Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, Special Issue No. 2, Februari 2022
PENGARUH
PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI
BEI PERIODE 2014 � 2019 DENGAN LIFE CYCLE STAGE SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Isabella, Sudarwan
Universitas Esa Unggul, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menguji apakah profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan
Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen
perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI dengan Life
Cycle Stage sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan 23
perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode
2014 � 2019. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan
metode analisis regresi berganda untuk menganalisis data guna menentukan model
penelitian dan mendiskusikan hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, leverage,
likuiditas, set kesempatan investasi dan tahap siklus hidup secara simultan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap kebijakan dividen. Hanya
profitabilitas dan leverage yang berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kebijakan dividen. Sedangkan variabel likuiditas dan peluang investasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini juga
menunjukan bahwa variabel tahap siklus hidup secara signifikan memoderasi
hubungan antara leverage dan kebijakan dividen. Sebaliknya tahap siklus
hidup tidak memperkuat profitabilitas, likuiditas dan peluang investasi pada
kebijakan dividen.
Kata Kunci: kebijakan dividen;
profitability; leverage; likuiditas; peluang investasi dan� tahapan
daur hidup
Abstract
The purpose of this research is to use life cycle
stages as moderating variables to examine whether profitability, leverage,
liquidity, and investment opportunities affect the dividend payout ratios of
property and real estate companies listed on the IDX. This study used 23
property and real estate companies listed in the IDX in the period of
2014-2019. This study used purposive sampling technique and multiple regression
analysis methods to analyze the data to determine the research model and
discuss the results. The analysis results also show that variables of profitability, leverage,
liquidity, investment opportunity set, and life cycle stages simultaneously
have a significant and positive impact on dividend policy. Only profitability
and leverage have a significant and positive impact on dividend policy.
Liquidity and investment opportunity variables on the other hand, have no
significant impact on dividend policy. This study also shows that variable life
cycle stage significantly regulates strengthens the effect of leverage on
dividend policy. On contrary life cycle stage neither strengthens of
profitability, liquidity and investment opportunity on dividend policy.
Keywords: �dividend policy; profitability; leverage; liquidity; investment
opportunity set; and life cycle stage
Pendahuluan
Prinsipnya
perseroan selalu mempunyai tujuan yang juga mencakup profitabilitas. Laba
menjadi penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan, misalnya pembagian kompensasi, pembagian dividen,� pemberian bonus untuk manajer, pengukuran
kinerja maupun performa manajemen, serta sebagai acuan dalam perpajakan
perusahaan, yang menguntungkan untuk bagian internal, serta bagian eksternal
perusahaan (Brolin dan Rohman, 2014).� Oleh karena itu, manajer perusahaan
diharapkan dapat menentukan tiga kebijakan di dalamnya, sebagai kebijakan untuk
berinvestasi, pembiayaan bisnis dan yang berkaitan dengan dividen (Musthafa, 2017). Namun, keputusan
tersebut tergantung
pada fase siklus hidup� perusahaan.
Siklus Hidup perusahaan ialah proses pertumbuhan perusahaan yang memiliki fase
berbeda yang dilalui oleh perusahaan (Efrilita dan Taqwa, 2019).
Menurut Wirianto dan Salim (2019), dalam
keputusan berinvestasi,� manajer harus
dapat memutuskan berapa banyak uang yang dapat ditanamkan pada aset lancar dan
aset� tetapnya maupun� pos lainnya yang berkaitan dengan aset lain
perusahaan. Perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan aktivitas
sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan. Namun, jika investasi yang
dijalankan oleh perusahaan berkembang besar, dividen yang akan didistribusikan
oleh perusahaan akan dikurangi. Untuk Perusahaan yang dalam fase pertumbuhan
lambat� akan mengurangi aktivitasnya
karena Perusahaan tidak bisa mengelola peluang investasi yang tersedia (Tarwiyah, 2018). Keputusan
perusahaan berikutnya terkait dengan pembiayaan atau keputusan pembiayaan. Hal
ini, perusahaan akan memilih sumber-sumber pembiayaan dengan biaya minimal.
Sumber pembiayaan perusahaan bisa dalam bentuk laba ditahan (internal) dan� berupa hutang atau penerbitan saham baru
(eksternal) (Wirianto dan Salim, 2019).
Manajer perusahaan harus dapat memperhatikan dan menentukan sumber pembiayaan
yang nantinya dimanfaatkan oleh perusahaan, karena keputusan dapat berpengaruh
pada pembayaran dividen.
Berdasarkan
ketiga keputusan perusahaan, keputusan pembagian laba yang berkaitan dengan
dividen merupakan keputusan perusahaan yang paling kompleks. Dividen ialah laba
yang diberikan perusahaan untuk investor berdasarkan jumlah saham miliknya.
Atas dasar itu bisa dilihat bahwa hanya perusahaan dengan� laba besar yang bisa memberikan dividen,
sebab dividen yang dibayarkan berasal dari pembagian� laba perusahaan dan diberikan kepada para
investor (Gitman dan Zutter, 2015).
Dividen pada umumnya dibagikan oleh perusahaan yang berada pada siklus matang
dan mengalami perkembangan, kondisi tersebut terjadi dikarenakan perusahaan
cenderung mempunyai lebih banyak kebutuhan untuk �investasi, namun sumber daya perusahaan
terbatas. Pada tahapan tersebut perusahaan memiliki kecenderungan menahan laba
dari pada mendistribusikan untuk investor dalam bentuk dividen. Sementara untuk
perusahaan yang mencapai tahapan dewasa (Mature) akan memiliki
kesempatan lebih besar untuk membagikan dividen kepada para investor (Ayuningtyas dan Hamid, 2019).
Penentuan� nilai�
dividen� yang� berikan untuk investor� dinamakan dengan kebijakan dividen. Kebijakan
tersebut digunakan oleh investor untuk memutuskan keuntungan yang didapatkan
perusahaan nantinya diberikan berbentuk dividen ataupun disimpan didalam laba
ditahan guna menunjang pertumbuhan perusahaan (Gitman dan Zutter, 2015).
Perusahaan yang berkesempatan mengalami pertumbuhan lebih tinggi condong untuk
menyimpan keuntungannya guna investasi lagi seperti pada pembangunan pabrik
baru. Namun jika� jumlah laba ditahannya
cukup tinggi, artinya perusahaan sudah berada didalam fase mapan dan perusahaan dapat menghasilkan kas, namun dalam hal ini
kesempatan bertumbuh menjadi lebih rendah, dan lebih baik dana kas perusahaan digunakan
untuk melakukan pembagian dividen� (Ratmono & Indriyani, 2015).
Dengan demikian
didasarkan pada hal ini, bisa diambil kesimpulan yakni dalam fase siklus hidup
yang berlainan, ada beberapa kebijakan dividen yang berlainan pula.
Perbedaan
teoritis antar konsep pertama kali terlihat pada PT Ciputra Development Tbk.
(CTRA), tahun 2017 nilai RETE perusahaan tergolong rendah dan berada ditahap growth, Namun nilai DPR tahun 2017
terdapat peningkatan yang cukup signifikan sebanyak 0,17 dari yang awalnya
nilai DPR tahun 2016 hanya sebesar 0,8. Yang kedua, pada PT. Gowa Makassar
Tourism Development Tbk. (GMTD) Nilai RETE perusahaan meningkat dari tahun
2014-2017 dan Perusahaan berada dalam siklus pertumbuhan pada tahun 2014, namun
perusahaan berkembang dan berada pada tahap matang dari tahun 2015 hingga 2017.
Dalam keadaan ini terlihat bahwa nilai RETE perusahaan meningkat tajam dari
tahun 2015 ke tahun 2017 dan berada pada tahap mature namun mengalami
penurunan pada nilai DPR nya, secara teoritis perusahaan yang mempunyai nilai
RETE yang tinggi
maka akan melakukan pelunasan dividen yang tinggi, akan tetapi hal tersebut
ini tidak selaras secara teoritis.
Menurut penelitian
Refra dan Widiastuti (2014),
menyatakan bahwa life cycle stage tidak
mempengaruhi rasio pembayaran dividen. Hal ini menunjukan bahwa kondisi siklus
kehidupan suatu perusahaan dimana kematangan suatu perusaaan atau belum
matangnya suatu perusahaan tidak mempengaruhi dividend policy. Keputusan dividen tidak diperhitungkan dalam fase
siklus hidup perusahaan Indonesia.
Hasil ini tidak selaras dengan penelitian�
Lestari (2019), yang mengkonfirmasi adanya siginifikan
positif antara dividend payment dan
kematangan perusahaan, dengan mempergunakan rasio retained earning (laba ditahan) terhadap total ekuitas sebagai proxy untuk jatuh tempo perusahaan yang
mengindikasikan bahwa perusahaan yang matang membayar lebih dari pendapatan
mereka sebagai dividen.
Berdasarkan penelitian
data, fenomena, teori dan gap research
diatas peneliti memiliki motivasi untuk mempelajari kebijakan dividen pada
perusahaan real estate dan property. Penulis mempergunakan
perusahaan yang melakukan usaha tersebut dikarenakan perusahaan� pada sektor�
property �dan� real�
estate� sering kali diminati
investor guna menanamkan modalnya. sehingga hal tersebut� akan �mempengaruhi�
cara perusahaan dalam� menentukan
kebijakan dividennya,� dikarenakan
kebijakan dividen merupakan indikator dasar bagi perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan perusahaan dan menjadi dasar bagi pihak investor dalam
pengambilan keputusan untuk berinvestasi disuatu perusahaan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Peneliti tertarik untuk menguji pengaruh profitabilitas,
leverage, likuiditas, dan investment opportunity set terhadap
kebijakan dividen dengan life cycle stage
sebagai variabel moderasi. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu yakni sektor bisnis yang diteliti serta tahun penelitian. Sehingga
sesuai latar belakang sebelumnya, penelitian ini memilih judul Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Dan Investment Opportunity Set Terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di
Bei Periode 2014 � 2019 Dengan Life Cycle Stage Sebagai Variabel Moderasi.
Metode Penelitian
Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif. Sumber data penelitian ini ialah data sekunder, yang berasal dari media perantara. Data yang dipergunakan
meliputi laporan keuangan perusahaan property dan
real estate tahun 2014 hingga
tahun 2019 yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber
data penelitian ini adalah dari Bursa Efek Indonesia melalui website
www.idx.co.id. Data pada penelitian ini ialah gabungan
data lintas perusahaan
(cross-sectional) dan beberapa periode
waktu (time series). Analisis
data dilakukan pada penelitian
ini dengan mempergunakan analisis statistik parametrik, dikarenakan data diukur dengan menggunakan skala rasio.
Populasi penelitian
terdiri dari seluruh perusahaan property dan
real estate yang teracatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 �
2019 yang berjumlah 59 Perusahaan. Teknik penentuan sampel penelitian ini yakni non-probability sampling, dengan
mempergunakan purposive sampling. Berdasarkan
perusahaan property dan real estate yang tercatat di BEI untuk� periode
2014 - 2019, sampel yang dipergunakan
sejumlah 23 perusahaan.
Untuk mempelajari
hubungan linear antara variabel dependen, independen, dan moderating, dengan
memasukan Dividend Payout Ratio sebagai
variabel dependen,� Return on Asset,
Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Market To Book Value Of Equity Ratio sebagai variabel independen dan Life Cycle Stage sebagai
variabel moderating dalam persamaan regresi antara lain:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3� + β4X4 + β5 (X1 X5 ) + β6 (X2 X5 ) + β7 (X3 X5 ) + β8 (X4 X5 ) + e
Keterangan:
Y�������� : Kebijakan Dividen diukur dengan Dividend Payout Ratio
�������� : Konstanta
β1....β3 : Koefisien Regresi dari masing � masing variabel independen dan moderating
X1������ : Return on Asset (Variabel Independen)
X2������ : Debt to Equity Ratio (Variabel Independen)
X3������ : Current Ratio(Variabel Independen)
X4������ : Sales Growth (Variabel Independen)
X5������ : Life Cycle Stage (Variabel Moderating)
e��������� : Variabel Residual
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1.
Statistik
Deskriptif
Variabel
yang digunakan pada penelitian ini meliputi Profitabilitas, Leverage, likuiditas, Investment Opportunity Set, dan Life Cycle Stage. Dimana variabel
dependen yaitu Kebijakan Dividen.
Tabel 1
Statistik Deskriptif
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
DPR |
138 |
,00 |
8,33 |
,1517 |
,71643 |
ROA |
138 |
,00 |
,26 |
,0608 |
,04933 |
DER |
138 |
,06 |
3,70 |
,7094 |
,56202 |
CR |
138 |
,62 |
24,88 |
2,8021 |
2,70382 |
SG |
138 |
-,55 |
1,16 |
,0486 |
,27874 |
RETE |
138 |
,00 |
1,00 |
,5000 |
,50182 |
Valid N (listwise) |
138 |
|
|
|
|
Sumber : Output SPSS,
Data Diolah
Dari table 1. di atas
dapat diinterpretasikan bahwa jumlah observasi
(n) pada penelitian adalah
138, variabel dependen memiliki rata-rata 0,1517 dengan standar deviasi 0,71643. Sedangkan variabel independen yang memiliki nilai mean maksimum adalah CR dengan nilai rata-ratanya 2,8021 dengan standar deviasi 2,70382 dan variabel yang
memiliki nilai mean minimum
adalah SG dengan nilai rata-ratanya adalah 0,0486 dengan standar deviasi 0,2784.
2. Uji Normalitas
Dapat
dilihat dari hasil uji normalitas data dengan mempergunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov maka bisa
ditunjukkan dari nilai asymp.Sig
(2-tailed) didalam tabel 2 ialah 0,524 dimana nilai asymp. Sig (2- tailed)� >
0,05, maka data sampel dapat dikatakan berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas data residual, dan pengolahan SPSS adalah:
Tabel 2
Hasil
Uji Normalitas
���������������������������������������� One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
Unstandardized Residual |
|
N |
,0000000 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
|
Std. Deviation |
,81377002 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
,121 |
Positive |
,121 |
|
Negative |
-,082 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
,812 |
|
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
,524 |
Sumber : Output SPSS, Data Diolah
Dapat dilihat pada tabel 2 dari hasil uji normalitas data dengan mempergunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov maka bisa ditunjukkan
dari nilai asymp.Sig (2-tailed) didalam tabel 2 ialah 0,524 dimana nilai asymp. Sig (2- tailed)� > 0,05, maka data sampel dapat dikatakan berdistribusi normal.
3.
Uji Pengujian Asumsi Klasik
a.
Uji
Autokorelasi
Berikut
hasil pengujian autokorelasi� yang diolah
SPSS ditunjukkan didalam tabel 3 yakni:
Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
�� 1 |
,598a |
,357 |
,316 |
,82719 |
�1,886 |
Sumber : Output SPSS, Data Diolah
Hasil uji autokolerasi dari tabel
SPSS memperlihatkan nilai durbin Watson sejumlah 1,886, Kemudian bandingkan
nilai tersebut dengan nilai tabel signifikansi N = 138, jumlah variabel
independen (K) = 4,� Maka nilai DU di
dapatkan pada tabel Durbin Watson sebesar DU = 1,7819 dan DL = 1,6628. Artinya
nilai DU = 1,7819 lebih kecil dari nilai DW = 1,886 dan lebih kecil dari nilai
(4-DU) = 2,2181. Jadi kesimpulan dari uji autokorelasi ini adalah tidak
terdapat autokorelasi pada data sampel.
b. Uji Multikolinearitas
Sesuai pengujian multikolinierlitas pada tabel 4
di dapatkan bahwa nilai VIF� pada kolom
Collinearity Statistics, menunjukkan bahwa seluruh nilai VIF adalah angka yang
kurang dari 10. Bagi seluruh rasio dengan nilai toleransi diatas 0,1 maka bisa
ditarik kesimpulan tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model |
|
�������������� Collinearity Statistics |
||||
(Constant) |
|
Tolerance |
|
������������������������������ VIF |
|
|
ROA |
|
,476 |
|
2,099 |
||
DER |
|
,521 |
|
1,918 |
||
CR |
|
,592 |
|
1,690 |
||
SG |
|
,871 |
|
1,148 |
||
RETE |
|
,619 |
|
1,615 |
|
�a. Dependent Variabel: DPR
Sumber : Output SPSS, Data Diolah
Sesuai pengujian multikolinierlitas diatas di dapatkan bahwa nilai VIF�
pada kolom Collinearity Statistics, menunjukkan bahwa seluruh nilai VIF adalah angka yang kurang dari 10. Bagi seluruh rasio
dengan nilai toleransi diatas 0,1 maka bisa ditarik
kesimpulan� tidak terdapat masalah multikolinearitas.
c.
Uji
Heteroskedastisitas
Metode glejser dipergunakan
guna menjalankan pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas. Dengan mempergunakan nilai signifikansi dari output tabel uji glejser. Hasil pengujian heteroskedastisitas yang diolah
SPSS ditunjukkan didalam tabel 5 adalah:
Tabel 5
Hasil Uji Heterokedastisitas
Metode Glejser Coefficientsa
Model |
|
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
|
t |
Sig. |
||||||||||
B |
Std. Error |
Beta |
||||||||||||||
|
(Constant) |
|
,215 |
,153 |
|
1,406 |
,162 |
|||||||||
ROA |
|
-,334 |
1,245 |
-,024 |
|
-,269 |
,789 |
|||||||||
DER |
|
-,073 |
,106 |
-,060 |
|
-,689 |
,492 |
|||||||||
CR |
|
-,014 |
,022 |
-,054 |
|
-,623 |
,534 |
|||||||||
SG |
|
,005 |
,219 |
,002 |
|
,022 |
,983 |
|||||||||
RETE |
|
,165 |
,119 |
,120 |
|
1,384 |
,169 |
|||||||||
a. Dependent Variabel:
DPR
Sumber : Output SPSS, Data Diolah
Sesuai tabel 5.5 diatas menunjukan bahwa keseluruhan variabel tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal itu berdasarkan hasil tes uji heteroskedastisitas
pada nilai signifikansi didapatkan nilai keseluruhan variabel adalah > 0,05.
B. Pembahasan
1.
Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas,
Investment�� Opportunity Set, dan Life Cycle Stage� secara simultan berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen
Berdasarkan
penelitian pada perusahaan property
dan real estate yang tercatat di BEI
dari tahun 2014 hingga 2019, menunjukkan hasil Uji � F (simultan) bahwa
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas,
Investment Opportunity Set, dan Life Cycle Stage secara simultan berdampak positif terhadap kebijakan
dividen dengan nilai F� hitung 6,047
dengan signifikansi 0,000 < 0,05 artinya ukuran semua variabel independen
juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen sehingga disimpulkan bahwa
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas,
Investment Opportunity Set, dan Life Cycle Stage secara simultan berdampak terhadap kebijakan dividen,
yang berarti bahwa ini selaras dengan hipotesis pertama (H1) dari
penelitian ini.
2.
Pengaruh
Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen
Variabel� profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) memperoleh T
hitung 2,069 > 1,9778 (t tabel) dengan tingkat signifikansi 0,042. Tingkat
signifikansi tersebut kurang dari taraf signifikansi α = 0,05, dan
bernilai β sebesar 0,826 (positif), maka hal ini memperlihatkan bahwa
variabel profitabilitas berdampak positif signifikan terhadap kebijakan dividen
pada perusahaan property dan realestate, sehingga pengujian hipotesis
kedua (H2) didalam penelitian ini diterima.
3.
Pengaruh
Leverage terhadap Kebijakan Dividen
Variabel
Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) memperoleh T
hitung 2,827 > 1,9778 (t tabel), dengan tingkat signifikansi 0,006. Tingkat
signifikansi tersebut lebih kecil daripada taraf signifikansi α = 0,05,
dan memiliki nilai β sebesar 0,465 (positif), maka hal ini memperlihatkan
bahwa variabel Levarage berdampak
positif signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan property dan realestate, sehingga pengujian hipotesis ketiga (H3)
pada penelitian ini ditolak. Hipotesis awal menduga bahwa DER berdampak negatif
dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
4.
Pengaruh
Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen
Variabel
likuiditas yang diproksikan dengan Current
Ratio (CR) memperoleh T hitung -0,579 < 1,9778 (t tabel), dengan tingkat
signifikansi 0,564. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0,05, dan bernilai β -0,054, maka hal ini
memperlihatkan bahwa variabel likuiditas tidak berdampak signifikan terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan property
dan realestate, tapi nilai� koefisiennya�
negatif , artinya variabel tersebut mempunyai hubungan terbalik. sehingga
pengujian hipotesis keempat (H4) pada penelitian ini ditolak. Pada
hipotesis awal menduga CR berdampak positif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang diwakili oleh current ratio (CR) tidak berdampak
terhadap kebijakan dividen (DPR). Tinggi atau rendahnya� likuiditas perusahaan tidak mempengaruhi
besar kecilnya dividen yang� akan� dibagikan kepada investor. Likuiditas tidak
hanya digunakan dalam pembayaran� dividen� tetapi�
juga dipengaruhi oleh beberapa keputusan yang harus dipertimbangkan,
contohnya kesempatan berinvestasi, pembiayaan operasional, pelunasan utang, dan
pembelian aktiva tetap (Nurwani, 2017).
5.
Pengaruh
Investment Opportunity Set terhadap
Kebijakan Dividen
Variabel� IOS yang diproksikan dengan sales growth (SG) memperoleh T hitung
-1,410 < 1,9778 (t tabel)� dengan
tingkat signifikansi 0,163 Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0,05, dan memiliki nilai β sebesar -0,253, maka hal
ini menunjukan bahwa variabel Investment
Opportunity Set tidak berdampak secara signifikan dan negatif terhadap
kebijakan� dividen pada perusahaan property dan realestate. sehingga pengujian hipotesis keempat (H5)
pada penelitian ini ditolak. Hipotesis awal menduga bahwa SG berdampak negatif
dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil tersebut didukung oleh penelitian
Secsio dan Prasetiono (2016),
serta Rice dan Sulia (2014)
yang menunjukan bahwa IOS tidak berdampak terhadap kebijakan dividen. Sesuai hasil penelitian
ini IOS bukanlah faktor yang dipertimbangkan oleh Perusahaan didalam mengambil
kebijakan terkait penurunan besaran dividen yang diberikan pada investor.
Perusahaan dengan nilai IOS yang tinggi mengindikasikan perusahaan mempunyai
kesempatan� melakukan investasi,� akan tetapi�
hal� tersebut� tidak�
berdampak� terhadap� dividen�
yang �diberikan. Sebab perusahaan
sudah memiliki cadangan dana khusus yang diperuntukan untuk investasi karenanya
perusahaan tidak akan kehilangan peluang investasi dalam perkembangan diwaktu mendatang.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang ada, yaitu Teori siklus hidup perusahaan.
Perusahaan yang berada difase dewasa merupakan puncak kejayaan bagi perusahaan.
perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, sehingga perusahaan
memiliki dana yang cukup banyak untuk dapat memenuhi kewajibanya kepada para investor
dan tetap memanfaatkan peluang investasi yang dimiliki perusahaan.
6.
Life Cycle Stage dapat memoderasi pengaruh
Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen
Hasil
Uji moderating memperlihatkan bahwa variabel Life Cycle Stage tidak terbukti signifikan memoderasi kaitan profitabilitas
terhadap kebijakan dividen. Merujuk pada Efrilita dan Taqwa (2019),� perusahaan di� tahap� growth�
dan mature mengalami� pertumbuhan�
penjualan� yang� signifikan , sehingga perusahaan harus
meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya. Peningkatan pendapatan lebih banyak
dipergunakan didalam pembiayaan investasi sehingga kadang kala perusahaan tidak
menghasilkan keuntungan. Hal ini dapat menjadi penyebab merupakan sebab tidak
berdampaknya� tahap siklus hidup growth dan mature terhadap� profitabilitas.
7.
Life
Cycle Stage dapat memoderasi pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen
Hasil
Uji moderasi memperlihatkan bahwa variabel Life
Cycle Stage terbukti signifikan dapat memoderasi (memperkuat) hubungan Leverage terhadap kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini bertolakbelakang dengan fenomena yang terjadi pada PT
BEST, PT CTRA, dan PT GMTD di tahun 2014 � 2018 yang menunjukan bahwa
Tidak ada hubungan yang konsisten antara dividen dengan leverage yang di moderasikan
dengan siklus hidup perusahaan, Adanya
perbedaan antara hasil penelitian dengan fenomena yang terjadi dikarenakan
perbedaan kondisi karakteristik setiap perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap
perbedaan pengambilan keputusan.
8.
Life Cycle Stage dapat memoderasi pengaruh Likuiditas
terhadap Kebijakan Dividen
Hasil
Uji moderasi memperlihatkan bahwa variabel Life
Cycle Stage tidak terbukti signifikan memoderasi hubungan Likuiditas
terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini bertolakbelakang dengan
fenomena yang terjadi pada PT BEST, PT CTRA, dan PT GMTD di tahun 2014 � 2018 yang menunjukan bahwa
Tidak ada hubungan yang konsisten antara dividen dengan
likuiditas yang
di moderasikan dengan siklus hidup perusahaan, Adanya
perbedaan antara hasil penelitian dengan fenomena yang terjadi dikarenakan
perbedaan kondisi karakteristik setiap perusahaan yang dapat berpengaruh
terhadap perbedaan pengambilan keputusan.
9.
Life
Cycle Stage dapat memoderasi pengaruh Investment Opportunity Set terhadap
Kebijakan Dividen
Hasil
uji moderasi menunjukkan bahwa variabel� Life Cycle Stage tidak terbukti signifikan
memoderasi hubungan Investment
Opportunity Set terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Pradana dan Sanjaya (2017), Lutfiana dan Riduwan (2018), Zahrah dan Amanah (2017),
serta Handayani et al. (2021),
yang mengemukakan bahwa peluang Investasi tidak mempengaruhi kebijakan dividen.
Kondisi itu disebabkan hampir seluruh perusahaan sampel didalam penelitian ini
adalah perusahaan� yang� sudah�
cukup� lama menjalankan
operasinya, Rata-rata usia perusahaan sampel didalam penelitian ini ialah
sekitar 30-50 tahun, misalnya perusahaan properti milik Agung Podomoro Land Tbk
sudah beroperasi 50 tahun, perusahaan properti milik Summarecon Agung Tbk sudah
beroperasi 46 tahun, perusahaan Ciputra Development Tbk telah berkecimpung
dalam bisnis selama 40 tahun dan perusahaan properti lainnya dalam penelitian
ini.
Hasil pengelohan data ditemukan bahwa
tidak adanya pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif antara current ratio terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
sektor property dan real state. Hasil ini menunjukkan
terdapat perbedaan teori� dalam hipotesis,
yang mengemukakan bahwa CR berdampak positif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen. Sesuai dengan tabel statistik deskriptif variabel rata-rata
pertumbuhan current ratio terbilang
cukup tinggi pada periode penelitian ini yang artinya bahwa aset lancar milik
perusahaan dalam sampel sanggup membayar kewajiban jangka pendeknya.
Dari sisi lain terlihat rata-rata
pertumbuhan� current ratio pada tahun penelitian perusahaan sektor property dan real state banyak menunjukkan presentase dengan angka positif. Akan
tetapi nilai aset lancar yang cukup tinggi dapat membuat perusahaan kurang
efektif dalam mengelola dananya karena perusahaan berfokus guna pemenuhan
kewajiban jangka pendeknya sehingga aset lancar milik perusahaan tidak bisa terkelola
dengan baik dan� menyebabkan terjadinya
penumpukan dana yang akan merugikan perusahaan. Jadi hal tersebut dapat membuat
variabel CR terhadap DPR memiliki hubungan yang negatif.
Penelitian ini menunjukan perusahaan
lebih difokuskan pada peluasan hutang perusahaan dibandingkan dengan membagi dividennya.
Kebutuhan sumber dana pinjaman untuk mendanai kegiatan operasi perusahaan tidak
terlalu tinggi karena perusahaan dari kegiatan operasi mempunyai cadangan
likuiditas yang cukup tinggi. Kebijakan yang dapat dipahami dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan kebijakan hutang, beban perusahan akan berkurang,
keuntungan perusahaan akan bertambah sehingga dapat meningkatkan ekuitas
walaupun perusahaan tidak membagikannya dalam bentuk dividen kepada investor
tapi nilai perusahaan akan meningkat karena investor mempunyai kesempatan untuk
memperoleh capital gain.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa CR
yang tinggi akan mencerminkan ketidakefektifan perusahaan didalam mengelola
modal kerjanya yang diakibatkan oleh proporsi dari aset lancar� tidak terkelola dengan baik dan tidak
memberikan profit untuk perusahaan sehingga berdampak pada ketidakefisienan
perusahaan. �Tidak signifikannya current ratio terhadap DPR, akan mengindikasikan bahwa aktiva
lancar dari sebagian laba diinvestasikan kedalam modal kerja yaitu piutang dan
persedian yang menyebabkan sisa laba�
yang diberikan berupa dividen pada investor akan menurun. Sehingga besar
kecilnya likuiditas perusahaan yang di proksikan dengan current ratio tidak menjamin nilai kas akan meningkat, tetapi
diakibatkan oleh faktor� lain contohnya
persediaan dan piutang.
Kesimpulan
Sesuai analisa
data serta hasil penjabaran didalam bab sebelumnya, diambil sejumlah
kesimpulan, yakni Variabel Profitabilitas, Leverage,
Likuiditas, Investment Opportunity Set,
dan Life Cycle Stage secara simultan
berdampak positif terhadap kebijakan dividen pada perusahaan property dan realestate. Variabel Profitabilitas dan leverage secara parsial berdampak positif signifikan terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan property
dan realestate. Variabel likuiditas
dan Investment Opportunity Set secara
parsial tidak berdampak signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan property dan realestate. Variabel Life
Cycle Stage secara parsial tidak terbukti signifikan memoderasi hubungan profitabilitas,
likuiditas, dan Investment Opportunity
Set terhadap kebijakan dividen. Variabel Life Cycle Stage terbukti signifikan dapat memoderasi (memperkuat)
hubungan Leverage terhadap kebijakan
dividen.
BIBLIOGRAFI
Anthony, Joseph H., & Ramesh, K.
(1992). Association between accounting performance measures and stock prices. A
test of the life cycle hypothesis. Journal of Accounting and Economics.
https://doi.org/10.1016/0165-4101(92)90018-W Google Scholar
Ayuningtyas, Chitra, & Hamid, Agustini.
(2019). Analisis Faktor � Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pay
Out Policy pada Perusahaan Publik Malaysia. In Prosiding Industrial Research
Workshop and National Seminar, Vol. 10, N, 741�752. Google Scholar
Brolin dan Rohman. (2014). Pengaruh Book
Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba. Diponegoro Journal of Accounting,
3(2), 74�86. Google Scholar
Efrilita, Yonia, & Taqwa, Salma.
(2019). Pengaruh siklus hidup perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Jurnal
Eksplorasi Akuntansi, 1(4), 1794�1809. Google Scholar
Gitman, Lawrence J., & Zutter, Chad J.
(2015). Principles of Managerial Finance 14th Edition. In Pearson Education.
Google Scholar
Handayani, Mita, Wijayanti, Anita, &
Suhendro, Suhendro. (2021). Pengaruh Faktor Internal Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan LQ45. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, 21(1). https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1223 Google Scholar
Krisardiyansah, & Amanah, Lailatul.
(2020). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage
Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, E-ISSN :
2460-0585, 9, 7. https://doi.org/10.31258/jc.1.1.132-149 Google Scholar
Lestari, Utami Puji. (2019). Pengujian Life
Cycle Theory Tahap Growth Dan Mature Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Monex :
Journal Research Accounting Politeknik Tegal, 8(1).
https://doi.org/10.30591/monex.v8i1.1076 Google Scholar
Lutfiana, Fina Bunga, & Riduwan,
Akhmad. (2018). Pengaruh Free Cash Flow, Investment Opportunity Set Dan
Leverage Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 7(10).
Google Scholar
Nurwani. (2017). Pengaruh likuiditas dan
profitabilitas terhadap kebijakan dividen: Studi pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Finansial Bisnis, 1,
1�8. https://doi.org/10.5281/zenodo.1066324 Google Scholar
Pradana, Salvatore Wika Lingga, &
Sanjaya, I. Putu Sugiartha. (2017). Dampak Profitabilitas, Aliran Kas Bebas,
Dan Kesempatan Investasi Terhadap Pembayaran Dividen Perusahaan Perbankan. Jurnal
Keuangan Dan Perbankan. https://doi.org/10.26905/jkdp.v21i1.1232 Google Scholar
Prof. Dr. H. Musthafa, S.E., M. M. (2017). Manajemen
Keuangan. Yogyakarta, Andi. Google Scholar
Ratmono, Dwi, & Indriyani, Devi.
(2015). Determinan Kebijakan Dividen Perusahaan : Pengujian Terhadap
Teori Siklus Hidup. Jurnal Dinamika Akuntansi. https://doi.org/10.15294/jda.v7i1.4039
Google Scholar
Refra, Erviliana, & Widiastuti, Maria
C. (2014). Pengaruh Profitability, Firm Size, Tax, Investment Opportunities,
Life Cycle Stage terhadap Dividend Policy pada Industri Manufaktur di
Indonesia. E-Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 1(2),
84�105. Google Scholar
Rice, & Sulia. (2014). Pengaruh
Pertumbuhan Perusahaan dan Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan LQ 45. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 4(01, April), 21�30. Google Scholar
Secsio, Esa Nursanti Dwi Hesti, & Prasetiono.
(2016). Analisis Pengaruh Return on Equity , Insider Ownership , Investment
Opportunity Set , Firm Size , Cash Flow , Dan Debt Ratio Terhadap Dividend
Payout Ratio. Diponegoro Journal of Management, 5, 1�12. Google Scholar
Sudana, I. Made. (2011). Manajemen Keuangan
Perusahaan Teori & Praktik. In Erlangga. Google Scholar
Tarwiyah, Lailatut. (2018). Pengaruh
Investment Opportunity Set (IOS), Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage
Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2016). Universitas Islam
Negeri. 1(1), 1�8. Google Scholar
Wirianto, Priscilla, & Salim, Susanto.
(2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investasi pada Perusahaan
Infrastruktur, Utilitas Dan Transportasi. Jurnal Multiparadigma Akuntansi,
8(3), 580�588. Google Scholar
Zahrah, Izzah, & Amanah, Lailatul.
(2017). Pengaruh profitabilitas, leverage, free cash flow , dan investment
oportunity set terhadap kebijakan dividen. Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(April),
ISSN : 2460-0585. Google Scholar
Copyright holder: Isabella, Sudarwan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |