Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, Special Issue No. 2, Februari 2022

 

PENCARIAN KEHILANGAN AIR FISIK DI DMA 420 DENGAN METODE STEP TEST PDAM BANDARMASIH KOTA BANJARMASIN

 

Qoyyum Rachmalia1, Eddy Setiadi Soedjono1, Gabriel Novianus Rumambo Pandin2

1 Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

2Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

PDAM Kota Banjarmasin memiliki prosentase kehilangan air (Non-Revenue Water) saat ini sebesar 27,61% (lebih besar dari standar nasional 20%) dengan 176,264 SL. Studi kasus dilakukan di DMA 420 berada di Zona Banjarmasin Utara dengan NRW bulan januari 2021 adalah 50,27% atau diatas standar toleransi nasional 20%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebocoran air secara fisik dengan penerapan step-test. Dari hasil analisa step test, terdapat 5 segmen dari 9 segmen dengan kategori kebocoran tinggi dan 4 segmen dengan kategori sedang, dengan potensial kebocoran sebesar 43.578m3 per bulan.

 

Kata Kunci: banjarmasin; NRW; step-test

 

Abstract

Banjarmasin Water Company has water loss percentage (Non-Revenue Water) of 27.61% (higher than the national standard of 20%) with 176.264 connection. The case study was conducted at DMA 420 located in the North Banjarmasin Zone with NRW value in January 2021 was 50.27% or above the national tolerance standard of 20%. The purpose of this study was to determine the physical leakage of water by applying step test method. From the results of the step test analysis, there are 5 segments of 9 segments with high leakage category and 4 segments with medium category, with potential leakage of 43,578m3 per month.

 

Keywords: banjarmasin; NRW; step-test

 

Pendahuluan

PDAM Bandarmasih merupakan Perusahaan Daerah Air Minum yang memberikan pelayanan air minum di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan dan memiliki upaya dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang memenuhi kriteria dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitasnya. Prosentase kehilangan air (Non-Revenue Water) saat ini dalam sistem penyediaan air minum PDAM Kota Banjarmasin adalah sebesar 27,61% (Direktorat Air Minum Direktorat, 2020) diatas standar toleransi angka kebocoran air bersih PDAM secara nasional menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2016 yaitu kehilangan air maksimal 20%.

Kehilangan air terbagi menjadi kehilangan fisik dan non fisik/komersial. Kehilangan fisik diantaranya oleh kebocoran pipa dan limpahan tangki reservoir dan kehilangan non fisik dapat disebabkan oleh konsumsi tak resmi, ketidakakuratan meter pelanggan, dan kesalahan penanganan pelanggan ((IWA), 2001). Dampak kehilangan air dapat berupa kekurangan air oleh pelanggan dan kerugian perusahaan sehingga terjadi kesulitan untuk mempertahanakan tarif airyang terjangkau (Frauendorfer & Liemberger, 2010).

Manfaat penurunan kehilangan air adalah dapat meningkatkan pasokan air dan memperluas area pelayanan (Farley et al., 2008). Salah satu upaya untuk menurunkan nilai kehilangan air adalah dengan melakukan kegiatan kehilangan air secara aktif-pasif diantaranya yaitu; pembentukan DMA (District Meter Area), Step-Test, Visual Leakage, dan manajemen tekanan (Thornton, Sturm, & Kunkel, 2008); (Saparina, 2017).

Pencarian kehilangan secara aktif adalah salah satu tindakan dalam rangka untuk mengendalikan kehilangan air. Perlu adanya metode yang sangat efektif dalam pencarian kehilangan air, salah satu metode yang cukup terkenal adalah Steptest, yaitu teknik untuk mencari lokasi atau area dengan jumlah kehilangan air terbesar di dalam DMA (Hou, 2018).

 

Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisa kebocoran air di DMA 420 yang merupakan DMAberada di Zona Banjarmasin Utara dengan NRW bulan januari 2021 adalah 50,27% atau diatas standar toleransi nasional 20% dengan pemakaian per pelanggan sebesar 20,44 m3/bulan/SL. Lokasi DMA 420 terletak di wilayah zona perkantoran, Pendidikan (pusat perkuliahan dan sekolah) dan perumahan, sehingga wilayah tersebut merupakan wilayah potensial secara ekonomi.

Pelaksanaan Step-Test dilakukan di malam hari yaitu pdad jam Minimum Night Flow dengan diagram alir pelaksanaan sesuai pada gambar 1.

 

Gambar 1

Diagram alir Step test

 

Setelah dilakukan Step-Test dilakukan analisa kategori segmen pipa yang memiliki kategori nilai kebocoran sesuai dengan perhitungan dibawah ini.

Kehilangan air = =

 

Tabel 1

Kategori Kebocoran

Kategori

Range

Rendah

0,001-0,0049

Sedang

0,005-0,019��

tinggi

>0,02

 

Hasil dan Pembahasan

Setelah dilakukan pengujian step test, dilakukan rekap data dan dilakukan perhitungan. Pengujian awal dilakukan perhitungan lama waktu pada kubikasi 1000 liter pada water meter DMA kemudian dilakukan perubahan untuk menggunakan perhitungan per 100 liter agar pekerjaan diharapkan lebih efisien dan pada saat pelaksanaan terjadi hujan. Area lokasi step test dapat dilihat pada gambar 1.

 

 

 

 

Gambar 2

Area Step-Test

 

Tabel 2

Data Hasil Step-Test DMA420

No

Sample

Area

Kondisi Valve

Kubikasi
(Liter)

Waktu�
(Dt)

Flow (Q)
(L/S)

(Q)
(L/S)

(Q) Lost
(L/S)

1

1

Eksisting

Perindo
(Close)

1000

59.21

16.89

16.81

16.81

2

1000

58.88

16.98

3

1000

60.37

16.56

2

1

Komp. Perdagangan Permai II
(Pipa dia. 3")

Komp. Perdagangan Permai II
(Close)

100

6.00

16.67

15.88

0.93

2

100

6.28

15.92

3

100

6.64

15.06

3

1

JP II Perdagangan - JP III Perdagangan
(Pipa dia. 6" & 3")

JP II Perdagangan
�(Close)

100

9.62

10.40

10.84

5.05

2

100

8.53

11.72

3

100

9.62

10.40

4

1

JP Perindo - JP II Perdagangan
(Pipa dia. 6")

JP Perindo
(Close)

100

10.10

9.90

10.09

0.74

2

100

9.72

10.29

3

100

10.66

9.38

5

1

Komp. Kayu Tangi II & Komp. Kejaksaan
(Pipa dia. 4" & 2")

JP Kayu Tangi II
(Close)
Komp. Kejaksaan
(Close)

100

24.64

4.06

4.06

6.03

2

100

24.82

4.03

3

100

24.38

4.10

6

1

Komp. UNLAM
(Pipa dia. 4")

JP UNLAM
(Close)

100

71.52

1.40

1.40

2.66

2

100

71.46

1.40

3

100

70.57

1.42

7

1

JP DMA 420 - JP UNLAM
(Pipa dia. 6")

JP DMA 420
(Close)

100

104.40

0.96

1.05

0.35

2

100

99.68

1.00

3

100

83.51

1.20

8

1

DMA 420 - JP Perindo
(Pipa dia. 3")

DMA 420
(Close)

100

300.29

0.33

0.33

0.72

2

100

 

#DIV/0!

3

100

 

#DIV/0!

9

1

DMA 420 - JP Perindo
(Pipa dia. 6")

DMA 420
(Close)

100

0.00

0.00

0.00

0.33

2

100

 

#DIV/0!

3

100

 

#DIV/0!

 

Berdasarkan data step test pada tabel 2, dari 9 segmen, debit kehilangan DMA tersebut sebesar 16.81 liter per detik. Segmen Komplek Kayu Tangi III pipa diameter 4� dan 2� dengan debit 6,03 liter per detik. Terendah sebesar 0.33 liter perdetik di area JP Perindo pipa 6�.

 

Tabel 3

Analisa Kategori Kebocoran Hasil Step

Test DMA 420

No

Flow (Q)

Area

DQ/DSR

Kategori

1

16.81

Eksisting

0.0169

SEDANG

2

0.93

Komp. Perdagangan Permai II
(Pipa dia. 3")

0.0135

SEDANG

3

5.05

JP II Perdagangan - JP III Perdagangan
(Pipa dia. 6" & 3")

0.0855

TINGGI

4

0.74

JP Perindo - JP II Perdagangan
(Pipa dia. 6")

0.0413

TINGGI

5

6.03

Komp. Kayu Tangi II & Komp. Kejaksaan
(Pipa dia. 4" & 2")

0.0078

SEDANG

6

2.66

Komp. UNLAM
(Pipa dia. 4")

0.1477

TINGGI

7

0.35

JP DMA 420 - JP UNLAM
(Pipa dia. 6")

0.1760

TINGGI

8

0.72

DMA 420 - JP Perindo
(Pipa dia. 3")

0.0131

SEDANG

9

0.33

DMA 420 - JP Perindo
(Pipa dia. 6")

0.3300

TINGGI

 

Dari data flow yang di dapat, dilakukan analisa dengan menghitung kategori kebocoran fisik, Dari hasil analisa didapatkan segmen yang memiliki kategori tinggi kebocoran pada tabel 3 adalah pada.

1.   JP II Perdagangan - JP III Perdagangan (Pipa dia. 6" & 3")

2.   JP Perindo - JP II Perdagangan (Pipa dia. 6")

3.   Komp. UNLAM (Pipa dia. 4")

4.   DMA 420 - JP Perindo (Pipa dia. 3")

5.   DMA 420 - JP Perindo (Pipa dia. 6")

Sehingga dari area tersebut dapat dilakukan prioritas penangan pada kategori kebocoran tinggi maupun pelaksanaan metode pencarian kehilangan air lainnya, diantarnya yaitu Visual Leakage dikarenkan tidak dapat dilakukan pencarian kehilangan air dengan Voice Detector. Pelaksanaan berupa Visual Leakage dimana melakukan penelusuran sepanjang segmen yang terindikasi area kebocoran dengan cara visual kebocoran dapat berupa genangan, genangan yang terdapat aliran dan lain-lain yang sebagai validasinya dapat dilakukan penelusuran uji sisa chlor. Akan tetapi, selama proses step test tidak ditemukan adanya kebocoran pipa dipermukaan.

 

Gambar 3

Pelaksanaan Steptest

 

 

 

Kesimpulan

Dari hasil analisa didapatkan segmen yang memiliki kategori tinggi kebocoran adalah pada segmen JP II Perdagangan - JP III Perdagangan (Pipa dia. 6" & 3") sebesar 5.05 liter/dtk, segmen JP Perindo - JP II Perdagangan (Pipa dia. 6") dengan 0,74 liter/dtk, Segmen Komp. UNLAM (Pipa dia. 4") dengan 2.66 liter/dtk, Segmen DMA 420 - JP Perindo (Pipa dia. 3") dengan 0,35 liter/dtk, Segmen DMA 420 - JP Perindo (Pipa dia. 6") dengan 0,33 liter/dtk dengan volume kebocoran total sebesar16,81 liter/detik. Sehingga dari hasil ini dapat dilakukan prioritas penanganan kebocoran pada segmen kategori kebocoran tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

(IWA), International Water Association. (2001). Losses for Water Systems: Standard Terminology and Recommended Performance Measures Water Balance. IWA Publishing.

 

Direktorat Air Minum Direktorat. (2020). Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

 

Farley, Malcolm, Wyeth, Gary, Ghazali, Zainuddin Bin Md, Istandar, Arie, Singh, Sher, Dijk, N., Raksakulthai, V., & Kirkwood, E. (2008). The manager�s non-revenue water handbook: a guide to understanding water losses. United States of America: United States Agency for International Development (USAID), 1�110.

 

Frauendorfer, Rudolf, & Liemberger, Roland. (2010). The issues and challenges of reducing non-revenue water. Asian Development Bank.

 

Hou, Yukun. (2018). Water Distribution System Leakage Control by DMA Management: A Case Study. WDSA/CCWI Joint Conference Proceedings, 1.

 

Saparina, Widy. (2017). Penurunan Kehilangan Air di Sistem Distribusi Air Minum PDAM Kota Malang. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

 

Thornton, Julian, Sturm, Reinhard, & Kunkel, George. (2008). Water loss control. McGraw-Hill.

 

Copyright holder:

Qoyyum Rachmalia, Eddy Setiadi Soedjono, Gabriel Novianus Rumambo Pandin (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: