Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, Special Issue No. 1, Januari 2022
EVALUASI PENCAPAIAN KEY
PERFORMANCE INDICATOR (KPI) UNTUK MERANCANG TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
KOMPETENSI GURU
Sri Wahyuni Nur Hidayah, Dian Hidayati, Herlin, Krisna Erwintha Putra
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Evaluasi kinerja merupakan program yang harus diagendakan secara� rutin oleh
unit organisasi.�
Parameter yang digunakan akan
lebih terukur dengan Key Performance Indicator.� Obyektifitas evaluasi penilaian dengan KPI dapat dijadikan parameter Training Need Analiysis
dalam peningkatan kompetensi guru.� Kompetensi guru perlu di upgrade secara periodik sehingga target kinerja dapat diselesaikan dengan maksimal.� Kinerja guru yang maksimal
akan menghasilkan iklim pendidikan yang bermutu, siswa yang berprestasi dan sekolah yang berualitas.� Penelitian ini menggunakan metode evaluatif diskriptif yang mendikripsikan hasil penelitian pencapaian Key
performance indicator (KPI) sebagai dasar menyusun Training need
analysis (TNA) untuk meningkatkan
kompetensi guru.�
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan tentang follow up penilaian kinerja guru di Yayasan Bumitama
yang belum ada klaster tepat dalam
penilaian maupun dalam pelatihan.� Penelitian� evaluatif
ini dapat memberikan masukan agar� pelatihan yang akan dilaksanakan oleh Yayasan lebih spesifik dan merujuk kepada kebutuhan pendidik.� Selain itu pelatihan seharusnya
disesuaikan dengan satuan pendidikan sehingga kompetensi guru di satuan pendidikan dapat meningkat.� Dari hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahawa Guru di Yayasan
memerlukan pelatihan sebagai berikut:� 1).� Pelatihan Pengembangan Model Pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan untuk menginspirasi siswa dalam meningkatkan
nilai hasil pembelajaran.�
2).� Pelatihan
pembuatan Media pembejaran untuk SMP.� 3).� Pelatiahan� Administrasi
pendidikan guru untuk jenjang sekolah SD, SMP dan SMK
di Yayasan sehingga semua
guru merasa ikut bertanggungjawab terhadap kelengkapan administrasi pendidikan yang harus disiapkan oleh semua guru.�� 4).� Pelatihan Teknologi Media Pembelajaran yang akan mengantarkan pendidikan era revolusi 4.0, yang menjadi tuntutan pendidikan saat ini.
Kata kunci:
Evaluasi; KPI ; TNA; Kompetensi ; Guru
Abstract
Evaluation Achievement of Key Performance Indicators (KPI) to Designe Training Need Analysis (TNA) of Teacher Competencies
at Yayasan Bumitama. Performance evaluation is a
program that must be regularly scheduled by organizational units. The parameters
used will be more measurable with Key Performance Indicators. The objectivity
of the evaluation assessment with KPI can be used to designe
a Training Need Analysis in improving teacher competence. Teacher competencies
need to be upgraded periodically so that performance targets can be completed
to the maximum. Maximum teacher performance will result in a quality education
climate, outstanding students and quality schools. This study uses a
descriptive evaluative method that describes the results of research on the
achievement of Key Performance Indicators (KPI) to disigne
a Training Needs Analysis (TNA) to improve teacher competence. This study was
conducted to answer problems regarding the follow-up of teacher performance
assessments at the Bumitama Foundation where there is
no appropriate cluster in the assessment or in training. This evaluative
research can provide input so that the training to be carried out by Yayasan Bumitama is more specific and refers to the needs of
educators. In addition, training should be adjusted to the education unit so
that the competence of teachers in the education unit can increase. From the
results of the discussion, it was concluded that teachers at the Bumitama Foundation needed the following training: 1).
Creative, innovative and fun Learning Model Development Training to inspire
students to increase the value of learning outcomes. 2). Training on making
learning media for SMP Bumitama. 3). Educational
administration training for elementary, junior high and vocational schools at Bumitama Foundation Schools so that all teachers feel they
are responsible for the completeness of educational administration that must be
prepared by all teachers. 4). Learning Media Technology Training that will
deliver education in the 4.0 revolution era, which is the current demand for
education.
.
Keywords: Evaluation; KPI; TNA; Competencies; Teacher
Pendahuluan
Kinerja guru sebagai pelaksana pendidikan nasional sangat diharapkan maksimal dalam mencapai tujuan umum pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.� Dalam melaksanakan tupoksinya guru harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam kegiatan Belajar mengajar.� Kepemimpinan guru dalam pembelajaran sangat menentukan output pembelajaran� yang sudah ditetapkan sebelumnya, baik kompetensi pengetahuan siswa maupun karakter
siswa yang terbentuk melalui proses pembelajaran.� Guru yang baik adalah seorang guru yang secara individu peduli terhadap perkembangan siswa, mampu mendedikasikan waktu dan energi dalam mengelola kelas, serta mampu
menguasai materi pelajaran yang harus disampaikan kepada siswa-siswi di kelas yang diampunya. (Fatimaningrum, 2011). �Guru
yang baik akan menghasilkan pendidikan yang baik, karena pendidikan
akan mampu membentuk perilaku manusia yang baik dan sesuai dengan tuntutan
jaman serta dapat menjadi wahana
dalam mempersiapkan generasi milenial.� Hal senada dituliskan oleh (Rahman, Sakti, Widya, & Yugafiati,
2019).
Untuk� mengetahui sejauhmana
tujuan pembelajaran tercapai perlu dilaksanakan evaluasi pencapaian kinerja guru.� Pencapaian kinerja dapat diketahui
dari penilaian kinerja tahunan yang dikenal dengan Performance
Appraisal.� Pencapaian
kinerja ini dapat digunakan alat ukur yang tercakup dalam indikator kinerja atau Key Performance Indicator.� Key Performance indicator sebagai
alat evaluasi keberhasilan program kerja yang sudah di tetapkan sebelumnya dan dapat dijadikan parameter kesuksesan dalam pelaksanaan program kerja (Flipse, 2019).
Indikator kinerja
guru seharusnya dapat dicapai dengan maksimal sebagai bukti kompetensi yang dimiliki oleh guru dalam melaksanakan tupoksinya. Dengan kata lain bahwa guru yang kompeten adalah guru yang dapat mencapai hasil kinerja dengan
pencapaian� maksimal.� Batas nilai maksimal antar instansi pendidikan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.� Dalam hal ini,
sebuah instansi pendidikan sudah menentukan indikator yang harus dicapai dan bobot penilaian yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Permasalahan yang menjadi
dasar penilitian ini adalah: 1).� Belum adanya
Training Need Analysis yang lebih spesifik
dari hasil pencapaian KPI Guru Yayasan Bumitama,
sesuai dengan kebutuhan guru dalam meningkatkan kompetensinya.
2).� Pencapaian
Key Performance Indicator guru masih direkap secara acak tanpa memisahkan
jenjang pendidikan yang ada, sehingga dalam
pemberian fasilitas peningkatan kompetensi guru belum sesuai dengan
jenjang pendidikan yang diampu oleh guru.��
Yang sudah dilaksanakan
adalah memberikan atau mengikuti pelatihan baik seminar maupun webinar yang masih bersifat umum tanpa
melakukan analisis terhadap kebutuhan peningkatan kompetensi atas dasar hasil
pencapaian KPI yang sudah ditetapkan sehingga belum dapat memberikan
fasilitas peningkatan kompetensi atas dasar kebutuhan guru dari empat jenjang
pendidikan yang ada, misalnya beberapa guru masih memerlukan pendampingan dalam mengenal� metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan jenjang pendidikan yang diampu di sekolah Yayasan dan beberapa lainnya memerlukan pendampingan dalam pengembangan inovasi pembelajaran.
Obyek penelitian
dalam artikel ini adalah guru di Sekolah Yayasan yang diambil dari unit sekolah TK/PAUD, SD,
SMP dan SMK� yang
berada di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sebagai
sample.� Dari penelitian
ini diharapkan ada tindak lanjut
terhadap hasil penilaian kinerja dengan evaluasi pencapaian� Key Performance indicator, sehingga akan diperoleh
peringkat dari hasil penilaian dan selanjutnya dapat diberikan apresiasi bagi guru dengan pencapaian maksimal serta akan diperoleh
analisa kebutuhan pembinaan atau Training Need Analysis
guna meningkatkan kompetensi guru.
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode
evaluative diskriptif, yang akan
mendiskripsikan hasil penelitian dengan data kuantitatif yang diperoleh dengan penarikan data hasil pencapaian Key Performance Indicator
Guru di sebuah Yayasan Bumitama,
dalam Performance Appraisal tahun
2020.� Dari� data yang diproleh
akan diolah dengan tabel rekapitulasi
pencapaian KPI guru dan kemudian
ditetapkan peringkat, diklasifikasikan sesuai dengan nilai pencapaian
KPI tahun 2020 dengan hasil akhir menyimpulkan
hasil penelitian untuk dibuatkan Training Need
Analysis kompetensi guru.
Hasil dan Pembahasan
1. Pokok Bahasan
Evaluasi Pencapaian
Key Performance Indicator (KPI) sebagai dasar Penyusunan Training Need
Analysis (TNA) Kompetensi Guru di Yayasan Bumitama akan dibahas
secara runtut sebagai berikut:
a. Evaluasi
Evaluasi merupakan saduran dari bahasa Inggris
"evaluation" yang diartikan sebagai penaksiran atau penilaian.� Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu
hal.� Sementara Raka Joni (1975) menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau gejala
dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian disebut Value
Judgment.� (Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas.� 23 Maret 2021.� Web 23 Maret
2021.� https://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi.
Evaluasi diperlukan untuk memastikan bahwa program yang sudah direncanakan terlaksana, tercapai sesuai standard dan hasilnya juga
sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan (Zubaidi, 2020).
Dari
pengertian diatas, evaluasi digambarkan sebgai proses dalam penilaian, sehingga aspek nilai dari
sebuah pengukuran merupakan hal yang ditekankan dalam evaluasi.� Evaluasi sering juga disebut dengan istilah Assessment. (Arifandi, 2020).
b. Key
Performance Indicator (KPI)
Key
Performance indicator (KPI) digunakan oleh unit organisasi yang membutuhkan tool atau alat dalam
menilai kinerja staf dan karyawannya. Berikut adalah pengertian KPI menurut para ahli:
1. Menurut (Gabcanova, 2012)
, Key Performance Indicator (KPI) adalah
2. ukuran yang bersifat kuantitatif dan bertahap bagi perusahaan
serta memiliki berbagai perspektif dan berbasiskan data konkret, dan menjadi titik awal
penentuan tujuan dan penyusunan strategi organisasi.
2. Menurut
Banerjee dan Buoti (2012) dalam
(Nurwahidah, Sawal, Mulyadi, Afifudin,
& Sari, 2021),
KPI merupakan ukuran berskala dan kuantitatif� yang� digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi.
3. Menurut (Parmenter, 2015)
mendefinisikan Key Performance Indicator (KPI) yaitu sekumpulan indikator yang diciptakan terfokus kepada aspek kinerja organisasi
yang paling kritikal untuk kesuksesan organisasi pada kondisi sekarang dan di masa dating.
4. Menurut (Warren, 2011),
KPI adalah parameter yang mengevaluasi
bagaimana sebuah perusahaan menjalankan visi strategisnya. Istilah visi strategis
mengacu pada bagaimana
strategi interaktif diintegrasikan
ke dalam strategi perusahaan secara keseluruhan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpilkan bahwa Key Performance Indicator (KPI) merupakan alat ukur yang menjadi parameter penilaian kinerja untuk mengukur dan megevaluasi kesuksesan program yang sudah ditetapkan dalam mencapai visi dan misi.� Penetapan indikator kinerja antar unit organisasi berbeda satu dengan yang lainnya.
c. Training Need Analysis (TNA)
Training Need Analysis adalah
analisa kebutuhan pelatihan bagi staf dan karyawan yang bekerja di unit organisasi.�� Training Need Analysis disusun
setelah evaluasi dan penarikan data sehingga memiliki dasar yang kuat dalam perencanaan
program pelatihan, analisa ini merupakan parameter dalam pelaksanaan pelatihan SDM.� Hal senada juga dikuatkan oleh (Amin & Nurhadi, 2020) dimana dalam merancang
pelatihan diperlukan adanya analisis yang menggambarkan keadaan real dilapangan dengan standar yang seharusnya ada dilapangan tupoksi guru.
Training Need analysis yang berpedoman pada pencapaian Key Performance Indicator dinilai lebih obyektif dan tidak memihak terutama oleh pihak-pihak yang menduduki jabatan fungsional maupun structural (Ningtyas & Sutrisno, 2020).
d. Kompetensi
Guru
Guru
adalah tokoh utama dalam pendidikan
karena langsung bersinggungan dengan peserta didik.� Keberhasilan dalam pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan dalam penguasaan kelas.� Kemampuan guru ini disebut sebagai
kompetensi guru.�
Kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang guru,� meliputi
beberapa hal, seperti yang terkandung dalam Undang-undang Republik Indonesia�
No.14� Tahun� 2005� tentang� Guru� dan� Dosen,� yaitu� kompetensi� pedagogik, kepribadian, sosial, dan kemampuan professional.
Guru
banyak mengalami tantangan dalam profesinya, selain memiliki kemampuan mengajar guru juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, wali murid juga dengan teman seprofesi
dan dengan tenaga kependidikan (Fatimaningrum, 2011).
Selain itu seorang guru� dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran juga� berfungsi� sebagai� motivator�
dan� fasilitator
bagi� siswa� dalam tumbuh kembang
minat dan bakat� serta menjaga semua fasilitas
pembelajaran yang tersedia sehungga� pembelajaran dapat terlaksana secara kondusif (Qurbani, 2017).
Selain kondusifitas kegiatan pembelajaran, seorang guru perlu mencermati perkembangan peningkatan nilai peserta didiknya, guru dituntut kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga mampu mendongkrak effort siswa dalam perolehan nilai hasil belajarnya� (Siregar, Wardani, & Hatika, 2017).� Hal ini juga dikuatkan oleh (Pebrianto & Noor, 2015), yang menulis artikel tentang Pengaruh Kreativitas Guru Mengajar Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Prestasi Siswa Kelas Xi Jurusan Ips Di SMAN Karubaga Kabupaten Tolikara.
2. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tentang Pencapaian Key
performance Indikator (KPI) Guru Yayasan Bumitama tahun 2020� diperoleh
data sebagai berikut :
a. Tabel pencapaian
Key Performance Indicator tertera dalam gambar
Performance contract Guru Yayasan Bumitama sebagai berikut :
Gambar 1.
�Tabel Performance
Contract
b. Indikator Kinerja Guru dari gambar 1, yang sudah ditetapkan terdiri dari:
1.
Hari Kerja Efektif
2.
Peningkatan
nilai rata-rata kelas/ maple
3.
Pembuatan media pembelajaran
4.
Evaluasi KBM sesuai
standar penilaian
5.
Melaksanakan
konseling Siswa
6.
Tanggungjawab pengelolaan
Kelas & Pelaksanaan nya :
a.
Tata tertib
b.
Jadwal pelajaran
c.
Jadwal Piket
7.
Peningkatan Prestasi
Siswa
1.
Akademis
2.
Non Akademis
8.
Pengembangan Model pembelajaran
Keterangan
masing-masing poin dari Key Performance Indicator
1.
Hari Kerja
Efektif ,
ditarik dari data input BPS
kehadiran karyawan
2.
Peningkatan nilai rata-rata kelas/ maple, dirarik dari dashboard pengolahan nilai guru permapel/perkelas
3.
Pembuatan media pembelajaran,� ada 5 item
yang wajib dijadikan bukti data pendukung, yaitu :� Analisa perhitungan Hari Efektif, Program
tahunan, program semester, Rencana
Pembelajaran, dan perhitungan
Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
4.
Evaluasi KBM sesuai standar penilaian, data pendukung guru dalam Performance Appraisail terdiri dari: Soal
evaluasi pembelajaran, rekap ketuntasan peserta didik, dengan di lampirkan langkah yang diambil jika peserta didik
tidak tuntas.
5.
Melaksanakan konseling Siswa, dibuktikan dengan buku pembinaan yang ditandatangani oleh guru konselor
dan orang tua muted.
6.
Tanggungjawab pengelolaan Kelas & Pelaksanaan
nya :
a.
Tata tertib,
bukti pendudkungnya adalah tata tertib sekolah yang diturunkan dalam tata tertib kelas dan kontrak belajar.
b.
Absensi, bukti pendukung adalah absensi manual dari hari efektif
sekolah
c.
Jadwal pelajaran, bukti pendukung adalah Jadwal pelajaran dan jadwal extra kurikuler.
d.
Jadwal Piket, bukti pendukung
berupa jadwal piket kelas, dan jadwal PIC untuk petugas UKS.
7.
Peningkatan Prestasi Siswa
a.
Akademis,� data ditarik dari perolehan
prestasi siswa yang diampu dalam kejuaraan
olimpiade dengan target berjenjang, 3 besar tingkat kecamatan, 3 besar tingkat Kabupaten
dan seterusnya.
b.
Non Akademis,
data ditarik dari perolehan prestasi siswa yang diampu dalam kejuaraan olimpiade pengembangan diri baik yang diadakan oleh Dinas Pendidikan maupun
dinas pemerintahan yang
lain.
8.
Pengembangan Model pembelajaran, data pendukung harus melampirkan inovasi pembelajaran baik soft file maupun hard file,
dengan target 4 (empat)
item pengembangan model pembelajaran.
3. Pengolahan Data
Dalam penilitian
ini penulis mendapatkan data hasil observasi dari Pencapaian Key Performance Indicator Guru di Sekolah Yayasan daerah Kotawaringin Timur dari jenjang pendidikan TK/PAUD, SD.
SMP dan SMK.
Tabel 1.�
Rekap Performance Appraisal tahun 2020
Pencapaian
Key Performance Indicator Guru
Sekolah
Yayasan
Dari data tabel
1, penulis akan mengklasifikan data acak atas dasar jenjang
pendidikan,
�kemudian
melakukan evaluasi terhadap hasil pencapaian Key Performance Indikator
di Sekolah Yayasan dari
rata-rata perjenjang pendidikan,
untuk mendapatkan analisa pelatihan yang dibutuhkan atau Training Need Analyis
berdasarkan jenjang Pendidikan.
Tabel 2.
Rekap Performance
Appraisal tahun 2020
Pencapaian Key Performance Indicator
Guru TK
Tabel 3.�
Rekap Performance Appraisal tahun 2020
Pencapaian
Key Performance Indicator Guru SD
Tabel 4.
�Rekap Performance Appraisal tahun
2020
Pencapaian
Key Performance Indicator Guru SMP
Tabel 5.�
Rekap Performance Appraisal tahun 2020
Pencapaian
Key Performance Indicator Guru SMK
Tabel 6.
�Rekap Performance
Appraisal tahun 2020
Pencapaian
Key Performance Indicator Guru per unit Sekolah
Dari tabel 6 tersebut
di atas, dapat ditampilkan dalam bentuk grafik hasil
per indikator dari 4 (empat) unit sekolah �sebagai
dasar penyusunan Training Need Analysis.
Gambar 2.�
Grafik
Pencapaian KPI Guru di Sekolah
Yayasan
Keterangan gambar:
HKE����� ����������� :�
Hari Kerja Efektif
PNB������ ����������� :�
Peningkatan Nilai Pembelajaran
MPB����� ����������� :�
Media Pembelajaran
Ev. KBM���������� :� Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar
BK�������������������� :� Bimbingan Konseling
AP��������������������� :� Administrasi Pembelajaran
PPS������������������� :� Peningkatan Prestasi Siswa
IP���������������������� :� Improovement Pembelajaran
Gambar 2 di atas memberikan informasi pencapaian 8� (delapan) Key
Performance Indicator Guru dalam performance appraisal Sekolah Yayasan tahun 2020, mulai dari dari
jenjang pendidikan TK/PAUD,
SD, SMP dan SMK yang berlokasi di Regional Kotawaringin Timur.�
Dari 8 (delapan) indikator
tersebut, pencapaian Key
performance Indikator dapat
di peroleh hasil evaluasi sebagai berikut :
1.
Hari Kerja efektif
yang diambil dari input kehadiran guru menunjukkan bahwa secara umum
baik guru TK, SD, SMP Maupun
SMK cukup memiliki kedisplinan tetapi untuk SMP masih memerlukan pembinaan.
2.
Peningkatan Nilai Pembelajaran
justru didominasi oleh guru
TK, kreatifitas guru sangat diperlukan
dalam meningkatkan perolehan nilai siswa baik sebagai
guru kelas untuk jenjang SD maupun guru mapel untuk tingkat
SMP dan SMK.
3.
Indikator Media pembelajaran
lebih di perhatikan oleh
guru-guru SMK dan diikuti oleh guru TK dan� guru SD, sedangkan guru SMP masih kurang memperhatikan dalam menyusun media pembelajaran.
4.
Evaluasi Pembelajaran
belum memberikan data pendukung yang kuat oleh guru
�guru SD, SMP dan SMK.
5.
Bimbingan dan konseling
yang seharusnya lebih diutamakan di jenjang sekolah SMP justru kurang tertangani, sedangkan posisi guru BK tersedia untuk SMP.
6.
Administrasi pembelajaran
terlihat kurang tertib di sekolah TK san SD
7.
Peningkatan prestasi
siswa, baik akademis maupun non akademis dengan target perolehan kejuaraan olimpiade ditahun 2020 kurang tercapai di semua jenjang pendidikan
karena kondisi pandemic.
8.
Improovement pembelajaran
masih kurang dikembangkan, sedangkan dilain pihak kondisi
pandemic di tahun 2020 seharusnya
lebih diberikan peran ekstra untuk
para guru dalam mengembangkan
model pembelajaran baik
daring maupun luring.
Dari Evaluasi
Pencapaian Key
Performance Indicator Guru Yayasan dengan jenjang pendidikan TK, SD, SMP
dan SMK maka dapat disusun Training Need
Analysis yang sebaiknya dilaksanakan
oleh Yayasan untuk memberikan
feedback dan follow up dari hasil
Performance Apprisal
Sekolah Yayasan, ditampilkan
di tabel 7.
Tabel 7.
Training Need
Analysis Sekolah
No |
Training |
Objective |
TK |
SD |
SMP |
SMK |
1 |
Disiplin kinerja Guru |
Meningkatkan kedisiplinan guru dalam perannya sebagai sosok yang diteladani |
|
|
√ |
|
2 |
Improvement Pembelajaran kreatif dan menyenangkan |
Meningkatkan kreatifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga peserta didik menyenangi pelajaran yang diberikan, daya serap siswa
meningkat dan prestasi menanjak |
|
|
√ |
√ |
3 |
Pengelolaan Administrasi guru dan Pengembangan
Media Pembelajaran yang efektif
dan informatif |
Meningkatkan ketertiban guru dalam menyajikan media pembelajaran sehingga pengelolan standar isi dan standar proses dapat terpenuhi |
√ |
√ |
√ |
|
4 |
Administrasi dan evaluasi penilaian pembelajaran |
Meningkatkan sikap evaluative dan akuntable
guru dalam memberikan materi dihubungkan dengan pencapaian nilai yang sajikan dalam laporan hasil penilaian yang informatif. |
|
√ |
√ |
√ |
5 |
Peningkatan Pelayanan Konseling siswa |
Peningkatan layanan khusus Sekolah dibidang konseling sehingga permasalahan siswa dan teratasi lebih awal dan monitoring karakter terlaksana |
|
|
√ |
|
6 |
Transformasi Digital dalam implementasi Pembelajaran |
Untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi guru dibidang ITC untuk menyongsong Education 4.0
dan menyetarakan dengan Revolusi Industri 4.0 |
√ |
√ |
√ |
√ |
Kesimpulan
Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi guru diperlukan� pelatihan-pelatihan baik secara online maupun offline
yang memberikan fasilitas upskill bagi
para guru di sekolah Yayasan terutama
dalam menghadapi perubahan kebijakan pendidikan di era New
Normal.� Dari hasil
penelitian diketahui bahwa hasil pencapaian
KPI Guru dalam Performance
Apraisal tahun 2020 belum mendapatkan apreasiasi bagi pencapai tertinggi dan belum ada maping
kebutuhan pelatihan untuk upskill tenaga pendidik di Yayasan tersebut, Oleh karenanya perlu disusun Training Need Analysis yang mengacu pada pencapaian Key performance Indicator.� Atas dasar hasil pencapaian KPI guru Sekolah Yayasan di Kalimantan Tengah, dapat
dijadikan parameter tentang
keperluan pelatihan guru dengan data pendukung yang obyektif sehingga pelatihan yang diusulkan benar � benar sesuai
dengan kebutuhan guru dalam meningkatkan kompetensi diri dan kompetensi dalam mengimplementasikan keilmuannya secara professional.
Dengan analisa tersebut diatas diharapkan dapat meningkatkan pencapaian Key
Performance Indicator guru Yayasan dalam Performance Appraisal tahun berikutnya.
Amin, Syaihol, & Nurhadi, Ali. (2020). Urgensi
Analisis Kebutuhan Diklat Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pai Dan Budi
Pekerti. Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(02),
83�100. Google Scholar
Arifandi, Ahmad Shidqi Dian. (2020).
Evaluasi Kinerja Guru. Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, 4(2),
106�119. Google Scholar
Fatimaningrum, Arumi Safitri. (2011).
Karakteristik Guru Dan Sekolah Yang Efektif Dalam Pembelajaran. Majalah
Ilmiah Pembelajaran, 7(2). Google Scholar
Flipse, Steven. (2019). Best practice IV
PRISMA KPI analysis tool. Assessment of Responsible Innovation, 272. Google Scholar
Gabcanova, Iveta. (2012). Human Resources
Key Performance Indicators. Journal of Competitiveness, 4(1), 117�128.
https://doi.org/10.7441/joc.2012.01.09. Google Scholar
Ningtyas, Septiana Ika, & Sutrisno,
Wiriadi. (2020). Analysis Training Needs Assesment dalam Meningkatkan
Keprofesian Guru (Studi Kasus di SMK PGRI 28 Jakarta). Research and
Development Journal of Education, 6(2), 49.
https://doi.org/10.30998/rdje.v6i2.6155. Google Scholar
Nurwahidah, Andi, Sawal, Ahmad, Mulyadi,
Mulyadi, Afifudin, Mohammad Thezar, & Sari, Hasmita. (2021). Perancangan
Key Performance Indicator (Kpi) Sebagai Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan Di
Gudang Sparepart Pada Pt Xyz. Arika, 15(2), 88�93. Google Scholar
Parmenter, David. (2015). Key
performance indicators: developing, implementing, and using winning KPIs.
John Wiley & Sons. Google Scholar
Pebrianto, Tinton Tri, & Noor, M.
Tauchid. (2015). Pengaruh Kreativitas Guru Mengajar Dan Minat belajar siswa
terhadap hasil prestasi siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN Karubaga Kabupaten
Tolikara. Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS, 9(2), 1170�1180. Google Scholar
Qurbani, Derita. (2017). Peningkatan
Kompetensi Dosen Dalam Cara Mengajar Melalui Pengembangan Training Need
Analysis (Studi Kasus Di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Pamulang). JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), 1(1). Google Scholar
Rahman, Rahman, Sakti, Asri Wibawa, Widya,
Rani Nurcita, & Yugafiati, Rasi. (2019). Elementary Education Literacy in
the Era of Industrial Revolution 4.0. Advances in Social Science, Education
and Humanities Research, 257, 190�193. Google Scholar
Siregar, Pariang Sonang, Wardani, Lia,
& Hatika, Rindi Genesa. (2017). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan (Paikem) Pada Pembelajaran Matematika
Kelas Iv Sd Negeri 010 Rambah. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Sekolah
Dasar (JP2SD), 5(2), 743.
https://doi.org/10.22219/jp2sd.vol5.no2.743-749 Google Scholar
Warren, Jacques. (2011). Key Performance
Indicators (KPI)�Definition and action. London: ATI. Google Scholar
Zubaidi, Ahmad. (2020). Supervisi,
Monitoring, dan Evaluasi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Lembaga Formal dan
Non-Formal di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. GUYUB:
Journal of Community Engagement, 1(2), 143�156. Google Scholar
Copyright holder: Sri Wahyuni
Nur Hidayah, Dian Hidayati,
Herlin, Krisna Erwintha Putra (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |