Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, Special Issue No. 2, Februari 2022

 

IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL DALAM KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI SINIAR UNTUK MEMBENTUK PERSONAL BRANDING SISWA SMA NEGERI 1 TELUKJAMBE DAN SMA NEGERI 1 MAJALAYA KABUPATEN KARAWANG

 

Uah Maspuroh, Een Nurhasanah, Roni Nugraha Syafroni, Dewi Herlina Sugiarti

University of Singaperbangsa Karawang, Indonesia

Email[email protected][email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan literasi digital dalam keterampilan berbicara melalui siniar untuk membentuk personal branding siswa. Sasaran dari kegiatan pengabdian adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya. Rangkaian kegiatan pengabdian dilakukan dengan beberapa tahap di antaranya sosialisasi, pelatihan, dan praktikum. Hasil dari kegiatan pelatihan ini diharapkan siswa mampu menggunakan kompetensi literasi digital untuk membangun dan mencipta konten digital yang positif; siswa mampu mengembangkan keterampilan berbicara dan berani terampil berbicara di depan umum; siswa mampu berkreasi membuat siniar baik secara individu maupun kelompok; serta siswa mampu mengenali potensi diri dengan mulai membentuk personal branding dengan citra yang baik. Output kegiatan pengabdian ini adalah produk berupa video rekaman siniar yang diunggah di kanal YouTube siswa.

 

Kata Kunci: literasi digital; keterampilan berbicara; pelatihan siniar; personal branding

 

Abstract

This pengabdian activity aims to implement digital literacy in speech skills through podcast to form student personal branding. The targets of devotional activities are students of class XII SMA Negeri 1 Telukjambe and SMA Negeri 1 Majalaya. The series of devotional activities is carried out with several stages including socialization, training, and practicum. The results of this training activity are expected to be able to use digital literacy competencies to build and create positive digital content; students can develop speaking skills and dare to speak in public; students are able to create podcast both individually and in groups; Students are. able to recognize their potential by starting to form personal branding with a good image. Output this devotional activity is a product in the form of video footage uploaded on the student's YouTube channel.

 

Keywords: digital literacy; speaking skills; podcast training; personal branding

 

 

Pendahuluan

Pengabdian ini mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan implementasi literasi digital dalam penguasaan keterampilan berbicara sebagai upaya pembentukan personal branding. Sasaran dari pengabdian ini adalah anak usia remaja, khususnya siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Karawang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa siswa yang dilakukan secara random di sekolah mitra, penulis menemukan beberapa permasalahan yang perlu dipikirkan jalan keluarnya. Salah satunya terkait dengan rasa kurang percaya diri siswa dengan dirinya sendiri. Siswa merasa malu jika harus berbicara di depan umum. Sebagian dari mereka merasa tidak yakin dengan kemampuan dirinya ketika harus berbicara di depan umum. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pengabdian di sekolah mitra.

Di era milenial, peranan keterampilan berbicara sangat penting untuk menunjang kapabilitas seseorang dalam berkomunikasi, berinteraksi, mengungkapkan ide, pesan, gagasan, dan pendapat. Semakin terampil seseorang berbicara akan semakin menunjukkan kualitas kecerdasan dan intelektualitas dirinya. Di dunia kerja seorang individu mungkin sudah dibekali dengan kecakapan-kecakapan (hard skill) yang menunjang perannya dalam pekerjaannya. Namun, kemampuan komunikasi sebagai soft skill acap kali masih terabai, termasuk salah satunya dalam pengembangan keterampilan berbicara. Mengacu pada fakta tersebut sudah seharusnya para siswa khususnya di kelas XII dibekali dengan serius dan dipersiapkan dengan matang soft skill-nya, termasuk soft skill keterampilan berbicara. Kemampuan berbicara siswa bisa menjadi poin tambahan di dunia kerja dalam menghadapi persaingan dengan siswa lain apalagi jika harus bersaing dengan siswa yang bersekolah di sekolah bonafide atau sekolah favorit.

Ketrampilan berbicara juga berpengaruh dalam pembentukkan personal branding seorang individu. Cara berbicara seseorang akan menunjukkan kualitas diri, value, serta citra diri yang ingin digambarkan dan diterima oleh lawan bicara atau mitra tutur. Personal branding merupakan proses mengembangkan, mempertahankan reputasi dan kesan individu. Fungsi personal branding adalah sebagai usaha untuk menunjukkan kemampuan, keunikan, spesialisasi, dan citra diri yang dimiliki seseorang. Tujuan personal branding adalah membangun citra diri dari apa yang ia tampilkan kepada orang lain agar mampu memikat dan membangun kepercayaan terhadap orang lain. Di era digital seperti sekarang ini, personal branding menjadi hal yang begitu lumrah dilakukan. Meski personal branding sudah ada sejak era-era sebelumnya, namun banyak dari generasi muda yang belum secara serius menyadari pentingnya membangun personal branding sedari dini untuk membangun dan mengemas value atas dirinya sendiri di mata publik.

Fokus pengabdian yang dilakukan penulis yaitu untuk mengimplementasikan kemampuan literasi digital siswa dalam keterampilan berbicara dengan siniar. (Martin, 2006) menjelaskan bahwa: literasi digital adalah suatu kesadaran, sikap dan kemampuan individu untuk menggunakan alat-alat dan fasilitas digital secara tepat untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisis dan membentuk sumber daya digital, membentuk pengetahuan baru, menciptakan ekspresi media dan berkomunikasi dengan orang lain dalam situasi kehidupan tertentu. Bentuk implementasi literasi digital dalam pengabdian ini yakni mengimplementasikan kemampuan lierasi digital siswa melalui media siniar. Siswa diharapkan menjadi terampil membuat mendia siniar dan mendapatkan pengalaman pelatihan pembuatan siniar. Siniar dijadikan sebegai media/wadah bagi para siswa untuk berkreativitas dan mengembangkan skill agar siswa cakap berbicara dan mampu membentuk personal branding atas dirinya sendiri. Siswa yang mengikuti kegiatan ini akan dibekali materi-materi yang relevan dengan judul pengabdian, yaitu materi tentang pentingnya literasi digital, keterampilan berbicara serta teknik-teknik berbicara di depan umum, materi tentang siniar dan cara pembuatan siniar, serta materi tentang pembentukan personal branding sehingga diharapkan setelah mengikuti pelatihan siswa memiliki soft skill baru yang bermanfaat di masa depan.

Pada era kemajuan teknologi yang kian pesat, para siswa khususnya tingkat SMA pada akhirnya harus mampu menyesuaikan diri mereka untuk mendapatkan masa depan yang cerah. Ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan membuat para remaja harus memiliki nilai tambah dan kecakapan sesuai dengan passion dan integritas mereka dalam memenangkan persaingan di lapangan kerja. Nilai akademik dianggap tidak lagi relevan untuk menjadi jaminan bagi para remaja nantinya dalam mendapatkan pekerjaan yang baik dan menjanjikan. Perlu pembiasaan sedari dini untuk meningkatkan kualitas nilai diri para remaja supaya siap pakai sesuai kebutuhan di lapangan. Kualitas nilai diri dapat tercermin melalui personal branding setiap orang. Urgensi tersebut membuat penulis melakukan pengabdian dengan judul Implementasi Literasi Digital dalam Keterampilan Berbicara Melalui Siniar untuk Membentuk Personal Branding Siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Karawang. Pengabdian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi untuk pengembangan sumber daya manusia, memberikan soft skill baru agar siswa terampil berbiacara melalui siniar, serta mampu membentuk citra diri positif melalui personal branding.

Pelaksanaan pengabdian ini bertujuan untuk: 1) melaksanakan sosialisasi terkait pentingnya menguasai literasi digital pada era milenial di SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya; 2) melaksanakan sosialisasi terkait pentingnya memiliki kecakapan dalam keterampilan berbicara pada siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya; 3) melaksanakan pelatihan pembuatan siniar bagi siswa di SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya; 4) melaksanakan sosialisi tentang pentingnya membentuk personal branding bagi siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Telukjambe dan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Majalaya.

Sebelum merancang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pengabdian, tim dosen melakukan kajian terhadap beberapa teori yang relevan dengan judul pengabdian di antaranya teori-teori tentang lietrasi digital dimulai dengan pemahaman mengenai konsep literasi digital menurut ahli. Konsep literasi digital telah ada sejak tahun 1990. Menurut (Gilster & Glister, 1997), literasi digital dijelaskan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai format. Gilster menjelaskan bahwa konsep literasi bukan hanya mengenai kemampuan untuk membaca saja, melainkan membaca dengan makna dan mengerti. Literasi digital mencakup penguasaan ide-ide, bukan penekanan tombol. Jadi, Gilster lebih menekankan pada proses penelaahan logis dan berpikir kritis ketika berhadapan dengan media digital daripada kompetensi teknis sebagai keterampilan inti dalam literasi digital.

(Martin, 2006) menjelaskan lebih bahwa literasi digital adalah suatu kesadaran, sikap dan kemampuan individu untuk menggunakan alat-alat dan fasilitas digital secara tepat untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisis dan membentuk sumber daya digital, membentuk pengetahuan baru, menciptakan ekspresi media dan berkomunikasi dengan orang lain dalam situasi kehidupan tertentu.

Tim dosen juga melakukan pendalam pemahaman mengenai teori keterampilan berbicara karena salah satu tujuan dilaksanakannya pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Pengkajian teori dimulai dengan memahami pengertian berbicara menurut ahli. (Tarigan, 2013) mengemukakan pengertian berbicara sebagai suatu kemampuan untuk melisankan bunyi-bunyi artikulasi sebagai sarana untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan. Rogers (2008:25) mengatakan bahwa berbicara merupakan keahlian yang terkait dengan keahlian mental dan fisik untuk terampil, yang berbeda dengan keahlian yang dibutuhkan dalam berbicara biasa. Keahlian mental dan fisik yang terkait dengan konsentrasi, koordinasi dan bereaksi secara cepat, adalah penting untuk kemampuan berbicara. Untuk dapat berbicara dengan baik, membutuhkan pelatihan yang sistematis serta latihan.

Menurut (Arsjad, 1993) faktor-faktor yang dinilai dalam keterampilan berbicara berdasarkan dua faktor penunjang keefektifan berbicara di antaranya adalah faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi pengucapan vokal, pengucapan konsonan, penempatan tekanan, penempatan persendian, penggunaan nada/irama, pemilihan kata, pilihan ungkapan, variasi kata, tata bentukan, struktur kalimat, ragam kalimat. Sementara itu, faktor nonkebahasaan yang mencakup keberanian dan semangat, kelancaran, kenyariangan suara, pandangan mata, gerak-gerik dan mimic, keterbukaan, penalaran dan penguasaan topik.

Selanjutnya, tim dosen juga melakukan pengkajian teori mengenai siniar karena fokus pelatihan salah satunya yaitu dilaksanakannya praktik pembuatan siniar oleh peserta pelatihan. Dalam memahami siniar, berikut diuraikan pengertian siniar berdasarkan paparan teori ahli. Siniar adalah siaran (berita, musik, dan sebagainya) yang dibuat dalam format digital (baik audio maupun video) yang diunduh melalui internet (Daring, 2021). Siniar merupakan padanan kata podcast yang telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Podcast berasal dari gabungan kata-kata �iPod� dan �Broadcasting�, hal ini dikarenakan Apple yang meluncurkan iPod dan yang pertama kali memperkenalkan podcast. Namun, saat ini podcast sudah bisa didengarkan di berbagai platform, tidak hanya dari produkproduk Apple saja. Podcast merupakan episode program yang tersedia di internet dan biasanya merupakan rekaman asli audio. Podcast biasanya menawarkan tiap episode dalam format file yang sama sehingga pendengar selalu bisa menikmati program tersebut dengan cara yang sama. Hal ini berbeda dengan radio yang kebanyakan kontennya merupakan siaran langsung. Bagi pendengar, podcast adalah sebuah cara untuk menikmati konten menarik dari seluruh dunia secara gratis. Sedangkan bagi podcaster (orang yang membuat konten di podcast), podcast adalah cara yang sangat efektif untuk menjangkau banyak pendengar, (Luthfi, 2019: 2).

Teori selanjutnya yang dikaji adalah teori personal branding. Salah satu teori yang digunakan dalam mendalami kajian personal branding adalah teori yang dicetus (Montoya & Vandehey, 2009). Montoya dan Vandehey dalam bukunya The Brand Called You (2009: 24) mendefinisikan bahwa personal brand dapat muncul dari berbagai aspek nilai kepribadian maupun keunikan-keunikan lain yang dimiliki. Oleh karena itu, personal brand dapat dianggap sebagai salah satu wujud komitemen seseorang kepada khalayak umum. Menurut Erwin dan Becky dalam buku Personal Brand-Inc dalam (Putri, 2017) personal branding didefinisikan sebagai suatu kesan yang berkaitan dengan nilai, keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya.

Teori-teori tersebut dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian. Sebelum pelaksanaan pelatihan, para peserta pengabdian akan dibekali materi yang diimplementasikan dalam kegiatan sosialisasi. Oleh karena itu, memahami dan menggunaan teori yang relevan sangat dibutuhkan agar tujuan pelatihan dapat tercapai dengan maksimal.

 

Metode Penelitian

Metode pengabdian yang dilaksanakan terdiri dari empat tahapan yang diurai sebagai berikut:

1.   Analisis kebutuhan

Sebelum merancang program yang sesuai dengan kebutuhan mitra dalam pengabdian, penulis melakukan observasi. Observasi dilakukan sebagai upaya untuk menemukan permasalahan yang dialami mitra. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis kemudian melakukan analisis terkait kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sekolah.

2.   Perancangan program pengabdian

Perancangan program pengabdian dilakukan setelah penulis melakukan observasi. Program-program yang dirancang merupakan program yang ditujukan sebagai solusi dari permasalahan yang telah dianalisis.

3.   Pelaksanaan program pengabdian

Pelaksanaan program pengabdian dilaksanakan sebanyak tujuh sesi, yakni terangkum dalam kegiatan: sosialisasi, pelatihan 1, pelatihan 2, pelatihan 3, pelatihan 4, kegiatan praktikum, dan kegiatan penutup.

4.   Evaluasi

Evaluasi dilakukan sebagai upaya untuk memberikan penilaian terhadap program-program yang telah dilaksanakan dalam pengabdian. Tujuan dari evaluasi adalah untuk menyiapkan perbaikan sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabdian yang masih belum maksimal.

5.   Tahapan Pelaksanaan

Pengabdian ini dilakukan secara semi lapangan. Hampir secara keseluruhan pengabdian dilakukan secara daring, namun kegiatan praktikum dan penutupan dilakukan secara luring. Hal tersebut dilakukan karena dampak pandemi Covid-19 yang mengharuskan sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh sehingga pelaksanaan pengabdian harus menyesuaikan dengan perizinan sekolah dengan tetap mematuhi peraturan pembelajaran tatap terbatas. Berikut tahapan pelaksanaan kegiatan abdimas yang telah dilakukan secara ringkas yaitu:

 

Tabel 1

Tahapan Pelaksanaan Pengabdian

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Tanggal

Pelaksanaan

Waktu

Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan

Sosialisasi

Kegiatan sosialiasai dilakukan sebagai upaya pemberian edukasi awal terkait literasi digital, keterampilan berbicara, siniar, dan personal branding.

09 Okt 2021

08.00-10.00

Zoom Meeting

Pelatihan 1

Pelatihan 1 diisi dengan penguatan materi literasi digital, diskusi, kuis, tanya-jawab.

14 Okt 2021

14.00-16.00

Zoom Meeting

Pelatihan 2

Pelatihan 2 diisi dengan penguatan materi keterampilan berbicara, simulasi, diskusi, tanya-jawab.

21 Okt 2021

14.00-16.00

Zoom Meeting

Pelatihan 3

Pelatihan 3 diisi dengan penguatan materi siniar, penayangan siaran siniar, diskusi, simulasi, tanya-jawab.

07 Nov 2021

14.00-16.00

Zoom Meeting

Pelatihan 4

Pelatihan 4 diisi dengan penguatan materi personal branding, diskusi, penugasan, tanya-jawab.

11 Nov2021

14.00-16.00

Zoom Meeting

Praktikum

Pelaksanaan praktik membuat siniar yang dilakukan per kelompok.

18 Nov2021

08.00-12.00

Sekolah Mitra

Evaluasi dan Penutupan

Kegiatan evaluasi dan penutupan pengabdian dilakukan oleh tim dosen dan tim mahasiswa untuk memberikan penilaian terhadap seluruh rangkaian kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan.

26 Nov 2021

09.00-11.00

Sekolah Mitra

 

6.   Lokasi dan Waktu Kegiatan Abdimas

Pelaksanaan pengabdian dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda, yaitu:

1)  Mitra 1, SMA Negeri 1 Telukjambe

Lokasi: Jalan H.S Ronggowaluyo, Telukjamber Timur, Kab. Karawang, Kode Pos 41361.

2)  Mitra 2, SMA Negeri 1 Majalaya

Lokasi: Perum Citra Kebun Mas, Desa Bengle, Kab. Karawang, Kode Pos 41355.

Waktu kegiatan pengabdian dilaksanakan selama tiga bulan dimulai dari pembentukan tim bersama mahasiswa yang dilibatkan yaitu tanggal 5 September 2021. Setelah tim terbentuk dari unsur mahasiswa, tim dosen melakukan observasi di sekolah mitra secara bergantian dengan didampingi tim mahasiswa. Kegiatan selanjutnya yaitu pelaksanaan kegiatan pengabdian dimuali dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2021 dan kegiatan selanjutnya yaitu pemberian materi pelatihan yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dimuali dari tanggal 14 Oktober 2021 sampai dengan pelatihan selesai dan kegiatan pengabdian ditutp pada tanggal 26 November 2021.

 

Hasil dan Pembahasan

Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan beberapa rangkaian kegiatan. Tim dosen membagi tugas karena pengabdian dilakukan di dua lokasi mitra yang berbeda. Tim dosen melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian ini. Mahasiswa yang dilibatkan sebanyak enam belas orang. Mahasiswa di-plotting dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah yang sama. Delapan orang mahasiswa bertugas untuk mendampingi pelatihan yang dilaksanakan di sekolah mitra 1, yaitu SMA Negeri 1 Telukjambe, dan sisanya bertugas mendampingi di sekolah mitra 2, yaitu SMA Negeri 1 Majalaya. Tim dosen secara bergantian memandu setiap aktivitas pelatihan yang dilakukan.

Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah siswa kelas XII baik penjurusan IPA maupun IPS. Kelas XII dipilih karena merupakan kelas dengan tingkatan paling tinggi yang harus dibekali dan disiapkan untuk dunia kerja atau untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Tujuan dipilihnya kelas XII adalah untuk membekali siswa dengan soft skill baru yang nantinya dapat diaplikasikan jika para siswa tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.� Jika pun siswa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, diharapkan hasil pengabdian yang terprogram ini dapat menambah ilmu baru serta memperkuat kompetensi yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat menjadi pribadi yang lebih terampil dan bermanfaat. Para siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa yang memang memiliki ketertarikan untuk mengikuti kegiatan. Kegiatan pengabdian ini tidak memaksakan semua siswa harus ikut terlibat. Adapun jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pengabdian ini sekitar lima puluh orang yang terdiri dari siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya.

Pelaskanaan pengabdian ini sudah melewati serangkaian tahapan yang tersusun. Setelah penulis melakukan observasi terkait dengan permasalahan yang ditemukan pada dua sekolah mitra, maka penulis menyusun program-program yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalah di sekolah mitra. Permasalahan yang hendak penulis angkat sebagai dasar pelaksanaan pengandian adalah terkait dengan rasa kurang percaya diri siswa dengan dirinya sendiri. Siswa merasa malu jika harus berbicara di depan umum. Sebagian dari mereka merasa tidak yakin dengan kemampuan dirinya ketika harus berbicara di depan umum. Atas dasar itulah penulis melakukan pengabdian dengan judul Implementasi Listerasi Digital dalam Keterampilan Berbicara Melalui Siniar untuk Membentuk Personal Branding Siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Karawang.

Pelaksanaan pengabdian dimulai dengan kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialiasai dilakukan pada tanggal 09 Oktober 2021 sebagai upaya pemberian edukasi awal tentang pentingnya memiliki kecakapan dan pengetahuan mengenai literasi digital, pentingnya memiliki skill dan terampil berbicara khususnya berbicara di depan umum, tata cara membuat siniar dan menjadi podcaster andal, serta pentingnya membentuk personal branding yang positif. Pelaksanaan sosialisasi bertujuan untuk memberi siswa pemahaman terhadap materi-materi yang relevan dengan judul pengabdian. Para siswa diharapkan memiliki dasar pengetahuan yang cukup sebelum memasuki kegiatan lanjutan yaitu kegaiatan pelatihan dan praktikum. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilaksanakan kurang lebih selama dua jam dengan menggunakan media zoom meeting dan dihadiri sekitar lima puluh peserta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dokumentasi 1

Pelaksanaan Sosialisasi Virtual dengan Siswa SMA

Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya

 

Materi-materi yang disampaikan pada kegiatan sosialisasi dipaparkan oleh pemateri yang memang berkopetensi sesuai dengan bidangnya. Materi Literasi Digital dan Keterampilan Berbicara disampaikan oleh Uah Maspuroh, M.Pd., materi Mengenal dan Belajar Bersiniar disampaikan oleh Muhammad Rizky Novryan, S.I.Kom., dan materi 3 Personal Branding disampaikan oleh Neneng Alfiah Nurul Hana S.I.Kom.

Setelah kegiatan sosialisasi, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan pelatihan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan empat kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan dua jam. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 14 Okt 2021, pertemuan ke dua dilaksanakan pada tanggal 21 Okt 2021, pertemuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 07 Nov 2021 dan pertemuan ke empat dilaksanakan pada tanggal 11 Nov2021.

Pertemuan pertama diisi dengan kegiatan penguatan materi literasi digital, diskusi, kuis, dan tanya-jawab. Pelatihan ke dua diisi dengan kegiatan penguatan materi keterampilan berbicara, simulasi, diskusi, tanya-jawab. Pelatihan ke tiga diisi dengan kegiatan penguatan materi siniar, penayangan siaran siniar, diskusi, simulasi, tanya-jawab. Pelatihan ke empat diisi dengan kegiatan penguatan materi personal branding, diskusi, penugasan, dan tanya-jawab. Pada pertemuan ke tiga, siswa sudah melaksanakan kegiatan simulasi siniar. Simulasi dilakukan secara berpasangan dengan teks siniar yang telah disusun dan disediakan oleh tim dosen. Sementara itu pada pertemuan ke empat, siswa sudah diberi penugasan membuat konsep untuk praktik siniar yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya, yakni pada kegiatan praktikum.

Setelah serangkaian kegiatan pelatihan dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan praktikum. Pada kegiatan praktikum, siswa melaksanakan kegiatan praktik membuat siniar secara berkelompok. Setiap kelompok membuat sendiri konsep siniar yang akan dipraktikan dan membagi tugas sampai siniar dapat diunggah di kanal youtube siswa sebagai output pelaksanaan pengabdian. Jumlah kelompok yang terbentuk adalah sepuluh kelompok dengan jumlah siswa per kelompok sebanyak lima orang. Adapun hasil produk siniar yang dihasilkan berjumlah sepuluh siniar. Setiap kelompok yang telah menyelesaikan kegiatan praktikum dibimbing secara berkala untuk melakukan penyuntingan siniar sampai pada tahap publikasi di kanal youtube dengan didampingi oleh mahasiswa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Dokumentasi 2

Pelaksanaan Kegiatan Praktikum di SMA Negeri

1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya

 

Kegiatan terkahir dalam pengabdian yang dilakukan adalah berupa kegiatan evaluasi dan penutup. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh tim dosen dan tim mahasiswa untuk memberikan penilaian terhadap seluruh rangkaian kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap kekurangan dan kelebihan dari serangkaian kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi menjadi bahan kajian tim pengabdian sebagai perbaikan pada kegiatan pengabdian lainnya yang akan dilaksanakan di kemudian hari.

Kegiatan penutupan dilaksanakan di sekolah mitra dalam rangka mengakhiri kegiatan pengabdian. Kegiatan penutupan dilaksanakan pada tanggal 26 November 2021. Kegiatan penutupan dihadiri oleh pihak sekolah dan juga siswa selaku para peserta pelatihan. Tim dosen mengakhiri secara formal pelaksanaan kegiatan pengabdian dan menjelaskan program-program kegiatan yang telah dilaksanakan selama tiga bulan. Dalam kegiatan penutupan juga ditayangkan lima siniar terbaik berdasarkan penilaian tim dosen dan mahasiswa pendamping pengabdian. Kegiatan penutupan diakhiri dengan penyerahan plakat untuk sekolah serta pemberian sertifikat kepada para peserta yang mengikuti pelatihan selama tujuh sesi. Kegiatan ditutp dengan sesi dokumentasi foto bersama serta pemberian reward kepada para peserta pelatihan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dokumentasi 3

Pelaksanaan Penutupan Pengabdian di SMA Negeri 1

Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya

 

Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian di SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya di antaranya adalah siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya mendapatkan edukasi pentingnya menguasai literasi digital. Para siswa yang mengikuti kegiatan pengabdian diberikan pengalaman secara langsung terkait edukasi pentingnya menguasai literasi digital, bahkan dengan kegiatan ptaktikum yang dilaksanakan, para siswa telah dibekali penguasaan lierasi digital mengenai pembuatan siniar dan prosedur publikasi siniar melalui kanal youtube atau kanal digital lainnya.

Para siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya juga mendapatkan edukasi pentingnya kecakapan dalam keterampilan berbicara. Selain mendapatkan edukasi, para siswa juga mendapatkan pengalaman untuk mengasah skill berbicara melalui praktik berbicara di depan umum, khususnya menjadi pembicara dalam kegiatan siniar. Sebelum melakukan praktikum berbicara, para siswa sebelumnya melakukan simulasi terbimbing agar paras siswa memiliki keberanian dan percaya diri ketika tampil berbicara di depan umum, khususnya sebagai pembicara dalam kegiatan siniar.

Siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya juga mendapatkan edukasi yaitu berupa pelatihan pembuatan siniar. Setelah melaksanakan kegiatan pengabdian, para siswa yang menjadi peserta pelatihan terampil membuat siniar dan memahami prosedur pembuatan siniar. Hal ini terbukti dengan output yang dihasilkan sebagai luaran kegiatan pengabdian ini yakni berupa rekaman video siniar yang dipublikasikan ke laman youtube siswa.

Siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya mendapatkan edukasi mengenai pentingnya pembentukkan personal branding. Melalui kegiatan sosialisasi, siswa diberi pemahaman terkait pengertian personal branding, faktor-faktor pembentuk personal branding, serta manfaat membentuk personal branding. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberi pengetahuan baru bagi siswa mengenai pentingnya kesadaran untuk membentuk branding atas dirinya sehingga para siswa tersebut memiliki citra yang baik di masyarakat. Pemahaman mengenai pentingnya membentuk personal branding ini diharapkan dapat diaplikasikan siswa untuk membentuk image positif bagi dirinya sehingga dengan citra yang baik tersebut para siswa mendapatkan feedback positif dari lingkungan, masyarakat, atau pun lingkungan kerja di masa depan.

Meskipun pelaksanaan pengabdian dilaksanakan secara semi-lapangan, namun dengan proses yang telah dijalankan pada akhirnya kegiatan pengabdian ini menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan. Selama proses kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar. Pelaksanaan pengabdian dapat terselesaikan dengan baik atas dukukangan sekolah mitra. Selain itu, kesediaan siswa yang secara suka rela mengikuti pelatihan dan program-program dalam pengabdian ini merupakan kontribusi yang sangat penting sehingga pengabdian dapat terlaksana dengan tuntas sampai kegiatan terakhir, yaitu penutupan.

 

Kesimpulan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Implementasi Literasi Digital dalam Keterampilan Berbicara Melalui Siniar untuk Membentuk Personal Branding Siswa SMA Negeri 1 Telukjambe dan SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Karawang telah seselai dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan tuntas. Terdapat beberapa kenadala yang dialami penulis dan tim pada saat pelaksanaan kegiatan dikarena kondisi sekolah yang menerapkan pembelajaran jarak jauh dampak dari pandemi Covid-19, namun demikian, semua kendala dapat teratasi dengan baik dan seluruh rangkaian penelitian terselesaikan.

Meskipun pengabdian dilaksanakan di masa pandemi, antusias siswa dalam mengikuti serangkaian kegiatan pengabdian sangat besar. Hal tersebut terlihat dari konsistensi siswa yang mengkuti rangkaian pengabdian dari sosialisasi sampai kegiatan penutupan. Selain antusias siswa, output penelitian yang dihasilkan juga sudah mencapai target. Dengan dilaksanakannya pengabdian ini, para siswa menghasilkan produk berupa rekaman video siniar yang diunggah melalui kanal YouTube dengan topik yang variatif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Arsjad, Maidar G. &. Mukti U. .. (1993). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Google Scholar

 

Daring, KBBI. (2021). KBBI daring. Retrieved from kbbi.kemdikbud.go.id website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/ Google Scholar

 

Gilster, P., & Glister, P. (1997). Digital literacy: Wiley Computer Pub. New York. Google Scholar

 

Martin, Allan. (2006). Literacies for the digital age: preview of Part 1. Digital Literacies for Learning, 3�25. Google Scholar

 

Montoya, Peter, & Vandehey, Tim. (2009). The brand called you. McGraw-Hill. Google Scholar

 

Putri, Dinda Larisa. (2017). Strategi Online Personal Branding dalam Industri Fashion (Studi Kasus pada Rissa Stelar dalam Blog �Lippielust.com. Google Scholar

 

Tarigan, H. .. (2013). Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. Google Scholar

 

Copyright holder:

Uah Maspuroh, Een Nurhasanah, Roni Nugraha Syafroni,

Dewi Herlina Sugiarti (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: