Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, Special Issue No. 2, Februari 2022
SOCIAL MEDIA EFFECTIVENESS ON ELECTRONIC MONEY PROMOTION EFEKTIFITAS MEDIA SOSIAL PADA PROMOSI UANG ELEKTRONIK
Desy Achrisya, Ricardo Indra
Bina Nusantara University Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini
membahas perihal efektifitas media sosial pada promosi uang elektronik. Seiring berkembangnya zaman, teknologi dalam berkomunikasi dan di sector ekonomi
pun ditemukan. Uang merupakan
salah satu elemen penting bagi manusia,
adanya uang elektronik dapat memudahkan dalam transaksi jual beli, hal
ini didukung dengan promosi pada media sosial untuk memperkenalkan
kepada masyarakat. OVO merupakan salah satu uang elektronik yang cukup banyak dimininati karena bermitra dengan aplikasi online dan juga
e-commerce. Selama 2020 khususnya
padasaat pandemic, pengguna
OVO meningkat 267%. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan sample diambil dari 400 responden. Hasilnya pengguna OVO dan media sosial merupakan usia produktif yang paham mengoperasikan kecanggihan aplikasi ini. Mayoritas
pengguna OVO merasa terbantu dengan informasi promo yang ada pada sosial media dan melakukan transaksi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan uang elektronik OVO pada sosial media sudah cukup efektif
untuk mempengaruhi pengguna dalam bertransaksi.
Kata Kunci: uang elektronik; sosial
media; promosi
Abstract
This study discusses the effectiveness of social media in the promotion
of electronic money. Along with the development of the times, technology in
communication and in the economic sector was found. Money is one of the
important elements for humans, the existence of electronic money can facilitate
buying and selling transactions, this is supported by promotions on social
media to introduce it to the public. OVO is one of the electronic money that is in high demand because it partners with online
applications and e-commerce. During 2020, especially during the pandemic, OVO
users increased by 267%. This research is a descriptive
quantitative research with samples taken from 400 respondents. As a
result, OVO and social media users are of productive age who understand how to
operate this application. The majority of OVO users find it helpful to have
promo information on social media and make transactions. Thus, it can be
concluded that the promotions carried out by OVO electronic money on social
media are effective enough to influence users in transactions.
Keywords: electronic money; social
media; promotion
Pendahuluan
Hidup yang kita jalani saat
ini syarat akan kemudahan dibandingkan dengan awal tahun 2000. Perubahan terjadi begitu cepat dan kita harus mampu
beradaptasi dengan perubahan yang ada. Salah satu diantara perubahan
tersebut adalah dengan cara kita
bertansaksi, hal ini salah satunya dibuktikan dengan bagaimana uang berevolusi. Dahulu kala menggunakan system
barter untuk mendapatkan suatu barang yang diperlukan, seiring berjalannya waktu ditemukanlah uang sebagai alat pembayaran yang sah. Pengertian uang menurut R. S. Sayers dalam bukunya berjudul Modern Banking adalah segala sesuatu
yang umum diterima bagi pembayaran utang (zonareferensi.com, 2018). Uang yang kita kenal dulu
yaitu selembar kertas dengan nominal tertentu sebagai alat tukar, dengan
berkembangnya teknologi kini uang tidak hanya berbentuk kertas, namun ada
pula chip yang dapat menyimpan
uang, juga ada aplikasi
yang dapat menyimpan uang.
Pengguna uang elektronik ini saat ini sudah
mulai meluas. Banyak toko barang dan jasa yang menerima pembayaran dengan uang elektronik. Uang elektronik merupakan penyimpanan nilai uang secara elektronik pada perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran ke pihak lain. Perangkat bertindak sebagai alat pembawa
uang prabayar yang tidak harus melibatkan rekening bank dalam transaksi. Produk uang elektronik sendiri bisa berbasis software atau hardware, tergantung dari teknologi yang digunakan untuk menyimpan nilai uang. Bank
Indonesia membaginya sebagai
produk berbasis chip seperti e-money milik Bank Mandiri, dan berbasis server seperti OVO yang merupakan layanan milik operator (www.bi.go.id, 2018).
Kelebihan dari uang elektronik ini ialah lebih
praktis dan aman jika dibandingkan dengan uang fisik. Baik yang berbasis server maupun chip, dapat menyimpan nominal sekecil apapun akan tercatat
dan tidak mengharuskan pengguna memiliki akun bank tertentu sesuai dengan produk
uang elektroniknya yang digunakannya.
Bagi uang elektronik yang berbasis server, dapat dengan mudah mencatat
penggunaan uang elektroniknya
sehingga cukup membantu untuk mengatur penggunaannya dengan bijak namun
kelemahannya harus terhubung dengan internet untuk bertransaksi. Namun di sisi lain, uang elektronik juga memiliki kekurangan khususnya untuk yang menggunakan chip yaitu jika hilang
akan dengan mudah digunakan oleh pihak lain, selain
itu juga resiko kehilangan nominal dari uang elektronik tersebut karena kurang pahamnya
penggunaan pada saat transaksi menempelkan kartu lebuh dari
satu kali.
Awalnya memang sulit beradaptasi
dengan perubahan teknologi yang ada, seiring perubahan zaman, uang elektronik mulai digunakan oleh masyarakat. Di awal kemunculannya, promosi uang elektronik gencar dipublikasi di berbagai media. Media sosial merupakan salah satu media untuk mempromosikan uang elektronik ini agar dapat diterima dan dikenal di masyarakat, khususnya kawula muda yang melek teknologi.
Teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani)
techno artinya �keahlian�
dan logia artinya �pengetahuan�.
Pada awalnya makna teknologi terbatas pada benda-benda berwujud seperti peralatan- peralatan atau mesin. Pengertian Teknologi menurut para ahli adalah keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap kegiatan manusia (Jacques Ellil). Teknologi merupakan penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan
lain secara bersistem dan mensistem untuk memecahkan masalah (Gary J.
Anglin) (Salamadian.com, 2018). Manfaat
yang paling terasa dari teknologi di bidang informasi dan komunikasi adalah proses yang mudah, cepat, dan murah. Jika dulu kita berkomunikasi
jarak jauh dengan menggunakan surat, telepon rumah, dan telegram, sekarang kita dapat melakukannya
dengan cepat melalui smartphone, aplikasi
chatting, dan email.
New media atau media online didefiniskan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber, 2009). Definisi
media online adalah media yang di dalamnya
terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya
terdapat konvergensi media
di dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011).
Menurut McQuail�s dalam Agus Effendi media baru (new
media) adalah sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi
serta terhubung ke dalam jaringan.
Media baru adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi (perantara) dari sumber informasi
kepada penerima informasi. �Media baru memiliki dua unsur
utama yakni digitalisasi dan konvergensi.
Internet merupakan bukti konvergensi karena menggabungkan beberapa fungsi media lain seperti audio,
video, dan teks� (McQuail, 1987).
Promosi yang dilakukan oleh penerbit uang elektronik bermacam-macam, diantaranya potongan harga, cashback, juga poin.
Namun promo cashback yang mayoritas
digunakan oleh penerbit
uang elektronik. Hal ini tentu menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen, hal yang menguntungkan bagi konsumen jika
dapat menikmati promo tersebut, tidak jarang konsumen tergiur untuk membeli
produk yang tidak dibutuhkan, namun tetap membelinya karena sedang promosi.
Promosi ini dilakukan diberbagai media, mayoritas yaitu seperti aplikasi di smartphone,
televisi, radio, billboard, website, dan juga media sosial.
Diagram di atas merupakan data jumlah uang elektronik yang beredar di masyarakat selama periode bulan Januari sampai
Juli 2020. Dapat dilihat spend paling tinggi
adalah di bulan April sampai Juli 2020 dimana pada bulan tersebut diberlakukan PSBB terkait dengan kebijakan Pemerintah untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, sehingga
banyak masyarakat yang memanfaatkan uang elektronik ini untuk bertransaksi
produk dan jasa secara online.
Berdasarkan data pada Januari 2019 di atas maka dapat dilihat
bahwa pengguna internet sebesar 150 juta jiwa, yang artinya mayoritas masyarakat sudah melek teknologi
dan menggunakan media sosial
sebagai salah satu pilihan untuk bersosialisasi.
Sedangkan pengguna aktif media sosial merupakan 56% dari total populasi di Indonesia. Untuk pengguna media sosial aktif yang menggunakan ponsel sebsar 130 juta jiwa. Sehingga
menjadi sangat wajar bila platform media sosial fokus untuk mengoptimalkan
aplikasinya di ponsel. Jika
dilihat dari range usia pengguna maka
media sosial paling banyak digunakan pada usia 18 tahun sampai dengan
34 tahun baik pria maupun wanita
(Websindo.com, 2019).
Berdasarkan data dari Global Web Index di atas motivasi mayoritas penduduk Indonesia menggunakan
media sosial yaitu untuk mengisi waktu
luang (61%), sedangkan untuk tujuan terhubung
dengan orang lain dan untuk
mencari konten baru yaitu sama-sama
sebanyak 54%, pengguna yang
bertujuan untuk membagikan foto dan video sebesar 53% sedangkan 51% menggunakan media sosial karena banyak teman
yang menggunakannya (Databoks.katadata.co.id, 2019).
Promosi merupakan suatu cara untuk pengenalan
uang elektronik kepada calon pengguna. Promosi dapat dilakukan
menggunakan media konvensional
maupun media sosial. Seiring berjalannya waktu penerbit lebih menekankan media sosial sebagai media promosi uang elektronik. Promosi akan dikatakan
efektif jika informasi yang disampaikan sampai kepada calon
pengguna dan calon pengguna tertarik untuk menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi. Efektivitas promosi dapat dipengaruhi
oleh karakteristik pengakses
dan kararakteristik media sosial
yang di ukur melalui
interest (ketertarikan), desire (keinginan)
dan action (tindakan). Sehingga
penting untuk menganalisis sejauh mana efektifitas media sosial sebagai media promosi uang elektronik.
Data socmed, Dengan 2 kondisi antara data e-money dan socmed, maka apakah
efektifitas, Motivasi menggunakan e-money, motiv menggunakan socmed, Alasan masyarakat jabodetabek menggunakan uang elektronik (googling), persaingan
dompet digital Indonesia.
1.
Digital Marketing Communication
Digital
marketing communication merupakan suatu
metode untuk mempromosikan produk atau jasa dengan
media digital. Saat ini
media yang digunakan untuk melakukan promosi tidak terbatas pada radio atau televisi tetapi
juga melalui internet. Contoh
yang merupakan model pemasaran
digital marketing yaitu iklan
televisi/radio, mobile marketing, iklan
online, email marketing, search engine optimization, pay per click, online
endorsement, dan sebagainya. Hal ini digunakan pemasar
dengan tujuan agar dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya, selain itu
juga dapt menjaring target
yang lebih luas, juga meningkatkan daya saing dengan kompetitor.
Sebelum adanya internet, customer
path hanya A4, yaitu aware,
attitude, act, dan act again. Sedangkan
saat ini sudah ada A yang kelima yaitu advocate. Customer
path yang dilalui mulai
dari menyadari bahwa sebuah brand itu memang ada.
Pemasar percaya pesan sama yang disampaikan secara terus-menerus secara vertikal, ekslusif, dan
individual akan menimbulkan
positive attitude di benak audience
(Hal.39). Langkah-langkah yang diperlukan
dalam menghadapi dunia
digital marketing yaitu meningkatkan
connection baik secara
online maupun offline dengan yang lain. Selain itu meningkatkan interaction
dengan mengintegrasikan style
dan substance dengan yag
lain. Langkah yang terakhir dan yang terpenting yaitu perbanyak relasi yang bersifat human-to-human lewat
machine-to-machine (Kartajaya, 2018).
2. Media Sosial
The rapid growth of social media platforms has permanently altered the
way that numerous consumers interact with each other and organisations. Hence,
this has changed the way that organisations attract and retain prospective
consumers (Leung, Bai, & Stahura, 2015). Pemasar tidak ingin kehilangan kesempatan menarik perhatian konsumennya, sehingga memanfaatkan media
social sebagai media untuk mempromosikan keunggulan produknya.
Menurut
Chandra pada Rodney, kecepatan komunikasi
online membuat iklan di
media tradisional kurang efektif. Akibatnya pemasar menyadari paengaruh dari komunitas sosial dalam hal interaksi
seputar pengalaman berbelanja, kenyamanan dan pencarian Informasi yang lebih luas lagi
(Chandra et al., 2012; Patino et al., 2012; He and Zha, 2014). Kini iklan atau promosi
mulai bergeser yang semula dari media tradisional lambat laun memanfaatkan kecanggihan media baru, sehingga tepat sasaran, menyasar ke lebih banyak
konsumen, hemat waktu juga pasti hemat biaya.
Sosial media yang ada di Indonesia saat ini diantara
lain yaitu Facebook, Twitter, Instagram, Line, Linkedin dan masih banyak lagi yang lainnya. Berdasarkan data dari Kominfo pada tahun 2018, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh UNESCO, Facebook memiliki
3,3 juta pengguna, di peringkat kedua diduduki oleh WhatsApp yang memiliki
2,9 juta pengguna. Pengguna yang memproduksi Informasi hanya 10%, sedangkan 90% lainnya hanya meneruskan Informasi (kominfo.go.id, 2018).
Menurut (Tuten & Solomon, 2017), social media marketing memanfaatkan antara teknologi media social dan
software antara penjual dan
pembeli untuk bertukar penawaran pada nilai tertentu. Sedangkan menurut (Ponarwan & Tjokrosaputro, 2020), social media marketing merupakan pemanfaatan teknologi social yang
berbentuk media yang digunakan
untuk mengkomunikasikan dan
melakukan penawaran pada nilai dari suatu
organisasi terhadap konsumen.
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2015 sebanyak
139 juta orang dan bertambah
setiap tahunnya dari data pengguna tahun 2013. Semakin banyaknya pengguna internet maka memudahkan adanya penggunaan uang elektronik karena mayoritas sudah mengerti dengan teknologi (ojk.go.id, 2016). Berapa
pengguna socmed total
(googling), socmed apa aja, penggunanya berapa.
3. Uang Elektronik
Uang elektronik merupakan
alat pembayaran yang nilai uangnya disimpan
di dalam media elektronik tertentu. Sebelum menggunakannya untuk bertransaksi, pengguna harus menyetorkan sejumlah uang terlebih dulu kepada penerbit
dan disimpan di dalam media
elektronik tersebut. Chip atau server merupakan media elektronik yang digunakan untuk menyimpan nilai uang elektronik tersebut. Penggunaan uang elektronik ini sebagai alat pembayaran
yang inovatif dan praktis diharapkan dapat membantu kelancaran pembayaran kegiatan ekonomi yang bersifat massal, cepat dan mikro, sehingga perkembangannya dapat membantu kelancaran transaksi di jalan tol, di bidang transportasi seperti kereta api maupun
angkutan umum lainnya atau transaksi
di minimarket, food court, atau parker (bi.go.id,
2020).
Menurut
data cnbcindonesia.com pada riset yang dilakukan oleh iPrice Group dan
App Annie yang dirilis tanggal
12 Agustus 2019, pada periode
tersebut Gopay merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan di Indonesia disusul oleh OVO diperingkat kedua. Kemudian diikuti oleh DANA diperingkat ketiga yang berhasil menggeser LinkAja yang turun ke peringkat
keempat. 70% transaksi gopay digunakan untuk transaksi pembayaran jasa ojek online (Cnbcindonesia.com, 2019).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Hal ini memiliki sebuah tujuan untuk bisa
mengumpulkan data secara
detail, mendalam dan juga aktual.
Dalam sebuah penelitian biasanya akan di jelaskan mengenai gejala-gejala yang sudah ada misalnya
tentang masalah serta meneliti kondisi yang tetap berlaku. Hal ini juga menjadikan perbandingan tentang apa yang bisa di lakukan untuk menentukan sebuah solusi dalam
menghadapi sebuah permasalahan.
Peneliti akan menggunakan survey sebagai alat ukur
penelitian. Penelitian
survey merupakan penelitian
dengan cara mengumpulkan data dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner (Singarimbun & Effendi, 1982). Target responden
yaitu usia produktif yang sering menggunakan aplikasi uang elektronik dan pengguna internet yaitu usia 20-40 tahun. Peneliti memastikan bahwa semua responden yang ditargetkan menggunakan uang elektronik OVO. Peneliti menggunakan rumus Yamane untuk menentukan jumlah responden. Hasilnya 400 responden terpilih untuk menjawab survey yang peneliti ajukan untuk wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Setelah pengumpulan data survey maka
dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang akademis
maupun praktis.
Hasil dan Pembahasan
1.
Hasil
Hasil dari pengisian survey yang telah dilakukan kepada 400 responden yaitu 183 laki-laki (45,7%) dan
217 perempuan (54,3%). Berdasarkan
data tersebut mengindikasikan
bahwa mayoritas responden yang menggunakan OVO adalah perempuan. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara perempuan lebih sering bertransaksi dan tertarik dengan uang elektronik OVO. Jika dilihat dari range usia, maka mayoritas pengguna OVO berkisar 31 tahun sampai dengan
40 tahun (44,75%). Sedangkan
di peringkat kedua, pengguna OVO berada di range usia 20 tahun sampai
30 tahun. Hal ini tentunya disebabkan karena pada range usia tersebut responden sudah ada pendapatan
tetap serta kebutuhan meningkat dan dapat difasilitasi oleh OVO. Ditinjau dari jenis
pekerjaannya maka pengguna OVO mayoritas dari karyawan dengan
persentase sebesar 53%. Sedangkan untuk tingkat pendidikan mayoritas 70,75% responden dengan Pendidikan terakhir Strata
1. Bagi lulusan Strata 1 maka sangat wajar jika responden sudah familiar dengan teknologi, terbukti banyak yang menggunakan media
social juga uang elektronik OVO. Dari data survey
yang terkumpul, kemudian diuji validitas dan reliabilitas sebagai berikut :
|
Cronbach�s Alpha |
Value KMO |
Media Sosial |
0,911 |
.906 |
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah
kuesioner memiliki konsistensi jika pengukuran dilakukan dengan kuesioner tersebut dilakukan secara berulang maka dasar pengambilan
Uji Reliabilitas Cronbach Alpha yang digunakan. Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Crobach
Alpha di atas nilai 0,6.
Promosi uang elektronik dilakukan di berbagai media,
salah satunya yaitu di
media sosial khususnya
Instagram. Pada pertanyaan terkait
promosi uang elektronik
pada media sosial % responden
setuju jika media sosial mempengaruhi dalam bertransaksi menggunakan uang elektronik OVO. Informasi promosi pada Instagram
OVO dirasa cukup informatif kepada penggunanya, seperti merchant
yang saat ini mengadakan promo, promo apa yang saat ini dilakukan
oleh OVO apakah cashback atau
berupa potongan harga dan masih ada banyak informasi
lainnya.
Informasi promosi yang dilakukan OVO selalu diposting di media sosial ini tentunya menarik
bagi pengguna, buktinya pada pertanyaan terkait keputusan membeli yang dilakukan oleh pengguna OVO % menjawab bahwa informasi promosi di media sosial mempengaruhi minat pengguna untuk bertransaksi. Mayoritas responden lebih tertarik bertransaksi jika ada promosi
dibandingkan dengan harga normal. Secara keseluruhan, media sosial cukup efektif untuk
menginformasikan promo pada uang elektronik
OVO sehingga banyak pengguna yang tertarik untuk bertransaksi.
2.
Pembahasan
Pengguna uang elektronik OVO di
Indonesia pada tahun 2018 sebesar
115 juta jiwa. Di saat dunia dihantam oleh COVID-19
dan membuat carut marut semua sector bisnis, namun hal
berbeda justru dialami oleh OVO. Berkat meninjau strategi bisnisnya dengan jeli dan juga mengoptimalkan alokasi sumber daya yang ada, OVO yakin bahwa krisis ini
dapat mendrong penggunaan uang elektronikdi masyarakat. Berdasarkan artikel dailysocial.id, pada saat
pandemic seperti saat ini pengguna OVO meningkat 267% (Dailysocial.id, 2017). Hal ini
disebabkan adanya pergeseran cara berbelanja untuk mencegah penyebaran virus corona
juga peraturan PSBB yang diberlakukan
oleh Pemerintah setempat. Aktifitas berbelanja biasanya dilakukan secara langsung dengan menemui penjual dan bisa langsung membawa pulang barang belanjaan.
Sedangkan kondisi saat ini tidak
memungkinkan untuk kita keluar rumah
jika tidak dalam kondisi mendesak,
sehingga belanja online menjadi salah satu alternative untuk bertransaksi.
Memiliki aplikasi uang elektronik di ponsel merupakan salah satu cara pencegahan penyebaran virus karena tidak mengharuskan kontak dengan orang lain, cukup melalui ponsel
masing-masing. Uang elektronik turut
mensupport belanja online
di masyarakat karena kemudahan, keamanan dan kenyamanannya. Maka tidak heran jika
selama pandemic pengguna
OVO meningkat seiring meingkatnya jumlah transaksi belanja online.
OVO merupakan aplikasi uang elektronik yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi (OVO Cash) dan juga kesempatan
yang lebih besar untuk mengumpulkan poin di banyak tempat (OVO Points) (OVO.id, 2017). Menurut
Wikipedia, OVO diluncurkan pada tahun
2016 oleh PT Visionet Data Internasional
sebagai aplikasi yang menawarkan pembayaran, poin loyalitas, dan layanan keuangan yang didukung oleh Lippo Group. Namun mendapat izin untuk
beroperasi sebagai perusahaan fintech di seluruh
Indonesia pada 25 September 2017. Pada Desember 2017
OVO telah dimasukkan ke dalam aplikasi
Grab dan Oktober 2018 bermitra
dengan Tokopedia, unicorn e-commerce Indonesia (Foo
Boon Ping, 2019).
Kesimpulan
Berdasarkasn hasil penelitian ini, Fintech OVO dan sosial media
merupakan bukti atas kemajuan teknologi
komunikasi dan ekonomi. Penggunaan sosial media sebagai salah satu pilihan untuk berpromosi
sudah tepat, jika dilihat dari
target pengguna OVO dimana mayoritas usia produktif dan familiar dengan teknologi. Penggunaan media sosial sebagai media promosi OVO sangat efektif dalam tahap interest, desire dan
action. Hal ini dibuktikan dengan pengguna melakukan transaksi setelah membaca promosi OVO yang ada pada media sosial.
Cnbcindonesia.com. (2019). Daftar 10 Dompet
Digital Terpopuler di RI, Siapa Jawaranya. Retrieved from cnbcindonesia.com
website:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190815104730-37-92151/daftar-10-dompet-digital-terpopuler-di-ri-siapa-jawaranya
Creeber, Glen. (2009). Introduction. I:
Creeber, Glen & Martin, Royston (red.). Digital Cultures. Understanding
New Media, 1�10.
Dailysocial.id. (2017). Jumlah Pengguna
Baru OVO Meningkat 267% Selama Pandemi: Sesi Tanya Jawab Bersama CEO Jason
Thompson. Retrieved from https://dailysocial.id website:
https://dailysocial.id/post/jumlah-pengguna-baru-ovo-meningkat-267-selama-pandemi-sesi-tanya-jawab-bersama-ceo-jason-thompson
Databoks.katadata.co.id. (2019). Motivasi
Utama Orang Indonesia Bermedsos Ternyata Bukan Cari Teman. Retrieved from
databoks.katadata.co.id website:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/27/inilah-motivasi-orang-indonesia-menggunakan-media-sosial
Kartajaya, Hermawan. (2018). Citizen
4.0: Menjejakkan prinsip-prinsip pemasaran humanis di era digital.
kominfo.go.id. (2018). Angka Penggunaan
Media Sosial Orang Indonesia Tinggi, Potensi Konflik juga Amat Besar. Retrieved
from kominfo.go.id website:
https://kominfo.go.id/content/detail/14136/angka-penggunaan-media-sosial-orang-indonesia-tinggi-potensi-konflik-juga-amat-besar/0/sorotan_media
Leung, Xi Y., Bai, Billy, & Stahura,
Kurt A. (2015). The marketing effectiveness of social media in the hotel
industry: A comparison of Facebook and Twitter. Journal of Hospitality &
Tourism Research, 39(2), 147�169.
Lievrouw, Leah. (2011). Alternative and
activist new media. Polity.
McQuail, Denis. (1987). Teori komunikasi
massa suatu pengantar.
Ponarwan, Christian, & Tjokrosaputro,
Miharni. (2020). Pengaruh social media marketing dan trust terhadap minat
menggunakan gopay di Jakarta. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan, 2(2),
520�530.
Salamadian.com. (2018). Salamadian Muda
& Berilmu. Retrieved from https://salamadian.com/ website:
https://salamadian.com/
Singarimbun, Masri, & Effendi, Sofian.
(1982). Metode penelitian survai.
Tuten, Tracy L., & Solomon, Michael R.
(2017). Social media marketing. Sage.
Websindo.com. (2019). Indonesia Digital
2019 : Media Sosial. Retrieved from websindo.com website:
https://websindo.com/indonesia-digital-2019-media-sosial/
www.bi.go.id. (2018). edukasi perlindungan
konsumen/edukasi/produk dan jasa sp/uang elektronik. Retrieved from
https://www.bi.go.id/id website:
ttps://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/uang-elektronik/Pages/default.aspx#:~:text=Saat
ini di Indonesia sedang,yang dikenal dengan uang elektronik.&text=Secara
sederhana%2C uang elektronik didefinisikan,disimpan dalam media elektronik
tertentu
zonareferensi.com. (2018). Pengertian Uang
Menurut Para Ahli dan Definisi Uang Secara Umum. Retrieved from
https://www.zonareferensi.com website: https://www.zonareferensi.com/pengertian-uang/#:~:text=Pengertian
uang menurut R. S. Sayers,umum diterima bagi pembayaran utang.&text=Arti
uang secara umum merupakan,yang saha atas kesatuan hitungnya.
Copyright holder: Desy Achrisya, Ricardo Indra (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |