Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, Special Issue No. 2, Februari 2022

 

ANALISIS MANAJEMEN RESIKO DENGAN PENDEKATAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA UMKM MAKANAN BASAH KOTA PADANG PANJANG

 

Chitra Indah Sari

IAIN Batusangkar, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui resiko yang tergolong low risk, medium risk dan high risk pada UMKM makanan basah kota Padangpanjang dan untuk mengetahui strategi apa yang dapat digunakan untuk meminimalkan resiko yang akan ditanggung oleh UMKM makanan basah di kota Padang panjang. Penelitian ini dilakukan pada UMKM makanan basah kota Padang Panjang dengan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) versi ISO:3000 2009. Pengelolaan resiko dengan ERM dapat membantu UMKM lebih siap dalam mengatasi ketidakpastian. Pendekatan ERM versi ISO 31000: 2009 ini ada 8 komponen� Dari identifikasi resiko yang dilakukan, terdapat 22 resiko yang terdiri atas resiko operasional, resiko finansial, resiko strategi dan resiko hazard. Perhitungan resiko didasarkan hasil dari probabilitas dikali dampak. Dari skor resiko yang didapatkan dalam bahwa resiko yang paling diprioritaskan adalah mengenai rencana pengembangan usaha, tidak membuat laporan keuangan, tidak ada merek usaha, tidak memanfaatkan rumah design, dan tidak memanfaatkan sosial media.

 

Kata Kunci: manajemen resiko; ERM

 

Abstract

The purpose of this study is to determine the risks that are classified as low risk, medium risk and high risk in wet food SMEs in Padangpanjang city and to find out what strategies can be used to minimize the risks that will be borne by wet food SMEs in Padang Panjang city. This research was conducted on wet food SMEs in the city of Padang Panjang with an Enterprise Risk Management (ERM) approach of ISO: 3000 2009 version. Risk management with ERM can help SMEs be better prepared to deal with uncertainty. There are 8 components of the ISO 31000:2009 ERM approach. From the risk identification carried out, there are 22 risks consisting of operational risk, financial risk, strategic risk and hazard risk. Calculation of risk is based on the result of the probability times the impact. From the risk score obtained, the most prioritized risks are regarding business development plans, not making financial reports, not having business brands, not using design houses, and not utilizing social media.

 

Keywords: risk management; ERM

 

 

Pendahuluan

Setiap usaha pasti mengandung resiko, tidak ada usaha di dunia ini yang tidak mengandung resiko. Resiko bisa terjadi setiap detik dalam usaha dan bisa terjadi dimanapun. Situasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan telah mengalami perkembangan sejalan pula dengan meningkatnya resiko. Semakin kompleks resiko yang dihadapi kegiatan usaha tentu akan membutuhkan tata kelola serta fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian resiko. peningkatan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian resiko perusahaan dimaksudkan agar aktivitas usaha yang dilakukan perusahaan tidak menimbulkan kerugian. (Rustam, 2017)

Perusahaan atau pelaku usaha membutuhkan suatu alat untuk mengelola risiko yang efektif agar dapat meminimalisasi risiko dan mencapai tujuannya. Alat tersebut dinamakan ERM (Enterprise Risk Management). (Pranatha, dkk 2018). Enterprise Risk Management ini merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan pada seluruh aspek aktivitas perusahaan menurut IS0 31000 : 2009 beberapa Langkah dalam manajemen resiko dari menentukan konteks, komunikasi dan konsultasi, risk assessment, monitoring dan review dan perlakuan resiko. Dalam penelitian (Pranatha dkk, 2018) yang berjudul Penerapan Enterprise Management Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan di Perusahaan �XYZ� bahwa dampak penerapan ERM di perusahaan XYZ dapat meminimalkan resiko yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya dalam Penelitian (Beatrice, 2018) yang berjudul Pengaruh ERM Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek juga mendapatkan hasil penelitian bawa ERM berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Sebagian besar industri kecil jarang melakukan pengelolaan resiko dan melakukan manajemen strategi dalam bisnisnya. UMKM juga terbatas dari segi kondisi dan sumber daya. Keputusan yang dilakukan pemilik biasanya tergantung pada kondisi keuangannya.

 

Tabel 1.1

Tabel Investasi Awal UMKM Makanan

Basah Kota Padang Panjang

No

Jumlah UMKM

Total Investasi Awal

1.

27    UMKM

�  5-120� juta rupiah

2.

����� 96 UMKM

<�� 5 juta rupiah

�� Sumber : Dinas Koperasi dan UKM kota Padang Panjang (2021)

 

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sekitar 30 persen UMKM makanan basah yang memiliki modal awal lebih dari 5 juta rupiah. Sedangkan 70 persennya memiliki modal yang kurang dari 5 juta rupiah. Hal ini menandakan bahwa umkm makanan basah dari segi permodalan sangat kecil. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan penelitian tentang "Analisis Manajemen Resiko dengan Pendekatan Enterprise Risk Management Pada UMKM Makanan Basah Kota Padang Panjang."

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan kombinasi (Mixed Methods) kualitatif yakni suatu metode penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan obyektif (Sugiyono:2011). Model penelitian menggunakan desain sequential explanatory design. Metode penelitian kombinasi desain sequential explanatory dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti dengan analisis data kualitatif pada tahap kedua guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama (2013).

Enterprise Risk Manajemen adalah kerangka kerja yang komprehensif dan intgegratif untuk mengelola resiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, modal ekonomi dan �trransfer resiko dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan. Enterprise Risk Management (ERM) memiliki beberapa kerangka konseptual yang dikemukakan oleh ISO 31000 : 2009 yang terdiri dari :

1.   Mandat dan komitmen

2.   Desain Kerangka Kerja Untuk Mengelola resiko

3.   Penerapan Manajemen Resiko

4.   Pemantauan dan kaji ulang kerangka kerja

5.   Perbaikan berkesinambungan atas kerangka kerja.

Proses manajemen resiko menurut ISO 31000 merupakan bagian terintegrasi dalam proses bisnis perusahaan dan melekat pada budaya perusahaan serta bagian dalam proses pengambilan keputusan. Proses manajemen resiko memiliki 7 kegiatan utama.

1.   Penetapan konteks

2.   Identifikasi resiko

3.   Analisis Resiko

4.   Evaluasi Resiko

5.   Perlakuan resiko

6.   Komunikasi dan konsultasi

7.   Pemantauan dan kaji ulang

a)   Kerangka Konseptual

Bagan Kerangka Konseptual

 

Hasil dan Pembahasan

1.   Penetapan Konteks

Penetapan konteks ini terdiri dari internal dan eksternal perusahaan. Dalam hal penelitian ini peneliti akan menentukan konteks UMKM makanan basah kota Padang Panjang. Konteks Eksternal UMKM makanan basah kota Padang Panjang dilihat dari hukum sosial yang berlaku di Padang Panjang UMKM tersebut tidak membuat makanan yang tidak halal. Dari segi Objective Setting UMKM makanan basah ini melihat dari empat sisi yaitu :

a.   Strategic Objective

UMKM makanan basah ini mempertahankan produk yang dijual selama bertahun-tahun seperti : risoles, kue bolu, pastel, lapek, onde-onde. UMKM juga mempertahankan bentuk dari makanan basah tersebut.

b.   Operating Objective

UMKM secara teknis dan manajerial masih menggunakan cara-cara tradisional dalam menjalankan usaha mereka. UMKM makanan basah ini walaupun sudah diberi pelatihan tetapi tetap saja lebih memilih cara tradisional karena menurut mereka cara-cara baru merepotkan.

c.   Reporting Objective

Laporan keuangan dari UMKM makanan basah ini belum ada. Para pelaku UMKM ini sebagian besar belum memisahkan antara keuangan pribadi dengan laporan keuangan usaha. UMKM atidak mengetahui secara pasti berapa asset laba dan rugi.

 

 

d.   Compliance Objective

UMKM makanan basah ini mematuhi peraturan yang berlaku di kota Padang Panjang juga mematuhi norma-norma yang berlaku pada masyarakat.

2.   Identifikasi Resiko

 

Tabel 1

Identifikasi Resiko

Jenis Resiko

No

Resiko

Penyebab/Sumber Resiko

  1. Resiko Finansial

A1

Mengalami kekurangan modal

Pandemi Covid-19

 

A2

Kesulitan dalam peminjaman modal

Persyaratan pada Lembaga keuangan, waktu pencairan dana lama

 

A3

Tidak membuat laporan keuangan

Tidak punya pengetahuan tentang lapiran keuangan, merasa repot untuk membuat laporan keuangan

 

A4

Tidak memisahkan keuangan pribadi dengan usaha

Tidak membuat laporan keuangan

 

A5

Tidak mendapat bantuan pemerintah

Belum mendapat giliran bantuan. Belum terdata

 

A6

Selalu ingin dibantu modal dari pemerintah

Mindset yang ingin selalu dibantu

 

A7

Tidak mengetahui secara pasti laba atau rugi usaha

Tidak membuat laporan keuangan

  1. Resiko Operasional

B1

Kesulitan dalam memperoleh bahan baku

Pasokan supplier

 

B2

Makanan yang tidak terjual

PPKM, sekolah tutup dan cuaca

 

B3

Penurunan produksi

Kekurangan modal, Covid-19

 

B4

Harga bahan baku tidak stabil

Harga pasaran yang mengalami kenaikan spt minyak goreng

C.Resiko Strategi

C1

Tidak ada ciri khas makanan

Tidak mau mengubah bentuk dan ciri khas makanan

 

C2

Tidak ada merek

Tidak mau kena pajak

 

C3

Tidak memanfaatkan rumah design

Belum ada waktu dan tidak mau kena pajak

 

C4

Tidak mendapat pelatihan dan pemerintah

Tidak dapat undangan, tidak datang saat pelatihan

 

C5

Tidak konsisten menerapkan pelatihan

Belum menerapkan, merasa ribet

 

C6

Tidak mendapatkan jualan di pasar kuliner

Pasar kuliner tidak hanya menjual makanan basah

 

C7

Tidak memanfaatkan media sosiak

Tidak bisa atau tidak mau menggunakan media sosial

 

C8

Tidak mempunyai daya juang yang tinggi memajukan usaha

Tidak punya tenaga dan waktu untuk memajukan usaha

 

C9

Tidak memiliki rencana pengembangan usaha

Menjalankan usaha seperti air mengalir tanpa perencanaan dan strategi.

D.Resiko Hazard

D1

Rasa makanan yang tidak enak

Kesalahan pada proses produksi

 

D2

Makanan yang dijual kadaluarsa

Tidak terjual pada hari sebelumnya

 

3.   Penilaian Resiko

 

Tabel 2

Penilaian Resiko

Jenis Resiko

No

Resiko

Probabilitas

Dampak

Skor Resiko

  1. Resiko Finansial

A1

Mengalami kekurangan modal

4

3

12

 

A2

Kesulitan dalam peminjaman modal

3

3

9

 

A3

Tidak membuat laporan keuangan

5

4

20

 

A4

Tidak memisahkan keuangan pribadi dengan usaha

3

4

12

 

A5

Tidak mendapat bantuan pemerintah

4

2

8

 

A6

Selalu ingin dibantu modal dari pemerintah

4

4

16

 

A7

Tidak mengetahui secara pasti laba atau rugi usaha

3

4

12

  1. Resiko Operasional

B1

Kesulitan dalam memperoleh bahan baku

2

1

2

 

B2

Makanan yang tidak terjual

2

2

4

 

B3

Penurunan produksi

4

3

12

 

B4

Harga bahan baku tidak stabil

2

2

4

C.Resiko Strategi

C1

Tidak ada ciri khas makanan

4

3

12

 

C2

Tidak ada merek

5

4

20

 

C3

Tidak memanfaatkan rumah design

5

4

20

 

C4

Tidak mendapat pelatihan dan pemerintah

3

4

12

 

C5

Tidak konsisten menerapkan pelatihan

3

3

9

 

C6

Tidak mendapatkan jualan di pasar kuliner

3

2

6

 

C7

Tidak memanfaatkan media sosial

5

4

20

 

C8

Tidak mempunyai daya juang yang tinggi memajukan usaha

4

4

16

 

C9

Tidak memiliki rencana pengembangan usaha

5

5

25

D.Resiko Hazard

D1

Rasa makanan yang tidak enak

2

2

4

 

D2

Makanan yang dijual kadaluarsa

2

2

4

4.   Evaluasi Resiko

 

Tabel 3

Evaluasi Resiko

Significance

Dampak / Severity

1

2

3

4

5

Tidak Signifikan

Minor

 

 

Menengah

Besar

Sangat Tinggi

Likelihood

5

Sangat Sering

 

 

 

A3,C2,C3, C7

C9

4

Sering

 

A5,B2

A1,A4,A7,B3,C1,C4

A6, C8

 

3

Moderat

 

C6

A2,C5

 

 

2

Jarang

B1,B4, D1,D2

 

 

 

 

1

Sangat Jarang

 

 

 

 

 

 

5.   Penanganan Resiko

 

Tabel 4

Strategi Penanganan Resiko Pada UMKM Makanan

Basah Kota Padang Panjang

Jenis Resiko

No

Resiko

Strategi

Keterangan strategi

High Resiko

C9

Tidak memiliki rencana pengembangan usaha

Berbagi (Sharing)

1.Mengikuti pelatihan kewirausahaan oleh pemerintah khususnya dinas koperasi dan umkm. 2. Pendampingan terhadap UMKM 3. Merubah mindset perlunya rencana pengembangan usaha

 

A3

Tidak membuat laporan keuangan

Berbagi (Sharing)

1.Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM mengenai laporan keuangan. 2. Pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa kepada UMKM Makanan basah tentang laporan keuangan

 

A6

Selalu ingin dibantu modal dari pemerintah

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

1.Membangun kesadaran bahwa tidak semua usaha bisa di bantu oleh pemerintah. 2

 

C2

Tidak ada merek

Berbagi (Sharing)

1.Sosialisasi mengenai pentingnya merek untuk promosi agar produk lebih di kenal oleh masyarakat dan bisa meningkatkan penjualan. 2. Sosialisai mengenai pajak untuk merek tidak mahal

 

C3

Tidak memanfaatkan rumah design

Berbagi /(Sharing)

1.Sosialisasi rumah kemasan/design kepada UKMKM makanan basah ini karena kemasan juga bisa berpengaruh terhadap penjualan

 

C7

Tidak memanfaatkan media sosial

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

1.Sosialisasi pemanfaatan sosial media dan pembuatan akun media sosial bagi usaha seperti Facebook padang Panjang online, Instagram, dll

 

C8

Tidak mempunyai daya juang yang tinggi memajukan usaha

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Membangun kesadaran bahwa mindset

Medium Risk

A1

Mengalami kekurangan modal

Berbagi /(Sharing)

Meminjam kepada lembaga keuangan yang resmi dan berbadan hukum

 

A2

Kesulitan dalam peminjaman modal

Berbagi /(Sharing)

1.Memanfaatkan KUR bagi UMKM 2. Sosialisasi dari Lembaga keuangan untuk kredit bagi UMKM makanan basah kota Padang Panjang

 

A4

Tidak memisahkan keuangan pribadi dengan usaha

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Membuat laporan keuangan sederhana agar bisa dipisahkan antara keuangan pribadi dan usaha.

 

B3

Penurunan produksi

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Mengantisipasi penurunan produksi dengan memanage modal yang akan digunakan untuk produksi agar tidak terkendala dalam produksi makanan

 

C1

Tidak ada ciri khas makanan

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Membuat ciri khas makanan bisa dari rasa, warna, bentuk dan kemasan dari makanan basah ini

 

C4

Tidak mendapat pelatihan dan pemerintah

Berbagi (Sharing)

1.Aktif mencari informasi mengenai pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UKM kota Padang Panjang. 2. Datang mengikuti pelatihan jika diundang dinas koperasi dan UKM kota Padang Panjang.

 

C5

Tidak konsisten menerapkan pelatihan

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Kesadaran dari diri sendiri untuk mempraktekkan materi yang di dapat saat pelatihan untuk mengembangkan usaha.

Low Risk

A5

Tidak mendapat bantuan pemerintah

Berbagi (Sharing)

1.Mengajukan proposal bantuan UMKM kepada pemerintah melalui RT/RW setempat.2. Aktif dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang diadakan dinas koperasi dan UKM kota Padang Panjang

 

A7

Tidak mengetahui secara pasti laba atau rugi usaha

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Membuat laporan keuangan sederhana.

 

B1

Kesulitan dalam memperoleh bahan baku

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Mencari bahan baku tidak hanya di pasar daerah setempat tapi juga di daerah luar padang Panjang

 

B2

Makanan yang tidak terjual

Mengurangi atau Memitigasi Resiko

Menjual murah makanan yang tidak terjual pagi hari dijual pada sore harinya

 

B4

Harga bahan baku tidak stabil

Menerima

-

 

C6

Tidak mendapatkan jualan di pasar kuliner

Menerima

-

 

D1

Rasa makanan yang tidak enak

Menghindari resiko

Mengurangi human error saat produksi

 

D2

Makanan yang dijual kadaluarsa

Menghindari resiko

Melakukan pengecekan terhadap makanan sebelum dijual

 

6.   Konsultasi dan Komunikasi

Hal-hal yang peneliti sarankan kepada pemilik UMKM diantaranya:

1)  Perlunya rencana pengembangan usaha karena tanpa adanaya rencana usaha akan jalan di tempat

2)  Perlu adanya laporan keuangan sederhana agar mengetahui secara pasti keuntungan dan rugi usaha yang diperlukan dalam pengembangan usaha.

3)  Pemanfaatan media sosial untuk usaha agar meningkatkan penjualan.

4)  Mengikuti pelatihan yang di adakan oleh dinas koperasi dan UMKM kota Padang Panjang. Lebih banyak koneksi lebih menguntungkan kepada usaha.

5)  Memanfaatkan rumah kemasan

6)  Pajak yang dikenakan untuk merek tidaklah besar

7.   Pemantauan dan Kaji Ulang

Pemantauan dan pengkajian ulang harus menjadi bagian yang direncanakan dari prosedur manajemen risiko dan mencakup pemeriksaan atau pengawasan. Hal ini dapat dilaksanakan secara periodik semester atau tahunan.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan Saran mengenai analisis manajemen resiko dengan pendekatan Enterprise Risk Management pada UMKM makanan basah kota Padang Panjang maka dapat disimpulkan sebagai berikut. a) Resiko UMKM makanan basah kota padangpanjang terdiri dari low risk, medium risk dan high risk. Resiko yang perlu penanganan cepat adalah resiko yang tergolong high risk. Resiko yang tergolong high risk adalah tidak ada nya rencana pengembangan usaha, tidak membuat laporan keuangan, selalu ingin dibantu pemerintah, tidak ada merek, tidak memanfaatkan rumah design dan tidak punya daya juang untuk memajukan usaha. b) Strategi untuk mengatasi resiko yang tergolong high risk ini adalah diantaranya sosialisasi dari dinas koperasi dan umkm perlunya rencana pengembangan usaha. Sosialisasi pentingnya laporan keuangan sederhana, pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa untuk pembuatan laporan keuangan sederhana. Sosialisasi bahwa pajak untuk merek itu kecil, dan sosialisai dari rumah kemasan kepada umkm makanan basah.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Ardianto, Dedi, & Rivandi, Muhammad. (2018). Pengaruh Enterprise risk management disclosure, intellectual capital disclosure dan struktur pengelolaan terhadap nilai perusahaan. Profita: Komunikasi Ilmiah Dan Perpajakan, 11(2), 284�305. Google Scholar

 

Hanafi, Mamduh M. (2014). Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Enterprise Risk Management. Manag. Res. Rev, 1�40. Google Scholar

 

Mariani, Desy, & Suryani, Suryani. (2018). Pengaruh Enterprise Risk Management Disclosure, Intellectual Capital Disclosure Dan Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Baran. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 7(2), 119�138. Google Scholar

 

Monica, Emor Gladies, & Pangeran, Perminas. (2020). The Integration of Balanced Scorecard and ISO 31.000 Based Enterprise Risk Management Process to Mitigate Supply Chain Risk: Case Study at PT Anugerah Bintang Meditama. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 7(10), 616�628. Google Scholar

 

Mudrika, B. S., Salsabila, D. K., & Mualif, Z. J. (2020). Analisis Manajemen Resiko Bisnis (Studi pada Cuanki Asoy Jember). Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 18(1), 51�61. Google Scholar

 

Murtadlo, Ahmad Habib. (2019). Analisis Manajemen Risiko Operasional Pada Usaha Kue Dan Roti Cv. Jaya Bakery Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Uin Raden Intan Lampung. Google Scholar

 

Pamungkas, Achmad Sidiq, & Maryati, Sri. (2017). Pengaruh Enterprise risk management disclosure, intellectual capital disclosure dan debt to aset ratio terhadap nilai perusahaan. Prosiding Seminar Nasional Darmajaya, 1(1), 412�428. Google Scholar

 

Pamungkas, Adie. (2019). Pengaruh Penerapan Enterprise Risk Management (COSO) Terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi, 11(1), 12�21. Google Scholar

 

Pranatha, Mohamad A�ar, Moeljadi, Moeljadi, & Hernawati, Erna. (2018). Penerapan Enterprise Risk Management dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan di Perusahaan �XYZ.� Ekonomi Dan Bisnis, 5(1), 17�39. Google Scholar

 

Rifqillah, A. (2019). Manajemen Risiko Operasional Enterprise Risk Management Coso (Study di Bank Pembangunan Daerah DIY Syariah 2018). Google Scholar

 

 

 

Rochmayanto, Yanto. (2013). Analisis Resiko Kegagalan Implementasi REDD+ di Provinsi Riau. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 10(2), 159�165. Google Scholar

 

Sari, Fuji Juwita. (2013). Implementasi Enterprise Risk Management pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Accounting Analysis Journal, 2(2). Google Scholar

 

Sari, Ratih Ardia, Yuniarti, Rahmi, & Puspita, Debrina. (2017). Analisa manajemen risiko pada industri kecil rotan di Kota Malang. Journal of Industrial Engineering Management, 2(2), 39�47. Google Scholar

 

Septiani, Winnie, Maarif, M. Syamsul, & Arkeman, Yandra. (2013). Manajemen Risiko Inovasi Produk Olahan Susu Sapi Berdasarkan Tahapan Proses Manajemen Inovasi. Jurnal Teknik Industri, 3(2). Google Scholar

 

Sirait, Normaria Mustiana, & Susanty, Aries. (2016). Analisis Risiko Operasional Berdasarkan Pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) pada Perusahaan Pembuatan Kardus di CV Mitra Dunia Palletindo. Industrial Engineering Online Journal, 5(4). Google Scholar

 

Subagyo, Subagyo, & Fauji, Diah A. Y. U. Septi. (2019). Pendekatan Enterprise Risk Management Dalam Pemetakan Risiko Di Koperasi Simpan Pinjam. AKADEMIKA, 17(1), 33�38. Google Scholar

 

Wiryani, Helen, Achsani, Noer Azam, & Baga, Lukman M. (2013). Pemetaan Risiko di Industri Penyamakan Kulit dengan Pendekatan Enterprise Risk Management (ERM). Jurnal Manajemen & Agribisnis, 10(1), 50�59. Google Scholar

 

Copyright holder:

Chitra Indah Sari (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: