Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, Special Issue No. 2, Februari 2022
APLIKASI TEORI USES AND GRATIFICATIONS PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI INDONESIA
�
R. Moch. Fakhri Arifin
Program Pascasarjana
Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Perkembangan teknologi berkembang kian cepat, khususnya
perkembangan pada bidang teknologi informasi dan komunikasi, hal ini tentunya
ditandai dengan meningkatnya penggunaan media sosial khususnya Instagram. Media
sosial instagram memiliki kaitan yang erat dengan teori uses and gratifications, dimana pengguna Instagram tentunya
memiliki alasan tersendiri mengapa menggunakan Instagram untuk memenuhi kebutuhan
akan informasi. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi
dari teori uses and gratifications
pada media sosial Instagram di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode
eksploratif dengan pendekatan kualitatif, dimana penelitian mengumpulkan
beberapa jurnal pilihan yang membahas mengenai teori uses and gratifications
pada penggunaan Instagram di Indonesia fungsinya sebagai sumber informasi dan
sarana penyebaran informasi.
Kata
Kunci: Teori Uses and Gratifications,
Media Sosial, Metode Eksploratif.
Abstract
Technological developments are
growing faster, especially developments in the field of information and
communication technology, this is of course marked by the increasing use of
social media, especially Instagram. Instagram social media has a close relationship
with the uses and gratifications theory, where Instagram users certainly have
their own reasons for using Instagram to meet the need for information. For
this reason, this study aims to find out how the application of the uses and
gratifications theory on Instagram social media in Indonesia. This study uses
an exploratory method with a qualitative approach, where the study collects
several selected journals that discuss the uses and gratifications theory on
the use of Instagram in Indonesia, its function as a source of information and
a means of disseminating information.
Keywords: Uses
and Gratifications Theory, Social Media, Explorative Methods.
Pendahuluan
Seiring berkembangnya zaman,
teknologi dan dunia digital perlahan membaur
menjadi gaya hidup dalam kehidupan manusia. Hal ini tentu perlu
diimbangi dengan pengetahuan yang mumpuni atau setidaknya mampu untuk berjalan
beriringan dengan perkembangan
teknologi dan dunia digital tersebut. Berkembangnya teknologi tidak luput dari
media sebagai perantara atau sarana perkembangannya. Media adalah salah satu sumber informasi
masyarakat, media dianggap
memiliki pengaruh pada kehidupan manusia
lewat informasi-informasi yang dihasilkannya. Dahulu manusia menerima berita melalui
surat kabar, radio, dan televisi. sumber berita
dari ketiga media tersebut diolah para jurnalis dan disebarkan ke masyarakat,
dan pastinya akan memberi dampak sedikit maupun banyak. Hal ini dibuktikan dengan munculnya teori-teori
yang menjelaskan seberapa dahsyatnya dampak media kepada manusia baik
kognitif, afektif, maupun konatif.
Namun seiring berjalannya waktu dan
perkembangan teknologi manusia menemukan sesuatu
yang saat ini merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia yaitu internet. munculnya internet membentuk transisi
media lama ke media baru. Bentuk dari
media baru tidak hanya situs web, namun terdapat beberapa media sosial yang
juga menjadi penyebar informasi saat ini, seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Tiktok. Menurut (Rulli Nasrullah, 2017) media sosial adalah medium di internet
yang memungkinkan pengguna
merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja
sama, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam �media
sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan (cognition), komunikasi (communicate) dan kerjasama (cooperation).
Salah satu media sosial yang saat ini marak digunakan oleh seluruh
kalangan masyarakat adalah Instagram. Instagram merupakan sebuah aplikasi media sosial yang memiliki fitur untuk dapat �memotret, mengedit,
dan menyebarkan foto ke pengguna
lainnya. Pada instagram, pengguna dapat terhubung dengan pengguna
lainnya dan juga dapat berinteraksi satu sama lain melalui kolom komentar pada
unggahan dan juga direct message. Pada pertengahan Juni 2020, laman Good News From Indonesia merilis
berita pengguna Instagram di
Indonesia yang terus meroket pada periode Januari-Mei 2020 yang mencapai angka 69.2 juta pengguna.
Peningkatan pengguna Instagram tidak terlepas dari imbas pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir hingga saat ini.
Pengguna Instagram di Indonesia didominasi oleh golongan usia produktif dengan rentang usia 18-34
tahun. Instagram sendiri merupakan sebuah aplikasi� berbagi� foto,�
menerapkan filter digital dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring
sosial, termasuk Instagram itu sendiri.
Saat ini Instagram sendiri telah menjadi media yang menjanjikan untuk
berbagai jenis akun, seperti akun informasi, berita, hiburan, kesehatan, online
shop, dan ajang promosi.� Bicara mengenai media sosial Instagram tentu erat
kaitannya dengan teori uses and
gratification. Teori
uses and gratifications menunjukan
bahwa pengguna media adalah pihak yang memiliki peran aktif untuk dapat menentukan penggunaan dari media tersebut. Pengguna
media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi,
dalam hal ini pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling
baik di dalam usaha memenuhi
kebutuhannya.
Terdapat beberapa jurnal terdahulu yang membahas
mengenai aplikasi dari teori uses and gratifications pada media sosial Instagram.
Jurnal yang pertama berjudul �Peran Media Sosial Instagram Terhadap Publikasi
Hasil Fotografi UKM X-Flash�, menjelaskan mengenai peran media sosial Instagram terhadap publikasi hasil fotografi UKM X-Flash
serta publikasi foto di Instagram yang mendukung kreativitas anggota. Sebuah
jurnal berjudul �Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan
Literasi Kesehatan pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala�, yang menilai
penggunaan media sosial Instagram dengan pencarian informasi mengenai kesehatan dalam rangka meningkatkan
literasi kesehatan mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Pada jurnal lain yang
berjudul �Penggunaan Akun Instagram Indomusikgram dalam Pemenuhan Kebutuhan Hiburan�, membahas
mengenai gambaran umum, penggunaan, motif dan pemenuhan kebutuhan hiburan
setelah menggunakan akun instagram Indomusikgram
di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Pada jurnal yang berjudul �Peran Media Sosial sebagai
Sarana Komunikasi Politik (Studi Deskriptif Anggota DPR RI Pada Akun
@Sartonohutomo)�, menganalisis
tentang peran media sosial Instagram sebagai sarana komunikasi politik anggota
DPR RI pada akun Instagram @sartonohutomo. Dan yang terakhir pada jurnal yang
berjudul �Penggunaan Akun Instagram
sebagai Media Informasi Wisata Kuliner�, membahas mengenai penggunaan akun Instagram @kulinerbandung
oleh pengikutnya sebagai sumber informasi kuliner
yang berdasarkan respons kognitif, afektif dan behavioral menurut Steven M. Chaffee. Dari kelima jurnal terdahulu
diatas, terdapat satu kesamaan yang mendasar, yaitu kelimanya dapat dianalisis
menggunakan perspektif teori uses and
gratifications. Dimana dapat dilihat bahwa manusia menggunakan Instagram
dengan tujuan dan alasannya masing � masing guna mencapai kepuasan dalam
penerimaan informasi, hal ini tentu sejalan dengan pengertian inti dari teori uses and gratifications, yakni
mengatakan bahwa pengguna media adalah pihak yang memiliki peran aktif untuk
dapat menentukan penggunaan dari
media tersebut, guna mencapai kepuasan dalam penerimaan informasi. Berlandaskan penjelasan diatas,
kemudian memunculkan pertanyaan menarik untuk dapat dilakukan pembahasan pada
karya tulis ini, yaitu: �Bagaimana aplikasi teori uses and gratifications pada media sosial Instagram di
Indonesia?�.
Metode Penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penelitian yang didasarkan
pada ciri - ciri keilmuan, yang dilakukan dengan cara sistematis, menggunakan
data empiris dan dipikirkan secara rasional (Sugiyono, 2017). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksploratif, dimana penelitian ini menggali lebih dalam mengenai
bagaimana penerapan teori uses and gratification
pada jurnal � jurnal terdahulu. Pendekatan yang digunakan
pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
didefinisikan sebagai pendekatan yang bertujuan untuk dapat memahami dan juga
membahas setiap fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, seperti halnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2014).
Data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data sekunder, yaitu berupa buku, jurnal, maupun laporan hasil
penelitian terdahulu. Kriteria data sekunder yang digunakan pada penelitian ini
yaitu berupa jurnal - jurnal ilmiah terdahulu yang memiliki tematik dan konsep
yang serupa dengan tema yang dibahas pada penelitian ini. Teknik pengolahan data yang dilakukan
dengan transkrip, mengkoding �terbuka, dan aksial dan selektif. Transkrip dan koding data dilakukan dengan cara breakdown terhadap jurnal � jurnal
terpilih, setelah itu dilakukan analisis menggunakan teori uses and gratifications. Peneliti melakukan teknik analisis data
secara naratif, dimana mengaitkan asumsi yang terdapat pada teori uses and gratifications dengan fenomena
yang terdapat pada jurnal � jurnal terpilih.
Tabel 1
Temuan Penelitian
Peneliti |
Judul |
Metode
(Pendekatan) |
Aplikasi
Penggunaan Teori |
�Peran Media Sosial Instagram Terhadap Publikasi Hasil Fotografi UKM
X-Flash� |
Kualitatif |
Pada jurnal ini teori uses and
gratificatios telah diaplikasikan. Dimana dijelaskan bahwa Akun Instagram
@xflashofficial memiliki berbagai peran yaitu sebagai media publikasi dan promosi yang digunakan untuk meningkatkan
popularitas UKM X-Flash agar dapat lebih dikenal tidak hanya di dalam kampus
namun juga di luar kampus. Sehingga komunitas akan lebih sering untuk di
undang ke acara � acara luar kampus untuk meningkatkan penegetahuan
masyarakat terhadap komunitas UKM X-Flash itu sendiri. |
|
�Penggunaan Media
Sosial Instagram dalam
Meningkatkan Literasi Kesehatan pada Mahasiswa Universitas Syiah
Kuala� |
Kualitatif |
Pada jurnal ini teori uses and
gratificatios telah diaplikasikan. Dimana dijelaskan bahwa� Mahasiswa S1 Universitas Syiah Kuala
menggunakan media sosial Instagram dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam
memperoleh informasi mengenai kesehatan. Setelah
menggunakan media sosial
Instagram, terlihat tercapainya kepuasan yang diperoleh.
Kepuasan ini terlihat dari terpenuhinya tujuan awal yang mendasari mahasiswa
dalam memilih media yakni meningkatkan literasi mengenai topik kesehatan. |
|
�Penggunaan Akun Instagram Indomusikgram dalam Pemenuhan Kebutuhan Hiburan� |
Kuantitatif |
Pada jurnal ini teori uses and gratificatios telah diaplikasikan. Dimana dijelaskan
bahwa tujuan utama dari mahasiwa Universitas Sumatera Utara menggunakan akun Instagram Indomusikgram
adalah untuk mengisi waktu luang, bersantai,
melepaskan diri dari rutinitas, serta
menyalurkan emosi. Dalam
penelitian ditemukan bahwa sebanyak 46,4% responden menyatakan menggunakan akun
Instagram Indomusikgram untuk mengisi waktu luang yang dimiliki.
Setelah menggunakan akun Instagram Indomusikgram mahasiswa Universitas Sumatera Utara merasa senang karena kebutuhan
hiburannya terpenuhi. Hal ini dibutktikan bahwa sebanyak 64,6% responden
mengatakan kebutuhan mereka terpenuhi serta merasa puas setelah menggunakan
akun Instagram Indomusikgram. � |
|
Nizal Muhammad dan Amin Aminudin |
�Peran Media Sosial sebagai Sarana Komunikasi Politik (Studi Deskriptif Anggota DPR RI Pada Akun @Sartonohutomo)� |
Kualitatif |
Pada jurnal ini teori uses and gratificatios telah diaplikasikan. Dimana dijelaskan
bahwa Peran Instagram dilihat dari lima kebutuhan media yaitu;� kebutuhan kognitif ini dapat di lihat bahwa
melalui Instagram masyarakat tidak ketinggalan informasi mengenai
perpolitikan RI. Kedua kebutuhan afektif, Sartono Hutomo dapat dengan bebas
memberikan informasi terkini. Ketiga, Akun Instagram @sartonohutomo dapat
dengan bebas membagikan identitas integritas personal mereka. Keempat,
Sartono Hutomo dapat memenuhi kebutuhan integrasi sosial dengan masyarakat. |
�Penggunaan Akun Instagram sebagai Media
Informasi Wisata Kuliner� |
Kualitatif |
Pada jurnal ini teori uses and gratificatios telah diaplikasikan. Dimana dijelaskan
bahwa adalah terdapat perubahan dalam respons kognitif �yaitu pengikut akun
Instagram @kulinerbandung mendapatkan
informasi dan manfaat yang didapatkan dari akun @kulinerbandung. Setelah mendapatkan informasi dan manfaat, �pengikut juga mengalami respons afektif
yaitu terdapat perubahan perasaan
atau emosi setelah melihat postingan akun @kulinerbandung, setelah merasakan
respons afektif, timbulan sebuah
respons behavioral atau perilaku, yaitu adanya tindakan berwisata kuliner dan
menyebarkan informasi kuliner tersebut ke orang lain. |
Hasil dan Pembahasan
Seperti halnya yang telah dijabarkan
pada tinjauan pustaka, teori uses and
gratifications meupakan teori yang menunjukan bahwa pada intinya yang menjadi
pokok bahasan adalah bukan bagaimana media dapat mengubah sikap dan pribadi khalayak, namun bagaimana media
dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan sosialisasi khalayak. Jadi intinya
terdapat pada khalayak yang aktif, dan sengaja
menggunakan media untuk mencapai tujuan tertentu (Effendy, 2013).
Merujuk pada jurnal pertama �Peran
Media Sosial Instagram Terhadap Publikasi Hasil Fotografi UKM X-Flash� (Djamilay &
Dewi, 2020), terdapat kaitan antara anggapan
diatas dengan jurnal pertama, dimana alasan mahasiwa anggota UKM Fotografi
X-Flash menggunakan Instagram sebagai sarana publikasi dan promosi komunitas
adalah karena mereka memiliki kebutuhan akan popularitas komunitas, karena
mereka ingin komunitasnya menjadi sesuatu yang besar dan dikenal tidak hanya
pihak internal kampus melainkan juga pihak eksternal kampus. Merujuk pada jurnal
Kedua �Penggunaan
Media Sosial Instagram
dalam Meningkatkan Literasi
Kesehatan pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Anisah et al., 2021)�, terdapat kaitan antara anggapan
diatas dengan jurnal kedua, yaitu dimana Instagram digunakan untuk memenuhi
kebutuhan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala dalam meningkatkan literasi
mengenai kesehatan.
Merujuk pada jurnal ketiga �Penggunaan
Akun Instagram Indomusikgram dalam Pemenuhan Kebutuhan Hiburan (Nadeak, 2020)�, terdapat kaitan antara anggapan
diatas dengan jurnal ketiga yaitu dimana Mahasiswa Sumatera Utara mengunakan Instagram
dan mengikuti akun Indomusikgram adalah untuk memenuhi kebutuhan akan hiburan
dan musik. Merujuk pada jurnal keempat �Peran Media Sosial sebagai Sarana Komunikasi Politik (Studi Deskriptif
Anggota DPR RI Pada Akun @Sartonohutomo)�, terdapat kaitan antara anggapan diatas dengan jurnal
keempat, dimana Anggota DPR RI Sartono Hutomo dan tim menggunakan Instagram
sebagai sarana komunikasi politik guna memenuhi kepuasan dalam menyampaikan
informasi mengenai politik. Merujuk pada jurnal kelima �Penggunaan
Akun Instagram sebagai Media Informasi Wisata Kuliner (Ayutiani & Putri, 2018)�, terdapat kaitan antara anggapan
diatas dengan jurnal kelima yaitu, dimana keempat informan atau followers akun
@kulinerbandung menggunakan Instagram sebagai sarana mendapatkan informasi
mengenai kuliner dan wisata di Bandung.
Menurut Rakhmat (2004), terdapat
lima asumsi utama dari teori uses and gratifications,
antara lain;
�
Khalayak berperan aktif dalam penggunaan media,
dan dalam penggunaannya manusia diasumsikan memiliki tujuan.
�
Dalam proses komunikasi massa, inisiatif yang
ada cenderung berkaitan dengan pemuasan kebutuhan dan pemilihan media terletak
pada anggota khalayak.
�
Media massa berkompetisi dengan sumber-sumber
lainnya untuk memuaskan kebutuhannya.
�
Tujuan dari penggunaan media massa bisa dilihat
melalui data yang disediakan oleh anggota khalayak.
�
Penilaian tentang arti kultural dari media massa
harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Dengan
kata lain, pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik dalam
usaha memenuhi kebutuhannya.
Merujuk pada jurnal pertama �Peran Media Sosial Instagram Terhadap Publikasi Hasil Fotografi UKM
X-Flash (Djamilay & Dewi, 2020)�, terdapat
beberapa poin yang mencakup asumsi di atas;
� Mahasiswa
anggota UKM X-Flash aktif menggunakan Instagram dan memilih Instagram sebagai
sarana untuk publikasi dan promosi hasil fotografi untuk meningkatkan
popularitas komunitas.
� Dipilihnya
media sosial Instagram adalah sebagai pemuasan kebutuhan anggota terhadap hasil
fotografi anggota agar dapat dilihat khalayak ramai.
� Media
sosial Instagram dinilai sebagai sarana atau media yang tepat karena memiliki
fitur � fitur yang unggul dan lengkap dibandingkan aplikasi lain terutama pada
tampilan visualnya.
� Penggunaan
Instagram sebagai media publikasi hasil fotografi dinilai mampu mendatangkan
undangan untuk komunitas pada kegiatan diluar kampus atau dari pihak eksternal.
� Mahasiswa anggota UKM
X-Flash percaya bahwa Instagram dapat menjadi sumber informasi yang dapat
dipercaya.
Merujuk pada jurnal kedua �Penggunaan Media Sosial Instagram
dalam Meningkatkan Literasi
Kesehatan pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Anisah et al., 2021)�, terdapat
beberapa poin yang mencakup asumsi di atas;
�
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala aktif
menggunakan Instagram dan memilih Instagram sebagai sarana untuk meningkatkan
literasi kesehatan.
�
Dipilihnya media sosial Instagram adalah sebagai
pemuasan kebutuhan mahasiswa dalam mendapatkan informasi dan meningkatkan
literasi dalam bidang kesehatan.
�
Berdasarkan data We are Social: Digital 2020 Global Overview Report, Indonesia
menempati posisi keempat di dunia atau jumlah pengguna Instagram tertinggi di Asia Disamping itu, pada media sosial Instagram penggunanya
terus terlibat dalam berbagi informasi, berinteraksi dan berkomunikasi dengan pengguna lain, serta berkolaborasi dan
berbagi ide dan pendapat melalui
postingan. Karena itu, Instagram memiliki potensi besar sebagai alat edukasi karena berbagai fitur yang
tersedia. Sebagai contoh beberapa akun Instagram yang ditargetkan secara khusus untuk mengatasi masalah
kesehatan, profesional kesehatan masyarakat dan lain-lain kepada pengguna.
�
Dari konten informasi kesehatan
yang sudah mahasiswa peroleh, ditemukan bahwa
informasi kesehatan di akun Instagram telah membantu dan bermanfaat bagi kebutuhan terkait kesehatan mereka.
Instagram terbukti mampu memenuhi kebutuhan
mahasiswa mendapatkan akses
informasi kesehatan yang dibutuhkan.
� Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
percaya bahwa Instagram dapat menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya
Merujuk pada jurnal ketiga �Penggunaan Akun Instagram Indomusikgram dalam Pemenuhan Kebutuhan Hiburan (Nadeak, 2020)�, terdapat
beberapa poin yang mencakup asumsi di atas;
�
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara aktif menggunakan Instagram dan menggunakan akun Instagram Indomusikgram untuk
hiburan. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi penggunaanya dimana 55,6% responden menggunakan akun Instagram
Indomusikgram sebanyak 4 hingga 5 kali dalam seminggu.
�
Penggunaan akun Instagram
Indomusikgram adalah untuk memenuhi kebutuhan
hiburan akan, melepaskan diri dari rutinitas, bersantai, mengisi waktu luang, maupun untuk menyalurkan emosi.
�
Instagram dinilai sebagai media
yang lengkap, mahaiswa USU menyukai fitur-fitur yang ada seperti foto atau video, captions, like,
komentar, dan insta story.
� Pada penelitian ini menunjukkan bahwa akun Instagram Indomusikgram sangat berperan bagi mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam memenuhi kebutuhan hiburan. Sebagian besar responden yakni sebanyak 64 orang (64,6%) mengatakan kebutuhan hiburan mereka terpenuhi saat menggunakan akun Instagram Indomusikgram. Responden merasa terhibur ketika menonton video-video musik yang ada pada akun Instagram Indomusikgram. Kemudian yang terakhir, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiwa Universitas Sumatera Utara menyatakan mereka puas setelah menggunakan akun Instagram Indomusikgram karena akun tersebut dinilai dapat memenuhi kebutuhan hiburan dan juga �memberikan kepuasan bagi mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
� Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
percaya bahwa Instagram dapat menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya.
Merujuk pada jurnal keempat �Peran Media Sosial sebagai Sarana Komunikasi
Politik (Studi
Deskriptif Anggota DPR RI Pada Akun @Sartonohutomo)�, terdapat beberapa poin yang
mencakup asumsi di atas;
� Anggota
DPR RI Sartono Hutomo dan tim aktif menggunakan Instagram sebagai sarana atau
media komunikasi politik. Akun Instagram @Sartonohutomo yang memiliki
keaktifan dalam memberikan informasi di
media sosial Instagram sebanyak 1,919 ribu, dan
memiliki 13,1 ribu pengikut di media sosial Instagram.
� Media sosial Instagram digunakan untuk pemuasan kebutuhan dalam
menyebarkan informasi mengenai politik dan update kehidupan pribadi dari
Santono Hutomo.
� Instagram
memiliki fitur yang lengkap dan mudah untuk digunakan, disamping itu memiliki
pengguna yang banyak. Menurut APJII (2017), Instagram
merupakan salah satu situs media sosial yang terpopuler dengan jumlah pengguna
terbanyak.
� Instagram digunakan sebagai sarana pemuasan kebutuhan akan menyebarkan
informasi mengenai politik.
� Anggota
DPR RI Sartono Hutomo dan tim percaya bahwa Instagram
dapat menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya.
Merujuk pada jurnal kelima �Penggunaan
Akun Instagram sebagai Media Informasi Wisata Kuliner (Ayutiani & Putri, 2018)�, terdapat
beberapa poin yang mencakup asumsi di atas;
�
Pada penelitian tersebut dikatakan bahwa seluruh
informan aktif menggunakan media sosial Instagram dan mengikuti akun Instagram
@kulinerbandung sebagai sumber informasi mengenai kuliner di Bandung.
�
Keempat
informan menggunakan Instagram sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang
kuliner di kota Bandung melalui akun @kulinerbandung, dan mereka �mengikuti akun ini dan menjadikan postingannya sebagai referensi dalam berwisata
�kuliner.
� Instagram
dinilai sebagai media yang tepat dalam mendapatkan informasi dibandingkan
aplikasi media sosial lainnya.
� Pesan yang disampaikan oleh akun @kulinerbandung melalui postingannya yang menarik mulai dari foto dan caption adalah suatu daya tarik untuk
pengikutnya, sehinga mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan
dalam mendapatkan informasi kuliner di Bandung.
� Seluruh informan percaya bahwa Instagram dapat
menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya.
Kesimpulan
Berdasarkan berbagai jurnal sebelumnya
yang dijadikan sebagai acuan dan referensi dari penelitian ini maka dapat
dikatakan bahwa teori uses and
gratifications memang telah diaplikasikan dan juga digunakan dalam
penggunaan media sosial, khususnya Instagram. Dimana tentunya dari kelima
jurnal yang telah dibreakdown dan juga dianalisis terlihat bahwa terdapat
alasan tersendiri mengapa media sosial Instagram digunakan dan juga dijadikan
sebagai sumber informasi dan juga sarana untuk menyebarkan informasi guan memenuhi
kebutuhan pengguna. Hal ini tentunya sejalan dengan pengertian dari teori uses and gratifications itu sendiri
yaitu dimana pengguna media
merupakan pihak yang memiliki peran aktif untuk dapat menentukan penggunaan dari media tersebut. Pengguna
media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi,
dalam hal ini pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling
baik di dalam usaha memenuhi
kebutuhannya.
Disamping itu peneliti juga menemukan bahwa dari
berbagai jurnal pendahulu terlihat bahwa kelima asumsi dasar dari teori uses and gratifications yakni; khalayak
dianggap aktif dan penggunaan media massa diasumsikan memiliki tujuan, dalam
proses komunikasi massa, inisiatif lebih banyak berkaitan dengan pemuasan
kebutuhan dan pemilihan media terletak pada anggota khalayak, media massa
berkompetisi dengan sumber-sumber lainnya untuk memuaskan kebutuhannya, tujuan
penggunaan media massa dapat disimpulkan dari data yang disediakan oleh anggota
khalayak, penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak, telah terimplementasi didalam
jurnal-jurnal acuan sebelumnya.
Anisah, Nur, Sartika, Maini, & Kurniawan, Hendra. (2021). Penggunaan
Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan Literasi Kesehatan Pada Mahasiswa. Jurnal
Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 4(2), 94�112. Google Scholar
Ayutiani, Difa Nurhasna, & Putri, Berlian Primadani Satria. (2018).
Penggunaan akun instagram sebagai media informasi wisata kuliner. PRofesi
Humas, 3(1), 39�59. Google Scholar
Djamilay, Marcy Adiningsih, & Dewi, Sulih Indra. (2020). Peran Media
Sosial Instagram Terhadap Publikasi Hasil Fotografi Ukm X-Flash. JISIP:
Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 9(2), 81�89. Google Scholar
Effendy, Uchjana. (2013). Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2014). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan Ke 36, Bandung. Google Scholar
Nadeak, Feby Febrina. (2020). Penggunaan Akun Instagram Indomusikgram
dalam Pemenuhan Kebutuhan Hiburan. Google Scholar
Rulli Nasrullah. (2017). media sosial �perspektif komunikasi,budaya,
dan sosioteknologi� (nunik siti nurbaya, Ed.). Simbiosa Rekatama Media. Google Scholar
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Google Scholar
Copyright
holder: R.
Moch. Fakhri Arifin (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This
article is licensed under: |