Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, Special Issue No. 2, Februari 2022
PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN LE MINERALE (STUDI PADA MAHASISWA
UPN ��VETERAN�� JAWA TIMUR)
Elsa Novia Wulandari1, Lisa Sulistyawati2
FISIP, UPN �Veteran� JawaTimur, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]��
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap Loyalitas pelanggan pada pembelian Air Minum Dalam Kemasan Le Minerale. Populasi dalam penelitian ini merupakan konsumen
yang pernah melakukan pembelian produk air minum dalam kemasan
Le Minerale minimal 2 kali. Dengan
sampel sebanyak 100 responden yakni mahasiswa UPN �Veteran�� Jawa
Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah non probability sampling khususnya
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda.
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa variabel citra merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas pelanggan dan variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap Loyalitas pelanggan.
Kata kunci: Citra Merek; Kualitas Produk; Loyalitas Pelanggan
Abstract
This study is to determine how much influence brand image and product
quality have on customer loyalty in purchasing Le Minerale
Bottled Drinking Water. The population in this study are consumers who have
purchased drinking water products in Le Minerale
packaging at least 2 times. With a sample of 100 respondents, namely UPN
"Veteran" East Java students. This type of research is descriptive
research using quantitative methods. The sampling method used in this study is
non-probability sampling, especially purposive sampling. The data analysis
technique used in this research is multiple linear regression analysis. The
results of this analysis indicate that the variable brand image has a positive
effect on customer loyalty and variable product quality has a positive effect
on customer loyalty.
Keywords: Brand
Image; Product Quality; Customer Loyalty
Pendahuluan
Salah satu bisnis
yang tumbuh dan berkembang saat ini yaitu
bisnis air minum dalam kemasan, hal tersebut dapat
kita lihat dari banyaknya air minum dalam kemasan
yang beredar dipasaran. Berdasarkan data Asosiasi
Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) kebutuhan air minum dalam kemasan secara
nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kebutuhan masyarakat akan air minum sangat tinggi namun ketersediaan air yang layak untuk diminum
semakin sulit ditemukan khususnya di perkotaan. Tidak hanya itu air minum
dalam kemasan saat ini menjadi
pilihan utama karena gaya hidup
masyarakat saat ini lebih berminat
hal yang praktis air minum dalam kemasan
menjadi pilihan utama karena mudah
dibawa kemana-mana. Sehingga masyarakat lebih memilih air minum dalam kemasan
untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembagan bisnis air minum dalam kemasan Saat
ini di Indonesia berkembang
sangat pesat banyak sekali merek-merek air minum dalam kemasan
yang beredar dipasaran selain dari dalam
negri ataupun dari luar negri
salah satunya yaitu Le minerale.
�� Le Minerale merupakan salah satu merek air minum dalam kemasan� yang diproduksi
oleh PT Tirta Fresindo Jaya
yang merupakan anak perusahaan Mayora. Kelebihan le minerale yaitu diproduksi dengan menggunakan teknologi mineral protection system sehingga
kandungan mineral dalam air
terjaga dengan maksimal. le minerale sendiri salah satu merek yang memiliki potensi, inovasi dan memiliki perkembangan secara cepat yang dapat ditinjau dari aspek penjualan
yang setiap tahunnya menengalami peningkatan. Berdasarkan survey yang dilakukan
oleh TOP Brand Award bahwa produk
le minerale dari tahun 2019 sampai dengan 2021 menduduki posisi ke Empat
dari 5 merek air minum dalam kemasan
yang sejenis.
Tabel 1
Top Brand Award Kategori Air
Minum Dalam Kemasan
Merek |
2019 |
2020 |
2021 |
Keterangan |
Aqua |
61,0% |
61,5% |
62,5% |
TOP |
Ades |
6.0% |
7,8% |
7,5% |
|
Club |
5,1% |
6,6% |
5,8% |
|
Le Minerale |
5,0% |
6,1% |
4,6% |
|
Cleo |
4,7% |
3,7% |
3,7% |
|
Berdasarkan data diatas
menunjukkan bahwa produk Aqua menguasai market
leader dengan menduduki posisi pertama, diurutan kedua yaitu ades, selanjutnya
urutan ketiga yaitu club, keempat yaitu le minerale, yang terkahir ke lima cleo. Dapat disimpulkan
bahwa le minerale sudah berada pada posisi ke Empat
hal tersebut menujukkan produk le minerale ini dapat
bersaing dengan kompetitornya dimana le mineral sendiri tergolong produk baru yaitu
diluncurkan pada tahun
2015. Ini menunjukkan bahwa produk le minerale dapat bersaing dengan perusahaan yang sudah ada sebelumnya seperti vit, cleo, dan 2 tang. Secara tidak langsung
le minerale memiliki
strategi yang baik dalam membentuk citra merek yang positif dan memiliki kualitas produk yang baik yang digunakan untuk membangun komitmen dan loyalitas pelanggan.
�� Berdasarkan
uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ��Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas pelanggan Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan Le Minerale Studi pada Mahasiswa UPN ``Veteran`` Jawa Timur ��.
Kajian Literatur
a.
Pemasaran
Menurut Harman dalam (Fasha, Fikrrizaldy Haekal, 2019)
pemasaran ialah kegiatan yang dilakukan untuk pertukaran nilai yang digunakan untuk memuasakan kebutuhan dan keiginan semua pihak.
b.
Citra merek
Citra merek ialah
persepsi dan keyakinan yang
dirasakan oleh konsumen sesuai dengan pengalaman
yang telah diterima maupun dirasakan yang tertanam di dalam ingatan mereka (Yuli Purbaningsih, Jamadi Jamadi, Pilifus Junianto, Nurul Laili Fittriya,
n.d.)
c.
Kualitas produk
Menurut Menurut
Kotler dan Keller (2016:164) menyatakan, kualitas produk merupakan suatu kemampuan barang untuk memberikan hasil yang sesuai atau justru melebihi
dari apa yang diinginkan oleh konsumen.
d.
Loyalitas Pelanggan
Menurut (Kotler, Philip, 2016)
Loyalitas pelanggan ialah komitmen yang sudah tertanam untuk membeli dan mendukung suatu produk barang atau
jasa yang disukai dimasa depan, meskipun
pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.
Kerangka Berfikir
Gambar 1
X ���������� :
variabel bebas
(independent) yaitu citra merek dan kualitas produk
Y ���������� :
variabel terikat ( dependent) yaitu loyalitas pelanggan
Hipotesis
Berdasarkan pada teori dan kerangka berpikir, dapat diketehui hipotesis dalam penelitian sebagai berikut :
a. Citra merek
dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan�� terhadap loyalitas pelanggan pada produk air minum dalam kemasan le minerale.
b. Citra merek
secara persial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada produk air minum dalam kemasan
le minerale.
c. Kualitas
produk secara persial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada produk air minum dalam kemasan le minerale.
Metode Penelitian
Metode Penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuantitatif, karena data yang diperoleh dari jawaban responden
dan yang di didapat dengan cara membagikan kuesioner. Dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan analisis data yang terdiri dari angka-angka. Pada penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas yaitu citra merek
(X1) dan kualitas produk
(X2) dan 1 variabel terikat
yaitu loyalitas Pelanggan (Y).
Populasi Menurut
Sugiyono (2019:126) ialah
wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu konsumen
yang pernah melakukan pembelian produk air minum dalam kemasan
Le Minerale minimal 2 kali. Jumlah
sampel sebanyak 100 responden yakni mahasiswa UPN �Veteran�� Jawa
Timur. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah non probability
sampling khususnya purposive sampling.Sumber data diperoleh
melalui data eksternal yang
diperoleh langsung dari obyek penelitian.
dalam hal ini diperoleh dari
hasil jawaban responden yang telah memenuhi syarat dan telah mengisi kuesioner
yang telah disebarkan.
Data yang diperoleh kemudiann di uji validitas, uji reliablitas, uji asumsi klasik dan di analisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesa uji F dan Uji t.
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas
Uji validitas
dilakukan dalam penelitian untuk mengetahui tingkat ketepatan atau kebenaran dari suatu instrument dalam penelitian untuk melakukan fungsinya sebagai alat ukur.
Variabel |
Pertayaan |
Koefesien Korelasi |
Sig |
rtabel |
Keterangan |
Citra merek (X1) |
X1.1 X1.2 |
0,841 0,902 |
0,05 0,05 |
0,1966 0,1966 |
Valid Valid |
Kualitas produk (X2) |
X2.1 X2.2 X2.3 |
0,858 0,867 0,718 |
0,05 0,05 0,05 |
0,1966 0,1966 0,1966 |
Valid Valid Valid |
Loyalitas Pelanggan (Y) |
X3.1 X3.2 |
0,888 0,945 |
0,05 0,05 |
0,1966 0,1966 |
Valid Valid |
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
bahwa hasil uji validitas pada semua indikator varibel bebas dan variabel terikat menunjukkan valid, karena nilai koefisien
korelasi > rtabel sebesar 0,1966. Sehingga dapat dinyatakan bahwa semua variabel
penelitian ini telah valid.
Uji
Realibilitas
Pada penelitian
ini uji realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrument
yang menjadi alat ukur bisa diandalakan
dan dipercaya supaya hasil pengukurannya tetap konsisten meskipun digunakan beberapa kali.
Dengan menggunakan metode Cronbach
Alpha. Yaitu apabila
Cronbach Alpha > 0,060 maka seluruh
variabel tersebut bisa dikatakan realibel.
�������������������������������
No |
Variabel |
Cronbach�s Alpha Hitung |
Cronbach�s Alpha Minimum |
Keterangan |
1.
|
Citra Merek (X1) |
0,677 |
0,60 |
Reliabel |
2.
|
Kualitas Produk
(X2) |
0,751 |
0,60 |
Reliabel |
3.
|
Loyalitas
Pelanggan (Y) |
0,788 |
0,60 |
Reliabel |
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
bahwa hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel
dalam penelitian memiliki rhitung lebih besar dari
0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yang berupa kusioner tersebut sudah reliabel, sehingga dapat digunkan untuk analisis selanjutnya.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas
ialah digunakan untuk menguji apakah
variabel bebas dan variabel terikat atau keduannya berdistribusi normal, mendekati
normal ataupun tidak.
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa nilai
sebaran data yang ada pada
plot tidak berpencar jauh dari garis diagonal atau bisa dikatakan
bahwa sebaran data plot tersebar di sekliling garis
diagonal sehingga bisa dikatakan bahwa data tersebut memiliki syarat normalitas yang dapat dipenuhi.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas
digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adannya korelasi atau� Hubungan
yang pasti antara variabel bebas yang dapat diketahui dengan mengunakan pendekatan terhadap multikolinearitas dan melihat nilai variance inflation factor (VIF) dari
analisis.
Tabel 4
�Uji multikolinieritas
No |
Variabel |
Tolerance |
VIF |
1. |
Citra Merek (X1) |
0,504 |
1,983 |
2. |
Kualitas Produk (X2) |
0,504 |
1,983 |
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa semua variabel
bebas dalam penelitian memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi gejala
atau tidak ada gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastistas
Uji heteroskedastistas
ini merupakan keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya.
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat dari grafik
scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan juga tersebar baik dibawah maupun
diatas angaka 0 pada sumbu Y. ini dapat
disimpulkan bahwa heteroskedastistas pada regresi sehingga regresi layak untuk di gunakan.
Uji
Autokorelasi
Uji autokorelasi
digunakan untuk melihat apakah antara anggota pengamatan dalam variabel bebas memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
untuk mendeteksi terjadi autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin Watson
hitung dengan nilai Durbin Watson tabel.
Nilai Durbin Watson
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
||||||
1 |
,732a |
,540 |
,513 |
,87758 |
1,932 |
|
|||||
a. Predictors: (Constant), Kualitas
Produk, Citra Merek |
|||||||||||
b. Dependent Variable: Loyalitas
Pelanggan |
|||||||||||
Berdasarkan data pada tabel 5 diketahui nilai durbin Watson sebesar 1,932 Sedangkan dari tabel dW
dengan signifikam 5% dari jumlah data (n) = 100, k = 2
(jumlah variabel bebas) diperoleh nilai dL= 1.633� dan dU =
1.715 dengan demikian dU (1.715) < dW (1.932) < 4
� dU (2,285) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi pada penelitian
ini.
Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis data pada penelitian ini menggunakan Regresi Linier Berganda yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel-variabel penelitian
yang terdiri dari Citra merek (X1), Kualitas Produk (X2)� dan Loyalitas
Pelanggan (Y). berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y=
α + b1. X1 + b2.X2+e
Keterangan ;
Y : loyalitas pelanggan
α : konstanta persamaan regresi
b1 : koefisien regresi dan variabel X1 (citra merek)
x1 : citra merek
b2 : koefisien regresi dan variabel X2 (kualitas produk)
�x2 : kualitas produk
e : residual atau kesalahan prediks��������������������
Tabel 6
Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,287 |
,762 |
|
,376 |
,707 |
Citra Merek |
,139 |
,096 |
1,063 |
2,291 |
,013 |
|
Kualitas Produk |
,583 |
,078 |
,703 |
7,448 |
,000 |
|
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan |
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut ;
Y =�
0,287+ 0,139 X1 + 0,583 X2
Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai berikut :
1.
Konstanta (α)
Nilai konstanta yaitu sebesar 0,287. Artinya yaitu nilai variabel
citra merek (X1) dan Kualitas Produk (X2) itu konstanta tidak
terdapat perubahan maka nilai Loyalitas
pelanggan (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,287.�
2.
Pengaruh Citra merek (X1) terhadap Loyalitas pelanggan (Y)
Nilai koefisien regresi variabel citra merek (X1) bernilai positif sebesar 0,139. Hal ini diartikan bahwa
setiap peningkatan citra merek (X1) sebesar 1 satuan, maka Loyalitas pelanggan (Y) akan meningkat sebesar 0,139 satuan dengan asumsi
variabel citra merek (X1) tetap.
3.����� Pengaruh Kualitas Produk (X2) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)
Nilai koefisien regresi variabel kualitas produk (X2) bernilai positif sebesar 0,583. Hal ini diartikan bahwa
setiap peningkatan kualitas produk (X2) sebesar 1 satuan, maka Loyalitas pelanggan (Y) akan meningkat sebesar 0,583 satuan dengan asumsi
variabel kualitas produk (X2) tetap.
Uji Hipotesis
Uji F (simultan )
a.
Rumusan hipotesis
H1 : citra
merek (X1) dan kualitas produk (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan (Y).
b. Hipotesis statistik
H0 : b1=b2 =0 secara simultan terdapat pengaruh tidak singnifikan antara variabel bebas citra merek
dan kualitas produk� (X) terhadap variabel terikat (Y).������
ANOVAb |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
96,536 |
2 |
48,268 |
59,291 |
,000a |
Residual |
74,704 |
97 |
,770 |
|
|
|
Total |
171,240 |
99 |
|
|
|
|
a. Predictors: (Constant), Kualitas
Produk, Citra Merek |
||||||
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan |
H1 : b2 ≠ 0
secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
c. Kriteria pengujian Uji F sebagai berikut
- Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya citra merek
(X1) dan Kualitas Produk
(X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).
- Jika Fhitung > Ftabel,
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya citra merek (X1) dan Kualitas produk (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan (Y).
Tabel 7
Hasil Uji F (Simultan)
Berdasarkan hasil analisis
uji simultan tabel anova Fhitung sebesar
Fhitung =59,291
Ftabel = F(k:n-k)
= F(2:100-2) =) = F(2:98> 3,090
Maka keputusannya bahwa Fhitung (59,291) > Ftabel (3,090) artinya H0 ditolak dan H1 diterima dengan tingkat signifikan 5%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel citra merek (X1) dan kualitas Produk (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan (Y).
Gambar 3
Kurva Uji F
Uji T (persial)
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis yang menunjukkan pengaruh secara persial dari tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada tahapan ini dilakukan pengujian
terhadap pengaruh variabel bebas yang terhadap pada model yang terbentuk
untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) yang ada pada model secara persial memiliki pengaruh yang singifikan terhadap variabel terikat (Y).
Tabel 8
�Hasil Perhitungan Uji T (Persial)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,287 |
,762 |
|
,376 |
,707 |
Citra Merek |
,139 |
,096 |
1,063 |
2,291 |
,013 |
|
Kualitas Produk |
,583 |
,078 |
,703 |
7,448 |
,000 |
|
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan |
1.
Uji parsial antara citra merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).
Untuk menguji hipotesis digunakan uji T yang menunjukkan pengaruh secara parsial variabel citra merek (X1) terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan (Y).
Hipotesis
a. Rumusan
hipotesis
H2 : secara parsial
citra merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).
b. Hipotesis
statistik
H0 : b1 = 0, berarti citra merek (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y)
HI : b1≠ 0, berarti citra merek (X1) berpengaruh singnifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).
c. Menentukan
level of signifikan (a) = 0,05 ;
2 = 0,025 dengan
df (n-k-1) =� df (100-2-1) = 97
t tabel = 0,025 ; (100-2-1) = 0,025
: 97 => 1,985
thitung� =�
2,291
�� Berdasarkan hasil uji T variabel Citra Merek (X1) diatas dapat diketahui
bahwa thitung 2,291 > ttabel 1,985 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dinyatakan bahwa variabel citra merek (X1) secara persial berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan (Y).
Gambar 4
Kurva Uji T Variabel Citra Merek (X1)
2.
Uji Parsial antara Variabel kualitas produk (X2) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)
�� Untuk menguji hipotesis
digunakan uji t yang menunjukkan
pengaruh secara parsial variabel kualitas produk (X2) terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan (Y).
Hipotesis
a. Rumusan
hipotesis
H3 = secara parsial Kualitas produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).
b. Hipotesis statistik
H0 : b2 = 0, berarti kualitas produk (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y)
H1 : b2 ≠ 0, berarti kualitas produk (X2) berpengaruh singnifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y).
c. Menentukan level of signifikan (a) =
0,05 ; 2 = 0,025 dengan
df (n-k-1) =� df (100-2-1) = 97
ttabel = 0,025 ; (100-2-1) = 0,025
: 97 => 1,985
thitung 7,448
�� Berdasarkan hasil uji T variabel Kualitas Produk (X2) diatas, maka dapat diketahui
bahwa thitung 7,448> tabel 1,985 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dinyatakan bahwa variabel kualitas produk (X2) secara persial berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan (Y).
Gambar 5
Kurva Uji T Variabel Kualitas Produk (X2)
A.
Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diketahui Y = a + b1X1 +
b2X2 ialah Y =� 0,287 + 0,139X1 + 0,583X2. Maka hasil tersebut
dapat dijelaskan nilai konstanta (a) memiliki nilai sebesar 0,287. ini merupakan nilai dari variabel Loyalitas
pelanggan (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,287 dengan asumsi variabel
citra merek (X1) dan kualitas produk (X2) yaitu konstanta atau tetap.
Nilai koefisien
dari variabel citra merek (X1) yaitu bernilai positif sebesar 0,139. Ini merupakan bahwa
setiap peningkatan citra merek (X1) sebesar 1 satuan, maka variabel Loyalitas
pelanggan (Y) juga meningkat
sebesar 0,139 satuan dengan asumsi variabel
citra merek (X1) tetap. Peryataan ini didukung dari
hasil Penyebaran kuisioner kepada 100 responden konsumen atau pelanggan air minum dalam kemasan
Le Minerale yang dilihat dari nilai rata-rata dari dua indikator
yaitu yang pertama keunikan yang memiliki rata-rata 4,43
masuk kriteria sangat menarik, dan pada indikator kekuatan yang memiliki rata-rata
4,35 masuk pada kriteria
sangat menarik. pada variabel
citra merek ini masuk pada kriteria sangat menarik perlu ditingkatkan lagi mengenai jawaban
dari beberapa responden agar bisa masuk kriteria yang lebih tinggi lagi.
Selanjutnya Nilai koefisien regresi dari variabel kualitas
produk (X2) yaitu bernilai positif sebesar 0,583. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan variabel kualitas produk (X2) sebesar 1 satuan, maka variabel Loyalitas
pelanggan (Y) juga meningkat
sebesar 0,583 satuan dengan asumsi variabel
kualitas produk (X2) tetap. Peryataan ini didukung dari
hasil Penyebaran kusioner kepada 100 pelanggan atau konsumen air minum dalam kemasan Le Minerale yang dapat dilihat dari nilai
rata-rata dari tiga indikaor yaitu yang pertama kinerja produk yang memiliki rata-rata
4,38 masuk kriteria amat sangat baik, indikator ke dua
yaitu daya tahan yang memiliki rata-rata
4,44 masuk kriteria amat sangat tahan lama, dan yang ketiga yaitu keistimewaan
tambahan yang memiliki
rata-rata 4,67 masuk kriteria
amat sangat aman. Sehingga pada variabel kualitas produk (X2) memiliki nilai mean sebesar 4,47 masuk pada kriteria amat sangat baik. Akan tetapi meskiipun sudah masuk pada kriteria yang paling tinggi, masih perlu
ditingkatkan lagi mengenai pilihan jawaban dari beberapa
responden yang tidak memilih skor tertinggi
agar beralih memilih skor tertinggi atau meningkat sebesar 1 satuan dari ketiga indikator
variabel kualitas produk (X2). Agar jawaban dari responden bisa beralih dari
skor yang rendah ke skor yang paling tinggi dari ketiga
indikator kualitas produk (X2) maka perusahaan Le Minerale harus meningkatkan kinerja perusahaan agar sesuai dengan harapan
responden dan perusahaan Le
Minerale juga harus menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan
pembelian ulang ke produk Le Minerale.
Pengaruh
Citra Merek Dan Kualitas Produk Secara Simultan
Terhadap Loyalitas Pelangga
Berdasarkan hasil analisis dan uji F yang dilakukan dapat diketahui bahwa secara simultan citra merek dan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas pelanggan maka apabila citra
merek dan kualitas produk secara Bersama-sama meningkat maka loyalitas pelanggan juga meningkat. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji simultan dapat diketahui bahwa Fhitung 59,291 > Ftabel 3,090 dengan signifikansi 0,000. Hal ini dapat dibuktikan kebenerannya dengan melihat kriteria dari pengujian uji simultan F yaitu apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima pada tingkat signifikan 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra merek (X1)dan
kualitas produk (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan (Y).
Pengaruh
Secara Parsial
1. Pengaruh
Citra Merek Secara Persial� Terhadap Loyalitas Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa citra merek
terhadap Loyalitas pelanggan sebesar 0,139 yang artinya citra merek
berpengaaruh positif terhadap Loyalitas pelanggan karena memiliki pengaruh yang positif sehingga jika citra merek
dinaikan 1 satuan maka citra merek
akan meningkat sebesar 0,139 satuan. Hal Ini dapat dilihat
dari nilai t hitung sebesar 2,291 yang berarti lebih besar
dari nilai t tabel yang memiliki nilai sebesar 1,985 dan nilai signifikansi sebesar 0,013 yang berarti lebih kecil dari
0,05. Peryataan ini juga didukung dengan nilai rata-rata dari hasil kuesioner variabel citra merek yang telah disebarkan kepada 100 pelanggan atau konsumen air minum dalam kemasan Le Minerale yang dinilai dengan 2 indikator yaitu keunikan yang ada pada logo, bentuk kemasan Le Minerale yang memiliki nilai rata-rata sebesar 4,43 dengan kriteria sangat menarik dan pada indikator kekuatan pada tagline
le minerale memiliki nilai rata-rata 4,35 yang berarti
memiliki kriteria sangat menarik sehingga mean dari indikator citra merek sebesar
4,39 yang dinyatakan dengan
kriteria sangat menarik.
Dilihat dari indikator variabel citra merek, Le Minerale mendapat nilai yang termasuk dalam kriteria sangat menarik oleh para
pelanggan atau konsumen. Pada indikator keunikan merek rata-rata pelanggan merasa sangat menarik dengan kemasan yang diberikan oleh Le Minerale. Begitu juga dengan indikator kekuatan merek rata-rata pelanggan merasa tagline yang diberikan oleh Le Minerale itu menarik. Hal ini sesuai dengan
teori (Kotler Keller., 2012)
dengan mempertimbangkan asosiasi merek antara lain keunggulan (Favorability), Kekuatan
(Strength), dan Keunikan (Uniquences).
Yakni untuk menciptakan suatu citra merek yang baik, perusahaan harus mempunyai produk yang memiliki daya tarik atau
keunikan yang tidak dimiliki oleh produk lain sehingga dapat dengan mudah diingat
oleh konsumen. Hal ini menujukkan bahwa Le Minerale telah membuat tagline yang menarik� dan mudah diingat dibenak
konsumen. Sehingga pelanggan atau konsumen memberikan penilaian dengan kriteria sangat menarik sebagai petunjuk bahwa pelanggan beranggapan citra merek yang diberikan oleh Le Minerale sudah sangat baik.�
Berdasarkan hal ini dapat
disimpulkan bahwa ketika citra merek
yang dimiliki� oleh produk air minum dalam kemasan Le Minerale pada tagline nya meningkat maka Loyalitas pelanggan produk le minerale juga meningkat.� Penilian para pelanggan produk Le Minerale di UPN
��Veteran�� Jawa Timur terkait
dengan variabel citra merek telah
mencapai penilian yang
sangat menarik, tetapi masih belum mencapai
kriteria penilian tertinggi. Sehingga hal ini perlu
dipertahankan dan ditingkatkan
lagi oleh produk Le Minerale, lalu nantinya dapat mencapai kriteria yang lebih tinggi lagi
dan Le Minerale dapat mempertahankan dan meningkatkan Loyalitas pelanggannya.
2.
Pengaruh Kualitas Produk Secara Persial
Terhadap Loyalitas Pelanggan�
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui kualitas produk terhadap Loyalitas pelanggan sebesar 0,583 yang artinya kualitas produk berpengaruh positif terhadap Loyalitas pelanggan karena memiliki pengaruh positif maka, jika
kualitas produk dinaikkan 1 satuan maka Loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,583 satuan. Hal ini dilihat dari nilai
t hitung senilai 7,448 yang
berarti lebih besar dari t tabel
yang memiliki nilai sebesar 1,985 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil
dari 0,05. Peryataan ini didukung dengan
nilai rata-rata dari hasil kuesioner variabel kualitas produk yang telah disebarkan kepada 100 konsumen atau pelanggan
produk air minum dalam kemasan Le Minerale yang dinilai dengan tiga indikator
yang mendukung yang pertama
yaitu indikator kinerja produk yang memiliki nilai rata-rata 4,38 dengan kriteria amat sangat baik yang kedua yaitu indikator
daya tahan memiliki nilai rata-rata 4,44
yang dinyatakan dengan kriteria amat sangat tahan lama dan yang ketiga pada indikator keistimewaan tambahaan memiliki nilai rata-rata 4,67 yang dinyatakan
dengan kriteria amat sangat aman. Sehingga nilai mean dari variabel kualitas
produk 4,47 yang termasuk
pada kriteria amat sangat baik.
Dilihat dari ketiga indikator
variabel kualitas produk, Le Minerale mendapat nilai yang termasuk dalam kriteria amat sangat baik oleh para pelanggannya. Pada
indikator kinerja produk rata-rata pelanggan merasa sangat baik dengan kualitas yang diberikan oleh produk Le Minerale, begitu juga pada indikator daya tahan rata-rata pelanggan menganggap bahwa daya tahan yang diberikan� produk le minerale sudah sesuai. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa Kualitas mempunyai dampak terhadap kepuasan pelanggan konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen
cenderung loyal dan tentunya
melakukan pembelian ulang. Tetapi, jiks kualitas produk
tidak sesuai dengan harapan maka konsumen akan
beralih pada produk sejenis. Kualitas produk dapat juga dijelaskan sebagai totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler dan Amstrong, 2008)
dalam (Hastuti Listyawati, 2018).
Hal ini menujukkan bahwa Le Minerale telah menetapkan kualitas sebagai nilai dari produk
dengan baik dengan memberikan kualitas rasa, dan tutup botol yang protektif yang diberikan oleh Le Minerale. Sehingga pelanggan memberikan penilian dengan kriteria amat sangat baik sebagai indikasi bahwa pelanggan menganggap kualitas yang diberikan oleh Le Minerale sudah sangat baik.�
Berdasarkan hal tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa ketika kinerja
yang diberikan meningkat maka Loyalitas pelanggan juga meningkat. Penilaian para pelanggan atau konsumen Le Minerale di UPN veteran Jawa
Timur terkait dengan variabel kualitas produk telah mencapai
penilaian yang amat sangat baik. Sehingga hal tersebut perlu
dijaga kualitas produk yang dimiliki oleh produk air minum dalam kemasan Le Minerale agar konsumen atau pelanggan tetap loyal terhadap tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
dari uji analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Variabel
citra merek dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan air minum dalam kemasan Le Minerale.
2. Variabel
citra merek berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan air minum dalam kemasan Le Minerale.
3. Variabel
kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan air minum dalam kemasan Le Minerale.
Fasha, Fikrrizaldy Haekal, and Nina Putu Madiawati.
(2019). Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Loyalitas
Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening Produk ZARA Di
Kota Bandung. 6(2), 4060. Google Scholar
Hastuti Listyawati, Indri. (2018). Pengaruh
Kepuasan Pelanggan, Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas
Pelanggan Pada Handphone Xiaomi Di Yogyakarta. 9(1), 37�45. Google
Scholar
Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller.
(2016). Marketing Managemen 15th Edition. Google Scholar
Kotler dan Amstrong. (2008). prinsip
prinsip pemasaran. Google Scholar
�
Kotler Keller. (2012). Marketing
Management. Google Scholar
Yuli Purbaningsih, Jamadi Jamadi, Pilifus
Junianto, Nurul Laili Fittriya, Silvia Ekasari. (n.d.). Human Resource
Management Strategy Prediction in Small Business Marketing after Pandemic. Google
Scholar
Copyright holder: (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |