Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, Special Issue No. 1, Januari 2022
PENGARUH KNOWLEDGE SHARING DAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL DENGAN MODERASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI SEKRETARIAT
DAERAH KABUPATEN PATI
Tristiana Rijanti, Kis Indriyaningrum, Kasmari, Yonar Wijaya, Noor Sa�adah
University Stikubank (Unisbank) Semarang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Knowledge Sharing dan Komitmen
Organisasional terhadap
Kinerja Pegawai dengan moderasi Kepemimpinan Transformasional di Sekretariat
Daerah Kabupaten Pati. Obyek
dalam penelitian ini adalah Aparatur
Sipil Negara (ASN) pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Pati dengan
jumlah sampel sebanyak 111 responden. Teknik
yang diterapkan dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier berganda. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner dengan pengukuran menggunakan skala likert 7 (tujuh) alternatif jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Knowledge
Sharing dan Komitmen Organisasional secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pati. Kepemimpinan Transformasional terbukti sebagai variabel moderasi pengaruh Komitmen Organisasional terhadap kinerja sedangkan terhadap pengaruh Knowledge Sharing terhadap
Kinerja Pegawai tidak terbukti.
Kata kunci: knowledge sharing; komitmen organisasional dan kinerja; kepemimpinan transformasional
Abstract
This study aims to determine the effect of Knowledge Sharing and
Organizational Commitment on Employee Performance with Transformational
Leadership Moderation at the Regional Secretariat of Pati Regency. The object
of this research is the State Civil Apparatus (ASN) at the Regional Secretariat
of Pati Regency with a total sample of 111 respondents. The technique applied
in sampling is purposive sampling. The analytical tool used in this research is
multiple linear regression. Collecting data through a questionnaire with measurements
using a Likert scale of 7 (seven) alternative answers. The results showed that
Knowledge Sharing and Organizational Commitment partially had a positive and
significant effect on employee performance at the Regional Secretariat of Pati
Regency. Transformational Leadership is proven to be a moderating variable of
the effect of Organizational Commitment on performance, while the effect of
Knowledge Sharing on Employee Performance is not proven.
Keywords: knowledge sharing;
organizational commitment; performance and transformational leadership
Pendahuluan
Sumber daya
manusia dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena berhasil atau tidaknya
tujuan organisasi tergantung pada faktor manusia yang berperan di dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian organisasi yang bersangkutan (Hasibuan & Hasibuan, 2016).
(Robbins, 2013)
menjelaskan bahwa kinerja tugas merupakan
hasil dari input dan
proses, pada level individu, kelompok
dan organisasiya. Kinerja tugas
merupakan kombinasi dari efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugas utama serta mempunyai
kontribusi penting terhadap efektivitas organisasi. Knowledge sharing merupakan
variabel proses yang berpengaruh
terhadap hasil dalam hal ini
adalah kinerja pegawai sebagaimana dinyatakan oleh (Park, H. S. and Im, 2003).
Knowledge sharing� merupakan
proses mentransfer pengetahuan
dari seseorang ke orang lain dalam suatu organisasi" (Park, H. S. and Im, 2003).� Knowledge telah menjadi aset kunci
bagi organisasi untuk dapat menghasilkan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Aulawi, Govindaraju, Suryadi, & Sudirman, 2009).
(Rajesh, Suresh, & Deshmukh, 2009)
dan Ab Rajman,N.A &
Ramli, A. (2014) menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara keunggulan kompetitif dengan kinerja bisnis. Demikian juga yang dinyatakan oleh (Du, Ai, & Ren, 2007)
bahwa berbagi pengetahuan dapat mempengaruhi kinerja dan daya saing perusahaan
dalam jangka panjang. Hasil penelitian (Laura, 2019), (Mardlillah & Rahardjo, 2017)
mengungkapkan bahwa
knowledge sharing berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan sebagaimana juga hasil penelitian (Obeidat & Tarhini, 2016)
dan (Krajcs�k, 2018),
namun demikian hasil yang berbeda dinyatakan oleh (Saragih, 2017)
bahwa perilaku berbagi pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kinerja.
(Mowday, Steers, & Porter, 1979)
menyatakan bahwa ada hubungan positif
antara komitmen organisasional dengan kinerja yang tinggi. Komitmen organisasional merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan
proses berkelanjutan dimana
anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan (Allen & Meyer, 1990).
Hasil penelitian (Renyut, Modding, & Bima, 2017)
dan (Tolera, 2018)
menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Sedangkan penelitian (Sunarno. Liana, 2018)
mengungkapkan hal yang berbeda komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap kinerja. Penelitian (Sjahruddin, 2018)
juga menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh negative dan signifikan
terhadap kinerja. Pemimpin perlu menggerakkan
pegawai �untuk dapat
mengembangkan semua kemampuan mereka sehingga mereka dapat berkontribusi pada
organisasi (Hijriah, 2016).
Salah satu gaya kepemimpinan yang terrbukti dapat meningkattkan kinerja yang melebihi harapan adalah kepemimpinan transformasional, (Robbins, 2013).
Hasil penelitian (Razak, Sarpan, & Ramlan, 2018)
menunjukkan bahwa kinerja dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional. Demikian juga hasil penelitian oleh (Rijanti, 2017);
(Indriyaningrum, Kis. Rijanti, Tristiana, 2017)
menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sedangkan hasil yang berbeda dijelaskan oleh Setiawan (2015) bahwa� gaya kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh� terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian
(Pestalozi, Erwandi, & Putra, 2019)
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kepemimpinan transformasional dengan inovasi. Hasil penelitian (Prasetyaningtyas, Raharjo, & Afrianty, 2020)
juga menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional secara signifikan mempengaruhi knowledge sharing. Disisi
yang lain hasil penelitian terdahulu (Al-Qura�an, 2015)
dan Shabroz et al (2019) menemukan
bahwa kepemimpinan transformasional secara signifikan berpengaruh terhadap komitmen organisasional. Beberapa studi juga menemukan bahwa kepemimpinan transformasional terbukti berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pegawai antara lain studi yang dinyatakan oleh �(Tucunan, Supartha, & Riana, 2014)
dan (Pratama, 2016).
Hal tersebut yang menjadi dasar penempatan kepemimpinan transformasional sebagai variabel moderasi pengaruh �knowledge
sharing dan komitmen organisasional
terhadap kinerja.
�
Sesuai dengan hasil
pengamatan yang didapatkan peneliti pada saat
mengadakan observasi pendahuluan pada bulan Januari 2020 di Sekretariat Daerah Kabupaten Pati ditemukan bahwa komitmen organisasional pegawai masih
rendah yang
dibuktikan dengan : (1) pegawai kurang
bertanggunjawab terhadap tugas pokok dan fungsinya masing-masing seperti
sering terlambat, tidak disiplin
masuk dan pulang kerja, meninggalkan ruangan tanpa ijin,
bahkan ada beberapa pegawai yang ditemui lebih mementingkan
aktifitas diluar daripada menyelesaikan tugas kantor, ini
dibuktikan dengan rendahnya tingkat absesnsi finger print
baik berupa telat datang, cepat
pulang, tidak finger print,
datang hanya untuk melakukan finger print dan sebagainya,
sedangkan ciri-ciri seorang pegawai yang memiliki komitmen organisasional yaitu memiliki loyalitas dan tanggungjawab, menjalankan visi, misi dan tujuan organisasi, (2) kurangnya kepedulian dalam mengikuti brifing pada saat apel maupun rapat
yang dilaksanakan dinas,
(3) pegawai belum menunjukkan keteladanan yang baik dalam mengikuti
aturan-aturan organisasi seperti, tidak memarkirkan kendaraan pada tempatnya, tidak menggunakan baju dinas sesuai aturan serta,
(4) lemahnya teamwork
yang menyebabkan seluruh
bagian berjalan kurang� maksimal. Persoalan tersebut menunjukkan bahwa pegawai belum
sepenuhnya memiliki komitmen untuk memajukan organisasi dan kurang memiliki keinginan untuk menjaga dan memelihara organisasinya. Dengan fenomena dan riset gap diatas maka konsep
kepemimpinan transformasional
yang dikemukakan oleh (Bass & Avolio, 1994)
yang terbukti efektif meningkatkan kinerja organisasi (Robbins, 2013)
menarik untuk ditempatkan sebagai variabel moderasi dengan empat dimensinya
yaitu idealized
influence, inspirational motivati, intellectual stimulation� dan individual
consideration. Kemampuan pemimpin
dalam mempengaruhi bawahannya dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan bawahannya, salah satunya dengan berbagi pengetahuan (Knowledge
Sharing). (Liana & Rijanti, 2016)
menyatakan bahwa knowledge sharing� adalah proses sistematis dalam berbagi, dan mendistibusikan pengetahuan dari satu pihak ke
pihak lain yang membutuhkan,
melalui metode dan media
yang bermacam-macam. (Van Den Hooff & De Ridder, 2004)
menyatakan bahwa Knowledge Sharing memiliki
dua dimensi, yaitu knowledge
collecting dan knowledge
disseminating. Komitmen organisasional
merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan
proses berkelanjutan dimana
anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan, dengan 3 (tiga) dimensi yaitu Affective commitment, Continuance commitment
dan Normative commitment (Allen & Meyer, 1990).
Pegwai yang mempunyai komitmen terhadap organisasinya akan melakukan segala upaya agar organisasi mampu mencapai kinerja yang optimal. Kinerja �dapat diartikan ��sebagai tingkat kebutuhan tiap individu
sebagai pengharapan atas pekerjaan yang dilakukan (Miner, 2015). Dengan
empat dimensi kinerja yaitu kualitas
pekerjaan,kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu
kerja dan kerjasama dengan
rekan kerja yang lain.
Berdasarkan beberapa
teori yang dijelaskan diatas, fenomena kinerja di obyek penelitian serta hasil penelitian yang berbeda dari beberapa
penelitian terdahulu maka dirumuskan :
Hipotesis 1: Knowledge Sharing berpengaruh positif terhadap kinerja.
Hipotesis 1: Komitmen
Organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja.
Hipotesis 3: Kepemimpinan
Transformasional memoderasi
pengaruh Knowledge�� Sharing ���terhadap
kinerja.
Hipotesis 4: Kepemimpinan
Transformasional memoderasi
pengaruh Komitmen Organisasional terhadap kinerja.
Adapun
tujuan penelitian ini adalah :
1. Menguji dan menganalisis pengaruh Knowledge Sharing terhadap kinerja.
2. Menguji dan menganalisis pengaruh Komitmen Organisasional terhadap kinerja.
3. Menguji dan menganalisis pengaruh Knowledge Sharing terhadap kinerja dengan moderasi kepemimpinan transformasional.
4. Menguji dan menganalisis pengaruh Komitmen Organisasional terhadap kinerja dengan moderasi kepemimpinan transformasional.
Metode Penelitian
1.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja
di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Pati sebanyak 208 pegawai. teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Adapun kriteria atau syarat
yang dipakai adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap dengan pendidikan
terendah SLTA dan golongan terendah II/a serta
mempunyai masa kerja minimal 5 (lima) tahun, sejumlah
111 ASN.
2.
Model Empirik
Model penelitian
yang digunakan adalah model
regresi linier berganda
yang menguji pengaruh secara individual variabel independen yaitu knowledge
sharing dan komitmen orgaanisasional
terhadap kinerja dan peran� variabel kepemimpinan tranformasional dalam memoderasi� pengaruh Knowledge
Sharing terhadap kinerja
dan pengaruh Komitmen Organisasional terhadap kinerja, sebagaimana digambarkan pada model grafis di bawah ini.
Gambar 1
Model Empirik
3.
Model Matematis
Bersadarkan model empirik� tersebut disusun Model Matematis sebagai berikut :
Y = a+b1 X1+b2X2+e
Y1= a1+b3X1+b4ZX1+e
Y2+ a2+b5X2+b6ZX2+e
Keterangan:
a = konstanta
Y=Y1=Y2=Kinerja
b1=b2=b3=b4=b5=b6= beta
X1= Knowledge Sharing
X2 = Komitmen
Organisasional
Z�� = Kepemimpinan Transformasional
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Kuesioner yang disebar sebanyak 111, yang layak diolah 110. Adapun hasil deskripsi responden tanggapan responden akan diuraikan di bawah ini.� Responden dalam penelitian ini didominasi pria sebanyak�
61(enam puluh
satu) �orang (55,5%) dan yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) orang (44,5%). Dilihat dari sebaran
usia paling banyak berusia 30 s/d 40 tahun sebanyak 45 (empat puluh lima) orang (40,9%) dan paling sedikit berusia 50 tahun ke atas sebanyak 2 (dua) orang (1,8%). Berdasarkan golongan, paling banyak adalah pada golongan III sebanyak 76 (tujuh puluh enam) orang (69%) dan paling
sedikit pada golongan IV sebanyak 6 (enam) orang (5,5%). Pendidikan responden didominasi� �Sarjana sebanyak 54 (lima puluh empat) orang (49,1 %) dan paling sedikit berpendidikan Diploma
sebanyak 12 orang (10,9%). Berdasarkan masa kerja
diketahui
bahwa responden dalam penelitian ini paling banyak mempunyai masa kerja 5 s/d 10� tahun� sebanyak 43 (empat puluh tiga) orang (39,1%) dan paling sedikit mempunyai masa kerja 21 tahun ke atas sebanyak 26 (dua puluh enam) orang (23,6%).
Tanggapan responden terhadap variabel yang diteliti cukup baik yaitu dilihat
dari rata-rata jawaban responden lebih dari 5 skala likert
yaitu �variabel knowledge sharing nilai rata-rata mean adalah 5.40 artinya
rata-rata responden memilih jawaban agak setuju dan setuju,� variabel komitmen organisasional nilai
rata-rata mean adalah 5.33� artinya� bahwa responden memberikan jawaban untuk
masing-masing butir memilih kecenderungan agak setuju. Nilai �rata-rata mean jawaban responden
terhadap variabel kinerja adalah 5.51, beratri bahwa
responden dalam memberikan jawaban untuk masing-masing butir memiliki
kecenderungan memilih jawaban agak setuju. Tanggapan responden terhadap variabel �kepemimpinan transformasional ditunjukkan dengan �nilai rata-rata mean adalah 5.53 artinya rata-rata responden memilih jawaban agak setuju dan setuju.
1.
Hasil Uji Instrumen
Uji intrumen dilakukan melalui
uji� validitas dan reliabilitas data, uji
validitas dengan melihat KMO and
Bartletts�s test dan faktor loading (componennt
matrix), uji reliabilitas dengan melihat koefisien alpha cronbach. Berdasarkan hasil uji validitas diketahui semua variable yang diteliti yaitu� kepemimpinan transformasional, knowledge
sharing, komitmen organisasional
dan kinerja mempunyai KMO
>0,5 maka semua variable
telah memenuhi kecukupan sampel dan diketahui semua item dari variable yang diteliti mempunyai nilai Loading
factor> 0,4 maka seluruhnya
valid kecuali item variabel
komitmen organisasional
X2.7 dinyatakan tidak valid
karena nilai komponen matriknya kurang dari 0,4 sehingga item tersebut tidak diikutkan dalam analisis selanjutnya. Hasil uji reliabilitas
menunjukkan bahwa semua variabel reliabel atau handal
karena mempunyai Cronbach�s Alpha� lebih besar dari 0,7.
2.
Analisis Regresi
Hasil uji regresi dapat dilihat
pada tabel berikut� ini
:
Tabel 1
Hasil Uji Regresi
Model Persamaan Regresi |
Uji Model |
Uji Regresi |
Keterangan |
|||
Adjusted R Square |
F |
Sig |
Beta |
Sig |
||
Y
=� b1.X1 + b2.X2
+� e1 |
.842 |
292.224 |
.000 |
|
|
|
- Knowledge
Sharing terhadap kinerja |
|
|
|
.516 |
.000 |
H1 diterima |
- Komitmen
organisasional terhadap Kinerja |
.453 |
.000 |
H2 diterima |
|||
Y = b3.X1
+ b4.X1Z� + e2 |
.773 |
187.017 |
.000 |
|
|
|
- Kepemimpinan
transformasional memoderasi Knowledge
sharing terhadap Kinerja |
.770 |
183.501 |
|
.316 |
.075 |
H3 ditolak |
Y = b5.X2
+ b6.X2Z� + e2 |
|
|
|
|||
- Kepemimpinan
transformasional memoderasi Komitmen organisasional terhadap Kinerja |
. 537 |
.001 |
H4 diterima |
�Sumber :� Data primer diolah
2021
Berdasarkan
Tabel 1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada Model Regresi
tersebut di atas �terlihat bahwa koefisien
regresi knowledge sharing� memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja, hal ini
mengandung makna bahwa semakin sering
dilakukan knowledge
sharing maka akan meningkatkan kinerja. Demikian juga bahwa komitmen organisasional �memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja, hal
ini mengandung makna bahawa semakin
pegawai komitmen terhadap organisasi maka akan
meningkatkan kinerja.
Pada Model moderasi menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memoderasi pengaruh knowledge sharing terhadap kinerja
sedangkan pada pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja dimoderasi oleh kepemimpinan transformasional.
3. Uji Model
a. Uji Determinasi (Uji R2)
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa pada model persamaan regresi pertama mempunyai nilai Adjusted R Square 84,2 berarti sebesar
84,2% �variabel
kinerja dapat dijelaskan oleh variabel knowledge sharing �dan
variabel komitmen
organisasional, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang diteliti.
b. Uji F (Goodness of Fit)
Berdaasarkan Tabel
1 diketahui bahwa model persamaan regresi pertama mempunyai nilai F hitung sebesar� 292.224 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebihn kecil dari 0.05. Hal ini mengandung makna bahwa knowledge sharing �dan komitmen
organisasional mempunyai pengaruh simultan terhadap kinerja sehingga model yang digunakan memenuhi
persyaratan Goodness of Fit.
c. Uji
Hipotesis
�� Hipotesis 1 ��: Knowledge sharing berpengaruh
positif terhadap kinerja
Hasil regresi
pertama pada Tabel 1� menunjukkan
nilai beta standartdized coefficients knowledge
sharing �sebesar 0,516 dan tingkat signifikansinya 0,000 lebih
kecil dari 0.05 sehingga�� knowledge sharing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pati sehingga hipotesis 1 diterima.
�������� Hipotesis 2 �: Komitmen
organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja
��� Hasil regresi pertama pada Tabel 1 menunjukkan nilai beta standartdized coefficients komitmen organisasional �sebesar 0, 453 dan tingkat
signifikansinya 0,000 lebih kecil 0.05 sehingga komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pati
sehingga hipotesis 2 diterima
�� Hipotesis
3� �: Variabel Kepemimpinan Transformasional memoderasi pengaruh Knowledge sharing terhadap
kinerja Hasil regresi
pada Model Moderasi pertama
�pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
nilai beta standartdized coefficients hasil interaksi kepemimpinan
transformasional dengan �knowledge
sharing �sebesar 0,316 dan tingkat signifikansinya 0,075 lebih besar
dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
transformasional tidak memoderasi pengaruh knowledge sharing terhadap
kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pati
sehingga hipotesis 3 ditolak.
Hipotesis
4 : Kepemimpinan Transformasional
memoderasi pengaruh Komitmen ��organisasional berpengaruh terhadap
kinerja Hasil regresi pada Model Moderasi
kedua �pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai beta standartdized coefficients hasil interaksi kepemimpinan
transformasional dengan �komitmen organisasional �sebesar 0,537 dan tingkat
signifikansinya 0,001 lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional� memoderasi pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Pati
sehingga hipotesis 4 diterima.
B. Pembahasan
1) Pengaruh� Knowledge
Sharing Terhadap Kinerja
Berdasarkan� uji hipotesis menunjukkan� bahwa knowledge
sharing berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja yang dibuktikan dengan nilai koefisien
regresi dengan beta standardized
sebesar�
0,516� dan signifikansi
sebesar 0,000<0,05 , artinya
semakin sering dilakukan� knowledge sharing dalam
suatu organisasi maka akan dapat
meningkatkan kinerja� pegawai. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh (Kang, Kim, & Chang, 2008), (Obeidat & Tarhini, 2016)
dan Mardlilah dan Rahardjo (2017)� yang mengungkapkan bahwa knowledge
sharing berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Temuan ini
memberi implikasi apabila institusi menginginkan peningkatan kinerja pegawai� maka
perlu dilakukan peningkan knowledge
sharing secara periodik. Membaca
hasil dari tanggapan responden peningkatan knowledge
sharing yang sebaiknya
ditingkatkan adalah perhatiann terhadap rekan kerja yang kompetensinya kurang.
2) Pengaruh� Komitmen Organisasional
terhadap Kinerja
Berdasarkan� uji hipotesis menunjukkan bahwa bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan� terhadap kinerja yang dibuktikan dengan nilai koefisien
regresi dengan beta
standardized sebesar�
0,453 dan signifikansi sebesar
0,000 < 0,05 artinya semakin
baik komitmen organisasional dalam suatu organisasi maka akan dapat
meningkatkan kinerja� pegawai. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh (Sutanto & Ratna, 2015)� dan� (Mardiyana, Sutanto, & Hidayat, 2019)
yang menyimpulkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Temuan ini
memberi implikasi apabila institusi apabila menginginkan peningkatan kinerja pegawai maka perlu
peningkatan komitmen organisasional yang lebih baik yaitu dengan
cara memberikan kesempatan pegawai dalam mengembangkan karirnya.
3) Kepemimpinan Transformasional
Memoderasi Pengaruh �Knowledge Sharing terhadap Kinerja
Hasil
uji moderasi pertama menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak terbukti memoderasi pengaruh knowledge sharing� terhadap kinerja.
Hasil ini berbeda dengan teori kepemimpinan
transformasional dari (Bass & Avolio, 1994)
yang ketiga intelectual
stimulation yang menyatakan bahwa
semakin pemimpin mampu memotivasi pegawainya melalui peningkatan intelektualnya, pengetahuannya maka pegawai akan semakin
termotyuivasi meningkarkan kinerjanya. Hal ini dapat dijelaskan dari rata-rata tanggapan responden terhadap kepemimpinan transformasional ternyata pemimpin di obyek penelitian tidak dapat menjadi
role model sebagai pemimpin
dan tidak mampu meyakinkan bawahannya bahwa tujuan organisasi
mampu dicapai, sedangkan sebagian besar responden berada pada usia produktif yaitu usia 30 sd 40 tahun
sebesar 40,9% dan tingkat pendidikan pada level sarjana sebanyak 54 responden atau� 49% dari responden yang diteliti, yang sangat membutuhkan
figur kepemimpinan dan daya penalaran yang cukup memadai.
4) Kepemimpinan Transformasional
Memoderasi Pengaruh �Komitmen
Organisasional terhadap Kinerja
Hasil uji moderasi kedua menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional� terbukti
memoderasi pengaruh komitmen organisasional� terhadap kinerja. Hasil ini sejalan dengan� teori kepemimpinan transformasional dari (Bass & Avolio, 1994)
yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional mampu meningkatkan kinerja organisasi. Hasil� interaksi
antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen organisasional menunjukkan nilai positif, berarti bahwa kepemimpinan transformasional memperkuat pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja. Kepememimpinan transformasional sebagai variabel moderasi juga pernah ditemukan sebelumnya oleh (Indriyaningrum, Kis. Rijanti, Tristiana, 2017)
namun dengan variabel independent self efficacy
dan motivasi terhadap kinerja. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional� memperkuat pengaruh baik self
efficacy dan motivasi terhadap kinerja. Hasil penelitian senada ditemukan oleh (Liana & Rijanti, 2016),
bahwa kepemimpinan transformasional sebagai variabel moderasi tapi memperlemah pengaruh self efficacy terhadap kinerja.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan
pada bagian sebelumnya maka dapat disimpilkan
sebagai berikut: 1) Knowledge sharing� berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa semakin
sering dilakukan knowledge sharing�� maka kinerja akan meningkat.
2) Komitmen organisasional �berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa
semakin pegawai komitmen terhadap organisasi� maka kinerja akan meningkat.
3) Kepemimpinan transformasional
tidak terbukti memoderasi pengaruh knowledge
sharing terhadap kinerja.
4) Kepemimpinan transformasional
terbukti memoderasi pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja. Dalam hal ini kepemimpinan
transformasional terbukti memperkuat pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja.
Merujuk pada hasil
penelitian tersebut maka sebaiknya Sekretariat Daerah Kabupaten Pati
dalam meningkatkan kinerja pegawai dengan cara 1) Meningkatkan peran kepemimpinann transformasional terutama dalam meningkatkan kinerja pegawai karena terbukti memperkuat pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai, yaitu dengan cara
meningkatkan peran pimpinan sebagai role model dan mampu meningkatkan keyakinan bagi pegawai dalam mencapai
tujuan organisasi. 2) Dalam meningkatkan komitmen pegawainya perlu dilakukan dengan cara memberikan
kesempatan promosi yang adil, memberi insentif
bagi pegawai yang berprestasi dan kepada pegawai diberi tambahan skill dalam meningkatkan kinerjanya.
Rekomendasi penelitian
yang akan datang : Dapat diteliti
lebih lanjut per dimensi dari masing-masing variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja, juga perlu dibedakan mereka yang masa kerjanya lama dan baru apakah terjadi perbedaan terhadap masing-masing variabel yang berpengaruh dalam peningjkatan kinerja.
Al-Qura�an, Atif. (2015). The Impact Of
Transformational Leadership On Organizational Change Management: Case Study At
Jordan Ahli Bank. IOSR Journal Of Business And Management, 17(12),
1�7. Google Scholar
Allen, Natalie J., & Meyer, John P.
(1990). The Measurement And Antecedents Of Affective, Continuance And Normative
Commitment To The Organization. Journal Of Occupational Psychology, 63(1),
1�18. Google Scholar
Aulawi, Hilmi, Govindaraju, Rajesri,
Suryadi, Kadarsah, & Sudirman, Iman. (2009). Hubungan Knowledge Sharing
Behavior Dan Individual Innovation Capability. Jurnal Teknik Industri, 11(2),
PP-174. Google Scholar
Bass, Bernard M., & Avolio, Bruce J.
(1994). Improving Organizational Effectiveness Through Transformational
Leadership. Sage. Google Scholar
Du, Rong, Ai, Shizhong, & Ren, Yuqing.
(2007). Relationship Between Knowledge Sharing And Performance: A Survey In
Xi�an, China. Expert Systems With Applications, 32(1), 38�46. Google Scholar
Hasibuan, Malayu S. P., & Hasibuan, H.
Malayu S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Google Scholar
Hijriah, Hijriah. (2016). Pengaruh
Kepemimpinan Terhadap Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Lingkup Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mamuju Utara. Katalogis, 4(5).
Google Scholar
Indriyaningrum, Kis. Rijanti, Tristiana,
Sarwendah. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Moderasi Pada
Kantor Pertanahan Kota Semarang. Proceedings STIE Dharmakusuma. Google Scholar
Kang, Yeo Jin, Kim, Seok Eun, & Chang,
Gee Weon. (2008). The Impact Of Knowledge Sharing On Work Performance: An
Empirical Analysis Of The Public Employees� Perceptions In South Korea. Intl
Journal Of Public Administration, 31(14), 1548�1568. Google Scholar
Krajcs�k, Zolt�n. (2018). Relationships
Between Employee Commitment And Organizational Cultures: A Theoretical
Framework. International Journal Of Organizational Analysis. Google Scholar
Laura, Netty. (2019). Penerapan Dimensi
Knowledge Sharing Behavior Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Sektor Wisata
Di Indonesia. Fokus Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ekonomi, 14(2),
284�301. Google Scholar
Liana, Lie, & Rijanti, Tristiana. (2016).
Pengaruh Motivasi Dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Guru Dimoderasi Gaya
Kepemimpinan Transformasional (Studi Pada Guru-Guru SMP Negeri Se-Kecamatan
Bojong Kabupaten Pekalongan). Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Unisbank
2016. Stikubank University. Google Scholar
Mardiyana, Mardiyana, Sutanto, Aftoni,
& Hidayat, Abdul Choliq. (2019). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sains Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 9(2),
100�113. Google Scholar
Mardlillah, Arina Idzna, & Rahardjo,
Kusdi. (2017). Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Kompetensi Individu Dan
Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Non-Medis RS Lavalette Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis, 46(2), 28�36. Google Scholar
Miner, John B. (2015). Organizational
Behavior 4: From Theory To Practice. Routledge. Google Scholar
Mowday, Richard T., Steers, Richard M.,
& Porter, Lyman W. (1979). The Measurement Of Organizational Commitment. Journal
Of Vocational Behavior, 14(2), 224�247. Google Scholar
Obeidat, Bader Yousef, & Tarhini, Ali.
(2016). A Jordanian Empirical Study Of The Associations Among Transformational
Leadership, Transactional Leadership, Knowledge Sharing, Job Performance, And
Firm Performance: A Structural Equation Modelling Approach. Journal Of
Management Development. Google Scholar
Park, H. S. And Im, B. C. (2003). �A
Study On The Knowledge Sharing Behavior Of Local Public Servants In Korea.�
Retrieved From Http://Www.Kapa21.Or.Kr/Down/2003. Google Scholar
Pestalozi, Donni, Erwandi, Rudi, & Putra,
M. Rusni Eka. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap
Keinovatifan Guru SMA Negeri Kota Lubuklinggau. Alignment: Journal Of
Administration And Educational Management, 2(1), 30�38. Google Scholar
Prasetyaningtyas, Weny Suci, Raharjo,
Kusdi, & Afrianty, Tri Wulida. (2020). Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Knowledge Sharing Dan Kepuasan
Kerja. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 23(2), 379�399. Google Scholar
Pratama, Gilang. (2016). Effect Of
Transformational Leadership Towards Employee�s Performance Through Satisfaction
And Moderated By Culture. Jurnal Ekonomi Universitas Esa Unggul, 7(2),
77826. Google Scholar
Rajesh, K. S., Suresh, K. G., &
Deshmukh, S. G. (2009). The Competitiveness Of Smes In A Globalized Economy. Management
Research Review, 33, 54�65. Google Scholar
Razak, Abdul, Sarpan, Sarpan, & Ramlan,
Ramlan. (2018). Effect Of Leadership Style, Motivation And Work Discipline On
Employee Performance In PT. ABC Makassar. International Review Of Management
And Marketing, 8(6), 67. Google Scholar
Renyut, Bernard C., Modding, H. Basri,
& Bima, Jobhar. (2017). The Effect Of Organizational Commitment,
Competence On Job Satisfaction And Employees Performance In Maluku Governor�s
Office. Google Scholar
Rijanti, Tristiana. (2017). Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan
Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Mediasi Pada Kantor Pertanahan Kota
Semarang. Proceedings, 1(1). Google Scholar
Robbins, Stephen P. (2013). Dan Timothy
A. Judge, Organizational Behavior. Prentice Hall Inc., New Jersey. Google Scholar
Saragih, Sautpin Tubipar. (2017). Pengaruh
Knowledge Sharing Behavior Dan Inovasi Teknologi Informasi Terhadap Kinerja
Karyawan Dikawasanindustri BIP. Jurnal Sistem Informasi (JSI), 9(1).
Google Scholar
Sjahruddin, Herman. (2018). Pengaruh
Profesionalisme Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Guru. Jurnal
Organisasi Dan Manajemen. Google Scholar
Sunarno. Liana, Lie. (2018). Pengaruh
Komitmen Organisasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru Dimediasi
Kepuasan Kerja (Studi Kasus Pada Guru Sma Kesatrian Dalam Yayasan Pendidikan
Kesatrian 67). Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For
Papers Unisbank (Sendi_U) Kajian Multi Disiplin Ilmu. Google Scholar
Sutanto, Eddy M., & Ratna, Athalia.
(2015). Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan
Karakteristik Individual. BISMA: Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 9(1),
56�70. Google Scholar
Tolera, Dinku Gilo. (2018). Effects Of
Employees Commitment On Organizational Performance At Arjo Didessa Sugar
Factory. African Journal Of Business Management, 12(9), 252�257. Google Scholar
Tucunan, Roy Johan Agung, Supartha, Wayan
Gede, & Riana, I. Gede. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana, 3(09), 533�550. Google Scholar
Van Den Hooff, Bart, & De Ridder, Jan
A. (2004). Knowledge Sharing In Context: The Influence Of Organizational
Commitment, Communication Climate And CMC Use On Knowledge Sharing. Journal
Of Knowledge Management. Google Scholar
Copyright holder: Tristiana Rijanti,
Kis Indriyaningrum, Kasmari, Yonar Wijaya, Noor Sa�adah (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |