Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, Special Issue No. 2, Februari 2022
APLIKASI HALODOC SEBAGAI BENTUK DARI KONSTRUKSI
SOSIAL DALAM MEDIA BARU DI MASA PANDEMIK COVID 19
1Zefri Alfaruqy,
2Irwansyah
Universitas Pelita Harapan, Indonesia
Universitas Indonesia, Indonesia
Email: 1[email protected],
2[email protected]
Abstrak
Bidang kesehatan
mengalami kemajuan pesat seiring dengan
kemajuan teknologi dengan mengadopsi internet dalam penerapannya, internet mampu memudahkan pekerjaan dan memungkinkan terobosan baru dalam dunia kesehatan melalui aplikasi. Tulisan ini mencoba melihat
bagaimana teknologi berinovasi dalam pemenuhan kebutuhan dalam aktivitas keseharian pada bidang konsultasi kesehatan melalui aplikasi. Dengan berjalannya waktu dapat dipastikan
manusia selalu membutuhkan teknologi dan terus berinovasi dalam upaya pemenuhan
aktivitas harian. Hal ini dijelaskan secara detail melalui konstruksi sosial, dimana teknologi terbentuk karena manusia. Hadirnya aplikasi konsultasi kesehatan Halodoc merupakan bukti nyata dari konstruksi
sosial, dimana aplikasi konsultasi kesehatan ini bertujuan
untuk menjadi sebuah solusi bagi
masyarakat dalam mengatasi permasalahan di bidang kesehatan, agar masyarakat menjadi lebih mudah dalam
berkonsultasi dengan dokter, cepat dikarenakan
tidak harus ke rumah sakit
atau klinik, serta efisien di masa pandemi covid 19 saat ini.
Kata Kunci: aplikasi halodoc; pandemic
covid 19; kontruksi sosial
Abstract
The health sector is rapidly growth concomitant with technological
advances by adopting the internet in its application, the internet is able to
facilitate work and enable new breakthroughs in the health sector through
applications. This paper tries to see how technology innovates to meet needs in
daily activities in the field of health consulting through applications. With
the passage of time, it is certain that humans always need technology and
continue to innovate in an effort to fulfill daily activities. This is
explained in detail through social construction, where technology is formed
because of humans. The presence of the Halodoc health
consultation application is clear evidence of social construction, where this
health consultation application aims to be a solution for the community in
overcoming problems in the health sector, so that it becomes easier for people
to consult with doctors, quickly because they do not have to go to hospitals or
clinics., and efficient during the current covid 19 pandemic.
Keywords: halodoc application; pandemic covid 19; social construction
Pendahuluan
Pada saat ini kemajuan teknologi
sudah tidak dapat dihindari penggunaanya, hampir dalam segala kegiatan
sehari-hari kita tidak bisa lepas
dari penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini merupakan
dampak dari revolusi 4.0. Segala sesuatu dapat dilakukan
dengan cepat dan sangat mudah dengan peran
teknologi. Kemajuan teknologi yang terjadi saat ini sudah
tentu dimanfaatkan penggunaanya oleh masyarakat dalam usaha memenuhi
kebutuhan dalam setiap kegiatan sehari-hari. Teknologi pada penggunaanya selalu memiliki dampak yang baik maupun buruk
bagi penggunanya. Tetapi dalam segala
cara penggunaanya teknologi menjadi peran penting pada kehidupan sehari-hari. Inovasi dan kreativitas selalu terus lahir
dan diciptakan dalam memberi manfaat bagi kehidupan manusia, yang tujuannya untuk mempermudah segala aktivitas yang tujuannya akhirnya adalah efektifitas. Salah satu contoh peran
teknologi saat ini adalah penggunaan
internet yang saat ini menjadi sudah menjadi
kebutuhan primer, karena manfaat internet sangat dirasakan
efeknya bagi masyarakat.
Tidak bisa
dipungkiri penggunaan
internet memiliki pengaruh besar pada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi saat ini. Kemunculan
telepon pintar maupun komputer tablet merupakan salah satu dampak dari dari
kemajuan teknologi yang memberikan pengaruh pada kehidupan sosial budaya masyarakat. Pada saat ini telepon
pintar tidak hanya berguna sebagai
alat untuk berkomunikasi tetapi sebagai alat untuk
mempermudah kegiatan aktivitas sehari-hari. Contoh yang bisa dirasakan penggunaan telepon pintar adalah untuk kerja,
pembayaran dan pemesanan
online, dan sebagainya melalui
aplikasi yang telah disediakan. Aplikasi merupakan satu unit perangkat lunak (software) yang sengaja dibuat dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan berbagai kegiatan
atau pekerjaan, seperti kegiatan periklanan, pelayanan masyarakat, perniagaan, permainan, dan berbagai aktivitas lainnya (Menurut Hengky W. Pramana). Aplikasi yang diperuntukkan pada perangkat telepon pintar atau komputer tablet sering dikenal dengan istilah aplikasi mobile atau mobile
application. Mobile application adalah aplikasi perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dijalankan
di dalam komputer tablet
dan juga telepon pintar (Irwansyah & Moniaga, 2014).
Aplikasi mobile juga dikenal
sebagai aplikasi yang dapat diunduh serta
memiliki fungsi tertentu sehingga mampu menambah fungsionalitas dari perangkat telepon pintar atau komputer
tablet itu sendiri. Untuk mendapatkan serta menggunakan mobile
application yang diinginkan maupun
dibutuhkan, pengguna dapat mengunduhnya melalui situs tertentu sesuai dengan sistem
operasi yang dimiliki. Google
Play dan iTunes adalah beberapa
contoh dari situs yang saat ini menyediakan
beragam aplikasi bagi pengguna Android dan iOS untuk mengunduh aplikasi yang diinginkan.
Telemedicine adalah praktek
kesehatan dengan memakai komunikasi audio, visual
dan data, termasuk diagnosis, konsultasi,
peresepan obat serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami
bahwa cakupan telemedicine cukup luas, meliputi
penyediaan pelayanan kesehatan jarak jauh melalui transfer informasi dengan menggunakan perangkat- perangkat telepon pintar atau komputer
tablet yang melibatkan dokter,
pasien dan pihak- pihak lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya
telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua dokter membicarakan
masalah pasien lewat telepon (Jamil,
Khairan, & Fuad, 2015). Komunikasi antara dokter dan pasien adalah komponen penting dalam proses penyembuhan pasien karena termasuk dalam memberikan pelayanan yang baik, ramah dan menenangkan justru meicu energi
positif pasien untuk optimis akan
kesembuhan penyakitnya. Empati yang diberikan dokter lewat komunikasi
verbal dan nonverbal pada akhirnya akan menciptakan hubungan interpersonal yang baik,
pertukaran informasi dan pengambilan keputusan medis (Liansyah & Kurniawan,
2015).
1.
Pemahaman SCOT dan Tokoh
Teori Konstruksi
Sosial Teknologi atau Social Construction of Technology juga disebut dengan singkatan SCOT, berawal dari artikel dari
Trevor Pinch and Wiebe (Bijker, Hughes, & Trevor, 1984)
�The Social Construction of Facts and Artefacts: or How the Sociology of
Science and the Sociology of Technology Might Benefit Each Other� (Klein & Kleinman, 2002).
Pinch dan Bijker lah yang mengkonsepkannya. Teori Konstruksi Sosial Teknologi adalah teori yang bermula dari sepeda. Awal mulanya teknologi dan desain sepeda hanya
ditujukan kepada lelaki. Konstruksi sepeda itu pun mengalami perubahan ketika banyak kaum
wanita yang juga ingin bersepeda. Hal ini terjadi seiring gencarnya gerakan feminisme pada saat itu. Sehingga akhirnya
melahirkan sepeda yang didesain secara khusus ditujukan untuk wanita. Perubahan
dari konsep desain sepeda ini
lah merupakan bentuk konstruksi suatu teknologi. Social
Construction of Technology (SCOT) adalah teknologi yang dibentuk dari konstruksi sosial. Konstruksi sosial di dalam konsep teori ini
dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial didalam masyarakat membentuk adanya sebuah teknologi.
Teori SCOT ini
menjelaskan bahwa teknologi tidak menentukan tindakan manusia melainkan sebaliknya manusialah yang membentuk teknologi. Jika kita berbicara mengenai Determinasi Teknologi (Technology Determinism), maka teknologi lah yang membentuk kehidupan sosial, istilah ini dicetuskan
pertama kali oleh tokoh
yang bernama Thornstein
Veblen pada tahun 1920, Veblen beranggapan
bahwa teknologi merupakan suatu kesatuan yang independen dan bersifat otonom. Segala tindakan dan suatu kejadian yang dilakukan oleh manusia merupakan pengaruh perkembangan teknologi itu, inilah yang merupakan determinasi teknologi yang sebenarnya, karena tanpa disadari
manusia sudah terpengaruh oleh segala sesuatu yang dibawa oleh teknologi. Teknologi membentuk individu tentang bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat serta teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak
dari satu abad teknologi ke abad teknologi
yang lain (McLuhan, 1994).
Dengan kata lain, teknologi
adalah penyebab utama terjadinya perubahan dalam masyarakat serta teknologi dipandang sebagai pembentuk struktur organisasi dan masyarakat. Konstruksi Sosial Teknologi (SCOT) berpendapat bahwa tindakan manusialah yang membentuk teknologi (Yousefikhah, 2017).
Selain itu Thornstein Veblen ada nama Anthony Giddens yang merupakan
penggagas teori strukturasi, dia adalah seorang sosiolog Inggris. Pemikiran Giddens mengenai
interplay antara struktur
dan agensi pada teori ini memiliki kesamaan
dengan konsep
co-determination antara perkembangan
teknologi dan praktik-praktik
sosial dalam perspektif determinasi sosial. Pengaruh Giddens yang cukup besar dalam
wacana teknologi dan masyarakat seperti perkembangan teknologi yang masih berkembang, yaitu Social Construction of Technology (SCoT). Teori atau konsep SCOT berawal dari penjelasan
Trevor Pinch and Wiebe Bijker dalam,
�The Social Construction of Facts and Artefacts: or How the Sociology of
Science and the Sociology of Technology Might Benefit Each Other�. SCOT merupakan suatu bagian penting dari kajian terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berusaha melakukan analisa teknologi sebagai hasil bentukan social (Octavianto, A. 2014).
Jadi dalam
teori SCOT memiliki pandangan yang cenderung bertolak belakang dengan teori Technology
Determinism. Perbedaan keduanya
dapat terlihat dari siapa yang terpengaruh atau terbentuk. Dimana jika Technology
Determinism, maka teknologi
yang disebut membentuk kehidupan sosial, namun pandangan menurut teori SCOT masyarakatlah yang membentuk teknologi itu sendiri
atau masyarakat yang mempengaruhi perkembangan teknologi. Konsep dasar SCOT juga mengemukakan bahwa desain teknologi
merupakan suatu proses yang
terbuka, dimana kondisi sosial selama tahap pengembangan
sangat memiliki peran dalam menentukan desain akhir. Kondisi
sosial yang berbeda-beda selama proses pengembangan desain berpeluang menghasilkan desain akhir yang berbeda pula (Klein & Kleinman, 2002).
Dalam Social Construction of Technology (SCOT), kerangka kerja konseptual SCOT ini terdiri dari 4 komponen terkait yaitu: Interpretive flexibility (fleksibilitas
interpretatif), The relevant social group (hubungan relevan dengan kelompok sosial), Closure and stabilization (keberakhiran dan stabilisasi), The
wider context (konteks yang lebih
luas) (Klein & Kleinman, 2002).
Komponen pertama
adalah fleksibilitas interpretatif. Konsep ini mengambil konsep
dari program empiris relativisme dalam ilmu sosial dari
ilmu pengetahuan, menunjukan bahwa desain teknologi adalah proses terbuka sehingga dapat menghasilkan hasil akhir yang berbeda tergantung pada keadaan sosial dari bagaimana
proses membangun teknologi itu sendiri. Pemaknaan
bebas menjelaskan bagaimana sebuah artefak yang sama telah melalui kebutuhan
suatu kelompok yang menjadikan artefak tersebut memiliki beberapa desain yang berbeda. (Klein & Kleinman, 2002)
Konsep kelompok sosial yang relevan merupakan komponen kedua dari kerangka
SCOT. Menurut Pitch dan Bijker
dalam (Klein & Kleinman, 2002)
kelompok sosial yang relevan merupakan perwujudan dari interpretasi tertentu: �semua anggota kelompok
sosial tertentu berbagi set makna yang sama, melekat pada artefak tertentu�. Mereka adalah agen
didalam pendekatan yang berpusat pada agensi yang tindakannya memanifestasikan makna yang mereka berikan kepada artefak. Pengembangan teknologi ini merupakan
suatu proses dimana banyak kelompok, masing-masing mewujudkan interpretasi khusus dari suatu
artefak, bernegosiasi atas desainnya, dengan kelompok sosial yang berbeda melihat dan membangun objek yang sangat berbeda. Sebagai contoh, kelompok mungkin memiliki definisi yang berbeda dari teknologi
yang berjalan, sehingga pengembangan berlanjut sampai semua kelompok
mencapai konsensus bahwa artefak umum
mereka berfungsi. Desain berhenti bukan karena artefak bekerja dalam arti yang objektif tetapi karena himpunan kelompok sosial yang relevan menerima bahwa ia bekerja
untuk mereka (Bijker, 1997).
Jadi pengertian relevansi disini, terjadi ketika pada kelompok lainnya mewujudkan interpretasi berbeda pada artefak yang sama, proses negosiasi atas desain pun terjadi. Pada setiap artefak yang digunakan oleh tiap kelompok akan mengandung
makna dan arti tersendiri setelah bernegosiasi dengan makna artefak
dari kelompok lainnya. Komponen ketiga dari kerangka
SCOT adalah penutupan dan stabilisasi. Penciptaan desain antar kelompok
yang berbeda dapat mengalami kontroversi dalam hal interpretasi
gambaran mengenai artefak teknologi. Konflik tersebut dapat selesai ketika
desain artefak tidak lagi menimbulkan
masalah kepada setiap kelompok sosial yang relevan. Hal ini terjadi saat
proses interpretatif multi group mencapai
kesepakatan sehingga tidak terjadi modifikasi
desain lebih lanjut, dan artefak teknologi mencapai bentuk akhirnya yang stabil (Klein & Kleinman, 2002).
Komponen keempat, adalah adanya konteks
yang lebih luas dari konstruksi sosial teknologi, memiliki kaitan dengan aspek sosial,
budaya dan politik dimana pembangunan artefak itu berlangsung.
Ini memainkan peran kecil dalam
konsep asli SCOT Pinch and Bijker. Kondisi latar belakang dari interaksi-interaksi kelompok, seperti peran utama mereka,
aturan-aturan yang mengatur
interaksi mereka, dan faktor- faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan kekuatan mereka (Klein & Kleinman, 2002).
Jadi Kelompok sosial memiliki cara pandang
berbeda dalam menjalankan nilai sosial, budaya dan politik.
2. Keterkaitan SCOT Dengan
Teknologi Mobile Application
Apabila kita berbicara mengenai media baru, internet atau teknologi digital telah merubah cara
masyarakat berinteraksi dengan media. Kemajuan teknologi telah mengakibatkan lahirnya media baru atau lebih
dikenal dengan istilah �new media�. Media baru
merupakan istilah yang dimaksudkan untuk menjelaskan kemunculan digital, komputer, serta jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Karakteristik dari media baru tersebut adalah
dapat diubah (edit),
bersifat jaringan, padat, interaktif dan bersifat user generated content. User generated
content adalah konten atau isi artikel
dalam internet yang ditulis
oleh khalayak umum, menandakan bahwa konten media internet tidak lagi hanya dapat
dimonopoli oleh pihak berkepentingan namun dapat diunggah oleh semua internet user (Tuten & Solomon, 2017).
Istilah dari new media atau media baru diperkenalkan salah satunya oleh McLuhan. New media yang dimaksud
merupakan perkembangan teknologi komunikasi yang dalam sejarahnya telah memperluas jangkauan komunikasi manusia (Salaz, Hodson, &
Davey, 2010). Disisi yang lain Mcluhan juga menggunakan istilah media new media untuk mendefinisikan sesuatu yang
sangat mirip dengan apa yang dimaksud dengan new media yang ada saat ini. Seperti
perkembangan teknologi komunikasi baru menghasilkan efek budaya yang kuat, jadi kehadiran new media telah menghasilkan model komunikasi Massa baru dimana sebelumnya one to many
communication menjadi many to many communication. Jadi sebenarnya
new media mempunyai sifat
yang interaktif dan bebas. Interaktif yang artinya interaksi terhadap khalayak langsung dari media yang mereka konsumsi. Sifat bebas yang dimaksud disini adalah khalayak dapat secara bebas
membuat konten-konten media
yang mengandung informasi. Khalayak memegang kendali terhadap pendistribusian serta konsumsi konten dalam media baru. Media baru menawarkan kemungkinan terjadinya pergeseran keseimbangan kekuasaan dari pengirim ke penerima,
sehingga para pemakai dan pemilih dapat memperoleh
beranekaragam pilihan
isi, tanpa harus tergantung pada sistem mediasi dan pengendalian komunikasi massa (McQuail, 1994).
Media
baru terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dikonstruksi dalam bentuk media digital merupakan terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses, menyimpan dan menyampaikan informasi. Artinya, teknologi informasi dan komunikasi ini berkaitan dengan berbagai hal proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengolahan informasi. Media
digital berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lainnya
(Arianto.S, 2016).
Menurut Hariyanto dalam (Arianto.S, 2016)
kehadiran media digital ini
dapat memudahkan manusia dalam pekerjaannya.
Meski pada bagian lain dapat dipahami pula bahwa media baru berjaring internet dapat berdampak positif dan negatif bagi penggunaannya.
Jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini adalah,
manusia menciptakan realitas teknologi menjadi sedemikian rupa atas konstruksi
yang pandangannya terhadap
dunia sosial di sekelilingnya.
Sehingga teknologi itu menjadi sesuai
realitas yang diciptakannya.
Sebagai contoh: Dalam kehidupan bermasyarakat saat ini dan perkembangan teknologi yang terjadi, tidak ada istilah
sulit untuk mendapatkan informasi atau manusia tidak
dapat di jangkau. Kemajuan teknologi terutama komunikasi membuat semua informasi
mudah diakses dan setiap orang dapat berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu. Masyarakat mengkonstruksikan
bahwa dengan teknologi ini mempersempit
batasan manusia dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Media baru muncul sebagai
hasil dari konstruksi sosial masyarakat dalam memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat di era digital ini.
Masyarakat sekarang ini membutuhkan sesuatu yang sifatnya instan, dan praktis dalam menunujang
kehidupan mereka. Munculnya aplikasi- aplikasi online atau mobile
application hadir diciptakan
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada
dalam masyarakat. Perspektif SCOT fokus pada bagaimana teknologi muncul akibat proses sosial. Social constructivism adalah
bagaimana dorongan sosial yang dapat mempengaruhi penemuan teknologi baru. Tidak hanya penemuan
teknologi baru, social
constructivism juga dapat dikatakan
memaksa teknologi yang ada terus berinovasi
untuk memenuhi tuntutan dari pengguna
dalam hal ini masyarakat. Sebagai contoh trend vlog (videoblog)
sedang ramai di kalangan masyarakat pengguna media baru, aplikasi seperti WhatsApp , Facebook , Instagram, dan Tiktok
sebagai aplikasi media sosial melakukan inovasi dengan menambahkan unggahan video dalam fitur aplikasinya,
yang dikenal dengan �Instastory�, �My Status� video di WhatsApp
dan �Facebook Stories�. Para pembuat aplikasi atau content aplikasi harus dapat menangkap apa yang diinginkan atau diminati oleh penggunanya, agar aplikasi tersebut tetap eksis dan tidak ditinggalkan oleh pengguna.
Metode Penelitian
Metode penelitian
pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif berbasis teks. Metode kualitatif sangat menitik beratkan pada paradigma interpretif atau konstruktivis, ex post facto
dan kritis. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretasi yang dilakukan melalui proses wawancara dan observasi untuk meningkatkan kredibilitas (Somantri, 2004).
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara mencari ide dan topik kemudian dibahas secara empiris dalam konsep
yang jelas ketika melakukan penelitian (Neuman,
2003: 42).
Penulis mengumpulkan
data melalui wawancara rinci dengan Beberapa
pengguna aplikasi halodoc. Data yang dikumpulkan melalui proses pengkodean dan diselidiki secara empiris menggunakan konsep-konsep yang dijelaskan. Penelitian ini juga melakukan studi pustaka dengan mencari referensi teori-teori yang berkaitan dengan masalah atau kasus yang sedang dibahas guna membangun konsep yang mendasari penelitian (Sujarweni, 2014).
Penelitian kepustakaan adalah metode yang digunakan dalam penelitian dengan mengumpulkan data atau sumber dari berbagai
sumber dari jurnal akademik, buku, artikel di internet, dan perpustakaan yang berkaitan dengan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan
1.
Pengenalan Aplikasi
Halodoc
Implementasi awal dari teknologi mobile health atau
mHealth telah
menggambarkan terjadinya dampak potensial positif dari teknologi
ini terhadap dunia pelayanan kesehatan. Teknologi ini mampu
meningkatkan kemampuan perangkat seluler memiliki potensi lain untuk memfasilitasi keterlibatan pasien dengan dokter serta
mampu meningkatkan komunikasi penyedia layanan kesehatan dalam hal ini
dokke pasien, sehingga meningkatkan hasil pasien. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan penggunaan eHealth sebagai pendekatan untuk kesehatan, dan bidang terkait, yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi kesehatan mobile menyediakan akses ke perawatan
kesehatan terutama untuk individu yang dipindahkan atau terisolasi; mereka menawarkan fleksibilitas dalam pengaturan infrastruktur perawatan kesehatan yang rusak atau tidak memadai
dan, sebagai model penyampaian
layanan berbasis masyarakat secara tradisional, mereka mengisi kesenjangan di jaring pengaman layanan kesehatan, menjangkau populasi yang secara sosial ekonomi
kurang terlayani baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan (Attipoe Dorcoo et al, 2020).
Halodoc merupakan
sebuah aplikasi kesehatan dari startup atau perusahaan rintisan yang didirikan oleh Jonathan Sudharta
pada 2016 silam melalui
MHealth Tech. Kehadiran aplikasi
ini menjadikan layanan kesehatan menjadi makin mudah
dan terintegrasi, dimana dengan bantuan aplikasi ini memungkinkan
pengguna aplikasi (pasien) untuk mendapatkan
akses terhadap pelayanan kesehatan secara mudah dan cepat hanya lewat
gawai mereka. Dengan demikian, melalui aplikasi ini diharapkan bisa memangkas birokrasi dan menyederhanakan akses/layanan kesehatan
yang selama ini dikenal rumit dan berbelit-belit. Seperti yang sudah disebutkan di awal, Halodoc merupakan
sebuah aplikasi yang berfokus tentang kesehatan. Dimana salah satu layanan yang paling populer dari platform ini adalah Halodoc Konsultasi Dokter. Pengguna (pasien) bisa berkomunikasi langsung dengan dokter pilihan melalui aplikasi halodoc ini dengan
memilih beragam fitur yang sudah disediakan, misalnya fitur voice, video call atau chat
yang jadi fitur favorit para pengguna aplikasi ini.
Berikut adalah
beberapa fitur yang tersedia di aplikasi Halodoc:
1. Chat dengan
dokter: ini merupakan salah satu fitur yang cukup berguna bagi pengguna
atau pasien yang tengah memiliki masalah kesehatan atau butuh informasi
kesehatan tertentu. Dengan fitur chat ini, pengguna (pasien) bisa berkonsultasi
langsung dengan dokter umum atau
dokter spesialis yang ada di platform halodoc melalui gadget, kapan saja tanpa harus
membuat jadwal terlebih dahulu. Untuk menggunakannya pun cukup mudah, pengguna
hanya perlu menghubungi dokter yang sedang aktif pada aplikasi ini yang ditandai dengan warna hijau di samping avatar mereka.
2. Beli obat:
apabila stok obat untuk keperluan
p3k di rumah habis pengguna bisa membelinya
dengan mudah hanya lewat genggaman
via aplikasi Halodoc. Semua jenis obat
yang dijual di apotik,
vitamin, produk perawatan wajah dan kulit, atau obat lainnya,
semua bisa dipesan di lewat Halodoc. Pesanan akan diantar langsung
kerumah pemesan dalam kondisi barang
yang tersegel rapi hanya dalam waktu
60 menit saja (sesuai lokasi).
3. Buat janji
dengan dokter: untuk beberapa kasus tertentu, masalah kesehatan yang dialami oleh pasien tidak hanya bisa
dijelaskan lewat konsultasi saja, harus ada pemeriksaan
secara fisik oleh dokter guna mendiagnosa
secara tepat penyakit apa yang diderita pasien. Untuk itulah fitur
ini hadir, untuk mempermudah pengguna atau pasien
buat janji dokter Guna melakukan tatap muka langsung
dengan dokter pengguna tidak perlu mendaftar secara fisik dan mengurus administrasinya yang terkadang cukup melelahkan karena antrian yang panjang.
4. Cek laboratorium
di rumah: fitur lain yang cukup membantu adalah layanan cek lab untuk pasien
yang bisa dilakukan di rumah. Prodia bekerjasama
dengan Halodoc, memberikan layanan ini untuk mempermudah
pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Hasil cek laboratorium nantinya akan di unggah di akun milik pengguna,
sehingga pengguna tidak perlu repot untuk mengambil hasil cek lab tersebut,
layanan ini dianggap sangat membantu pada situasi pandemi seperti saat ini!
5. Informasi seputar
kesehatan terupdate; aplikasi Halodoc juga menyediakan kanal khusus yang memuat informasi mengenai kesehatan terbaru dan juga terpercaya. Bersumber dari dokter-dokter yang berpengalaman dibidangnya, semua informasi kesehatan mulai dari tips, informasi penyakit, jenis pengobatan dan informasi penting lain seputar kesehatan disajikan secara lengkap di aplikasi kesehatan terbaik saat ini,
Halodoc dapat
dinikmati dengan mengunduh aplikasi Halodoc melalui Google Play Store
untuk pengguna Android dan
AppStore untuk pengguna
iPhone secara gratis.
2. Penelitian SCOT khususnya
kepada Aplikasi Halodoc
Kemunculan aplikasi telemedicine atau aplikasi kesehatan secara online di Indonesia membawa
perubahan yang luar biasa bagi kehidupan
sosial dan budaya masyarakat, hal ini sangat dirasakan pada kota-kota besar. Salah satu aplikasi telemedicine
via mobile application yang dikenal saat ini adalah
Halodoc. Halodoc diciptakan untuk membantu masyarakat mempermudah dalam hal konsultasi dengan dokter tanpa
harus mengunjungi klinik atau rumah
sakit atau bahkan bertemu langsung dengan dokter secara langsung.
Hadirnya Halodoc tentu saja langsung
mendapat respon positif dari masyarakat,
dimana masyarakat khususnya di kota-kota besar pada saat ini sangat membutuhkan layanan konsultasi dengan dokter secara
cepat dan murah dari segi harga
serta akurat di masa pandemi seperti ini. Dengan hadirnya
Halodoc tentu saja hal ini
memberikan dampak perubahan yang sangat berarti mulai dari kebiasaan
dan sistem sosial di dalam masyarakat. Awalnya, masyarakat hanya menggunakan cara konvensional untuk berkonsultasi dengan dokter atau
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia kesehatan dengan cara pergi langsung
ke rumah sakit atau apotik
terdekat, namun saat ini masyarakat
mulai mengubah kebiasaan mereka dan beralih ke penggunaan
teknologi dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dengan cara online melalui telepon pintar mereka. Selain itu dengan adanya
jasa konsultasi online dengan dokter ini
juga dilengkapi dengan resep secara online dan penghantaran obat langsung ke lokasi
yang sudah ditentukan oleh penggunanya. Tentu saja dari segi
kepercayaan sudah terbangun dikarenakan aplikasi Halodoc sudah tercatat di kementrian kesehatan sebagai salah satu layanan dokter telekonsultasi, selain itu halodoc juga menjamin kredibilitas dokter yang bergabung di dalam aplikasi tersebut. Selain berkonsultasi dengan dokter, Halodoc juga menambahkan layanan seperti; pembelian obat dan vitamin, membuat janji dengan dokter
di rumah sakit, cek laboratorium di rumah, test covid 19 hingga informasi mengenai artikel kesehatan terkini. Hal ini sangat dirasa membantu dalam masa pandemi seperti saat ini,
dikarenakan semua kegiatan tersebut bisa dilakukan dirumah hanya dengan
satu aplikasi dan juga menghindari kerumunan yang mungkin saja dapat
menularkan virus covid 19 di tempat
keramaian. Selain itu, kemudahan ini tidak hanya
dirasakan dikota-kota besar saja, tetapi
aplikasi halodoc sudah menjangkau hingga seluruh di Indonesia, yang
kita tau untuk layanan kesehatan susah dijangkau pada lokasi tertentu, tetapi halodoc memberikan solusi untuk hal ini
asal daerah tersebut memiliki layanan internet dan penggunanya memiliki aplikasinya. Halodoc pun tidak bergerak secara monopoli dalam bisnis penyediaan telekonsultasi dengan dokter, saat ini
bermunculan perusahaan kompetitor telemedicine atau
konsultasi kesehatan
online, Alodokter merupakan
kompetitor utama yang pelayanannya sama dengan Halodoc.
Dilihat dari perspektif teori SCOT (Social Construction of Technology) kemunculan teknologi aplikasi Halodoc yang berbasis jasa telekonsultasi
dengan dokter dan lainya, jika kita
menarik mundur waktu sebelum adanya
teknologi aplikasi telemedicine
atau
jasa konsultasi kesehatan online, pilihan yang tersedia di antaranya adalah datang langsung
ke rumah sakit atau klinik
tempat dokter tersebut praktek. Seringkali pilihan konvensional yang ada tidak dapat sepenuhnya
diandalkan oleh masyarakat khusus masyarakat yang ada di perkotaan yang memiliki mobilitas yang tinggi serta waktu
yang terbatas, atau wilayah
yang masih sulit diakses oleh bidang kesehatan. Pilihan konsultasi dengan cara konvensional memiliki beragam faktor minus, seperti ketidakpastian jadwal dokter, waktu menunggu
yang tidak dapat ditentukan dan ketersediaan obat di klinik atau rumah sakit
tersebut. Konteks permasalah sosial seperti inilah yang mendorong para investor dan pemberi
layanan aplikasi untuk berinovasi dalam menemukan dan mengembangkan teknologi baru untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang ada terhadap pilihan
jasa telekonsultasi yang lebih efektif. Sehingga disini dapat terlihat bahwa para inventor dari aplikasi telemedicine online merupakan
manusia yang memiliki peran sebagai agent of change dan
dalam proses pemikirannya
sangat dipengaruhi oleh konteks
sosial yang sedang terjadi di masyarakat saat ini. Para inventor tentu saja juga memiliki skala prioritas untuk menentukan layanan apa yang perlu dikembangkan inovasi apa yang bermanfaat bagi penggunanya dari teknologi yang sudah tercipta saat ini, misalnya
dalam aplikasi jasa konsultasi dokter online Halodoc terus berinovasi menghasilkan teknologi baru untuk memenuhi
kebutuhan dari masyarakat. Halodoc sebagaimana yang kita ketahui tidak hanya
menyediakan jasa pengiriman barang, tapi berhasil menambahkan
berbagai fitur baru seperti test covid 19 yang terintegrasi dengan peduli lindungi, sehingga apabila ada pengguna yang membutuhkan hasil test tersebut untuk keperluan penerbangan tidak perlu repot melakukan pengunduhan hasilnya, bisa dipastikan dalan hal ini Halodoc
selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat via teknologi aplikasi digital. Inventor aplikasi
Halodoc menangkap peluang bahwa masyarakat
baik yang ada di perkotaan maupun di daerah terpencil mampu menikmati layanan kesehatan dengan mudah dengan
biaya yang relatif efisien dan waktu yang sangat efektif.
3.
Halodoc Sebagai Media Baru
Media Digital adalah karakteristik media baru di mana informasi diberikan melalui proses komputasi digital dan diubah menjadi gambar, teks, foto, dll.
Media baru diklasifikasikan
menurut empat dimensi. (1) sarana komunikasi interpersonal seperti
email, telepon, dan smartphone; (2) media interaktif seperti komputer dan game online; (3) mesin
pencari media� atau portal pencarian informasi; (4) Partisipasi berarti terkait dengan pertukaran informasi melalui internet yang dapat membangkitkan emosi dan afeksi kepada pengguna
(Mc
Quail, 2002). Digitalisasi media baru membutuhkan koneksi internet dengan perangkat yang didukung seperti smartphone dan komputer.
Internet mengubah cara
orang berinteraksi dengan
media, didorong oleh kemajuan
teknologi yang terus berubah dan berkembang.
4.
Aplikasi Halodoc Sebagai
Bentuk Konstruksi Sosial Teknologi Media Baru
Peneliti melakukan
wawancara dengan beberapa pengguna dari berbagai kalangan
tentang aplikasi kesehatan digital sebagai bentuk konstruksi sosial teknologi media baru. Data yang diperoleh dari wawancara menunjukkan bagaimana pengguna menggunakan aplikasi untuk membuat jejaring sosial teknologi media digital baru. Wawancara ini berfokus pada bagaimana dan mengapa orang menggunakan Halodoc, dan bagaimana penggunaan halodoc memengaruhinya dalam bidang kesehatan.
Berikut ini adalah uraian hasil
wawancara yang dilakukan.
a) Afwan Rifqiya
� 26 tahun, Karyawan Swasta � Jakarta Selatan
Sebagai seorang
strategic analyst, informan sudah
menggunakan aplikasi halodoc sejak 2020, saat sedang tinggal
terpisah jauh dari keluarga, dan saat itu informan
membutuhkan pertolongan dalam hal kesehatan
atau medis. Dikarenakan kemacetan di Jakarta
dan pekerjaan informan, serta tinggal sendiri
maka informan mendownload aplikasi Halodoc dan mendapatkan pengobatan via online (konsultasi
dengan dokter dan apotek antar). Keuntungan yang dirasakan pengguna adalah dapat memilih dokter
sesuai dengan rating dan harga, sehingga konsultasi menjadi mudah dan relatif murah. Informan juga mengatakan terbantu dengan mengantarkan obat langsung ke
tempat tinggal informan melalui GoJek (aplikasi digital transportasi online). Informan
juga mengatakan bahwa aplikasi halodoc dinilai sangat bermanfaat oleh banyak orang dan akan bertahan relatif lama jika dapat berinovasi
sesuai permintaan pasar dan
dikonsisi seperti pandemik saat ini.
b) Mario Aditya � 23 tahun, Karyawan Swasta � Jakarta Pusat
Informan merupakan
karyawan baru pada perusahaan yang bergerak dibidang transportasi di Jakarta.
Menurut informan, penggunaan aplikasi.
Halodoc sudah
mulai digunakan sejak 2018. Awal mula penggunaan aplikasi tersebut ketika informan masih menjadi mahasiswa di depok dan sedang dalam kondisi sakit.
Informan berusaha mencari tahu kondisi
yang dialaminya mengenai penyakitnya melalui informasi yang terdapat pada aplikasi halodoc karena menurutnya pendapatnya, sumber informasi yang didapatkan langsung dari narasumber
terpercaya yaitu dokter. Informan juga mengatakan bahwa kedepannya akan selalu menggunakan aplikasi halodoc untuk memenuhi kebutuhan informasi tentang kesehatan. kebutuhan akan aplikasi kesehatan digital atau berbasis online ini kedepannya sangat berguna terutama ketika ingin mencari
informasi harus ke dokter mana saat kondisi sakit
yang diderita.
c) Rabiah Adawiyah
20 tahun, Mahasiswa �
Jakarta Selatan
Informan yang tinggal
di kosan di deerah kebayoran lama ini telah menggunakan aplikasi halodoc di awal tahun 2019 saat sedang membutuhkan
obat tetapi kondisi yang tidak memungkinkan, tidak ada orang yang bisa membantu untuk membeli obat ke
apotik terdekat serta pada saat itu malam hari.
Informan memesan obat di aplikasi apotik online halodoc yang terintegrasi dengan GoMed (didalam aplikasi Gojek). Kebutuhan akan obat terpenuhi disaat itu juga bahkan diantarkan langsung ke kosan
informan. Kedepannya, informan akan menggunakan
aplikasi kesehatan halodoc karena sangat membantu informan ketika hal mendesak
atau waktu yang tidak tertentu serta kondisi fisik
yang lemah.
Dari hasil
wawancara yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi halodoc yang digunakan dapat membantu pengobatan secara online baik konsultasi, pencarian informasi kesehatan maupun apotik online melalui ponsel pintar tanpa harus
berpindah lokasi dari tempat asal
atau tempat tinggal menuju lokasi pelayanan kesehatan. Selain itu aplikasi halodoc
yang terintegrasi dengan aplikasi digital lainya dalam hal ini
GoMed dirasa juga membantu masyarakat dalam memberi solusi
permasalahan sosial nya. Pengembangan berbagai aplikasi merebak seiring diproduksinya ponsel pintar dengan operating system
(OS) yang semakin mendekatkan
diri pada kehidupan manusia yang ditujukan demi kemudahan dan kenyamanan penggunanya (Setiawan, 2017).
Kesimpulan
Media baru muncul sebagai hasil dari kontruksi
sosial masyarakat dalam memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat di era digital ini. Masyarakat sekarang ini membutuhkan sesuatu yang sifatnya cepat, praktis dan ekonomis dalam menunujang kehidupan mereka sehari-hari. Munculnya aplikasi-aplikasi
online atau mobile
application hadir detengah
masyarakat dan diciptakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada
dalam masyarakat dan memberikan solusi atas permasalaha tersebut, seperti Halodoc. Berbicara mengenai�� SCOT adalah teori yang memiliki dasar perspektif bahwa teknologi tidak menentukan manusia sebagaimana pandangan dari teori determinasi
teknologi, tapi pada kenyataannya manusia-lah yang mengatur tindakan dari teknologi itu sendiri. Social Construction of Technology (SCOT) adalah
focus penelitian pada bagaimana
teknologi muncul akibat dari proses sosial. Social constructivism adalah
bagaimana dorongan sosial dapat memengaruhi
penemuan teknologi baru. Tidak hanya
melalui penemuan teknologi baru, social
constructivism juga dapat dikatakan
memaksa teknologi yang ada terus berinovasi
untuk memenuhi tuntutan dari pengguna
dalam hal ini masyarakat. Sebagaimana yang dilakukan Halodoc yang terus berinovasi dengan menghadirkan layanan mulai dari dokter
konsultasi melalui telepon pintar hingga melakukan test covid 19 di
rumah.
Arianto.S. (2016). Penggunaan Media Baru Di
Komunitas Petani & Nelayan. Jakarta: Puslitbang Aptika IKP, Badan
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI. Google Scholar
Bijker, Wiebe E. (1997). Of bicycles,
bakelites, and bulbs: Toward a theory of sociotechnical change. MIT press. Google Scholar
Bijker, Wiebe E., Hughes, Thomas P., &
Trevor, J. (1984). Pinch, eds. 1987. The social construction of
technological systems: New directions in the sociology and history of
technology. Cambridge, MA: MIT Press. Google Scholar
Klein, Hans K., & Kleinman, Daniel Lee.
(2002). The social construction of technology: Structural considerations. Science,
Technology, & Human Values, 27(1), 28�52. Google Scholar
McLuhan, Marshall. (1994). Understanding
media: The extensions of man. MIT press. Google Scholar
McQuail, Denis. (1994). Teori Komunikasi
Massa. diterjemahkan oleh Agus Dharma dan Aminuddin Ram, Edisi Ke-2. Erlangga,
Surabaya. Google Scholar
Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metodologi
Penelitian (; VW Sujarweni, Ed.). Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Google Scholar
Sukardi, H. M. (2021). Metodologi
Penelitian Pendidikan: Kompetensi Dan Praktiknya (Edisi Revisi). Bumi
Aksara. Google Scholar
Tuten, Tracy L., & Solomon, Michael R.
(2017). Social media marketing. Sage. Google Scholar
Yousefikhah, Sara. (2017). Sociology of
innovation: Social construction of technology perspective. AD-Minister,
(30), 31�43. Google Scholar
Copyright holder: Zefri Alfaruqy, Irwansyah (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |