Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, Special Issue No. 1, Januari 2022
GAMBARAN SIKAP IBU BALITA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU
Widya Tresna Kusuma, Budi Utomo, Ahmad Suryawan
Universitas Airlangga Surabaya Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penimbangan balita adalah kegiatan pemantauan pertumbuhan dan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kegagalan tumbuh kembang pada balita. Cakupan D/S atau keaktifan kunjungan ibu membawa balita ke posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat terhadap upaya pemanfaatan posyandu. Pemanfaatan posyandu berhubungan dengan sikap ibu balita yang merupakan bentuk reaksi yang mendukung dan tidak mendukung pada suatu objek. Mengetahui gambaran sikap ibu balita dalam pemanfaatan posyandu. Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian seluruh Ibu balita yang melakukan kunjungan posyandu di Desa Kebun Empat Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara pada bulan Desember 2021. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dan didapatkan 55 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil univariat didapatkan hasil 36 responden (65%) memiliki sikap mendukung dan 19 responden (35%) memiliki sikap tidak mendukung. Sebagian besar dari ibu yang memiliki sikap mendukung didasari oleh adanya pengalaman pribadi, dukungan keluarga, dukungan suami, lingkungan, memiliki waktu luang dan jarak posyandu dekat dengan rumah. Ibu yang memiliki sikap negatif dikarenakan ibu memiliki kesibukan dan telah selesainya jadwal imunisasi anak. Saran: Perlunya meningkatkan upaya upaya promosi kesehatan masyarakat terutama mengenai pemanfaatan posyandu untuk memantau pertumbuhan balita dengan memanfaatkan media yang mudah dipahami.
Kata kunci: sikap; ibu balita; posyandu
Abstract
Background: Weighing toddler is the activity in monitoring growth and early detection to prevent growth failure in toddlers. The coverage of D/S or the activity of visiting mothers bringing toddlers to the posyandu is a form of participation in the use of posyandu. The use of posyandu is related to the attitude of mothers of toddlers which is a form of reaction that supports and does not support an object. Purpose: To describe the attitude of mothers in the use of posyandu. Methods: This research is an observational analytic study with a cross sectional design. The population is all mothers visited the Posyandu in Kebun Empat, South Kotabumi, North Lampung in December 2021. Sampling using total sampling and obtained 55 respondents. The data collection instrument uses a questionnaire. Results: univariate results showed that 36 respondents (65%) had a supportive attitude and 19 respondents (35%) had a non-supportive attitude. Conclusion: the majority of mothers who have a supportive attitude are based on their personal experience, family support, husband's support, environment, having free time and the distance of the posyandu. Mothers who have a negative attitude because mother who has a busy life and the child's immunization schedule has been completed. Suggestions: The relevancy to increase the efforts of public health promotion, especially about the use of Posyandu to monitor toddlers growth by using an accessible media.
Keywords: attitude; mother of toddler; posyandu
Received: 2021-12-10; Accepted: 2021-12-25; Published: 2022-01-13
Pendahuluan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Penimbangan balita merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan setiap bulan bertujuan sebagai deteksi dini untuk mencegah terjadinya gagal tumbuh kembang pada balita. Manfaat dari pemantauan secara intensif ini kita dapat mengetahui kemajuan anak dan dan jika anak menderita suatu penyakit, dapat segera dilakukan upaya pemulihan dan pencegahan Penanganan yang cepat dan tepat sesuai tata laksana akan mengurangi risiko kematian sehingga angka kematian akibat gizi buruk dapat ditekan. (Kementerian Kesehatan RI, 2021). Indikator cakupan D/S atau keaktifan kunjungan ibu membawa balita ke posyandu merupakan salah satu bentuk peran serta keaktifan masyakat terhadap upaya pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan (Rianto, 2020).
Cakupan D/S di Indonesia berturut turut pada tahun 2018 yaitu 68,32% lalu pada tahun 2019 yaitu 73,86% dan pada tahun 2020 yaitu 61,3 %. Cakupan pada provinsi Lampung pada tahun 2018 yaitu 79,55% lalu pada 2019 yaitu 79,83% dan pada tahun 2020 yaitu 67,5% (Kementerian Kesehatan RI, 2019, 2020, 2021).
Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara menunjukan cakupan D/S Kabupaten Lampung Utara dan UPTD Puskesmas Wonogiri pada 3 tahun terakhir mengalami penurunan.� Cakupan D/S Lampung Utara pada tahun 2018 yaitu 87,4 %, tahun 2019 yaitu 73,0% dan tahun 2020 yaitu 47,5%. Cakupan D/S UPTD Puskesmas Wonogiri pada tahun 2018 yaitu 80% lalu pada 2018 yaitu 89,1%, tahun 2019 yaitu 57,2% dan tahun 2020 yaitu 15,5% (Dinas Kesehatan Lampung Utara, 2020).
Kunjungan Posyandu adalah kegiatan mendatangi Posyandu yang dilakukan oleh ibu untuk melakukan penimbangan berat badan bayi atau balitanya setiap bulan. Seorang bayi atau balita dikatakan aktif dalam melakukan kunjungan Posyandu jika setiap bulan secara rutin dibawa ke Posyandu untuk dilakukan penimbangan. Sedangkan yang dikatakan tidak aktif jika tidak rutin dibawa ke Posyandu setiap bulannya untuk ditimbang berat badannya (Kurniawati, I., & Santika, 2016) dan atau balita usia 0-11 bulan melakukan penimbangan balita minimal 8 kali setahun dan atau balita usia 12-59 bulan melakukan minimal penimbangan 8 kali dalam setahun atau minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan (Kementerian Kesehatan RI, 2011).
Banyak faktor yang menjadi penyebab kurangnya pemanfaatan posyandu yang ditandai dengan jumlah penimbangan yang tidak mencapai target. Menurut beberapa penelitian yang dilakukan (Djamil, 2017; Rianto, 2020; Susanti & Marliana, 2021) sikap memiliki hubungan terhadap perilaku ibu untuk menimbang anaknya ke Posyandu. Sikap merupakan kesiapan atau ketersediaan bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. (Willianarti, Aryunani, & Sumarliyah, 2016) dan sikap merupakan evaluasi singkat dari segala sesuatu berdasarkan informasi kognitif, emosi dan perilaku (Omran, 2014).
Berdasarkan kondidi yang di jelaskan di latar belakang, penulit tertarik meneliti tentang gambaran sikap ibu balita dlam pemanfaatan posyandu di Desa Kebun Empat Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian di laksanakan pada bulan Desember 2021 di Desa Kebun Empat Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh Ibu balita yang melakukan kunjungan posyandu. Teknik Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan menentukan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Data primer didapatkan dari pengisian kuesioner ibu balita dan didapatkan hasil 55 responden. Data yang didapat akan diolah dengan analisis univariat.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Univariat
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Balita Dalam
Pemanfaatan Posyandu Di Desa Kebun Empat
Pada Bulan Desember 2021
Sikap |
Jumlah |
Presentase |
Positif (Mendukung) |
36 |
65% |
Negatif (Tidak Mendukung) |
19 |
35% |
Jumlah |
55 |
100% |
Hasil Distribusi Pada Tabel Diatas Menunjukan Bahwa Sebagian Besar Dari Responden Memiliki Sikap Yang Positif Dengan Jumlah 36 Responden (65%) Dan Sikap Yang Negatif Dengan Jumlah 19 Responden (35%).
B. Pembahasan
Menurut (Azwar, 2013) sikap merupakan bentuk suatu tindakan atau perasaan yang mendukung dan tidak mendukung pada suatu objek. Sikap merupakan respon yang bersifat evaluatif. Respon evaluatif merupakan bentuk reaksi yang akan timbul karena adanya stimulus pada proses evaluasi. Individu akan memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut seperti nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan yang kemudian disimpulkan sebagai reaksi pada suatu objek sikap.
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh 55 responden didapatkan sebanyak 36 responden (65%) memiliki sifat positif. sifat mendukung yang dimiliki ibu ini didasari oleh adanya pengalaman pribadi ibu, dukungan keluarga, dukungan suami, lingkungan, memiliki waktu luang dan jarak posyandu dekat dengan rumah.
Setiap orang yang memiliki sikap positif terhadap suatu objek, dapat diartikan bahwa ia menyukai objek tersebut (Rianto, 2020). Menurut (Azwar, 2013) sikap akan terbentuk dari adanya interaksi sosial oleh individu seseorang. Pembentukan sikap disebabkan oleh beberapa faktor yaitu adanya pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi merupakan kesan yang didapatkan dari sebuah objek, hal ini merupakan proses yang kompleks yang berhubungan dengan individu itu sendiri. Tidak adanya pengalaman sama sekali pada suatu objek akan cenderung membuat individu membentuk sikap negatif. Sikap akan lebih mudah terbentuk bila pengalaman pribadi tersebut melibatkan emosional individu. Selain itu pengalaman pribadi juga mempengaruhi pengetahuan seseorang dengan pengalaman, seseorang dapat memperoleh banyak informasi dari kebenaran pengetahuan Pengalaman yang diperoleh dapat meningkatkan pengetahuan ibu yang akan menjadi dasar penentuan sikap dan dapat memotivasi ibu balita untuk membawa balitanya ke Posyandu dan mengetahui pentingnya manfaat Posyandu (Radhiah, Ayunda, & Hermiyanty, 2021).
Selain pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting merupakan faktor dari pembentukan sikap. Pengaruh dari orang lain ini salah satunya seseorang yang berperan dalam setiap pendapat dan tindakan kita seperti orang tua, suami, teman sebaya, tetangga dan lain lain. Individu akan cenderung memiliki sifat konformis atau sejalan dengan sikap orang yang dianggap penting untuk menjalin hubungan yang erat dan menghindari konflik. Pembentukan sikap juga disebabkan oleh pengaruh kebudayaan. Apabila kita hidup didalam suatu lingkungan atau budaya yang mengutamakan hidup berkelompok, maka sangat mungkin akan mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan individualisme yang mementingkan hidup perorangan (Azwar, 2013). Ibu balita mendapat dukungan berupa motivasi, dukungan moral, dukungan material dan lainnya. Dukungan keluarga akan membuat ibu lebih bersedia mengunjungi posyandu setiap bulan. Adanya dukungan keluarga seperti memberikan informasi, mau mengantar dan menemani ibu selama di posyandu akan membuat ibu tidak merasa sendirian. (Widiyanto & Zebua, 2020). Adanya dukungan keluarga memberikan ibu tekad sehingga ibu aktif menimbang balitanya ke posyandu (Pristiani & Paridah, 2016). Sejalan dengan hal tersebut, penelitian (Mardiana, Yusran, & Erawan, 2016) menunjukkan jika individu atau kelompok yang mempengaruhi ibu untuk mengikuti Posyandu selain keluarga adalah adanya peran tetangga terdekat. Dukungan sosial yang mereka dapat berupa pesan yang mengingatkan ibu untuk selalu mengikuti Posyandu serta memeriksakan perkembangan anak mereka. Adanya pengaruh oleh teman sebaya yang mengajak untuk aktif ke Posyandu, sehingga adanya semangat tersendiri untuk ibu karena memiliki rekan untuk bersama-sama pergi ke posyandu (Pristiani & Paridah, 2016). Faktor lingkungan berperan besar dalam menentukan perilaku sehingga hal ini menyebabkan perilaku diprediksi sebagai hal yang kompleks (Nurmala et al., 2018). Faktor dari waktu luang yang dimiliki ibu juga mempengaruhi kunjungan ibu balita ke Posyandu. Upaya untuk meningkatkan pemanfaatan posyandu diharapkan ibu balita dapat menyediakan waktu untuk berpartisipasi aktif datang ke Posyandu. Posyandu dapat memberikan bimbingan dari kader sehingga ibu balita mendapatkan informasi tentang kesehatan balitanya (Triana, Razi, & Sayuti, 2021). Faktor yang dapat membentuk perilaku tanpa dilandasi pengetahuan salah satunya adalah jarak tempat tinggal. Faktor ini memudahkan ibu untuk berkunjung dan mengikuti kegiatan posyandu Posyandu (Radhiah et al., 2021).
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh 55 responden didapatkan sebanyak 19 responden (35%) memiliki sifat negatif atau tidak mendukung dikarenakan Ibu Balita memiliki kesibukan dan telah lengkapnya imunisasi dasar balita. Menurut (Radhiah et al., 2021) pada hasil penelitian masih ada responden yang memiliki pengetahuan kurang hal ini disebabkan responden kurang memahami tentang manfaat posyandu untuk balita, informasi tentang pentingnya KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai alat untuk mencatat progres anak. Ibu yang kurang terpapar informasi sebagian besar IRT yang sibuk dengan pekerjaan rumah tangga dan tidak sempat untuk bertukar informasi sehingga menyebabkan pengetahuan ibu kurang. Dasar dari pengetahuan tentang posyandu inilah tujuan dan manfaat yang diperoleh di posyandu memungkinkan perilaku ibu untuk hadir untuk hadir pada setiap pelaksanaan posyandu (Fitrianda & Efriana, 2014). Berdasarkan hasil penjabaran diatas,agar suatu rencana melekat erat pada individu ada kelompok dibutuhkan sebuah penguat. Dimana penguat yang paling besar pengaruhnya adalah dukungan keluarga dan lingkungan. Pemanfaatan program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga merupakan suatu dukungan lingkungan yang berasal dari masyarakat. Hal ini dapat dikolaborasikan dengan tokoh masyarakat atau orang penting di daerah tersebut untuk menjadi motivator penggerak kegiatan masyarakat yaitu salah satunya adalah pemanfaatan posyandu.
Kesimpulan
Hasil dari gambaran sikap ibu balita dalam pemanfaatan posyandu 2022, didapatkan hasil 36 responden (65%) memiliki sikap positif karena adanya pengalaman pribadi, dukungan keluarga, dukungan suami, lingkungan, memiliki waktu luang dan jarak posyandu dekat dengan rumah. Hasil 19 responden (35%) memiliki sifat negatif dikarenakan Ibu Balita memiliki kesibukan dan telah lengkapnya imunisasi dasar balita. .Saran dari peneliti adalah perlunya meningkatkan upaya upaya promosi kesehatan kepada masyarakat terutama mengenai pemanfaatan posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang balita dengan memanfaatkan media yang mudah di mengerti oleh masyarakat agar dapat meningkatkan pemahaman yang baik kepada seluruh golongan.
Azwar, Saifuddin. (2013). Sikap manusia dan pengukurannya. Yogyakarta. Pusat Belajar Offset. Google Scholar
Djamil, Achmad. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Balita Menimbang Anaknya ke Posyandu. Jurnal Kesehatan, 8(1), 127. https://doi.org/10.26630/jk.v8i1.409. Google Scholar
Fitrianda, Yunita, & Efriana, Cut. (2014). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Keaktifan Ibu Balita Pada Kegiatan Posyandu Di Desa Aneuk Paya Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Serambi Saintia, II(2), 166�172. Google Scholar
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Umum Pengelola Posyandu. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Google Scholar
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Google Scholar
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Google Scholar
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Google Scholar
Kurniawati, I., & Santika, A. D. (2016). Hubungan Pelayanan Tenaga Kesehatan (Bidan) dengan Kepatuhan Kunjungan Ulang Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada Balita di Posyandu Balita Kelurahan Penganjuran dan Sumberejo Wilayah Kerja Puskesmas Sobo Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 2(2), 1689�1699. Google Scholar
Mardiana, Nurul, Yusran, Sartiah, & Erawan, Putu Eka Meiyana. (2016). Peran Posyandu Dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Konda Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016. Jimkesmas, 1(4), 1�12. Google Scholar
Nurmala, Ira, Rahman, Fauzie, Nugroho, Adi, Erlyani, Neka, Laily, Nur, & Anhar, Vina Yulia. (2018). Promosi Kesehatan. Airlangga University Press. Google Scholar
Omran, Mahboubeh Soleimanpour. (2014). The Effect of Educating Environmental Ethics on Behavior and Attitude to Environment Protection. European Online Journal of Natural and Social Science, 3(3), 141�151. Google Scholar
Pristiani, Elva, & Paridah, Junaid. (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Status Pekerjaan Ibu Balita Dengan Frekuensi Penimbangan Balita Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamandati Kabupaten Konawe Selatan. Kesmas, 1, 1�10. Google Scholar
Radhiah, Sitti, Ayunda, Chantika Rizkia, & Hermiyanty, Hermiyanty. (2021). Analisis Rendahnya Keaktifan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Tompo Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 149�160. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i1.289. Google Scholar
Rianto, Diana Putri. (2020). Analisis Faktor Niat Keaktifan Ibu dalam Melakukan Kunjungan Posyandu Balita berdasarkan Theory of Planned Behavior Factor of Mother � s Activeness Intention Analysis to Visit The Toodler Integrated Service Post based on Theory of Planned Behavior. Journal Of Health Science and Prevention, 4(1), 42�48. Google Scholar
Susanti, Sri, & Marliana, Lina. (2021). Hubungan Sumber Informasi , Ketersediaan Fasilitas, Peran Bidan Dan Sikap Terhadap Motivasi Ibu Dalam Pemanfaatan Posyandu Di Desa Margatani Wilayah Kerja Kramatwatu. Journal of Applied Health Research And Development, 3, 2686�2808. Google Scholar
Triana, Winda, Razi, Pahrur, & Sayuti, Solihin. (2021). Partisipasi Ibu Balita Ke Posyandu Melati di Desa Sungai Bertam, Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2020. Perilaku Dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior, 3(1), 19. https://doi.org/10.47034/ppk.v3i1.4154. Google Scholar
Widiyanto, Juli, & Zebua, Supryati. (2020). Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Minat Ibu Melakukan Kunjungan Ke Posyandu (Studi Di Kelurahan Labuh Baru Timur ). Photon Jurnal Sains Dan Kesehatan, 11(1), 68�77. Google Scholar
Willianarti, Pipit Festy, Aryunani, Aryunani, & Sumarliyah, Eni. (2016). Determinan Faktor Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu di Desa Kejawan Putih Tambak Kecamatan Mulyorejo. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 18. https://doi.org/10.30651/aks.v1i1.302. Google Scholar
Copyright holder: Widya Tresna Kusuma, Budi Utomo, Ahmad Suryawan (2022)
|
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
|
This article is licensed under: |