa dimana pandemic� sedang terjadi. yang dimana Pada akhir Desember 2019 lalu, Kota Wuhan
(China) mengkonfirmasikan dengan adanya penemuan virus baru setelah
dikonfirmasikannya pasien pertama di pasar Wuhan, virus tersebut memiliki tanda
dan gejala umum infeksi antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti
demam, batuk mengeluarkan lendir, sesak napas dan bisa mengakibatkan
meningitis. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi� terpanjang 14 hari. Virus tersebut bernama Covid-19 (Coronavirus Disease) yang
dimana Coronvirus tersebut termasuk kedalam type Zoonosis atau virus yang
ditularkan antara hewan dan manusia karena diketahui berasal dari kalelawar di
pasar Wuhan (Wang et al., 2020).
kondisi Pandemi
Covid-19 ini sudah menjadi perhatian serius diberbagai seluruh
dunia,dikarenakan �dampak dari pada
virus ini sudah merambah ke berbagai sektor, mulai dari dampak yang
mengalami paling serius yaitu perekonomian, pendidikan, pariwisata, manufaktur,
transportasi, sosial, pangan, dan tentunya kesehatan (Oeliestina,
2021).
Rumah Sakit dalam perananya disektor
kesehatan yang menjadi pertahanan utama dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini
mengalami berbagai permasalahan yang komplit, seperti halnya misalnya terkait
dengan masalah kepuasaan pasien di rumah sakit selama pandemic covid-19.
berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu hasil penelitian yang dilakukan
di salah satu rumah sakit yang berada pada Negara Iran berkaitan dengan
pandemic covid-19 diperoleh persentase mayoritas kepuasaan yaitu hanya (68,9%) dengan cukup puas pada asuhan
keperawatan (Naser Parizad et al., 2020).
selain itu juga berdasarkan data kepuasaan yang
didapatkan pada salah satu rumah sakit di Indonesia dari sebuah hasil
penelitianya Ariella Pasalli Ariella Pasalli dan Arny Arsy Patattan� (2021) di era new normal covid-19 bahwa dapat dilihat
prosentase puas hanya sebesar 56,8%, artinya ini menunjukan bahwa kepuasaan
tersebut masih kurang jika dilihat dengan Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,
yang dimana standar kepuasaan� yang
ditetapkan yaitu >90 % (Permenkes RI No. 129, 2008). yang dimana Bila ditemukan pelayanan
kesehatan dengan tingkat kepuasaan pasien�
dibawah� 90%, maka pelayanan
kesehatan yang diberikan tidak memenuhi standar�
atau tidak berkualitas.
Ketidakpuasan pasien akan terjadi apabila kualitas palayanan kesehatan
yang diperoleh tidak sesuai keinginanya (Hermawan et al., 2015). berdasarkan jurnal penelitian Nayeon Shin & Jummi Park, (2018)
mengatakan dalam penelitianya �bahwa kepuasan pasien pada rumah sakit dan
asuhan keperawatan sedang sangat terkait dengan perawatan yang lebih baik yang
mereka terima selama dirawat. Selain itu juga Berdasarkan hasil penelitian
Muh Agung, Muzakir, Gunawan (2016)
terkait� pelayanan keperawatan didapatkan
sebuah hasil bahwa Kualitas Pelayanan Keperawatan secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien ,yang dimana Semakin baik
pelayanan keperawatan semakin meningkat juga memberikan kepuasan terhadap pasien
sesuai� standar yang ditetapkan. sehingga
pelayanan keperawatan harus dapat�
memberikan serta menciptakan pelayanan terbaik kepada pasien.
Pentingnya menciptakan suatu kepuasaan yang terbaik pada pasien� dari jasa pelayanan keperawatan yang
didapatkan, terlebih dahulu perlu di ketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. faktor yang mempengaruhi kepuasaan tersebut
menurut Muninjaya� (2011)� yaitu�
: 1) cepat tanggap (responsiveness)
,yaitu cepat memberikan pelayanan seperti kejelasan informasi,
ketepatan,kecepatan pelayanan administrasi, serta ketersediaan dalam menanggapi
permintaan, 2) keandalan (reliability),yaitu kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan cepat, tepat, akurat serta memuaskan ,3) empati (empathy), yaitu perhatian penuh yang diberikan kepada pasien,
4) bukti fisik (tangible), meliputi
fasilitas fisik, seperti kelengkapan peralatan, kondisi sarana,� keselarasan�
fasilitas fisik dengan jenis pelayanan yang diberikan serta halnya juga
yang berkaitan dengan segi penampilan perawat, 5) jaminan (assurance), yaitu
jaminan dari perawat berupa kemampuan yang dimiliki, keamanan yang dirasa
pasien, serta dukungan saat melakukan perawatan. dari suatu penelitian Mojgan Lotfi,(2019)
Menjelaskan bahwa harus diberikan perhatian khusus pada komunikasi profesional
antara perawat dan pasien, yang dimana
penggunaan keterampilan dalam berkomunikasi yang tepat dapat meningkatkan
tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan.
Dalam menciptakan kepuasaan pasien di rumah sakit, unit penghasil
pelayanan� yaitu� instalasi.�
instalasi jadi ujung tombak dan operasional rumah sakit (Aulia Nur Hidayati et al., 2014). Di rumah sakit, instalasi rawat jalan
dilaksanakan sebagai unit fungsional dalam bentuk poliklinik kini menjadi� pelayanan yang� jadi perhatian rumah sakit seluruh dunia
karena� pasien rawat jalan lebih besar
dari pada rawat inap (Novagita Tangdilambi et al., 2019).
RSUD Bahteramas sebagai Rumah Sakit Pendidikan Kelas B di Sulawesi
tenggara
(Profil Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas, 2019). yang dimana rumah sakit ini merupakan
satu-satunya rumah sakit umum Tipe B yang berada di Sulawesi tenggara jika di
bandingkan dengan rumah sakit umum lainya di provinsi tersebut .oleh karena itu
rumah sakit ini sering menjadi bahan perhatian masyarakat terutama dalam
membandingkan pelayanan dengan rumah sakit umum lainya di provinsi sulawesi
tenggara . seperti halnya masalah kepuasaan, pelayanan dari rumah sakit
tersebut dari data yang
diperoleh di rumah sakit� dilihat dari
hasil survey kepuasaan pasien rawat jalan dengan Persentase Kepuasan Pasien
pada Triwulan III tahun 2020 didapatkan sebuah persentase kepuasaan sebesar
75,97% yang dimana hal ini < 90% standar yang telah ditetapkan oleh
kementrian kesehatan terkait masalah kepuasaan pasien. Selain mendapatkan informasi dari hasil survey
kepuasaan pasien di ruang rawat jalan di Rumah Sakit tersebut, didapatkan juga
bahwa� informasi dari beberapa masyarakat
terkait dengan rumah sakit tersebut bahwa telah puas akan pelayanan keperawatan
rawat jalan yang didapatkan dari rumah sakit seperti halnya masalah kerapihan
perawat yang rapih dalam berpakaian serta selalu menjaga kebersihan ruangan .
namun disisi lain juga masih merasa masih kurang puas seperti halnya mulai dari
masalah kurang tanggapnya perawat terhadap kebutuhan, kurangnya sikap empati
,perhatian,dan terkadang tidak terjalin komunikasi yang baik sehingga terkadang
terjadi miss komunikasi. hal ini tentunya perlu menjadi perhatian besar buat
rumah sakit dalam menyikapi permasalahan tersebut. karena apa yang menjadi
kebutuhan dirumah sakit sangat penting untuk diperhatikan apalagi dengan
mengingat kondisi pandemi covid-19 saat ini yang masih terjadi. dilain hal juga
permaslahan ini juga penting diperhatikan�
terutama apabila� rumah sakit
tersebut ingin memajukan pelayanan kesehatan rumah sakitnya agar terciptanya
kepuasaan dari pelayanan yang didapatkan khususnya� pelayanan keperawatan.
Berdasarkan dari permasalahan yang telah dijabarkan diatas sehingga
membuat peneliti disini tertarik tentunya dalam�
melakukan penelitian terkait dengan kepuasaan pasien dari pelayanan
keperawatan di ruang rawat jalan di masa pandemic covid-19 berdasarkan dari cepat
tanggap, keandalan, jaminan, empati ,dan bukti fisik menurut dari teori
Muninjaya. dan peneliti juga disini ingin membuktikan apakah dengan melihat
dari 5 hal tersebut yaitu cepat tanggap, keandalan, jaminan, empati ,dan bukti
fisik berhubungan jika dikaitkan atau dihubungkan dengan� kepuasaan pasien di rumah sakit daerah
bahteramas provinsi Sulawesi tenggara di masa pandemi covid-19.
Metode Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan Jenis penelitian deskriptif korelasi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian yaitu� cross sectional. Penelitian
ini dilaksanakan di Ruang
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yang dimulai
dari bulan Oktober 2021-Desember 2021.
Populasi dalam
penelitian ini� adalah
semua pasien rawat jalan di rumah sakit umum
daerah bahteramas provinsi Sulawesi tenggara dengan jumlah populasi
berdasarkan data�
yang di dapatkan dari
rumah sakit tahun 2020 mencapai 90227 Pasien. sedangkan jumlah sampel sebesar
95 orang dengan Tehnik
sampling yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan yaitu� Accidental Sampling
Tujuan
penelitian ini bermaksud mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan dari
5 faktor yang mempengaruhi tersebut�
yaitu Cepat tanggap (responsiveness)
Keandalan (reliability) Jaminan (assurance) Empati (empathy) serta Bukti fisik (tangible), dengan� variabel independen Pelayanan Keperawatan
Rawat Jalan� dari segi Cepat tanggap (responsiveness) Keandalan (reliability) Jaminan (assurance) Empati (empathy) Bukti fisik (tangible)
dengan kepuasaa pasien sebagai variabel dependent, yang dimana semuanya
dilakukan dalam satu kali pengukuran menggunakan alat ukur kuisioner.
Hasil dan Pembahasan
a. Karakteristik
Responden
Tabel
1
Distribusi� Frekuensi Karakteristik Responden� di Rumah�
Sakit
Umum
Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 (N=
95 )
Karakteristik Responden |
N |
(%) |
Jenis kelamin |
|
|
Laki-laki |
65 |
(68,4%) |
Perempuan |
30 |
(31,6%) |
Umur |
|
|
21 � 30 |
15 |
(15,8%) |
31 � 40 |
35 |
(36,8%) |
41 � 50 |
27 |
(28,4%) |
51 � 60 |
11 |
(11.6%) |
61 � 70 |
7 |
(7,4%) |
Pendidikan |
|
|
SD |
2 |
(2,1%) |
SMP |
11 |
(11,6%) |
SMA |
43 |
(45,3% ) |
D3 |
8 |
(8,4%) |
S1 |
28 |
(29,5%) |
S2 |
3 |
(3,2%) |
Pekerjaan |
|
|
Wiraswasta |
52 |
(54,7%) |
Petani |
13 |
(13,7%) |
IRT |
16 |
(16,8%) |
PNS |
4 |
(4,2%) |
Pensiunan PNS |
3 |
(3,2%) |
Pegawai BUMN |
2 |
(2,1%) |
Mahasiswa |
3 |
(3,2%) |
Pensiunan Perbankan |
1 |
(1,1%) |
Dosen |
1 |
(1,1%) |
Berdasarkan Tabel 1
diatas menunjukkan bahwa dari 95 responden ditinjau dari Jenis kelamin mayoritas pada responden
Laki-laki sebanyak 65 orang (68,4%). Selain itu ditinjau dari umur responden
mayoritas pada kategori umur antara 31- 40 yaitu� sebanyak 35 orang� (36,8%). sedangkan jika dilihat pada tingkat
pendidikan� responden mayoritas pada� tingkat pendidikan SMA sebanyak 43 orang
(45,3%). dan yang terakhir, ditinjau dari jenis pekerjaan� mayoritas pada responden yang memiliki
pekerjaan Wiraswasta sebanyak 52 orang (54,7%).
b.
Variabel Penelitian
Distribusi� Frekuensi Responden� Berdasarkan Variabel Penelitian dapat dilihat
pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Distribusi� Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel
Penelitian di Rumah Sakit Umum
Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi
Tenggara Tahun 2021
Variabel Penelitian |
Skor Rata-Rata |
N (%) |
Cepat Tanggap
(Responsiveness) |
8.74 |
|
Baik |
|
58 (61.1%) |
Tidak Baik |
|
37 (38.9%) |
Keandalan (Reliability) |
8.86 |
|
Baik |
|
65 (68.4%) |
Tidak Baik |
|
30 (31.6%) |
Jaminan (Assurance) |
9.16 |
|
Baik |
|
74 (77.9%) |
Tidak Baik |
|
21 (22.1%) |
Empati (Empathy) |
9.43 |
|
Baik |
|
76 (80.0%) |
Tidak Baik |
|
19 (20.0%) |
Bukti Fisik (Tangible) |
9.01 |
|
Baik |
|
70 (73.7%) |
Tidak Baik |
|
25 (26.3%) |
Kepuasaan Pasien |
9.13 |
|
Puas |
|
68 (71.6%) |
Tidak Puas |
|
27 (28.4%) |
Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan
bahwa dari 95 responden di tinjau dari Cepat tanggap (responsiveness) pelayanan keperawatan rawat jalan,responden yang
menganggap telah baik sebanyak 58 orang (61,1%) dan yang menganggap tidak baik
sebanyak 37 orang (38.9%) dengan skor�
rata-rata� 8,74 . lalu jika tinjau
dari Keandalan (reliability) pelayanan
keperawatan rawat jalan, responden yang telah menilai baik sebanyak 66 orang
(69,5%) dan tidak baik sebanyak 29 orang (30,5%) dengan rata-rata skornya 8,86.
jika dilihat dari segi Jaminan (assurance)
pelayanan keperawatan rawat jalan di rumah sakit tersebut, responden yang menilai
baik sebanyak 74 orang (77,9%) dan tidak baik sebanyak 21 orang (22,1%) dengan
rata-rata skor 9.16.
Selanjutnya dari lanjutan tabel 2 diatas
menunjukan jika dilihat dari segi Empati (empathy)
pelayanan keperawatan rawat jalan dari 95 responden yang mengatakan baik ada
sebanyak 76 orang (80.0%) dan yang mengatakan tidak baik ada 19 orang (20.0%)
dengan skor� rata-rata�� berada pada 9,43. kemudian jika tinjau dari
segi Bukti fisik (tangible) pelayanan
keperawatan rawat jalan, responden mengatakan baik yaitu sebanyak 70 orang
(73.7%) dan tidak baik sebanyak 25 orang (26.3%) dengan skor rata-rata berada
diangka 9,01. dan yang terakhir yaitu jika dilihat dari kepuasaan pasien dari
pelayanan rawat jalan dirumah sakit tersebut yang mengatakan puas ada sebanyak
68 orang (71.6%) dan responden dengan kategori tidak puas sebanyak 27 orang
(28.4%) dengan rata-rata skor� 9,13.
Tabel 3
Distribusi� Frekuensi Responden� Berdasarkan Skor Kepuasan
Pasien dilihat dari Jenis
Kelamin, Umur, serta Tingkat Pendidikan
diRumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara
Tahun
2021
Jenis Karakteristik |
Skor Rata-Rata |
N |
Jenis Kelamin |
|
|
Laki-Laki |
9.14 |
65 |
Perempuan |
9.10 |
30 |
Umur |
|
|
21 � 30 |
9.20 |
15 |
31 � 40 |
9.09 |
35 |
41 � 50 |
9.26 |
27 |
51 � 60 |
9.36 |
11 |
61 � 70 |
8.29 |
7 |
Pendidikan |
|
|
SD |
10.00 |
2 |
SMP |
8.91 |
11 |
SMA |
9.14 |
43 |
D3 |
9.00 |
8 |
S1 |
9.18 |
28 |
S2 |
9.00 |
3 |
Pekerjaan |
|
|
Wiraswasta |
9.06 |
52 |
Petani |
8.54 |
13 |
IRT |
9.38 |
16 |
PNS |
9.25 |
4 |
Pensiunan PNS |
10.00 |
3 |
Pegawai BUMN |
9.00 |
2 |
Mahasiswa |
10.00 |
3 |
Pensiunan Perbankan |
|
1 |
Dosen |
|
1 |
Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan
terkait dengan skor kepuasan pasien jika dilihat dari jenis karakteristiknya
bahwa� kepuasan pasien berdasarkan jenis
kelamin laki-laki dari 65 orang diperoleh skor rata-rata kepuasanya yaitu 9.14
dan perempuan dari 30 orang responden diperoleh skor rata-rata kepuasan sebesar
9,10. sedangkan jika ditinjau dari umur responden dengan kategori umur 21-30
tahun diperoleh skor rata-rata kepuasanya yaitu 9,20 dari 15 responden, kategori
umur 31-40 diperoleh skor rata-rata kepuasan 9,09 dari 35 responden, kategori
umur 41-50 skor rata-rata kepuasan 9,26 dari 27 responden, kategori umur 51-60
responden diperoleh skor rata-rata kepuasanya 9,36 dari 11 responden dan
kategori umur 61-70 tahun diperoleh skor rata-rata kepuasan 8,29 dari 7
responden.
Selanjutnya dilihat dari jenis pendidikan
responden dengan tingkat pendidikan SD diperoleh skor rata-rata kepuasanya
sebesar 10,00 dari 2 orang responden,�
tingkat pendidikan SMP diperoleh skor rata-rata kepuasanya yaitu 8,91
dari 11 responden, tingkat pendidikan SMA skor rata-rata kepuasanya yaitu 9,14
dari 43 responden, pendidikan dengan tingkat D3 skor rata-rata kepuasanya
diperoleh� 9,00 dari 8 orang responden,
dan tingkat pendidikan S1 skor rata-rata kepuasan diperoleh 9,18 dari 28
responden dan yang terakhir responden dengan tingkat pendidikan S2 diperoleh
skor rata-rata kepuasanya 9,00 dari 3 orang responden.
Kemudian jika ditinjau dari jenis
karakteristik responden yaitu dari jenis pekerjaan ditemukan bahwa, pada
responden dengan pekerjaan wiraswasta dari 52 orang responden diperoleh skor
kepuasan rata-ratanya yaitu sebesar 9,06, dan responden dengan jenis pekerjaan
petani diperoleh skor kepuasan rata-ratanya sebesar 8,54 dari 13 responden.
lanjut bahwa responden dengan ibu rumah tangga diperoleh skor kepuasan
rata-ratanya sebesar 9,38 dari 16 responden, pekerjaan Pegawai negeri sipil
diperoleh skor kepuasan rata-ratanya sebesar�
9,25 dari 4 orang responden, pensiunan Pegawai negeri sipil diperoleh
skor kepuasan rata-ratanya 10,00 dari 3 orang responden, pegawai BUMN skor
kepuasan rata-ratanya yaitu 9,00 dari 2 orang responden dan yang terakhir yaitu
mahasiswa diperoleh skor kepuasan rata-ratanya sebesar 10,00 dari 3 orang
responden.
1.
Analisis
Bivariat
a. Hubungan Pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang cepat tanggap (responsive) dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
Sebelum
dilakukan analisis bivariat antara variabel independen dan dependen terlebih
dahulu dilakukan� uji normalitas data
dengan menggunakan� uji� normalitas Kolmogrov smirnov untuk mengetahui apakah data tersebut
terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji normalitas data yang telah di
lakukan di ketahui nilai sig pelayanan keperawatan
Rawat Jalan tentang cepat tanggap (responsive) 0,00 < 0,05, dan nilai sig
kepuasaan pasien 0,00 < 0,05, yang menunjukan bahwa data tidak terdistribusi
normal. berdasarkan uji normalitas tersebut yang menunjukan bahwa data tidak
normal, oleh karena itu analisis bivariat yang di gunakan untuk uji korelasi
adalah korelasi Spearman rho, hal ini
dikarenakan data tidak terdistribusi normal.
Tabel
4 ��
Hubungan
pelayanan keperawatan rawat jalan tentang Cepat
tanggap
(responsive)� Dengan Kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi
Covid-19.
Skor |
Kepuasan
Pasien |
Pelayanan keperawatan
rawat jalan tentang Cepat tanggap (responsive)� |
r��� =��
0,260 p�
=��� 0,011 n�� =���
95 |
���� �����������
Berdasarkan tabel 4.
diatas, menunjukan hasil uji korelasi� spearman rho adalah korelasi sebesar
0,260 yang berarti terjadi korelasi sedang antara variabel independen dan
variabel dependen. Sedangkan dilihat dari arah hubungan nilai r bernilai positif
yang berarti semakin baik Pelayanan keperawatan rawat jalan tentang Cepat
tanggap (responsive) maka semakin
baik juga kepuasan pasien dirumah sakit tersebut. disamping itu Tabel 4 juga menunjukan bahwa
nilai signifikan diperoleh p value
(α ≤0,05) sebesar 0,011, ini berarti ada Hubungan pelayanan
keperawatan rawat jalan tentang Cepat tanggap (responsive)� Dengan Kepuasan
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa
Pandemi Covid-19.
b.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang keandalan
(reliability)� dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
Sebelum
di lakukan analisis bivariat antara variabel independen dan dependen� terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data
dengan menggunakan� uji� normalitas Kolmogrov smirnov untuk mengetahui apakah data tersebut
terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji normalitas data yang telah di
lakukan di ketahui nilai sig pelayanan keperawatan
Rawat Jalan tentang keandalan (reliability) 0,00 < 0,05, dan nilai sig
kepuasaan pasien 0,00 < 0,05, yang menunjukan bahwa data tidak terdistribusi
normal. berdasarkan uji normalitas tersebut yang menunjukan bahwa data tidak
normal, oleh karena itu analisis bivariat yang di gunakan untuk uji korelasi
adalah korelasi Spearman rho, hal ini
dikarenakan data tidak terdistribusi normal.
Tabel
5
Hubungan
pelayanan keperawatan rawat jalan tentang
keandalan
(reliability) Dengan Kepuasan pasien
di Rumah Sakit Umum
Daerah
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi
Covid-19.
Skor |
Kepuasan
Pasien |
Pelayanan keperawatan
rawat jalan tentang keandalan (reliability) |
r��� =��
0,277 p�
=��� 0,007 n�� =���
95 |
��������������� �����Hasil Analisis
Uji Spearman rho
Berdasarkan
tabel 5
diatas, menunjukan hasil uji korelasi� spearman rho adalah korelasi sebesar
0,277 yang berarti terjadi korelasi sedang antara variabel independen dan
variabel dependen. Sedangkan jika dilihat dari arah hubungan nilai r bernilai
positif yang berarti semakin baik Pelayanan keperawatan rawat jalan tentang
keandalan (reliability) maka semakin
baik juga kepuasan pasien dirumah sakit tersebut. disamping itu Tabel 5 juga menunjukan bahwa
nilai signifikan diperoleh p value
(α ≤0,05) sebesar 0,007, ini berarti ada Hubungan pelayanan
keperawatan rawat jalan tentang keandalan (reliability)
Dengan Kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
c.
Hubungan
pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang jaminan
(assurance) dengan �kepuasaan pasien Rumah
Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi
Covid-19.
Sebelum dilakukan analisis bivariat antara
variabel independen dan dependen�
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan� uji�
normalitas Kolmogrov smirnov
untuk mengetahui apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan uji normalitas data yang telah di lakukan di ketahui nilai sig
pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang jaminan
(assurance) 0,00 < 0,05, dan nilai sig kepuasaan pasien 0,00 < 0,05,
yang menunjukan bahwa data tidak terdistribusi normal. berdasarkan uji
normalitas tersebut yang menunjukan bahwa data tidak normal, oleh karena itu
analisis bivariat yang di gunakan untuk uji korelasi adalah korelasi Spearman rho, hal ini dikarenakan data
tidak terdistribusi normal.
Tabel 6�
Hubungan Pelayanan keperawatan
rawat jalan tentang jaminan
(assurance) Dengan Kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Skor |
Kepuasan
Pasien |
Pelayanan
keperawatan rawat jalan tentang jaminan (assurance) |
r��� =��
0,808 p� =���
0,000 n�� =���
95 |
��������������� Hasil Analisis Uji Spearman
rho
Berdasarkan tabel 6 diatas, menunjukan hasil
uji korelasi� spearman rho adalah korelasi sebesar 0,808 yang berarti terjadi
korelasi sangat kuat antara variabel independen dan variabel dependen.
Sedangkan jika dilihat dari arah hubungan nilai r bernilai positif yang berarti
semakin baik Pelayanan keperawatan rawat jalan dari segi jaminan (assurance) maka semakin baik juga
kepuasan pasien dirumah sakit tersebut. disamping itu Tabel 6 juga menunjukan bahwa
nilai signifikan diperoleh p value
(α ≤0,05) sebesar 0,000, ini berarti ada Hubungan pelayanan keperawatan
rawat jalan tentang jaminan (assurance) Dengan Kepuasan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
d.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang empati
(empathy) �dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Sebelum dilakukan analisis bivariat antara
variabel independen dan dependen�
terlebih dahulu dilakukan� uji
normalitas data dengan menggunakan�
uji� normalitas Kolmogrov smirnov untuk mengetahui
apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji
normalitas data yang telah di lakukan di ketahui nilai sig pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang empati (empathy) 0,00 < 0,05, dan nilai sig
kepuasaan pasien 0,00 < 0,05, yang menunjukan bahwa data tidak terdistribusi
normal. berdasarkan uji normalitas tersebut yang menunjukan bahwa data tidak
normal, oleh karena itu analisis bivariat yang di gunakan untuk uji korelasi
adalah korelasi Spearman rho, hal ini
dikarenakan data tidak terdistribusi normal.
Tabel
7�
Hubungan
Pelayanan keperawatan rawat jalan tentang empati
(empathy) Dengan Kepuasan pasien di Rumah
Sakit Umum Daerah
Bahteramas
Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Skor |
Kepuasan
Pasien |
Pelayanan
keperawatan rawat jalan tentang empati (empathy) |
r��� =��
0,422 p� =���
0,000 n�� =���
95 |
��������������� Hasil Analisis Uji Spearman
rho
Berdasarkan tabel 7 diatas, menunjukan hasil
uji korelasi� spearman rho adalah korelasi sebesar 0,422 yang berarti terjadi
korelasi sedang antara variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan
jika dilihat dari arah hubungan nilai r bernilai positif yang berarti semakin
baik Pelayanan keperawatan rawat jalan dari segi empati (empathy) maka semakin baik juga kepuasan pasien dirumah sakit
tersebut. disamping itu Tabel 7
juga menunjukan bahwa nilai signifikan diperoleh p value (α ≤0,05) sebesar 0,000, ini berarti ada
Hubungan pelayanan keperawatan rawat jalan tentang empati (empathy) Dengan Kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
e.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang bukti
fisik (tangible) dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
Sebelum
dilakukan analisis bivariat antara variabel independen dan dependen� terlebih dahulu dilakukan� uji normalitas data dengan menggunakan� uji�
normalitas Kolmogrov smirnov untuk
mengetahui apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan
uji normalitas data yang telah di lakukan di ketahui nilai sig pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang bukti fisik (tangible) 0,00 < 0,05, dan nilai sig
kepuasaan pasien 0,00 < 0,05, yang menunjukan bahwa data tidak terdistribusi
normal. berdasarkan uji normalitas tersebut yang menunjukan bahwa data tidak
normal, oleh karena itu analisis bivariat yang di gunakan untuk uji korelasi
adalah korelasi Spearman rho, hal ini
dikarenakan data tidak terdistribusi normal.
Tabel
8
Hubungan
Pelayanan keperawatan rawat jalan tentang bukti
fisik
(tangible) Dengan Kepuasan pasien di
Rumah Sakit Umum Daerah
Bahteramas
Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Skor |
Kepuasan
Pasien |
Pelayanan
keperawatan rawat jalan tentang bukti fisik (tangible) |
r��� =��
0,281 p� =���
0,006 n�� =���
95 |
��������������� Hasil Analisis Uji Spearman
rho
Berdasarkan tabel 8 diatas, menunjukan hasil
uji korelasi� spearman rho adalah korelasi sebesar 0,281 yang berarti terjadi
korelasi sedang antara variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan
jika dilihat dari arah hubungan nilai r bernilai positif yang berarti semakin
baik Pelayanan keperawatan rawat jalan dari segi bukti fisik (tangible) maka semakin baik juga kepuasan pasien dirumah sakit tersebut.
disamping itu Tabel 8
juga menunjukan bahwa nilai signifikan diperoleh p value (α ≤0,05) sebesar 0,006, ini berarti ada
Hubungan pelayanan keperawatan rawat jalan tentang bukti fisik (tangible) Dengan Kepuasan pasien di
Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi
Covid-19.
Pembahasan
Hasil penelitian yang
dilakukan terhadap 95 orang responden dibahas berdasarkan 7 bagian, yaitu
mengenai pelayanan keperawatan rawat jalan dari segi cepat tanggap (responsiveness), keandalan (reliability), jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangible)
Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara di Masa Pandemi Covid-19, Tingkat kepuasaan pasien, Hubungan
pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang cepat
tanggap (responsive) dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19, Hubungan pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang keandalan (reliability)� dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19, Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang jaminan (assurance) ��dengan �kepuasaan pasien Rumah
Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi
Covid-19, Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan
tentang empati (empathy) �dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19, Dan Hubungan pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang bukti fisik (tangible) dengan
�kepuasaan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara di Masa Pandemi Covid-19.
1.
Pelayanan
Keperawatan rawat jalan dari segi cepat tanggap (responsiveness), keandalan (reliability),
jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangible) Rumah
Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi
Covid-19.
Berdasarkan dari hasil penelitian dari
segi pelayanan keperawatan dilihat dari 5 faktor tersebut yaitu cepat tanggap (responsiveness), keandalan (reliability), jaminan (assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangible)
dari 95 responden didapatkan sebuah persentase dari segi Cepat tanggap (responsiveness) pelayanan keperawatan
rawat jalan,responden yang menganggap telah baik sebanyak 58 orang (61,1%) dan
yang menganggap tidak baik sebanyak 37 orang ( 38.9%). lalu jika tinjau dari Keandalan
(reliability), responden yang telah
menilai baik sebanyak 66 orang ( 69,5%) dan tidak baik sebanyak 29 orang (
30,5%). dan kemudian jika dilihat dari segi Jaminan (assurance) pelayanan keperawatan rawat jalan di rumah sakit
tersebut, responden yang menilai baik sebanyak 74 orang ( 77,9%) dan tidak baik
sebanyak 21 orang ( 22,1%). Selanjutnya dari factor Empati (empathy) pelayanan keperawatan rawat
jalan dari 95 responden yang mengatakan baik ada sebanyak 76 orang (80.0%) dan
yang mengatakan tidak baik ada 19 orang (20.0%). kemudian yang terakhir jika
tinjau dari segi Bukti fisik (tangible)
pelayanan keperawatan rawat jalan, responden mengatakan baik yaitu sebanyak 70
orang (73.7%) dan tidak baik sebanyak 25 orang (26.3%).
Dari hasil persentase faktor-faktor diatas
bahwa faktor yang memiliki penilaian paling tinggi yaitu pada variabel empati (empathy) dengan persentase 76 orang
(80.0%) telah menganggap baik. tingginya penilaian faktor empati tersebut tidak
terlepas dari perilaku empati perawat yang diberikan kepada pasien berdasarkan pada keyakinan, perhatian penuh dan harapan, yang dimana perawat
yang memberikan keyakinan dan harapan kepada
pasien mampu membuat pasien kembali bersemangat dan optimis mengenai kondisi mereka untuk membawa pasien pada perubahan yang lebih baik saat menjalani perawatan rawat jalan
terutama dimasa pandemi covid-19 yang mengingat bahwa kondisi pandemi ini
cenderung akan membuat seseorang memiliki rasa kekhawatiran yang tinggi
tertular hingga dinyatakan Covid-19 saat berada dirumah sakit yang walaupun
sebenarnya setiap rumah sakit pasti telah menerapkan prosedur tetap (protap)
penanganan Covid-19 sesuai dengan ketetapan pemerintah melalui Keputusan
Menteri Kesehatan.
Kemudian jika dilihat dari ke 5 faktor
tersebut bahwa faktor yang memiliki penilaian dari 95 responden terhadap
pelayanan keperawatan rawat jalan yang paling rendah bisa dilihat pada faktor
cepat tanggap (responsiveness) dengan
persentase yang menilai baik sebanyak 58 orang (61.1%). rendahnya persentase
ini� terjadi karena daya tanggap pelayanan keperawatan yang diharapkan pasien bisa terjadi karena tidak sebanding atau sesuai
dengan yang menjadi ekspektasinya terutama dimasa pandemi Covid-19 saat
menjalani perawatan rawat jalan dirumah sakit, seperti misalnya terkait dengan
ketepatan perawat dalam memberikan informasi pelayanan yang akurat terkait
dengan perawatan rawat jalan pasien ataupun juga bisa disebabkan terkait dengan
ketanggapan dalam memberikan informasi ketika ada hal yang kurang begitu
dipahami pasien dalam menerima informasi.
Jika dilihat secara keseluruhan dari ke 5
faktor pelayanan keperawatan rawat jalan yang diberikan bisa dikatakan telah
baik. baiknya pelayanan keperawatan dari 5 faktor tersebut tidak terlepas dari
bagaiamana perawat dalam memberikan pelayanan yang berkualitas yang sangat
mengedepankan profesionalisme dalam bekerja di Rumah
Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada Masa
Pandemi Covid-19. mengingat kondisi pandemi Covid-19 ini mengharuskan setiap
rumah sakit sebagai pemberi layanan kesehatan sebagai pertahanan utama harus
memberikan pelayanan� yang berkualitas
dikarenakan di masa pandemi Covid-19 ini Masalah yang
dihadapi rumah sakit juga semakin kompleks karena disamping membangun sistem komando
yang jelas, rumah sakit juga harus memikirkan bagaimana memutuskan mata rantai
penularan di rumah sakit dan bagaimana untuk
menghadapi terutama apabila terjadi lonjakan pasien Covid-19.
Menurut teori Sukma, (2012)
mengatakan bahwa Keperawatan adalah upaya dalam suatu pemberian
pelayanan/asuhan yang bersifat humanistik serta professional, holistik
berdasarkan dari ilmu dan kiat, standart pelayanan dengan berpegang teguh
tentunya kepada kode etik yang melandasi dalam perawat professional secara
mandiri maupun melalui upaya dalam suatu kolaborasi.
ditambahkan juga jika dilihat secara teori bahwa dalam pelayanan keperawatan
merupakan pengelompokan akfitivas keperawatan yang tentunya bertanggung jawab
atas berlangsungnya pelayanan tersebut.apabila kondisi dalam ruang perawatan
adalah suatu tatanan dalam rumah sakit ,pelayanan keperawatan mengatur mulai
dari penataan pasien ,penataan perawat sampai dengan penataan pengelolaan yang
disesuaikan dengan standar dari suatu pelayanan (Eva Kartika
Hasibuan & Lasma Rina Efrina Sinurat, 2020).
Hasil penelitian
ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sri Purwanti,
Swito Prastiwi, dan Yanti Rosdiana (2017)
bahwa dari pelayanan keperawatan di Puskesmas Wisata Dau Malang ruang rawat
jalan didapatkan sebuah persentase sebagian besar yaitu 70 (72,2%) �responden mendapatkan pelayanan baik.
peneliti juga mengatakan bahwa Faktor yang mempengaruhi dalam pelayanan perawat
dirumah sakit yaitu
terdiri dari factor keandalan (reliability), daya tangkap (responssiveness),
jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti fisik (tangibles).
Berdasarkan hasil penelitian terkait
tentang pelayanan keperawatan rawat jalan, peneliti mencoba menyimpulkan bahwa
pelayanan keperawatan menjadi faktor yang sangat penting dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas terutama dimasa pandemi covid-19 ini, dikarenakan
mengingat pandemic covid-19 yang belum berakhir perawat memiliki peran besar
untuk turut andil dalam memberikan pelayanan yang berkualitas agar tentunya
pasien bisa mendapatkan pelayanan sesuai dengan apa yang menjadi harapanya saat
menjalani pengobatan dirumah sakit tersebut.
2.
Kepuasaan
pasien pada Pelayanan keperawatan rawat jalan di Rumah
Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Masa Pandemi
Covid-19
Berdasarkan hasil penelitian dari kepuasaan
pasien pada Pelayanan keperawatan rawat jalan di Rumah
Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Masa Pandemi
Covid-19 didapatkan bahwa sebagian besar pada kategori puas yaitu ada sebanyak
68 orang (71.6%) dan responden dengan kategori tidak puas sebanyak 27 orang
(28.4%). dari persentase tersebut bisa disimpulkan bahwa dari 95 responden yang
telah dilakukan penelitian mayoritas berada kategori telah puas dari pelayanan
keperawatan rawat yang didapatkan selama masa pandemi covid-19 ini. tingginya
angka kepuasan pasien dirumah sakit tersebut terutama dimasa pandemi Covid-19
tentunya tidak terlepas dari bentuk pelayanan keperawatan yang diterapkan dalam
memenuhi kepuasan pasien di rumah sakit tersebut yang mengedepankan dalam
memberikan bentuk pelayananya pada prosedur yang berlaku. seperti halnya dalam
kondisi pandemi Covid-19 ini perawat dalam memberikan pelayananya selalu
menerapkan protokol kesehatan Covid-19 demi menjaga keselematan bersama dirumah
sakit. mengingat kondisi pandemi ini penerapan dalam protokol kesehatan
Covid-19 sangat penting dilakukan. oleh karena itu dapat dipahami bahwa untuk dapat
memberikan rasa kepuasan kepada pasien perlu upaya yang ekstra dalam
mewujudkannya. Berupaya dalam artian bersungguh-sungguh memberikan seluruh
potensi yang ada pada diri perawat selaku pemberi pelayanan hanya untuk
kepentingan pasien semata dengan tujuan agar tercapai kepuasan pasien.
Disisi lain jika dilihat dari
ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan rawat jalan dimasa pandemi Covid-19
dari sebanyak 27 orang (28.4%) responden ini bisa jadi disebabkan karena ketika
terjadinya masalah antrian panjang saat menjalani perawatan rawat jalan, yang
dimana dalam kondisi tersebut seseorang harus rela menunggu beberapa waktu
untuk mendapatkan pelayanan saat antrian panjang. dalam kondisi Pandemi
Covid-19 ini menunjukkan perlunya sistem manajemen antrian yang dapat menangani
arus pasien dengan aman dan efisien. Dengan peraturan untuk menjaga jarak aman
dan batasan jumlah maksimal orang di dalam ruangan, yang dimana pemberi layanan
kesehatan perlu beradaptasi dan gesit untuk menjaga layanan sekaligus menjaga
keamanan semua agar kepuasan pasien bisa didapatkan saat menjalani perawatan
rawat jalan dirumah sakit tersebut.
Kepuasan pasien ini akan terbentuk
tentunya dari penilaian terhadap suatu mutu, kinerja hasil atau maupun dari
pertimbangan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari
pelayanan yang diterima pasien. oleh karena itu kepuasan ini akan terjadi
karena penilaian terhadap manfaat serta kenikmatan yang diperoleh pasien lebih
dari apa yang dibutuhkan atau diharapkanya (Koentjoro, 2007).
Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Widya Fadila, Iting, dan Prodalima (2020) bahwa dari 31 responden di
Puskesmas Lawe Sigala-Gala terdapat persentase kepuasan sebesae 67,7%�� responden dengan kategori tinggi pada
pelayanan keperawatan rawat jalan.
Berdasarkan
hasil penelitian terkait dengan kepuasan pasien�
pada pelayanan keperawatan rawat jalan di
Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara Masa Pandemi Covid-19 peneliti menyimpulkan bahwa Pada dasarnya dalam hal ini
pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan diperlukan oleh setiap
orang untuk keperluan kesehatannya, maka diharapkan kualitas dari pada
pelayanan yang baik dapat menumbuhkan dan mempengaruhi keputusan dan kepercayaan
pasien demi menimbulkan suatu kepuasan pasien untuk menggunakan jasa pelayanan
kesehatan diwaktu yang akan berikutnya.
3.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang cepat
tanggap (responsive) dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Hasil Penelitian menunjukan bahwa dari 95
responden didapatkan korelasi menurut tingkat keeratan antar variabel adalah
0,260 yang dimana jika nilai r = 0,26-0,50 maka korelasi antar variabel adalah
sedang. Artinya bahwa terjadi korelasi sedang antara Hubungan Pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang cepat tanggap (responsive) dengan �kepuasaan di
Masa Pandemi Covid-19. Sedangkan di lihat dari arah hubungan nilai r bernilai
positif,yang berarti semakin baik pelayanan keperawatan dari segi� cepat tanggap (responsive) maka semakin meningkat juga kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara Pada Masa Pandemi Covid-19. Selain itu, juga menunjukan bahwa
nilai signifikan diperoleh p value
(α ≤0,05) sebesar 0,011 artinya ada hubungan yang signifikan antara
variabel Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang cepat
tanggap (responsive) dengan Kepuasan
Pasien. Secara statistik memang
terdapat hubungan
antara Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang cepat tanggap (responsive) dengan Kepuasan Pasien, menurut peneliti ini dikarenakan
pelayanan keperawatan yang diberikan dari segi cepat tanggap telah mampu
memberikan pelayananya yang baik sehingga terciptanya suatu kepuasan yang
dirasakan pasien seperti misalnya dengan ketanggapan perawat dalam merespon
kebutuhan pasien terkait dengan hal yang ingin ditanyakan oleh pasien dari
pelayanan yang didapatkan khsusnya di ruang rawat jalan. Hal ini sesuai dengan
teori menurut Noviyanti (2020)
bahwa Dalam memberikan pelayananya, rumah sakit harus cepat
tanggap terhadap apa yang menjadi kebutuhan pasien tentunya,baik itu dari segi
pengobatan, administrasi maupun ketepatan dalam bertindak.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh� Dwidyaniti Wira, Suarjana dan Ganda Wijaya (2014)
bahwa dalam penelitianya ada Hubungan antara persepsi mutu pelayanan asuhan
keperawatan daya tanggap dengan kepuasan pasien, yaitu dengan nilai p value sebesar 0,008. ditambahkan juga
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yesica Devi (2019)
bahwa dalam penelitianya dari Hasil uji statistik diperoleh p value = 0,001 atau p≤ 0,05 yang berarti ada hubungan daya
tanggap pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien.
Berdasarkan
hasil penelitian tersebut maka, penulis menyimpulkan
bahwa
faktor cepat tanggap (responsive)
pelayanan keperawatan rawat jalan memiliki kaitan yang erat terkait dengan
masasalah kepuasan pasien dirumah sakit tentunya, hal ini karena ketika perawat
telah memberikan pelayananya terkait dengan ketepatan dalam merespon kebutuhan
pasien dengan baik maka akan mempengaruhi penilaian pasien tentang kepuasanya
selama mendapatkan pelayanan diruang rawat jalan.
4.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang keandalan
(reliability)� dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa dari
hasil uji korelasi rank spearman
didapatkan korelasi menurut tingkat keeratan antar variabel adalah 0,277 yang
dimana jika nilai r = 0,26-0,50 maka korelasi antar variabel adalah sedang.
Artinya bahwaini menunjukan terjadi korelasi sedang antara Hubungan Pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang keandalan (reliability) dengan �kepuasaan di
Masa Pandemi Covid-19. Sedangkan di lihat dari arah hubungan nilai r bernilai
positif,yang berarti semakin baik pelayanan keperawatan dari segi� keandalan (reliability) maka
semakin meningkat juga kepuasan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Masa Pandemi
Covid-19.kemudian hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa nilai signifikan
diperoleh p value (α
≤0,05) sebesar 0,007 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang keandalan
(reliability) dengan Kepuasan Pasien.
dilihat dari definisi nya bahwa keandalan (reliability)
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pemberi pelayanan dalam memberikan
pelayanan yang tepat atau akurat dan kemampuan memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan (Novita Verayanti Manalu et al., 2021).
dalam Dimensi kehandalan (reliability) ini menjadi suatu kemampuan dalam
memberikan pelayanan yang tepat serta terpercaya, yang dimana Pelayanan yang
tepercaya yaitu pelayanan yang konsisten serta kompeten (Asmuji,
2013).
Dalam Hasil penelitian ini telah sesuai
atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puput Melati Hutauruk (2018)
bahwa dalam penelitianya Terdapat Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Realibility (Andal)
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSU Sinar Husni Kecamatan Labuhan Deli Medan,
yang dimana didapatkan nilai p=0,016 (p <0,05).
Dari hasil penelitian peneliti
mengasumsikan bahwa
Kehandalan pelayanan keperawatan sangat penting dalam
membantu �proses kesembuhan pasien dengan tepat dan terpercaya
sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan memuaskan. yang dimana dalam
pemberian pelayanan memiliki kemampuan penguasaan, pengetahuan, keahlian, dan
kemandirian profesionalisme tinggi sehingga aktivitas kerja yang dikerjakan
menghasilkan kepuasan pasien yang baik.
5.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang jaminan
(assurance) ��dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Berdasarkan dari hasil Penelitian
menunjukan bahwa dari 95 responden didapatkan korelasi menurut tingkat keeratan
antar variabel adalah 0,808 yang dimana jika nilai r = 0,76-1,00 maka korelasi
antar variabel adalah sangat kuat. artinya bahwa dari ke 5 variabel yang
dilakukan uji korelasi bahwa faktor dari segi jaminan (assurance) memiliki tinngkat keeratan variabel yang paling kuat.
terjadinya keeratan antar variabel yang sangat kuat ini tidak terlepas dari
bagaimana pemberi pelayanan keperawatan ini bisa memberikan pengaruh yang besar
dalam menunjang tingkat kepuasan pasien selama menjalani perawatan rawat jalan
dirumah sakit tersebut terutama dimasa pandemi Covid-19 ini. hal ini bisa
disebabkan karena pengetahuan yang dimiliki oleh perawat serta terampil dalam
menerapkan kemampuan yang dimiliki sehingga pasien bisa mendapatkan keamanan
yang bisa dirasakan saat menerima pelayanan. meningat kondisi pandemi Covid-19
ini setiap
pasien pada dasarnya ingin
diperlakukan
secara baik oleh pihak pemberi layanan rumah sakit dalam hal ini perawat
tentunya. Adanya jaminan terutama dimasa pandemi Covid-19 ini bahwa pasien yang datang akan dilayani secara
baik oleh pihak pengelola rumah sakit, akan diberikan rasa aman kepada pasien, sehingga kemantapan pribadi pasien akan bertambah yang dimana kepercayaan mereka terhadap rumah sakitpun juga akan
semakin bertambah.
Hal ini bisa dibuktikan dari pada nilai r
dari hasil penelitian ini yang menunjukan bernilai positif,arti dari pada nilai
r yang positif ini adalah semakin baik pelayanan keperawatan rawat jalan dari
segi jaminan (assurance) maka akan
semakin meningkatkan nilai dari pada kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
Pada Masa Pandemi Covid-19. Selain itu juga diperoleh nilai signifikansinya
yaitu sebesar 0,000 ≤ α 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan
antara variabel Pelayanan keperawatan Rawat Jalan
tentang jaminan (assurance)
dengan Kepuasan Pasien.
Secara teori Assurance (Jaminan) menjadi inti dari produk pelayanan yang
meyakinkan pada dasarnya bertumpu pada kepuasan pelayanan yang diberikan oleh
perawat, komitmen organisasi yang menunjukan pemberian pelayanan yang baik, dan
ditimbulkan dari segala aktivitas pelayanan tersebut diyakini oleh pasien, akan
dilayani sesuai dengan bentuk-bentuk pelayanan yang dapat diyakini sesuai
dengan kepastian
pelayanan (Nursalam, 2013).
Pada hasil penelitian ini, sejalan dengan
penelitian yang telah� dilakukan oleh Putu Widiastuti, IGAA Sherlyna Prihandhani dan Ni Putu Rini Pradnyasari
(2020)
bahwa dalam hasil penelitianya menunjukan variabel
dari pada pelayanan Asuhan Keperawatan berdasarkan dari segi jaminan (assurance) berhubungan secara signifikan
dengan kepuasan pasien yang dimana diperoleh nilai �p value sebesar = 0,001 yang menunjukan kurang dari
nilai (α ≤ 0,005). Berdasarkan
dengan hasil penelitian tersebut diatas, peneliti berasumsi bahwa pada dimensi
Jaminan (assurance) Pelayanan keperawatan rawat jalan perawat mampu memberikan
pelayananya dengan baik mencakup pengetahuan,
menjaga kerahasian
pasienya , keterampilan dalam memberikan informasi,
sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan pasien selama menjalani perawatan rawat
jalan dirumah sakit tersebut terutama dimasa Pandemi Covi-19.
6.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang empati
(empathy) �dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Berdasarkan dari hasil Penelitian uji
korelasi Rank Spearman menunjukan
bahwa dari 95 responden didapatkan korelasi menurut tingkat keeratan antar
variabel adalah 0,422 yang dimana jika nilai r = 0,26-0,50 maka korelasi antar
variabel adalah sedang. Artinya bahwa terjadi korelasi sedang antara Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang empati (empathy) dengan �kepuasaan di
Masa Pandemi Covid-19. Sedangkan di lihat dari arah hubungan nilai r bernilai
positif,yang berarti semakin baik pelayanan keperawatan dari segi� empati (empathy)
maka semakin meningkat juga kepuasan pasien di Rumah
Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Masa
Pandemi Covid-19. Selain itu, juga menunjukan bahwa nilai signifikan diperoleh p value (α ≤0,05) sebesar
0,000 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel Pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang empati (empathy) dengan Kepuasan Pasien. secara
teori bahwa Empati menjadi kemampuan seseorang dalam
memahami orang lain dengan seolah-olah masuk dalam diri orang lain sehingga
bisa merasakan dan mengalami sebagaimana yang dirasakan dan dialami oleh orang
lain itu, namun tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri (Taufik,
2012).
Penelitian ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Nur Hafni Hasim, ,Induniasih dan Fajarina Lathu Asmarani (2018)
bahwa dalam hasil penelitianya yaitu dari hasil analisis hubungan persepsi
pasien tentang empati perawat dengan kepuasaan pasien didapatkan ada hubungan
yang signifikan antara persepsi pasien tentang empati perawat dengan kepuasaan pasien
dengan nilai p value = 0,000.
Dari hasil penelitian ini peneliti
berasumsi bahwa Perawat yang berperilaku empati dengan baik kepada pasien akan
sangat membantu tentunya dalam
mempererat hubunganya dengan pasien terutama di masa pandemic covid-19 saat
ini, sehingga oleh karena itu hal ini akan�
menjadikan pasien merasa diperhatikan oleh perawat yang pada akhirnya
kemudia akan meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
dilain hal juga disini peneliti berasumsi bahwa perawat selalu bersikap
menghargai kepada pasien dengan selalu mendengarkan dengan baik terkait apa
yang menjadi keluhan pasien dengan bersikap empati tanpa membeda-bedakan pasien
dalam memberikan pelayanan keperawatan selama menjalani perawatan rawat jalan
dirumah sakit tersebut.
7.
Hubungan
Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang bukti
fisik (tangible) dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19
Berdasarkan dari hasil Penelitian Uji
korelasi spearman rho didapatkan
korelasi menurut tingkat keeratan antar variabel adalah 0,281 yang dimana jika
nilai r = 0,26-0,50 maka korelasi antar variabel adalah sedang. Artinya bahwa
terjadi korelasi sedang antara Hubungan Pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang bukti fisik (tangible) dengan
�kepuasaan di Masa Pandemi
Covid-19. kemudian jika dilihat dari arah hubungan nilai r nya yaitu bernilai
positif,yang memiliki arti bahwa semakin baik pelayanan keperawatan dari segi
jaminan (assurance) maka semakin
meningkat juga kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Masa Pandemi Covid-19.
Selain itu, juga menunjukan bahwa nilai signifikan diperoleh p value (α ≤0,05) yaitu
sebesar 0,006 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel Pelayanan
keperawatan Rawat Jalan tentang bukti fisik (tangible) dengan Kepuasan Pasien. dalam kriteria bukti fisik yang mampu memberikan kepuasan bagi
pasien dapat dinilai berdasarkan dari ketersediaan fasilitas ruang pelayanan
puskesmas (baik ruang tunggu, ruang periksa, dll) yang tertata rapi, bersih dan
nyaman, memiliki peralatan medis yang lengkap, serta penampilan petugas
kesehatan yang meyakinkan (Ahmad Zacky
Anwary, 2020).
Dalam Penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Subardin (2020)
bahwa Hasil penelitian menggunakan uji chi-square
diperoleh nilai dari p values< 0.05 yaitu 0.017 yang berarti terdapatnya
hubungan yang bermakna antara Tangible (Bukti Fisik) dengan kepuasan pasien
rawat jalan di Puskesmas Biromaru. ditambahkan juga bahwa penelitian ini
didukung oleh penelitian Akhmad
Mustofa (2008)
bahwa dalam hasil penelitianya ada Hubungan antara persepsi terhadap dimensi
bukti nyata pelayanan keperawatan� dengan
kepuasan pasien diperoleh p= 0.000. Nilai p yang lebih kecil dari
0.05menunjukkan bahwa terdapat hubungan tang bermakna. Artinya terdapatnya
hubungan antara tingginya tingkat persepsi seseorang dengan tingginya tingkat
kepuasan yang
dimana dalam dimensi bukti nyata ini didapatkan bahwa persepsi dan kepuasan
pasien tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
peneliti berasumsi bahwa pelayanan keperawatan rawat jalan dari segi Tangible (bukti fisik) telah terlaksana dengan baik
sehingga tercapainya kepuasan pasien yang baik dari pelayanan yang diterimanya
selama diruang rawat jalan seperti misalnya terkait dengan penampilan fisik
petugas kesehatan yang selalu �menggunakan seragam dengan rapih dan bersih, serta ruang
pelayanan aman dan nyaman,oleh karena itu semua ini sangat penting untuk
diperhatikan oleh penyedia jasa layanan kesehatan yaitu rumah sakit jika
dilihat dari pada fakor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien tersebut yaitu
dari segi cepattanggap (responsive),
keandalan (reliability), jaminan (assurance), empati (empathy), bukti
fisik (tangible) terutama mengingat kondisi pandemic covid-19 yang sampai saat ini masih terjadi.
Kesimpulan
1. Tingkat Pelayanan keperawatan
rawat jalan dari segi Cepat tanggap (responsiveness)
responden yang menganggap telah baik sebanyak 58 orang (61,1%) dan tidak baik
sebanyak 37 orang ( 38.9%). dari Keandalan (reliability) responden yang telah
menilai baik sebanyak 66 orang ( 69,5%) dan tidak baik sebanyak 29 orang (
30,5%). dari segi Jaminan (assurance)
responden yang menilai baik sebanyak 74 orang ( 77,9%) dan tidak baik sebanyak
21 orang ( 22,1%). dari segi Empati (empathy)
yang mengatakan baik sebanyak 76 orang (80.0%) tidak baik ada 19 orang (20.0%).
dari segi Bukti fisik (tangible)
responden mengatakan baik yaitu sebanyak 70 orang (73.7%) dan tidak baik� 25 orang (26.3%).
2. Tingkat Kepuasaan pasien dari
pelayanan keperawatan rawat jalan mayoritas� mengatakan puas yaitu sebanyak 68
orang (71.6%) dan tidak puas sebanyak 27 orang (28.4%).
3. Ada
Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang cepat
tanggap (responsive) dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19 dengan nilai p 0,011 ( p ≤0,05) dengan korelasi r = 0,260 korelasi sedang.
4. Ada
Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang keandalan
(reliability)� dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19 dengan nilai p 0,007 ( p ≤0,05) dengan korelasi r = 0,277 korelasi sedang.
5. Ada
Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang jaminan
(assurance) ��dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19 dengan nilai p 0,000 ( p ≤0,05) dengan korelasi r = 0,808 korelasi sangat kuat.
6. Ada
Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang empati
(empathy) �dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19 dengan nilai p 0,000 ( p ≤0,05) dengan korelasi r = 0,422 korelasi sedang.
7. Ada
Hubungan pelayanan keperawatan Rawat Jalan tentang bukti
fisik (tangible) dengan �kepuasaan
pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara di Masa Pandemi Covid-19 dengan nilai p 0,006 ( p ≤0,05) dengan korelasi r = 0,281 korelasi sedang.
Supranto. (2011). pengukuruan tingkat
kepuasaan pelanggan untuk menaikan pangsa pasar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Google Scholar
Umam, C., Muchlish, L., Maryati. (2019).
Analisis kepuasaan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan rawat jalan dengan
metode IPA (Importance Performance Analysis) di puskesmas bogor tengah kota
bogor. Promotor Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(1),
7�19. Google Scholar
Hardiansyah. (2018). Kualitas pelayanan
publik : Konsep,Dimensi,Indikator, dan Implementasinya. Retrieved
from https://doi.org/10.1163/15718085-12341263 Google Scholar
Meutia Dewi. (2016). Pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasaan pasien pengguna BPJS pada rumah sakit rehabilitasi
medik kabupaten aceh timur. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 5(2),
535�544. Google Scholar
Mulyati, Susanti, E., Aryati, S.,
Mardhotillah, E., Maftukhah, Sulistyowati, G., Indrayati, N., &. Livana PH.
(2020). Tingkat kepuasaan pasien dalam menerima pelayanan asuhan keperawatan. Jurnal
Keperawatan, 12(1), 57�62. Google Scholar
Nursalam. (2011). Proses dan dokumentasi
keperawatan, konsep dan praktek. Jakarta: Salemba Medika. Google Scholar
Wang, Z., Qiang, W., & Ke, H. (2020). A
Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention. Hubei Science and
Technology Press, 1�108. Google Scholar
Oeliestina, O. (2021). Pengaruh Pandemi
Covid 19 Terhadap Perekonomian Propinsi Jambi. Jurnal Apresiasi Ekonomi,
9(1), 54�46. Google Scholar
Naser Parizad, Rasoul Goli, Mansour Arad,
Roshanak Mirzaee, Rahim Baghaie, Hossein Habibzadeh. (2020). Satisfaction with
nursing care and its related factors in patients with COVID-19: A Descriptive
Correlational Study. Research Square, 1�13. Google Scholar
Pasalli, A., Patattan, A.A. (2021).
Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Fatima
Makale di Era New Normal. Jurnal Keperawatan Florence Nightingale (JKFN),
4(1), 14�19. https://doi.org/DOI: 10.52774/jkfn.v4i1.57 Google Scholar
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
(Pemerintah, Ed.). Jakarta. Google Scholar
Pisu, H.D., Rompas, S., Malara, R. (2015).
Hubungan Respons Time Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat
Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. E-Jurnal Keperawatan, 3(2),
1�7. Google Scholar
Nayeon Shin, Jummi Park. (2018). The Effect
of Intentional Nursing Rounds Based on the Care Model on Patients� Perceived
Nursing Quality and their Satisfaction with Nursing Services. Asian Nursing
Research, 12((2018)), 203�208. Google Scholar
Agung, M., Muzakir., Gunawan. (2016).
Pengaruh Kualitas Pelayanan Keperawatan, Fasilitas Dan Minat Terhadap Kepuasan
Pasien Di Ruang Rawat Inap RSU Wisata UIT Makassar. Jurnal Mirai Management,
1(2), 30�44. Google Scholar
Muninjaya, Gde AA. (2011). Manajemen
Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Google Scholar
Zamanzadeh, Valizadeh, L., Khajehgoo, M.
(2019). Assessment of nurse�patient communication and patient satisfaction from
nursing care. Nursing Open, 6(2019), 1189�1196. Google Scholar
Hidayati, A.N., Suryawati, C., Sriatmi, A.
(2014). Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat
Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 2(1), 9�14. Google Scholar
Tangdilambi, N., Badwi, A., Alim, A.
(2019). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Rawat
Jalan RSUD Makassar. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo,
5(2), 165�181. Google Scholar
Profil Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas.
(2019). Profil Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas. Retrieved from Diakses
tanggal 24 Maret 2021 website: http://rsud-bahteramas.go.id/profil-2/ Google Scholar
Sukma. (2012). Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Google Scholar
Eva Kartika Hasibuan & Lasma Rina
Efrina Sinurat. (2020). Manajemen dan Strategi Penyelesaian Masalah Dalam
Pelayanan Keperawatan. Malang: Ahlimedia Press. Google Scholar
Purwanti, S., Prastiwi, S., Rosdiana, Y.
(2017). Hubungan Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Wisata Dau Malang. Nursing News, 2(2), 688�699. Google Scholar
Koentjoro. (2007). Regulasi Kesehatan di
Indonesia. yogyakarta: ANDI. Google Scholar
Fadila, W., Iting, Prodalima. (2020).
Hubungan Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas Lawe Sigala
�Gala. Jurnal Ners Nurul Hasanah, 8(2), 40�44. Google Scholar
Noviyanti. (2020). Faktor Pelayanan yang
Profesional Terhadap Kepuasan Pasien. Pasuruan: Penerbit Qiara Media. Google Scholar
Dwidyaniti Wira, Suarjana dan Ganda Wijaya.
(2014). Hubungan antara Persepsi Daya Tanggap dan Persepsi Empati dengan
Kepuasan Pasien di RSUD Wangaya Denpasar. Public Health and Preventive
Medicine Archive, 2(2), 150�155. Google Scholar
Devi,Y. (2019). Hubungan Mutu Pelayanan
Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Syafira Pekabaru
Tahun. Al-Tamimi Kesmas, 8(1), 1�12. Google Scholar
Manalu Verayanti Novita, et. al. (2021). Kepemimpinan
Dan Manajemen Pelayanan Keperawatan. Yayasan Kita Menulis. Google Scholar
�
Asmuji. (2013). Manajemen Keperawatan:
Konsep dan Aplikasi. yogyakarta: Arruzz Media. Google Scholar
Hutauruk, Puput Melati. (2018). Hubungan
Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Pengguna Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) Di RSU Sinar Husni Kecamatan Labuhan Deli Medan Tahun
2014. Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda, 4(1), 33�42. Google Scholar
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan (3rd ed.). Jakarta: Salemba Medika. Google Scholar
Widiastuti, P., Prihandhani, S.I.,
Pradnyasari, R.P.N. (2020). Hubungan Mutu Pelayanan Asuhan Keperawatan Dengan
Kepuasan Pasien Pengguna BPJS Kesehatan Di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD
Mangusada. Medikes (Media Informasi Kesehatan), 7(2), 365�374. Google Scholar
Taufik. (2012). Empati Pendekatan
Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali. Google Scholar
Hasim, H.N., Induniasih, Asmarani, L.F.
(2018). Hubungan Persepsi Pasien Tentang Empati Perawat Dengan Kepuasaan Pasien
Di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman Yogyakarta. Caring : Jurnal
Keperawatan, 7(1), 1�8. Google Scholar
Anwary, Z.A. (2020). Hubungan Kualitas
Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas Durian Gantang Kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 11(1),
397�408. Google Scholar
Subardin. (2020). Hubungan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas
Biromaru Kecamatan Sigibiromaru Kabupaten Sigi. Jurnal Ilmiah Kesmas IJ
(Indonesia Jaya), 20(2), 80�88. Google Scholar
Mustofa, A. (2008). Hubungan Antara
Persepsi Pasien Terhadap Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan
Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung. FlKkes
Jurnal Keperawatan, 1(2), 23�37. Google Scholar
�����������
Copyright holder: Aken Camala,
Tri Ani Marwati, Akrom (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |